Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN KASUS

KEPERAWATAN ANAK
DENGUE HEMORHAGIC FEVER

YULITA PRATIWI

00320049

Preseptor Klinik Preseptor Akademik

(Ns. Surianto, S.Kep) (Utari Ch Wardhani, Ners, M.Kep)

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AWAL BROS BATAM
2021

56
1. 1 Pengkajian

Tanggal Pengambilan Data : 16 Februari 2021

MRS : 15 Februari 2021


Ruang : Inap anak
Reg : 157630

3. 1. 1 Identitas Pasien
Nama : An.S
Tempat / Tanggal Lahir : Batam, 19-05-13
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah / Ibu : Tn. R
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga ( IRT )
Alamat : Perum Griya Batu
Aji .
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
GENOGRAM

Keterangan :

1. Laki – Laki

2. Perempuan :

3. Pasien :

4. Meinggal :

5. Serumah :

3. 1. 6 Riyawat Kehamilan dan Kelahiran


1) Prenatal
Ibu Pasien mengatakan saat hamil Pasien rutin melakukan
pemeriksaan kehamilan 1 x 1 bulan ke bidan. Ibu Pasien
tidak ada mengkonsumsi obat-obatan saat hamil.
2) Natal
Ibu Pasien melahirkan Pasien secara normal di RS, usia
kehamilan saat lahir 9 bulan 15 hari. Berat Badan 4 Kg,
Panjang Badan 47 cm.
3) Post Natal
Keadaan ibu saat pasca melahirkan tidak ada mengalami
perdarahan, ASI ibu dapat keluar dan banyak.
3. 1. 7 Riwayat Sosial
1) Yang mengasuh : Pasien tinggal di kos bersama kakaknya,
kakaknya saying dengan adiknya. Dan orang tua Pasien
sering ke kosan Pasien dan orang tua Pasien sangat saying
dengan Pasien
2) Hubungan dengan keluarga : saat di rumah sakit ibu dan
ayah Pasien selalu nemanin Pasien dan anggota keluarga
yang lain bergantian untuk menjaga Pasien seperti adik dari
ibunya Pasien.
3) Hubungan dengan teman sebaya : baik
4) Pembawaan secara umum : pada saat komunikasi dengan
perawat Pasien tampak malu tapi Pasien sangat kooperatif
dan mudah akrab
5) Lingkungan rumah : Bersih, aman dan nyaman
3. 1. 8 Kebutuhan Dasar

1) Makanan yang disukai / tidak disukai


Pasien mengatakan suka makan ayam, ikan, nasi goreng,
mangga, pisang, dan makanan yang tidak disukai Pasien
nanas.
2) Pola Tidur
Pasien mengatakan tidur siang hanya 4 jam semenjak sakit
dan tidur malam hanya 6 jam.
3) Mandi
Pasien saat sehat rajin mandi,Pasien mandi 2 kali sehari
tetapi semenjak sakit Pasien tidak ada mandi atau hanya di
lap dengan waslap basah.
4) Aktivitas Bermain
Pasien waktu sehat sering bermain dengan teman
sebayanya, tapi saat sakit sekarang Pasien tidak ada
bermain.
5) Eliminasi
BAB : Pasien belum ada BAB semenjak sakit ini.
BAK : buang air kecil Pasien lancar, frekuensi 4x sehari,
bau pesing,warna kuning, konsistensi cair dan tidak ada
kesulitan dalam BAK.

3. 1. 9 Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : Compos Mentis


GCS : E4M6V5 = 15
BB : 24 kg
Tanda Vital : TD : - mmHg

N : 64 x/m

P : 20 x/m

S : 36,5 ˚C

1) Kepala
 Rambut
I : Rambut Pasien tampak hitam, rambut Pasien
berminyak dan lepek, tidak ada ketombe, tidak ada
kutu
P : Tidak ada terdapat udem dan pembengkakan pada
 Mata
Bersih, tidak ada kotoran, mata simetris kiri dan kanan,
Pupil isokor, sclera tidak ikterik, konjungtiva anemis,
tidak ada gangguan penglihatan.
 Telinga
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, tidak
ada gangguan pendengaran.
 Hidung
Bersih, bentuk simetris, tidak ada sekresi, tidak ada polip, tidak
ada gangguan penciuman.
 Mulut dan Gigi
Bersih, mukosa bibir kering, , gigi rapi, bibir simetris kiri dan
kanan, tidak ada kelainan.

2) Leher
Tidak ada terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tida ada
kelainan pada leher.
3) Thorak
 Paru – Paru
I : Pergerakan dada simetris kiri dan kanan, tidak ada
menggunakan otot bantu pernafasan.
P : Pergerakan dinding dada teratur, traktil fremitus
sama, tidak ada oedem
P : Sonor
A : Irama pernafasan vesikuler
 Jantung
I : simetris kiri dan kanan, Ictus cordis Terlihat, tidak ada
palpitasi
P : Ictus Cordis
P : Suara jantung vesikuler
A : Suara jantung terdengar S1 S2, lup dup

4) Abdomen
I : Perut Pasien tampak simetris, Tidak ada bekas operasi,
tidak ada lesi
A : Bising usus 12 x/menit
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem atau masa,
pembesaran hepar tidak ada
P : Tympani

5) Punggung : tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi, tidak ada
kelainan pada punggung

6) Esktremitas
Atas : CRT < 2 detik, Pasien terpasang infus RL 30 tts/m
ditangan sebelah kiri.
Bawah : Pasien tidak terpasang
kateter Kekuatan otot :

55555555

55555555

7) Genetalia
tampak bersih, tidak ada kelainan pada genetalia

8) Integument
warna kulit sawo matang, kulit ada bintik-bintik merah,
turgor kulit jelek.

3. 1. 10 Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


1) Kemandian dan Bergaul
Pasien sangat mandiri saat bermain, Pasien sudah mampu
mandi atau memakai pakaian sendiri dan berinteraksi dengan
keluarga secara baik.
2) Motorik Halus
Pasien mampu membaca,menggambar dan belajar sendiri
3) Motorik Kasar
Pasien mampu berjalan mundur dan melangkah, Pasien
mampu bermain aktif saat sehat dan tidak ada kendala saat
berjalan dan bermain.
4) Kognitif dan Bahasa
Pasien mampu menjawab dengan benar dan berbahasa
Indonesia atau bahasa minang dengan benar. Pasien mampu
mengucapkan kata-kata lebih dari 2 kata atau mengucapkan
dengan baik.
3. 1. 11 Data Penunjang
 Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 15 Februari 2021

Tabel 3.1 Laboratorium

No Nama Pemeriksa Jumlah Satuan Nilai Normal

1. HGB 17.5 [g/dL] 13.0 – 16.1


2. RBC 5.55 [10^6/uL] 4.5 – 5.5
3. HCT 41.2 [%] 40.0 – 48.0
4. WBC 16.910 [10^3/uL] 5.0 – 11.0
5. EO% 0.1 [10^3/uL] 1–3
6. BASO% 18.7 % 0–1
7. NEUT 31.7 % 50 – 70
8. LYMPH 23 % 20 – 40
9. MONO% 26.5 % 2 – 10
10. PLT 44 [10^3/uL] 150 - 500
Laboratorium tanggal 16 Februari 2021
Tabel 3.2

No Nama Pemeriksa Jumlah Satuan Nilai Normal


1. HGB 14 [g/dL] 13.0 – 16.1
2. RBC 4.8 [10^6/uL] 4.5 – 5.5
3. HCT 41.2 [%] 40.0 – 48.0
4. WBC 12.3 [10^3/uL] 5.0 – 11.0
5. PLT 55 [10^3/uL] 150 – 500
6. ANTI DENGUE
POSITIF NEGATIF
IG G & IG M

Laboratorium tanggal 17 Februari 2021

Tabel 3.3

No Nama Pemeriksa Jumlah Satuan Nilai Normal


1. HGB 13.4 [g/dL] 13.0 – 16.1
2. RBC 5.55 [10^6/uL] 4.5 – 5.5
3. PLT 72 [10^3/uL] 150 – 500
4. WBC 7.6 [10^3/uL] 5-11

3.1.12 Data Pengobatan

3. 1. 12 Data Pengobatan
a. Infus RL 17 tpm
b. Cefotaxime 3x800 mg
c. Ondansetron 2x1/2 amp
d. Ranitidine 2x1/2 amp
e. Paracetamol syr 3x2 cth
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1. DS : Arbovirus Hipovolemik
- Ibu Pasien mengatakan Pasien
Beredar dalam aliran
kurang minum
darah
- Ibu Pasien mengatakan Pasien
letih
Infeksi virus dengue
- Ibu Pasien mengatakan Pasien
tadi siang muntah 2x
Hipertermi
- Ibu Pasien mengatakan suhu
tubuh Pasien turun naik
Permeabilitas
DO :
membrane meningkat
- Pasien tampak letih
Kerusakan endetol
- Pasien tampak ada bintik-
pembuluh darah
bintik merah di tangan Pasien
- P : 24 x/m
Merangsang &
N : 64 x/m
mengaktivasi faktor
S : 36,5 ˚C
Trombosit 44.000
DIC

Perdarahan
2. DS : Arbovirus Ketidakseimb
angan nutrisi
- Ibu Pasien mengatakan nafsu
Beredar dalam aliran kurang dari
makan Pasien berkurang.
darah kebutuhan
- Pasien mengatakan pusing saat
tubuh
berdiri dan duduk
Infeksi virus dengue
Ibu Pasien mengatakan Pasien
tadi siang muntah
Hipertermi
- Ibu Pasien mengatakan Pasien
sudah 3 hari tidak BAB Permeabilitas
DO : membrane meningkat
- Pasien tampak tidak nafsu
Resiko syok
makan
hipovolemik
- Pasien hanya menghabiskan 3
sendok dari porsi yang
Kebocoran plasma
diberikan
- Mukosa bibir Pasien tampak
Kebocoran plasma
pucat
- N : 64 x/m
Ke extravaskuler
P : 24 x/m
S : 36,5 °C
Abdomen
- BB : 38 Kg
Mual muntah
3 DS : Arbovirus Gangguan
- Ibu Pasien
Koagulasi
mengatakantrombosit Pasien Beredar dalam aliran
(penurunsn
menurun darah
trombosit)
- Pasien mengatakan lemas
DO : Infeksi virus dengue
- Trombosit Pasien
Hipertermi
44* [10^3/uL]
- Pasien tampak lemah Permeabilitas
membrane meningkat
- N : 64 x/m
P : 24 x/m
Agregasi trombosit
S : 36,5 °C
- Trombositopenia

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Kekurangan volume cairan ( Hipovolemia ) berhubungan dengan


peningkatan permeabilitas kapiler ditandai dengan mukosa bibir
kering
2. Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual muntah
3. Resiko Perdarahan berhubungan dengan gangguaan koagulasi
(penurunan trombosit) ditandai dengan trombositopenia.
3.3 INTERVENSI ( RENCANA KEPERAWATAN )
Tabel 3.6 Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
1. Hipovolemia berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan  Manajemen hipovolemia
Peningkatan permeabilitas kapiler keperawatan 3 x 24 jam diharapkan Observasi :
ditandai dengan mukosa bibir hipovolemia membaik. - Periksa tanda dan gejala
kering Kriteria Hasil : hipovolemik ( tekanan darah
Status Cairan menurun, membrane mukosa
 Turgor kulit kering, hematocrit meningkat )
- Monitor intake dan output cairan
 Perasaan lemah
Terapeutik :
 Intake cairan membaik - Berikan asupan cairan oral
Edukasi :
 Suhu tubuh - Anjurkan memperbanyak asupan
cairan oral
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian cairan IV
isotonis ( misalnya : RL )

72
 Pemantauan cairan
Observasi :
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik :
- Berikan cairan intravena
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian diuretik

2. Ketidakseimbangan nutrisi dari Setelah dilakuan tindakan  Manajemen nutrisi


kebutuhan tubuh berhubungan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan Observasi :
dengan mual muntah ketidakseimbangan nutrisi kurang - Identifikasi alergi
dari kebutuhan tubuh terpenuhi.
Kriteria Hasil : - Identifikasi makanan yang disukai
Terapeutik :
Status Nutrisi - Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
 Porsi makanan yang dihabiskan
Edukasi :
sedang
- Anjurkan posisi duduk jika
 Frekuensi makan
mampu
 Nafsu makan cukup membaik Kolaborasi :
 Mermban mukosa sedang - kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan
 Pemantauan nutrisi
Observasi :
- Identifikasi kelainan pada kulit
- Identintifikasi kelainan eliminasi
- Monitor mual dan muntah
Terapeutik :
- Timbang berat badan
Edukasi :
- Jelaskan tujuan prosedur
pemantauan
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi
Resiko Perdarahan berhubungan Setelah dilakukan tindakan  Mencegahan Perdarahan
dengan gangguaan koagulasi keperawatan 1 x 24 jam diharapkan
(penurunan trombosit) ditandai tingkat perdarahan menurun . Observasi :
dengan trombositopenia Kriteria Hasil :
- Monitor tanda dan gejala
Tingkat Perdarahan perdarahan
 Kelembapan membran - Monitor nilai hematokrit /
mukosa hemoglobin sebelum dan sesudah
 Suhu tubuh meningkat kehilangan darah
Terapeutik :
 Hematokrit membaik
- Pertahankan bedrest selama
perdarahan
Edukasi :
- Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
- Anjurkan meningkatkan asupan
untuk menghindari konstipasi
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan, jika perlu
3.4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

N HARI /
DIAGNOSA JAM INTERVENSI JAM EVALUASI
O TGL
1 Senin, 15 Hipovolemia  Memperiksa tanda dan S:
Februari berhubungan dengan gejala hipovolemik  Ibu Pasien mengatakan
2021 Peningkatan Membran mukosa bibir Pasien kurang minum
permeabilitas kapiler Pasien kering, bibir  Ibu Pasien mengatakan
ditandai dengan pecah-pecah, lidah, pasien Pasien letih
mukosa bibir kering putih,hematocrit  Ibu Pasien mengatakan
meningkat, dari hasil Pasien tadi siang muntah
laboratorium, pasien  Ibu Pasien mengatakan
tidak meningkat 44.1 [%] suhu tubuh Pasien turun
) naik
 Memonitor intake dan O:
output cairan  Pasien tampak letih
Intake: 1170 cc  Pasien tampak ada
Output : urine : 1300 cc bintik-bintik merah
di tangan Pasien,
 Memberikan asupan cairan Pteke pada tangan
oral, sebanyak 4 gelas dari (+)
jam 08.00-14.00, 1200 cc  P : 24 x/m
 Menganjurkan N : 64 x/m
memperbanyak asupan S: 36,5 ˚C
cairan oral, dengan cara Intake : 1170 cc
memberi tahu kepada Output : urine : 1300 cc
keluarga atau Pasien untuk Balance Cairan
memperbanyak minum : -130 cc
sesuai kebutuhan tubuh A : Hipovokalemia
sekitar 2400 cc / 24 jam P : Intervensi dilanjutkan
 Memanajemen
hipovolemia no 1,2,3,
 Memantau dan 5
pemberian cairan IV
 Memantau cairan no 2,3
isotonis
dan 4
 Memantauan
cairan
Observasi :
o Memonitor berat badan
(BB sebelum sakit 24 Kg)
o Memonitor hasil
pemeriksaan laboratorium
( hematokrit 44.1 [%] )
 Memberikan asupan cairan
oral sebanyak 4 gelas dari
jam 08.00-14.00, 1200
Ketidakseimbangan o Mengidentifikasi alergi S:
nutrisi dari  Ibu klien mengatakan nafsu
o Mengidentifikasi makan klien menurun.
kebutuhan tubuh makanan yang disukai  Klien mengatakan pusing
berhubungan o Memberikan makanan saat berdiri dan duduk
dengan mual tinggi serat untuk  Ibu klien mengatakan klien
muntah mencegah konstipasi tadi siang muntah
 Menganjurkan posisi duduk  Ibu klien mengatakan klien
jika mampu sudah 3 hari tidak BAB

O:
 Klien tampak tidak nafsu
makan
 Klien hanya menghabiskan
3 sendok dari porsi yang
diberikan
 Mukosa bibir klien tampak
pucat
 N : 64 x/m
 P : 24 x/m
 S : 36,5 ˚C
 BB : 24 Kg

A:
Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan
 Memanajemen Nutrisi no 3,4
dan 5
 Pemantauan Nutrisi NO 1,2,3
dan 4

 Mencegahan Perdarahan S:
Resiko Perdarahan
 Monitor tanda dan gejala  Ibu klien mengatakan
berhubungan dengan
perdarahan trombosit anaknya menurun
gangguaan koagulasi
 Memonitor nilai  Pasien mengatakan lemah
(penurunan trombosit)
hematokrit / hemoglobin
sebelum dan sesudah O:
kehilangan darah
 Mempertahankan  Trombosit klien 44*
bedrest selama [10^3/uL]
perdarahan  Pasien tampak lemah
 Menjelaskan tanda dan
A:
gejala perdarahan
Masalah belum teratasi
 Menganjurkan
meningkatkan asupan P : Intervensi dilanjutkan
untuk menghindari  Mencegahan perdarahan 1, 2,
konstipasi 3 dan
 Berkolaborasi pemberian
obat pengontrol perdarahan,
jika perlu
 Memperiksa tanda dan S:
Selasa, 16- Hipovolemia
gejala hipovolemik  Ibu klien mengatakan klien
2-21 berhubungan dengan
Membran mukosa bibir sudah mau minum
Peningkatan
Pasien kering, bibir  Ibu klien mengatakan klien
permeabilitas kapiler tidak ada merasa letih atau lemah
pecah-pecah, lidah, pasien
ditandai dengan lagi
putih,hematocrit
mukosa bibir kering  Ibu klien mengatakan klien
meningkat, dari hasil
laboratorium, pasien siang tidak ada muntah
tidak meningkat 44.1 [%]  Ibu klien mengatakan suhu
) tubuh
 Memonitor intake dan
output cairan klien masih turun naik
Intake: 1170 cc
O:
Output : urine : 1300 cc  Klien tampak sudah segar
 Bintik-bintik merah di tangan
 Memberikan asupan cairan klien sudah berkuran
oral, sebanyak 4 gelas dari  TD : 100/70 P : 30 x/m
jam 08.00-14.00, 1200 cc
 Menganjurkan N : 83 x/m S : 35,0 ˚C
 Pteke pada tangan ( + )
memperbanyak asupan
Input : 1200 cc
cairan oral, dengan cara
Output : urine : 100 cc
memberi tahu kepada
Balance Cairan : - 310,8
keluarga atau Pasien untuk
memperbanyak minum A : Hipovolemik teratasi
sesuai kebutuhan tubuh sebagian
sekitar 2400 cc / 24 jam
 Memantau P : Intervensi dilanjutkan
pemberian cairan IV  Memanajemen Hipovolekimia
isotonis no 1,2,3, dan 5

 Memantauan
cairan
Observasi :
o Memonitor berat badan
(BB sebelum sakit 24 Kg)
o Memonitor hasil
pemeriksaan laboratorium
( hematokrit 44.1 [%] )
 Memberikan asupan cairan
oral sebanyak 4 gelas dari
jam 08.00-14.00, 1200
Ketidakseimbangan o Mengidentifikasi alergi S:
nutrisi dari  Ibu klien mengatakan nafsu
o Mengidentifikasi makan klien sudah mulai enak.
kebutuhan tubuh makanan yang disukai  Klien mengatakan pusing saat
berhubungan o Memberikan makanan berdiri dan duduk sudah
dengan mual tinggi serat untuk berkurang
muntah mencegah konstipasi  Ibu klien mengatakan klien
 Menganjurkan posisi duduk tidak ada muntah
jika mampu  Ibu klien mengatakan klien
sudah ada BAB satu kali

O:
 Klien tampak nafsu makan

mulai membaik
 Klien hanya menghabiskan ½
dari porsi yang diberikan
 Mukosa bibir klien tampak
pucat
N : 84 x/m
P : 30 x/m
 S : 35 ˚C

A : Defisit nutrisi teratasi


sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
 Memanajemen Nutrisi
 Pemantauan Tanda Vital
Resiko Perdarahan  Mencegahan Perdarahan S:
 Monitor tanda dan gejala  Ibu klien mengatakan
berhubungan dengan trombosit anaknya menurun
gangguaan koagulasi perdarahan
 Memonitor nilai  Pasien mengatakan lemah
(penurunan trombosit)
hematokrit / hemoglobin
O::
sebelum dan sesudah
 Trombosit klien 12*
kehilangan darah
[10^3/uL]
 Mempertahankan  Pasien tampak lemah
bedrest selama
perdarahan A : Resiko Perdarahan
 Menjelaskan tanda dan P : Intervensi dilanjutkan
gejala perdarahan  Mencegahan perdarahan 1 dan
 Menganjurkan 2
meningkatkan asupan
untuk menghindari
konstipasi
 Berkolaborasi pemberian
obat pengontrol perdarahan,
jika perlu
3 Rabu, 17- Hipovolemia  Memperiksa tanda dan S:
gejala hipovolemik  Ibu klien mengatakan klien
2-21 berhubungan dengan sudah sering minum
Peningkatan Membran mukosa bibir
Pasien kering, bibir  Ibu klien mengatakan sudah
permeabilitas kapiler tidak merasa letih lagi
ditandai dengan pecah-pecah, lidah, pasien
putih,hematocrit  Ibu klien mengatakan klien
mukosa bibir kering tidak ada muntah
meningkat, dari hasil
laboratorium, pasien  Ibu klien mengatakan suhu
tidak meningkat 72 [%] ) tubuh klien masih turun naik
 Memonitor intake dan
O:
output cairan  Klien tampak segar
Intake: 2000 cc  Bintik-bintik merah di tangan
Output : urine : 1800 cc klien sudah tidak ada lagi
 TD : 110/80 P : 28 x/m
 Memberikan asupan cairan
oral, sebanyak 4 gelas dari N : 70 x/m S: 35,5 ˚C
jam 08.00-14.00, 1200 cc Input : 1850 cc
 Menganjurkan Output : urine : 1350 cc
memperbanyak asupan Balance Cairan : + 389,2
cairan oral, dengan cara
memberi tahu kepada A : Masalah Hipovolemik teratasi
keluarga atau Pasien untuk
P : Intervensi dihentikan
memperbanyak minum
sesuai kebutuhan tubuh
sekitar 2400 cc / 24 jam
 Memantau
pemberian cairan IV
isotonis
 Memantauan
cairan
Observasi :
o Memonitor berat badan
(BB sebelum sakit 24 Kg)
o Memonitor hasil
pemeriksaan laboratorium
( hematokrit 77 [%] )
 Memberikan asupan cairan
oral sebanyak 4 gelas
Ketidakseimbangan o Mengidentifikasi alergi S:
nutrisi dari  Ibu klien mengatakan nafsu
o Mengidentifikasi makan klien membaik
kebutuhan tubuh makanan yang disukai
berhubungan o Memberikan makanan  Klien mengatakan tidak ada
dengan mual tinggi serat untuk merasa pusing saat berdiri
muntah mencegah konstipasi dan duduk
 Menganjurkan posisi duduk  Ibu klien mengatakan klien
jika mampu sudah ada BAB
O:
 Klien tampak menghabiskan
makan nya
 Mukosa bibir klien tampak
lembab
 TD : 110/80 mmHg

N : 70 x/m
P : 28 x/m
 S : 35,5 ˚C

A : defisit nutrisi teratasi


P : Intervensi dihentikan
 Mencegahan Perdarahan S:
Resiko Perdarahan
 Monitor tanda dan gejala  Ibu klien mengatakan
berhubungan dengan
perdarahan trombosit anaknya sudah
gangguaan koagulasi mulai meningkat
(penurunan trombosit)  Memonitor nilai
hematokrit / hemoglobin  Pasien mengatakan tidak
sebelum dan sesudah terasa lemah lagi
kehilangan darah
O::
 Mempertahankan
 Trombosit klien 72*
bedrest selama
[10^3/uL]
perdarahan
 Pasien tampak segar
 Menjelaskan tanda dan
gejala perdarahan A : Resiko Perdarahan teratasi
 Menganjurkan P : Intervensi dihentikan
meningkatkan asupan
untuk menghindari
konstipasi
 Berkolaborasi pemberian
obat pengontrol perdarahan,
jika perlu
2. Senin, 15 februari Ketidakseimb 13.20  Manajemen nutrisi S:
2021 angan nutrisi Observasi :
 Ibu Pasien mengatakan
dari 1. Mengidentifikasi alergi,
nafsu makan Pasien
kebutuhan Pasien tidak ada alergi
menurun.
terhadap obat maupun
tubuh
makanan.  Pasien mengatakan pusing
berhubungan 2. Mengidentifikasi makanan saat berdiri dan duduk
dengan mual yang disukai, makanan  Ibu Pasien mengatakan Pasien
muntah yang disukai Pasien. tadi siang muntah
Makanan yang disukai  Ibu Pasien mengatakan
Pasien ayam, ikan, nasi Pasien sudah 3 hari tidak
goring, mangga, pisang dan BAB
makanan yang tidak O :
disukai Pasien nenas.  Pasien tampak tidak nafsu makan
 Pasien hanya menghabiskan 3
sendok dari porsi yang diberikan
 Mukosa bibir Pasien tampak
pucat
 TD : 100/70 mmHg
Terapeutik : N : 64 x/m
P : 24 x/m
3. Memberikan makanan S : 36,5 ˚C
tinggi serat untuk BB : 24 Kg
mencegah konstipasi (
pepaya ) A : Defisit nutrisi
P : Intervensi dilanjutkan
Edukasi :
4. Menganjurkan posisi
duduk jika mampu, agar
Pasien tidak merasa letih
dan lemah.
K:
5. Melakukan kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang
dibutuhkan
 Memantau nutrisi
Obdervasi :
1. Mengidentifikasi kelainan
pada kulit, ( pada kulit
Pasien terdapat bintik-
bintik merah di tangan
Pasien ).
2. Mengidentintifikasi
kelainan eliminasi, BAK
Pasien lancar, sedangkan
BAB Pasien susah
3. Memonitor mual dan
muntah ( Pasien merasakan
mual dan muntah )
Terapeutik :
4. Menimbang berat badan,
berat badan Pasien 24 kg

Edukasi :
5. Menjelaskan tujuan
prosedur pemantauan (ibu
tujuan pemantauan nutrisi
agar nutrisi Pasien
terpenuhi)

3. Senin, 15 februari Defisit 13.40  Edukasi Kesehatan S:


2021 pengetahuan Observasi :
 Ibu Pasien mengatakan
berhubungan 1. Mengidentifikasi faktor-
kurang pengatuhuan
dengan faktor yang dapat
tengtang penyakitnya
gangguan meningkatkan dan
fungsi kognitif  Ibu mengatakan kurang
ditandai dengan menurunkan motivasi informasi tentang penyakit
kurang perilaku hidup bersih dan anaknya
informasi sehat ( yang dapat O :
meningkatkan hidup bersih
dan sehat dengan cara  Ibu Pasien tampak bingung
mencuci tangan setiap  Ibu Pasien tampak sering
sebelum atau sesudah bertanya tentang penyakit
melakukan aktivitas, anaknya
membersihkan rumah.  TD : 100/70 mmHg
N : 64 x/m
P : 24 x/m
Yang dapat menurunkan S : 36,5 ˚
motivasi prilaku hidup
A : Masalah defisit Pengetahuan belum
bersih dan sehat yaitu
teratasi
kurangnya partisipasi
P : Intervensi dilanjutkan
keluarga dalam
membersihkan lingkungan
rungan dan keluarga tidak
mengajarkan hidup bersih
dan sehat kepada anak )
Terapeutik :
2. Memberikan kesempatan
bertanya ( keluarga Pasien
menanyakan bagaimana
cara menaikan trombosit
anaknya yang turun )
Edukasi :
3. Menjelaskan faktor risiko
yang dapat mempengaruhi
kesehatan ( faktor yang
dapat mempengaruhi
kesehatatan yaitu
lingkungan, bak mandi,
genangan air jernih banyak
jentik-jentik nyamuk yang
mengakinatkan demam
berdarah )
4. Mengajarkan perilaku
hidup sehat ( mengajarkan
cara cuci tangan yang
benar, dan membuang
sampah pada tempatnya )

Senin, 15 februari Resiko 13.40  Mencegahan Perdarahan S:


2021 Perdarahan  Ibu Pasien mengatakan
berhubungan Observasi : trombosit anaknya menurun
dengan  Pasien mengatakan lemah
gangguaan 1. Memonitor tanda dan O::
koagulasi gejala perdarahan
(penurunan (perdarahan pada hidung /
mimisan, muntah terus
trombosit) menerus)  Trombosit Pasien 44* [10^3/uL]
ditandai dengan
2. Memonitor nilai  Pasien tampak lemah
trombositopenia
hematokrit 44* [10^3/uL] A : Resiko Perdarahan
Terapeutik : P : Intervensi dilanjutkan
3. Mempertahankan bedrest
selama perdarahan
Edukasi :
4. Menjelaskan tanda dan
gejala perdarahan ( tanda
gejala perdarahan yaitu
mimisan, mual muntah,
feses berwarna hitam,
kesemutan ditangan atau
kaki )
5. Menganjurkan
meningkatkan asupan
untuk menghindari
konstipasi ( banyak
mengkonsumsi pepeaya
agar tidak terjadi konstipasi
)
Kolaborasi :
6. Melakukan Kolaborasi
pemberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
(tidak ada diberikan obat)

5. Selasa, 16 Februari Hipovolemia 08.00  Memanajemen Jam 13.00


2021 berhubungan hipovolemia
S:
dengan Observasi :
Peningkatan  Ibu Pasien mengatakan Pasien
permeabilitas 1. Memperiksa tanda dan
sudah mau minum
kapiler ditandai gejala hipovolemik (
tekanan darah menurun  Ibu Pasien mengatakan Pasien
dengan mukosa tidak ada merasa letih atau lemah
bibir kering 100/70 mmHg, membran
mukosa Pasien masih lagi
kering, bibir pecah-  Ibu Pasien mengatakan Pasien
pecah, lidah siang tidak ada muntah
Pasien putih,  Ibu Pasien mengatakan suhu tubuh
hematokrit
meningkat, dari hasil Pasien masih turun naik
laboratorium
O:
Pasien hematokrit Pasien  Pasien tampak sudah segar
tidak meningkat 35.7 [%] )
2. Memonitor intake dan  Bintik-bintik merah di tangan
output cairan Pasien sudah berkuran
Intake: oral : 1200  TD : 100/70 P : 30 x/m
Output : urine : 100 cc N : 83 x/m S : 35,0 ˚C
Terapeutik :  Pteke pada tangan ( + )
3. Memberikan asupan cairan Input : 1200 cc
oral, sebanyak 4 gelas dari Output : urine : 100 cc
jam 08.00-14.00, 1200 cc
Balance Cairan : 1100 cc
Edukasi :
4. Mengingatkan kembali A : Hipovolemik teratasi sebagian
kepada keluarga dan Pasien P : Intervensi dilanjutkan
untuk memperbanyak
minum sesuai kebutuhan
tubuh sekitar 2400 cc / 24
jam
Kolaborasi :
5. Memantau pemberian
cairan IV isotonis ( RL 30
tts/m )
 Memantau cairan
Observasi :
1. Memonitor berat badan (
BB 38 Kg )
2. Memonitor hasil
pemeriksaan laboratorium (
hematokrit 42,4 [%] )
Terapeutik :
3. Berikan asupan cairan oral
sebanyak 4 gelas dari jam
08.00-14.00, 1200 cc
4. Memberikan cairan
intravena ( RL 30 tts/m )
Kolaborasi :
Melakukan Kolaborasi
pemberian diuretic tidak
dilakukan, karena tidak
sesuai dengan kondisi
Pasien. Pasien urine nya
lancar tidak memakai
kateter.

5. Selasa, 16 Februari Defisit Nutrisi 10.00 S:


3. Memberikan makanan
2021 berhubungan
tinggi serat untuk  Ibu Pasien mengatakan nafsu
dengan
mencegah konstipasi ( makan Pasien sudah mulai
prikologis
papaya, sayur bayam ) enak.
(keengganan
untuk makan) 4. Menganjurkan posisi  Pasien mengatakan pusing
ditandai dengan duduk jika mampu, agar saat berdiri dan duduk sudah
berat badan Pasien tidak merasa letih berkurang
menurun dan  Ibu Pasien mengatakan
Pasien tidak ada muntah
 Ibu Pasien mengatakan
Pasien sudah ada BAB satu
kali
O:
 Pasien tampak nafsu makan
lemah. mulai membaik
5. Melakukan kolaborasi  Pasien hanya menghabiskan
dengan ahli gizi untuk ½ dari porsi yang diberikan
menentukan jumlah kalori  Mukosa bibir Pasien tampak
dan jenis nutrien yang pucat
dibutuhkan
 Memantau nutrisi  TD : 100/70 mmHg
O: N : 84 x/m
1. Mengidentifikasi kelainan P : 30 x/m
pada kulit, ( pada kulit  S : 35 ˚C
Pasien tbintik-bintik merah
di tangan Pasien sudah A : Defisit nutrisi teratasi sebagian
berkurang ). P : Intervensi dilanjutkan
2. Mengidentintifikasi  Memanajemen Nutrisi
kelainan eliminasi, BAK  Pemantauan Tanda Vital
Pasien lancar, sedangkan
BAB Pasien sudah ada
1
kali.
3. Memonitor mual dan
muntah ( Pasien sudah
tidak merasakan mual dan
muntah )
T:
4. Menimbang berat badan,
berat badan 45 kg

6. Selasa, 16 Februari Defisit 12.00  Edukasi Kesehatan S:


2021 Pengetahuan Observasi :
 Ibu Pasien mengatakan
berhubungan 1. Mengulang kembali
kurang pengatuhuan tentang
dengan Mengidentifikasi faktor-
gangguan faktor yang dapat  penyakitnya
fungsi kognitif meningkatkan dan  Ibu mengatakan kurang
ditandai dengan informasi tentang penyakit
menurunkan motivasi
kurang anaknya
perilaku hidup bersih dan
informasi
sehat ( yang dapat O :
meningkatkan hidup bersih  Ibu Pasien tampak bingung
dan sehat dengan cara
 Ibu Pasien tampak sering bertanya
mencuci tangan setiap tentang penyakit anaknya
sebelum atau sesudah
 TD : 100/70 mmHg
melakukan aktivitas,
N : 64 x/m
membersihkan rumah.
Yang dapat menurunkan P : 24 x/m
motivasi prilaku hidup S : 36,5 ˚C
bersih dan sehat yaitu A : Defisit Pengetahuan teratasi
kurangnya partisipasi sebagian
keluarga dalam P : Intervensi dilanjutkan
membersihkan lingkungan  Edukasi kesehatan
rungan dan keluarga tidak
mengajarkan hidup bersih
dan sehat kepada anak )
Terapeutik :
2. Memberikan kesempatan
bertanya ( dan keluarga
Pasien menanyakan kenapa
trombosit anaknya masih
turun, bagaimana cara
mengatasinya )
Edukasi :
3. Menjelaskan kembali
faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
( faktor yang dapat
mempengaruhi kesehatatan
yaitu lingkungan, bak
mandi, genangan air jernih
banyak jentik-jentik
nyamuk yang
mengakinatkan demam
berdarah )
4. Mengajarkan perilaku
hidup sehat ( mengajarkan
kembali cara cuci tangan
yang benar, dan membuang
sampah pada tempatnya )
Selasa, 16 Februari Resiko 08.00  Mencegahan Perdarahan Jam 13.00
2021 Perdarahan S:
berhubungan Observasi :  Ibu Pasien mengatakan
dengan trombosit anaknya sudah naik
gangguaan 1. Memonitor tanda dan  Pasien mengatakan lemah
koagulasi gejala perdarahan O::
(penurunan (perdarahan pada hidung /
trombosit) mimisan, muntah terus  Trombosit Pasien 55* [10^3/uL]
ditandai dengan menerus)
2. Memonitor nilai  Pasien tampak lemah
trombositopenia
hematokrit12.3 [10^3/uL] A : Resiko Perdarahan
Terapeutik : P : Intervensi dilanjutkan

3. Mempertahankan bedrest  Mencegahan perdarahan 1 dan 2


selama perdarahan
Edukasi :
4. Menjelaskan tanda dan
gejala perdarahan ( tanda
gejala perdarahan yaitu
mimisan, mual muntah,
feses berwarna hitam,
kesemutan ditangan atau
kaki )
5. Menganjurkan
meningkatkan asupan
untuk menghindari
konstipasi ( banyak
mengkonsumsi pepeaya
agar tidak terjadi konstipasi
)
Kolaborasi :
6. Melakukan Kolaborasi
pemberian obat pengontrol
perdarahan, jika perlu (
tidak ada diberikan obat)

7. Rabu, 17 Februari Hipovolemia 08.00  Memanajemen


2021 berhubungan hipovolemia
S:
dengan Observasi :
Peningkatan  Ibu Pasien mengatakan Pasien
permeabilitas 1. Memperiksa tanda dan
sudah sering minum
gejala hipovolemik (
 Ibu Pasien mengatakan sudah tidak
kapiler ditandai tekanan darah menurun merasa letih lagi
dengan mukosa 100/70 mmHg, membran
 Ibu Pasien mengatakan Pasien
bibir kering mukosa bibir Pasien sudah
tidak ada muntah
lemab, bibir tidak pecah-
pecah, lidah Pasien putih,  Ibu Pasien mengatakan suhu tubuh
hematokrit meningkat, dari Pasien masih turun naik
hasil laboratorium Pasien O :
hematokrit Pasien tidak  Pasien tampak segar
meningkat 35 [%] )
2. Memonitor intake dan  Bintik-bintik merah di tangan
output cairan Pasien sudah tidak ada lagi
Intake: 1850 cc  TD : 110/80 P : 28 x/m
N : 70 x/m S: 35,5 ˚C
Output : urine : 1350 cc
Input : 1850 cc
Terapeutik :
3. Memberikan asupan cairan Output : urine : 1350 cc
oral, sebanyak 4 gelas dari Balance Cairan : + 389,2
jam 08.00-14.00, 1200 cc
A : Masalah Hipovolemik teratasi
Kolaborasi :
4. Memantau pemberian P : Intervensi dihentikan
cairan IV isotonis ( RL 30
tts/m )
 Memantau cairan
Observasi :
1. Memonitor berat badan (
BB 24 Kg
2. Memonitor hasil
pemeriksaan laboratorium (
hematokrit 40.4 [%] )
Terapeutik :
3. Berikan asupan cairan oral
sebanyak 8-9 gelas 1880 cc
dalam 2 jam
4. Memberikan cairan
intravena ( RL 30 tts/m )

8. Rabu, 17 Februari Defisit Nutrisi 10.00  Manajemen nutrisi S:


2021 berhubungan
 Ibu Pasien mengatakan
dengan T: nafsu makan Pasien
psikologis
4. Memberikan makanan membaik
(keengganan tinggi serat untuk  Pasien mengatakan tidak ada
untuk makan) mencegah konstipasi ( merasa pusing saat berdiri dan
ditandai dengan papaya, sayur bayam ) duduk
penurunan berat K:  Ibu Pasien mengatakan
badan Pasien sudah ada BAB
6. Melakukan kolaborasi
dengan ahli gizi untuk O :
menentukan jumlah kalori  Pasien tampak
dan jenis nutrien yang menghabiskan makan nya
dibutuhkan  Mukosa bibir Pasien
 Memantau nutrisi tampak lembab
O:  TD : 110/80 mmHg
1. Mengidentifikasi kelainan N : 70 x/m
pada kulit, ( pada kulit P : 28 x/m
Pasien tbintik-bintik merah
di tangan Pasien sudah  S : 35,5 ˚C
tidak ada lagi ).
A : defisit nutrisi teratasi
5. Mengidentintifikasi
P : Intervensi dihentikan
kelainan eliminasi, BAK
Pasien lancar,
sedangkan
BAB Pasien sudah mulai
lancar
6. Memonitor mual dan
muntah (Pasien sudah tidak
ada mual dan muntah lagi )
T:
7. Menimbang berat badan,
berat badan Pasien 45 kg

9. Rabu, 17 Februari Deficit 12.00  Edukasi Kesehatan S:


2021 pengetahuan
Sudah mengasih tahu kepada  Ibu Pasien mengatakan sudah
berhubungan
keluarga tentang faktor yang tau tengtang penyakit anaknya
dengan
gangguan mempengaruhi hidup bersih dan  Ibu mengatakan tau informasi
sehat, dan cara meningkatkan tentang penyakit anaknya
fungsi kognitif
ditandai dengan hidup bersih dan sehat O:
kurang  Ibu Pasien tampak sudah
informasi tidak bingung lagi
 TD : 110/80 mmHg
N : 70 x/m
P : 28 x/m
S : 35,5 ˚C
A : defisit Pengetahuan teratasi
P : Intervensi dihentikan

Rabu, 17 Februari Resiko 08.00  Mencegahan Perdarahan Jam 13.00


2021 Perdarahan S:
berhubungan Observasi :  Ibu Pasien mengatakan
dengan trombosit anaknya sudah mulai
gangguaan 1. Memonitor tanda dan meningkat
koagulasi gejala perdarahan  Pasien mengatakan tidak terasa
(penurunan (perdarahan pada hidung / lemah lagi
trombosit) mimisan, muntah terus O::
ditandai dengan menerus)
trombositopenia 2. Memonitor nilai
hematokrit 35 [10^3/uL]  Trombosit Pasien 72* [10^3/uL]
 Pasien tampak segar
A : Resiko Perdarahan teratasi
P : Intervensi dihentikan
102

Anda mungkin juga menyukai

  • LK Diare 2
    LK Diare 2
    Dokumen27 halaman
    LK Diare 2
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LK DHF 3
    LK DHF 3
    Dokumen34 halaman
    LK DHF 3
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LK DHFF
    LK DHFF
    Dokumen11 halaman
    LK DHFF
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LK Diare 3
    LK Diare 3
    Dokumen13 halaman
    LK Diare 3
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LP DHF 1
    LP DHF 1
    Dokumen46 halaman
    LP DHF 1
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LK DHF 2
    LK DHF 2
    Dokumen57 halaman
    LK DHF 2
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN KASUS Pemasangan Infus
    LAPORAN KASUS Pemasangan Infus
    Dokumen5 halaman
    LAPORAN KASUS Pemasangan Infus
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LP PEndidikan Kesehatan
    LP PEndidikan Kesehatan
    Dokumen5 halaman
    LP PEndidikan Kesehatan
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LK Injeksi Subcutan
    LK Injeksi Subcutan
    Dokumen2 halaman
    LK Injeksi Subcutan
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LK Pemasangan Infus
    LK Pemasangan Infus
    Dokumen3 halaman
    LK Pemasangan Infus
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LP Pemasangan Infus
    LP Pemasangan Infus
    Dokumen5 halaman
    LP Pemasangan Infus
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • RKK Ranap Yusuf
    RKK Ranap Yusuf
    Dokumen10 halaman
    RKK Ranap Yusuf
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LP Injeksi Subcutan
    LP Injeksi Subcutan
    Dokumen4 halaman
    LP Injeksi Subcutan
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • RKK RANAP Rizan
    RKK RANAP Rizan
    Dokumen10 halaman
    RKK RANAP Rizan
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • RKK Ranap Ika
    RKK Ranap Ika
    Dokumen10 halaman
    RKK Ranap Ika
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LK Injeksi Subcutan
    LK Injeksi Subcutan
    Dokumen2 halaman
    LK Injeksi Subcutan
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • RKK Icu Yes
    RKK Icu Yes
    Dokumen5 halaman
    RKK Icu Yes
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • Report
    Report
    Dokumen1 halaman
    Report
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • RKK POLI Zulaiha, AMK
    RKK POLI Zulaiha, AMK
    Dokumen5 halaman
    RKK POLI Zulaiha, AMK
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • RKK Icu Yes
    RKK Icu Yes
    Dokumen5 halaman
    RKK Icu Yes
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • RKK Icu Yes
    RKK Icu Yes
    Dokumen5 halaman
    RKK Icu Yes
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • Report
    Report
    Dokumen2 halaman
    Report
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • BAB III Muskuloskeletal
    BAB III Muskuloskeletal
    Dokumen9 halaman
    BAB III Muskuloskeletal
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • LP Injeksi Subcutan
    LP Injeksi Subcutan
    Dokumen4 halaman
    LP Injeksi Subcutan
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Skripsi Hemodialisa Dikonversi
    Jurnal Skripsi Hemodialisa Dikonversi
    Dokumen9 halaman
    Jurnal Skripsi Hemodialisa Dikonversi
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • Edit Skripsiiiiii Yu
    Edit Skripsiiiiii Yu
    Dokumen35 halaman
    Edit Skripsiiiiii Yu
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 Muskuloskeletal
    BAB 1 Muskuloskeletal
    Dokumen11 halaman
    BAB 1 Muskuloskeletal
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • BAB II Muskuloskeletal
    BAB II Muskuloskeletal
    Dokumen40 halaman
    BAB II Muskuloskeletal
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kelompok 5 NAPZA
    Tugas Kelompok 5 NAPZA
    Dokumen25 halaman
    Tugas Kelompok 5 NAPZA
    Farasyatul Jannah Tiwie
    Belum ada peringkat