Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

“PEMASANGAN INFUS, PENGHITUNGAN INTAKE-OUTPUT CAIRAN &


PEMBERIAN TRANFUSI CAIRAN”

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Muthmainah, M. Kep

DISUSUN OLEH :

Zaky El-karim ( 2111311050 )

KELOMPOK B A2 2021

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN AJARAN

2021/2022
PEMASANGAN INFUS

A. Definisi

 Suatu tindakan memasang infus untuk pemberian obat/ cairan melalui parenteral
 Tatacara pemasangan jalur pemberian cairan infuse melalui pembuluh vena perifer,
yang bertujuan didapatkan jalur pemberian cairan infuse yang aman, aseptic dan benar
 Merupakan tindakan memasukkan cairan melalui intravena yang dilakukan pada
pasien dengan bantuan perangkat invus. Tindakan ini dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan pemberian
makanan

B. Tujuan

 Untuk mencegah atau koreksi terjadinya ketidakseimbangan cairan elektrolit


 Memenuhi kebutuhan nutrisi sebagai sumber energy
 Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit,
vitamin, protein lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat
melalui oral
 Memperbaiki keseimbangan asam basa
 Memperbaiki volume komponen-komponen darah
 Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh
 Memonitor tekanan vena central (CVP)
 Pemberian nutrisi pada sistem pencernaan di istirahatkan
 Menyedikan glukosa untuk energy dalam proses metabolosme

C. Indikasi

 Pada keadaan darurat, resusitasi jantung paru memungkinkan pemberian obat secara
langsung melalui intravena
 Untuk pemberian respon yang cepat terhadap pemberian obat seperti flurosemid,
digoxin
 Untuk mencegah masalah yang mungkin timbul apabila beberapa obat dicampur
dalam satu botol
 Untuk memasukkan obat yang tidak dapat diberikan secara oral, misalnya pada pasien
koma, atau intramuscular, misalnya seperti: lidokain, xilokain

D. Tempat-tempat pemasangan invus

 Permukaan dorsal tangan (Vena sevalika, supervisal dorslis, dan vena basilica
 Permukaan dorsal kaki (Vena sevena magma, ramus dorsalis, fleksus dorsalis) lebih
umum dilakukan pada pasien pediatric dan dihindarkan pada pasien dewasa
 Lengan bagian dalam (vena sevalika, basalika, kubital median, median lengan bawah,
vena radialis)
 Pada bayi baru lahir : Vena perifer di punggung tangan atau di puncak kaki paling
sering digunakan), vena lengan bagia bawah, lipatan siku atau sekitar pergelangan
kaki, vena kulit kepala

E. Peralatan

 Cairan/ obat sesuai kebutuhan


 Set infus steril sesuai kebutuhan
 Standar infuse
 Abocath/kanul IV sesuai kebutuhan
 Sarung tangan
 Kapas alcohol
 Tourniquet/karet pembendung
 Kasa steril
 Gunting verban
 Plaster beserta lebel
 Spalak dan verban sesuai dengan kebutuhan
 Perlak dan pengalas
 Bengkok
 Bak instrument
 Jam tangan
 Sharp Box
 Tiang infus

F. Langkah-langkah

 Tahap Pre Interaksi


1) Mengecek file (catatan medis/ keperawatan) pasien
2) Mempersiapkan alat seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
 Cairan/ obat sesuai kebutuhan
 Set infus steril sesuai kebutuhan
 Standar infuse
 Abocath/kanul IV sesuai kebutuhan
 Sarung tangan
 Kapas alcohol
 Tourniquet/karet pembendung
 Kasa steril
 Gunting verban
 Plaster beserta lebel
 Spalak dan verban sesuai dengan kebutuhan
 Perlak dan pengalas
 Bengkok
 Bak instrument
 Jam tangan
 Sharp Box

 Tahap orientasi
1) Memberikan salam dan perkenalkan diri
2) Melakukan identifikasi pasien
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dlakukan
4) Menjaga privacy pasien

 Fase kerja
1) Dekatkan alat kepasien
2) Mencuci tangan sesuai prosedur
3) Berdiri disis terdekat pasien pada lokasi yang akan diinsersi
4) Menempatkan bahan dan alat- alat agar mudah dijangkau
5) Menempatkan tiang invusdisisi ekstermitas atau lokasi insersi, dengan tinggi
90 cm dari tempat tidur
6) Buka set infus, periksa kelengkapan dan fungsi bagian-bagiannya
7) Melakukan desinfeksi pada permukaan wadah cairan
8) Menempelkan label pada botol infus dengan tidak menutupijabel jenis
9) Menusukkan spike set infuse dengan mempertahankanteknik aseptic
10) Menusukkan spike pad entry site wadah dairan dengan mempertahankan
teknik aseptic
11) Gantungkan cairan pada tiang infuse
12) Pilih vena yang akan dilakukan insersi
- Vena yang besar dan lurus
- Pilih memlalui dari bagian bawah/ distal ke atas/ proksima
13) Memasang perlak atau pengalas dibawah vena yang aka di insersi
14) Dekatkan bengkok dan kapas alcohol pada pasien
15) Mencuci tangan, pasang Handschoen steril
16) Pasang tourniquet sekitar 10-15cm diatas daerah penusukan
17) Lakukan desinfeksi pada area penusukan
18) Memberikan aseptic dan biarkan mongering sendiri
19) Menggunakan ibu jari pada tangan yang dominan untuk menstabilkan vena
20) Desinfektan area yg akan di tusuk
21) Masukkan IV cath pada vena pilihan degna sudt 10o-15o dengan lubang jarum
menghadap ke atas
22) Bila IV sudah masuk cath pada vena, darah akan terlihat pada pangkal IVcath
23) Membuka karet pembendung
24) Tekan bagian atas area penusukan, membuka tourniquet dan kepalan tangan
pasien
25) Amati kelancaran cairan dan edema
26) Atur tetesan cairan infuse sesuai yang telah di tentukan
27) Plaster di atas kasa ditulis tanggalpemasangan infusjam insersi, ukuran IV cath
dan inisial perawat
28) Mengatakan pada pasie dan keluarga untuk menjaga kebersihan dakn
keamanan program terapi yang diberikan
29) Membuang peralatan bekas pakai pada tempat yang sesuai
30) Membereskan alat-alat
31) Buka handscoon dan tempatkan pada nierbeken cuci tangan
 Fase Terminasi
1) Lakukan evaluasi subjektif dan sampaikan hasil pemeriksaan pada pasien
2) Membuat kontrak selanjutnya
3) Ucapkan salam terimakasih pada pasien atas kerjasamanya
4) Cuci tangan
5) Mendokumentasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan

G. PELAPORAN

1. Berisi tentang pengertian, tujuan peralatan dan langkah-langkah


2. Laporan dikumpulkan dengan jadwal yang telah di tentukan
PENGHITUNGAN INTAKE-OUTPUT CAIRAN

A. Definisi

Inteake / cairan masuk = Output / cairan keluar + IWL (Insensible Water Loss)

Intake / Cairan Masuk : mulai dari cairan infus, minum, kandungan cairan dalam makanan
pasien, volume obat-obatan, termasuk obat suntik, obat yang di drip, albumin dll.

Output / Cairan keluar : urine dalam 24 jam, jika pasien dipasang kateter maka hitung
dalam ukuran di urobag, jka tidak terpasang maka pasien harus menampung urinenya sendiri,
biasanya ditampung di botol air mineral dengan ukuran 1,5 liter, kemudian feses.

IWL (insensible water loss(IWL) : jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan sulit diitung,
yaitu jumlah keringat, uap hawa nafa.

IWL = (15 x BB )

- 24 jam

Cth: Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37⁰C (suhu normal)

IWL = (15 x 60 ) = 37,5 cc/jam

24 jam

*kalo dlm 24 jam —-> 37,5 x 24 = 900cc/24 jam

*Rumus IWL Kenaikan Suhu

[(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu] + IWL normal

24 jam

Cth: Tn.A BB 60kg, suhu= 39⁰C, CM= 200cc

IWL = [(10%x200)x(39⁰C-37⁰C)] + 37,5cc

24 jam

= (20×2) + 37,5cc

24

= 1,7 + 37,5 = 39cc/jam

*CM : Cairan Masuk

PEMBERIAN TRANFUSI CAIRAN


Definisi

Pemberian cairan melalui infus merupakan tidakan memasukkan cairan melalui


intravena pada pasien dengan bantuan perangkat ifus. Tindakan tersebut ilakukan untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan pemberian
makan. (Hidayat, 2008)

Persiapan alat dan bahan:

1. Standar infus
2. Perangkat infus
3. Cairan sesuai dengan kebutuhan pasien
4. Jarum infus/ abocath atau sejenisnya sesuai dengan ukuran
5. Pengalas
6. Tourniquet
7. Kapas alcohol
8. Plaster
9. Gunting
10. Kasa steril
11. Betadine
12. Sarung tangan

Cara pelaksanaan:

1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
3. Hubungkan cairan infus set dengan menusukkan de dalam botol infus (cairan)
4. Isi cairan kecala infus denga menekan bagian ruang tetesn hingga ruangan tetesan
terisi sebagian
5. Letakkan pengalas
6. Lakukan pembendungan dengan tourniquet
7. Gunakan sarung tangan
8. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk
9. Lakukan penusukan dengan arah jarum ke atas
10. Cek apakah sudah mengenai vena dengan ciri darah keluar melalui jarum infus /
abocath
11. Tarik jarum infus dan hubungkan dengan selang infus
12. Buka tetesan
13. Lakukan desinfeksi dengan betadine dan tutup dengan kasa steril
14. Beri tanggaldan jam pelaksanaan infus pada plaster
15. Catat respon yang terjadi
16. Cuci tangan

TRANFUSI DARAH
 Transfusi darah adalah pemberian darah utuh atau komponen apapun dari darah dari
donor yang cocok untuk mengoreksi atau terapi kondisi klinis apapun
 Transfuse darah memasukkan darah lengkap atau komponen darah kedalam sirkulasi
vena
 Transfusi darah adalah memindahkan /memasukkan darah seseorang (donor) kepada
orang lai (pasien yang memerlukan melalui vena)

Tujuan

 Mengembalikan jumlah darah setelah perdarahan berat/hebat dengan kat lain untuk
menggantikan jumlah darah pasien yang hilang melebihi jumlah tertentu
 Untuk meningkatkan HB dalam tubuh
 Mengembalikan sel darah merah, missal pada anemia berat
 Mengembalikan Volume darah dalam sirkulasi
 Mengoreksi defisiensi trombosit dan factor koagulasi darah
 Memberikan factor-faktor plasma seperti anti hemofilik
 Untuk menggantikan darah yang tidak cocok pada bayi baru lahir ( excang
transfusion)
 Untuk mengganti darah pasien yang keracunan, dll dengan darah yang baru misalnya
pada pasien anamia

Peralatan

 Set transfuse darah


 Cairan infus (Nacl 0,9%)
 Darah / komponen darah steril dalam wadah yang sesuai
 Jarum infus: Abocath dan wing needle
 Kasa steril
 Pinset
 Plaster
 Perlak dan pengalas
 Desinfektan
 Gunting
 Sarung tangan
 Bengkok
 Alat untuk membendung (Tourniquet)
 Spalak jika diperlukan
 Perban gulung dan bidai
 Tiang infuse
 Kantong sampah

Langkah-langkah

 Tahaptra interaksi
1) Mengecek data atau file pasien
2) Mengecek kondisi pasien
3) Periksa persiapan darah pada bank darah
4) Riwayat trasfusi/ reaksi infuse
5) Alasan transfuse saat ini
6) APD sesuai kebutuhan
7) Buku catatan dan alat tulis
8) Mempersiapkan alat
- Set transfuse darah
- Cairan infus (Nacl 0,9%)
- Darah / komponen darah steril dalam wadah yang sesuai
- Jarum infus: Abocath dan wing needle
- Kasa steril
- Pinset
- Plaster
- Perlak dan pengalas
- Desinfektan
- Gunting
- Sarung tangan
- Bengkok
- Alat untuk membendung (Tourniquet)
- Spalak jika diperlukan
- Perban gulung dan bidai
- Tiang infuse
- Kantong sampah
 Tahap orientasi
1) Memberikan salam dan memperkenalkan diri
2) Melakukan identifikasi pasien
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur yg akan dilakukan
4) Menjaga prifasi pasien

 Fase kerja
1) Dekatkan alat ke pasien
2) Cek ulang program terapi pasien
3) Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur
4) Pasang sarung tangan
5) Berdiri pada sisi tempat pemasangan darah
6) Menempatkan bahan dan alat-alat mudah dijangkau saat bekerja
7) Siapkan cairan infus dan infuse/transfuse set
8) Berikan posisi yang nyaman pada pasien
9) Kaji tempatpemasangan infus
10) Pasang perlak dan pengaman
11) Jika daerah penusukan dirumbuhi rambut, cukur daerah tersebut lebih kurang
2 inc
12) Pasang tourniquet 5-7 inc dari daerah yang akan di tusukkan
13) Bersihkan daerah penusukan dengan kapas alohol
14) Gunakan tangan yang tidak dominanuntuk menekan vena dibawah penusukan
lebih kurang 1-2 inc
15) Tusuk jarum dengan posisi 30-40 derajat
16) Jika daerah telah masuk kelumen jarum, dorong perlahan sampai posisi tepat
17) Lepas tourniquet dan kepalan tangan pasien serta buka lem infus set
18) Tangan yang tidak dominan menekan vena dan tangan yang dominan
menghubungkan ujung jarum
19) Periksa daerah sekitar penusukan pakah ada terdapat tanda-tanda infiltrasi
20) Bila taka da tanda-tanda infiltrasi, fiksasi dan balut daerah sekitar penusukan
dengan kassa
21) Aturan tetesan infuse sesuai program
22) Infeksi produk darah oleh 2 perawat
- No Identifikasi
- Kelompok dan tipe darah
- Tanggal kadar luasa
- Kontabilitas
- Nama pasien
- Warna yang tidak normal, bekuan, sisa udara dll
23) Jika produk darah sudah benar hentikan pemberian cairan Nacl 0,9%dengan
menutup darah
24) Bila aliran terasa lancer, atur tetesan darah sesuai yang di anjurkan (kecepatan
25 s.d 50 ml perjam selama 15 menit pertama
25) Tetaplah bersama pasien selama 15 menit
26) Tingkatkan kecepatan infus bila taka da efeksamping
27) Periksa kondisi pasien setiap 30 menit
28) Selesai transfuse dan berikan Nacl ( sesuai intruksi dokter) jika taka da efek
samping
29) Buang wadah set produk darah pada tempat yang seharusnya
30) Rapihkan pasien
31) Bereskan alat
32) Lepas sarung tangan
33) Cuci tangan dengan sabun di bawah air yang mengalir lalu keringkan

 Fase Terminasi
1) Lakukan evaluasi subjektif dan sampaikan hasil pemeriksaan pada pasien
2) Membuat kontrak
3) Ucapkan salam dan terimakasih pada pasien atas kerjasamanya
4) Cuci tangan
5) Mendokumentasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan

Laporan

1. Laporan praktikum berisi tentang pengertian, tujuan, peralatan dan langkah-langkah


2. Laporan praktikum dikumpulkan dengan jadwal yang telah di tentukan oleh instruktur

Referensi
Murni, Dewi., Putri, Zifriyanthi Minanda., Nelwati., Maisa, Esthika Ariany., Khairini, Ilfa.,
Sidaria., dan Muthamainnah. (2022). Modul Praktikum Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Manusia. Padang: Universitas Andalas.

Hidayat, A. A. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik Aplikasi dasar-dasar praktik


kebidanan. jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai