Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN SKILL LAB KETERAMPILAN :

Pemberian Cairan Intravena (pemasangan infus)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


LAPORAN PENDAHULUAN

PEMASANGAN INFUS

A. PENGERTIAN

Pemasangan infus dilakukan untuk memasukkan bahan-bahan larutan ke


dalam tubuh secara kontinyu atau sesaat untuk mendapatkan efek pengobatan secara
cepat. Bahan yang dimasukkan dapat berupa darah, cairan atau obat-obatan. Istilah
khusus untuk infus darah adalah transfusi darah.

B. TUJUAN
• Memberikan atau menggantikan cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit,
vitamin, protein,lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat
melalui oral.
• Memperbaiki keseimbangan asam-basa.
• Memperbaiki volume komponen darah.
• Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan ke dalam tubuh.
• Memonitor tekanan vena sentral (CVP).
• Memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan mengalami gangguan (Hidayat,
2008).

C. INDIKASI
• Dehidrasi, pada pasien diare atau muntah
• Luka bakar,menunjukkan banyak cairan tubuh yang keluar akibat luka bakar,
sehingga perlu di jaga jumlah cairan tubuh
• Pasien yang tidak mampu atau sulit mendapatkan asupan air secara normal,
seperti pasien yang tidak dapat menelan
• Tubuh, seperti pada pasien demam berdarah, tipus yang tidak dapat diobati di
rumah atau tipus dengan komplikasi. Sehingga pasien demam perlu dipastikan
penyebabnya sebelum dilakukan pemberian infus pasien dengan demam tinggi,
yang beresiko menyebabkan penurunan cairan
• Kondisi umum pasie lemah, seperti pada pasien anemia, atau pasien penyakit
kronis

D. KONTRA INDIKASI
• Inflamasi dan infeksi di lokasi pemasangan infus.
• Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan
untuk pemasangan fistula arteri-venapada tindakan hemodialisis.
• Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran
darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki) (Potter& Perry,
2005).
• Infeksi kulit sekitar.
• Flebitis vena.
• Sklerosis vena.
• Infiltrasi intravena sebelumnya.
• Luka bakar di sekitar lokasi venipuncture.
• Cedera traumatis proksimal dari lokasi pemasangan.
• Fistula Arteriovenosa di ekstremitas.
• Prosedur bedah yang mempengaruhi ekstremitas

E. ALAT DAN BAHAN


• Set infus yang steril
• Cairan infus sesuai kebutuhan
• IV Catheter / Wings Needle/ Abocath sesuai yang dibutuhkan
• Perlak
• Pleseter
• Tourniquet
• Gunting
• Bengkok
• Sarung tangan steril
• Kassa steril
• Kapas alkohol / alkohol swab
• Betadine

F. PROSEDUR
- Baca status dan data klien untuk memastikan program terapi IV
- Cek alat-alat yang akan digunakan
- Cuci tangan
- Beri salam dan panggil klien sesuai dengan namanya
- Perkenalkan nama perawat
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada klien
- Jelaskan tujuan tindakan yang dilakukan
- Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
- Tanyakan keluhan klien saat ini10.Jaga privasi klien
- Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur klien
- Tinggikan tempat tidur sampai ketingian kerja yang nyaman
- Letakkan klien dalam posisi semifowler atau supine jika tidak memungkinkan
(buatklien senyaman mungkin)
- Buka kemasan steril dengan meanggunakan tehnik steril dan sarung tangan bersih
- Periksa larutan dengan menggunakan lima benar dalam pemberian obat
- Buka set infus, pertahankan sterilitas kedua ujungnya
- Letakkan klem yang dapat digeser tepat di bawah ruang drip dan gerakkan klem pada
posisi off
- Lepaskan pembungkus lubang slang IV pada kantung larutan IV plastik
tanpamenyentuh ujung tempat masuknya alat set infus
- Tusukkan set infus ke dalam kantong atau botol cairan (untuk kantong, lepaskan
penutup protektor dari jarum insersi selang, jangan menyentuh jarumnya,
dantusukkan jarum ke lubang kantong IV. Untuk botol, bersihkan stopper pada
botoldengan menggunakan antiseptik dan tusukkan jarum ke karet hitam stopper
botolIV.
- Gantungkan botol infus yang telah dihubungkan dengan set infus pada tempat
yangtelah disediakan (pertahankan kesterilan set infus)
- Isi selang infus dengan cairan, pastikan tidak ada udara dalam selang (terlebih
dululakukan pengisian pada ruang tetesan/the drip chamber). Setelah selang terisi,
klemdioffkan dan penutup ujung selang infus ditutup
- Beri label pada IV dengan nama pasien, obat tambahan, kecepatan pemberian. -
Pasang perlak kecil/pengalas di bawah lengan/tangan yang akan diinsersi -
Kenakan sarung tangan sekali pakai, sehingga sarung tangan menjadi double.
- Identifikasi aksesibilitas vena untuk pemasangan kateter IV atau jarum
- Posisikan tangan yang akan diinsersi lebih rendah dari jantung, pasang
torniketmengitari lengan, di atas fossa antekubital atau 10-15 cm di atas tempat insersi
yangdipilih (jangan memasang torniket terlalu keras untuk menghindari adanya
cideraatau memar pada kulit). Pastikan torniket bisa menghambat aliran IV. Periksa
nadidistal.27.Pilih vena yang berdilatasi baik, dimulai dari bagian distal, minta klien
untuk mengepal dan membuka tangan (apabila belum menemukan vena yang
cocok,lepaskan dulu torniket, dan ulangi lagi setelah beberapa menit).
- Bersihkan tempat insersi dengan kuat, terkonsentrasi, dengan gerakan sirkuler
daritempat insersi ke daerah luar dengan larutan yodium—povidon, biarkan
sampaikering. Klien yang alergi terhadap yodium, gunakan alkohol 70 % selama 30
detik.
- Lakukan pungsi vena, fiksasi vena dengan menempatkan ibu jari tangan yang tidak
memegang alat infus di atas vena dengan cara meregangkan kulit. Lakukan penusukan
dengan sudut 20-30°, tusuk perlahan dengan pasti
- Jika tampak aliran darah balik, mengindikasikan jarum telah masuk vena
- Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan tarik jarum sedikit lalu teruskan plastik
IVkateter ke dalam vena
- Stabilkan kateter IV dengan satu tangan dan lepaskan torniket dengan tangan yanglain
- Tekan dengan jari ujung plastik IV karteter, lalu tarik jarum infus keluar
- Sambungkan plastik IV kateter dengan ujung selang infus dengan gerakan cepat,
jangan menyentuh titik masuk selang infus
- Buka klem untuk memulai aliran infus sampai cairan mengalir lancar
- Fiksasi sambungan kateter infus (apabila sekitar area insersi kotor, bersihkanterlebih
dulu)
- Oleskan dengan salep betadin di atas area penusukan, kemudian tutup dengan
kasasteril, pasang plester
- Atur tetesan infus sesuai ketentuan
- Beri label pada tempat pungsi vena dengan tanggal, ukuran kateter, panjang
kateter,dan inisial perawat.
- Lepaskan dan buang sarung tangan dan rapikan persediaan yang digunakan41.Cuci
tangan
- Berikan reinforcement positif
- Buat kontrak pertemuan selanjutnya44.Akhiri kegiatan dengan baik 45.Observasi
klien setiap jam untuk menentukan respon terhadap terapi cairan (jumlahcairan benar
sesuai program yang ditetapkan, kecepatan aliran benar, kepatenanvena, tidak terdapat
infiltrasi, flebitis atau inflamasi)
INTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

PEMASANGAN INFUS
NO. ASPEK YANG DINILAI BOBOT NILAI
YA TIDAK
FASE ORIENTASI

1 Memberi salam 2

2 Memperkenalkan diri 2

3 Memvalidasi identitas klien 2

4 Menjelaskan tujuan tindakan 2

5 Menjelaskan langkah prosedur 2

6 Minta persetujuan dan kesiapan pasien 2

B FASE KERJA

1 Mencuci tangan 3

2 Membaca Basmallah 2

3 Mengatur posisi pasien 2

4 Memeriksa ada tidaknya udara dalam selang infus 2

5 Memilih vena bagian distal yang lurus 2

6 Memasang perlak dan pengalas 2

7 Membebaskan daerah yang akan diinsersi 2

8 Memakai sarung tangan 2

9 Memasang torniquet 5 cm diatas (proksimal) daerah yang diinsersi 4

10 Desinfeksi kulit yang akan diinsersi dengan kapas alkohol melingkar 2


dari dalam keluar
11 Memegang intra vena (IV) cateter dengan sudut 30 derajat 3

12 Menusukan vena dengan IV cateter (lubang jarum menghadap atas) 3

13 Memastikan IV cateter masuk kedalam vena 5

14 Mendorong IV cateter kedalam vena secara perlahan 4

15 Melepaskan torniquet 4

16 Menarik mandrin 4
17 Menyambungkan IV kateter dengan selang infus 4

18 Mengalirkan aliran infus 4

19 Melakukan fiksasi IV kateter 3

20 Memberi desinfektan daerah tusukan 3

21 Menutup daerah tusukan dengan kassa/penutup steril 2

22 Mengatur tetesan infus sesuai program 2

23 Membereskan alat dan pasien 3

C FASE TERMINASI

1 Melakukan evaluasi 2

2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 2

3 Mengucapkan Hamdalah dan doa untuk orang sakit 2

4 Berpamitan 2

5 Mencuci tangan 3

D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN

1 Ketenangan selama melakukan tindakan 2

2 Melakukan komunikasi terapiutik 2

3 Menjaga Keamanan klien 3

4 Menjaga Keamanan perawat 3

TOTAL 100
G. Hal-hal penting yang harus diperhatikan bagi perawat dalam melakukan
tindakan.
- Ganti lokasi tusukan setiap 48-72 jam dan gunakan set infus baru.
- Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam dan evaluasi tanda infeksi. -
Observasi tanda / reaksi alergi terhadap infus atau komplikasi lain. -
Jika infus tidak diperlukan lagi, buka fiksasi pada lokasi penusukan -
Kencangkan klem infus sehingga tidak mengalir.
- Tekan lokasi penusukan menggunakan kasa steril, lalu cabut jarum infus perlahan,
periksa ujung kateter terhadap adanya embolus.
- Bersihkan lokasi penusukan dengan anti septik. Bekas-bekas plester
dibersihkanmemakai kapas alkohol atau bensin (jika perlu)
H. Referensi
Dougherty L, Bravery K, Gabriel J, Kayley J, Malster M, Scales K, et
al. Standards for infusion therapy (third edition). Royal College of Nursing; 2010.
Rahayu, Sunarsih. 2016. Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia II. Jakarta. Hal
189.

Anda mungkin juga menyukai