Anda di halaman 1dari 14

TUGAS SOP

( TRANFUSI DARAH , PEMASANGAN INFUS, EXCHANGE TRANFUSI )

Dosen Pengampu :
Boediarsih, S.Kp, M.Kes
Disusun Oleh :
Mei noviyanti 1903038

PROGAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2020/2021
1. SOP TRANSFUSI DARAH

 
TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


PROSEDUR Dosen Mata Kuliah Keperawatan Anak I
OPERASIONAL
STANDAR
Boediarsih, S.Kp, M.Kes
Memasukkan darah yang berasal dari donor ke dalam tubuh klien
PENGERTIAN melalui vena. Tindakan ini dilakukan pada klien yang mengalami
banyak kehilangan darah serta klien yang mengalami kelainan
darah, seperti anemia atau leukimia.
TUJUAN Melaksanakan tindakan pengobatan dan memenuhi kebutuhan klien
terhadap darah sesuai program pengobatan.
PETUGAS Perawat
1. Set transfusi
2. Cairan NaCl
3. Bengkok
PERALATAN 4. Blood warmer
5. Persediaan darah yang sesuai dengan golongan darah klien
dalam jumlah yang sesuai
6. Sarung tangan bersih
PROSEDUR A. FASE ORIENTASI
PELAKSANAAN
1. Mengucapkan salam kepada pasien
2. Memperkenalkan diri kepada pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan kepada pasien
4. Menjelaskan langkah dan prosedur kepada pasien
5. Menanyakan kesiapan pasien
B.FASE KERJA

1. Jelaskan prosedur yang akan Anda lakukan pada klien


2. Letakkan peralatan dekat dengan klien
3. Cucitangan
4. Kenakan sarung tangan.
5. Buat jalur intravena, gunakan slang infus yang memiliki set-
Y.
6. Berikan cairan NaCl terlebih dahulu, kemudian masukkan
darah melalui blood warmer. Jika tidak menggunakan slang
infus tipe Y, ganti cairan NaCl dengan darah.
7. Atur kecepatan aliran tetesan darah per menit sesuai dengan
program.
8. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
9. Rapikan peralatan
C. FASE TERMINASI

1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan


2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

2. SOP PEMASANGAN INFUS


PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/3
TanggalTerbit DitetapkanOleh
STANDAR Dosen Mata Kuliah Keperawatan Anak I
OPERASIONAL
PROSEDUR
Boediarsih, S.Kp, M.Kes
PENGERTIAN Pemberian cairan intravena adalah tindakan member cairan
intravena melalui akses vena yang telah dibuat
TUJUAN Memberi dan mempertahankan terapi cairan intravena.
KEBIJAKAN 1. Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara
intravena (I.V)
2. Pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Cairan intravena sesuai kebutuhan.
2. Jarum atau kateter untuk pungsi vena yang sesuai.
3. Set infuse.
4. Kapas alcohol.
5. Torniket.
6. Sarung tangan bersih sekali pakai.
7. Perlak pengalas.
8. Papan tangan untuk klien anak-anak jika perlu.
9. Bengkok.
10. Kasa berukuran 2x2 cm dan salep povidone iodine,
atau cairan povidone iodine untuk balutan transparan.
11. Plester yang telah dipotong sesuai kebutuhan dan siap
digunakan.
12. Handuk untuk diletakkan di bawah tangan klien jika
perlu.
13. Tiang intravena

A. FASE ORIENTASI
PROSEDUR 1. Mengucapkan salam kepada pasien
PELAKSANAAN 2. Memperkenalkan diri kepada pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan kepada pasien
4. Menjelaskan langkah dan prosedur kepada pasien
5. Menanyakan kesiapan pasien

B. FASE KERJA
1. Cuci tangan
2. Atur peralatan yang diperlukan di samping tempat
tidur klien
3. Buka kemasan cairan intravena steril
menggunakan teknik aseptic
4. Gunakan prinsip “12 benar” pemberian obat untuk
memastikan ketepatan cairan yang akan diberikan.
Pastikan aditif yang diresepkan, seperti kalium dan
vitamin, telah disiapkan. Periksa cairan dan zat
aditif untuk warna, kejernihan, dan tanggal
kadaluarsa.
5. Buka set infuse dan pertahankan sterilitas pada
kedua ujung selang.
6. Geser klem ingga mencapai sekitar 2-5 cm di
bawah bilik tetes, kemudian tutup klem.
7. Lepaskan tutup botol cairan intravena, atau lapisan
plastic yang menutup porta selang intravena pada
kantong cairan intravena
8. Bersihkan karet penyumbat botol atau kantong
cairan intravena menggunakan kapas alcohol,
kemudian tusukkan set infuse kedalamnya.
9. Tekan bilik tetes, kemudian lepaskan untuk
mengisinya dengan cairan intravena. Biarkan bilik
tetes terisi hinga 1/3-1/2.
10. Lepaskan pelindung jarum dan buka klem agar
cairan bisa mengalir melalui selang ke adaptor
jarum. Tutup kembali klem dan pasang pelindung
jarum setelah slang terisi cairan.
11. Pastikan slang bebas dari udara dan gelembung
udara dengan membiarkan cairan mengalir melalui
slang hingga gelembung udara keluar.
12. Pilih jarum intravena yang sesuai atau over the
needle catheter (ONC).
13. Pilih lokasi vena yang akan digunakan.
14. Jika terdapat banyak rambut pada lokasi
penusukan, lakukan pengguntingan.
15. Pasang torniket sekitar 10-12 cm diatas lokasi
penusukan. Torniket seharusnya menyumbat aliran
vena, bukan arteri. Periksa adanya nadi distal.
16. Kenakan sarung tangan sekali pakai. Pelindung
mata dan masker dapat digunakan jika perlu.
17. Letakkan adaptor jarum set infuse dekat dengan
kasa steril atau handuk.
18. Dilatasi atau lebarkan vena dengan cara:
a. Menggosok ekstremitas vena yang akan
menjadi lokasi pungsi dari distal ke
proksimal.
b. Mengepalkan dan membuka kepalan
tangan klien.
c. Menepuk vena klien secara perlahan
menggunakan kompres hangat pada
ekstremitas, misalnya dengan waslap
hangat.
19. Bersihkan lokasi insersi dengan gerakan sirkular
yang tegas menggunakan kapas alcohol. Hindari
menyentuh lokasi yang telah dibersihkan dan
biarkan lokasi tersebut mongering.
20. Lakukan pungsi vena. Viksasi vena dengan
menekan ibu jari anda pada vena klien, kemudian
menariknya kea rah yang berlawanan dengan arah
pungsi sejauh 5-7,5 cm. jika menggunakan jarum
kupu-kupu, pegang jarum atau ONC pada sudur
200-300 dengan bevel menghadap ke atas dan
sedikit ke atas distal dari tempat actual pungsi
vena. Lakukan jarum palalel terhadap vena.
21. Perhatikan keluarnya darah melalui slang jarum
kupu-kupu atau bilik flashback ONC, yang
menandakan bahwa jarum telah memasuki vena.
Masukkan jarum atau ONC hingga bagian tengah
kemudian dorong kateter hingga hub melekat pada
lokasi pungsi vena. Dorong kateter ONC 0,6 cm
kedalam vena, kemudian lepaskan stilet. Jangan
pernak memasukkan kembali stilet setelah di
lepaskan.
22. Tahan kateter dengan satu tangan dan lepaskan
torniket hubungkan adaptor jarum set infuse ke
hub dan ONC. Jangan menyentuh adaptor jarum.
23. Buka klem untuk memulai infuse pada kecepatan
yang sesuai untuk mempertahankan kepatenan
aliran IV. Tindakan ini tidak diperlukan pada
heparin LOCK.
24. Fiksasi kateter. Prosedur dapat berbeda. Periksa
kebijakan institusi.
a. Pasang plester kecil (1,25 cm) di bawah
kateter dengan sisi yang berperekat
menghadap ke atas, kemudian silangkan
plester di atas kateter.
b. Jika menggunakan balutan kasa, oleskan
salep povidone iodine di tempat pungsi
vena. Jika menggunakan balutan
transparan, oleskan povidone iodine pada
lokasi pungsi vena. Biarkan cairan
mongering.
c. Pasang plester kedua tepat menyilang hub
kateter.
d. Letakkan bantalan kasa berukuran 2x2 cm
pada lokasi insersi kateter, kemudian
fiksasi plester 2,5 cm tau pasang balutan
transparan. Jangan menutup ubungan antara
slang IV dan hub kateter.
e. Letakkan lengkungan slang infuse pada
balutan menggunakan plester 2,5 cm.
f. Untuk pemberian cairan IV, atur kecepatan
aliran hingga jumlah tetesan yang tepat per
menit.
g. Untuk heparin lock,bilas dengan normal
salin kosong atau normal salin bercampur
heparin steril 1-3 ml (10-100 U/ml).
h. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan
infuse serta ukuran jarum yang digunakan
pada balutan.
25. Lepaskan sarung tangan, rapikan peralatan, dan
cuci tangan.
26. Dokumentasikan dalam catatan perawatan
mengenai jenis cairan yang diberikan, letak insersi,
kecepatan aliran, ukuran dan jenis kateter atau
jarum, waktu infuse dipasang, dan toleransi klien
terhadap prosedur. Mungkin digunakan lembar
kerja terapi khusus parenteral.

C. FASE TERMINASI
4. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
5. Menyampaikan rencana tindak lanjut
6. Berpamitan

INTERPRETASI 1. Ketenangan selama melakukan tindakan


PROSEDUR 2. Melakukan komunikasi terapeutik
3. Menjaga keamanan pasien
4. Menjaga keamanan perawat
DOKUMEN 1. Potter dan Perry, Buku Ajar Fundamental
TERKAIT Keperawatan, Vol 2 EGC. Jakarta 2006
2. Wong. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6, Vol
2 EGC. Jakarta 2009

3. SOP Exchange Tranfusi

 
EXCHANGE TRANFUSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
PROSEDUR Dosen Mata Kuliah Keperawatan Anak I
OPERASIONAL
STANDAR
Boediarsih, S.Kp, M.Kes
Transfusi tukar adalah mengeluarkan darah dari tubuh pasien untuk
ditukar dengan darah donor, dengan maksud mengganti darah yang
PENGERTIAN
tidak sesuai (patologis) untuk mencegah meningkatnya kadar
bilirubin dalam darah.

TUJUAN 1. Mencegah kematian.


2. Mencegah kerusakan otak.
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Sarung tangan satu atau dua pasang .
2. Vena section set .
3. Kateter (polyethylene) 1-2 buah .
4. Spuit 2,5 cc, 5cc, 20cc (masing-masing 2 buah) .
5. Knop sonde.
6. Botol kecil untuk pemeriksaan (4 buah) .
7. Lidi kasa .
8. Duk bolong .
9. Kassa .
10. Infus set 2 buah .
11. Cairan.
12. Obat-obatan seperti heparin, kalsium glukonas 10% .
13. NaCl 0,9% .
14. Iodium tincture 1% .
15. Betadine 10% .
16. Alat resusitasi, oksigen, thermometer, stetoskop, lampu
pemanas, darah sesuai dengan identitas

PROSEDUR A. FASE ORIENTASI


PELAKSANAAN 1. Mengucapkan salam kepada pasien
2. Memperkenalkan diri kepada pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan kepada pasien
4. Menjelaskan langkah dan prosedur kepada pasien
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Terangkan tentang prosedur dan indikasi transfuse tukar
pada orangtua atau keluarga
2. Meminta persetujuan tertulis untuk melakukan tindakan
medis pada orangtua atau keluarga pasien
3. Melakukan pemeriksaan golongan darah anak pada
kedua orangtuanya
4. Lakukan comb’s test darah penderita bila dibutuhkan
(untuk mendeteksi adanya ab pada permukaan eritrosit
pada serum)
5. Memesan darah 200cc/kgBB PRC cuci
6. Pindahkan pasien ke ruang khusus
7. Mempersiapkan pasien dengan posisi tidur terlentang
8. Meyalakan lampu pemanas dan diarahkan ke pasien
9. Mencuci tangan
10. Bila memungkinkan pasang saluran umbilicus, bila tidak
memungkinkan lakukan vena section
11. Lakukan tindakan ati septic pada daerah
kateterpembuluh darah
12. Pergunakan handscoon
13. Siapkan 2 buah blood transfusion set
14. Pasangkan transfuse set ke dalam wadah darah untuk
jalur pengisian darah
15. Pasang transfuse set ke wadah pembuang darah
16. Hubungkan kedua transfuse set dengan 2 buah three
way, sedemikian rupa sehingga terdapat jalur pengisian
dan pembuangan darah
17. Awasi keadaan umum pasien
18. Lakukan pengisapan darah sebanyak 20cc, lalu dibuang
19. Masukkan darah sebanyak 20cc, diamkan selama +5
menit, lalu dihisap kembali sebanyak 20cc untuk
dibuang ulangi prosecur ini sampai ±9 kali atau 180cc
20. Setiap 160cc darah ditukar, beri heparin sebanyak
0,5cc/kgBB
21. Setiap 180cc darah ditukar tambahan Ca Glukonas
0,5cc/kgBB
22. Ulangi prosedur 18±21 sampai dengan jumlah darah
tertukar 200cc/kgBB
23. Mencatat jumlah darah yang keluar dan yang masuk
perawat
24. Menyiapkan obat-obatan yang diperlukan bila
pelaksanaan tindakan sudah selesai
25. Merapikan pasien dan membawa ke tempat semula
26. Membersihkan, merapikan, mengembalikan peralatan ke
tempat semula
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi.
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut.
3. Berpamitan.

Anda mungkin juga menyukai