Dosen Pengampu :
Boediarsih, S.Kp, M.Kes
Disusun Oleh :
Mei noviyanti 1903038
TRANSFUSI DARAH
A. FASE ORIENTASI
PROSEDUR 1. Mengucapkan salam kepada pasien
PELAKSANAAN 2. Memperkenalkan diri kepada pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan kepada pasien
4. Menjelaskan langkah dan prosedur kepada pasien
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Cuci tangan
2. Atur peralatan yang diperlukan di samping tempat
tidur klien
3. Buka kemasan cairan intravena steril
menggunakan teknik aseptic
4. Gunakan prinsip “12 benar” pemberian obat untuk
memastikan ketepatan cairan yang akan diberikan.
Pastikan aditif yang diresepkan, seperti kalium dan
vitamin, telah disiapkan. Periksa cairan dan zat
aditif untuk warna, kejernihan, dan tanggal
kadaluarsa.
5. Buka set infuse dan pertahankan sterilitas pada
kedua ujung selang.
6. Geser klem ingga mencapai sekitar 2-5 cm di
bawah bilik tetes, kemudian tutup klem.
7. Lepaskan tutup botol cairan intravena, atau lapisan
plastic yang menutup porta selang intravena pada
kantong cairan intravena
8. Bersihkan karet penyumbat botol atau kantong
cairan intravena menggunakan kapas alcohol,
kemudian tusukkan set infuse kedalamnya.
9. Tekan bilik tetes, kemudian lepaskan untuk
mengisinya dengan cairan intravena. Biarkan bilik
tetes terisi hinga 1/3-1/2.
10. Lepaskan pelindung jarum dan buka klem agar
cairan bisa mengalir melalui selang ke adaptor
jarum. Tutup kembali klem dan pasang pelindung
jarum setelah slang terisi cairan.
11. Pastikan slang bebas dari udara dan gelembung
udara dengan membiarkan cairan mengalir melalui
slang hingga gelembung udara keluar.
12. Pilih jarum intravena yang sesuai atau over the
needle catheter (ONC).
13. Pilih lokasi vena yang akan digunakan.
14. Jika terdapat banyak rambut pada lokasi
penusukan, lakukan pengguntingan.
15. Pasang torniket sekitar 10-12 cm diatas lokasi
penusukan. Torniket seharusnya menyumbat aliran
vena, bukan arteri. Periksa adanya nadi distal.
16. Kenakan sarung tangan sekali pakai. Pelindung
mata dan masker dapat digunakan jika perlu.
17. Letakkan adaptor jarum set infuse dekat dengan
kasa steril atau handuk.
18. Dilatasi atau lebarkan vena dengan cara:
a. Menggosok ekstremitas vena yang akan
menjadi lokasi pungsi dari distal ke
proksimal.
b. Mengepalkan dan membuka kepalan
tangan klien.
c. Menepuk vena klien secara perlahan
menggunakan kompres hangat pada
ekstremitas, misalnya dengan waslap
hangat.
19. Bersihkan lokasi insersi dengan gerakan sirkular
yang tegas menggunakan kapas alcohol. Hindari
menyentuh lokasi yang telah dibersihkan dan
biarkan lokasi tersebut mongering.
20. Lakukan pungsi vena. Viksasi vena dengan
menekan ibu jari anda pada vena klien, kemudian
menariknya kea rah yang berlawanan dengan arah
pungsi sejauh 5-7,5 cm. jika menggunakan jarum
kupu-kupu, pegang jarum atau ONC pada sudur
200-300 dengan bevel menghadap ke atas dan
sedikit ke atas distal dari tempat actual pungsi
vena. Lakukan jarum palalel terhadap vena.
21. Perhatikan keluarnya darah melalui slang jarum
kupu-kupu atau bilik flashback ONC, yang
menandakan bahwa jarum telah memasuki vena.
Masukkan jarum atau ONC hingga bagian tengah
kemudian dorong kateter hingga hub melekat pada
lokasi pungsi vena. Dorong kateter ONC 0,6 cm
kedalam vena, kemudian lepaskan stilet. Jangan
pernak memasukkan kembali stilet setelah di
lepaskan.
22. Tahan kateter dengan satu tangan dan lepaskan
torniket hubungkan adaptor jarum set infuse ke
hub dan ONC. Jangan menyentuh adaptor jarum.
23. Buka klem untuk memulai infuse pada kecepatan
yang sesuai untuk mempertahankan kepatenan
aliran IV. Tindakan ini tidak diperlukan pada
heparin LOCK.
24. Fiksasi kateter. Prosedur dapat berbeda. Periksa
kebijakan institusi.
a. Pasang plester kecil (1,25 cm) di bawah
kateter dengan sisi yang berperekat
menghadap ke atas, kemudian silangkan
plester di atas kateter.
b. Jika menggunakan balutan kasa, oleskan
salep povidone iodine di tempat pungsi
vena. Jika menggunakan balutan
transparan, oleskan povidone iodine pada
lokasi pungsi vena. Biarkan cairan
mongering.
c. Pasang plester kedua tepat menyilang hub
kateter.
d. Letakkan bantalan kasa berukuran 2x2 cm
pada lokasi insersi kateter, kemudian
fiksasi plester 2,5 cm tau pasang balutan
transparan. Jangan menutup ubungan antara
slang IV dan hub kateter.
e. Letakkan lengkungan slang infuse pada
balutan menggunakan plester 2,5 cm.
f. Untuk pemberian cairan IV, atur kecepatan
aliran hingga jumlah tetesan yang tepat per
menit.
g. Untuk heparin lock,bilas dengan normal
salin kosong atau normal salin bercampur
heparin steril 1-3 ml (10-100 U/ml).
h. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan
infuse serta ukuran jarum yang digunakan
pada balutan.
25. Lepaskan sarung tangan, rapikan peralatan, dan
cuci tangan.
26. Dokumentasikan dalam catatan perawatan
mengenai jenis cairan yang diberikan, letak insersi,
kecepatan aliran, ukuran dan jenis kateter atau
jarum, waktu infuse dipasang, dan toleransi klien
terhadap prosedur. Mungkin digunakan lembar
kerja terapi khusus parenteral.
C. FASE TERMINASI
4. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
5. Menyampaikan rencana tindak lanjut
6. Berpamitan
EXCHANGE TRANFUSI