Anda di halaman 1dari 3

PEMASANGAN INFUS

No. Dokumen SPO/UKP/RJ/2016


No. Revisi A.
SOP Tanggal Terbit 27 April 2016
Halaman 1/2
Dr. Hj. Wiwik
PUSKESMAS Rahmawaty
BATI-BATI
19791109 200701 2 010
1. Pengertian Memasukan cairan obat kedalam kedalam tubuh, langsung melalui
pembuluh darah vena dengan menggunakan infusion set.
Tempat pemasangan :
1. Pada lengan ( vena sefalika basilika dan vena mediana cubiti)
2. Pada tungkai ( vena savena)
3. Pada kepala (vena temporalis)

2. Tujuan 1. Untuk pengobatan tertentu.


2. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit

1. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bati-Bati No 079/A-SK/PKM BB/2016


Tentang Pelayanan Klinis

2. Referensi 1. Undang-undang nomor 38 tentang Keperawatan


2. Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Pukesmas
3. Permenkes nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien

3. Prosedur A. Persiapan alat – alat:


1. Standar infus
2. Set infuse steril
3. Cairan infus yang diperlukan
4. IV cateter sesuai dengan ukuran.
5. Kapas alkohol 70%.
6. Tourniquet.,Pleter, gunting, dan bengkok.
7. Sarung tangan bersih.

B. Persiapan pasien
1. Menjelaskan tujuan pemasangan infus baik terhadap penderita
maupun keluarga
2. Membuat surat persetujuan tindakan medik
3. Menyiapkan posisi penderita

C. Pelaksanaan
1. Alat- alat didekatkan penderita
2. Petugas mencuci tangan dan memasang sarung tangan besrsih
3. Cairan yang diperlukan digantung pada standar infus
4. Infuset dibuka dan kran infuset ditutup, hubungkan pada botol
infus
5. Isi reservoir/tabung selang infus dengan cairan sampai batas
yang sudah ditentukan
6. Cairan infus di alirkan sampai keluar dengan cara membuka
kran selang infus secara pelan-pelan dan agar tidak ada udara
yang tersisa dalam selang infus
7. Tourniquet dipasang 10-12 cm diatas tempat
penusukan.
8. Gunakan sarung tangan disposible.
9. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas
alcohol 70%.
8. Pastikan dengan tepat bahwa vena tersebut dapat
dipasang infus.
9. Jarum infus ditusukan kedalam vena dengan meletakan
ibu jari dibagian bawah vena dan posisi jarum
menghadap keatas dengan posisi 15-45o.
10. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum surflow .
apabila saat penusukan terjadi pengeluaran darah
melalui jarum surflow maka tarik mandrain sambil
meneruskan tusukan kedalam vena.
11. Tourniquet dilepas.
12. Setelah mandrain dilepaskan, tahan bagian atas vena
dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah
tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan
dengan selang infus.
13. Cairan infus dikeluarkan secara menetes dan observasi
reaksi penderita.
14. Bila tetesan cairan lancar pangkal jarum difiksasi dengan
tepat dan
15. Tutup pangkal jarum menggunakan kasa steril.
16. Tetesan dan kecepatan infus diatur sesuai dengan dosis
yang diberikan.
17. Tulis jam dan tanggal pemasangan infuse pada plester
fiksasi
18. Pasien diatur pada posisi yang nyaman
19. Bereskan alat-alat
20. Lepas sarung tangan dan cuci tangan.

D. Evaluasi
1. Respon verbal dan nonverbal pasien
2. Reaksi Pennderita
3. Awasi kelancaran tetesan infus
4. Kaji kenyamanan klien

E. Dokumentasi
1. Catat tanggal, jam pemasangan dan nomor surflow pada
status klien.
10. Catat respon klien
4. Hal-hal yang perlu 1. Reaksi penderita sesudah pemasangan cateter
diperhatikan 2. Jumlah dan warna urine
5. Unit terkait Ruang Tindakan Gawat Darurat

6. Dokumen terkait 1. Rekam medik


2. Dokumen tindakan
7. Rekaman Historis
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai