SEKOLAH
DISUSUN OLEH:
Elmawiah (R011191042)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2021/2022
KASUS
Seorang perawat kesehatan masyarakat mencermati peningkatan jumlah siswa
yang tidak hadir karena diare yang meningkat mencapai 20% data tahun lalu.
Perawat tersebut menindaklanjuti tidak adanya informasi atau pendidikan
kesehatan mengenai makanan aman pada papan informasi, Kurangnya fasilitas
UKS dan cuci tangan, tidak terpenuhinya syarat kantin sehat pada kantin sekolah,
makanan kantin dalam kondisi terbuka, penyajian makanan dengan pembungkus
kertas koran serta siswa yang tidak mencuci tangan sebelum dan setelah makan.
Perawat kemudian melakukan survei pada siswa sekolah berupa pengetahuan,
sikap, serta tindakan tentang keamanan makanan, sarapan pagi, bekal makanan
dan kebiasaan jajan. Hasil survei menunjukkan 55% siswa yang memiliki
pengetahuan kurang, Siswa yang memiliki sifat sikap yang kurang mendukung
mencapai 69% siswa, dan 83% siswa melakukan tindakan yang termasuk dalam
kategori kurang aman. 65% siswa jarang sarapan pagi, hanya 20% siswa yang
membawa bekal makanan ke sekolah dan 72% membawa uang saku >Rp.
5.000/hari. Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru PJ UKS,
pelaksanaan screening jajanan tidak efektif, belum terpenuhinya syarat kantin
sekolah sehat, dan belum adanya kebijakan dan peraturan tentang jajanan anak.
Beberapa orang tua siswa mengatakan bahwa kesibukan membuat orang tua tidak
sempat menyediakan bekal. Siswa menceritakan kondisi jajanan kantin sekolah
yang makanannya terbuka, kantin yang kotor dan penjual yang tidak bersih serta
merokok.
1) Pengkajian
a. Inti komunitas
- Demografi:
Usia: berkisar antara 6-18 tahun, perlu pengkajian lebih lanjut
mengenai strata usia
Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan, perlu pengkajian lebih
lanjut
Pendidikan: SD-SMA, perlu pengkajian lebih lanjut
- Praktik kesehatan:
Siswa tidak mencuci tangan sebelum dan setelah makan;
65% siswa jarang sarapan pagi;
20% siswa membawa bekal makanan ke sekolah;
72% siswa membawa uang saku >Rp. 5.000/hari;
Kesibukan orangtua tidak sempat menyediakan bekal;
Penjual yang merokok.
- Nilai dan keyakinan: perlu pengkajian lebih lanjut
- Statistik vital: peningkatan jumlah siswa yang tidak hadir karena diare
yang meningkat mencapai 20% data tahun lalu.
b. Subsistem komunitas
- Lingkungan fisik:
Makanan kantin dalam kondisi terbuka;
Penyajian makanan dengan pembungkus kertas koran;
Kantin yang kotor atau belum terpenuhinya syarat kantin sehat
pada kantin sekolah.
- Pelayanan kesehatan dan sosial:
Kurangnya fasilitas UKS dan cuci tangan;
Pelaksanaan screening jajanan tidak efektif;
Tidak adanya informasi/pendidikan kesehatan mengenai
makanan aman pada papan informasi
- Politik: Belum adanya kebijakan dan peraturan tentang jajanan anak.
- Masalah kesehatan:
69% siswa memiliki sikap yang kurang mendukung;
83% siswa melakukan tindakan yang termasuk kategori kurang
aman;
55% siswa memiliki pengetahuan yang kurang;
Diare meningkat 20%.
c. Data persepsi
- Persepsi siswa: kondisi jajanan kantin sekolah yang makanannya
terbuka, kantin yang kotor dan penjual yang tidak bersih serta
merokok.
- Persepsi kepala sekolah dan guru PJ UKS: kurangnya fasilitas UKS
dan cuci tangan, tidak terpenuhinya syarat kantin sehat pada kantin
sekolah, dan pelaksanaan screening jajanan tidak efektif.
- Persepsi perawat: perlu dikaji lebih lanjut.
4. POA
“ PLAN OF ACTION ( POA ) RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS