Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.

K
DENGAN GANGGUAN HALUSINASI DI RUANG BISMA
RSJD dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Oleh:
Tita Deffania
523090

5555
5555

5555
PROGRAM
5555STUDI PENDIDIKAN PROFESI
NERS
STIKES TELOGOREJO SEMARANG
2024
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny.K DENGAN GANGGUAN HALUSINAS
DI RUANG BISMA RSJD dr. ARIF ZAINUDIN
SURAKARTA

Ruang Rawat : Bisma


Tanggal Dirawat : 18 Januari 2024
Tgl Pengkajian : 18 Januari 2024
I. IDENTIFIKASI
Identitas klien
1. Inisial : Ny.K
2. No. Rm : 00108xx
3. Umur : 35 tahun
4. Kelamin : Perempuan
5. Status : Kawin
6. Alamat : Wonogiri
7. Pendidikan : SLTA
8. DX medis : F20.3 Skizofrenia tak terinci
9. Informan : Keluarga Klien dan Klien

Identitas penanggung jawab


1. Nama : Tn. S
2. Hub : Suami
3. Akamat : Wonogiri

II. ALASAN MASUK


Keluarga klien datang ke IGD RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta pada tanggal 18 Januari 2024 pukul
11:30 dengan keluhan klien menangis sendiri karena mendengar bisikan bahwa dirinya tidak baik
menjadi orangtua serta klien merasa gagal menjadi orangtua karena anak keduanya mempunyai sakit
batuk yang sudah sebulan tidak sembuh-sembuh sehingga anaknya dirasa BB nya kurang. klien juga
sempat mengamuk membanting-banting barang di rumah dan hampir melukai suaminya. Kemudian
keluarga klien membawa pasien ke RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta. Pukul 13:00 klien
dipindahkan di ruang bisma dalam keadaan menangis dan mengatakan bahwa dirinya gagal menjadi
orang tua.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Klien menangis sendiri karena mendengar bisikan bahwa dirinya tidak baik menjadi
orangtua serta klien merasa gagal menjadi orangtua karena anak keduanya mempunyai
sakit batuk yang sudah sebulan tidak sembuh-sembuh sehingga anaknya dirasa BB nya
kurang
2. Anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
3. Klien mempunyai riwayat penyakit bronkitis sehingga merasa penyakitnya menurun ke
anaknya yang kedua

IV. FISIK
A. Tanda vital TD : 130/83 mmhg N : 115 x/m S : 36,8 c RR : 21 x/m
B. Ukuran BB : 65 kg TB : 160 cm
C. Keluhan fisik : tidak ada
1. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut hitam, tidak ada luka.
2. Mata
Konjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, tidak ada gangguan penglihatan.
3. Hidung
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada gangguan penciuman.
4. Mulut
Bersih, tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembab, tidak berbau, ada karies
5. Telingga
Simetris kanan kiri, tampak serumen, fungsi pendengaran baik.
6. Leher
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran
JVP
7. Dada
• Paru-paru

Inspeksi : simetris kanan kiri, tidak ada retraksi dinding dada


Palpasi : focal fremitus seimbang kanan kiri.
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
• Jantung

Inspeksi : tidak tampak ictus cordis


palpasi : teraba ictus cordis di ics 5 midclavikula
sinistra
Perkusi : tidak ada bunyi jantung tambahan
Auskultasi : pekak
8. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi.
Auskultasi : bising usus 15x/mnt.
Perkusi : tympani.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
9. Genetalia
Bersih, tidak terpasang DC
10. Ektremitas
tidak ada kelemahan, mampu bergerak
normal. Kekuatan otot :

11. Anus
Tidak terdapat hemorrhoid.
12. Kulit
Tugor kulit elastis, kering, tidak ada lesi

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan:
: Laki – laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal dalam 1 rumah

: Meninggal

2. Konsep diri :
a. Citra tubuh
klien mengatakan bersyukur atas bentuk dan fungsi tubuh yang diberikan Allah SWT,
tidak mengalami gangguan dan tidak ada kekurangan pada tubuh.
b. Identitas diri
klien mengatakan dirinya adalah seorang perempuan berusia 35 tahun dan dirinya
serang ibu, sudah menikah, lulusan SLTA, klien tidak bekerja. Klien mempunyai 2
anak
c. Peran
klien dirumah berperan sebagai istri dan ibu dari 2 anak
d. Ideal diri
klien mengatakan jika sudah sehat ingin menjaga anaknya dengan baik dan selalu
memperhatikan kesehatan serta tumbuh kembang anaknya
e. Harga diri
Klien merasa sedih dan takut jika anaknya tidak bertambah berat badannya karena
batuk yang diderita anak klien sehingga klien merasa gagal menjadi orangtua
Masalah keperawatan : harga diri rendah

3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat saat dirumah adalah ibu klien dan suami.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : dimasyarakat rajin mengikuti PKK.
Di rumah sakit menggikuti menonton tv, sholat, dan tidur.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak ada hambatan

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien adalah seorang muslim, percaya adanya Allah SWT, saat di
rumah klien melakukan sholat 5 waktu.
b. Kegiatan ibadah saat dirumah klien menjalankan ibadah, saat memasuki bulan puasa
yaitu sholat, mengaji, bersholawat, menjalankan puasa saat dirumah.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
klien berpenampilan rapi menggunakan baju, celana, rambut rapi, kuku tidak panjang,
kulit tidak ada lesi, mulut tidak berbau, gigi terdapat karies, badan tidak berbau
2. Pembicaraan
klien saat berbicara lembut, nyambung, saat berbicara tatapan mata kurang fokus dan
klien kooperatif.
3. Alam perasaan
Klien merasa sedih karena klien tidak mau berada di rsj dan ingin pulang.
4. Afek
Klien afek appropiate (tepat) mampu bercerita, menjawab pertanyaan.
5. Interaksi selama wawancara
Klien saat diwawancarai kooperatif mau menjawab pertanyaan, kontak mata klien
dengan perawat kurang
6. Persepsi
Klien mengatakan mengalami gangguan sensori persepsi pendengaran karena pasien mendengar
bisikan bahwa dirinya gagal orangtua
7. Proses pikir
Saat wawancara klien bertanya terus dan mengulangi pertanyaan dengan kata
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
8. Isi pikir
Klien merasa dirinya merasa selalu bersalah dan selalu bertanya di salah atau tidak saat
melakukan sesuatu
9. Tingkat kesadaran
Pasien sadar jika dirinya sedang berada di RSJ dan sedang dilakukan perawatan
10. Memori
Daya ingat panjang, pendek dan saat ini klien cukup baik. Seperti daya ingat panjang
klien ingat kejadian 5 bulan yang lalu. Daya ingat pendek klien mengatakan tadi sudah
meminum obat sirup.
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi klien baik, mampu berkomunikasi dan berbicara sesuai pertanyaan, Klien
bisa berhitung 10-1 dengan benar.
12. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan dengan sederhana. Contoh klien mengatakan ketika
makanan sudah selesai klien ikut membantu dan menata tempat makan di dalam box.

13. Daya tilik dari


Klien mengatakan saat ini saya sakit jiwa sekarang saya di rsj. klien mengatakan tujuan
di sini berobat agar cepat sembuh dan segera pulang kerumah.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien mampu makan sendiri dan mandiri.
2. BAB/BAK
Klien mampu BAB & BAK ditempatnya dan memebersihkanya secara mandiri.
3. Mandi
Klien mampu mandi 1-2x sehari dengan mandiri dan menggunakan sabun dan sikat gigi
dengan teratur.
4. Berpakaian
Klien mampu mengambil, memilih dan memakai pakaian yang sesuai secara mandiri
5. Istirahat dan tidur
Klien tidur siang dari jam 13.30 – 15.00 dan tidur malam 21.00 – 05.00.
6. Penggunaan obat
Klien mampu untuk meminum obat secara mandiri. tetapi masih belum mengerti untuk
penggunaan obat yang benar dan harus ada bantuan orang lain.
7. Pemeliharaan kesehatan
Setelah pulang nanti klien akan berusaha rutin kontrol dan rutin minum obat.
8. Aktivitas dalam rumah
Klien mampu melakukan aktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

VIII. MEKANISME KOPING


Klien jika ada masalah terkadang cerita keibu dan terkadang dipendam. Ketika dirumah saat
pikiran Ny.K tidak tenang klien lebih suka melakukan aktivitas sendiri yang klien mampu
seperti mandi. Klien mengatakan di Rs diajarkan menghardik.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klien merasa sedih dijauhi tetangga ketika klien kambuh sakit kejiwaannya.
Masalah keperawatan : harga diri rendah

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Klien tidak mengetahui tentang tanda dan gejala kekambuhan, obat yang diminum dan cara
menghindari kekambuhan.
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : F20.3 Skizofrenia tak terinci
Terapi medik : Abilify 1x5 mg ( Malam )
Fluoxetin 1x10 mg ( Pagi )

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori pendengaran
2. Harga diri rendah
3. Resiko perilaku kekerasan

XIII. ANALISA MASALAH DAN POHON MASALAH


DATA MASALAH
DS : Keluarga klien mengatakan jika klien Gangguan persepsi sensori
menangis mendengar bisikan

DO : Klien tampak menangis, bersikap seolah-olah


mendengar dan pasien berbicara sendiri
DS : Keluarga klien mengatakan jika klien merasa Harga diri rendah situasional
gagal menjadi orangtua karena anak keduanya
mempunyai sakit batuk yang sudah sebulan tidak
sembuh-sembuh sehingga anaknya dirasa BB nya
kurang sehingga mengganggap dirinya tidak bisa
menjadi orang tua yang baik

DO : klien tampak menilai dirinya negatif, kontak


mata kurang, tampak lesu dan tidak bergairah
DS : Keluarga klien mengatakan jika klien Resiko perilaku kekerasan
mengamuk membanting-banting barang di rumah
dan hampir melukai suaminya

DO : Klien tampak gelisah dan menangis

XIV.
POHON MASALAH

Resiko perilaku kekerasan

Core Problem

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

XV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori b.d ganguan pendengaran d.d mendengar suara bisikan, bicara
sendiri
2. Harga diri rendah situasional b.d ketidakadekuatan pemahaman d.d menilai diri negatif, kontak
mata kurang, lesu dan tidak bergairah
3. Resiko perilaku kekerasan d.d halusinasi

XVI. INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx. Kep Tujuan KRITERIA HASIL Intervensi


Gangguan Setelah 3 x 7 jam - Klien mampu mengenal SP 1
persepsi sensori pertemuan halusinasi yang - Bantu pasien mengenal
pasien dapat: dialaminya halusinasi (isi,
mengenal - Klien mampu waktu terjadinya, frekuensi,
halusinasi dan mengontrol situasi penetus, perasaan saat
mengontrol halusinasinya dengan terjadi halusinasi)
halusinasi cara bercakap cakap - Latih mengontrol halusinasi
- Klien mampu dengan cara menghardik
mengontrol SP 2
halusinasinya dengan - Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1)
cara menggunakan - Latih berbicara / bercakap dengan
obat orang lain
- Klien mampu - Masukkan dalam jadwal kegiatan
mengontrol pasien
halusinasinya dengan SP 3
cara melakukan - Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp
aktifitas 1dan 2)
- Latih kegiatan agar halusinasi tidak

muncul
- Pantau pelaksanaan jadwal

kegiatan perilaku pasien yang


positif
SP 4
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1,

2, dan 3)
- Tanyakan program

pengobatan
- Jelaskan pentingnya penggunaan
obat pada gangguan jiwa
- Jelaskan akibat bila tidak

Halusinasi digunakan sesuai program


- Jelaskan akibat bila putus
obat
- Jelaskan cara mendapatkan obat/
berobat
- Jelaskan pengobatan (5B)

- Latih pasien minum obat

- Masukkan dalam jadwal harian


pasien
- Latih kegiatan agar halusinasi

tidak muncul
Gangguan Setelah 3 x7 jam - Klien mampu Sp 1 :
konsep diri : pertemuan mengidentifikasi Mengidentifikasi
Harga diri rendah pasien dapat: kemampuan dan aspek kemampuan dan aspek positif yang
membina positif yang dimiliki pasien
hubungan saling dimilikinya
percaya, - Klien mampu menilai, Sp 2 :
mengidentifikasi menetapkan kegiatan 1. Menilai kemampuan yang dapat
kemampuan dan sesuai kemampuan digunakan
aspek Klien mampu melatih 2. Menetapkan/memilih
positif kegiatan sesuai kegiatan sesuai
yang kemampuan kemampuan
dimilikinya, 3.Melatih kegiatan sesuai
mampu menilai, kemampuan
menetapkan
kegiatan sesuai Sp 3 :
kemampuan, Melatih kegiatan sesuai
mampu melatih kemampuan yang dipilih 1
kegiatan sesuai
kemampuan Sp 4 :
Melatih kegiatan sesuai
kemampuan yang dipilih 1

Resiko perilaku Setelah 3 x7 jam - Klien mampu SP 1:


kekerasan pertemuan membina saling 1. Bina hubungan saling percaya
pasien dapat: percaya dengan dengan mengemukakan
membina mahasiswa dan prinsip komunikasi terapeutik
hubungan saling berkomunikasi 2. Identifikasi isi, waktu
percaya, latihan dengan baik terjadi,situasi pencetus, dan
tarik nafas - Klien mampu respon terhadap marahnya
dalam dan pukul mengenal resiko 3. Mengontrol perilaku kekerasan
kasur bantal, perilaku kekerasan dengan cara latihan tarik napas
melatih klien - Klien mampu dalam dan pukul kasur bantal
minum obat Mengontrol marahnya SP 2:
dengan prinsip 6 dengan latihan tarik Mengontrol perilaku kekerasan
benar, melatih nafas dalam dan dengan cara minum obat teratur
verbal/ bicara pukul kasur bantal
secara baik- - Klien mampu SP 3:
baik, melatih Mengontrol marahnya Mengontrol perilaku kekerasan
cara spiritual. dengan minum obat dengan cara mengungkapkan
teratur keinginan secara baik- baik

SP 4:
Mengontrol perilaku kekerasan
dengan meningkatkan
tingkatspiritual
XVII. CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Tindakan Evaluasi
Tanggal/jam S : klien mengatakan namanya, perasaannya
Kamis, 18/01/2024, jam 13:15 hari ini baik, klien sering mendengar suara
Data : yang mengatakan bahwa dirinya gagal
DS : Keluarga klien mengatakan jika klien menjadi orang tua, klien mengatakan mau
menangis mendengar bisikan bahwa dirinya belajar menghardik dan memasukkan ke
tidak bisa menjadi orang tua yang baik jadwal kegiatan harian
O : klien kooperatif, kontak mata fokus, klien
DO : Klien tampak menangis, bersikap mampu berkenalan jika disuruh oleh
seolah-olah mendengar dan pasien berbicara perawatnya dan pasien dapat
sendiri mengidentifikasi jenis, isi, frekuensi, situasi,
dan respon terhadap halusinasi klien mampu
Dx Keperawatan : bina hubungan saling percaya
Gangguan persepsi sensori pendengaran - klien mampu bina hubungan saling
percaya
Tindakan : - klien mampu menghardik halusinasi
a. membina hubungan saling percaya dengan benar tercapai
b. mengidentifikasi tanda dan gejala - klien mampu mengontrol halusinasi
halusinasi dan memasukkan jadwal
c. melatih cara mengontrol halusinasi klien menghardik dalam jadwal kegiatan
dengan cara menghardik harian
d. Memasukan kegiatan dijadwal harian
e. memberikan pujian A : Halusinasi berkurang
P : - Mengidentifikasi tanda dan gejala
Rencana Tindak Lanjut : halusinasi
- Evaluasi cara kontrol dengan - Anjurkan klien untuk menghardik jika
menghardik bisikan itu muncul, Memasukkan ke jadwal
- Lanjut cara kontrol halusinasi dengan harian
minum obat - Anjurkan memasukan kegiatan dijadwal
harian

Tanggal/jam S: klien mengatakan suka menyanyi dan


Kamis, 18/01/2024, jam 13:30 memasak

DS : Keluarga klien mengatakan jika klien O: Klien mampu mengidentifikasi


merasa gagal menjadi orangtua karena anak kemampuan dan aspek positif yang
keduanya mempunyai sakit batuk yang sudah dimilikinya tetapi masih malu malu
sebulan tidak sembuh-sembuh sehingga
anaknya dirasa BB nya kurang sehingga A: Harga diri rendah masih ada
mengganggap dirinya tidak bisa menjadi
orang tua yang baik P: - Mengidentifikasi tanda dan gejala harga
diri rendah
DO : klien tampak menilai dirinya negatif,
kontak mata kurang, tampak lesu dan tidak - Anjurkan klien untuk mengidentifikasi
bergairah kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki klien
Dx Kep: Harga diri rendah - Anjurkan memasukan kegiatan
dijadwal harian
Tindakan:
a. membina hubungan saling percaya
b. mengidentifikasi tanda dan gejala harga
diri rendah
c. membantu klien mengidentifikasi
kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki klien
d. Memasukan kegiatan dijadwal harian
e. memberikan pujian

Rencana Tindak Lanjut :


- Evaluasi cara
kontrol dengan
mengidentifikasi
aspek positif
yang dimiliki
klien
- Lanjut cara kontrol
dengan
menetapkan/me
memiih kegiatan
sesuai
kemampuan

Tanggal/jam S : klien mengatakan masih ingat nama


Jumat, 19/01/2024, jam 09.00 perawat dan ingat cara menghardik
Data : halusinasi, perasaan hari ini datar dan
DS : klien mengatakan masih merasa seperti biasa saja.
bingung sudah menghardik halusinasi O : klien kooperatif mampu menjawab
tetapi masih mendengar bisikan-bisikan pertanyaan perawat dan berbicara dengan
dan malas berbicara dengan teman- teman. temannya, Klien mampu bercakap cakap
Do : klien nampak gelisah, bingung dengan lingkungan, klien mampu
menjadwalkan dirinya untuk meminum obat
Dx Keperawatan :
Gangguan persepsi sensori pendengaran A : Gangguan persepsi sensori pendengaran
berkurang
Tindakan :
1. Mengevaluasi kegiatan menghardik suara P : - Evalusi kegiatan menghardik suara
2. Melatih klien melakukan cara kontrol - Latih klien melakukan cara mengontrol
halusinasi yaitu dengan cara meminum halusinasi yaitu dengan cara
obat meminum obat
3. Memasukan kegiatan dijadwal harian - Anjurkan memasukan kegiatan
4. Memberikan pujian dijadwal harian

Rencana tindak lanjut:


- Evaluasi cara menghardik halusinasi,
cara kontrol dengan minum obat
- Anjurkan cara mengontrol halusinasi
melakukan interaksi dengan orang di
sekitarnya

Tanggal/jam S: Klien mengatakan mau memasukkan satu


Jumat, 19/01/2024, jam 10.00 aspek positifnya yaitu menyanyi kedalam
Data : jadwal kegiatan harian
DS: klien mengatakan bahwa
dirinya suka menyanyi dan O: Klien mampu menilai, menetapkan
memasak tetapi malu untuk kegiatan sesuai kemampuan, Klien mampu
melakukan kegiatan tersebut, melatih kegiatan sesuai kemampuan tetapi
tetapi klien memilih kegiatan masih pasif
aspek positif yaitu menyanyi
DO: klien tampak kooperatif A: Harga diri rendah berkurang
saat menetapkan 1 kegiatan
positif yang dimiliki klien P: - Melatih kegiatan yang sudah dipilih
yaitu menyanyi klien
- Memasukan kegiatan dijadwal harian
Dx Kep: Harga diri rendah - Anjurkan klien untuk melatih kegiatan
sesuai kemampuan yang di pilih dan
Tindakan: membuat catatan harian kegiatan
a. membina hubungan saling percaya
b. membantu menilai kemampuan yang
dapat digunakan klien
c. membantu klien menetapkan kegiatan
sesuai kemampuan
d. melatih kegiatan yang sudah dipilih klien
e. Memasukan kegiatan dijadwal harian
f. Memberikan pujian

Rencana Tindak Lanjut :


- Evaluasi cara
kontrol dengan
menetapkan dan
memilih aspek
positif sesuai
kemampuan
- Lanjut cara kontrol
dengan melatih
kegiatan sesuai
kemampuan

Tanggal/jam S : klien menjelaskan kegiatan atau aktifitas


Sabtu, 20/01/2024 jam 08.00 sehari hari, perasaan hari ini datar dan
Data : seperti biasa saja. klien mengatakan minum
DS : klien mengatakan sudah melakukan obat 2x sehari. klien juga mengatakan mau
menghardik jika halusinasinya muncul dan mempelajari cara meminum obat yang
cara meminum obat. Klien mengatakan benar dan aturan meminum obat yang benar
paham melakukan cara kontrol halusinasi
O : klien tampak tidak bingung saat
yaitu dengan bercakap-cakap dengan orang menjelaskan kegiatan sehari harinya, Pasien
lain mau meminum obatnya. klien mampu
bercakap-cakap dengan orang lain, klien
DO : klien mendemonstrasikan tindakan mampu memasukkan ke dalam jadwal
cara mengontrol halusinasi dengan cara kegiatan hariannya
menghardik, meminum obat, dan bercakap-
cakap secara kooperatif A : Gangguan persepsi sensori pendengaran
tidak ada
Dx Keperawatan :
Gangguan persepsi sensori pendengaran
P : - Anjurkan klien melakukan kegiatan
atau aktivitas sesuai kemampuan yang
Tindakan : dipilih
1. Mengevaluasi tindakan mengontrol - Evaluasi tindakan mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik dan
halusinasi dengan cara menghardik
minum obat dan minum obat
2. Melatih klien melakukan kontrol - Evaluasi tindakan mengontrol
halusinasi yaitu dengan cara bercakap-
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain cakap dengan orang lain
3. Mendiskusikan kegiatan klien setiap hari - Anjurkan klien untuk melatih kegiatan
4. Mendemonstrasikan kegiatan setiap hari
sesuai kemampuan yang di pilih dan
klien membuat catatan harian kegiatan
5. Memberikan pujian atas kemampuan
klien
6. Memasukan kegiatan dalam jadwal harian
Rencana tindak lanjut:
- Evaluasi tindakan mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
dan minum obat
- Melakukan cara kontrol halusinasi yaitu
dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain

Tanggal/jam S: Klien mengatakan menyanyi salah satu


Sabtu, 20/01/2024, jam 10.00 kegiatan yang di sukai klien karena mampu
Data : menghilangkan penat di otak
DS: klien mengatakan bahwa
dirinya suka menyanyi dan O: Klien tampak kooperatif dilatih
mau melakukan kegiatan kemampuan aspek positifnya yaitu
menyanyi bersama bernyanyi
DO: klien tampak kooperatif
saat dilatih kegiatan positif A: Harga diri rendah berkurang
yang dimiliki klien
P: - Anjurkan klien untuk melatih kegiatan
Dx Kep: Harga diri rendah sesuai kemampuan yang di pilih dan
membuat catatan harian kegiatan
Tindakan: - Evaluasi tindakan menetapkan
a. Mengevaluasi tindakan menetapkan kemampuan positif yang dimiliki
kemampuan positif yang dimiliki klien klien
b. Melatih kegiatan klien sesuai kemampuan - Latih kegiatan klien sesuai kemampuan
yang dipilih yang dipilih
c. Mendiskusikan kegiatan klien setiap hari - Anjurkan klien untuk melatih kegiatan
d. Mendemonstrasikan kegiatan setiap hari sesuai kemampuan yang di pilih dan
klien membuat catatan harian kegiatan
e. Memberikan pujian atas kemampuan
klien
f. Memasukan kegiatan dalam jadwal
harian

Rencana Tindak Lanjut :


a. Evaluasi menetapkan
kemampuan positif
yang dimiliki klien
b. Lanjut melatih
kegiatan klien sesuai
kemampuan yang
dipilih

Anda mungkin juga menyukai