Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

T DENGAN
ANEMIA APLASTIK DI RUANG FLAMBOYAN 8
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

DI SUSUN OLEH
WAHYU PRASTYA
SANTOSO 523095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES TELOGOREO SEMARANG
2023
Unit : KMB Tanggal Pasien Masuk RS : 25/11/2023
Ruang/Kamar : Flamboyan 8 Waktu Pasien Masuk RS : 18:00
Tanggal Pengkajian : 27/11/2023 Auto Anamnese : √
Waktu Pengkajian : 22.00
Allo Anamnese : √

I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : Tn. T
Umur : 72 tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Status Perkawinan : menikah
Agama/Suku : islam
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia/jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat Rumah : Sragen
Dx. Medik : Anemia aplastik

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. E
Alamat : Sragen
Hubungan dgn pasien : Anak

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama :
Demam
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 1 hari. Demam dirasakan terus
menerus dan belum membaik dengan pemberian obat penurun panas. Keluhan diawali
nyeri pada luka kaki kiri yang dialami sejak 1 minggu. Luka awalnya karena tertusuk
bambu dan hanya berukuran 1x2cm. Pasien kemudian merawat luka sendiri dengan
pemberian salep yang tidak diketahui namanya. Namun luka dirasakan semakin lama
meluas dan menghitam. 4 hari luka dirasakan lebih nyeri dan bengkak pada kaki kiri.
Pasien kemudian berobat ke klinik dekat rumah dan mendapatkan obat cefixime
2x100mg, asam mefenamat 3x500mg, dan dexametason 2x0.5mg. Namun karena nyeri
semakin memberat dan demam tinggi pasien memutuskan berobat ke IGD RSDM.
Pasien juga mengeluhkan badan terasa lemas disertai pusing dan badan menjadi pucat.
Lemas dan pusing dirasakan sejak 1 minggu. Lemas dirasakan seluruh tubuh. Keluhan
lemas tidak membaik dengan pemberian makan ataupun minuman manis dan istirahat.
Keluhan lemas bertambah bila pasien melakukan aktivitas berat. Sebelumnya pasien
mengeluhkan gusi mudah berdarah namun saat ini pasien tidak mengeluh gusi berdarah
dan gusi membengkak. Dari igd pasien lalu di bawa ke ruangan flamboyan 8 pukul 20.15
dan mendapatkan terapi infus rl 20 tpm, injeksi ampicilin sulbactam 1.5 gr/jam, infus
metronidazole 500mg/8jam, injeksi omeprazole 40mg/12 jam, infus paracetamol 1gr
ekstra, injeksi methylprednisolone 62.5mg/24 jam.
3. Riwayat kesehatan masa lampau :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit seperti diabetes,hipertensi,dll
4. Riwayat Kesehatan keluarga :
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan pasien dan tidak
mempunyai Riwayat penyakit penyerta.

D. GENOGRAM

Keterangan:

: Laki - laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal dalam 1 rumah

: Meninggal
Pasien merupakaan anak kedua dari empat bersaudara, Pasien mempunyai empat anak dan
yang dua sudah berkeluarga. Pasien tinggal bersama istri dan kedua anaknya yang belum
berkeluarga. Dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
keturunan.

II. PEMERIKSAAN FISIK


A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : √ Compos Mentis Somnolen
Soporocomatous Koma

Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow : - Respon Motorik :5
- Respon Bicara :6
- Respon Membuka Mata :4
Kesimpulan : 15 normal
2. Tekanan Darah : 144/80
mmHg MAP : 101,3 mmHg

3. Suhu : 36 ˚C Oral Axillar Rectal


4. Pernapasan : Frekuensi : 20 x/menit


Irama : √ Reguler Irreguler
Jenis : √ Dada Perut

5. Nadi : 90 kali per menit

B. ANTROPOMETRI
1. Lingkar Lengan Atas : 20 cm
2. Tinggi Badan : 165 cm
3. Berat Badan : 68 kg
4. I.M.T (Indeks Massa Tubuh) : 25 kg/m2
Kesimpulan : Berat badan pasien lebih
C. PEMERIKSAAN FISIK(head to toe)
1. Kepala:
Bentuk : Bulat, tidak ada benjolan
Kulit kepala : Kulit kepala berminyak dan terdapat sedikit
ketombe
Rambut : Beruban dan pendek
2. Mata:
Konjungtiva : anemis
Sklera : tidak ikterik
Kornea : Jernih, mata kanan dan kiri berespon terhadap rangsang cahaya
3. Hidung:
Kebersihan : Bersih, tidak ada penumpukan serumen
Cuping hidung : Tidak terdapat cuping hidung dan tidak ada alat bantu
4. Telinga : Bentuk simetris kanan dan kiri, bersih, tidak ada penumpukan
serumen, tidak menggunakan alat bantu dengar. Pasien tidak mengalami ganggu
pendengaran
5. Mulut:
Rongga Mulut : cukup bersih
Gusi : Tidak terdapat benjolan
Gigi : cukup bersih
Mukusa bibir : Kering, tidak ada siannosis dan stomatitis
6. Leher : Tidak Ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Thorax (Paru-paru)
Inspeksi : Ekspansi dada simetris, irama regular dan
teratur, Palpasi : Taktil fremitus seimbang kanan dan kiri
Perkusi : Kedua lapang paru sonor
Auskultasi : Suara vesicular kanan dan kiri, tidak terdapat bunyi nafas tambahan
8. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5 midklafilkula sinistra
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : Tidak ada bunyi jantung tambahan
9. Abdomen:
Inspeksi : Tidak ada lesi , bentuk abdomen normal
Auskultasi : Peristaltic
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada keempat kuadran
Perkusi : Pekak di kuadran I, timpani pada kuadaran II, III, dan IV
10. Ekstremitas
Edema : Tidak ada
edema Capilary refill : < 2 detik
Turgor Kulit : elastis
Luka : luka bekas terkena bambu di
kaki kiri

Kekuatan Otot 5555 5555

5555 5555

III.PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PERSEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN
Pasien mengatakan kesehatan adalah segala-galanya jika pasien tidak enak badan dia
langsung memeriksakan dirinya ke RS ataupun dokter umum atau hanya beli obat di
apotek.

B. POLA NUTRISI METABOLIK


Di rumah : Pasien mengatakan makan 3-2 x sehari habis 1 porsi
Di rumah Sakit : Pasien mengatakan masakannya agak hambar, pasien habis ½
porsi

A: antropometri
1. Lengan lingkar atas : 20 cm
2. Tinggi badan : 165 cm
3. Berat badan : 68 kg
4. IMT : 205 kg/m²
B: biochemical
1. Hematokrit : Hasil : 30 , nilai rujukan 36-45, satuan %
2. Hemoglobin : Hasil : 10,6 , nilai rujukan 12,1-17,6 satuan g/dL
3. GDS : 84 mg/dl
C: Turgor kulit elastis, lembab, mukosa bibir tidak kering , tidak ada sianosis, tidak ada
stomatitis
D: Pasien mengatakan selama di Rs makan teratur 3x sehari dengan menu dari Rs.
E: Energi didapat dari makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari.

C. POLA ELIMINASI
Di rumah : Pasien mengatakan BAB lancar 1-2 x/hari bentuk padat bauk khas, BAK
lancar
Di Rumah sakit : Pasien mengatakan tidak bisa lega saat BAB dan BAK di pispot

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


Di Rumah : Pasien mengatakan sebelum sakit semua aktifitas dilakukan secara mandiri.
Di Rumah Sakit : Pasien mengatakan kesulitan bergerak.

Aktivitas 0 1 2 3 4

Mandi

Berpakaian √

Eliminasi

Mobilisasi di tempat tidur √

Pindah √

Ambulasi √
Makan dan Minum √

Naik tangga

Gosok gigi √

 Level 0 : mandiri
 Level 1 : membutuhkan penggunaan alat bantu
 Level 2 : membutuhkan supervisi/pengawasan orang lain
 Level 3 : membuthkan bantuan dari orang lain
 Level 4 : ketergantungan/tidak berpartisipasi

E. POLA ISTIRAHAT TIDUR


Di Rumah :Pasien tidur teratur, Selama 5-6 Jam /hari dan terbangun segar
Di Rumah Sakit :Pasien tidur teratur selama 5-6 jam sehari tetapi pasien sering
terbangun karena tidak nyaman

F. POLA PERSEPSI KOGNITIF


Di rumah : Pasien mengatakan menderita sakit ini dari sesudah
lebaran
Di Rumah sakit : Pasien mengatakan merasakan badanya lemas saat
dibuat bergerak

G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


Di Rumah : Pasien tidak merasa cemas
Di Rumah Sakit : Pasien mengatakan cemas, binggung dengan kondisi yangtidak
kunjung membaik
H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN
Di Rumah : Pasien Mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik dengan keluarga,
teman kerja dan kerabat.
Di Rumah sakit : Pasien dapat berkomunikasi dengan baik dengan keluarga, perawat dan
dokter
I. POLA REPRODUKSI-SEKSUAL
Di Rumah : Pasien memiliki 4 orang anak
Di Rumah sakit : Pasien Mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit seksual

J. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


Di Rumah : Pasien mengatakan bisa menyelesaikan masalahnya dengan
sendiri.
Di Rumah sakit : Pasien sering bicara/bilang ke keluarga tentang apa yg dia
rasakan

K. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


Di Rumah : pasien beragama islam dan Sholat 5 waktu
Di Rumah sakit : pasien mengatakan kesulitan saat ingin beribadah dan kadang
sering meninggalkan ibadahnya.

IV. DATA PENUNJANG


A. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium tanggal:
27/11/2023

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


Hematologi
Hemoglobin 10.6 g/dl 12.1-17.6
Hematokrit 30 % 35-45
Leukosit 4.1 Ribu/ul 4.5 – 11.0
Trombosit 21 Ribu/ul 150-450
Eritrosit 3.37 Ribu/ul 4.50 – 5.90
MCV 89.1 /um 80.0 -96.0
MCH 31.5 pg 28.0 – 33.0
MCHC 35.3 g/dl 33.0 – 36.0
RDW 18.3 % 11.6 – 14.6
MPV 9.3 Fl 7.2 – 11.1
Eosinofil 0.00 % 0.00 – 4.00
Basofil 0.06 % 0.00 – 2.00
Netrofil 60.40 % 55.00 – 80.00
Limfosit 34.30 % 22.00 44.00
Monosit 5.21 % 0.00 – 7.00
Kimia Klinik
Glukosa Darah 75 Mg/dl 60 – 140
Sewaktu
Asam urat 4.5 Mg/dl 2.4 – 6.1
Cholesterol total 194 Mg/dl 50 - 200
Cholesterol LDL 124 Mg/dl 88 - 186
Cholesterol HDL 68 Mg/dl 31 - 75
Trigliserida 63 Mg/dl <150.00

Pemeriksaan Laboratorium tanggal: 15/11/2023

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan


Hematologi
Hemoglobin 9.4 g/dl 12.1-17.6
Hematokrit 27 % 35-45
Leukosit 5.0 Ribu/ul 4.5 – 11.0
Trombosit 9 Ribu/ul 150-450
Eritrosit 3.10 Ribu/ul 4.50 – 5.90
MCV 87.3 /um 80.0 -96.0
MCH 30.2 pg 28.0 – 33.0
MCHC 34.6 g/dl 33.0 – 36.0
RDW 18.5 % 11.6 – 14.6
MPV 7.8 Fl 7.2 – 11.1
Eosinofil 0.00 % 0.00 – 4.00
Basofil 0.20 % 0.00 – 2.00
Netrofil 56.20 % 55.00 – 80.00
Limfosit 32.50 % 22.00 44.00
Monosit 11.10 % 0.0 – 7.00

B. PEMERIKSAAN EKG

C. HASIL PEMERIKSAAN RADIOLOGI


Tanggal 25/11/2023
Kesimpulan :
1. Cardiomegaly disertai edema pulmo
2. Aortosklerosis
V. TERAPI
Cara
No OBAT Dosis Indikasi
Pemberian
1 Infus RL 20tpm Intravena Menambah elektrolit tubuh agar
mengembalikan keseimbangan
tubuh
Infus 500mg/8 jam Intravena Antibiotik untuk mengobati
metronidazole infeksi bakteri di berbagai organ
2
tubuh, termasuk di saluran
pencernaan, paru-paru, darah,
saluran kemih, hingga kelamin.
Ampicilin 1.5gr/8 jam Intravena Untuk profilaksis
sulbactam
3 infeksi bedah

4 Omeptazole 40mg/12 jam Intravena Untuk mengatasi asam lambung


berlebih dan keluhan yang
mengikutinya
5 1gr extra Intravena
Paracetamol Untuk meredakan demam dan
nyeri, termasuk untuk
mengobati nyeri haid hingga
sakit gigi yang tersedia dalam
bentuk tablet, sirup, tetes,
suppositoria dan infus
6 62.5gr/24 Intravena Untuk mengatasi peradangan
methylprednis
jam
olone
VI. ANALISA DATA
HARI,
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
TGL
27/11/2023 Ds : klien mengatakan keletihan Intoleransi aktifitas
merasa lelah dan lemas ditandai
saat dibuat beraktifitas

Do : klien tampak lemas


1
saat turun dari bed

27/11/2023 DS : pasien mengatakan penurunan Perfusi perifer tidak efektif


badanya lemas, kaki konsentrasi
sering kesemutan hemoglobin
2

DO :
HB : 10.6
Crt >2 detik
TD : 144/80 mmhg, RR:
20 x/m, N : 90 x/m, S : 36
27/11/2023 Ds: Pasien mengatakan penurunan Resiko Infeksi
luka yang ada di kakinya hemoglobin
semakin membesar dan
di perbanya rembes

Do: Terlihat luka yang


3
ada di kaki sebelah kiri
rembes dan lukanya
menghitam
VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
DK
1 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan keletihan ditandai dengan
mengeluh lelah
2 Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi
hemoglobin ditandai dengan warna kulit pucat
3 Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin

VIII. INTERVENSI KEPERAWATAN


DIAGNOSA LUARAN INTERVENSI
Intoleransi aktifitas
Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama:
berhubungan keperawatan selama 3x24 Manajemen energi
Observasi:
dengan keletihan jam, diharapkan Intoleransi
- Monitor kelelahan fisik dan
ditandai dengan aktifitas meningkat dengan emosional
mengeluh lelah kriteria hasil : Terapeutik:
- Sediakan lingkungan yang
- Kemudahan dalam
nyaman dan rendah stimulus
melakukan aktivitas - Berikan aktivitas distraksi
sehari hari meningkat yang menenangkan
Edukasi:
dari cukup menurun
- Anjurkan tirah baring
2 ke cukup - Anjurkan aktifitas secara
meningkat 4 bertahap
- Kecepatan berjalan Kolaborasi:
- Kolaborasi dengan ahli gizi
meningkat dari cukup tentang cara meningkatkan
menurun 2 ke cukup asupan makanan

membaik 5
- Keluhan lelah
meningkat dari cukup
meningkat 2 ke
cukup menurun 4
-
Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan tindakan Intervensi Utama : Perawatan
efektif berhubungan keperawatan selama 3x24 sirkulasi
Observasi
dengan penurunan jam, diharapkan perfusi - Periksa sirkulasi perifer
konsentrasi perifer meningkat dengan (mis. nadi perifer, edema,
hemoglobin kriteria hasil : pengisapan kapiler, warna,
suhu, ankle-brachial index)
ditandai dengan - Penyembuhan luka
- Identifikasi faktor risiko
warna kulit pucat meningkat dari gangguan sirkulasi (mis,
sedang 3 ke diabetes, perokok, orang tua,
hipertensi dan kadar
meningkat 5
kolesterol tinggi)
- Turgor kulit Terapeutik
membaik dari sedang - Lakukan pencegahan infeksi
- Lakukan perawatan kaki
3 ke membaik 5
Edukasi

- Anjurkan melakukan
perawatan kulit yang tepat
(mis. melembabkan kulit
kering pada kaki)
- Informasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
(mis. rasa sakit yang tidak
hilang saat istirahat, luka tidak
sembuh, hilangnya Rasa)
Risiko infeksi Setelah dilakukan intervensi Intervensi Utama:
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 Pencegahan infeksi
penurunan jam tingkat infeksi menurun, Observasi:
hemoglobin
dengan kriteria hasil: - Monitor tanda dan gejala
1. Kebersihan badan infeksi lokal dan sistematik
cukup meningkat 4 ke Terapeutik:
cukup menurun 2 - Berikan perawatan kulit pada
2. Kemerahan cukup area edema
meningkat 4 ke cukup Edukasi:
menurun 2 - Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
3. Nyeri cukup
- Ajarkan cara mencuci
meningkat 4 ke cukup
tangan dengan benar
menurun 2
- Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka operasi
Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
IX. IMPLEMENTASI
TTD,
TGL DK JAM IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
NAMA
27 2 23.00 Mengkaji DS:
November keadaan umum pasien mengatakan
2023 pasien badanya lemas, kaki
sering kesemutan Wahyu
DO:
HB : 10.6
Crt >2 detik
TD : 144/80 mmhg, RR:
20 x/m, N : 90 x/m, S : 36
1 23.30 Memberikan terapi
obat DS :
- injeksi pasien mengatakan siap
ampicilin diberikan obat
sulbactam DO :
- infus Obat sudah diberikan
metronidazo melalui intravena
le Wahyu
- injeksi
omeprazole
- infus
paracetamol
- injeksi
methylpredn
isolone
3 05.00 Memonitortanda DS:
dan gejala infeksi Paien mengatakan takut
lokal dan sistemik jika luknya semakin
memburuk
DO : Wahyu
Luka pasien tampak
kehitaman, bau khas, dan
rembes

1 06.00 Memiringkan DS:


pasien ke kanan Paien mengatakan mau
dan ke kiri dilakukan tindakan
DO : Wahyu
Pasien tampak miring
kanan dan kiri
29 2 08.00 Mengkaji DS:
November keadaan umum pasien mengatakan
2023 pasien badanya lemas, kaki sering
kesemutan Wahyu
DO:
TD : 130/89 mmhg, RR:
20 x/m, N : 87 x/m, S :
36,4 C

1 09.00 Memberikan DS :
terapi obat pasien mengatakan siap
- injeksi diberikan obat
ampicilin DO :
sulbactam Obat sudah diberikan
- infus
melalui intravena
metronidazo
Wahyu
le
- injeksi
omeprazole
- infus
paracetamol
- injeksi
methylpredn
isolone
3 12.00 Memonitor tanda DS:
dan gejala infeksi Paien mengatakan sakit
lokal dan sistemik pada lukanya
DO :
Wahyu
Luka pasien tampak
kehitaman, bau khas, dan
rembes tampak berkurang

1 13.13 Memiringkan DS:


pasien ke kanan Paien mengatakan mau
dan ke kiri dilakukan tindakan
DO : Wahyu
Pasien tampak miring
kanan dan kiri
30 2 08.10 Mengkaji DS:
November keadaan umum pasien mengatakan
2023 pasien badanya lemas, kaki
kesemutan sudah berkurang Wahyu
DO:
TD : 121/92 mmhg, RR:
20 x/m, N : 93 x/m, S :
36,2 C

1 09.15 Memberikan DS :
terapi obat pasien mengatakan siap
- injeksi diberikan obat
ampicilin DO :
sulbactam Obat sudah diberikan
- infus melalui intravena
metronidazo
Wahyu
le
- injeksi
omeprazole
- infus
paracetamol
- injeksi
methylpredn
isolone
3 11.50 Memonitor tanda DS:
dan gejala infeksi Paien mengatakan sakit
lokal dan sistemik pada lukanya berkurang
DO :
Wahyu
Luka pasien tampak
kehitaman, bau khas, dan
rembes tampak berkurang

1 12.45 Memiringkan DS:


pasien ke kanan Paien mengatakan mau
dan ke kiri dilakukan tindakan
DO : Wahyu
Pasien tampak miring
kanan dan kiri

3 13.35 Menganggi balut DS:


Paien mengatakan siap
untuk di ganti balut
DO : Wahyu
Rembes pada luka pasien
terlihat berkurang
X. EVALUASI KEPERAWATAN

TGL/JAM DX EVALUASI Tanda tangan,


Nama
27/11/2023 1 SOAP PULANG
Jam 23.30 S: Pasien mengatakan merasa lelah dan lemas saat
dibuat beraktifitas
O: Pasien tampak lemassaat turun dari bed
A: Masalah Intoleransi aktifitas belum terarasi WAHYU
P: Lanjutkan intervensi:
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Memberikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
2
S: pasien mengatakan badanya lemas, kaki sering
kesemutan
O:
HB : 10.6
Crt >2 detik
WAHYU
TD : 144/80 mmhg, RR: 20 x/m, N : 90 x/m, S : 36
A: Masalah Perfusi perifer tidak efektif belum
teratasi P: Lanjutkan intervensi:
- Mengontrol sirkulasi perifer

S: Pasien mengatakan luka yang ada di kakinya


3 semakin membesar dan di perbanya rembes
O: Terlihat luka yang ada di kaki sebelah kiri rembes
dan lukanya menghitam
WAHYU
A: Masalah risiko infeksi belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
- Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
sistemik
- Mengganti balut
29/11/2023 SOAP PULANG
Jam 14.00 1 S: Pasien mengatakan merasa lelah dan lemas saat
dibuat beraktifitas
O: Pasien tampak lemassaat turun dari bed
A: Masalah Intoleransi aktifitas belum terarasi
P: Lanjutkan intervensi:
WAHYU
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Memberikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
2 S: pasien mengatakan badanya lemas, kaki sering
kesemutan berkurang
O:
Crt >2 detik
TD : 130/89 mmhg, RR: 20 x/m, N : 87 x/m, S : 36,4 C WAHYU
A: Masalah Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
- Mengontrol sirkulasi perifer

S: Pasien mengatakan sakit di kakinya dan di perbanya


rembes
O: Terlihat luka yang ada di kaki sebelah kiri rembes
dan lukanya menghitam dan bau khas
3
A: Masalah risiko infeksi belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
- Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
WAHYU
sistemik
- Mengganti balut

30/11/2023 SOAP PULANG


Jam 14.00 1 S: Pasien mengatakan lelah dan lemas saat dibuat
beraktifitas sudah berkurang
O: Pasien tampak masih lemassaat turun dari bed
A: Masalah Intoleransi aktifitas belum terarasi
P: Lanjutkan intervensi:
WAHYU
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Memberikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
2
S: pasien mengatakan badanya lemas, kaki sering
kesemutan berkurang
O:
Crt >2 detik
TD : 121/92 mmhg, RR: 20 x/m, N : 93 x/m, S : 36,2 C WAHYU
A: Masalah Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
- Mengontrol sirkulasi perifer

S: Pasien mengatakan sakit di kakinya dan di perbanya


rembes
3 O: Terlihat luka yang ada di kaki sebelah kiri rembes
dan lukanya menghitam dan bau khas
A: Masalah risiko infeksi belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi: WAHYU
- Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
sistemik
- Mengganti balut

Anda mungkin juga menyukai