Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TERAPI INTRAVENA PEMASANGAN INFUS


Disusun dalam rangka memenuhi tugas
stase Keperawatan Gawat Darurat

Disusun Oleh :

Nama : Muh. Aldy Eka Putra Aries, S.Kep.

NIM 14420220027

Kelompok III

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT DAN KRITIS
NURSING PROGRAM PENDIDIKAN
PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TAHUN 2023
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TERAPI INTRAVENA PEMASANGAN INFUS

A. PENGERTIAN
Terapi intravena adalah tindakan yang dilakukan dengan cara
memasukkan cairan elektrolit, obat intravena, dan nutrisi parenteral ke dalam
tubuh melalui intravena.

B. TUJUAN
1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,
elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang dapat dipertahankan
melalui oral
2. Mengoreksi dan mencegah gangguan cairan dan elektrolit
3. Memperbaiki keseimbangan asam basa
4. Memberikan transfusi darah
5. Menyediakan medium untuk pemberian obat intravena
6. Membantu pemberian nutrisi parenteral.

C. INDIKASI
1. Keadaan emergency (misalnya pada tindakan RJP), yang memungkinkan
pemberian obat langsung ke dalam IV
2. Keadaan ingin mendapatkan respon yang cepat terhadap pemberian obat
3. Klien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus menerus
melalui IV
4. Klien yang mendapat terapi obat yang tidak bisa diberikan melalui oral
atau intramuskuler
5. Klien yang membutuhkan koreksi/pencegahan gangguan cairan dan
elektrolit
6. Klien yang sakit akut atau kronis yang membutuhkan terapi cairan
7. Klien yang mendapatkan transfusi darah

1
8. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (mislanya
pada operasi besar dengan risiko perdarahan, untuk mencegah syok dan
memudahkan pemberian obat)
9. Upaya-upaya profiklasis pada pasien-pasien yang tidak stabil, mislanya
risiko dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa)
sebelum pembuluh darah kolaps (tidak teraba) sehingga tidak dapat
dipasangi jalur infus.

D. KONTRAINDIKASI
1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan
infus
2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal karena lokasi ini akan
digunakan untuk pemasangan vistula arteri-vena (A-V Sbunt) pada
tindakan hemodialisis (cuci darah)
3. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang
aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki).

E. PROSEDUR
1. Persiapan Alat
a. Cairan infus sesuai anjuran penegakan diagnosa
b. Infus set
c. Kanul / Kateter IV (abocath) dengan nomor 18 atau 20 untuk dewasa,
dan nomor 24 untuk anak-anak
d. Kassa steril
e. Alkohol
f. Handscoon
g. Tourniquet
h. Pengalas infus
i. Bengkok
j. Plester dan gunting plester
k. Standar infus

2
l. Spalak dalam keadaan siap pakai, jika perlu
m. Baki untuk menyimpan peralatan atau trolley tindakan
2. Persiapan Klien
a. Memberitahu klien bahwa akan dilakukan pemasangan infus
b. Memberitahu dan membantu klien untuk tetap tenag
c. Menjaga privacy dengan menutup sampiran
3. Pemasangan
Infus
a. Mencuci tangan
b. Memperkenalakan diri, mengucapkan salam terapeutik dan validasi
data pasien
c. Menjelaskan prosedur dan tujuan pada klien/keluarga
d. Meminta persetujuan tindakan
e. Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan tindakan
f. Membawa peralatan ke dekat bed pasien
g. Mengatur posisi pasien
h. Menyiapkan infus set dengan menyambungkan ke cairan infus untuk
mengeluarkan udara
i. Menyiapkan fiksasi infus, menggunting plester sesuai kebutuhan
j. Menyiapkan daerah penusukan
k. Memasang alat infus dan lakukan pembendungan dengan memasang
tourniquet 15-20 cm tempat yang akan ditusuk
l. Memakai sarung tangan
m. Desinfeksi kulit pada tempat yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
n. Pegang jarum dengan posisi jarum 20-30 derajat dan lubang jarum
mengarah ke atas
o. Tusukkan jarum abocath, setelah masuk (darah keluar), masukkan
cateter IV sampai pangkal sambil mengeluarkan mandrin dengan
menariknya secara perlahan
p. Setelah mandrin keluar lakukan penekanan di bawah daerah
penusukan sambil menyambungkan ujung cateter IV dengan ujung
selang infus

3
q. Membuka tourniquet dan membuka klem roll selang infus, biarkan
cairan infus mengalir, kemudian mengatur tetesan infus sesuai
kebutuhan
r. Memfiksasi catetr jarum infus menggunakan plester dengan cara
melintang di daerah pangkal jarum dan menutup / menyilang dan
emfiksasi di daerah atas lengan klien
s. Merapikan klien dan peralatan
t. Mencuci tangan
u. Pendokumentasian tindakan yang telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai