Nim : R014191035
CI LAHAN CI INSTITUSI
A. Tindakan
Tindakan yang dikerjakan adalah pemasangan infus pada By. Ny. W dengan
diagnosa medis community acquired pneumonia yang berumur 3 bulan.
Gambar 1.1 Tempat yang dipilih untuk akses vena pada bayi
Gambar 1.2 Tempat yang dipilih pada tangan untuk akses vena pada bayi
D. Hasil tindakan
Hasil dari tindakan yaitu terpasangnya infus Dextrose 5 % 8 TPM, dengan tujuan
untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan cairan dan elektrolit pada klien serta
sebagai transportasi obat dapat tercapai. Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan
tindakan adalah selang infus tidak berisi udara dengan ujung dalam kondisi steril dan posisi
jarum saat menusuk menghadap ke atas. Mempertahankan posisi 15o-30o pada saat
penusukan dimulai dan apabila sudah masuk ke vena posisi jarum harus sejajar dengan
kulit untuk mengurangi risiko tusukan terhambat. Selain itu, menggunakan teknik one hand
saat menutup jarum untuk menghindari tertusuk jarum.
Tindakan yang dilakukan dimulai dengan persiapan alat yang akan digunakan,
setelah itu ke pasien. Menyambungkan infus set dengan konekta dan dextrosa 5 % lalu
mengalirkan cairan tersebut agar infus set tidak berisi udara didalamnya. Selanjutnya,
menginspeksi atau mencari vena pasien yang memungkinkan untuk dipasangkan infus
dengan menggunakan penlight dengan lampu kamar dimatikan agar vena dapat jelas
dilihat. Setelah vena sudah didapat, usap terlebih dahulu dengan alkohol swab dengan
tekhnik sekali usap lalu dekatkan IV Catheter ke pasien dengan posisi jarum saat menusuk
menghadap ke atas, dengan posisi 15o-30o tusuk vena pasien yang telah di usap
menggunakan alkohol swab. Setelah terdapat darah dalam IV Catheter dan kondisi vena
baik (tidak bengkak) maka sambungkan infus set dengan IV Catheter lalu alirkan
cairannya. Selanjutnya yaitu memberikan pleseter hypafix ke IV Catheher tersebut agar
tidak goyang. Memasangkan spalak di tangan pasien lalu di plester kembali. Atur tetesan
infus pasien dengan melihat rekam medik pasien.
E. Analisa tindakan
Pemasangan infus antara yang dilakukan di rumah sakit dengan teori secara umum
telah sesuai. Alat-alat yang digunakan lengkap, prosedur telah sesuai, dan prinsip-prinsip
dalam pemasangan infus juga diperhatikan sehingga aman (safety) bagi klien dan petugas
kesehatan. Pemasangan infus merupakan prosedur invasif dan merupakan tindakan yang
sering dilakukan di rumah sakit. Namun, hal ini resiko tinggi terjadinya infeksi yang akan
menambah tingginya biaya perawatan dan waktu perawatan. Tindakan pemasangan infus
akan berkualitas apabila dalam pelaksanaannya selalu mengacu pada standar yang telah
ditetapkan, sehingga kejadian infeksi atau berbagai permasalahan akibat pemasangan infus
dapat dikurangi, bahkan tidak terjadi (Priharjo, 2008).
F. Hambatan
Selama tindakan pemasangan infus dilakukan, tidak ada kendala yang dapat
menghambat proses tindakan dari peralatannya karena telah disediakan selengkapnya.
Hanya saja butuh fokus yang baik dikarenakan bayi bergerak pada saat melakukan
pemasangan infus.