Anda di halaman 1dari 5

Nama : Irfani Syafri

NIM : R014181002

STRATEGI PELAKSANAAN
“PEMBERIAN MAKAN MELALUI SELANG NASOGASTRIK TUBE (NGT)”

Nama Klien : Ny. J

Ruangan : HCU Bed 5

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DO :
 Keadaan umum : tampak kesadaran menurun
 Tampak masih banyak lendir
 GCS : E2M5V2
 Terpasang oksigen via trakeostomi 6 liter/menit
 Ronkhi ada
 Terpasang NGT : asupan via enteral
DS : Keluarga mengatakan bahwa klien masih lemah dan belum sadar
2. Keluhan Utama : Kesadaran menurun
3. Riwayat Keluhan utama : Keluarga mengatakan dialami sejak 10 jam yang lalu
akibat kecelakaan lalu lintas ditabrak sepeda motor saat pasien hendak naik angkat.
Riwayat muntah ada. Riwayat kejang tidak ada. Pasien tidak pernah sadar sejak awal
kejadian.
4. Diagnosa Keperawatan :
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
disfagia
5. Tindakan Keperawatan
Pemberian makan melalui selang NGT
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“ Assalamu’alaikum dan selamat malam bu! Perkenalkan, nama saya Fani. Saya
perawat yang bertugas pagi ini mulai dari tadi pagi pukul 08.00 wita sampai
pukul 14.00 wita nanti”.
b. Validasi
”Bagaimana perasaannya hari ini ibu? Ada yang dirasakan sakit atau
dikeluhkan?”
c. Kontrak
1) Topik : “Bu, hari ini pukul 13.00 wita saya akan melakukan pemberian
makanan yaitu bubur saring dan obat melalui selang yang terpasang di
hidungnya ibu agar nutrisi dalam tubuh ibu dapat dipertahankan dari
makanan dan obat yang akan diberikan tersebut. Namun sebelum ibu
diberikan makanan, saya akan mengalirkan cairan dari lambung ibu sekitar
30 menit melalui selang yang terpasang melalui hidung dan akan saya alirkan
ke botol ya bu. Sebentar sebelum makan saya akan menghitung jumlah cairan
lambung ibu. Bagaimana bu, apakah kakak bersedia? Kalau ibu bersedia,
saya sediakan dulu alatnya ya bu. Saya mengharapkan peran aktif ibu untuk
bekerja sama dalam tindakan yang akan saya lakukan.”
2) Waktu : ” Mungkin akan memakan waktu sekitar 10 menit ya bu”
3) Tempat : “Nanti saya akan melakukan pemberian makan ibu di tempat tidur
disini, jadi sebelum itu saya siapkan alatnya terlebih dahulu ya bu”
“Apa ada yang ingin ditanyakan bu?”
2. Fase Kerja
a. Tujuan Tindakan
1) Memperbaiki/mempertahankan status nutrisi klien
2) Memberi obat
b. Prinsip tindakan
1) Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair, makanan yang diblender
halus, formula khusus makanan enteral
2) Residu lambung harus dicek dengan cara mengalirkan selang NGT ke dalam
botol yang disediakan di bagian samping bawah tempat tidur pasien sekitar
15-30 menit sebelum pemberian makanan. Residu >50cc, tunda pemberian
sampai 1 jam. Jika setelah 1 jam jumlah residu masih tetap, lapor ke dokter
yang merawatnya untuk program selanjutnya
3) Pengecekan residu lambung juga untuk mengetahui warna cairan lambung
yang berhubungan dengan kondisi pasien, misalnya: hitam akibat adanya
perdarahan pada lambung
4) Hindari mendorong makanan untuk mencegah iritasi lambung. Kecepatan
yang direkomendasikan adalah pemberian dengan ketinggian sekitar 45 cm
dari abdomen
5) Perhatikan interaksi obat dengan makanan, terutama susu
c. Prosedur kerja
1) Mengecek program terapi medik dan status pasien pada rekam medik
2) Mencuci tangan dan gunakan handscoon
3) Mengucapkan salam terapeutik
4) Mempersiapkan alat
 Bubur saring, obat, dan air mineral
 Kateter tip 50 ml
 Gelas ukur air (kira-kira 60 ml)
5) Mengkaji
 Adanya alergi terhadap makanan
 Bising usus
 Adanya masalah dalam pemberian makanan, seperti muntah, diare,
konstipasi, distensi abdomen dll
 Mengecek apakah selang NGT masih terdapat di lambung atau tidak
 Memastikan nomor/angka pada selang NGT atau panjang selang yang
masuk ke dalam lambung sampai di hidung
6) Menyiapkan makanan dan obat yang akan diberikan
7) Menjaga privasi pasien dengan menutup sampiran
8) Membantu pasien ke posisi fowler atau semifowler di tempat tidur
9) Mengecek penempatan/kepatenan selang NGT. Menempatkan kateter tip
dalam keadaan tertutup pendorongnya di ujung selang NGT. Aspirasi isi
lambung lalu cek pH
10) Mengkaji residu lambung dan bandingkan dengan jumlah pemberian
makanan sebelumnya
11) Memberikan makanan melalui NGT dengan cara:
 Klem selang dengan cara menekuk ujung selang menggunakan tangan
yang tidak dominan, melepaskan kateter tip dari selang menggunakan
tangan dominan (jika terpasang pada selang) atau mengambil kateter tip
lalu melepaskan pendorongnya
 Masukkan ujung kateter tip tanpa pendorong ke ujung selang. Tangan
tidak dominan tetap mengklem selang. Meninggikan selang sekitar 18
inchi/45 cm dari abdomen pasien
 Memasukkan makanan/bubur saring yang sudah dicampur obat kedalam
katetet tip hingga penuh kemudian membuka klem selang sehingga
makanan masuk melalui selang secara perlahan-lahan
 Mengisi kembali kateter tip dengan makanan sebelum kosong
 Perhatikan respon pasien selama pemberian makanan continuous drip
method
12) Setelah makanan/bubur saring habis, bilas selang dengan air mineral sekitar
50-60 ml. Lepaskan kateter tip dari selang NGT lalu klem dan tutup selang
13) Membantu pasien ke posisi yang nyaman/sesuai keinginan pasien setelah 30
menit pemberian makanan
14) Merapikan dan membersihkan alat
15) Mengevaluasi respon klien
16) Mencuci tangan
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
 Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaannya bu setelah saya berikan makanan melalui selang?”

 Evaluasi objektif
“Pasien terlihat baik-baik saja”
b. Rencana tindak lanjut
“ Baik bu, saya sudah selesai memberikan makanan melalui selang pada hidung
ibu. Sekarang, silakan ibu istirahat kembali. Terima kasih atas kerjasamanya
dan jika ibu perlu bantuan, bisa panggil saya diruang perawat atau meminta
bantuan kepada keluarga untuk memanggil saya.
c. Kontrak yang akan datang
P : “Bu, sebentar pukul 22.00 wita saya akan memberikan susu dengan cara
yang sama seperti pemberian bubur saring tadi. Saya akan melakukan di tempat
tidur ibu. Apa ada yang ingin ditanyakan bu?”.
d. Dokumentasi tindakan :
 Waktu pemberian makanan
 Jumlah dan jenis makanan yang diberikan
 Jumlah air mineral dan obat
 Kondisi/respon pasien selama dan setelah pemberian makanan

Anda mungkin juga menyukai