MAHASISWA PRESEPTOR
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/NO.RM : An. UH/ 773933
2. Tempat, tanggal lahir : Enrekang, 03-12-2000
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMP
6. Alamat : Makassar
7. Tanggal Masuk : 23 November 2018
8. Tanggal Pengkajian : 26 November 2018
9. Diagnosa Medik : Spondilitis TB
: Melakukan pemeriksaan MSCT
10. Rencana Terapi Vertebra
lumbosakral Non
Kontras
B. Identitas Orang
Tua/ 1. Ayah
a. Nama : Tn.S
b. Usia : 45 tahun
c. Pendidikan : SD
Pekerjaan/Sumber Penghasilan:
d. Wiraswasta
e. Agama : Islam
:
f. Alamat Enrekang
2. Ibu
a. Nama : Ny.M
b. Usia : 40 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Pekerjaan/Sumber Penghasilan: IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat : Enrekang
Status
Keluhan masuk rumah sakit : Pasien masuk rumash sakit wahidin dengan
keluhan nyeri pada ekstremitas dextra yang dirasakan sejak 2 tahun yang lalu,
kelemahan pada bagian ekstremitas bawah, adanya luka dekubitus pada bagian
bokong, pasien mengatakan tidak ada batuk, demam, mual muntah ada saat pasien
masuk rumah sakit, BAB bagus seperti biasanya bewarna kuning, BAK bagus,
sebelumnya pasien pernah dirawat di RS Enrekang lalu di rujuk di Wahidin.
III.Riwayat Kesehatan
A. Riwayat Kesehatan Sekarang:
Pasien mengalami nyeri pada bagian ekstremitas dextra, tidak dapat
menggerakan kedua tungkai, adanya luka dekubitus pada bagian bokong.
Pasien terpasang infus dextrosa 0,5 % dan terpasang kateter, BAB seperti
baisanya, tidak butuh pencahar, tidak ada mual dan muntah, tidak ada batuk,
tidak ada sesak.
Genogram
Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Anak (Pasien ) :
Tinggal serumah
GI:
1. Kakek dan nenek dari bapak dan ibu pasien
a. Kakek dan nenek pasien baik dari bapak atau ibu masih hidup.
GII
1. Saudara orang tua (Bapak)
a. Bapak pasien anak ke 4 dari 7 bersaudara
2. Saudara orang tua (Ibu)
a. Ibu pasien anak ke 8 dari 8 bersaudara
GIII
1. Pasien anak kedua dari 4 bersauda
6. Lain-lain
V. Riwayat tumbuh kembang
A. Pertubuhan Fisik
1. Berat Badan : 36 Kg.
2. Tinggi Badan : 145 Cm.
3. Waktu tumbuh gigi : usia 7 bulan
B. Perkembangan Tiap
Tahap Usia anak saat:
1. Berguling : 4 bulan
2. Duduk : 6 bulan
3. Merangkak : 9 bulan
4. Berdiri : 1,2 tahun
5. Berjalan : 1,5 tahun
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 1 bulan
7. Bicara pertama kali : 1 tahun 1 bulan
8. Berpakaian tanpa bantuan : 3 tahun 2 bulan
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : sejak pasien lahir
2. Cara pemberian : Menyusui langsung
3. Lama pemberian : -
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian :-
2. Jumlah pemberian : -
3. Cara memberikan :
C. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini :
No Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1 ASI 6 bulan
0-6 bln
Bubur kotak 2 bulan
2 6-8 bln
Bubur saring 4 bulan
8-12 bln
Nasi 36 bulan
3
12 bln -
sekarang
4 Nasi+sayur+ikan+da sekarang
ging
VII.Riwayat Psichososial
Anak melakukan shalat, biasanya anak melakukan shalat diatas tempat tidur
IX. Reaksi Hospitalisasi
Reaksi Orang Tua: orang tua tidak mengalami cemas atau apapun karena telah terbiasa
dengan kondisi anak selama 2 tahun terakhir
Reaksi Anak: setiap perawat datang anak selalu tersenyum
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Susu dan air putih Susu dan Air putih
2. Frekuensi minum Tidak menentu Tidak menentu
3. Kebutuhan cairan Tidak tau Tidak tau
4. Cara pemenuhan Minum dengan oral Oral
C. Eliminasi (BAB/BAK)
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
D. Istirahat Tidur
1. Jam tidur
Siang
12.00 12.00
Malam
2. Pola tidur 22.00 21.00
3. Kebiasaan sebelum
tidur Teratur Teratur
4. Kesulitan tidur
Tidak ada Tidak ada
E. Olah Raga
F. Personal Hygiene
1. Mandi
Cara mandiri Dibantu
Frekuensi 2x sehari 1x sehari
Alat mandi Air + sabun Menggukan handuk
kecil + air
1. Cuci rambut
ada keramas di
2x 1 minggu atas
Frekuensi
Rambut dibasahi dengan tempat tidur
Cara
air kemudian dibilas
2x 1 minggu
3. Gunting kuku Kuku digunting 1x sepekan
Frekuensi menggunakan pemotong menggunting kuku
Cara kuku
2x sehari
mandiri 1-2 x sehari
4. Gosok gigi
mandiri
Frekuensi
H. Rekreasi
C. Antropometri
Tinggi badan : 145 cm
Berat badan : 36 Kg
Lingkar lengan atas: 23 cm
Lingkar kepala : 60 cm
Lingkar dada : 80 cm
Lingkar perut : 88 cm
Ukuran jantung: normal
Capillary Refilling Time: < 2 detik.
F. Sistem Pencernaan
Sklera: tidak tampak icterus, bibir: tampak kering
Mulut: Kemampuan menelan baik
Gaster: tidak ada peningkatan peristaltik, tidak anoreksia
Abdomen: hepar dan lien tidak teraba, feces lunak
Anus: tidak tampak lecet dan tidak tampak adanya haemorroid.
G. Sistem Indra
Mata: Kelopak mata tampak baik, alis simetris.
Hidung: Penciuman baik, tidak tampak adanya iritas, dan tidak ada mimisan.
Telinga: Tampak bersih, daun telinga simetris, pendengaran baik.
H. Sistem Saraf
1. Fungsi Cerebral
J. Sistem Integumen
K. Sistem Perkemihan
Tidak tampak adanya edema palpebral, tidak ada distensi kandung kemih.
L. Sistem Reproduksi
Tidak tampak adanya kelainan dibagian sistem reproduksi
M. Sistem Imun
Tidak ada alergi makanan
Kimia darah
Glukosa
GDS 120 140
Fungsi ginjal
Ureum 13 10-50
Kreatinin 0,49 L (<1,3);P (<1,1)
Fungsi hati
SGOT 35 <38
SGPT 15 <41
Albumin 4,3 3.5-5.0
Elektrolit
Natrium 141 136-145
Kalium 4.1 3.5-5.1
Klorida 103 97-111
B. Pemeriksaan Radiologi
MSCT Vertebra Lumbosakral Non Kontras
Tanggal pemeriksaan, 27/11/2018
Alignment vertebra thoracolumbal berubah, tampak kurvatura kyfotic
thoracalis bertambah, tidak nampak listhesis
Tampak destruksi pada CV Th4, CV Th 11-12 disertai penyempitan diskus
dan foramen intervertebralis pada level tersebut memberikan gambaran spider
leg serta membentuk angulasi ke arah posterio. Pedicle intak
Diskus intervertebralis lainnya kesan baik
Bakteri Mycobacterium
Tuberculosa
Terhirup lewat saluran nafas
Tuberculosis Paru
SPONDILITIS TUBERKULOSIS
MASALAH
NO DATA FOKUS
KEPERAWATAN
1 DS :
Pasien mengatakan nyeri pada
bagian ekstremitas dextra
DO :
Tanda-tanda vital: Nyeri akut
TD: 120/70 mmHg
N: 84x/menit
P: 22 x/menit
S: 36,60C
2 DS:
pasien mengatakan ada luka
Kerusakan integritas kulit
dekubitus pada bongkok
DO:
3 DS :
pasien mengatakan tidak dapat
menggerakan kedua tungkainya
DO :
pasien terpasang infus dextrose Hambatan mobilitas fisik
0,5 %
pasien terpasang kateter
kelemahan pada tungkai
C. INTERVENSI KEPERAWATAN (NOC DAN NIC)
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : An. UH
Umur : 18 tahun
DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
NO
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1 Nyeri Akut b.d agen NOC: NIC :
cedera fisik Setelah dilakukan intervensi selama 3x24 Pengaturan posisi
jam nyeri berkurang atau teratasi dengan 1. Berikan posisi yang tidak menyebabkan nyeri
kriteria hasil:
DS : bertambah
klien dapat
- Pasien mengatakan nyeri 1. mengenali kapan terjadi nyeri 2. Tinggikan kepala tempat tidur
3. Posisikan pasien untuk meningkatkan drainase
pada bagian ekstremitas 2. mengenali faktor penyebab nyeri
3. melaporkan nyeri terkontrol urin
dextra
4. melaporkan jika mengalami nyeri 4. Meminimalisir gesekan dan cedera ketikan
DO :
- Tanda-tanda vital: 5. mengambil tindakan untuk memposisikan atau membalikkan tubuh pasien
mengurangi nyeri 5. Jangan berikan posisi yang dapat menyebabkan
TD: 120/70 mmHg
penekanan pada luka
N: 84x/menit 6. melakukan manajemen nyeri
Terapi relaksasi
P: 22 x/menit
1. minta klien untuk rileks
S: 36,60C
2. gambarkan rasionalisasi dan manfaat relaksasi
serta jenis relaksasi yang tersebut.
3. ajarkan teknik relaksasi napas dalam
4. Ciptakan lingkungan yang tenang
5. Berikan waktu yang tidak terganggu
2 Kerusakan integritas kulit NOC NIC:
b.d faktor mekanik Integritas jaringan : kulit & membran Perawatan Luka Tekan
(tekanan) mukosa 1. Catat karakteristik luka tekan setiap hari, (panjang
Setelah dilakukan intervensi selama x lebar x dalam), tingkatan luka (I-IV), lokasi,
DS:
3x24 jam dengan kriteria hasil eksudat, granulasi jaringan nekrotik dan epitelisasi
pasien mengatakan
Luka ulkus dekubitus mulai 2. Monitor warna , suhu, udem, kelembaban, dan
ada luka dekubitus
membentuk jaringan epitel, kondisi area sekitar luka
pada bongkok
Pertumbuhan jaringan nekrotik 3. Jaga agar luka tetap lembab untuk membantu
DO:
tidak ada proses penyembuhan
Eksudat berkurang. 4. Berikan pelembab yang hangat di sekitar areah
luka untuk meningkatkan perfusi darah dan suplai
oksigen
5. Bersihkan luka dengan cairan Nacl 0,9 % dengan
gerakan sirkuler dari dalam keluar
6. Lakukan debridement jika diperlukan
7. Cata karakteristik luka
8. Berikan salep
9. Berikan balutan dengan tepat
10. Gunakan kasur dekubitus
Kontrol Infeksi
1. Ajarkan cuci tangan
2. Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan
yang sesuai
3. Dorong untuk istirahat
4. Berikan terapi anntibiotik yang sesuai
Perawatan Tirah Baring
1. Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering dan bebas
dari kerutan
2. Gunakan alat ditempat tidur untuk melindungi
pasien
3. Letakkan meja disamping tempat tidur berada
dalam jangkauan pasien
4. Balikan pasien sesuai kondisi luka
5. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi setiap 2 jam
6. Monitor kondisi kulit
Perlindungan infeksi
1. Monitor granulosit (WBC)
2. Pertahankan asepsis untuk pasien yang beresiko
3. Tingkatkan asupan cairan dengan tepat
4. Pantau adanya tingkat energi atau malasie
3 Hambatan Mobilitas Fisik Setelah dilakukan tindakan Aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mencapai
b.d nyeri keperawatan terkait pergerakan, kriteria hasil adalah sebagai berikut:
kemampuan untuk bisa bergerak di Terapi Latihan: Kontrol Otot
tempat tidur dapat meningkat selama a. Berikan instruksi yang dilakukan pada pasien
DS :
2x24 jam dengan kriteria hasil sebagai mengenai cara yang tepat dalam melakukan
pasien mengatakan
berikut latihan untuk meminimalkan cedera dan
tidak dapat
a. Pasien dapat menggerakkan otot memaksimalkan efeknya
menggerakan kedua
jari kaki dan ekstermitas yang tidak b. Instruksikan pasien untuk mengulangi gerakan
tungkainya
nyeri setiap kali latihan selesai
DO :
b. Pasien dapat menggerakkan sendi c. Lakukan latihan ROM pasif atau ROM dengan
pasien terpasang
jari kaki dan ekstermitas yang tidak bantuan, sesuai indikasi
infus dextrose 0,5 %
nyeri d. Bantu untuk melakuan pergerakan sendi yang
pasien terpasang
kateter c. Pasien dapat bergerak dengan ritmis dan teratur sesuai kadar nyei yang bisa
kelemahan pada mudah di tempat tidur (mika-miki) ditoleransi, ketahanan dan pergerakan sendi
tungkai