Anda di halaman 1dari 5

Nama : Irfani Syafri

Nim : R014181002

STRATEGI PELAKSANAAN

PEMASANGAN INFUS

Nama Pasien : Tn. U

Ruangan : HCU Bed 8

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
Tn. U dengan diagnosa traumatic brain injury.
DS :
DO : - Keadaan umum lemah GCS14
- Terpasang oksigen nasal kanul 3 liter/menit
- Nyeri skala 3 BPS
- Skoring jatuh 60
- Terpasang kateter
2. Diagnosa Keperawatan
1) Perfusi jaringan cerebral tidak efektif berhubungan dengan edema pada otak
2) Resiko jatuh berhubungan dengan gangguan keseimbangan
3. Tujuan
a. Meberikan cairan dan elektrolit untuk menjaga keseimbangan di dalam tubuh
b. Memberikan terapi obat
4. Tindakan
Pemberian cairan ke dalam aliran darah
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
 Salam
“ Assalamu’alaykum Pak!” permisi ya Pak, saya Irfani, saya perawat muda yang akan
merawat pak malam ini dari pukul 21.00-08.00 besok pagi. Boleh tahu nama dan
tanggal lahirnya pak?”
 Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaannya sekarang Pak?”
 Kontrak
1) Topik
“Pak, saya akan melakukan pemasangan infus pada Bapak untuk pemenuhan
cairan dan nutrisi, serta dalam pemberian obat. Apakah Bapak setuju?.”
2) Tempat
“Nanti akan kita lakukan disini, jadi sebelum itu saya siapkan alatnya terlebih
dahulu ya pak?”
3) Waktu
“Insya Allah Cuma 15 menit pak”
2. Fase Kerja
1) Periksa instruksi dokter dan rencana askep
2) Identifikasi pasien
3) Jelaskan prosedur pada pasien; Iby saya akan menjelaskan dulu secara singkat
langkah-langkah pemasangan infus. Nanti saya akan memasang infus di daerah
punggung tangan Bapak, kemudian saya akan menyambungnya di cairan Bapak
dan pada saat pemasangan infus akan ada sedikit rasa tidak nyaman dan sedikit
agak nyeri. Bagaimana pak sudah mengerti? Atau ada yang perlu ditanyakan?
Baiklah kalau Bapak sudah mengerti?, saya akan segera melakukan tindakan
pemasangan infus
4) Mencuci tangan
5) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
6) Mengecek bungkus/ botol cairan; kebocoran, warna cairan, tanggal kadaluarsa
7) Hitung tetesan infus dengan benar
8) Menggunakan tehnik steril untuk menyambungkan selang ke dalam botol cairan,
mengatur selang dan cairan infus, kunci klem selang infus, sambungkan selang
dengan cairan infus dan gantung botol infus, isi chamber dengan cairan infus 1/3-
1/2 bagian dan alirkan sampai ke ujung selang
9) Memberi label pada botol infus (tgl, jam dan jumlah tetesan)
10) Mematikan alur cairan pada selang dan melindungi ujungnya dengan jarum untuk
mencegah kontaminasi
11) Menentukan ukuran Iv kateter yang sesuai dengan pasien
12) Pastikan bahwa pakaian dapat dilepas setelah infus terpasang
13) Perhatikan posisi pasien dan cahaya untuk memudahkan tindakan
14) Cuci tangan
15) Pilih lokasi penusukan vena; kecuali bila ada kontraindikasi, pilihlah lengan
pasien yang tidak dominan. Cari vena yang relatif lurus. Pertimbangkan panjang
Iv kateter sehingga pergelangan tangan atau siku jauh dari ujung kateter.
16) Lebarkan vena; lentakkan ekstremitas pada posisi tergantung (lebih rendah dari
jantung)
17) Pasang turniket dengan kencang sekitar 15 sampai 20 cm di atas lokasi penusukan
vena; permisi bapak saya akan pasangkan turniket cukup kencang untuk melihat
posisi vena dengan jelas
18) Jika belum jelas, pijat vena yang berada distal dari lokasi tersebut searah dengan
arah aliran vena ke jantung
19) Anjurkan pasien untuk membuka dan menutup genggaman tangannya
20) Tepuk-tepuk vena secara ringan
21) Pakai sarung tangan
22) Bersihkan lokasi penusuka vena menggunakan alkohol swab secara melingkar
sejauh beberapa cm
23) Biarkan antiseptik mengering
24) Tusukkan iv kateter, gunakan tangan yang tidak dominan untuk meregangkan
kulit di bawah lokasi penusukan
25) Pegang iv kateter pada sudut 15 sampai 30 derajat dengan lubang jarum mengarah
ke atas, tusukkan kateter menembus kulit dan masuk kedalam vena dalam satu
tusukan. Sensasi tahanan akan hilang ketika jarum masuk ke dalam vena
26) Ketika melihat adanya darah pada iv kateter , kurangi sudut kateter sampai sejajar
dengan kulit dan dorong jarum dan kateter masuk sekitar 0,5 sampai 2 cm
27) Tarik jarum secara perlahan sambil mendorong kanul ke dalam vena. Ketika
kanul sudah berada dalam vena sepenuhnya. Longgarkan turniket
28) Tekan ujung dari iv kateter yang masuk dan tarik keluar seluruh jarum dari iv
kateter dan sambungkan dengan selang infus yang sudah disiapkan di awal
29) Alirkan cairan infus dan perhatikan apakah terjadi nyeri pada area penusukan
vena
30) Selanjutnya rekatkan dengan menggunakan hypafix, silangkan kedua sisi
sehingga bagian yang lengket menempel pada kulit
31) Lepas sarung tangan
32) Merapikan dan membersihkan alat
33) Berikan tanggal pada hypafix yang dipasangkan
34) Atur cairan infus sesuai dengan kebutuhan pasien
3. Fase Terminasi
 Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaannya Pak setelah pemasangan infus?”
 Evaluasi Obyektif
Muka tidak tampak meringis, tidak bengkak pada area penusukan, pasien merasa
nyaman
 Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah pak, bapak kan sedang rencana operasi jadi terapi obatnya masih berlanjut
ya"
 Kontrak yang akan datang
1) Topik
“ Baiklah pak, nanti saya yang beri obat lagi bapak ya”
2) Tempat
“ Disini ya pak”
3) Waktu
“besok pagi jam 07.00 saya akan beri bapak obat lagi, kalau begitu saya kembali
ke ruangan dulu yah pak. Permisi pak”

Anda mungkin juga menyukai