Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( S A P )

MANAJEMEN NYERI NON PHARMACOLOGIS

Disusun Oleh :
FITRIA

R014201018

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI

Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri

Sub Pokok Bahasan : Manajemen nyeri non pharmacologis pada anak pasca tindakan
bedah minor (tonsilektomi)

Sasaran : Pasien dan Keluarga

Tempat : Kamar

Hari / Tanggal : Jumat, 8 januari 2021

Waktu : 30 Menit

Pelaksana :

Fitria
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1 x 30 menit, pasien dan keluarga
memahami, mampu menjelaskan, serta memperagakan tentang Manajemen Nyeri

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :
1. Menyebutkan pengertian Nyeri
2. Menyebutkan tujuan Manajemen Nyeri non pharmacologis
3. Menyebutkan cara-cara sederhana mengatasi nyeri
4. Mendemontrasikan cara – cara mengatasi nyeri

B. Metode dan Media


a. Video animasi dan leaflet

C. Waktu dan Tempat


1. Hari : Jumat
2. Tanggal : 8 januari 2021
3. Jam : 09.00 s/d 09.30 WIT
4. Tempat : Kamar
D. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Fitria

E. Kegiatan

No Langkah - langkah Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


1 Pendahuluan 5 menit  Memberi salam dan  Menjawab salam
memperkenalkan diri
 Menjelaskan maksud dan  Mendengarkan
tujuan penyuluhan
 Melakukan Evaluasi  Menjawab
Validasi pertanyaan
2 Penyajian 15 menit Menjelaskan materi
penyuluhan mengenai :  Mendengarkan
 Pengertian nyeri dengan seksama
 Tujuan manajemen nyeri
non pharmacologis
 Cara – cara sederhana
mengatasi nyeri
 Mendemontrasikan cara –
cara mengatasi nyeri
 Mengajukan
pertanyaan
3 Evaluasi 5 menit  Memberikan pertanyaan  Menjawab
akhir sebagai evaluasi  mendemonstrasikan
4 Penutup 5 menit  menyimpulkan bersama-  mendengarkan
sama hasil kegiatan
penyuluhan
 menutup penyuluhan dan  menjawab salam
mengucapkan salam

F. Evaluasi Hasil
1. Evaluasi struktur
- Pasien mengikuti dari awal sampai akhir
- Selama kegiatan suasana lingkungan tenang dan tidak ada mondar-mandir
2. Evaluasi proses
- Sebutkan pengertian nyeri
- Tujuan manajemen nyeri non pharmacologis
- Sebutkan cara sederhana mengatasi nyeri
- Mendemonstrasikan cara-cara mengatasi nyeri
MATERI PENYULUHAN

Manajemen Nyeri Non Pharmacologis Pada Pasien anak pasca tindakan bedah minor
(tonsilektomi)

tonsilektomi adalah suatu tindakan operasi untuk mengangkat semua jaringan tonsil
palatine. tonsilektomi merupakan teknik ini pertama untuk mengangkat tonsil palatine dan
merupakan prosedur operasi yang paling sering dilakukan pada usia anak-anak dan relative
sering pada usia dewasa.

tonsilektomi adalah pelayanan one day care (operasi sehari) di banyak fasilitas
kesehatan. teknik operasi tonsilektomi standar yang masih diterima hingga saat ini adalah
teknik sluder, diseksi, menjadi teknik yang paling sering digunakan selain sluder (modifikasi
guillotine ). teknik diseksi meliputi: memegang tonsil, membawanya ke garis tengah, insisi
membra mukosa, mencri kapsul tonsil, mengangkat dasar tonsil dan mengangkat tonsil
palatine dari fossa peritonsiler dengan manipulasi hati-hati.

tonsilektomi juga dapat dilkukan bila terjadi infeksi yang berulang atau kronik, gejala
sumbatan nafas serta kecurigaan neoplasma. tonsilektomi dapat menimbulkan morbitas
berupa timbulnya nyeri, perdarahan, mual dan muntah, asupan peroral yang tidak adekuat,
dehidrasi, infeksi, hingga pneumonitis akibat aspirasi darah. dimana nyeri tenggorokan
menjadi keluhan yang paling sering terjadi pada pasien, baik anak-anak maupun dewasa,
terutama pada hari pertama pasca tonsilektomi.

tonsil palatina atau amandel merupakan jaringan limfoepitelia yang berbentuk oval
dan terletak di dalam fosa tonsilaris pada kedua sudut orofaring.

A. Pengertian
Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan sebagai
akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial, yang menyakitkan tubuh serta
di ungkapkan oleh individu yang mengalaminya. Ketika suatu jaringan mengalami suatu
cidera atau kerusakan akibat bahan-bahan yang dapat menstimulus reseptor nyeri seperti
serotinin, histamin, ion kalium, bradikinin, prostagladin, dan substansi P yang akan
mengakibatkan respon nyeri (Sitinjak, Rulino, & Masliah, 2018)

B. Tujuan Manajemen Nyeri Non Pharmacologis


1. Menangani nyeri akut atau kronis
2. Memberikan rasa nyaman
3. Mengurangi ketergantungan pasien pada obat-obatan penghilang rasa sakit.

C. Penilaian Nyeri

Intensitas nyeri dapat diukur dengan menggunakan skala intensitas nyeri yang terdiri dari
:
- Skala intensitas nyeri numerik (pain numerical rating scale atau PNRS), dimana 0
sama dengan tidak nyeri dan 10 sama dengan nyeri hebat).
- Skala deskriptip verbal (VDS), merupakan salah satu alat ukur tingkat keparahan yang
lebih bersifat objektif. Kalimat pendeskripsian ini diranking dari tidak ada nyeri sampai
nyeri paling hebat.
- Skala analog visual (VAS) merupakan suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri
yang terus menerus dan memiliki alat pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya.
- Wong-Baker FACES Pain Rating Scale dengan melihat ekspresi wajah pasien pada saat
bertatap muka tanpa menyakan keluhan pasien

Gambar 1. Skala Penilaian Nyeri

D. Cara Sederhana Mengatasi Nyeri

1. Distraksi
Distraksi merupakan metode nyeri dengan cara mengalihkan perhatian klien pada hal-hal
lain sehingga klien akan lupa terhadap nyeri yang dialami.
Contoh :
 Distraksi visual dapat dilakukan dengan membaca ( misalnya : membaca buku,
koran sesuai yang di sukai), menonton tv dan imajinasi terbimbing
membayangkan hal-hal yang indah (misalnya : pemandangan alam)

 Distraksi auditori dapat dilakukan dengan humor dan mendengarkan musik atau
murottal selama 10-15 menit.
 Serta distraksi intelaktual dapat dilakukan dengan mengisi teka teki silang,
bermain kartu dan

2. Relaksasi
Tiga hal penting dalam relaksasi adalah :
a. Posisi yang tepat
b. Pikiran tenang
c. Lingkungan tenang

Teknik relaksasi:

a. Menarik nafas dalam mengggunakan hidung


b. Keluarkan perlahan-lahan melalui mulut dan rasakan
c. Nafas beberapa kali dengan irama yang normal
d. Ulangi nafas dalam dengan konsentrasi pikiran
e. Setelah rileks, nafas pelan
DAFTAR PUSTAKA

Black, J. M & Hawks, J. H. (2009). Medical surgical nursing: clinical management for
positive outcomes. Missouri: Elsevier Saunders.

Sitinjak, L., Rulino, L., & Masliah, R. (2018). Manajemen Nyeri Pada Pasien Kanker
Payudara Dengan Menggunakan Tehnik Distraksi Terapi Musik Di Rsud Koja.
JAKHKJ, 4(2).

Wahyuningsih, I. S. (2018). Nyeri pada pasien yang menjalani kemoterapi. Unissula Nursing
Conference Call For Paper & National Conference, 133-137.

Anda mungkin juga menyukai