Tujuan
1. Memberikan cairan pada klien,
2. Memberikan nutrisi parenteral pada klien, dan
3. Memberikan obat-obatan (intravena per drip atau bolus)
pada klien.
Indikasi
1. Pasien tidak sadar,
2. Pasien pre dan post operasi besar,
3. Pasien dengan pemberian infus dan obat-obatan
(intravena per drip atau bolus), dan
4. Pasien dengan kehilangan cairan atau darah.
4 09.00 Ganti cairan Ny. S Cairan yang terpasang adalah cairan NaCl 0,9%, 20 tts/mnt
merupakan cairan kristaloid yang berguna untuk mengganti
cairan dan elektrolit yang hilang.
5 09.10 Ganti Cairan Ny. L Cairan yang terpasang adalah cairan NaCl 0,9%, 20 tts/mnt
merupakan cairan kristaloid yang berguna untuk mengganti
cairan dan elektrolit yang hilang.
6 09.20 Ganti verban Tn. A, Tn. I, Tn. H, Tn. A perawatan operasi trauma kepala
Tn. H Tn. I perawatan operasi trauma kepala
Tn. H perawatan luka decubitus derajat III pada kepala bagian
belakang, kaki dan sacrum
Tn. H perawatan luka pasca bedah tulang belakang dan
decubitus derajat III pada bagian sacrum.
7 11.40 Pemeriksaan Tanda-tanda vital Tn. E, TD: 125/78,N: 86, S: 36.6, P: 16 , Urin: 500
semua ruangan Tn. M, TD: 139/106, N:109, S:36.7, P:20
An. S, TD: 114/79, N:61, S:36.2, P: 22
Tn. B, TD: 112/66, N:66, S: 36.7, P:20, Urin: 200
Tn. A, TD: 125/61, N:70, S:37, P: 20
Tn. A, TD:146/93, N:96, S:36, P: 24, Urin: 100
Tn. L, TD:129/93, N:91, S: 37, P: 20, Urin: 100
8 12.40 Aff Hecting An.L Aff hecting dilakukan pada An. L yang telah dilakukan
tindakan hecting dalam jangka waktu tertentu dan diharuskan
mengangkat jahitannya karena proses penjahitan yang
dilakukan menggunakan jenis benang yang tidak dapat
diserap oleh kulit. Aff hecting dilakukan dengan indikasi luka
sudah kering dan bersih sehingga diperlukan untuk melakukan
aff hecting.
9 13.00 Pemberian makan (feeding) Ny. J Bubur saring dan 1 sendok madu.
Prinsip :
- Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair,
makanan yang diblender halus, formula khusus makanan
enteral
- Residu lambung harus dicek sebelum memberikan
makanan. Residu >50 cc, tunda pemberian sampai 1 jam.
Jika setelah 1 jam jumlah residu masih tetap, lapor ke
dokter yang merawatnya untuk program selanjutnya
- Hindari mendorong makanan untuk mencegah iritasi
lambung. Kecepatan yang direkomendasikan adalah
pemberian dengan ketinggian ± 45 cm dari abdomen
- Perhatikan interaksi obat dengan makanan, terutama susu
Tujuan
1. Pemenuhan nutrisi dengan memberikan makanan cair,
2. Memasukkan obat-obatan cair atau obat-obatan padat
yang sudah dihaluskan, dan
3. Kumbah lambung.
Indikasi
1. Pasien tidak sadar.
2. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas (misal:
stenosis esofagus, tumor pada mulut, tumor pada faring
atau tumor pada esofagus),
3. Pasien dengan kesulitan menelan,
4. Pasien paska bedah pada mulut, faring atau esofagus,
5. Pasien yang mengalami hematemesis, dan
6. Pasien yang mengalami IFO (Intoksikasi Fosfat
Organik).
9 13.30 Aff Infus An. K Infus dilepas pada An. K karena kejadian flebitis pada
pemasangan infus saat ini
4/9/2018 1 08.00 Pemberian uap nebulizer An. K Pemberian menggunakan Nacl 0,9% 3ml/8 jam. Pemberian
uap menggunakan nebulizer merupakan terapi yang dilakukan
untuk mengeluarkan lendir pada pasien agar jalan nafas pasien
tidak tersumbat kembali. Nebu dilakukan setiap hari selama
lendir pasien masih banyak dan mengganggu pola nafas
efektif pasien. Penggunaan NaCl dilakukan untuk
menyusuaikan dengan kondisi tubuh sebab cairan NaCl
merupakan cairan isotonik yang sama dengan cairan tubuh
sehingga mencegah komplikasi terjadi selama pemberian uap
tersebut.
2 08.20 Pemberian obat IV Tn. M 1. Ranitidine 50mg/12jam
Ranitidine adalah salah satu obat golongan antihistamin-
H2. Obat-obat golongan antihistamin-H2 akan
berkompetensi dengan histamin untuk menempel pada
reseptor histamin di sel-sel parietal lambung. Semakin
sedikit histamin yang menempel pada reseptor maka
produksi asam lambung akan semakin
berkurang.Indikasi: Ulkus duodenum, ulkus gaster jinak,
esofagitis refluks.
Kontra Indikasi: Hipersensitif terhadap ranitidine.
2. Citicoline 500mg/12 jam
Citicoline (CDP-choline) merupakan senyawa endogen
yang berfungsi sebagai senyawa intermediate dalam
sintesis fosfolipid membran, sintesis asetilkolin dan
sebagai donor metil. Penelitian hewan menunjukkan efek
baik dalam mengurangi kerusakan saraf akibat iskemia,
gangguan tingkah laku dan mortalitas. Citicoline
berfungsi dalam metabolisme fosfolipid, sebagai
precursor fosfatidilkolin dan asetilkolin. efek citicoline
dalam memperbaiki parameter Neurologis seperti
kekuatan otot, Ambulasi dan fungsi kognitif di samping
derajat kesadaran.
3. Ceftriaxone 1gr/12jam
Ceftriaxone merupakan obat antibiotik cephalosporin
yang mampu mengikat lebih dari satu penicillin-binding
proteins (PBP) sehingga menghambat transpeptidasi
tahap akhir dari sintesis peptidoglikan pada dinding sel
bakteri. Dengan penghambatan tersebut, maka mencegah
biosintesis dan pembentukan dinding sel sehingga
mengakibatkan matinya sel bakteri.
Ceftriaxone digunakan untuk mengatasi infeksi yang
disebabkan oleh bakteri, seperti meningitis, pneumonia,
sepsis, infeksi kulit, gonore (kencing nanah), dan infeksi
pada pasien dengan leukosit (sel darah putih) rendah,
infeksi tulang dan sendi, infeksi saluran kemih, infeksi
saluran pernapasan bawah, dan peradangan pelvis.
3 08.20 Pemberian obat IV Tn. F 1. Ceftriaxone 500mg/12 jam
Ceftriaxone merupakan obat antibiotik cephalosporin
yang mampu mengikat lebih dari satu penicillin-binding
proteins (PBP) sehingga menghambat transpeptidasi
tahap akhir dari sintesis peptidoglikan pada dinding sel
bakteri. Dengan penghambatan tersebut, maka mencegah
biosintesis dan pembentukan dinding sel sehingga
mengakibatkan matinya sel bakteri.
Ceftriaxone digunakan untuk mengatasi infeksi yang
disebabkan oleh bakteri, seperti meningitis, pneumonia,
sepsis, infeksi kulit, gonore (kencing nanah), dan infeksi
pada pasien dengan leukosit (sel darah putih) rendah,
infeksi tulang dan sendi, infeksi saluran kemih, infeksi
saluran pernapasan bawah, dan peradangan pelvis.
2. Piracetam 1,5g/8jam
Piracetam 3gr/8 jam. . Piracetam bekerja dengan cara
meningkatkan efektivitas dari fungsi telensefalon otak
melalui peningkatan fungsi neurotransmiter kolinergik.
Telensefalon inilah yang mengatur fungsi kognitif pada
manusia (memori, kesadaran, belajar dan lain). Fungsi
lain dari piracetam adalah menstimulasi glikolisis
oksidatif, meningkatkan konsumsi oksigen pada otak,
serta mempengaruhi pengaturan cerebrovaskular dan
juga mempunyai efek antitrombotik. Oleh karena itu,
piracetam biasanya digunakan untuk pengobatan stroke,
terutama stroke iskemik. Piracetam mempengaruhi
aktifitas otak melalui berbagai mekanisme yang berbeda
antara lain:
- Merangsang transmisi neuron di otak
- Merangsang metabolisme otak
- Memperbaiki mikrovaskular tanpa efek vasodilatasi
3. Ranitidine 50mg/12 jam
Ranitidine adalah salah satu obat golongan antihistamin-
H2. Obat-obat golongan antihistamin-H2 akan
berkompetensi dengan histamin untuk menempel pada
reseptor histamin di sel-sel parietal lambung. Semakin
sedikit histamin yang menempel pada reseptor maka
produksi asam lambung akan semakin
berkurang.Indikasi: Ulkus duodenum, ulkus gaster jinak,
esofagitis refluks.
Kontra Indikasi: Hipersensitif terhadap ranitidine.
4 09.35 Suction Ny. J Lendir yang mengalami penumpukan pada saluran
pernapasannya dapat bersih dan pasien dapat bernapas dengan
normal. Ukuran catheter suction yang digunakan ialah 16fr
dengan lama suction <10detik. Kondisi secret Ny.J banyak,
berwarna putih, bau tidak menyengat, kental dengan frekuensi
dilakukan suction lebih dari 3 kali sekali prosedur.
Prinsip :
- Dilakukan jika ada secret yang sangat kental
- Tidak boleh digunakan melalui hidung
- Sangat efektif untuk mengeluarkan secret pada pasien
yang mengalami pembedahan mulut, trauma pada mulut,
injuri/cedera pada neurovaskuler atau cerebrovaskuler
5 09.40 Ganti verban Tn. H, Tn. U, Tn. H Tn. H pada luka decubitus dan jahitan operasi bagian
punggung. Kombinasi penggunaan bactigras dan cutimed
sorbact.
Tn. U pada luka kecelakaan di kaki dextra menggunakan
kombinasi bactigras dan cutimed sorbact.
Tn. H pada luka decubitus derajat III. Kombinasi
penggunaan bactigras dan cutimed sorbact.
6 11.45 Pemeriksaan tanda-tanda vital Tn. E, TD:125/78, N: 86, S:36.6, P:16, Urin: 500
(Tekanan darah, suhu, pernapasan, Tn. M, TD:139/106, N:109, S:36.7, P:20
An.M, TD:92/58, N:141, S;36.8, P:22
nadi) semua ruangan
An. E, TD:109/66, N:74, S:36.2, P:24, Urin :300
Tn. A, TD:120/75, N:59, S:36.3, P:18, Urin:100
Tn.B, TD:112/66, :N:66, S:36.7, P:20, Urin: 200
Tn. L, TD:129/93, N:91, S: 37, P: 20, Urin : 100
7 12.40 Aff Infus Tn. A Infus tidak terpasang pada Tn. A karena sudah ada rencana
pulang.
8 12.50 Aff Catheter Tn. A yang telah Infus tidak terpasang pada Tn. A karena sudah ada rencana
memiliki rencana pulang pulang. Dimana sebelumnya pasien telah diajarkan bladder
training untuk mengembalikan mengembalikan pola normal
perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi
pengeluaran air kemih.
9 13.00 Pemberian makan (feeding) Tn. T Jus buah
Prinsip :
- Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair,
makanan yang diblender halus, formula khusus makanan
enteral
- Residu lambung harus dicek sebelum memberikan
makanan. Residu >50 cc, tunda pemberian sampai 1 jam.
Jika setelah 1 jam jumlah residu masih tetap, lapor ke
dokter yang merawatnya untuk program selanjutnya
- Hindari mendorong makanan untuk mencegah iritasi
lambung. Kecepatan yang direkomendasikan adalah
pemberian dengan ketinggian ± 45 cm dari abdomen
- Perhatikan interaksi obat dengan makanan, terutama susu
10 13.30 Oral hygiene Tn. A Membersihkan gigi dan mulut secara menyeluruh pada klien
yang terbaring di atas tempat tidur pasca operasi pada bagian
wajah dengan menggunakan cairan betadine
Prinsip
- Klien yang tidak dapat menggunakan sikat
gigi, misalnya stomatitis hebat, penyakit darah tertentu,dll.
- Klien yang sakit payah atau tidak sadar.
- Klien sesudah operasi mulut/ patah tulang
rahang.
Tujuan
1. Meningkatkan daya tahan tubuh
2. Mencegah timbulnya penyakit infeksi, baik
lokal maupun penularan melalui mulut.
3. Memberikan perasaan senang dan segar pada
klien.
4. Merupakan suatu usaha pengobatan.
5. Melaksanakan kebersihan perorangan.
5/9/2018 1 21.00 Pemasangan infus Ny.H Pemasangan infus dilakukan kembali pada Ny.H karena
kejadian flebitis pada pemasangan infus sebelumnya. Tempat
insersi IV bersih dan kering, tanpa nyeri, kemerahan, dan
tidak ada pembengkakan.
Tujuan
1. Memberikan cairan pada klien,
2. Memberikan nutrisi parenteral pada klien, dan
3. Memberikan obat-obatan (intravena per drip atau bolus)
pada klien.
Indikasi
1. Pasien tidak sadar,
2. Pasien pre dan post operasi besar,
3. Pasien dengan pemberian infus dan obat-obatan
(intravena per drip atau bolus), dan
4. Pasien dengan kehilangan cairan atau darah.
Tujuan
1. Meningkatkan volume sirkulasi darah setelah
pembedahan, trauma atau perdarahan.
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk
mempertahankan kadar hemoglobin pada klien yang
mengalami anemia berat.
3. Memberikan komponen seluler yang terpilih sebagai
terapi pengganti (misal: faktor pembekuan plasma untuk
membantu mengontrol perdarahan pada klien yang
menderita hemofilia).
Indikasi
1. Pasien dengan kehilangan darah dalam jumlah besar
(operasi besar, perdarahan postpartum, kecelakaan,
luka bakar hebat, penyakit kekurangan kadar Hb atau
penyakit kelainan darah).
2. Pasien dengan syok hemoragi.
3. Anemia pada perdarahan akut setelah didahului
penggantian volume dengan cairan.
4. Anemia kronis jika Hb tidak dapat ditingkatkan dengan
cara lain
5. Gangguan pembekuan darah karena defisiensi
komponen.
6. Plasma loss atau hipoalbuminemia jika tidak dapat lagi
diberikan plasma subtitute atau larutan albumin.
4 23.30 Suction trakeostomi dan oral Tn. A Lendir yang mengalami penumpukan pada saluran pernapasan
trakeostomi dan oral dapat bersih dan pasien dapat bernapas
dengan normal. Ukuran catheter suction yang digunakan
masing-masing ialah 16fr dengan lama suction <10detik.
Kondisi secret Tn.A banyak, berwarna putih, bau menyengat,
kental dengan frekuensi dilakukan suction lebih dari 5 kali
sekali prosedur.
Prinsip :
- Dilakukan jika ada secret yang sangat kental
- Tidak boleh digunakan melalui hidung
- Sangat efektif untuk mengeluarkan secret pada pasien
yang mengalami pembedahan mulut, trauma pada mulut,
injuri/cedera pada neurovaskuler atau cerebrovaskuler
5 06.00 Melakukan pemasangan EKG pada EKG dilakukan untuk mengetahui adanya
Tn. J keabnormalan irama jantung, kelainan pada otot jantung,
akibat dari obat-obatan, gangguan elektrolit, adanya
kardiomegali atau pembesaran jantung, perikarditis dan lain-
lain. Salam, perkenalan, TWT (tempat, waktu dan topik)
1. inform consent
2. Mengatur posisi pasien, posisi supine atau terlentang
3. Memasang sampiran
4. Buka pakaian bagian atas pasien, jika pasien
menggunakan gelang, ikat pinggang, jam tangan atau
logam-logam lainnya perintahkan untuk dilepas
5. Bersihkan dada pasien dengan menggunakan kapas,
kedua pergelangan tangan serta kedua tungkai dilokasi
penempatan manset elektroda.
6. Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda yang
akan dipasang serta oleskan juga pada daerah tubuh yang
akan dipasang tepatnya sekitar dada.
7. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan
tangan dan kedua tungkai.
8. Menghidupkan monitor Elektrokardiogram.
9. Menyambungkan kabel Elektrokardiogram di kedua
tungkai pergelangan tangan dan kedua tungkai
pergelangan kaki pasien, untuk rekaman ekstremitas
(Lead I, II, III, AVR, AVL, AVF) dengan cara :
Warna merah di pergelangan tangan kanan
Warna hijau di kaki kiri
Warna hitam di kaki kanan.
Warna kuning di pergelangan tangan kiri.
10. Elektoda pada ekstremitas atas dipasang di
pergelangan tangan kiri dan kanan dan searah terhadap
telapak tangan.
11. Pada bagian ekstremitas bawah pasang pada
pergelangan kaki kiri dan kanan sebelah/arah bagian
dalam.
12. Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial
lead
V1 diletakkan pada interkosta ke 4 garis sternum
kanan
V2 diletakkan pada interkosta ke 4 garis sternum kiri
V3 diletakkan pada pertengahan V2 dan V4
V4 diletakkan pada interkosta kelima garis mid
(pertengahan) clavikula kiri
V5 pada axila sebelah depan kiri
V6 pada axila sebelah belakang kiri atau sejajar
dengan axila line
13. Selanjutnya tinggal menekan tombol start tunggu
beberapa saat
14. Bila rekaman Elektrokardiogram sudah lengkap
terekam, semua elektroda-elektroda yang melekat di
tubuh pasien dilepas dan dibersihkan dengan alkohol.
15. Membantu merapihkan pakaian pasien kembali