Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN ENEMA

Nama Pasien : Tn. Mu


Diagnosa Medis :-
Ruangan : Lontara 1 atas belakang kamar 4 bed 5

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS:
- Pasien mengeluh tidak bisa BAB selama 1 minggu
- Pasien mengeluh terasa penuh perutnya

DO:

- Lemas
- TD: 100/70
- Terpasang infus NaCl 20 tts/menit
- Ketika dipalpasi adanya distensi abdomen
- Terpasang nasal kanul
2. Tujuan
- Merangsang peristaltic usus dan defekasi untuk mengatasi konstipasi dan
impaksi
3. Intervensi tindakan
Enema

B. Strategi Komunikasi dalam tindakan keperawatan


1. Orientasi
a. Salam
Assalamualaikum selamat siang pak, perkenalkan saya Aisyah mahasiswa
perawat dari Unhas. Namanya bapak siapa pak? Tanggal lahirnya berapa pak?
Saya cek gelangnya dulu ya pak.
b. Validasi
Bagaimana perasaaanya hari ini PAK? Bagaimana tidurnya bapak tadi malam
bu?
c. Kontrak
Ibu ini kan bapak Mu mengeluh tidak bisa BAB selama 1 minggu. Baru bapak
merasa penuh perutnya. Jadi nanti saya mau kasih obat pencahar nanti dikasih
masuk obatnya melalui anusnya bapak. Supaya bapak bisa BAB lancer dan tidak
terasa penuh perutnya juga. Boleh ibu?
2. Fase Kerja
a. Tujuan tindakan
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk merangsang peristaltic usus dan defekasi
untuk mengatasi konstipasi dan impaksi
b. Prinsip tindakan
1) Jumlah cairan enema yang diberikan tergantung macam enema, tujuan enema,
usia dan kemampuan klien.
2) Enema diberikan pada suhu cukup hangat, 40.5o C- 43oC (dewasa) dan 37oC
(anak)
3) Frekuensi enema yang terlalu sering dapat merusak reflex defekasi normal
4) Cairan sabun yang terlalu banyak dapat mengiritasi mukosa kolon
c. Prosedur kerja
1. Mengecek program terapi medic
2. Mengucapkan salam terapeutik
3. Melakukan evaluasi dan validasi
4. Melakukan kontrak (waktu,tempat, topik)
5. Menjelaskan langkah-langkah tindakan
6. Mencuci tangan
7. Mempersiapkan alat
8. Menjaga privasi klien dengan tutup pintu/pasang sampiran, tinggikan tempat
tidur pada sisi yang berlawanan
9. Mendekatkan alat-alat ke klien
10. Membuka area rectal yang diperlukan. Mengatur posisi klien : miring kiri atau
posisi sims dengan lutut kanan fleksi
11. Memasang perlak dan alasnya serta mendekatkan bedpan ke bokong klien
12. Memasang sarung tangan
13. Menyiapkan set enema
14. Melumasi ujung kanul dengan jelly 7,5-10 cm
15. Menentukan letak anus dengan tangan dominan
16. Menganjurkan klien relaks dan nafas dalam
17. Memasukkan ujung kanul perlahan-lahan : 7,5-10 cm (dewasa), 5-7,5 cm
(anak). 2,5-3,75 cm (bayi)
18. Mengalirkan cairan enema dengan membuka klem dan meninggikan container
perlahan :30-45 cm ( enema tinggi) dan 75 cm (untuk enema rendah)
19. Menarik kanul secara perlahan bila sudah selesai
20. Menganjurkan klien untuk menahan 5-10 menit atau sesuai kemampuan klien (
untuk anak, rapatkan gluteus beberapa menit)
21. Membantu klien defekasi dan bersihkan
22. Merapikan klien dan memberikan posisi klien yang nyaman
23. Merapikan dan membersihkan alat

3. Terminasi
a. Evaluasi
Pak ini saya sudah berikan obat supaya bisa kita BAB. Supaya tidak merasa
penuh perutnya yah. Bagaimana pak perasaanya?
b. Rencana tindak lanjut
Selanjutnya pak kan saya sudah kasih masuk obat melancarkan BABnya. Jika
ada kita butuhkan kembali silahkan melapor ke nurse station. Atau yang ada mau
kita tanyakan?
c. Kontrak yang akan datang
Jadi ibu, kita akan observasi lagi 5 menit kedepan keadaanya bapak untuk
melihat apa ada rasa ingin BAB. Terimakasih bu atas kerjasamanya.

Anda mungkin juga menyukai