Anda di halaman 1dari 9

NAMA KELOMPOK VI B :

1. ULFIANDI RIZKI : 718621108


2. ZAINAL ABIDIN :718621223

SOP PEMASANGAN KATETER

A. Komunikasi
B. Persiapan alat
1. set ganti kateter yang berisi:
 1 duk alas steril
 1 duk berlubang steril
 1 piala ginjal steril
 1 mangkok steril
 4 kapas steril
 1 pinset steril
 1 pasang sarung tangan steril
2. 1 kateter folley sesuai dengan aturan
3. korentang steril
4. urine bag
5. Xylocain jelly steril
6. cairan sublimat 1:1000
7. Na CL 0,9 % atau aquadest steril sebanyak yang dibutuhkan oleh ballon kateter (20-30 cc)
8. Spuit 20 cc steril
9. Jarum no.12 steril
10. Perlak
11. Plester
12. Alat tulis
13. Sabun mandi
14. Handuk
15. Kom mandi
16. Gantungan urine bag
17. Alkohol 70%
18. Kapas bulat
19. Jelaskan pada pasien tujuan dan maksud pemasangan kateter

C. Persiapan Lingkungan
Jendela dan pintu ditutup

D. Persiapan Pasien
1. Jelaskan pada pasien tujuan dan tindakan yang akan diberikan
2. Pasien dalam keadaan tidur/ berbaring.

E. Langkah-langkah
1. Tutup tirai dan pintu kamar pasien
2. Perawat mencuci tangan
3. Bersihkan daerah perineum dengan sabun dan keringkan.
4. atur posisi untuk pemasangan kateter.
 Wanita: dorsal recumbent
 Pria :Supine
5. Letakkan set kateter diantara kedua tungkai bawah pasien dengan jaral min 45cm dari
perineum pasien.
6. Buka set kateter
7. Gunakan sarung tangan steril.
8. pasang duk berlubang didaerah genitalia pasien.
9. Tes ballon kateter.
10. membuka daerah meatus
 Wanita :B uka labia dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri
lalu sedikit ditarik keatas
 Pria : Pegang daerah dibawah glanda penis dengan jari dan telukjuk,
preputium ditarik keatas
11. Membersihkan daerah meatus dengan kapas sublimat dan pinset.
 Wanita : Bersihkan daerah labia luar terakhir bagian meatus, kapas hanya sekali
dipakai.
 Pria : Bersihkan dengan arah melingkar dari meatus keluar minimum 3x
12. Lumasi ujung kateter dengan xylocain jelly
 Wanita : 4-5 cm
 Pria : 15-18 cm
13. Masukan kateter
 Wanita :
 Sepanjang 5-7 cm sampai urine keluar
 Pria : sepanjang 18-20cm sampai urine keluar, tegakkan penis dengan sudut
90° .

14. Jika waktu memasukkan kateter terasa adanya tahanan jangan dilanjutkan
15. selama pemasangan kateter anjurkan pasien untuk nafas dalam.
16. Masukkan kateter sepanjang 2cm sambil sedikit diputar.
17. isi ballon kateter dengan NaCL sebanyak yang ditentukan, menggunakan spuit tanpa
jarum.
18. Tarik kateter perlahan sampai ada tahanan ballon.
19. Fiksasi kateter menggunakan pl;ester.
20. gantung urine bag dengan posisi lebih rendah daripada vesikaurinaria.
21. beri posisi yang nyaman pada pasien.
22. Rapihkan alat simpan alat pada tempatnya.
23. Perawat/ bidan mencuci tangan.
24. Catat prosedur pelaksanaan, kondisi perineum dan meatus, waktu, konsistensi, warna,
bau, jumlah urine, reaksi pasien pada catatan perawat/ bidan
Standar Operasional Prosedur

Prosedur Pemasangan Kateter

Rumah bersalim No Dokumen No. Revisi Halaman

Mitra Ria Husada 22/ BC/ 07 - 1

Prosedur tetap Tanggal terbit Ditetapkan

19 januari 2007 Direktur,

Dr.JusufKristianto,MM,MHA,MQIH

Pengertian Memasukkan selang karet/ plastik melalui Uretra melaui kandung kemih

Tujuan  Menghilangkan distensi kandung kemih


 Sebagai penatalaksanaan kandung kemih inkompeten
 Sebagai pengkajian jumlah residu urine, bila kandung kemih
tidak mampu untuk dikosongkan secara lengkap
Kebijakan Sebagai acuan untuk menghilangkan distensi kandung kemih pada
pasien bedrest total.dan mengkaji jumlah residu urine, bila kandung
kemih tidak mampu untuk dikosongkan secara lengkap.

Petugas  Bidan
 Perawat
Prosedur 1. Pemasangan kateter dilakukan pada pasien dengan kondisi
bedrest total yang akan dilakukan tindakan.
pemasangan dilakukan setelah pasien diberikan informed consent.

2. Setelah melakukan pemasangan bidan/ perawat memeberikan


komseling. Dan melakukan pengawasan jumlah urine.
Unit yang  Bidan
terkait  Perawat
Daftar tilik pemasangan kateter tetap

Tanggal Topik Pelaksanaan Frekuensi

Ya Tidak 1. 2. 3. 4.

L TL
Alat dan bahan:

ROLE-PLAY PEMASANGAN KATETER

Perawat yang berdinas malam melakukan operan dinas kepada perawat pagi. Perawat malam
memberi instruksi kepada perawat pagi untuk melakukan pemasangan kateter kepada ny. A
Perawat dinas malam : ini pasien bed 3 ny. A masuk jam 06.00 WIB dengan keluhan nyeri pada
bagian kandung kemih, dan tidak bisa buang air kecil. Dokter jaga memberi intervensi untuk
melakukan pengkajian kepada ny. A dan memasang kateter

Pra interaksi

Perawat melihat status pasien, lalu perawat ingin melakukan pengkajian kepada pasien

Interaksi

Perawat menuju keruang pasien

Perawat : selamat pagi ibu (sambil membungkukan badan, tersenyum,


dan menatap pasien)

Pasien : selamat pagi sus!!

Perawat : perkenalkan bu, nama saya *** saya yang bertugas pada hari ini
dari
jam 7 jam 2 nanti. Pada pagi hari ini saya akan melakukan pengkajian
kepada ibu sebelum saya melakukan pemasangan kateter kepada ibu .
tujuan melakukan pengkajian ini untuk mengetahui keadaan kandung
kemih ibu. Waktunya sekitar 15-20 menit ya bu. Tempatnya disini
saja. Apakah ibu bersedia?
Pasien : bersedia sus !!

Perawat : apakah ibu dengan posisi tiduran seperti ini nyaman? (menatap dengan
tatapan perhatian)

Pasien : nyaman sus

Perawat mulai melakukan pengkajian

Perawat : saya mulai ya bu. Saya akan mengukur tingkat nyeri ibu. Saya punya angka dari
0-10 . ibu tunjuk diangka keberapa ibu merasakan nyeri.

Pasien : diangka 6 sus

Perawat : berarti ibu nyeri nya nyeri sedang. saat ini apa yang ibu rasakan lagi?

Pasien : perut saya sakit sus saya hampir tidak tidur semalaman, kemudian daerah kemih
saya terasa penuh.
Perawat : baik bu saya akan meraba bagian kandung kemih ibu.

Perawat : Ibu skeremnya saya tutup dulu ya bu agar merasa nyaman.

Pasien : Baik sus

(Perawat melakukan tindakan)

Perawat : saya mulai melakukannya ya bu. Ibu permisi saya mau mempalpasi kandung
kemih ibu. Jika ibu merasa sakit tari nafas dalam dan ibu bilang saja ke saya.
(perawat mengajarkan teknik nafas dalam)

Pasien : aduh sus sakit

Perawat : tarik nafas dalam yaa bu, seperti yang saya ajarkan

Pasien : (melakukan nafas dalam)

Perawat : bagaimana ibu, sudah berkurang nyerinya?

Pasien : iya sudah mendingan sus, terimakasih ya

Perawat : sama-sama bu, ibu sudah selesai ya mengkaji kandung kemih ibu. Nanti rekan
saya akan melakukan pemasangan kateter ya bu, agar ibu dapat buang air kecil
dan perut ibu tidak terasa penuh . baik ibu saya permisi dulu

Pasien : iya sus.

1.  Pre Interaksi


Perawat melihat status pasien sebelum berinteraksi dengan pasien.
Perawat mempelajari status pasien.
Perawat mengeksplorasi perasaan fantasi dan kekuatan diri/mengevaluasi diri.
Perawat memeriksa kembali alat pemeriksaan.
Perawat menulis rencana percakapan atau kegiatan yang akan dilakukan pada saat
interaksi.
Jika perawat sudah siap rencanakan interaksi dengan klien.        

2. Tahap Orientasi
Perawat 1&2 : Permisi, selamat pagi bu..
Pasien : Selamat pagi juga sus.
Perawat 1 : Apakah benar ibu yang bernama ibu sarah?
Pasien : Benar sus, saya sendiri sarah.
Perawat 2 : Perkenalkan ibu saya *** dan rekan saya suster ***. Sesuai
kontrak dengan rekan saya tadi sebelumnya saya akan
memulai memasang kateter ya bu. Apakah ada pertanyaan
sebelum kami melakukan tindakkan?
Pasien : Kira-kira untuk pemasangan kateter butuh waktu berapa
lama sus?
Perawat 1 : Pemasangan kateter ini membutuhkan waktu sekitar 15 menit bu
Pasien : oh begitu ya sus
Perawat 2 : Kalau begitu tunggu sebentar, saya akan mengambil alatnya
terlebih dahulu
3. Tahap Kerja
(perawat kembali lagi keruangan dengan membawa alat pemasangan kateter)
Perawat 2 : kita mulai sekarang ya bu. (sambil menutup skrem)
Pasien : Tapi sus, ini kali pertama saya dipasang kateter jadi saya masih
takut..
Perawat 1 : Ibu sarah tidak perlu takut. Memang agak sedikit sakit, tapi ibu
tidak perlu khawatir karena dengan latihan nafas dalam nanti akan
mengurangi rasa sakit pada alat vital ibu ketika alat dimasukkan.
Seperti yang saya sudah ajarkan tadi.
Pasien : baik sus
Perawat 2 : Baik, sekarang saya mulai bantu memasang kateternya. Boleh
agak sedikit dibuka ke samping bu kakinya? Untuk
mempermudah memasukkan alat ke alat vital ibu.
Pasien : Baik sus boleh..
(melakukan prosedur pemasangan kateter sesuai dengan formatnya)
Perawat 2 : Tahan sedikit ya bu, tarik nafas dalam. Alatnya sedang saya coba
masukan perlahan ke dalam alat vital ibu..
Pasien : (latihan nafas dalam berkali kali)
Perawat 2 : Baik sudah selesai (sambil merapihkan alat)
Bagaimana ibu rasanya setelah dipasang kateter? (perawat sambil
merapihkan pasien *memasang kembali selimut * agar pasien
nyaman dan menjaga privasinya)
Pasien : Sakit sus dan kurang nyaman, tapi perut saya merasa lega setelah
dipasang kateter ini.
Perawat 1 : Iya ibu memang awalnya akan merasa tidak nyaman tapi nanti
untuk beberapa hari kedepan akan terbiasa dengan adanya kateter
ini di dalam kandung kemih ibu. Coba lihat, kantung kateternya
sudah berisi urine ibu sarah. Urine ibu sarah keluar 500 cc. Karena
ibu sarah sekarang sudah di pasang kateter, jadi kalau nanti
sewaktu-waktu ibu ingin buang air kecil tidak terasa nyeri lagi dan
urinenya akan keluar sendiri melalui selang menuju kantung kateter
ini.
(perawat memperlihatkan berapa cc urine sarah yang keluar)
Pasien : Jadi seperti itu ya sus cara kerja kantung kateter ini, terima kasih
sus..
Perawat 1&2 : Sudah ya bu kalau ada sesuatu yang ibu butuhkan silahkan tekan
bel atau keluarga ibu bisa panggil perawat di nurse stasion. Selamat
istirahat ya bu. (perawat tersenyum dan meninggalkan pasien)

Anda mungkin juga menyukai