Pengertian Pemasangan kateter adalah Tindakan Keperawatan dengan cara
memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra dan kedalam kandung kemih Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah melakukan pemasangan kateter Prosedur 1. Tahap Pra Supervisi a. Bidan/Dokter melakukan cuci tangan 6 langkah
b. Perawat/Bidan/Dokter menyiapkan alat yang
dibutuhkan yaitu: 1) Kit Steril - Kateter sesuai dengan ukuran pasien - Pinset - Larutan antiseptik - Sarung tangan steril - Lubrikan atau jelly - Duk berlubang - Spuit 10 cc dan cairan steril - Kom - Bengkok - Kapas deppres dengan larutan antiseptik 2) Lampu penerangan yang adekuat 3) Tirai/sketsel 4) Perlak 5) Kantung penampungan bahan kotor 6) Plester dan gunting 7) Baskom air hangat 8) Handuk 9) Selimut
2. Tahap Pelaksanaan Supervisi
1) Perawat/Bidan menjaga privasi pasien 2) Perawat/Bidan menyiapkan alat yang dibutuhkan 3) Perawat/Bidan mencuci tangan 4) Perawat/Bidan memakai sarung tangan bersih 5) Perawat/Bidan mengunakan masker bila perlu 6) Pada wanita bantu pasien dalam posisi supine dengan lutut ditekuk dan paha agak dirotasi keluar, sedangkan pada pria bantu pasien pada posisi supine dengan kaki lurus dan paha agak dilebarkan 7) Perawat/Bidan menutup dada dan abdomen pasien dengan selimut mandi. Tarik pakaian pasien keatas pahanya, lepaskan celana pasien. 8) Perawat/Bidan memasang perlak dan pengalas di bawah bokong pasien 9) Perawat/Bidan mencuci areal genetalia – perineal dengan air hangat atau Nacl 0%. 10) Perawat/Bidan membersihkan dan keringkan areal dengan tisue 11) Perawat/Bidan membuka sarung tangan 12) Perawat/Bidan mencuci tangan 13) Jika memasang kateter menetap, siapkan atau buka bungkus urine bag 14) Perawat/Bidan membuka set kateterisasi menurut petunjuk, jaga alat tetap steril 15) Perawat/Bidan mengatur peralatan di tempat yang steril 16) Perawat/Bidan membuka bungkus steril (set peralatan bagian dalam) 17) Perawat/Bidan menuangkan larutan antiseptik steril kedalam wadah yang berisi bola kapas steril 18) Perawat/Bidan menganbil has dan letakkan di kupeet dan tuangkan jelly diatas has 19) Perawat/Bidan menyiapkan spuit dan water sterile 20) Perawat/Bidan menggunakan sarung tangan steril 21) Perawat/Bidan mengisi spuit dengan water steril 22) Sebelum memasang kateter steril, uji balon dengan menginjeksikan cairan dari spuit ke dalam balon 23) Perawat/Bidan menempatkan duk steril diatas tempat tidur diantara paha pasien. Masukkan ujung duk di bawah bokong pasien, hati-hati sarung tangan jangan menyentuh permukaan terkontaminasi 24) Perawat/Bidan menganbil duk berlubang dan bentangkan tempatkan duk diatas perinium pasien 25) Perawat/Bidan meletakkan kupet steril dan isinya dan peralatan lainnya diatas duk steril diantara paha pasien. Buka kupet a. Pada wanita dengan tangan yang non dominan reganggakn labia untuk membuka meatus uretra b. Pada pria dengan tangan yang non dominan taerim prespusium pada bagian yang tidak disirkumsisi. Pegang penis tepat di batangnya tarik meatus uretra di antara ibu jari dan telunjuk. Selama prosedur, pertahankan tangan non dominan seperti ini c. Pada wanita dengan tangan dominan ambil kapas Nacl dengan pinset dan bersihkan area perinium, usap dari depan belakang dari klitoris menuju arah anus. Gunakan kapas Nacl untuk setiap pengusapan tersebut sepanjang lipatan labia luar dan dalam serta disekitas meatus. d. Dengan tangan dominan ambil kapas nacl dengan pinset dan bersihkan area penis dengan gerakan memutar 26) Perawat/Bidan mengoleskan jelly keujung kateter 27) Perawat/Bidan dengan tangan dominan pegang kateter. Pegang ujung pangkal kateter dengan longgar melingkari telapak tangan yang dominan. 28) Perawat/Bidan memasukkan kateter pelan-pelan kedalam uretra, sampai terlihat urine dalam selang kateter, masukkan lagi kurang lebih 5 Cm dari batas saat urine terlihat dalam kateter. 29) Perawat/Bidan menganjurkan pasien tarik napas dalam 30) Perawat/Bidan memasukkan aquadest untuk mengisi balon fiksasi kateter dengan volume sesuai ketentuan dalam kateter 31) Perawat/Bidan menarik kateter dengan perlahan, sampai terasa ada tahanan. 32) Perawat/Bidan mengamati aliran urine, melihat warna kekeruhan adanya darah dan volume urine yang keluar 33) Perawat/Bidan menanyakan keluhan pemasangan untuk memastikan kateter telah masuk dengan benar dan balon kateter pada posisi yang tepat. 34) Perawat/Bidan memfiksasi dengan plaster 35) Perawat/Bidan memberitahu pasien atau keluarga bahwa prosedur telah selesai 36) Perawat/Bidan mengajarkan pada pasien dan keluarga tentang [perawatan kateter cara membuang urine dan menutup saluran urine bag 37) Perawat/Bidan mengajarkan cara mengenali keluhan/ tanda- tanda bahaya minta segera melapor bila merasakan atau mengalami gejala bahaya 38) Perawat/Bidan mengucapkan terimakasih atas sikap kooperatif pasien. 39) Perawat/Bidan merapikan pasien 40) Perawat/Bidan merapikan sampiran dan bereskan alat 41) Perawat/Bidan mencuci tangan 42) Perawat/Bidan mencatat tindakan dan output urine pada rekam medik pasien. 3. Tahap Pasca Supervisi a. Perawat/Bidan/Dokter mengevaluasi hasil kegiatan(subyektif dan obyektif) b. Perawat/Bidan/Dokter melakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya c. Perawat/Bidan/Dokter mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan
Unit Terkait Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Intensif dan Rawat Khusus, Instalasi Rawat Maternal dan Neonatal.