Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN ENEMA

Nama : Rasdiana

NIM : R014182048

Nama Pasien : Ny. Y

Ruangan : Kamar 1 Kelas II Bed 4, Lontara 1 Bawah Depan

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. DS :
1) Keluarga klien mengatakan bahwa klien belum buang air besar selama 10 hari
2) Klien mengatakan nyeri pada bahu kiri tempat terpasangnya DLC
b. DO :
1) TD : 120/70, N : 70, S : 36,2, R : 16
2) Klien tampak anemis

2. Diagnosa Medis
Occluded double lumen catheter

3. Diagnosa Keperawatan
Gangguan perfusi jaringan renal

4. Tujuan
Merangsang peristaltic usus dan defekasi klien untuk mengatasi konstipasi

5. Intervensi tindakan
Pemberian Enema laksatif menggunakan preparat kemasan sekali pakai
B. Strategi Komunikasi dalam tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
Assalamualaikum selamat pagi bu, perkenalkan saya Rasdiana mahasiswa
perawat dari Unhas. Siapa namata bu? Kapan tanggal lahirta bu? Saya cek dulu
gelangnya ya bu
b. Validasi
Bagaimana perasaanta hari ini bu? Tidurta tadi malam bagaimana bu?
c. Kontrak
Jadi bu, sekarang saya mau kasih masuk obat tapi melalui bokongnya ibu karena
ibu sudah 10 hari belum buang air besar. Bisaji bu? Oiye, Jadi nanti ibu bisa miring
saja dan saya posisikan kakita ya bu.
2. Fase Kerja
a. Tujuan tindakan
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk merangsang defekasi klien
b. Prinsip tindakan
1) Jumlah enema yang diberikan tergantung macam enema, tujuan enema, usia, dan
kemampuan klien.
2) Frekuensi enema yang terlalu sering dapat merusak reflex defekasi normal
c. Prosedur kerja
1) Mengecek program terapi medik
2) Menjelaskan langkah-langkah tindakan
Jadi ibu, saya akan memasukkan obat ini di bokong ibu yah, ibu tahan dulu
cairannya yah 2-5 menit sampai ada keinginan ingin buang air besar yah bu
3) Mencuci tangan
4) Menyiapkan peralatan
a) Sarung tangan bersih
b) Paket enema
c) Tissue
d) Gel pelumas
5) Menutup sampiran
6) Mengunci roda tempat tidur
7) Mengatur posisi klien, memiringkan klien kearah kanan/kiri dan tungkai atas agak
ditekuk
8) Selimuti klien dan hanya membuka daerah anus saja
9) Memasang sarung tangan
10) Menentukan letak anus dengan tangan non dominan
11) Menganjurkan klien untuk rileks dan napas dalam
12) Memasukkan ujung kanul perlahan-lahan ke dalam rektum
13) Pencet tabung sampai semua cairan masuk ke dalam rektum dan kolon sigmoid.
Sambil memencet tabung, gulung tabung ke atas sambil memasukkan
cairan.instruksikan klien untuk menahan cairan sampai timbul keinginan untuk
defekasi (2-5menit)
14) Mengambil kassa dan dan tempelkan disekitar tabung sambil menarik tabung
tersebut
15) Membuang semua alat sekali pakai dan merapikan peralatan
16) Mengamati feses dan cairan obat yang keluar
17) Lepas sarung tagan dan buang, cuci tangan.

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif: Nah, jadi bu sudah saya masukkan cairan obatnya. Bagaimana
perasaanta pak? Apakah nyeri saat saya masukkan tadi?
2) Objektif: Klien tampak seperti sudah menahan untuk defekasi
b. Rencana tindak lanjut
Sebentar saya akan kembali untuk mengecek apakah ibu sudah buang air besar
atau tidak ya bu. Boleh bu?
c. Kontrak yang akan datang
Jadi saya akan datang 10 menit kemudian untuk mengecek kondisi ibu apakah ibu
sudah buang air besar atau tidak ya bu. Kalau begitu saya permisi dulu bu, semoga
ibu cepat sembuh.
C. Analisa langkah-langkah Tindakan
1. Prosedur pemberian enema laksatif menggunakan preparat kemasan sekali pakai
(Jacob, Rekha, & Tarachnand, 2014).
a. Mengecek program terapi medik
b. Mengucapkan salam terapeutik
c. Melakukan evaluai/validasi
d. Melakukan kontrak (waktu, tempat, dan topik)
e. Menjelaskan langkah-langkah tindakan
f. Mempersiapkan alat
g. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
h. Tinggikan ranjang pada ketinggian yang sesuai untuk kerja perawat
i. Bantu klien berbaring miring (posisi sim)
j. Letakkan alas tahan air atau perlak dibawah paha dan bokong
k. Selimuti pasien dengan hanya memaparkan area anal, dengan melihat anus yang
jelas
l. Letakkan pispot atau tempolong pada posisi yng mudah dijangkau
m. Buka penutup plastic dari ujung tabung rektal
n. Lebarkan bokong atas dan cari anus. Instruksikan klien untuk relaks dengan
menghembuskan napas secara perlahan lewat mulut
o. Masukkan ujung tabung rektum secara perlahan ke dalam rektum
p. Pencet tabung sampai semua cairan masuk kedalam rektum dan kolon sigmoid.
Sambil memencet tabung, gulung tabung ke atas sambil memasukkan cairan.
Instruksikan klien untuk menahan cairan sampai timbul keinginan untuk defekasi
q. Tempelkan tissue toilet di sekitar tabung pada anus dan tarik tabung tersebut
r. Buang barang-barang sekali pakai pada tempat seharusnya
s. Bantu pasien ke toilet atau bantu memposisikan pasien di atas pispot
t. Amati feses dan cairan obat yang keluar
u. Lepas sarung tangan dan buang. Cuci tangan
v. Periksa kondisi perut pasien, keram atau kaku dapat merupakan tanda adanya
masalah yang serius
w. Catat enema yang dibeikan dan bagaimana hasilyang terjadi
x. Lapor jika ada masalah

2. Refleksi
Adapun tindakan yang belum dilakukan sesuai dengan prosedur ialah tidak
melakukan pemeriksaan terhadap kondisi perut pasien, keram atau kaku padahal hal ini
dapat merupakan tanda adanya masalah yang serius.

Anda mungkin juga menyukai