Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH BASIS ADEPS LANAE, VASELIN ALBUM DAN KOMBINASINYA

TERHADAP SIFAT FISIK SALEP KOMBINASI EKSTRAK


RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galanga L.) dan
RIMPANG JAHE (Zingiber officinale R.)

Suci Mulyani1, Rizki Febriyanti2,Wilda Amananti3


Email : mulysuci@gmail.com
1,2,3
Prodi D3 FARMASI Politeknik Harapan Bersama
Jln. Mataram No.09 Tegal Tegal 52142, Indonesia
Telp/Fax (0283) 352000

ABSTRAK

Rimpang Lengkuas dan Jahe mengandung flavonoid sebagai antimikroba. Ekstrak Lengkuas dan Jahe
dikombinasikan dalam bentuk salep. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh basis adeps lanae, vaselin
album dan kombinasi keduanya terhadap sifat fisik salep kombinasi ekstrak lengkuas dan jahe, juga untuk
mengetahui basis yang baik pada sifat fisiknya. Lengkuas dan rimpang jahe dibuat ekstrak dengan metode
maserasi menggunakan etanol 70% dengan perbandingan 1:10. Salep dibuat dengan 3 formula menggunakan
basis adeps lanae, vaselin album dan kombinasi. Sediaan salep yang telah di uji dianalisa dengan pendekatan
teoritis dan statistik.
Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh perbedaan basis salep terhadap sifat fisik salep
kombinasi ektrak lengkuas dan jahe. Basis adeps lanae dan vaselin album yang merupakan basis salep yang
baik pada sediaan salep kombinasi ekstrak lengkuas dan jahe berdasarkan pada uji organoleptis, uji pH, uji
homogenitas dan uji daya lekat.

Kata Kunci : Kombinasi Rimpang Lengkuas dan Rimpang Jahe, Adeps Lanae, Vaselin Album
dan Kombinasinya, Salep.

1. Pendahuluan Manfaat yang maksimal dari rimpang


Tanaman lengkuas sering digunakan lengkuas dan jahe yang memiliki kombinasi
sebagai rempah untuk penyedap dan pengawet khasiat sebagai anti fungi dan anti mikroba
masakan dengan rasa pedas dan panas. Bagian serta memudahkan penggunaan dari keduanya
yang diambil dari tanaman ini adalah rimpang dapat diperoleh salah satunya dengan dibuat
yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. formulasi dalam bentuk sediaan salep dengan
Rimpang lengkuas mengandung minyak atsiri, berbagai jenis basis. Salep merupakan bentuk
flavonoids, acrid resin, galangol, campor, sediaan yang mempunyai konsistensi yang
sesquiterpen dan kristal kuning. Tanaman ini cocok untuk penyakit kulit. Salep adalah
dapat digunakan untuk pengobatan penyakit sediaan setengah padat yang ditujukan untuk
kulit seperti panu, kurap, eksem, koreng, pemakaian topikal pada kulit atau selaput
jerawat, ruam kulit, bisul dan luka [3]. lendir [4]. Basis salep atau dasar salep
Tanaman jahe merupakan tanaman yang merupakan zat pembawa setengah padat,
tidak asing dan mudah didapatkan. Rimpang dimana zat obat dapat dicampur merata dan
dari tanaman jahe bisa dimanfaatkan sebagai homogen dalam sediaan salep. Basis salep
bumbu dapur , bahan obat tradisional atau adalah komponen terbesar dalam sediaan salep
dibuat minuman. Rimpang jahe memiliki yang menentukan kecepatan pelepasan / aksi
kandungan seperti minyak atsiri, mineral, dari obat yg akan mempengaruhi khasiat atau
camphor, zingeron, zingiberol, asam amino, keberhasilan terapi. Bahan obatnya harus larut
vitamin A, dan protein sebagai bahan obat dalam bahan dasar salep atau basis yang
tradisional tanaman jahe dapat digunakan cocok. Pemilihan dasar salep tergantung
untuk mengobati penyakit batuk , pegal-pegal faktor-faktor seperti khasiat yang diinginkan,
rematik, kepala pusing, masuk angin dan sakit sifat fisik bahan obat-obat yang dicampurkan,
pinggang [8]. ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan
sediaan jadi. Basis adeps lanae memiliki sifat etanol 70% (1:10), setelah di
lengket / lekat, liat, lebih mudah dicuci maserasi selama 1 hari dihasilkan
dengan air dibandingkan dasar salep ekstrak cair yang kemudian
berminyak. Basis vaselin album memiliki sifat diuapkan dengan pemanasan
yaitu memberikan kestabilan optimum pada langsung sehingga diperoleh
beberapa zat aktif dan sebagai emolient yang ekstrak kental.
mampu mempertahankan kelembaban kulit 2) Uji Bebas Alkohol
[1]. Kombinasi kedua basis ini diharapkan 2 tetes ekstrak dalam tabung reaksi
dapat menghasilkan salep dengan sifat fisik dan menambahkan 3 tetes H2SO4
yang lebih baik. Pekat dan asam asetat, mengamati,
Berdasarkan hal tersebut maka perlu diteliti serta perubahan bau yaitu jika
bagaimana pengaruh perbedaan jenis basis berbau alkohol maka masih
salep kombinasi ekstrak lengkuas dan ekstrak terdapat alkohol. Tetapi jika bau
jahe dalam sediaan salep terhadap sifat fisik khas esktrak maka ekstrak tidak
dengan melakukan penelitian mengenai mengandung alkohol.
“Pengaruh Basis Adeps Lanae, Vaselin Album 3) Uji Senyawa Flavonoid
dan Kombinasinya Terhadap Sifat Fisik Salep Masukkan 2 tetes ekstrak dalam
Kombinasi Ekstrak Rimpang Lengkuas tabung reaksi. Tambahkan 2-4 tetes
(Alpinia galanga L.) dan Rimpang Jahe larutan NaOH. Kemudian
(Zingiber officinale R.)” mengamati perubahan warna jika
berwarna kuning maka hasil positif
2. Metode Penelitian [2].
A. Bahan 4) Formulasi Salep
Bahan yang digunakan dalam Salep dibuat dalam 3 formula
penelitian adalah serbuk rimpang dengan bobot setiap formula salep
lengkuas, serbuk rimpang jahe, etanol 10 gram. Adapun formulasi salep
70%, adeps lanae, vaselin putih, metil seperti pada tabel 1 berikut ini :
paraben. Tabel 1. Formulasi
B. Alat ttt
Alat untuk maserasi yaitu beker glass,
batang pengaduk, neraca analitik,
bejana, kompor spiritus, asbes, kaki
tiga. Sedangkan alat untuk pembuatan
salep dan uji fisik adalah timbangan
gram, neraca analitik, cawan uap,
kertas pH meter, mortir, stamper, kertas
saring, pipet tetes, kertas perkamen,
gelas ukur, kaca arloji, beban 50 g,
beban 100 g, dan objek glass.
C. Prosedur Penelitian
1) Pembuatan serbuk rimpang
lengkuas dan rimpang jahe
Rimpang lengkuas dan Rimpang
jahe yang di ambil masih segar
dibersihkan dan dicuci dengan air
yang mengalir. Kemudian di rajang
tipis dan ditimbang sebanyak 2 kg Pembuatan Salep dilakukan
serta mengeringkan dengan cara dengan metode pencampuran
dijemur dibawah sinar matahari dengan cara berikut :
dengan diberi penutup kain hitam. Pembuatan salep dilakukan dengan
Rimpang lengkuas yang telah metude pencampuran dengan cara
kering diserbuk menggunakan berikut :
blender dan selanjutnya serbuk Menyiapkan alat dan bahan.
ditimbang kembali. Kemudian Menimbang bahan yang sudah
serbuk dimaserasi dengan pelarut dihitung. Panaskan mortir,
kemudian masukkan metil paraben, kemudian lepaskan beban 80
tambahkan basis salep aduk sampai gr. Ukur waktu hingga kedua
homogen. Tambahkan kombinasi lempeng kaca tersebut lepas.
ekstrak rimpang lengkuas dan
f) Uji Daya Proteksi
ekstrak rimpang jahe, tambahkan
gliserin aduk sampai homogen. Menyiapkan kertas saring
Masukkan ke dalam pot salep ukuran 10 x 10 cm, teteskan
5) Evaluasi Sediaan Salep indikator PP pada kertas saring
a) Uji Organoleptis dan biarkan kering. Setelah
Untuk memperlihatkan bentuk kering oleskan salep pada
tampilan fisik sediaan dengan kertas saring sampai merata.
cara melakukan pengamatan Pada kertas saring lain dengan
terhadap bentuk, warna, dan ukuran 3 x 3 cm basahi parafin
bau dari sediaan yang dibuat padan yang telah dilelehkan,
b) Uji Homogenitas kemudian tumpuk kertas saring
Uji homogenitas mengoleskan biarkan mengering.Selanjutnya
salep secukupnya pada object menetesi dengan KOH 0,1 N.
glass, dan menutupnya dengan Mengamati dan ukur waktu
object glass lain. Kemudian sampai terjadi noda warna
mengamati susunannya merah muda.
homogen atau tidak.
c) Uji Pengukuran pH 3. Hasil Dan Pembahasan
Kertas pH dicelupkan ke dalam Serbuk daun sereh dan rimpang lengkuas
sediaan salep. Setelah tercelup yang digunakan masing-masing sebanyak 100
sempurna didiamkan sesaat gram dengan metode maserasi, setelah itu
dipekatkan dengan pemanasan langsung dan
dengan mengamati warna yang
diperoleh ekstrak kental hingga peroleh hasil
terjadi sesuai dengan skala rimpang lengkuas sebesar 34,18 gram dengan
warna pH meter. rendemen 34,18 % dan ekstrak jahe sebesar
d) Uji Daya Sebar 52,09 gram dengan rendemen 52,09 %
Sebanyak 0,5 gram salep A. Hasil Uji Bebas Alkohol
diletakkan di atas keca arlogi. Tabel 2. Hasil Uji Bebas Alkohol
Kaca lainnya diletakkan di Hasil
Pengamatan Keterangan
atasnya dan ditambah beban 50 Pengamatan
gram, kemudian didiamkan Ekstrak
selama 1 menit. Diameter daya Kental + 2
sebar salep diukur. Setelah itu Tetes
CH3COOH + Tidak Berbau Tidak Berbau
ditambah beban 100 gram.
2 Tetes Alkohol Alkohol
Didiamkan selama 1 menit. H2SO4 Pekat,
Lalu diukur diameter yang kemudian
menyebar dipanaskan
e) Uji Daya Lekat Tabel di atas dapat diketahui hasil uji bebas
Sebanyak 0,25 gram salep alkohol yang terdapat pada ekstrak rimpang
diletakkan di atas lempeng lengkuas dan rimpang jahe sudah tidak berbau
kaca. Kemudian letakkan alkohol.
lempeng kaca tesebut diatas Hasil di atas dapat disimpulkan bahwa
lempeng kaca lain dengan ekstrak Rimpang Lengkuas dan rimpang Jahe
menekan beban 1 kg selama 5 sudah terbebas dari alkohol.
menit. Letakkan tumpukan
lempeng pada alat uji,
B. Hasil Uji Kualitatif Flavonoid III. Uji Pengukuran pH
Tabel 3. Hasil Uji Kualitatif Flavonoid Tabel 6. Uji Pengukuran Ph
Hasil Penelitian Ket. pH Uji Pengukuran pH
Standar
Pengujian Pustaka Ekstrak Ekstrak FI F II F III
Rimpang Rimpang 4,5 - 6,5 5 5 5
jahe lengkuas
Ket. :
Dengan
FI : Formula I
Warna Warna Warna F II : Formula II
Penambahan +
Kuning Kuning Kuning F III : Formula III
NaOH 10%
Tabel 6 di atas Hasil pengukuran pH di atas
menunjukkan formula I, II dan III memiliki pH
Tabel 3 di atas dapat diketahui hasil uji
5.Hasil di atas disimpulkan bahwa pH Formula
Kualitatif Flavonoid yang terdapat dalam I, II dan III sesuai dengan pH Standar [5].
rimpang lengkuas dan rimpang jahe dengan IV. Uji Daya Sebar
penambahan NaOH menghasilkan perubahan Tabel 7. Uji Daya Sebar
warna kuning dan positif sesuai menurut Satuan Beban F1 FII FIII
pustaka. Dari uji di atas dapat disimpulkan
Rata-rata
bahwa ekstrak lengkuas dan jahe mengandung 2,60 3,70 3,40
Diameter 50 gram
flavonoid. (cm) Rata-rata
C. Evaluasi Sediaan 100 3,00 4,27 4,00
I. Uji Organoleptis gram
Rata-rata
Tabel 4. Uji Organoleptis 1,30 1,87 1.70
Jari-jari 50 gram
Formula Bentuk Warna Bau Rasa (cm) Rata-rata
100 1,50 2,13 2,00
I Sangat Kuning Khas Lembut gram
Kental Kecoklatan Rata-rata
II Agak Coklat Khas Lembut Luas 5,32 10,96 9,08
50 gram
Kental permukaan
Rata-rata
(cm2)
III Kental Coklat Khas Lembut 100 7,09 14,32 12,37
Hasil di atas dapat diketahui pada formula gram
I, II dan III memiliki bentuk, warna yang Tabel di atas menunjukkan formula I, II
berbeda tetapi bau dan rasa yang sama . dan III memiliki diameter yang belum
memenuhi standar sediaan salep yang baik
II. Uji Homogenitas
yaitu 5-7 cm [7].
Tabel 5. Uji Homogenitas
V. Uji Daya Lekat
Tabel 8. Uji Daya Lekat
Standar
Waktu ( Detik )
Replikasi ≥ 4 detik
FI F II F III
≥ 4 detik
I 13,74 9,36 3,89
Ket. : ≥ 4 detik
FI : Formula I II 13,54 10,87 3,26
F II : Formula II ≥ 4 detik
F III : Formula III III 13,18 8,06 4,16
Hasil di atas dapat diketahui pada ≥ 4 detik
Rata-rata 13,49 9,43 3,77
formula I, II dan III tercampur merata dan
homogen. Tabel diatas menunjukan formula I dan II
memenuhi uji daya lekat yang baik, sedangkan
formula III tidak memenuhi daya lekat yang
baik [7].
VI. Uji Daya Proteksi Bakteri Terhadap Staphylococcus
Tabel 9. Uji Daya Proteksi Aureus. Naskah Publikasi. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah
Waktu ( Detik ) Standar [6] Parwanto E. ML., Hardi S. dan Hosea J.
Replikasi 300 E. 2013. Jurnal Ilmiah Farmasi. Fakultas
F I F II F III detik MIPA. Universitas Sam Ratulangi.
300 Manado.
I 310 316 315 [7] Pratimasari, Diah, Nining Sugihartini dan
detik
Tedjo Yuwono. 2015. Evaluasi Sifat
300 Fisik dan Uji Iritasi Sediaan Salep
II 295 140 215
detik Minyak Atsiri Bunga Cengkeh Dalam
300 Basis Larut Air. Jurnal Ilmiah Farmasi
III 184 90 130
detik Vol. 11 No. 1. Yogyakarta : Universitas
300 Ahmad Dahlan.
Rata-rata 263 182 220 [8] Rahmawati, D. Anita S. dan Peni I. 2010.
detik
Majalah Obat Tradisional.Universitas
Tabel diatas menunjukan formula I, II dan Muhammadiyah Surakarta. Surakarta
III tidak memenuhi uji daya proteksi yang baik [9] Santoso, Hieronymus Budi. 2008. Ragam
yaitu menunjukan warna merah muda dalam dan Khasiat Tanaman Obat. Yogyakarta
waktu sebelum 300 detik [8]. : Agromedia Pustaka.
4. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh perbedaan jenis basis
salep terhadap sifat fisik sediaan salep
kombinasi ekstrak maserasi rimpang lengkuas
dan jahe. Jenis basis salep basis adepslanae
dan vaselin album merupakan jenis basis salep
yang baik pada sediaan salep kombinasi
ekstrak rimpang lengkuas dan rimpang jahe
berdasarkan pada uji organoleptis, uji pH, uji
homogenitas dan uji daya lekat.

5. Daftar Pustaka
[1] Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi di terjemahkan oleh
Farida Ibrahim. Edisi IV. Jakarta.
Universitas Indonesia Press.
[2] Asih, I.A.R.A. 2009.Isolasi dan
Identifikasi Senyawa Isoflavon dari
Kacang Kedelai (Glycine max).
Universitas Udayana. Denpasar
[3] Dalimartha, Setiawan. 2009. Atlas
Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 6.
Jakarta : Pustaka Bunda.
[4] Departemen Kesehatan Republik
Indonesia (Depkes RI). 1995. Farmakope
Indonesia. Edisi IV. Jakarta : Depkes RI
[5] Dewi, Anggit Luthfiana, T.N.
Saifullah Sulaiman dan Peni
Indrayuda. 2013. Formulasi Salep
Ekstrak Herba Pegagan (Centella
Asiatica (L) Urban) dengan Basis
Polietilenglikol dan Uji Aktifitas Anti

Anda mungkin juga menyukai