Anda di halaman 1dari 158

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI CALON


PERAWAT TERAMPIL DALAM PEMBERIAN EDUKASI TENTANG
MOBILISASI PADA PASIEN PASCAOPERASI
DI RUANG CEMPAKA 2 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN
KABUPATEN SLEMAN

Disusun Oleh
Nama : Mita Tri Maryani, A.Md.Kep
No. Presensi : 23/LATSAR/Golongan II/Angkatan XVIII/2021
NIP. 199801152020122004

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN XVIII
YOGYAKARTA
2021
LAPORAN AKTUALIASASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI
SIPIL SEBAGAI CALON PERAWAT TERAMPIL DALAM PEMBERIAN
EDUKASI TENTANG MOBILISASI PADA PASIEN PASCAOPERASI
DI RUANG CEMPAKA 2 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN
KABUPATEN SLEMAN

Disusun Oleh
Nama : Mita Tri Maryani
No. Presensi : 23/LATSAR/Golongan II/Angkatan XVIII/2021
NIP. 199801152020122004

PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN XVIII
YOGYAKARTA
2021
ii
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS SEBAGAI CALON
PERAWAT TERAMPIL DALAM PEMBERIAN EDUKASI TENTANG MOBILISASI PADA
PASIEN PASCAOPERASI DI RUANG CEMPAKA 2 RSUD SLEMAN
KABUPATEN SLEMAN

ABSTRAK
Ruang Cempaka 2 merupakan salah satu ruang rawat inap di RSUD Sleman
dengan kasus penyakit bedah dan non bedah. Pasien kasus bedah yang memerlukan
tindakan pembedahan mendapatkan asuhan keperawatan perioperatif yang meliputi
praoperasi, intra operasi, dan post operasi. Fase post operasi adalah masa setelah
dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan sampai
evaluasi selanjutnya Fokus intervensi keperawataan pada tahap pascaoperasi adalah
memulihkan fungsi pasien seoptimal dan secepat mungkin.
Dalam pemulihan pascaoperasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan salah
satunya mobilisasi dini paska operasi. Pasien-pasien yang mendapatkan tindakan
pembedahan diberikan edukasi mengenai mobiliasasi yang dapat diberikan sebelum
pasien ke ruang operasi agar pasien dapat segera melakukan mobiliasasi setelah tindakan
operasi sesuai yang telah dijelaskan oleh perawat.
Di Ruang Cempaka 2 pemberian edukasi mengenai mobilisasi pascaoperasi belum
optimal, salah satunya karena belum adanya media edukasi. Penjelasan yang diberikan
perawat masih sebatas lisan, pemberian edukasi secara lisan memiliki kelemahan
diantaranya pasien kesulitan memahami penjelasan perawat, pasien mudah lupa, edukasi
kurang menarik.
Dalam hal ini, penulis membuat 4 kegiatan aktualisasi sebagai upaya untuk
menambah pelayanan yang optimal meliputi (1) membuat SPO edukasi tentang mobilisasi
pasien pascaoperasi, (2) membuat media edukasi lembar balik, (3) membuat papan
penanda pengingat pasien diperbolehkan duduk, (4) memberikan edukasi kepada pasien
menggunakan media edukasi yang dibuat. Kegiatan aktualisasi diterapkan dengan nilai-
nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi.
Dengan adanya media edukasi perawat dapat memberikan pelayanan yang optimal
agar tercipta pelayanan kesehatan yang berkualitas dan diharapkan dapat berkontribusi
dalam mewujudkan visi rumah sakit yaitu menjadi rumah sakit andalan masyarakat menuju
terwujudnya Sleman smart regency pada tahun 2021.

Kata Kunci: Edukasi Mobilisasi Pascaoperasi

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Aktualisasi dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
tahun 2021. Laporan Aktualisasi dengan judul “Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil Sebagai Calon Perawat Terampil Dalam Pemberian Edukasi Tentang
Mobilisasi Pada Pasien Pascaoperasi Di Ruang Cempaka 2 Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman”

Dalam membuat Laporan aktualisasi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan
dan dukungan banyak pihak sehingga rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Cahya Purnama, M. Kes selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman,
2. Bapak Drs. YB. Jarot Budi Harjo, selaku Kepala Badan Diklat DIY;
3. Ibu Tri Windiarti, S.Kep.Ners selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, saran,
dan masukan dalam menyusun rancangan aktualisasi,
4. Bapak Dr. Totok Suharto, S.T.M.Si selaku coach yang telah memberikan bimbingan,
saran, dan masukan dalam menyusun rancangan aktualisasi,
5. Bapak Yanuar Purnomo Putro, S.STP.MM, selaku penguji,
6. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat,
7. Teman-teman peserta Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Sleman Golongan II
Angkatan XVIII tahun 2021
8. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga Rancangan Aktualisasi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa aktualisasi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan rancangan aktualisasi ini. Akhir
kata, semoga kelak inovasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita.

Yogyakarta, 24 Oktober 2021

Penulis
iv
Daftar Isi
Halaman judul ............................................................................................................ i
Berita Acara .............................................................................................................. ii
Abstrak ...................................................................................................................... iii
Kata Pengantar ......................................................................................................... iv
Daftar Isi.................................................................................................................... v
Daftar Tabel .............................................................................................................. vi
Daftar Gambar ......................................................................................................... vii
Daftar Lampiran ....................................................................................................... viii
Daftar istilah .............................................................................................................. ix
BAB I ........................................................................................................................ 12
A. Posisi Organisasi Dalam Lingkup NKRI/ SANKRI............................................. 12
B. Visi Misi Pemda..................................................................................................14
C. Struktur organisasi..............................................................................................16
D. Tugas dan fungsi................................................................................................16
a. Orgnisasi.....................................................................................................16
b. Unit Kerja.....................................................................................................17
c. Pegawai.......................................................................................................19
E. Kondisi Organisasi..........................................................................................20
a. Letak organisasi..........................................................................................20
b. Sarana Prasarana.......................................................................................21
c. SDM............................................................................................................22
BAB II Agenda Aktualisasi......................................................................................29
A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan .....................................................29
B. Proses Aktualisasi..............................................................................................38
BAB III Penutup......................................................................................................113
A. Kesimpulan.................................................................................................113
B. Saran..........................................................................................................114
C. Rencana Aksi tindak lanjut aktualisasi.......................................................115
Lampiran................................................................................................................120
Daftar Pustaka.......................................................................................................153

v
Daftar Tabel

Tabel 1. Ketenagaan Ruang Cempaka 2.................................................... 17


Tabel 2. Klasifikasi SDM Berdasarkan golongan kepangkatan.................. 20
Tabel 3. Klasifikasi SDM berdasarkan jenis kelamin .................................. 20
Tabel 4. Klasifikasi pegawai menurut jenis kelamin ................................... 21
Tabel 5. Klasifikasi SDM PNS berdasar spesifikasi pendidikan ................. 22
Tabel 6. Klasifikasi SDM non PNS berdasar keahlian ................................ 24
Tabel 7. Pengelompokan isu ....................................................................... 30
Tabel 8. Analisis isu menggunakan teknik USG ......................................... 31

vi
Daftar Gambar

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi RSUD Sleman ............................... 15


Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Ruang Cempaka 2 ........................ 16
Gambar 3 Peta lokasi RSUD Sleman ......................................................... 20
Gambar 4. Gambar Struktur organisasi RSUD Sleman ............................. 29
Gambar 5. Diagram fishbone ...................................................................... 34
Gambar 6. Konsultasi dengan mentor ........................................................ 46
Gambar 7. Catatan konsultasi dengan mentor ........................................... 46
Gambar 8. Draft materi SPO ....................................................................... 47
Gambar 9. Prinstcreen materi SPO ............................................................ 47
Gambar 10. Konsultasi dengan bidang Keperawatan dan Penunjang ...... 48
Gambar 11. Catatan konsultasi dengan Keperawatan dan Penunjang ..... 48
Gambar 12. Kegiatan merevisi draft SPO................................................... 49
Gambar 13. Prinscreen draft revisi SPO..................................................... 49
Gambar 14. Nomor registrasi SPO ............................................................. 50
Gambar 15. Tanggal terbit SPO .................................................................. 50
Gambar 16. Catatan konsultasi registrasi SPO .......................................... 51
Gambar 17. SPO dengan nomor registrasi................................................. 52
Gambar 18. Sosialisasi SPO di ruangan .................................................... 53
Gambar 19. Notulen sosialisasi SPO .......................................................... 53
Gambar 20. Daftar hadir sosialisasi SPO ................................................... 54
Gambar 21. SPO Mobilisasi pasienpascaoperasi ...................................... 55
Gambar 22. Mengumpulkan materi mobilisasi ........................................... 68
Gambar 23. Printscreen materi edukasi ..................................................... 68
Gambar 24. Konsultasi materi mobilisasi dengan mentor .......................... 69
Gambar 25. Catatan konsultasi dengan mentor ......................................... 69
Gambar 26. Konsultasi dengan PKRS ........................................................ 70
Gambar 27. Catatan konsultasi dengan PKRS .......................................... 70
Gambar 28. Kegiatan mendesain ............................................................... 71
Gambar 29. Prinscreen desain lembar balik ............................................... 71
Gambar 30. Mencetak lembar balik ............................................................ 72
Gambar 31. Pengajuan legalisasi draft lembar balik .................................. 73
Gambar 32. Lembar balik dengan nomor registrasi ................................... 73
Gambar 33. Sosialisasi lembar balik di ruangan ........................................ 74
Gambar 34. Notulen sosialisasi lembar balik .............................................. 75
Gambar 35. Daftar hadir sosialisasi lembar balik ....................................... 76
Gambar 36. Konsultasi papan penanda pengingat .................................... 84
Gambar 37. Catatan konsultasi papan penanda pengingat ....................... 84
Gambar 38. Mendesain papan penanda .................................................... 85
Gambar 39. Prinscreen desain papan penanda ......................................... 85
Gambar 40. Mencetak desain papan penanda........................................... 85
Gambar 41. Laminating desain papan penanda......................................... 86
Gambar 42. Merapikan laminating desain papan penanda ........................ 87
Gambar 43. Membeli papan akrilik ............................................................. 87
Gambar 44. Foto papan penanda ............................................................... 88
Gambar 45. Sosialisasi papan penanda ..................................................... 88
Gambar 46. Notulen sosialisasi papan penanda ........................................ 89
Gambar 47. Daftar hadir sosialisasi papan penanda ................................. 90
Gambar 48. Meletakkan papan penanda di meja pasien ........................... 91
Gambar 49. Meletakkan papan penanda di meja pasien ........................... 91

vii
Gambar 50. Meletakkan papan penanda di meja pasien ........................... 92
Gambar 51. Meletakkan papan penanda di meja pasien ........................... 92
Gambar 52. Mengkaji kemampuan keluarga Ny. P dalam menerima
informasi dan edukasi .............................................................. 99
Gambar 53. Mengkaji kemampuan keluarga Tn. R dalam menerima
informasi dan edukasi .............................................................. 99
Gambar 54. Mengkaji kemampuan keluarga Ny. D dalam menerima
informasi dan edukasi .............................................................. 99
Gambar 55. Mengkaji kemampuan keluarga Tn. M dalam menerima
informasi dan edukasi .............................................................. 99
Gambar 56. Mengkaji kemampuan keluarga Tn. S dalam menerima
informasi dan edukasi .............................................................. 99
Gambar 57. Mengkaji kemampuan keluarga Nn. E dalam menerima
informasi dan edukasi .............................................................. 99
Gambar 58. Mengkaji kemampuan keluarga Nn. RR dalam menerima
informasi dan edukasi ............................................................. 100
Gambar 59. Mengkaji kemampuan keluarga Nn. J dalam menerima
informasi dan edukasi ............................................................. 100
Gambar 60. Mengkaji kemampuan keluarga Ny. S dalam menerima
informasi dan edukasi ............................................................. 100
Gambar 61. Mengkaji kemampuan keluarga Nn. E dalam menerima
informasi dan edukasi ............................................................. 100
Gambar 62. Form Pengkajian kebutuhan edukasi Ny. P .......................... 101
Gambar 63. Form Pengkajian kebutuhan edukasi Tn. R .......................... 101
Gambar 64. Form Pengkajian kebutuhan edukasi Ny. D .......................... 102
Gambar 65. Form Pengkajian kebutuhan edukasi Tn. M .......................... 102
Gambar 66. Form Pengkajian kebutuhan edukasi Tn. S........................... 102
Gambar 67. Form Pengkajian kebutuhan edukasi Nn. E .......................... 102
Gambar 68. Form Pengkajian kebutuhan edukasi Nn. RR ....................... 103
Gambar 69. Form Pengkajian kebutuhan edukasi Ny. J ........................... 103
Gambar 70. Form Pengkajian kebutuhan edukasi Ny. S .......................... 103
Gambar 71. Form Pengkajian kebutuhan edukasi Nn. E .......................... 103
Gambar 72. Form pemberian informasi dan edukasi Ny. P ...................... 104
Gambar 73. Form pemberian informasi dan edukasi Tn. R ...................... 104
Gambar 74. Form pemberian informasi dan edukasi Ny. D ...................... 104
Gambar 75. Form pemberian informasi dan edukasi Tn. M ...................... 104
Gambar 76. Form pemberian informasi dan edukasi Tn. S ...................... 104
Gambar 77. Form pemberian informasi dan edukasi Nn. E ...................... 104
Gambar 78. Form pemberian informasi dan edukasi Nn. RR ................... 105
Gambar 79. Form pemberian informasi dan edukasi Nn. J ....................... 105
Gambar 80. Form pemberian informasi dan edukasi Ny. S ...................... 105
Gambar 81. Form pemberian informasi dan edukasi Nn. E ...................... 105
Gambar 82. Form lanjutan pengkajian kebutuhan pendidikan Ny. P ........ 106
Gambar 83. Form lanjutan pengkajian kebutuhan pendidikan Tn. R ........ 106
Gambar 84. Form lanjutan pengkajian kebutuhan pendidikan Ny. D........ 106
Gambar 85. Form lanjutan pengkajian kebutuhan pendidikan Tn. M ....... 106
Gambar 86. Form lanjutan pengkajian kebutuhan pendidikan Tn. S ........ 107
Gambar 87. Form lanjutan pengkajian kebutuhan pendidikan Nn. E........ 107
Gambar 88. Form lanjutan pengkajian kebutuhan pendidikan Nn. RR ..... 107
Gambar 89. Form lanjutan pengkajian kebutuhan pendidikan Nn. J ........ 107
Gambar 90. Form lanjutan pengkajian kebutuhan pendidikan Ny. S ........ 108
Gambar 91. Form lanjutan pengkajian kebutuhan pendidikan Nn. E........ 108

viii
Gambar 92. Pemberian edukasi Ny. P ...................................................... 109
Gambar 93. Pemberian edukasi Tn. R ...................................................... 109
Gambar 94. Pemberian edukasi Ny. D ...................................................... 109
Gambar 95. Pemberian edukasi Tn. M ...................................................... 109
Gambar 96. Pemberian edukasi Tn. S ....................................................... 109
Gambar 97. Pemberian edukasi. E ............................................................ 110
Gambar 98. Pemberian edukasi Nn. RR ................................................... 110
Gambar 99. Pemberian edukasi Nn. J ....................................................... 110
Gambar 100. Pemberian edukasi Ny. S .................................................... 110
Gambar 101. Pemberian edukasi Nn. E .................................................... 110
Gambar 102. Catatan hasil evaluasi Ny. P ................................................ 111
Gambar 103. Catatan hasil evaluasi Tn. R ................................................ 111
Gambar 104. Catatan hasil evaluasi Ny. D ................................................ 111
Gambar 105. Catatan hasil evaluasi Tn. M................................................ 111
Gambar 106. Catatan hasil evaluasi Tn. S ................................................ 111
Gambar 107. Catatan hasil evaluasi Nn. E ................................................ 111
Gambar 108. Catatan hasil evaluasi Nn. RR ............................................. 112
Gambar 109. Catatan hasil evaluasi Nn. J ................................................ 112
Gambar 110. Catatan hasil evaluasi Ny. S ................................................ 112
Gambar 111. Catatan hasil evaluasi Nn. E ................................................ 112
Gambar 112. Cuplikan video mobilisasi pascaoperasi .............................. 112

ix
Daftar Lampiran

x
Daftar Istilah

1. ASN: Profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) : Badan hukum publik yang dibentuk
untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan
3. Cita Mas Jajar: Slogan yang digunakan di Kabupaten Sleman untuk mengigatkan
warga Sleman untuk selalu ingat dan mematuhi Protokol Kesehatan yaitu cuci tangan,
memakai masker dan jaga jarak
4. ICCU (Intensive Care Cardio Unit) : Ruangan yang melayani perawatan pasien kritis
dewasa yang mengalami gangguan pada jantung
5. ICU (Intensive Care Unit) : Ruangan khusus yang disediakan rumah sakit untuk
merawat pasien dengan keadaan yang membutuhkan pengawasan ketat
6. Metode Primer Modifikasi (MPM) : Suatu variasi dari metode pelayanan keperawatan
primer dan metode tim
7. NICU (Neonatal Intensive Care Unit): Ruang perawatan intensif untuk bayi (sampai
usia 28 hari) dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus,
guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital
8. PICU (Pediatric Intensive Care Unit) : Ruang perawatan intensif di rumah sakit,
bagi anak dengan gangguan kesehatan serius atau yang berada dalam kondisi kritis
9. Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) : Proses memberdayakan Pasien, keluarga
Pasien, sumber daya manusia Rumah Sakit, pengunjung Rumah Sakit, dan
masyarakat sekitar Rumah Sakit untuk berperan serta aktif dalam proses asuhan untuk
mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan
kesehatan menuju pencapaian derajat kesehatan yang optimal
10. Unit Gawat Darurat (UGD) : Salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan
penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat
mengancam kelangsungan hidupnya

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI


Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan dalam melaksanakan
kebijakan bidang kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Daerah yang
dituangkan dalam Keputusan Bupati Sleman No 114/Kep.KDH/A/2007 mempunyai
5 hal yang menjadi fokus pengembangan kesehatan, yaitu: a) Perubahan
paradigma kesehatan; b) Penataan organisasi; c) Pengembangan Sumber Daya
Kesehatan; d) Pembiayaan 2 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2020
kesehatan; dan e) Sarana dan prasarana kesehatan. Sistem Kesehatan Daerah
SKD ini lebih mempertegas kebijakan pembangunan kesehatan di Kabupaten
Sleman baik yang sudah berjalan maupun kegiatan-kegiatan yang akan
dikembangkan, sehingga semua kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan
kesehatan mengacu pada Sistem Kesehatan Daerah tersebut.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009
Tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan
Peraturan Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas dan Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman (RSUD Sleman), Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh
direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan di daerah di bidang pelayanan
kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan masyarakat,
2. Pelaksana tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat,
3. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan masyarakat
4. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman merupakan Satuan Kerja Organisasi


Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman, saat ini
RSUD Sleman adalah rumah sakit tipe B. Sebelum berstatus kelembagaan sebagai

12
satuan kerja perangkat daerah, RSUD Sleman merupakan Lembaga Teknis Daerah
(LTD) dengan status kelembagaan sebagai setara badan. Selanjutnya pada akhir
tahun 2010 RSUD Sleman dinyatakan telah memenuhi syarat untuk ditetapkan
menjadi Badan Layanan Umum Daerah, berdasarkan Keputusan Bupati Sleman,
nomor 384/Kep.KDH/A/2010, tanggal 27 Desember 2010, dengan status BLUD
PENUH.

Pada aspek kualitas pelayanan, RSUD Sleman telah Lulus Akreditasi


Rumah Sakit 16 Pelayanan, berdasarkan sertifikat dari Komisi Akreditasi Rumah
Sakit Nomor : 92/ KARS/I/2016, dengan status terakreditasi : LULUS TINGKAT
PARIPURNA, yang berlaku 3 (tiga) tahun mulai tanggal 1 Desember 2015 sampai
dengan 30 November 2018. Pengakuan KARS tersebut pada dasarnya adalah
pengakuan telah terpenuhinya standar pelayanan Rumah Sakit yang meliputi 16
pelayanan yang terdiri dari : Administrasi dan Manajemen; Pelayanan Medis;
Pelayanan Gawat Darurat; Pelayanan Keperawatan; Rekam Medis; Pelayanan
Farmasi; K3; Pelayanan Radiologi; Pelayanan Laboratorium; Pelayanan Kamar
Operasi; Pelayanan Pengendalian Infeksi di RS; Pelayanan Perinatal Resiko Tinggi;
Pelayanan Rehabilitasi Medik; Pelayanan Gizi; Pelayanan Intensif; dan Pelayanan
Darah. Pada akhir november 2018, RSUD Sleman meraih penghargaan pelayanan
publik dengan mendapat nilai A- dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

Secara kelembagaan, struktur organisasi dan tata kerja RSUD Sleman telah
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016, meskipun
dengan struktur organisasi Rumah Sakit tipe/kelas B minimal, yakni setelah
disahkannya Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016, tanggal 13 September 2016,
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman, dan
Peraturan Bupati Sleman Nomor: 48 Tahun 2009, tentang uraian tugas, fungsi dan
tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman, maka RSUD Sleman
mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
di bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

B. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi


1. Visi Pemerintah Kabupaten Sleman
a. Visi
Berdasarkan Peraturan Daerah Sleman Nomor 3 Tahun 2021 Tentang
RPJMD Tahun 2021-2026, Visi Pemerintah Kabupaten Sleman adalah
13
“Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera,
Berdaya Saing, Menghargai, Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong”.

b. Misi
Berdasarkan Peraturan Daerah Sleman Nomor 3 Tahun 2021 Tentang
RPJMD Tahun 2021-2026, Misi Pemerintah Kabupaten Sleman:
1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan dukungan
teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
3. Membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan
kesejahteraan.
4. Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai
macam ancaman dan bencana.
5. Membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
terwujudnya kabupaten cerdas.
6. Menguatkan budaya masyarakat yang saling menghargai dan jiwa
gotong royong.
c. Nilai Organisasi/ budaya kerja
Berdasarkan peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2018, tentang Pelaksanaan
Budaya Pemerintahan Satriya di Kabupaten Sleman, budaya kerja di
Kabupaten Sleman adalah “Hamemayu Hayuning Bawana”. Hamemayu
Hayuning Bawana mengandung makna sebagai kewajiban melindungi,
memelihara serta membina keselamatan dunia dan lebih mementingkan
berkarya untuk masyarakat daripada memenuhi ambisi pribadi. SATRIYA
sebagai akronim dari :
1) Selaras
2) Akal budi luhur
3) Teladan-keteladanan
4) Rela melayani
5) Inovatif
6) Yakin dan percaya diri
7) Ahli-Profesional

d. Nilai Organisasi

14
Nilai-nilai dasar organisasi RSUD Sleman yaitu:
1) Profesionalisme, yaitu dalam melaksanakan tugas dan atau kewajiban
harus dilandasi oleh:
a) Standar pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur yang
harus dipatuhi dalam melaksanakan tugas profesinya
b) Kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan kemampuan,
keahlian dan kewenangannya
c) Integritas yaitu kesadaran dalam bersikap untuk melaksanakan tugas
dengan menjunjung tinggi etika
d) Responsif yaitu sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi yang
berkembang khususnya dalam melaksanakan tugas profesinya
2) Kebersamaan, yaitu bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di rumah
sakit hanya akan dicapai apabila melibatkan peran seluruh komponen
karyawan secara sinergis. Dalam melaksanakan tugas dimanapun
posisinya dalam organisasi harus dilandasi oleh sikap, tanggung jawab dan
kepentingan bersama diantara seluruh anggota organisasi.
3) Transparansi, yaitu bahwa berbagai data dan informasi yang secara
substantif dan normatif boleh/dapat dikonsumsi atau diketahui oleh pihak
lain (dalam atau luar organisasi) maka akses terhadap informasi tersebut
harus dibuka dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian dan kewajiban
untuk menjaga rahasia negara dan jabatan
4) Disiplin, yaitu bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi
oleh ketaatan dan kepatuhan tanpa paksaan dan atau tanpa pengawasan,
melainkan dengan kesadaran yang tinggi terhadap peraturan, dan norma
yang berlaku.
5) Tanggung jawab, bahwa dalam melaksanakan tugas atau kewajiban harus
memegang teguh prinsip kehati-hatian dan kesadaran akan segala risiko
yang akan terjadi sehingga tugas tindak hanya sekedar dilaksanakan
melainkan dengan dilandasi semangat agar diperoleh hasil yang
memuaskan dari segala aspek.
6) Efisien, yaitu bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu
didasarkan pada upaya pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil
optimal atau pengorbanan sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil
maksimal baik dari sisi biaya, waktu, tenaga maupun sumber daya lainnya.

15
7) Kepuasan pelanggan, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi
selalu diorientasikan pada upaya mencapai kualitas optimal (pelayanan
prima) sehingga tercapai kepuasan konsumen/masyarakat (customer
satisfaction) sebagai pelanggan RSUD Sleman.

C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi RSUD Sleman adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi RSUD Sleman

D. Tugas dan Fungsi


1. Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009
Tentang Organisai Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan
Peraturan Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Uraian, Tugas Dan
Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman (RSUD Sleman), RSUD Sleman
merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh Direktur
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan
kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dalam
melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1) Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan masyarakat
2) Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat

16
3) Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan
masyarakat
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2. Unit Kerja
a. Profil Cempaka 2
Ruang Cempaka 2 merupakan salah satu ruang rawat inap di RSUD
Sleman. Sesuai dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman Nomor 050/Kep.Dir/2018 Tentang Jumlah Tempat Tidur RSUD
Sleman, bahwa Ruang Cempaka 2 adalah ruang rawat kelas 2 dengan 24
Tempat Tidur untuk kasus Bedah dan Non Bedah. Saat ini jumah tempat
tidur yang difungsikan untuk perawatan pasien hanya 22 saja, karena satu
kamar digunakan sebagai ruang konsultasi.
b. Metode Pelayanan Keperawatan
Ruang Cempaka 2 menerapkan metode pelayanan keperawatan Metode
Primer Modifikasi (MPM) dengan jumlah ketenagaan 17 orang terdiri dari
seorang Kepala Ruang, 2 orang Perawat Primer dan 14 orang Perawat
Assosiate serta 1 orang tenaga administrasi.
c. Struktur organisasi Ruang Cempaka 2

dibawah in

17
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Ruang Ce

d. Ketenagaan Ruang Cempaka 2


No Nama Jabatan Pendidikan Status
Pegawai

1 Tri Windiarti, S.Kep. Karu Ners PNS


Ns.
2 Tiwi Nur H., AMK Perawat D III Kep PNS
Primer
3 Nur Fitriana, S.Kep. Perawat Ners PNS
NS Primer
4 Beti Lis W, AMK Perawat D III Kep PNS
ASsosiate
5 Sri Winarsih, AMK Perawat D III Kep PNS
Assosiate
6 Siti Muniroh, AMK Perawat D III Kep PNS
Assosiate
7 Woro Wiyati, AMK Perawat D III Kep PNS
Assosiate
8 Diana Setyani, AMK Perawat D III Kep BLUD
Assosiate
9 Rasti Arviana, Perawat S1 Kep BLUD
S.Kep Assosiate
10 Lilik Candradewi, S. Perawat S1 Kep PNS
Kep Assosiate
11 Luluk Putri H, Perawat D III Kep PNS
A.Md.Kep Assosiate
12 Rika Ikhtiarini, A. Perawat D III Kep PNS
Md. Kep Assosiate
13 Agung Budi S, A. Perawat D III Kep PNS
Md. Kep Assosiate
14 Ratna Puspitasari, Perawat D III Kep PNS
A. Md. Kep Assosiate
15 Kanasta Arvi, A. Md Perawat D III Kep BLUD
Kep Assosiate
16 Dinawati Dwi, A. Perawat D III Kep PNS
Md. Kep Assosiate
17 Mita Tri M, A. Md. Perawat D III Kep CPNS
Kep Assosiate
18 Retno S. A. Md. Administrasi D III Teknik PNS
Tem Elektromedik

3. Pegawai
18
Berdasarkan Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Jabatan
Fungsional Perawat Dan Angka Kreditnya, rincian kegiatan Perawat
Ketrampilan sesuai dengan jenjang jabatan Perawat Terampil, sebagai berikut
a. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
b. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif;
c. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
d. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman atau pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif;
e. Memantau perkembangan pasien sesuai kondisinya (melakukan
pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam
rangka upaya preventif;
f. Menfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka
melakukan upaya preventif;
g. Memberikan oksigenasi sederhana;
h. Memberikan bantuan hidup dasar;
i. Melakukan pengukuran antropometri;
j. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi;
k. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien;
l. Melakukan mobilisasi posisi pasien;
m. Mempertahankan posisi anatomis pasien;
n. Melakukan fiksasi fisik;
o. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat;
p. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien;
q. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pada
pasien;
r. Melakukan pemeliharaan diri pasien;
s. Memandikan pasien;
t. Membersihkan mulut pasien;
u. Melakukan kegiatan kompres hangat/ dingin;
v. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming blanked);
w. Melakukan komunikasi terapuetik dalam memberikan asuhan keperawatan

19
x. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care);
y. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal;
z. Memberikan dukungan dalamproses kehilangan, berduka dan kematian;
aa. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
bb. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan;
cc. Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
dd. Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi kesehatan;
ee. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
ff. Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu; dan
gg. Melakukan supervisi lapangan.

E. Kondisi Organisasi
1. Letak Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman berlokasi di jalur strategis jalan
raya Yogyakarta-Magelang atau jalan Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo,
Sleman. Berikut letak RSUD Sleman jika dilihat dari Google Maps.

Gambar 3. Peta Lokasi RSUD Sleman

2. Sarana dan Prasarana


a. Sarana Prasarana RSUD Sleman
Secara garis besar prasarana dan sarana rumah sakit dalam konteks ini
terdiri dari: tanah, bangunan, peralatan (medis / kesehatan / non-medis), dan
kendaraan roda empat, roda dua, ambulans, mobil jenazah. RSUD Sleman
memiliki lahan seluas 29.231 m2 dengan luas bangunan 38.764 m2 (Data

20
per 31 Desember 2015). Secara lebih detail luasan tanah dan bangunan
tersebut terdiri:
1) Lokasi lama rumah sakit di dusun Murangan, Triharjo, Sleman, luas
tanah 12.417m2 dengan luas bangunan 7.802,21 m2
2) Lokasi tanah sebelah barat sungai untuk bangunan Gedung Layanan
Terpadu (GPT), Bangsal Kenanga, Laundry, Hemodialisa (HD) dan
MDR di lahan dengan luas tanah 9.962 m2 (luas bangunan 21.471 m2)
3) Bangunan Poliklinik Multi Drugs Resistance (MDR) untuk penanganan
penyalahgunaan obat di lahan sebelah Bangsal Kenanga dengan luas
bangunan 217,5 m2.
4) Tanah untuk titik kumpul RSUD Sleman (Barat Laut GPT RSUD
Sleman) seluas 1.103 m2.
5) Tanah untuk perluasan parkir RSUD Sleman (Utara GPT RSUD
Sleman) seluas 2.574 m2.
6) Luas Tanah untuk bangunan IPAL seluas 856 m2.
7) Bangunan Ramp yang berada di samping bangunan bangsal Alamanda
dan Cempaka berdiri dengan luas bangunan 221.5 m2.
8) Bangunan Jembatan Penghubung GPT dan Cempaka Lantai II 308,972
m2
9) Lokasi rumah dinas RSUD Sleman di dusun Durenan, Triharjo, Sleman,
luas tanah 2.500 m2 dengan luas bangunan 726 m2.

Area seluas tersebut digunakan untuk Pelayanan Rumah Sakit meliputi:


Fasilitas untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat dari aspek
bangunan merupakan bagian dari jumlah luasan bangunan yang
disebutkan diatas digunakan untuk :
1) Instalasi pelayanan rawat jalan (16 poliklinik spesialis / subspesialis);
2) Instalasi pelayanan rawat darurat (IGD 24 jam);
3) Instalasi Perawatan khusus (ICU 11TT);
4) Instalasi Rawat Inap (10 ruang/bangsal: 3 TT Kelas VVIP, 6 TT Kelas
VIP, 30 TT Kelas I,40 TT Kelas II, 82 TT Kelas III, 23 TT Isolasi
COVID-19,4 TT Isolasi Immunocompromise, 5 TT Isolasi Airbone dan
32 TT Non Kelas) sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Nomor
344/Kep.Dir/2020;
5) Instalasi Bedah sentral (5 ruang operasi non COVID-19 dan 2 kamar
operasi COVID-19);
21
6) Ruang Bersalin (VK);
7) Instalasi Patologi Klinik (Laboratorium Klinik);
8) Instalasi Patologi Anatomi;
9) Instalasi Radiologi;
10) Instalasi Rehabilitasi Medik;
11) Instalasi Farmasi;
12) Instalasi Gizi;
13) Instalasi Pemulasaraan Jenazah;
14) Instalasi Rekam Medik (termasuk ruang pendaftaran rawat jalan/inap
& IGD);
15) Kassa (Ruang pelayanan administrasi keuangan);
16) BPD DIY Cabang Sleman kantor Kas RSUD Sleman;
17) Bank Sleman kantor kas RSUD Sleman;
18) Bangunan Masjid Da’arut Taqwa;
19) Ruang Pelayanan Rohaniawan.
20) Askes/ BPJS Center ;
21) Bank Darah RS (BDRS);
22) Central Sterile Supply Department (CSSD);
23) Pelayanan Jaminan Kesehatan;
24) Bangunan Kantin dan Minimarket “HospitaMart”.
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia di RSUD Sleman terdiri dari tiga bagian besar, yakni
:
1) Pejabat struktural,
2) Pejabat fungsional,
3) Tenaga lain (tenaga fungsional umum, yang terdiri dari : staf struktural,
danstaf di instalasi pelayanan). Secara status kepegawaian sumber daya
aparatur di RSUD Sleman, terdiri dari :
a) Pegawai negeri sipil
b) Pegawai tidak tetap (kontrak)
c) Pegawai tidak tetap (kontrak) non database
d) Pegawai harian lepas
Klasifikasi sumber daya manusia di RSUD Sleman berdasarkan
golongan kepangkatan disajikan dalam tabel sebagai berikut:

22
Tabel 2. Klasifikasi Sumber daya Manusia RSUD Sleman berdasarkan
Golongan Kepangkatan

GOLONG 2015 2016 2017 2018 2019 2020


AN JML % JML % JML % JML % JML % JML %
KEPANG
KATAN
Golongan 2 0.519 2 0.526 1 0.270 1 0.278 1 0.238 1 0.243
I
Golongan 146 37.922 77 20.263 86 23.243 75 20.833 61 14.524 86 20.874
II
Golongan 216 56.104 275 72.368 256 69.189 258 71.667 332 79.048 301 73.058
III
Golongan 21 5.455 26 6.842 27 7.297 26 7.222 26 6.190 24 5.825
IV
Jumlah 385 100 380 100 370 100 360 100 420 100 412 100.
Sumber: Subbag Kepegawaian RSUD Sleman

Tabel 3. Klasifikasi Sumber Daya PNS di RSUD Sleman


berdasarkan Jenis Jabatan
JENIS 2015 2016 2017 2018 2019 2020
No.
JABATAN JML % JML % JML % JML % JML % JML %
1 Struktural 13 3.37 13 3.421 13 3.51 10 2.77 10 2.38 13 3.155
7 4 8 1
2 Fungsional 283 73.50 279 73.42 272 73.51 270 75, 270 64.28 335 81.31
6 1 4 0 6 1
3 Lainnya/staf 89 23.11 88 23.15 85 22.97 80 22.2 80 19.04 64 15.53
7 8 3 2 8 4
Jumlah 385 100 380 100 370 100 360 100 360 85.71 412 100
4
Sumber : Subbag Kepegawaian RSUD Sleman

Tabel 4. Klasifikasi Pegawai Menurut Jenis Kelamin


JENIS 2015 2016 2017 2018 2019 2020
No
KELAMIN JML % JML % JML % JML % JML % JML %
1 Laki-laki 126 32.7 117 30.78 111 30.0 107 29.72 120 28.57 119 28.333
27 9 2 1
2 Perempuan 259 67.2 263 69.21 259 70.0 253 70.27 300 71.42 293 69.762
73 1 8 9
3 Jumlah 385 100 380 100 370 100 360 100.0 420 100 412 98.095
00
Sumber: Subbag Kepegawaian RSUD Sleman

23
Tabel 5. Klasifikasi sumber daya PNS berdasarkan Keahlian/spesifikasi
Pendidikan

JENIS 2015 2016 2017 2018 2019 2020


No SPESIFIKASI
JM % JM % JM % JM % JM % JM %
PENDIDIKAN L L L L L L
1 S2. Spesialis 27 7.01 27 7.11 28 7.57 28 7.78 33 7.857 33 8.010
2 S2. Kesehatan 5 1.3 5 1.32 5 1.35 5 1.39 5 1.190 7 1.699
3 S2. - 0 - 0 - 0 - 0 - 0.000 0 0.000
Manajemen
4 S2.Psikologi - 0 - 0 - 0 - 0 1 0.238 1 0.243
5 S2.Keperawat - 0 - 0 - 0 - 0 1 0.238 1 0.243
an
6 S1. Dokter 7 1.82 7 1.84 7 1.89 7 1.94 10 2.381 10 2.427
Umum
7 S1. Dokter Gigi 3 0.78 3 0.79 3 0.81 2 0.56 1 0.238 1 0.243
8 S1. Apoteker 4 1.04 4 1.05 4 1.08 4 1.11 8 1.905 9 2.184
9 S1. 8 2.08 8 2.11 8 2.16 8 2.22 21 5.000 21 5.097
Keperawatan
10 S1. Kebidanan 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0.476 2 0.485
11 S1. Kes. Masy. 4 1.04 4 1.05 4 1.08 4 1.11 2 0.476 2 0.485
S1. Tek.
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0 0.000
Lingkungan
13 S1. Ek. 1 0.26 1 0.26 1 0.27 1 0.28 1 0.238 1 0.243
Akuntansi
14 S1. Ek. 5 1.3 5 1.32 5 1.35 5 1.39 5 1.190 5 1.214
Manajemen
15 S1. Hukum 1 0.26 1 0.26 1 0.27 0 0 0 0.000 0 0.000
16 S1. Sosial- 1 0.26 1 0.26 1 0.27 1 0.28 1 0.238 1 0.243
Admneg
17 S1. Komputer 1 0.26 1 0.26 1 0.27 1 0.28 2 0.476 2 0.485
18 S1.Psikologi 1 0.26 1 0.26 1 0.27 1 0.28 0 0.000 0 0.000
19 S1.Radiodiagn - 0 - 0 - 0 - 0 1 0.238 1 0.243
ostik
20 D4. Gizi 2 0.52 2 0.53 2 0.54 2 0.56 2 0.476 2 0.485
D4.Teknofsk
21 1 0.26 1 0.26 1 0.27 1 0.28 1 0.238 1 0.243
Nuklir
22 D4. Kesh. 2 0.52 2 0.53 2 0.54 2 0.56 2 0.476 2 0.485
Lingk.
23 D4.Keperawat 12 3.12 12 3.16 12 3.24 10 2.78 10 2.381 15 3.641
an
24 D4.Anesthesi 2 0.52 2 0.53 2 0.54 2 0.56 2 0.476 2 0.485

24
25 D3. 12 32.7 12 32.8 125 33.78 124 34.44 14 34.52 141 34.22
Keperawatan 6 3 5 9 5 4 3
26 D3. Kebidanan 24 6.23 23 6.05 22 5.95 22 6.11 30 7.143 31 7.524
27 D3. Anestesi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0 0.000
28 D3. Perawat 3 0.78 3 0.79 3 0.81 2 0.56 2 0.476 2 0.485
Gigi
29 D3. Fisioterapi 2 0.52 2 0.53 2 0.54 2 0.56 5 1.190 5 1.214
30 D3. Radiologi 1 0.26 1 0.26 1 0.27 1 0.28 1 0.238 2 0.485
31 D3. Analis 8 2.08 8 2.11 8 2.16 8 2.22 8 1.905 8 1.942
Kesehatan
32 D3. Gizi 2 0.52 2 0.53 2 0.54 2 0.56 2 0.476 2 0.485
33 D3.Tek. Elkt. 3 0.78 3 0.79 3 0.81 3 0.83 3 0.714 3 0.728
Medk
34 D3. Kesehatan 4 1.04 4 1.05 4 1.08 4 1.11 4 0.952 4 0.971
Lingkungan
35 D3. Rekam 9 2.34 9 2.37 9 2.43 9 2.5 9 2.143 9 2.184
Medis
36 D3. Teknik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.000 0 0.000
Mesin
37 D3. Analis 2 0.52 2 0.53 2 0.54 2 0.56 2 0.476 2 0.485
Farmasi
38 D3. 1 0.26 1 0.26 1 0.27 1 0.28 1 0.238 1 0.243
Pendidikan
39 D3.Komputer - 0 - 0 - 0 - 0 0 0.000 0 0.000
40 D3.Pustaka - 0 - 0 - 0 - 0 1 0.238 1 0.243
41 D1. Kebidanan - 0 - 0 - 0 - 0 0 0.000 0 0.000
42 SPK 22 5.71 19 5 16 4.32 16 4.44 16 3.810 2 0.485
43 SPRG 1 0.26 1 0.26 1 0.27 1 0.28 1 0.238 1 0.243
44 SMAK 2 0.52 2 0.53 2 0.54 2 0.56 2 0.476 2 0.485
45 SAA/SMF 11 2.86 11 2.89 11 2.97 11 3.06 11 2.619 11 2.670
46 SPAG 1 0.26 1 0.26 1 0.27 1 0.28 1 0.238 1 0.243
47 Pekarya Kesh 4 1.04 4 1.05 4 1.08 4 1.11 4 0.952 4 0.971
48 SMEA (SMK) 12 3.12 12 3.16 11 2.97 10 2.78 10 2.381 10 2.427
49 STM (SMK) 13 3.38 13 3.42 13 3.51 13 3.61 13 3.095 13 3.155
50 SMA 33 8.57 33 8.68 27 7.3 25 6.94 25 5.952 25 6.068
51 SPG 1 0.26 1 0.26 1 0.27 1 0.28 1 0.238 1 0.243
52 KPAA 1 0.26 1 0.26 1 0.27 1 0.28 1 0.238 1 0.243
53 SMP 11 2.86 11 2.89 11 2.97 10 2.78 10 2.381 10 2.427
54 SD 1 0.26 1 0.26 1 0.27 1 0.28 1 0.238 1 0.243
Jumlah 385 100 380 100 370 100 360 100 420 100 412 100
Sumber: Subbag Kepegawaian RSUD Sleman

25
Tabel 6. Klasifikasi sumber daya Non PNS berdasarkan
Keahlian/spesifikasi Pendidikan

JENIS 2015 2016 2017 2018 2019 2020


N SPESIFIKASI
o PENDIDIKAN JM % JM % JM % JM % JM % JM %
L L L L L L
1 S2. Spesialis 3 2.65 6 3.08 8 3.81 9 4.09 8 3.81 11 5.023
S1. Dokter
2 Umum 1 0.88 7 3.59 8 3.81 10 4.55 7 3.33 8 3.653
3 S1. Apoteker 0 0 2 1.03 3 1.43 5 2.27 5 2.38 4 1.826
4 S1.
Keperawata 3 2.65 6 3.08 6 2.86 6 2.73 6 2.86 8 3.653
n
5 S1. Akutansi 1 0.88 2 1.03 2 0.95 2 0.91 3 1.43 3 1.370
6 S1. 1 0.88 1 0.51 3 1.43 3 1.36 3 1.43 3 1.370
Manajemen
7 S1. Hukum 0 0 1 0.51 1 0.48 1 0.45 2 0.95 2 0.913
8 S1. Teknik 0 0 1 0.51 1 0.48 1 0.45 1 0.48 1 0.457
9 S1. 0 0 0 0 0 0 1 0.45 1 0.48 1 0.457
Komunikasi
10 S1. 0 0 3 1.54 4 1.9 4 1.82 3 1.43 4 1.826
Komputer
11 S1.Psikologi 1 0.88 1 0.51 1 0.48 1 0.45 1 0.48 0 0.000
12 S1. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.48 1 0.457
Pendidikan
S1.
13 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.4761 2 0.913
Kesehatan
9 2
Masyarakat
S1. Terapan
14 Kesehatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0.913
2
15 S1. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.456
Fisioterapi 6
16 D3.
Keperawata 44 38.9 71 36.4 73 34.76 74 33.6 63 30.00 63 28.76
n 4 1 4 7
17 D3. 8 7.08 18 9.23 18 8.57 18 8.18 16 7.62 16 7.306
Kebidanan
18 D3. Rawat 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0.95 2 0.913
Gigi
19 D3. Okupasi 1 0.88 1 0.51 1 0.48 1 0.45 1 0.48 1 0.457
20 D3 1 0.88 1 0.51 1 0.48 1 0.45 2 0.95 2 0.913
Ter.Wicara
21 D3. 2 1.77 2 1.03 2 0.95 2 0.91 1 0.48 1 0.457
26
Fisioterapi
22 D3. 3 2.65 5 2.56 5 2.38 5 2.27 5 2.38 5 2.283
Radiologi
23 D3. Analis 2 1.77 4 2.05 4 1.9 4 1.82 4 1.90 4 1.826
Kes.
24 D3. Arsiparis 1 0.88 1 0.51 1 0.48 1 0.45 1 0.48 1 0.457
D3.Tek. Elkt.
25 Medk 1 0.88 3 1.54 3 1.43 3 1.36 3 1.43 3 1.370
26 D3. Kesh 2 1.77 4 2.05 5 2.38 5 2.27 5 2.38 6 2.740
Lingk.
D3. Rekam
27 Medis 4 3.54 7 3.59 7 3.33 7 3.18 7 3.33 7 3.196
28 D3. Tek. 1 0.88 2 1.03 2 0.95 2 0.91 2 0.95 2 0.913
Elektro
29 D3. Tek. Sipil 1 0.88 1 0.51 1 0.48 1 0.45 1 0.48 1 0.457
30 D3.Kompute 2 1.77 2 1.03 2 0.95 2 0.91 2 0.95 2 0.913
r
31 D3 Farmasi 3 2.65 3 1.54 5 2.38 6 2.73 6 2.86 5 2.283
D3.
32 Administrasi 7 6.19 8 4.1 8 3.81 8 3.64 10 4.76 10 4.566
RS
33 D3. 1 0.88 4 2.05 4 1.9 4 1.82 4 1.90 4 1.826
Akuntansi
34 D1. 0 0 5 2.56 5 2.38 5 2.27 5 2.38 5 2.283
Transfusi
35 SAA/SMF 2 1.77 2 1.03 2 0.95 3 1.36 3 1.43 2 0.913
36 STM (SMK) 4 3.54 9 4.62 9 4.29 9 4.09 9 4.29 9 4.110
37 SMT 1 0.88 0 0 1 0.45 1 0.48 1 0.457
38 SMA 4 3.54 4 2.05 7 3.33 7 3.18 7 3.33 8 3.653
39 SPG 1 0.88 1 0.51 1 0.48 1 0.45 1 0.48 1 0.457
40 Mts 1 0.88 1 0.51 1 0.48 1 0.45 1 0.48 1 0.457
41 SMP 1 0.88 1 0.51 1 0.48 1 0.45 1 0.48 1 0.457
42 SD 5 4.42 5 2.56 5 2.38 5 2.27 5 2.38 5 2.283
Jumlah 113 100 195 100 210 100 220 100 210 100 219 100
Sumber: Subbag Kepegawaian RSUD Sleman

27
BAB II
PROSES HABITUASI

A. Identifikasi Isu Kontemporer


Indonesia membutuhkan sebuah profesi yang membantu negara dalam
penyelenggaraan pemerintahan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang
tertuang dalam Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Profesi
tersebut salah satunya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN berkedudukan
sebagai unsur aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh
pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi partai
politik.
ASN berfungsi sebagai penyelenggara negara yang berintegritas, profesional,
bebas dari tekanan politik, bersih dari tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme, serta
sebagai unsur perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai ASN memiliki peran sebagai
pelaksana, pelayan, serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam melaksanakan peran
tersebut, pegawai ASN bertugas untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sistem merit dalam manajemen ASN adalah konsepsi dalam manajemen SDM
(Sumber daya manusia) yang menggambarkan diterapkannya obyektifitas dalam
keseluruhan semua proses dalam pengelolaan ASN yakni pada pertimbangan
kemampuan dan prestasi individu untuk melaksanakan pekerjaannnya (kompetensi
dan kinerja). Pengambilan keputusan dalam pengelolaan SDM didasarkan
kemampuan dan kualifikasi seseorang dalam atas untuk melaksanakan pekerjaan dan
tidak berdasarkan subyektif. Sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, seorang ASN harus memegang teguh nilai dasar dan
kode etik dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik;
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan perekat dan
pemersatu bangsa dan negara Republik Indonesia. Nilai-nilai dasar yang
dikedepankan dalam proses pembinaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) adalah
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi, yang
kemudian dikenal dengan ANEKA.
Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman nomor 46 Tahun 2009 tentang Uraian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman, Rumah Sakit Umum
28
Daerah Sleman merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh
direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan di daerah di bidang pelayanan
kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dalam melaksanakan
tugas menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan masyarakat,
2. Pelaksana tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat,
3. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan masyarakat
4. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Menurut Peraturan Bupati Sleman nomor 46 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman pasal 3 ayat 1 susunan
organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman terdiri dari Direktur, Wakli Direktur,
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, Bidang Penunjang dan Sarana, Bagian
Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Dari susunan tersebut akan
digambarkan dalam bagan berikut :

Gambar 1. Bagan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah


Sleman

Sumber pendapatan RSUD Sleman berasal dari pembayaran umum pasien,


pembayaran klaim asuransi kesehatan (BPJS, Jamkesos, Jasa Raharja, Jampersal, dan
SES), pedapatan hasil kerjasama dengan pihak ketiga (sewa bank, sewa kantin, dan
29
kerjasama pengolahan limbah), jasa giro bank, dan pendapatan lain-lain yang sah. Sumber
pembiayaan/ belanja RSUD Sleman berasal dari subsidi APBD dan APBN-DAK terutama
untuk kegiatan fisik dan dari pendapatan jasa layanan untuk kegiatan operasional.

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman memiliki 38 dokter spesialis, 14 dokter umum,
247 tenaga paramedis keperawatan, 101 paramedis nonkeperawatan serta 126 tenaga
medis. Fasilitas pelayanan yang ada di RSUD sleman terdiri dari beberapa ruangan seperti
Unit Gawat Darurat (UGD) 24 jam, instalasi rawat jalan yang terdiri dari beberapa poliklinik
seperti poliklinik gigi dan mulu, mata, penyakit dalam, THT, urologi, anak, kandungan,kulit
dan kelamin, syaraf, jiwa, gizi, jantung, psikologi, kecantikan/ estetika dan tumbuh kembang
geriatri. Selain itu RSUD Sleman juga memiliki layanan khusus seperti laboratorium,
radiologi, Intensive Care Unit (ICU), Intensive Cardio Care Unit (ICCU), Pediatric Intensive
Care Unit (PICU) dan empat Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

Ruang Cempaka 2 merupakan salah satu ruang rawat inap di RSUD Sleman. Sesuai
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Nomor 050/Kep.Dir/2018
Tentang Jumlah Tempat Tidur RSUD Sleman, bahwa Ruang Cempaka 2 adalah ruang
rawat kelas 2 dengan 24 Tempat Tidur untuk kasus Bedah dan Non Bedah. Saat ini jumah
tempat tidur yang difungsikan untuk perawatan pasien hanya 22 saja, karena satu kamar
digunakan sebagai ruang konsultasi. Pelayanan di Ruang Cempaka 2 menggunakan
metode pelayanan keperawatan Metode Primer Modifikasi (MPM) dengan jumlah tenaga
16 orang yang terdiri dari seorang Kepala Ruang, 2 Perawat Primer, 14 Perawat
Assosiatedan seorang tenaga admin.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, ditemukan beberapa isu permasalahan yang


masih terjadi di Ruang Cempaka 2 yang dapat menghambat dalam peningkatan kualitas
pelayanan. Berikut akan dipaparkan permasalahan yang masih terjadi di bangsal tempat
bekerja :

1. Kurang optimalnya pelaksanaan protokol kesehatan (Cita Mas Jajar) di ruang


perawatan bagi pasien dan keluarga di era pandemi. Keluarga dari pasien banyak
yang belum memanfaatkan hanrub yang tersedia di masing masing ruangan, banyak
yang belum mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer terutama ketika
keluarga baru saja sampai di ruang perawatan untuk aplusan jaga penunggu pasien,
masih banyaknya keluarga pasien yang memakai masker tidak menutup area hidung
dan mulut terkadang masker hanya di pakai di dagu. Selain itu terkadang terlalu

30
banyak keluarga pasien yang datang menemani sehingga aturan jaga jarak sulit
diterapkan.

Gambar 2. Pasien yang tidak memakai masker

2. Kurang optimalnya pemberian edukasi tentang mobilisasi pada pasien pascaoperasi.


Ruang Cempaka 2 merawat sebanyak 572 pasien sejak bulan Januari-September
2021. Dari data tersebut 20,2% pasien mendapatkan tindakan operasi. Banyaknya
pasien yang mendapat tindakan operasi namun pemberian edukasi belum optimal
dikarenakan pemberian edukasi masih secara lisan dan secara singkat oleh petugas.
Belum ada media edukasi yang digunakan saat memberikan edukasi yang dapat
mempermudah pemahaman pasien. Selain itu belum adanya SPO tentang pemberian
edukasi yang membuat ketidakseragaman dalam menyampaikan edukasi.
3. Ketidakpatuhan pasien dalam menjalankan program diit sesuai dengan jenis penyakit
dan hasil screening/ pengkajian. Masih banyak pasien yang membeli makanan dari
luar yang sebenarnya tidak boleh di konsumsi karena penyakit tertentu, terkadang
pasien tidak mau mengonsumsi makanan yang telah diprogramkan dari rumah sakit
dan tidak mau jujur ketika ditanya oleh petugas tentang makanan yang baru saja
dimakan. Terkadang pasien juga tidak mau membatasi jenis makanan tertentu yang
bertentangan dengan penyakitnya padahal sudah diberi tahu oleh petugas gizi.
Pengelompokan isu-isu tersebut akan disajikan pada tabel berikut

Tabel 7. Pengelompokan Isu


No Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Pengelompokan isu

31
1. Kurang optimalnya Optimalnya pelaksanaan Whole of
pelaksanaan protokol protokol kesehatan (Cita Mas Goverment
kesehatan (Cita Mas Jajar) bagi pasien dan
Jajar) di ruang keluarga
perawatan bagi pasien
dan keluarga di era
pandemi

2. Kurang optimalnya Optimalnya pemberian Pelayanan publik


pemberian edukasi edukasi tentang mobilisasi
tentang mobilisasi pada pascaoperasi Manajemen ASN
pasien pascaoperasi

3. Ketidakpatuhan pasien Kepatuhan pasien dalam Whole of


dalam menjalankan menjalankan program diit Goverment
program diit sesuai
dengan jenis penyakit
dan hasil screening/
pengkajian

B. Penetapan Isu
Setelah isu dikelompokkan, kemudian dilakukan analisis isu menggunkan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan
urutan prioritas masalah dengan metode teknik skoring. Metode USG dilaksanakan
dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi dan
kemungkinan masalah berkembang semakin besar dengan menentukan skala nilai 1-
5, kemudian skor dijumlahkan. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu
prioritas yang dapat ditarik kesimpulan untuk dijadikan isu kontemporer. Penjelasan
Urgency, Seriousness dan Growth adalah sebagai berikut:
1. Urgency (U) atau urgensi, dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut harus diselesaikan.
2. Seriousness (S) atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat
dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.
3. Growth (G) atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Tabel 8. Identifikasi isu menggunakan teknik USG
N Isu Penetapan Total
o Isu nilai
U S G
32
1. Kurang optimalnya pelaksanaan 3 4 3 10
protokol kesehatan (Cita Mas Jajar)
di ruang perawatan bagi pasien dan
keluarga di era pandemi
2. Kurang optimalnya pemberian 5 4 4 13
edukasi tentang mobilisasi pada
pasien pascaoperasi
3. Ketidakpatuhan pasien dalam 3 3 3 9
menjalankan program diit sesuai
dengan jenis penyakit dan hasil
screening/ pengkajian

Keterangan
U: Mendesak S: Keseriusan G: Pertumbuhan
5: sangat penting 5 : sangat gawat 5 : Sangat cepat
4 : penting 4 : gawat 4: cepat
3 : cukup penting 3 : cukup gawat 3: cukup cepat
2 : kurang penting 2 : kurang gawat 2 : kurang cepat
1 : tidak penting 1 : tidak gawat 1 : tidak cepat

C. Isu yang diangkat


Berdasarkan analisis isu kontemporer menggunakan metode USG di atas, dapat
disimpulkan bahwa isu kurang optimalnya pemberian edukasi tentang mobilisasi pada
pasien pascaoperasi menjadi prioritas isu yang harus diselesaikan karena memiliki nilai
yang paling besar dibanding isu lainnya.
Selanjutnya penyebab masalah akan digambarkan menggunakan diagram
fishbone. Diagram fishbone ini menekankan pada hubungan sebab-akibat. Diagram
fishbone akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah,
dan menganalisis masalah. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang
berkaitan mencakup manusia, materia, mesin, prosedur dan lain sebagainya. Berikut
ini adalah penggambaran penyebab menggunakan diagram fishbone.

33
Gambar 5. Diagram Fishbone

Berikut adalah dampak yang mungkin timbul jika masalah tidak diselesaikan :
1. Pengetahuan pasien mengenai mobilisasi pascaoperasi kurang
2. Proses pemulihan yang lama akibat kurangya pengetahuan
3. Hari perawatan yang semakin lama
4. Biaya perawatan di rumah sakit semakin tinggi
5. Ketidakpuasan pasien atau keluarga dengan pelayanan yang diberikan

D. Penetapan judul
Ruang Cempaka 2 merupakan ruang rawat inap untuk kasus bedah dan non bedah.
Selama bulan Januari-September 2021 merawat sebanyak 572 pasien dan 20,2%
mendapatkan tindakan operasi. Pemberian edukasi pada pasien pascaoperasi penting
dilakukan, salah satunya untuk mempercepat proses pemulihan. Namun karena
banyaknya pasien yang dirawat di ruang Cempaka 2 dan terbatasnya jumlah petugas
yang jaga menyebabkan pemberian edukasi yang diberikan menjadi kurang optimal.
Belum adanya media edukasi membuat petugas hanya menyampaian edukasi secara
lisan. Penyampaian secara lisan tanpa alat bantu ini dapat menjadi hambatan bagi
pasien dalam memahami penjelasan yang diberikan petugas, sehingga edukasi yang
diberikan menjadi kurang efektif dan pasien juga berpotensi untuk lupa.
Belum ada SPO tentang edukasi pada pasien pascaoperasi juga membuat
ketidakseragaman petugas dalam memberikan informasi. Selain itu mobilitas petugas

34
yang tinggi pada saat bertugas juga dapat menjadi hambatan karena petugas menjadi
terburu-buru untuk menyampaikan edukasi sehingga edukasi yang diberikan bisa saja
belum lengkap. Pelayanan yang sesuai dengan SPO akan menjamin mutu pelayanan
dan keselamatan pasien selama dirawat.
Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk mengangkat judul aktualisasi
“Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Calon Perawat
Terampil Dalam Pemberian Edukasi Tentang Mobilisasi Pada Pasien
Pascaoperasi Di Ruang Cempaka 2 Rumah Sakit Umum Daerah Sleman”.

E. Gagasan Pemecahan isu


Setelah ditetapkan penyebab masalah kurang optimalnya edukasi tentang mobilisasi
pada pasien pascaoperasi, berikut adalah upaya kegiatan yang akan dilakukan :
1. Membuat draft SPO edukasi mobilisasi pasien pascaoperasi di ruang rawat inap,
dengan sub kegiatan:
a. Melakukan rapat konsultasi dan diskusi dengan mentor
b. Membuat draft SPO edukasi mobilisasi pasien pascaoperasi di ruang rawat
inap dan melakukan diskusi dengan Bidang Pelayanan Medis dan
Keperawatan
c. Melakukan revisi draft SPO
d. Mengikuti porses legalisasi draft SPO menjadi SPO
e. Sosialisasi SPO ke ruang rawat inap
2. Membuat media edukasi yaitu lembar balik, dengan sub kegiatan:
a. Mengumpulkan bahan dan materi untuk pembuatan media edukasi
b. Merancang design media edukasi berupa lembar balik
c. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor dan koordinasi dengan tim
PKRS terkait pembuatan media edukasi
d. Mencetak lembar balik
e. Mengikuti proses legalisasi draft lembar balik menjadi lembar balik
f. Sosialisasi lembar balik ke ruang rawat inap
3. Membuat penanda pengingat untuk pasien yang berisi tentang kapan diperbolehkan
duduk, dengan sub kegiatan:
a. Melakukan rapat koordinasi dengan mentor
b. Merancang desain dan bentuk papan informasi
c. Mencetak papan penanda

35
4. Melakukan edukasi kepada pasien tentang mobilisasi pascaoperasi, dengan sub
kegiatan:
a. Mengkaji kemampuan pasien atau keluarga dalam menerima informasi dan
edukasi
b. Melakukan edukasi menggunakan media yang dibuat
c. Mengevaluasi pemahaman pasien atau keluarga terkait pemberian edukasi

36
B. Proses Aktualisasi
1. Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS Kegiatan 1
Kegiatan/ sub Kegiatan 1:
Kegiatan/ Output Membuat draft SPO edukasi mobilisasi pada pasien
Sub kegiatan pascaoperasi di ruang rawat inap
Sub Kegiatan:
a. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan
mentor
b. Membuat draft SPO edukasi mobilisasi pasien
pascaoperasi di ruang rawat
inap dan melakukan diskusi dengan Bidang
Pelayanan Keperawatan dan Penunjang
c. Melakukan revisi draft SPO
d. Mengikuti proses legalisasi draft SPO menjadi
SPO
e. Sosialisasi SPO ke ruang rawat inap
Output Sub Kegiatan :
1 Form SPO edukasi tentang mobilisasi pada pasien
pascaoperasi
Tanggal 6-20 November 2021

Tingkat capaian Berhasil tercapai 100% dengan indikator:


Tersedianya form SPO tentang mobilisasi pada pasien
pasca operasi yang dapat digunakan di ruang rawat inap
Diskripsi proses 1. Kegiatan dimulai dengan mencari sumber materi
tentang mobilisasi pasien pascaoperasi melalui
internet, e-book, dan jurnal penelitian. Kegiatan ini
dilakukan diluar jam kerja.
2. Setelah materi disusun, kemudian melakukan
konsultasi dan diskusi dengan mentor dan Bidang
Pelayanan Keperawatan dan Penunjang. Melakukan
diskusi dengan mentor terkait materi apa saja
sebaiknya dimasukkan dalam draft SPO dan
susunan SPO yang benar sesuai panduan di rumah
sakit, kemudian mentor memberikan masukan.

37
Setelah itu melakukan konsultasi dengan Bidang
Pelayanan Keperawatan dan Penunjang untuk
pengajuan SPO.
3. Setelah konsultasi dan diskusi dengan Bidang
Pelayanan Keperawatan dan Penunjang kemudian
melakukan revisi terkait masukan yang diberikan.
4. Setelah dilakukan revisi dan draft SPO telah
disepakati kemudian mengikuti proses legalisasi
SPO untuk didapatkan nomor SPO.
5. Setelah nomor SPO didapatkan dan telah legal, SPO
disosialisasikan di ruangan untuk dapat digunakan
dalam proses pemberian edukakasi.
Hambatan Dalam pembuatan SPO cukup memakan waktu karena
terkendala format penulisan yang berbeda-beda
Solusi Penulis berkonsultasi dengan berbagai pihak dan
menjalin komunikasi yang intens terkait format SPO
yang resmi digunakan di RSUD Sleman
Daftar lampiran 1. Foto kegiatan mengumpulkan materi
2. Foto kegiatan membuat draft SPO
3. Printscreen draft SPO
4. Foto melakukan konsultasi dan diskuksi dengan
mentor
5. Catatan hasil diskusi dengan mentor
6. Foto kegiatan diskusi dengan Bidang Pelayanan
Keperawatan dan Penunjang
7. Foto merevisi draft SPO
8. Printscreen revisi draft SPO
9. Catatan hasil diskusi dengan Bidang pelayanan
keperawatan dan penunjang
10.Foto mengikuti proses legalisasi
11.Foto kegiatan sosialisasi di ruangan
12.Notulen sosialisasi
13.Daftar hadir sosialisasi
Penjelasan Keterkaitan kegiatan/ sub kegiatan dengan nilai-nilai mata
pelatihan

38
1. Manajemen ASN
Bertanggung jawab selama proses pembuatan SOP, disiplin dan tepat
waktu dalam proses konsultasi dengan pihak terkait
2. Whole of Goverment
Dalam penyusunan SOP saya bekerja sama dengan atasan, Bidang
Pelayanan Keperawatan dan Penunjang untuk mengusulkan draft SPO
edukasi mobilisasi pasien pascaoperasi di ruan rawat inap
3. Pelayanan Publik
Adanya SOP merupakan acuan dalam memberikan tindakan, sehingga
dapat meningkatkan pelayanan publik
Sub Kegiatan
1.1 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab, kejelasan
Saya bertanggung jawab dan mencatat semua masukan selama
diskusi dan berperan aktif dalam diskusi. Saya melakukan diskusi
dengan mentor sedetail mungkin agar ada kejelasan tentang materi
yang akan dituangkan dalam SPO
b. Nasionalisme:
Musyawarah, toleransi
Saya berdiskusi dengan mentor untuk mendapatkan kesepakatan
bersama dan mempertimbangkan masukan yang diberikan oleh
mentor terkait materi SPO
c. Etika publik
Hormat, cermat
Saya menghormati mentor dalam proses diskusi dan
menyampaikan pendapat dengan bahasa yang sopan serta
mencatat dengan teliti masukan dari mentor selama diskusi agar
tidak ada informasi yang terlewatkan
d. Komitmen mutu:
Efektif
Saya melakukan diskusi dengan atasan agar informasi dalam SPO
tidak berbelit-belit
e. Anti korupsi
Kejujuran, Berani

39
Saya berkata jujur saat melakukan diskusi dengan mentor, jujur
dengan semua materi yang akan dituangkan dalam SOP dan berani
dalam menyampaikan ide atau gagasan
1.2 Membuat draft SPO edukasi mobilisasi pascaoperasi di ruang rawat
inap dan berdiskusi dengan Bidang pelayanan keperawatan dan
penunjang
a. Akuntabilitas
Tanggng jawab, kejelasan
Saya bertanggung jawab dalam menyusun draft SPO sesuai
dengan menggunakan materi yang relevan serta sesuai dengan
panduan penyusunan SPO. Saya membuat SPO sesuai dengan
pedoman yang ada agar sistematikanya menjadi jelas.
b. Nasionalisme
Musyawarah, toleransi, kemanusiaan
Saya berdiskusi dengan Bidang pelayanan keperawatan dan
penunjang tentang draft SPO sehingga didapatkan kesepakan
bersama, menghargai perbedaan pendapat atasan dan
mempertimbangkan masukan dan saran yang diberikan atasan.
Dalam proses berdiskusi dengan Bidang pelayanan keperawatan
dan penunjang saya menggunakan bahas yang sopan dan tidak
menyinggung orang lain
c. Etika publik
Cermat, hormat
Saya mencatat hasil diskusi dengan teliti agar tidak ada yang
terlewatkan dan mencatat dengan rapi, bersikap hormat selama
proses diskusi, menghargai mentor dan menyampaikan ide atau
pendapat menggunakan bahasa yang santun
d. Komitmen mutu
Efektif, disliplin
Pembuatan SPO yang saya lakukan sesuai dengan prosedur yang
sudah ditetapkan sehingga menjadi efektif dan efisien, melakukan
diskusi dengan bidang pelayanan keperawatan dan penunjang
dengan tepat waktu, tidak menunda-nunda.
e. Anti korupsi
Kerja Keras, mandiri, jujur

40
Dalam pembuatan draft SPO saya bekerja keras dan tidak pantang
menyerah agar SPO yang dihasilkan sesuai dengan yang
diharapkan, tidak mengandalkan orang lain dalam penyusunan
draft SPO, selama diskusi saya berkata jujur dan tidak menutup-
nutupi dengan atasan, mencatat dengan lengkap serta tidak ada
yang dikurang-kurangi
1.3 Melakukan revisi draft SPO
a. Akuntabilias
Tanggung jawab, integritas
Saya bekerja keras dan tidak mudah menyerah dalam merevisi
draft SPO, saya menulis revisi draft SPO sesuai dengan masukan
dan arahan yang diberikan dari atasan
b. Nasionalisme
Persatuan Indonesia, kemanusiaan, ketuhanan
Dalam melakukan revisi, saya menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan baku agar mudah dipahami, dalam merevisi draft
SPO saya tidak menggunakan kata-kata yang menyinggung orang
lain dan dalam merevisi SPO didasarkan pada kepentingan banyak
orang, bukan kepentingan pribadi. Dalam merevisi SPO saya
melakukannya dengan jujur sesuai dengan bagian yang harus
diperbaiki berdasarkan masukan dan arahan dari atasan
c. Etika publik
Cermat
Saya akan teliti dan cermat daam merevisi draft SPO agar draft
SPO yang dikerjakan benar dan sesuai arahan atasan
d. Komitmen mutu
Disiplin, efektif
Saya langsung mengerjakan revisi draft SPO dan tidak menunda-
nunda dalam merevisi agar waktu yang digunakan menjadi efektif

e. Anti korupsi
Jujur, Kerja keras
Saya merevisi dengan jujur terkait masukan yang diberikan atasan,
tidak mengurang-ngurangi informasi yang harus di revisi agar SPO
yang dihasilkan sesuai dan benar, bekerja keras dan pantang

41
menyerah dalam merevisi draft SPO agar SPO yang dihasilkan
sesuai dan dapat digunakan
1.4 Mengikuti proses legalisasi draft SPO menjadi SPO
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Saya mengikuti proses legalisasi draft SPO menjadi SPO dengan
mematuhi prosedur dari rumah sakit
b. Nasionalisme
Pantang menyerah
Saya selalu bersemangat dan pantang menyerah dalam proses
legalisasi SPO
c. Etika publik
Hormat
Saya bersikap hormat, berkata yang sopan kepada atasan saat
pengajuan proses legalisasi
d. Komitmen mutu
Efektif
Saya mengikuti proses legalisasi sesegera mungkin setelah draft
SPO sudah jadi agar waktu menjadi efektif
e. Anti korupsi
Jujur
Saya bertindak dengan jujur selama proses pengajuan legalisasi
1.5 Sosialisasi SPO di ruangan
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Saya mensosialisaikan SPO di ruang rawat inap dengan penuh
tanggung jawab
b. Nasionalisme
Kemanusiaan
Dalam meyosialisasikan SPO saya menggunakan kata-kata yang
sopan dan tidak menyinggung orang lain
c. Etika publik
Sopan, Santun
Saya bersikap sopan dan santun dalam mensosialisasikan SPO di
ruangan

42
d. Komitmen mutu
Berorientasi mutu
SPO yang sudah dibuat disosialisasikan agar pelayanan yang
diberikan kepada pasien lebih baik sehingga menambah mutu
e. Anti Korupsi
Jujur
Saya akan mensosialisasikan SPO yang telah dibuat ke ruangan
rawat inap dan tidak ada yang terlewatkan
Kontribusi kegiatan/sub kegiatan terhadap visi misi organisasi

Kegiatan membuat SOP merupakan perwujudan untuk meningkatkan kualitas


pelayanan, dimana dengan adanya SOP maka dapat dijadikan pedoman
sebelum melakukan tindakan

Penguatan nilai organisasi


1. Integritas
Kesadaran untuk melaksanakan tugas sesuai saran dari atasan didasari
dengan moral dan etika yang baik
2. Akuntabilitas
Menerima dan bertanggung jawab untuk melaksakan arahan dari atasan
3. Percaya diri
Adanya SPO membuat petugas yakin dan tidak ragu-ragu dengan apa
yang akan mereka lakukan sehingga pelayanan kepada pasien menjadi
efektif
Makna yang diperoleh oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan:

Penulis mendapatkan ilmu pengetahuan baru dalam sistematika penyusunan


SPO, serta penulis belajar untuk bekerja keras dan pantang menyerah dalam
membuat SPO yang benar. Penulis juga belajar untuk rela berkorban waktu,
tenaga, dan pikiran.

Yogyakarta, 11 November 2021


Disetujui oleh
Mentor

43
Tri Windiarti, S. Kep, Ns
NIP. 19750714 199803 2 002

44
LAMPIRAN BUKTI FISIK
KEGIATAN 1
Membuat draft SPO edukasi mobilisasi pada pasien pascaoperasi di ruang rawat inap

45
Sub kegiatan

a. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor


Hari/ tanggal : 6 November 2021
Tempat : Rumah Sakit
Bukti fisik :

Gambar 6. Melakukan konsultasi dengan mentor

Gambar 7. Catatan konsultasi SPO dengan mentor

b. Membuat draft SPO edukasi mobilisasi pasien pascaoperasi di ruang rawat inap dan
melakukan diskusi dengan Bidang pelayanan keperawatan dan penunjang
Hari/ tanggal : 6 November 2021
Tempat : Rumah

46
Bukti fisik

Gambar 6. Membuat Draft SPO

Gambar 8. Kegiatan mengumpulkan materi

Gambar 9. PrintScreen Draft SPO

Hari/ tanggal : 6 November 2021


Tempat : Ruang Bidang pelayanan keperawatan dan penunjang
Bukti fisik

47
Gambar 10. Melakukan Konsultasi dengan Bidang pelayanan keperawatan dan penunjang

Gambar 11. Catatan konsultasi dengan Bidang pelayanan keperawatan dan penunjang

c. Merevisi draft SPO


Hari/ tanggal : 7 November 2021
Tempat : Rumah
Bukti fisik

48
Gambar 12. Merevisi draft SPO

Gambar 13. PrintScreen Revisi Draft SPO

d. Mengikuti proses legalisasi draft SPO menjadi SPO


Hari/ tanggal : 8 November 2021
Tempat : Rumah sakit
Bukti fisik

Gambar 14. Nomor Register SPO

49
Gambar 15. Tanggal terbit SPO

Gambar 116. Catatan konsultasi proses legalisasi

50
Gambar 17. SPO dengan Nomor Registrasi dan Tanggal Terbit

e. Sosialisasi SPO di ruangan


Hari/ tanggal : 20 November 2021
Tempat : Ruang Cempaka 2
Bukti fisik

51
Gambar 18. Sosialisasi SPO di ruangan

Gambar. 18 Notulen sosialisasi SPO

52
Gambar 18. Daftar hadir sosialisasi SPO di ruangan

53
54
55
Gambar 19. SPO Edukasi Mobilisasi pasien pascaoperasi di ruang rawat inap

56
2. Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS Kegiatan 2
Kegiatan/ sub Kegiatan 2:
Kegiatan/ Output Membuat media edukasi lembar balik
Sub kegiatan Sub Kegiatan:
a. Mengumpulkan bahan dan materi untuk pembuatan
media edukasi
b. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor
dan koordinasi dengan tim PKRS terkait pembuatan
media edukasi
c. Merancang design media edukasi berupa lembar
balik
d. Mencetak lembar balik
e. Mengikuti proses legalisasi draft lembar balik
menjadi lembar balik
f. Sosialisasi lembar balik di ruangan
Output Sub Kegiatan :
1 buah lembar balik tentang mobilisasi pasien
pascaoperasi
Tanggal 12-20 November 2021

Tingkat capaian Berhasil tercapai 100% dengan indikator:


Tersedianya 1 lembar balik tentang mobilisasi pada
pasien pascaoperasi yang dapat digunakan di ruang
rawat inap
Diskripsi proses 1. Kegiatan dimulai dengan mencari sumber materi
tentang mobilisasi pasien pascaoperasi melalui
internet, e-book, dan jurnal penelitian. Kegiatan ini
dilakukan diluar jam kerja.
2. Setelah materi disusun, kemudian merancang desain
lembar balik sesuai materi yang diperoleh dan
masukan dari mentor.
3. Setelah desain dibuat, kemudian melakukan
konsultasi dengan mentor dan PKRS (Promosi
Kesehatan Rumah Sakit). Mentor memberikan
masukan mengenai apa saja yang akan dituangkan

57
dalam lembar balik. Kemudian melakukan konsultasi
dengan PKRS untuk perbaikan desain yang telah
dibuat.
4. Setelah desain lembar balik disepakati, kemudian
lembar balik dicetak di percetakan digital.
5. Setelah dicetak, kemudian mengikuti proses
legalisasi dan mendapatkan nomor registrasi lembar
balik yaitu U.19/LB/PKRS/Rev.0/2021
6. Setelah mendapatkan nomor registrasi, kemudian
lembar balik disosialisasikan di ruangan.
Hambatan Pembuatan lembar balik cukup memakan waktu karena
kendala mengenai probandus yang akan difoto. Dalam
lembar balik tidak boleh menggunakan probandus
pasien sehingga penulis sedikit kesulitan dalam memilih
probandus.

Solusi Penulis meminta bantuan mahasiswa yang sedang


praktik klinik di ruangan untuk menjadi probandus dalam
lembar balik.

Daftar lampiran 1. Foto kegiatan mengumpulkan materi edukasi


2. Printscreen materi edukasi
3. Foto konsultasi dengan mentor
4. Foto Catatan hasil konsultasi dengan mentor
5. Foto melakukan konsultasi dan diskusi dengan PKRS
6. Catatan hasil diskusi dengan PKRS
7. Foto kegiatan mendesain lembar balik
8. Printscreen desain lembar balik
9. Foto mencetak lembar balik
10.Foto catatan nomor registrasi draft lembar balik
11.Foto lembar balik dengan nomor registrasi
12.Foto kegiatan sosialisasi lembar balik di ruangan
13.Notulen sosialisasi lembar balik
14.Daftar hadir sosialisasi

58
Penjelasan Keterkaitan kegiatan/ sub kegiatan dengan nilai-nilai mata
pelatihan

a. Manajemen ASN
Dalam membuat media edukasi diperlukan profesionalisme seorang PNS
agar media yang dibuat sesuai dengan kebutuhan
b. Whole of Goverment
Dalam membuat media edukasi membutuhkan pihak lain untuk
berkonsultasi agar media yang dihasilkan dapat optimal
c. Pelayanan Publik
Membuat media edukasi merupakan salah satu upaya agar pasien bisa
memahami penjelasan yang diberikan petugas sehingga dapat
meningkatkan pelayanan yang diberikan
Sub Kegiatan

1.1 Mengumpulkan bahan dan materi untuk pembuatan media edukasi


a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab, kejelasan
Saya mencari sumber yang relevan dengan sungguh-sungguh dan
bertanggung jawab serta tidak putus asa sehingga materi yang akan
dituangkan dalam pembuatan lembar balik jelas dan sumbernya dapat
dipertanggungjawabkan
b. Nasionalisme
Bekerja keras, Rela berkorban
Dalam mencari sumber saya selalu bekerja keras sampai menemukan
sumber yang relevan. Selain itu saya rela berkorban karena dalam
mencari sumber memerlukan waktu, tenaga, dan biaya.
c. Etika publik
Cermat
Saya selalu teliti dalam mencari sumber materi dan memilih materi
mana yang akan dituangkan dalam lembar balik sehingga hasilnya
akurat

d. Komitmen mutu
Efisien, Kreatif

59
Dalam mencari sumber materi dilakukan dengan efisien dengan
menggunakan sumber daya seminimal mungkin agar tidak terjadi
pemborosan. Saya menuangkan ide kreatif yang saya miliki dalam
pembuatan lembar balik agar hasilnya sesuai dengan yang
diharapkan
e. Anti korupsi
Kerja keras, kemandirian
Dalam mencari sumber saya selalu bekerja keras dan tidak menyerah
serta tidak mengandalkan orang lain.
1.2 Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor dan koordinasi dengan
tim PKRS terkait pembuatan media edukasi
a. Akuntabilitas
Transparan
Dalam menyampaikan ide atau gagasan selama proses diskusi saya
akan melakukannya dengan transparan tanpa ditutup-tutupi.
b. Naisonalisme
Musyawarah, toleransi
Saya akan melakukan diskusi terkait media edukasi yang dibuat
sehingga mencapai kesepakatan bersama dan hasil dari media
edukasi dapat optimal. Saya akan menghargai perbedaan pendapat
selama proses diskusi dan akan mempertimbangkan masukan atau
saran dari atasan
c. Etika publik
Sopan, cermat
Dalam menyampaikan pendapat selama proses diskusi saya akan
menggunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung. Saya akan
menyimak dengan cermat dan teliti selama proses diskusi agar tidak
ada kekeliruan dan hasil yang diharapkan dapat optimal
d. Komitmen mutu
Komitmen
Saya telah melakukan semua hasil diskusi yang telah disepakati agar
lembar balik dapat optimal

e. Anti korupsi
Berani, jujur, kepedulian

60
Dalam menyampaikan ide atau pendapat saya akan menyampaikan
dengan berani dan tidak ragu-ragu, dan saya akan bersikap aktif
dalam proses diskusi. Saya akan jujur dalam menyampaikan sumber
reverensi terkait materi yang dituangkan dalam lembar balik. Saya
akan memperhatikan dengan baik masukan atau saran dari atasan
selama proses diskusi
1.3 Merancang design media edukasi berupa lembar balik
a. Akuntabilitas
Integritas
Saya akan bersungguh-sungguh, tidak mudah menyerah dan
bertanggung jawab dalam membuat desain lembar balik, desain yang
saya buat sesuai dengan materi yang relevan sehingga hasil yang
diharapkan dapat optimal
b. Nasionalisme
Persatuan Indonesia, rela berkorban, kemanusiaan
Dalam membuat lembar balik saya menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik, dan desain yang dibuat tidak menyinggung orang lain.
Dalam membuat desain saya rela berkorban waktu, tenaga dan pikiran
demi mendapatkan lembar balik yang sesuai dengan harapan.
Pembuatan desain didasarkan untuk kepentingan orang lain yaitu
pasien, bukan untuk kepentingan pribadi.
c. Etika publik
Cermat, santun
Saya akan teliti dalam membuat desain dan menggunakan kata-kata
yang baik dan tidak menyinggung orang lain
d. Komitmen mutu
Efektif, efisien
Saya menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tidak berbelit-
belit sehingga informasi yang terdapat dalam lembar balik menjadi
efektif. Saya menggunakan sumber daya yang hemat dalam
mendesain sehingga tidak terjadi pemborosan

e. Anti korupsi
Kerja keras, peduli

61
Saya akan bekerja keras dalam mendesain lembar balik sehingga
hasil yang diharapkan menjadi optimal dan didasarkan pada rasa
kepedulian dengan permasalahan yang ada
1.4 Mencetak lembar balik
a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab, kejelasan
Saya akan bertanggung jawab selama mencetak lembar balik dengan
tidak mengurangi isi yang telah disepakati dalam diskusi. Saya
mencetak lembar balik dengan rapi, jelas dan tidak ada cacat agar
informasi di dalamnya jelas
b. Nasionalisme
Kemanusiaan, pantang menyerah
Saya akan mencetak lembar balik didasarkan untuk kepentingan
banyak orang, bukan untuk kepentingan pribadi, dalam lembar balik
saya menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung kelompok
tertentu. Saya mencetak lembar balik hingga selesai dan jika ada
yang kurang saya akan memperbaiki
c. Etika publik
Cermat, berdaya guna
Saya teliti dalam mencetak lembar balik agar tidak ada kesalahan dan
hasilnya optimal. Saya mencetak lembar balik dengan rapi, jelas,
mudah dibaca agar berdaya guna
d. Komitmen mutu
Efisien, berorientasi mutu
Sebelum mencetak lembar balik saya akan meneliti terlebih dahulu
untuk meminimalisir kesalahan sehingga tidak menghabiskan banyak
kertas dan pemborosan biaya. Dalam mencetak lembar balik
didasarkan untuk menambah mutu pelayanan
e. Anti korupsi
Jujur, kemandirian
Saya akan berkata jujur terkait biaya yang dipakai dalam mencetak
lembar balik. Dalam mencetak lembar balik saya tidak banyak
bergantung kepada orang lain
1.5 Mengikuti proses legalisasi draft lembar balik menjadi lembar balik
a. Akuntabilitas

62
Tanggung jawab
Saya akan mengikuti proses legalisasi draft lembar balik menjadi
lembar balik dengan mematuhi prosedur dari rumah sakit
b. Nasionalisme
Pantang menyerah
Saya akan selalu bersemangat dan pantang menyerah dalam proses
legalisasi lembar balik
c. Etika publik
Hormat, santun
Saya akan bersikap hormat, berkata yang sopan kepada atasan saat
pengajuan proses legalisasi
d. Komitmen mutu
Efektif
Saya akan mengikuti proses legalisasi sesegera mungkin setelah draft
lembar balik sudah jadi agar waktu menjadi efektif
e. Anti korupsi
Jujur
Saya akan bertindak dengan jujur selama proses pengajuan legalisasi
1.6 Sosialisasi lembar balik di ruangan
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Saya akan meyosialisasikan lembar balik di ruang rawat inap dengan
penuh tanggung jawab
b. Nasionalisme
Kemanusiaan
Dalam meyosialisasikan lembar balik saya akan menggunakan kata-
kata yang sopan dan tidak menyinggung orang lain
c. Etika publik
Santun
Saya akan bersikap sopan dan santun dalam menyosialisasikan
lembar balik di ruangan

d. Komitmen mutu
Berorientasi mutu

63
Lembar balik yang sudah dibuat disosialisasikan agar pelayanan yang
diberikan kepada pasien lebih baik sehingga menambah mutu
e. Anti korupsi
Jujur
Saya akan menyosialisasikan lembar balik yang telah dibuat di ruang
rawat inap dan tidak ada yang terlewatkan

Kontribusi kegiatan/sub kegiatan terhadap visi misi organisasi


Dengan membuat media edukasi lembar balik dan papan informasi
merupakan salah satu upaya inovasi yang dapat meningkatkan mutu
pelayanan kepada pasien serta dapat meningkatkan pengetahuan pasien
Penguatan nilai organisasi
1. Akuntabilitas
Siap untuk bertanggung jawab penuh terhadap inovasi yang akan
dilakukan dalam membuat embar balik
2. Integritas
Menjunjung tinggi sikap dan etika serta dalam bertindak selalu
memperhatikan prinsip moral yang baik
3. Disiplin
Bertindak sesuai dengan peraturan, dalam setiap tahapa kegiatan selalu
tepat waktu dan sesuai prosedur
4. Kompetensi
Dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan kewenangan dan
keahilan yang dimiliki
5. Inovatif
Pembuatan lembar balik merupakan salah satu upaya untuk memberikan
pelayanan yang bermutu

Makna yang diperoleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan:


Dalam pelaksanaan pembuatan media edukasi ini membuat penulis
mendapatkan ilmu baru dalam pemanfaatan aplikasi agar lembar balik
menjadi menarik, dan juga membuat penulis belajar untuk rela berkorban
tenaga, pikiran, waktu dan juga biaya guna menghasilkan lembar balik yang
sesuai dengan harapan.
Yogyakarta, 18 November 2021

64
Disetujui oleh
Mentor

Tri Windiarti, S. Kep, Ns


NIP. 19750714 199803 2 002

65
LAMPIRAN BUKTI FISIK

KEGIATAN 2

Membuat media edukasi lembar balik

66
Sub kegiatan:

a. Mengumpulkan bahan dan materi untuk pembuatan media edukasi


Hari/ tanggal : 12 November 2021
Tempat : Rumah
Bukti fisik

Gambar 22. Kegiatan mengumpulkan materi mobilisasi pascaoperasi

Gambar 23. Printscreen materi mobilisasi pascaoperasi


b. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor dan koordinasi dengan tim PKRS
terkait pembuatan media edukasi
Hari/ tanggal : 13 November 2021

67
Tempat : Rumah Sakit
Bukti fisik

Gambar 24. Kegiatan konsultasi dengan mentor

Gambar 25. Catatan konsultasi dengan mentor

68
Gambar 26. Kegiatan konsultasi dengan PKRS

Gambar 27. Catatan konsultasi dengan PKRS

c. Merancang design media edukasi berupa lembar balik


Hari/ tanggal : 16 November 2021

69
Tempat :
Bukti fisik

Gambar 28. Kegiatan mendesain lembar balik

Gambar 29. Printscreen desain lembar balik

d. Mencetak lembar balik


Hari/ tanggal : 17 November 2021

70
Tempat : Percetakan digital Klick One Stop Printing
Bukti fisik

Gambar 30. Mencetak lembar balik

e. Mengikuti proses legalisasi draft lembar balik menjadi lembar balik


Hari/ tanggal : 17 November 2021
Tempat : Ruang PKRS
Bukti fisik

71
Gambar 31. Catatan nomor registrasi lembar balik

Gambar 32. Lembar balik dengan nomor registrasi

f. Sosialisasi lembar balik di ruangan


Hari/ tanggal : 20 November 2021
Waktu : 07.30
Bukti fisik

72
Gambar 33. Sosialisasi Lembar balik di ruangan

73
Gambar 34. Notulen sosialisasi Lembar balik

74
Gambar 35. Daftar hadir kegiatan sosialisasi Lembar Balik di ruangan

3. Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS Kegiatan 3


Kegiatan/ sub Kegiatan 3:
Kegiatan/ Output
Sub kegiatan

75
Membuat penanda pengingat pasien yang bertuliskan kapan
diperbolehkan duduk

Sub Kegiatan
a. Melakukan rapat koordinasi dengan mentor
b. Merancang desain dan bentuk papan penanda
pengingat
c. Mencetak papan penanda pengingat
Output:

Adanya papan penanda untuk pengingat pasien dan petugas


tentang kapan pasien diperbolehkan duduk yang berjumlah 7
papan

Tanggal 19-23 November 2021

Tingkat capaian Berhasil tercapai 100% dengan indikator


Tersedianya 7 buah papan penanda pengingat yang bertuliskan
kapan pasien diperbolehkan duduk

Diskripsi proses 1. Kegiatan dimulai dengan melakukan konsultasi dan diskusi


dengan mentor terkait pembuatan papan, desain papan
penanda dan jumlah yang akan dibuat
2. Setelah konsultasi dan diskusi, kemudian melakukan
perancangan desain sesuai dengan saran dari mentor
3. Setelah desain disepakati kemudian dicetak dan dilakukan
laminating, setelah itu dimasukkan dalam papan akrilik
4. Setelah itu, penulis melakukan sosialisasi terkait papan
penanda pengingat di ruangan
Hambatan Dalam pembuatan papan penanda cukup memakan waktu
karena penulis kesulitan menentukan ukuran desain yang
sesuai dengan ukuran papan akrilik

Solusi Penulis mengukur papan akrilik dan desain papan penanda


dengan tepat kemudian mencoba 1 lembar untuk dicetak dan
dimasukkan dalam papan akrilik

Daftar lampiran 1. Foto kegiatan konsultasi dan diskusi

76
2. Catatan hasil konsultasi
3. Foto mendesain papan penanda pengingat
4. Prinscreen desain papan penanda pengingat
5. Foto mencetak desain
6. Foto proses laminating desain
7. Foto membeli papan akrilik
8. Proses merapikan laminating desain
9. Foto papan penanda pengingat
10. Foto kegiatan sosialisasi papan penanda pengingat
11. Notulen sosialisasi papan penanda pengingat
12. Daftar hadir sosialisasi papan penanda pengingat
Penjelasan Keterkaitan kegiatan/ sub kegiatan dengan nilai-nilai mata pelatihan

a. Manajemen ASN
Implementasi manajemen ASN ditandai dengan mendiskusikan dengan atasan
sampai mencetak papan informasi yang bertuliskan kapan pasien diperbolehkan
duduk dengan penuh tanggung jawab
b. Whole Of Government (WoG)
Dalam pembuatan papan informasi untuk pasien membutuhkan kerja sama dan
koordinasi dengan atasan untuk menghasilkan papan informasi yang benar
c. Pelayanan Publik
Pembuatan papan informasi dibuat dengan ringkas, sejelas mungkin agar pasien
dapat memahami sehingga dapat meningkatkan pelayanan publik

Sub kegiatan

1.1 Melakukan rapat koordinasi dengan mentor


a. Akuntabilitas
Transparan
Dalam menyampaikan ide atau gagasan selama proses diskusi saya akan
melakukannya dengan transparan tanpa ditutup-tutupi
b. Nasionalisme
Musyawarah, toleransi
Saya akan melakukan diskusi dengan aktif terkait pembuatan papan
informasi sehingga mencapai kesepakatan bersama dan hasil dari papan
informasi dapat optimal. Saya akan menghargai perbedaan pendapat selama
proses diskusi dan akan mempertimbangkan masukan atau saran dari atasan
77
c. Etika publik
Sopan, cermat
Dalam menyampaikan pendapat selama proses diskusi saya akan
menggunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung. Saya akan
menyimak dengan cermat dan teliti selama proses diskusi agar tidak ada
kekeliruan dan hasil dapat optimal
d. Komitmen mutu
Komitmen
Saya akan melakukan apa yang disarankan dari hasil diskusi yang telah
disepakati agar papan penanda pengingat dapat optimal
e. Anti korupsi
Berani,kepedulian
Dalam menyampaikan ide atau pendapat saya akan menyampaikan dengan
berani dan tidak ragu-ragu, dan saya akan bersikap aktif dalam proses
diskusi. Saya akan memperhatikan dengan baik masukan atau saran dari
atasan selama proses diskusi.
1.2 Merancang desain dan bentuk papan penanda
a. Akuntabilitas
Tanggungjawab, kejelasan
Dalam merancang desain saya bertanggung jawab dan bersungguh-sunguh
sehingga desain yang dihasilkan optimal. Saya membuat desain papan
informasi dengan jelas dan kata-kata yang mudah dipahami
b. Nasionalisme
Semangat, rela berkorban, kemanusiaan
Saya akan bersemangat dalam membuat desain papan penanda sesuai
dengan waktu yang saya targetkan. Saya meluangkan waktu untuk membuat
papan informasi yang digunakan untuk
pengingat pasien dan perawat. Dalam merancang desain papan penanda
saya menggunakan kata-kata yang baik dan tidak menyinggung orang lain.
c. Etika publik
Cermat
Saya akan mendesain papan informasi dengan teliti agar tidak ada kesalahan
dan agar mudah dipahami
d. Komitmen mutu
Efisien

78
Saya akan menggunakan sumber daya dengan hemat selama merancang
desain papan informasi agar tidak terjadi pemborosan
e. Anti korupsi
Kerja keras, kemandirian
Saya bekerja keras dalam mendesain papan informasi agar hasilnya optimal.
Dalam mendesain papan informasi saya melakukannya sendiri dan tidak
bergantung dengan orang lain
1.3 Mencetak papan penanda
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab, kejelasan
Saya bertanggung jawab dan mencetak dengan baik papan informasi. Saya
mencetak papan penanda dengan rapi, jelas dan tidak ada cacat agar
informasi di dalamnya jelas
b. Nasionalisme
Kemanusiaan, pantang menyerah
Saya mencetak papan penanda didasarkan untuk kepentingan banyak orang,
bukan untuk kepentingan pribadi, dalam papan penanda saya menggunakan
kata-kata yang tidak menyinggung kelompok tertentu. Saya akan mencetak
papan penanda hingga selesai dan jika ada yang kurang saya akan
memperbaiki
c. Etika publik
Cermat, berdaya guna
Saya teliti dalam mencetak papan penanda agar tidak ada kesalahan dan
hasilnya optimal. Saya mencetak papan informasi dengan rapi, jelas, mudah
dibaca agar berdaya guna.
d. Komitmen mutu
Efisien, berdaya guna
Sebelum mencetak, saya meneliti terlebih dahulu untuk meminimalkan
kesalahan sehingga tidak menghabiskan banyak kertas dan pemborosan
biaya. Saya mencetak dengan rapi dan tanpa kecacatan agar papan
informasi berdaya guna
e. Anti korupsi
Jujur, kemandirian
Saya berkata jujur terkait biaya yang dipakai dalam mencetak papan
penanda. Dalam mencetak papan informasi saya tidak

79
banyak bergantung kepada orang lain.
Kontribusi kegiatan/sub kegiatan terhadap visi misi organisasi
Dengan membuat papan penanda pengingat yang bertuliskan kapan pasien
diperbolehkan duduk merupakan salah satu inovasi yang dapat digunakan dalam
meningkatkan mutu pelayanan.
Penguatan nilai organisasi
1. Akuntabilitas
Siap untuk bertanggung jawab penuh terhadap inovasi yang akan dilakukan dalam
membuat papan penanda sebagai pengingat untuk psaien dan perawat yang baik
2. Inovatif
Dengan membuat papan informasi merupakan salah satu upaya untuk
mengingatkan pasien

Makna yang diperoleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan:


Dalam proses pembuatan papan penanda pengingat membuat penulis belajar untuk
sabar, rela berkorban waktu, pikiran, tenaga dan biaya. Serta penulis mendapatkan
ilmu baru selama proses mendesain.

Yogyakarta, 20 November 2021


Disetujui oleh
Mentor

Tri Windiarti, S. Kep, Ns

NIP. 19750714 199803 2 002

80
LAMPIRAN BUKTI FISIK

KEGIATAN 3

Membuat papan penanda pengingat pasien yang bertuliskan kapan diperbolehkan duduk

81
Sub kegiatan:

a. Melakukan koordinasi dengan mentor


Hari/ tanggal : 19 November 2021
Tempat : Rumah Sakit
Bukti fisik

Gambar 36. Kegiatan konsultasi desain papan penanda pengingat

Gambar 37. Catatan konsultasi pembuatan papan penanda pengingat

b. Merancang desain dan bentuk papan penanda pengingat


Hari/ tanggal : 19 November 2021
Tempat : Rumah
Bukti fisik

82
Gambar 38. Kegiatan mendesain pembuatan papan penanda pengingat

Gambar 39. Printscreen desain papan penanda pengingat

c. Mencetak papan penanda pengingat


Hari/ tanggal : 20 November 2021
Tempat : Fotokopi Sinar Jaya
Bukti fisik

83
Gambar 39. Proses mencetak desain papan penanda pengingat

Gambar 40. Proses laminating desain papan penanda pengingat

84
Gambar 41. Proses merapikan laminating desain

Gambar 42. Kegiatan membeli papan akrilik (Toko Merah)

85
Gambar 44. Foto Papan penanda pengingat

Gambar 45. Kegiatan sosialisasi papan penanda pengingat di ruang Cempaka 2

86
Gambar 46. Notulen kegiatan sosialisasi Papan penanda pengingat di ruangan

87
Gambar 47. Daftar hadir kegiatan sosialisasi papan penanda pengingat

88
Gambar 48. Meletakkan papan penanda pengingat di meja pasien

Gambar 49. Meletakkan papan penanda pengingat di meja pasien

89
Gambar 50. Meletakkan papan penanda pengingat di meja pasien

Gambar 51. Meletakkan papan penanda pengingat di meja pasien

90
4. Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS Kegiatan 4

Kegiatan/ sub Kegiatan 4:


kegiatan
Melakukan edukasi kepada pasien tentang mobilisasi
Otuput kegiatan/ pascaoperasi
sub kegiatan
Sub Kegiatan

a. Mengkaji kemampuan pasien atau keluarga


menerima informasi dan edukasi
b. Melakukan edukasi menggunakan media yang dibuat
c. Mengevaluasi pemahaman pasien setelah
pemberian edukasi
Output:

Terlaksananya edukasi tentang mobilisasi pada pasien


pascaoperasi dengan target 10 pasien

Tanggal 24 November-11 Desember 2021

Tingkat capaian Berhasil tercapai 100% dengan indikator


Terlaksananya edukasi tentang mobilisasi pasien
pascaoperasi pada 10 pasien
Diskripsi proses 1. Kegiatan dimulai dengan mengkaji kemampuan
pasien atau keluarga menerima informasi dan
edukasi dengan melakukan wawancara menanyakan
apakah pasien sebelumnya sudah pernah operasi
atau belum dan menanyakan tahu atau tidak tentang
mobilisasi setelah operasi
2. Setelah mengkaji kemampuan pasien atau keluarga
dan bersedia menerima informasi dan edukasi
kemudian penulis melakukan edukasi menggunakan
media yang dibuat

91
3. Setelah melakukan edukasi, kemudia penulis
mengevaluasi pemahaman pasien atau keluarga
dengan menanyakan kembali apa yang telah
dijelaskan dan meminta untuk memperagakan ulang
gerakan mobilisasi.
Hambatan Tidak setiap hari ada pasien yang mendapatkan tindakan
operasi, terkadang terkendala juga perbedaan jadwal dinas
penulis dengan hari yang ditentukan pasien akan dilakukan
operasi sehingga edukasi tertunda

Solusi Penulis meminta rekan perawat lain untuk memberi kabar


jika ada pasien yang akan mendapatkan tindakan operasi
saat penulis sedang tidak berdinas atau selesai berdinas
sehingga penulis dapat datang ke rumah sakit dan
memberikan edukasi kepada pasien atau keluarga

Daftar lampiran 1. Foto kegiatan pengkajian kemampuan pasien atau


keluarga menerima informasi
2. Form pengkajian kebutuhan pendidikan
3. Form lanjutan pemberian informasi dan edukasi pasien
dan keluarga terintegrasi
4. Form implementasi keperawatan
5. Foto kegiatan pemberian edukasi kepada pasien atau
keluarga
6. Dokumentasi evaluasi pemberian edukasi
Penjelasan Keterkaitan kegiatan/ sub kegiatan dengan nilai-nilai mata
pelatihan

a. Manajemen ASN
Dalam memberikan edukasi bersikap sopan, santun, tidak menyinggung orang
lain, memberikan edukasi dengan semangat dan lengkap
b. Whole of Government
Keberhasilan edukasi yang diberikan bukan hanya dari petugas dan pasien
namun juga melibatkan keluarga agar informasi yang diberikan dapat
bermanfaat bagi banyak pihak
c. Pelayanan publik

92
Melakukan edukasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
pelayanan publik yang semakin baik sehingga pasien dan keluarga bisa
mendapatkan tambahan pengetahuan

Sub Kegiatan
1.1 Mengkaji kemampuan pasien menerima informasi dan edukasi
a. Akuntabilitas
Transparan
Dalam melakuakan evaluasi tingkat pemahaman pasien saya
melakukannya secara transparansi dan netral
b. Nasionalisme
Kemanusiaan
Dalam mengkaji pasien saya menggunakan bahasa yang tidak
menyinggung perasaan orang lain dan tidak mendiskriminasi, serta
melakukan pengkajian dengan adil
c. Etika publik
Sopan santun, cermat
Saat mengkaji pasien saya menggunakan tutur kata yang sopan,
Melakukan pengkajian kepada pasien dengan cermat agar tidak ada yang
terlewatkan
d. Komitmen mutu
Komitmen mutu
Saya mengkaji pasien dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk
meningkatkan mutu pelayanan
e. Anti korupsi
Kepedulian
Dalam mengkaji pasien saya akan memperhatikan dan menanggapi
pasien
1.2 Melakukan edukasi menggunakan media yang dibuat
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab, kejelasan
Saya telah memberikan edukasi kepada pasien dengan benar agar tidak
terjadi kesalahan presepsi, saya memberikan edukasi kepada pasien
menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan secara jelas dan tidak
berbelit-belit

93
b. Nasionalisme
Kemanusiaan, keadilan, musyawarah
Dalam menyampaikan edukasi saya menggunakan bahasa yang tidak
menyinggung orang lain, tidak membeda-bedakan pasien, saya telah
bersikap adil antara satu pasien dan pasien lainnya. Jika ada perbedaan
pendapat saya akan mendiskusikan dengan pasien
c. Etika publik
Cermat, hormat
Saya telah memberikan edukasi dengan teliti agar pasien paham, saya
telah menghormati pasien dan keluarga serta dalam memberi edukasi
menggunakan bahasa yang santun
d. Komitmen mutu
Efektif
Saya telah melakukan edukasi menggunakan media lembar balik yang
telah dibuat agar penyampaian informasi menjadi efektif dan efisien
e. Anti korupsi
Peduli, keadilan
Saya telah melakukan edukasi untuk kepentingan dan kebutuhan pasien
Saya telah bersikap adil dan tidak membedakan antar pasien kepada
semua pasien yang akan mendapatkan edukasi
1.3 Mengevaluasi pemahaman pasien setelah pemberian edukasi
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab, transparan
Saya telah melakukan evaluasi pemahaman pasien dengan penuh
tanggung jawab dan dilakukan dengan jelas (kejelasan). Saya telah
melakukan evaluasi secara netral dan transparan sesuai dengan realita
yang ada
b. Nasionalisme
Kemanusiaan
Saya telah bersikap tidak diskriminasi terhadap pasien, apabila pasien
salah menjawab pertanyaan dari perawat maka tidak menghakimi pasien
c. Etika publik
Disiplin
Saya telah melakukan evaluasi kepada pasien tepat setelah pasien
mendapatkan edukasi dan tidak menunda-nunda

94
d. Komitmen mutu
Berorientasi mutu
Pemberian edukasi saya didasarkan pada pelayanan yang bermutu
e. Anti korupsi
Kepedulian
Saya telah mendengarkan dan memperhatikan pasien selama evaluasi
berlangsung
Kontribusi kegiatan/sub kegiatan terhadap visi misi organisasi
Dengan memberikan edukasi kepada pasien merupakan perwujudan dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas
Penguatan nilai organisasi
1. Bertanggung jawab
Dalam memberikan edukasi kepada pasien harus dilandasi rasa tanggung
jawab, prinsip kehati-hatian
2. Integritas
Pemberian edukasi dilakukan dengan mengedepankan sikap dan etika yang
baik dan memperlakukan semua pasien dengan tidak mendiskriminasi
3. Profesionalisme
Memberikan edukasi sesuai kemampuan dan keahlian yang dimiliki dan
dilakukan dengan profesional
Makna yang diperoleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan:
Selama proses pemberian edukasi, membuat penulis belajar untuk bersabar,
penulis belajar untuk latihan berbicara yang baik dan tidak menyinggung
perasaan orang lain, serta penulis belajar untuk rela berkorban waktu dan tenaga
apabila ada pasien yang mendapatkan edukasi namun penulis sedang tidak
berdinas
Yogyakarta, 8 Desember 2021
Disetujui oleh
Mentor

Tri Windiarti, S. Kep, Ns


NIP. 19750714 199803 2 002

95
LAMPIRAN BUKTI FISIK

Kegiatan 4

Melakukan edukasi kepada pasien tentang mobilisasi pascaoperasi

96
a. Mengkaji kemampuan pasien atau keluarga menerima informasi dan edukasi
Bukti fisik:

Gambar 52. Mengkaji kemampuan Gambar 53. Mengkaji kemampuan


menerima informasi keluarga Ny. P menerima informasi keluarga Tn. R

Gambar 54. Mengkaji kemampuan Gambar 55. Mengkaji kemampuan


menerima informasi keluarga Ny. D menerima informasi keluarga Tn. M

Gambar 56. Mengkaji kemampuan


Gambar 57. Mengkaji kemampuan
menerima informasi keluarga Tn. S
menerima informasi keluarga Nn. E

97
Gambar Mengkaji 58. kemampuan Gambar 59. Mengkaji kemampuan
menerima informasi keluarga Nn. RR menerima informasi keluarga Nn. J

Gambar 60. Mengkaji kemampuan Gambar 61. Mengkaji kemampuan


menerima informasi keluarga Ny. S menerima informasi keluarga Nn. E

98
Gambar 62. Form Pengkajian Kebutuhan
edukasi keluarga Ny. P

Gambar 63. Form Pengkajian Kebutuhan


edukasi keluarga Tn. R

99
Gambar 64. Form Pengkajian Kebutuhan Gambar 65 Form Pengkajian Kebutuhan
edukasi keluarga Ny. D edukasi keluarga Tn. M

Gambar 66.Form Pengkajian Kebutuhan


Gambar 67.Form Pengkajian Kebutuhan
edukasi keluarga Tn. S edukasi keluarga Nn. E

100
Gambar 68. Form Pengkajian Kebutuhan Gambar 69. Form Pengkajian Kebutuhan
edukasi keluarga Nn. RR edukasi keluarga Nn. J

Gambar 70. Form Pengkajian Kebutuhan


Gambar 71. Form Pengkajian Kebutuhan
edukasi keluarga Ny. S edukasi keluarga Nn. E

101
Gambar 72. Form Pemberian informasi dan
Gambar 73. Form Pemberian informasi
pendidikan pasien dan keluarga Ny. P dan pendidikan pasien dan keluarga Tn.
R

Gambar 74. Form Pemberian informasi dan


Gambar 75. Form Pemberian informasi
pendidikan pasien dan keluarga Ny. D dan pendidikan pasien dan keluarga Tn.
M

Gambar 76. Form Pemberian informasi dan


Gambar 77. Form Pemberian informasi
pendidikan pasien dan keluarga Tn. S dan pendidikan pasien dan keluarga Nn.
E

102
Gambar 78. Form Pemberian informasi dan Gambar 79. Form Pemberian informasi
pendidikan pasien dan keluarga Nn. RR dan pendidikan pasien dan keluarga Nn.
J

Gambar 80. Form Pemberian informasi dan


Gambar 81. Form Pemberian informasi
pendidikan pasien dan keluarga Ny. S
dan pendidikan pasien dan keluarga Nn.
E

103
Gambar 82. Form lanjutan pengkajian Gambar 83. Form lanjutan pengkajian
kebutuhan pendidikan Ny. P kebutuhan pendidikan Tn. R

Gambar 84. Form lanjutan pengkajian Gambar 85. Form lanjutan pengkajian
kebutuhan pendidikan Ny. D kebutuhan pendidikan Tn. M

104
Gambar 86. Form lanjutan pengkajian Gambar 87. Form lanjutan pengkajian
kebutuhan pendidikan Tn. S kebutuhan pendidikan Nn. E

Gambar 88. Form lanjutan pengkajian


Gambar 89. Form lanjutan pengkajian
kebutuhan pendidikan Nn. RR kebutuhan pendidikan Ny. S

105
Gambar 90. Form lanjutan pengkajian Gambar 91. Form lanjutan pengkajian
kebutuhan pendidikan Nn. J kebutuhan pendidikan Nn. E

b. Memberikan edukasi kepada pasien menggunakan lembar balik

106
Gambar 92. edukasi kepada pasien Ny. P Gambar 93. edukasi kepada pasien Tn. R

Gambar 94. edukasi kepada pasien Ny. D Gambar 95. edukasi kepada pasien Tn. M

Gambar 96. edukasi kepada pasien Tn. S Gambar 97. edukasi kepada pasien Nn. E

107
Gambar 98. edukasi kepada pasien Nn. RR Gambar 99. edukasi kepada pasien Nn. J

Gambar 100. edukasi kepada pasien Ny. S Gambar 101. edukasi kepada pasien Nn. E

108
c. Mengevaluasi pemahaman pasien setelah pemberian edukasi

Gambar 102. Form catatan hasil evaluasi


Gambar 103. Form catatan hasil evaluasi
Ny.P
Tn. R

Gambar 104. Form catatan hasil evaluasi Ny.


Gambar 105. Form catatan hasil evaluasi
D
Tn. M

Gambar 106. Form catatan hasil evaluasi Tn. Gambar 107. Form catatan hasil evaluasi Nn.
S E

109
Gambar 108. Form catatan hasil evaluasi Nn.
Gambar 109. Form catatan hasil evaluasi Nn.
RR
J

Gambar 110. Form catatan hasil evaluasi Ny. Gambar 111. Form catatan hasil evaluasi Nn.
S E

Gambar 112. Cuplikan Video Mobilisasi Pascaoperasi

110
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyusunan laporan ini berdasarkan hasil dari rancangan aktualisasi yang telah
penulis seminarkan pada hari Jumat tanggal 5 November 2021. Seluruh rencana
kegiatan dalam rancangan aktualisasi tersebut telah dilaksanakan oleh penulis
selama mengikuti proses habituasi di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman. Adapun
kesimpulan yang didapat selama mengikuti kegiatan aktualisasi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Penulis dapat menyelesaikan semua kegiatan yang terdiri dari sub - sub
kegiatan yang telah direncanakan dalam Rancangan Aktualisasi dengan baik
dengan tingkat capaian pelaksanaan 100% pada setiap kegiatan.
a. Pada kegiatan membuat SPO telah dilaksanakan 100%. Kegiatan ini
sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada
pasien juga sebagai acuan dalam memberikan edukasi guna tercipta
keseragaman antar perawat dalam pemberian edukasi
b. Pada kegiatan membuat media edukasi lembar balik telah dilaksanakan
100%. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pemaham pasien dalam
menerima informasi dari perawat. Adapun tahapan dalam kegiatan ini yaitu
mengumpulkan materi, melakukan konsultasi dengan mentor dan PKRS,
mendesain media edukasi dan mencetak media edukasi.
c. Pada kegiatan membuat papan penanda pengingat pasien tentang kapan
diperbolehkan duduk telah dilaksanakan 100%. Kegiatam ini bertjutuan
sebagai pengingat untuk pasien, keluarga dan perawat mengenai waktu
yang ditentukan untuk mobilisasi duduk pada pasien yang mendapatkan
pembiusan dengan Spinal anestesi
d. Pada kegiatan memberikan edukasi kepada pasien telah dilaksanakan
100%. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pemahaman pasien
terutama pada pasien yang mendapatkan tindakan pembedahan. Tahapan
kegiatan ini yaitu mengkaji kemampuan pasien atau keluarga dalam
menerima edukasi, melakukan edukasi kepada pasien atau keluarga, dan
melakukan evaluasi pemahaman setelah diberikan edukasi.
2. Kegiatan - kegiatan inovatif sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pelayanan. Inovasi yang dibuat penulis diantaranya membuat
media edukasi dan membuat papan penanda pengingat. Inovasi yang mudah
111
dilaksanakan, tepat guna, tidak memakan biaya yang besar, dan bisa
berkontribusi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik
3. Penerapan nilai-nilai ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi) sangat diperlukan bagi setiap ASN
dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan tugas dan fungsi yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada
publik/masyarakat, penulis telah berusaha melakukan dengan baik
4. Membudayakan sikap saling menghormati, menghargai, menjunjung tinggi
nilai toleransi, kedisiplinan, kejujuran, kerjasama, profesionalitas,
tanggungjawab serta menjalin komunikasi dalam melaksanakan setiap
kegiatan akan menciptakan suasana yang harmonis dan selaras sehingga
tujuan dari setiap kegiatan dapat tercapai.
5. Etos kerja yang tinggi, kerja keras, tidak mudah menyerah, saling bekerjasama
dalam menemukansolusi dari permasalahan yang dihadapi dalam
melaksanakan kegiatan dan tugas sehari-hari sangat diperlukan. Hambatan
yang ada dalam menyelesaikan tugas menjadi tantangan untuk meningkatkan
kualitas diri dan tidak pantang menyerah. Dalam menemukan solusi atas
hambatan yang ada, terkadang memerlukan bantuan orang lain, sehingga
koordinasi dan komunikasi yang baik dengan rekan kerja perlu dijalin agar
apapun hambatan dan masalah yang ada dapat diselesaikan bersama-sama.

B. Saran
1. Kepala Bidang Keperawatan
Sebagai seorang CPNS perawat penulis memberikan saran bahwa perlu
adanya tindak lanjut yang optimal terhadap laporan program kerja dan laporan
unit perawatan Ruang Cempaka 2 sehingga kebutuhan ruangan seperti SPO
dapat terpenuhi yang diharapkan dapat mengoptimalkan proses asuhan
keperawatan pada pasien.
2. Kepala Ruang Cempaka 2
Sebagai seorang CPNS perawat penulis memberikan saran untuk
mengoptimalkan kegiatan rapat internal ruangan dengan dilakukan secara rutin
setiap bulan dan perlu adanya optimalisasi dalam mereview dan mengevaluasi
terhadap hasil laporan kinerja unit terutama pada proses pelaksanaan asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat, sehingga dapat memberikan
gambaran kualitas asuhan keperawatan yang telah diberikan, dan perawat

112
dapat melakukan peningkatan atau mempertahankan kualitas asuhan
keperawatan.
3. Sebagai seorang CPNS perawat, penulis memberikan saran bahwa perawat
perlu mempertahankan konsistensi dalam memberikan edukasi kepada pasien
terutama pasien yang mendapatkan tindakan pembedahan sesuai dengan
prosedur agar pelayanan yang diberikan dapat optimal.

C. Rencana Aksi
Penulis menyadari bahwa nilai-nilai dasar profesi PNS harus selalu
diamalkan dalam melaksanakan tugas sebagai seorang CPNS Perawat Terampil.
Penulis akan melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang CPNS Perawat
Terampil dengan penuh semangat dan tanggung jawab untuk melayani pasien,
keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.
Penulis sebagai seorang CPNS Perawat Terampil berharap dengan adanya
rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dapat
mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan tugas dan fungsi
utama melayani publik pada umumnya, serta melayani pasien, keluarga dan
masyarakat pada khususnya. Oleh karena itu, penulis menyusun rencana aksi
penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS sebagai berikut :
Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS
No Nilai Dasar Aksi

1 Akuntabilitas Penulis akan lebih bertanggung jawab dalam


mengemban amanah dan melaksanakan tugas
baik dari atasan maupun tugas yang menjadi
tanggung jawab pribadi.
Penulis akan selalu berusaha memberikan
pelayanan terbaik dan terus belajar demi
meningkatkan profesionalisme
2 Nasionalisme Penulis akan selalu bersikap toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat dan lingkungan
kerja.
Penulis akan selalu melakukan pelayanan pada
semua pasien dengan bersikap anti

113
diskriminasi dengan memberikan pelayanan
tanpa melihat status jaminan kesehatan pasien.
Penulis akan selalu bermusyawarah untuk
menyelesaikan permasalahan dalam
pekerjaan, menghormati keputusan dari atasan
serta menerima kritik dan saran dari rekan kerja
demi meningkatkan kualitas dalam memberikan
pelayanan kepada pasien, keluarga dan
masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman Kabupaten Sleman
3 Etika Publik Penulis akan selalu bersikap, bertingkah laku,
bertutur kata, dan bertindak sesuai dengan
kode etik PNS dan kode etik profesi dalam
lingkungan kerja maupun di luar lingkungan
kerja
4 Komitmen mutu Penulis akan selalu berorientasi pada mutu dan
kreatif dalam melaksanakan tugas sehingga
dapat mencapai hasil yang maksimal dan
berkualitas.
Penulis akan berusaha menciptakan inovasi –
inovasi terbaru dalam melakukan pekerjaan,
agar tercipta lingkungan kerja yang lebih baik
5 Anti korupsi Penulis akan melaksanakan tugas dan fungsi
berlandaskan sikap jujur, berani, dan mandiri
serta menjalankan amanah yang diberikan
dengan sebaik mungkin
Selain Rencana aksi nilai-nilai dasar profesi PNS diatas, berikut merupakan rencana
aksi penyempurnaan kegiatan aktualisasi dalam rangka optimalisasi dokumentasi
proses asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Kabupaten
Sleman:

Rencana Aksi Penyempurnaan Kegiatan Aktualisasi

114
No Kegiatan Aktualisasi Aksi

1 Membuat draft SPO Penulis akan memanfaatkan SPO yang telah


edukasi mobilisasi pada dibuat dalam pemberian edukasi guna
pasien pascaoperasi di menciptakan pelayanan yang optimal dan
ruang rawat inap bermutu dan akan melakukan koordinasi
dengan perawat lain dalam pemanfaatan SPO.
Penulis akan melanjutkan sosialisasi SPO di
ruangan atau bangsal lain.

2 Membuat media Penulis akan memanfaatkan media edukasi


edukasi lembar balik yang telah dibuat sebagai media untuk
memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga yang mendapatkan tindakan
pembedahan

Penulis akan berkoordinasi dengan perawat


lain untuk selalu memberikan edukasi kepada
pasien yang mendapatkan tindakan
pembedahan guna tercipta konsistensi dalam
pemberian edukasi

3 Membuat penanda Penulis akan memanfaatkan papan penanda


pengingat pasien yang yang telah dibuat, dan akan berkoordinasi
bertuliskan kapan dengan perawat lain untuk memanfaatkan
diperbolehkan duduk media yang dibuat.

4 Melakukan edukasi Penulis akan melanjutkan pemberian edukasi


kepada pasien tentang mobilisasi pascaoperasi pada pasien-pasien
mobilisasi pascaoperasi dengan tindakan pembedahan dan
mendokumentasikan Tindakan edukasi yang
penulis lakukan di rekam medis pasien

Demikian laporan aktualisasi ini penulis susun dengan harapan dapat


memberikan manfaat bagi semua pihak. Semoga kegiatan ini akan menjadi langkah
awal bagi penulis dan rekan kerja untuk senantiasa mengaktualisasikan nilai-nilai

115
dasar profesi Pegawai Negeri Sipil dalam kegiatan sehari-hari. Penulis berharap
dapat menciptakan suasana kerja yang produktif, tertib, nyaman dan bertanggung
jawab dalam rangka pengabdian kepada masyarakat sebagai pelayan publik.

116
LAMPIRAN

117
LEMBAR KONSULTASI MENTOR

Nama : Mita Tri Maryani, A.Md.Kep.


NIP : 199801152020122004
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Jabatan : Pelaksana/ Terampil - Perawat
Isu : Kurang Optimalnya Pemberian Edukasi Tentang Mobilisasi Pada
Pasien Pascaoperasi
Judul Aktualisasi : Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil Sebagai Calon Perawat Terampil Dalam
Pemberian Edukasi tentang Mobilisasi Pada Pasien
Pascaoperasi di ruang Cempaka 2 Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman Kabupaten Sleman
Nama Mentor : Tri Windiarti, S.Kep. Ners

Tahapan Kegiatan Komentar Tanda


Tangan

Sabtu, 23 Oktober 2021 • Penetapan isu sesuai


kondisi sekarang yang
Konsultasi Pengajuan Isu dan Judul untuk banyak ditemukan di ruang
Rancangan Aktualisasi perawatan
• Mengajukan isu di ruangan yang akan • Untuk kegiatan pertama kali
diangkat untuk aktualisasi adalah membuat SOP lalu
• Mengajukan kegiatan untuk rancangan kegiatan lainnya
aktualisasi • Mulai susun Rancangan
Output : Aktualisasi

• Terciptanya isu-isu yang akan diangkat


dalam pembuatan Rancangan Aktualisasi
yang disetujui dan rencana kegiatan

Bukti Pelaksanaan Bimbingan

118
Kamis, 28 Oktober 2021 - Uraikan nilai
organisasi satriya
Konsultasi hasil pembuatan Rancangan Aktualisasi - Fishbone
Menyusun Rancangan Aktualisasi ditambahkan data
kalau mobilitas
Output: perawat tinggi
- Mencari materi untuk
• Tersusunnya Rancangan Aktualisasi bahan lembar balik
dengan judul “Rancangan Aktualisasi Nilai- - Data untuk
Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil memperkuat isu tidak
Sebagai Calon Perawat Terampil Dalam harus angka, boleh
Pemberian Edukasi Tentang Mobilisasi
119
Pada Pasien Pascaoperasi Di Ruang sesuai hasil
Cempaka 2 Rumah Sakit Umum Daerah pengamatan
Sleman Kabupaten Sleman”
Bukti pelaksanaan bimbingan

120
121
122
LEMBAR KONSULTASI COACH

Nama : Mita Tri Maryani, A. Md. Kep


NIP : 199801152020122004
Unit kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Isu : Belum optimalnya pemberian edukasi mobilisasi
pascaoperasi
Judul Aktualisasi : Laporan Aktualiasasi Nilai-Nilai Dasar Profesi
Pegawai Negeri Sipil Sebagai Calon Perawat
Terampil Dalam Pemberian Edukasi Tentang
Mobilisasi Pada Pasien Pascaoperasi Di Ruang
Cempaka 2 Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Kabupaten Sleman
Nama Coach : Dr. Totok Suharto, S.T, M. Si
Tahapan kegiatan Komentar Paraf
6 November 2021 Target 10 pasien, disesuaikan
Konsultasi tentang dengan kemampuan saja dan
target pasien dalam waktu yang terbatas
aktualisasi

13 Desember 2021 - Filenya langsung digabungkan


Konsultasi laporan dalam PDF
aktualisasi - Visi dan misi RS dihapus
- Bukti konsultasi dengan mentor
dibedakan dengan form yang
dilampirkan
- Notulen dibuat dengan ukuran
mendekati sebenarnya
- Perhatikan tulisan yang ketika
dicetak nanti tidak terlalu kecil
- Lengkapi

123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
Lembar Form Masukan Penguji

Nama Peserta : Mita Tri Maryani, A.Md.Kep.


Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Instansi : Pemerintah Kabupaten Sleman
Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun 2021
No. Presensi : 23

1. Perbaiki tabel Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)


2. Tuliskan target jumlah media edukasi dengan lembar balik

Yogyakarta, 05 November 2021

Penguji,

Yanuar Purnomo Putro, S.STP, MM.

139
Lembar Form Masukan Penguji

Nama Peserta : Mita Tri Maryani, A.Md.Kep.


Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Instansi : Pemerintah Kabupaten Sleman
Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun 2021
No. Presensi : 23

Yogyakarta, 17 November 2021

Penguji,

Yanuar Purnomo Putro, S.STP, MM.

140
Lembar Form Masukan Mentor

Nama Peserta : Mita Tri Maryani, A.Md.Kep.


Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Instansi : Pemerintah Kabupaten Sleman
Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun 2021
No. Presensi : 23

1. Perhatikan form kebutuhan edukasi pasien, dituliskan informasi dan


edukasi tentang mobilisasi
2. Lihat hambatan pasien, tidak hanya dengan media yang ada tetapi
dicontohkan

Yogyakarta, 05 November 2021

Mentor,

Tri Windiarti, S.Kep, Ners

141
Lembar Form Masukan Mentor

Nama Peserta : Mita Tri Maryani, A.Md.Kep.


Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Instansi : Pemerintah Kabupaten Sleman
Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun 2021
No. Presensi : 23

Yogyakarta, 17 Desember 2021

Mentor,

Tri Windiarti, S.Kep, Ners

142
Lembar Form Masukan Coach

Nama Peserta : Mita Tri Maryani, A.Md.Kep.


Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Instansi : Pemerintah Kabupaten Sleman
Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun 2021
No. Presensi : 23

1. Perhatikan evidence pada setiap sub bagian/ sub kegiatan


2. Ditegasakan output secara kuantitatif (papan penanda dan media
edukasi)
3. Tuliskan target edukasi pasien dalam RA, sesuaikan dengan
kemampuan
4. Pertimbangkan pemberian media edukasi dengan video?

Yogyakarta, 05 November 2021

Yogyakarta, 5 November 2021

Coach,

Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si.

143
Lembar Form Masukan Coach

Nama Peserta : Mita Tri Maryani, A.Md.Kep.


Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Instansi : Pemerintah Kabupaten Sleman
Latsar CPNS Angkatan : XVIII Tahun 2021
No. Presensi : 23

Yogyakarta, 05 November 2021

Yogyakarta, 17 Desember 2021

Coach,

Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si.

144
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon : (0274) 417704


Fax : (0274) 411801 Website : http://diklat.jogjaprov.go.id Email :
diklat@jogjaprov.go.id

SURAT PERNYATAAN KOMITMEN

Yang bertanda tangan dibawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021

Nama : Mita Tri Maryani, A. Md. Kep


NIP : 199801152020122004
Jabatan : Pelaksana/ Terampil- Perawat

Menyatakan:
1. Bersedia untuk merubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, Mentor, Coach
terhadap hasil pengujian dalam Evaluasi Rancangan Aktualisasisaya hari ini.
2. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai dengan batas waktu yang telah
ditentukan, saya bersedia memperoleh sanksi dalam hal pengurangan nilai dari
Rancangan Aktualisasi saya tersebut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 05 November 2021

Yang Menyatakan,

Mita Tri Maryani, A.Md.Kep.

145
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon : (0274) 417704 Fax : (0274) 411801
Website : http://diklat.jogjaprov.go.id Email : diklat@jogjaprov.go.id

SURAT PERNYATAAN KOMITMEN

Yang bertanda tangan dibawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021

Nama : Mita Tri Maryani, A. Md. Kep


NIP : 199801152020122004
Jabatan : Pelaksana/ Terampil- Perawat

Menyatakan:
1. Bersedia untuk merubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, Mentor, Coach
terhadap hasil pengujian dalam Evaluasi Laporan Aktualisasisaya hari ini.
2. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai dengan batas waktu yang telah
ditentukan, saya bersedia memperoleh sanksi dalam hal pengurangan nilai dari
Rancangan Aktualisasi saya tersebut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 17 Desember 2021

Yang Menyatakan,

Mita Tri Maryani, A.Md.Kep.

146
SLIDE PRESENTASI

147
148
149
150
151
152
Slide Presentasi

153
154
155
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
n Kegiatan / November-Desember 2021
o Sub 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1
Kegiatan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1
1. Menyusun
draft SPO
Edukasi
mobilisasi
pasien
pascaoper
asi
2 Membuat
media
edukasi
lembar
balik
3 Membuat
papan
informasi
yang
bertuliskan
kapan
pasien
boleh
duduk
4 Memberik
an
edukasi
kepada
pasien
Proses Aktualisasi

Libur 156
Daftar Pustaka

http://www.Slemankab.go.id/ Diakses Pada Tanggal 22 Oktober 2021


https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/143793/Permen-Pan-Rb-No-35-Tahun-2019
Tentang Tugas Jabatan Perawat Terampil. Diakses Pada Tanggal 22
Oktober 2021
https://rsudsleman.slemankab.go.id/ Diakses Pada Tanggal 26 Oktober 2021
Idris, Irfan., Dkk. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Dan
III Analisis Isu Kontemporer. 2019. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Kusnandar, Agung., dkk. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Anti Korupsi.
Jakarta: Kedeputian Bidang Pendidikan Dan Peran Serta Masyarakat
Komisi Pemberantasan Korupsi
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publlik. Lembaga Administrasi Negara
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
Purwanto, Agus., dkk. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik. 2017.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Purwanto., Dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
Subbag Kepegawaian RSUD Sleman
Suwarno, Yogi., Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole Of Government.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Tim Widya Iswara Badan Diklat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

157

Anda mungkin juga menyukai