Disusun oleh :
Shabrina Fitriani,
S.E.
NIP. 19930730 201903 2 023
Disusun Oleh :
III
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena oleh
karena berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan “Laporan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil sebagai Bidan Terampil
dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan Mobilitas Dini pada Ibu Post Sectio
Caesaria (SC) di Bangsal Candi Gebang RSUD Prambanan Kabupaten Sleman”.
Laporan rancangan aktualisasi ini sendiri disusun untuk memenuhi syarat dalam
penyelesaian pendidikan dan pelatihan dasar (Latsar) golongan II di Badan Pelatihan dan
Pendidikan DIY.
Pada kesempatan ini, penulis ingin berterimakasih kepada pihak-pihak yang
membantu penyelesaian rancangan aktualisasi ini sebagai berikut:
1. Drs. YB. Jarot Budi Harjo selaku Kepala Badan Diklat DIY yang telah
memfasilitasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XVI;
2. Ibu dr. Wisnu Murti Yani, M.Sc, selaku Direktur RSUD Prambanan.
3. Bapak Dr. Totok Suharto, S.T., M.Si, selaku Coach yang telah membimbing dalam
penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini
4. Ibu Isti Hidayati, S.ST, yang telah memberikan masukan dan saran dalam
menyusun laporan rancangan aktualisasi ini
5. Bapak Ibu Widyaiswara yang telah menyampaikan ilmu tentang nilai-nilai dasar
profesi PNS selama mengikuti diklat latsar dengan penuh semangat dan sabar
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan,nasihat, dan semangat.
7. Rekan-rekan Latsar Golongan II khususnya angkatan XVI 2021
8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu
proses penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat di harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Yogyakarta,08 Desember 2021
Penulis,
IV
DAFTAR ISI
HAAMAN JUDUL.............................................................................................................................. I
BERITA ACARA............................................................................................................................... II
ABSTRAK.......................................................................................................................................... II
KATA PENGANTAR....................................................................................................................... IV
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................V
DAFTAR TABEL............................................................................................................................. VI
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................... VII
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................................VIII
DAFTAR ISTILAH...........................................................................................................................IX
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................ 11
C. Struktur Organisasi.....................................................................................................14
E. KONDISI ORGANISASI...........................................................................................26
BAB II AGENDA AKTUALISASI................................................................................................. 39
B. Proses Aktualisasi......................................................................................................51
BAB III PENUTUP........................................................................................................................ 101
A. KESIMPULAN........................................................................................................ 101
B. SARAN.................................................................................................................... 102
V
DAFTAR TABEL
VI
DAFTAR GAMBAR
VII
DAFTAR LAMPIRAN
VIII
DAFTAR ISTILAH
Anti Korupsi adalah tindakan tidak melakukan penyuapan, manipulasi dan perbuatan
melawan hukum yang merugikan keuangan negara, perekonomian negara, merugikan
kesejahteraan/kepentingan rakyat / umum
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai masalah dalam
bidang kesehatan ibu pada masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta
keluarga berencana.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi
pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan
teknis dan penetapan nomor induk pegawai.
Etika Publik adalah Suatu perbuatan yang dilaksanakan oleh ASN dalam menjalankan
pelayanan publik.
Gynecology adalah cabang kedokteran yang fokus pada kesehatan organ reproduksi
wanita.
Hemodialisa adalah terapi cuci darah di luar tubuh untuk seseorang yang ginjalnya
tidakbekerja secara normal.
Intensive Care Unit (ICU) merupakan ruang rawat inap khusus untuk kasus-kasus
yangperlu mendapatkan penanganan intensif.
Komitmen Mutu adalah suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau
pengguna
Nasionalisme adalah sifat, pikiran dan perasaan anggota satu bangsa yang menyatakan
keterikatan, hubungan emosional dengan bangsa dan negaranya disertai harapan serta
usaha agar bangsa dan negaranya mempunya tempat terhormat di antara negara dan
bangsa lain
IX
Manajemen ASN adalah PNS memberikan pelayanan secara profesional, jujur, adil
danmerata dalam menyelenggarakan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan
Obstetry adalah cabang kedokteran yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu,diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Pelayanan Publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat dan atau perintah peraturan perundangan
Sectio caesar adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan di mana irisan
dilakukandi perut ibu dan rahim untuk mengeluarkan bayi.
X
BAB 1
PENDAHULUAN
b. Misi
1) Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan dukungan teknologi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan
dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
3) Membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan
kesejahteraan.
4) Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai macam
ancaman dan bencana.
5) Membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
terwujudnya kabupaten cerdas.
1) Tujuan
Konsep pengembangan RSUD Prambanan secara keseluruhan disusun sebagai
12
arah pengembangan yang terencana sekaligus sebagai strategi yang terpadu dan
komprehensif. Konsep yang dikembangkan berorientasi pada kualitas dan kuantitas
pelayanan menuju pada keselamatan pasien (patients safety) yang bermuara pada
kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Bertujuan :
1. Mewujudkan pelayananprima sebagai Rumah Sakit rujukan
secaramenyeluruh dan komprehensif,
2. Mewujudkan SDM kesehatan dengan kompetensi sesuai standar,
3. Terwujudnya pengelolaan manajemen yang bersih dan bertanggung
jawab,
4. Terwujudnyapelaksanaan pelayanan secara optimal.
SATRIYA yaitu:
6) Yakin dan Percaya Diri, artinya: dalam menjalankan tugas selalu didasari
atas keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan
membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern.
13
C. Struktur Organisasi
Struktur Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan sesuai Peraturan Bupati Sleman
Nomor 49 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Prambanan adalah.
Susunan organisasi RSUD Prambanan terdiri dari:
a. Direktur;
b. Bagian Tata Usaha terdiri dari:
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Keuangan dan Akuntansi; dan
3. Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;
c. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan terdiri dari:
1. Seksi Pelayanan Medis; dan
2. Seksi Pelayanan Keperawatan.
d. Bidang Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan
terdiridari:
1. Seksi Pelayanan Penunjang; dan
2. Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan.
14
D. TUGAS DAN FUNGSI
1. Organisasi
1. Direktur
Direktur mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan pada
RSUD Prambanan.
Direktur dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
16
h. pelayanan administrasi pegawai dan pengelolaan tata usaha
kepegawaian;
i. pelaksanaan, pengoordinasian, dan fasilitasi penilaian angka kredit
dankinerja pegawai;
17
Subbagian Perencanaan dan Evaluasi dalam melaksanakan tugas
mempunyaifungsi:
a. penyusunan rencana kerja Subbagian Perencanaan dan Evaluasi;
b. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan perencanaan dan
evaluasi;
c. pelaksanaan dan pengoordinasian penyusunan rencana kerja
rumahsakit;
d. pelaksanaan dan pengoordinasian penyusunan rencana strategis
bisnis, rencana bisnis dan anggaran, dan pola tata kelola rumah
sakit;
e. pelaksanaan dan pengoordinasian evaluasi dan pelaporan
pelaksanaankinerja rumah sakit; dan
f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian
Perencanaan dan Evaluasi.
6. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan
dan mengoordinasikan pelayanan medis dan keperawatan.
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan dalam melaksanakantugas
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Bidang Pelayanan Medis dan
Keperawatan;
b. perumusan kebijakan teknis pelayanan medis dan keperawatan;
c. pelaksanaan dan pengoordinasian pelayanan medis;
d. pelaksanaan dan pengoordinasian pelayanan keperawatan;
e. pelaksanaan dan pengoordinasian entri data sistem informasi
rumahsakit; dan
f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang
PelayananMedis dan Keperawatan.
21
12. Bidang Pengembangan Mutu dan Data Informasi
Bidang Pengembangan Mutu dan Data Informasi mempunyai tugas
melaksanakan dan mengoordinasikan pengembangan mutu dan pengelolaan
data informasi.
Bidang Pengembangan Mutu dan Data Informasi dalam melaksanakan
tugasmempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja Bidang Pengembangan Mutu dan Data
Informasi;
b. perumusan kebijakan teknis pengembangan mutu dan
pengelolaan datainformasi;
c. pelaksanaan dan pengoordinasian pengembangan mutu;
d. pelaksanaan dan pengoordinasian pengelolaan data dan informasi;
e. pelaksanaan dan pengoordinasian entri data sistem informasi
rumahsakit; dan
f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang
Pengembangan Mutu dan Data Informasi.
23
15. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagiantugas RSUD Prambanan sesuai dengan keahlian.Jenis dan
jumlah jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan.
2. Unit Kerja
1. Instalasi Medik :
a. Instalasi Rawat Jalan, terdiri dari Klinik Spesialis : Penyakit Dalam,
Bedah, Anak, Obstetry-Gynecology, Syaraf, Gigi dan Mulut, Hemodialisa,
Orthopedhi,Telinga Hidung dan Tenggorokan, serta Jantung dan Pembuluh.
b. Instalasi Gawat Darurat, terdiri dari IGD untuk pelayanan kasus
kedaruratanmedis umum dan PONEK
c. Intensive Care Unit (ICU), merupakan ruang rawat inap khusus untuk
kasus-kasus yang perlu mendapatkan penanganan intensive.
d. Instalasi Rawat Inap, terdiri dari 4 Ruang Perawatan yaitu Candi Gebang,
Candi Sambisari, Candi Barong, dan Candi Ijo, sejumlah 107 tempat
tidur dan pada bulan septemer 2018 telah di lakukan evaluasi dan
penyesuaianjumlah tempat tidur menjadi 101.
e. Ruang operasi, yang dimanfaatkan untuk tindakan medik operatif spesialis
bedah, Orthopedi, Mata dan Obsgyn.
24
melayani pasien yang berasal dari rawat jalan, rawat inap dan IGD.
f. Instalasi Pemulasaraan/Kamar Jenazah, meliputi pelayanan
penitipan jenazah dan perawatan jenazah.
g. Instalasi Rekam Medik, meliputi pelayanan registrasi rawat jalan,
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TP2RI), penyimpanan berkas
rekam medik,pelayanan permintaan visum, data dan informasi, serta
surat keterangan medis.
h. Instalasi Sanitasi, meliputi penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah
sakit, persyaratan higiene dan sanitasi makanan minuman, penyehatan air,
pengelolaan limbah, pengelolaan tempat pencucian linen / laundry,
pengendalian serangga, tikus, dan binatang pengganggu lainnya,
dekontaminasi melalui Disinfeksi dan Sterilisasi, Persyaratan Pengamanan
radiasi serta upaya promosi kesehatan lingkungan/penyuluhan kesehatan
lingkungan RS
i. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, meliputi pelayanan
kalibrasi, pemeliharaan peralatan medis/non medis, pemeliharaan gedung,
kendaraan dan sarana penunjang.
j. Ruang Sterilisasi alat, atau disebut juga dengan Central Sterile Supply
Department ( CSSD) yaitu unit yang bertanggung jawab atas pencucian,
pensterilan dan distribusi alat yang telah disterilkan di rumah sakit.
3. Pegawai
Tugas Tambahan :
E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak organisasi
RSUD Prambanan berlokasi di Jalan Prambanan-Piyungan
Km.7 Delegan,Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Gambar A.2 Peta Letak Organisasi
2. Sarana Prasarana
a. Sarana Gedung
Tabel.1
Jenis dan Luas Bangunan RSUD Prambanan Tahun 2020
Kapasitas tempat tidur di RSUD Prambanan sudah sesuai dengan standar Rumah Sakit
Kelas C sebanyak 101 TT. Diharapkan ke depan diarahkan pada penambahan jenis
pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan. Data tentang kapasitas tempat tidur secara
terinci disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2
Jumlah Tempat Tidur Ruang Perawatan RSUD Prambanan Tahun 2020
1 Candi Sambisari 2 4 10 0 16
2 Candi Gebang 0 2 0 12 14
27
3 Candi Barong 0 0 0 18 18
4 Candi Ijo 0 0 0 20 1 21
5 NICU 2 2
6 PICU 1 1
7 ICU 4 4
TOTAL 86
3. Sarana Medis
Sarana dan prasarana medis sebagai kelengkapan penunjang pelayanan tersediasesuai
dengan standar peralatan medis Rumah Sakit Kelas C.
4. Sarana penunjang
Tabel 3
Sarana Penunjang RSUD Prambanan Tahun 2020
NO LOKASI NAMA ALAT MERK JUMLAH
Infant warmer GE 1
Sterilisiator Memert 1
Defibilator Mediana 1
Examination lamp 1
Infant Warmer GE 1
Dopler Jumpers 1
CTG Philips 1
Defibilator Mindray 1
29
Syring pump Terumo TE-331NW3S 2
Nebuliser Compamist 2 1
Centrifuge Kubota 1
Microscope Olympus 1
30
1
USG + Echo GE logic S7
1
Panoramic
1
CR Computerize Agfa
2
11 CSSD Sterilisiator Memert
1
Sterilisiator Steam MMM
1
Sterilisiator Low Temp White Elephant
1
Sterilisator Tuttnauer 3870 M
1
Washer Disinfector Steelco
1
12 Bank darah Blood bank Panasonik
1
ID Centrifuge L Bio Rad
1
ID Dispenser Bio Rad
1
ID Incubator L Bio Rad
1
Tube Sealer
1
14 Klinik obsgyn Examination Lamp MAK
1
Ultra Sonography GE Volusion P6D
1
15 Klinik gigi Dental unit SMU
1
Dental Unit Gnatus
1
16 Fisioteraphy Elektro terapi BTL 5000
1
Infrared lamp My life
1
Mikro Wave Diathermhy dr. Morton
1
Ultrasound Gima
1
17 Klinik saraf EMG + EEG Dantec/ Focus 3 CH NB
1
18 Klinik Mata INAMI Trial Frame K-0391
1
INAMI Trial Lens K-350
1
Ophthalmoscope KEELER Direct Ophthalmoscope
1
Loupe Donegan Optivisor DA 3
1
Fundus Camera OPTOMED Hand Held Fundus Camera
1
Biometri TOMEY JAPAN Biometer AL-100
1
Proyektor UNICOS Auto Chart Projector ACP-700
1
Keratometer UNICOS Auto Refracto / Keratometer URK-700
1
Slit lamp Zeis SL 150
1
19 Klinik THT ENT Set
1
Endoskopi
1
20 Hemodialisa EKG Fukuda Denshi FX 7200
1
Defibrator Mediana
1
Timbangan Secca 727
2
Patient Monitor Infinium II
31
5. SDM
Tabel 4
Data Direktur, Ka Subbag, Kasi dan pegawai Candi Gebang RSUD Prambanan
No Nama NIP Gol Jabatan
32
Tabel 5.Distribusi PNS dan Non PNS RSUD Prambanan Tahun 2020
34
Dokter Spesialis Mata 1 1
Dokter Spesialis Bedah 1 1 2
Dokter Spesialis Patologi 1 1
Klinis
Dokter Spesialis THT 1 1
Dokter Spesialis Jiwa 1 1
Dokter Gigi Spesialis 1 1 2
Konservasi/Endodonsi
Dokter Spesialis Anestesi 1 1
Dokter Spesialis Orthopaedi 1 1
& Traumatologi
Dokter Spesialis Jantung 1 1
Perawat 43 44 10 97
Perawat Gigi 3 3
Bidan 10 11 21
Apoteker 5 3 8
Psikolog Klinis 1 1
Pranata Laboratorium 3 8 11
Kesehatan
Asisten Apoteker 9 2 1 12
Sanitarian 1 1 2
Nutrisionis 3 1 4
Radiografer 4 4 8
Perekam Medis 4 2 6
Teknis Elektromedis 2 2
Fisioterapis 1 1 2
Terapi Wicara 1 1
Teknisi Transfusi Darah 1 1 2
Okupasi Terapis 1 1
Asisten Anestesi 1 1
Fisikawan Medis 1 1
Arsiparis 1 1
JUMLAH 125 150 19 36 330
35
Layanan unggulan yang dikembangkan di RSUD Prambanan pada tahun 2020
adalah Klinik Joglo Corona dan Layanan Homecare.
Gambar A.3 Klinik Joglo Corona
36
m. Instalasi Rekam Medik
n. Instalasi Sanitasi
o. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
p. Instalasi Central Sterile Supply Department (CSSD)
q. Fasilitas Penunjang Lain : Area Parkir, Mushola, Koperasi, Warung fotokopi,
pelayanan perbankan.
Pendapatan RSUD Prambanan dari jasa pelayanan pasien dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan seiring dengan pengembangan layanan di rumah sakit dan
peningkatan kunjungan pasien.
Realisasi pendapatan RSUD Prambanan disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Realisasi belanja pada tahun 2020 mengalami penurunan karena adanya beberapa
anggaran yang perlu disesuaikan kembali terkait revocusing kegiatan Covid-19. Hal ini
juga terimbas dari penurunan kunjungan sehingga serapan anggaran harus disesuaikan
dengan kebutuhan pelayanan (tidak maksimal). Kondisi pandemi yang belum bisa
37
diprediksi kedepannya memberikan masukan kebijakan efisiensi anggaran agar operasional
rumah sakut tetap terpenuhi.
38
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan
1. Identifikasi Isu Kontemporer
Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN), ASN memilki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
pengikat dan pemersatu bangsa. ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan pembangunan nasional melalui
pelaksana kebijakan dan pelayan publik.
Untuk mewujudkan ASN yang profesional melayani dengan bersih, ASN perlu
wajib menjalani masa percobaan yang tercantum dalam UU no 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara pasal 63. Masa percobaan dilaksanakan melalui prosespendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Masa percobaan tersebut
dilaksanakan selama 1 (satu) tahun.
Lembaga Administrasi Negara menterjemahkan amanat undang-undang tersebut
dalam bentuk Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang tertuang dalam Peraturan
Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Pelatihan dasar calon PNS dapat dilaksanakan dalam bentuk
pelatihan klasikal dan pelatihan non klasikal. Pelatihan klasikal merupakan proses
pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka di dalam kelas. Pelatihan non klasikal
merupakan proses pembelajaran yang dilakukan paling kurang melalui e-learning,
bimbingan ditempat kerja, pelatihan di alam bebas, pelatihan jarak jauh dan/ atau magang.
Pelatihan dasar ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan
secara terintegrasi yaitu
• Menunjukan sikap perilaku bela negara
• Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya
• Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia
39
Menurut UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Rumah sakit juga harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya
manusia, kefarmasian, dan peralatan. Di masa pandemi ini, rumah sakit banyak yang
dijadikan rumah sakit rujukan covid-19. Salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah
Prambanan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman.
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan merupakan RSUD Prambanan berdiri pada 1
Januari 2010 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009
tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 49 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Prambanan. RSUD Prambanan adalah rumah sakit kedua di Kabupaten
Sleman, merupakan pengembangan dari Puskesmas Prambanan dengan Rawat Inap.
Berdirinya RSUD Prambanan sebagai tindak lanjut evaluasi pemanfaatan rumah sakit
lapangan pada saat terjadi gempa Bantul Tahun 2016. Dengan adanya rumah sakit di
Wilayah Prambanan diharapkan dapat mendekatkan akses pelayanan kesehatan bagi
masyarakat Sleman Timur dan sekitarnya. Mengingat daerah Prambanan memiliki potensi
kebencanaan baik resiko gempa maupun dampak Merapi, sehingga perlu ketersediaan
pelayanan kesehatan yang terjangkau dan memadai.
Salah satu ruang perawatan di RSUD Prambanan adalah candi gebang, dengan
pelayanan diantaranya asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu nifas, bayi baru lahir dan
gangguan reproduksi. Berikut adalah data persalinan di Bangsal Candi Gebang dari bulan
Januari – September 2021.
Tabel 7
Data Persalinan di Tahun 2021
No Partus Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep
1 Spontan 8 1 4 13 8 7 11 10 11
2 SC 15 18 14 15 9 14 20 19 13
40
Gambar A.6
Data Persalinan Tahun 2021
Pada kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan II ini, penulis diberikan tugas untuk
membuat rancangan aktualisasi dan habituasi yang mengambil isu untuk menjadi prioritas.
Pada dasarnya isu yang muncul dapat bersumber dari individu, unitkerja maupun organisasi.
Berdasarkan hasil observasi dan konsultasi dengan atasan ternyata masih terdapat tugas
yang hasilnya belum sesuai dengan harapan. Berikut ini pengelompokkan dari kondisi yang
terjadi dan kondisi yang diharapkan:
41
tentang mobilitas mengetahui bahwa informasi publik
dini post SC dapat mobilitas dini post tentang
mempercepat SC dapat mobilitas dini
penyembuhan luka mempercepat post SC
rendah proses
penyembuhan luka
3 Keterbatasan SDM Terdapat SDM Kurangnya Management
ketika ada karyawan yang cukup SDM di bangsal ASN
yang sehingga pelayanan pasca
pelatihan/cuti/izin pelayanan dapat persalinan
atau ketika ada berjalan optimal
pasien maternal
Covid 19
.
Berdasarkan tabel yang disajikan, isu yang pertama adalah Ketidak patuhan
penunggu terhadap aturan bahwa penunggu hanya 1 orang. Sejak pandemi covid-19 pada
tahun 2020 RSUD Prambanan menerapkan peraturan penunggu pasien hanya 1 orang saja,
hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir penularan virus covid-19. Namun hal tersebut
sering kali di langgar terutama jika malam hari, lengahnya pengawasan di malam hari
mengakitbatkan mudah sekali untuk keluar masuk keluarga pasien sehingga pasien di tunggu
lebih dari 1 orang. Dari 4 pasien Post Partum 1 di antaranya di tunggu oleh 2 orang.
Gambar A.7 penunggu lebih dari 1
42
Isu yang kedua adalah pengetahuan Ibu tentang mobilitas dini post SC rendah,
Mobilisasi dini post sectio caesarea adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan
yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan sectio caesarea.
Mobilisasi juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka, dengan melakukan
mobilisasi ibu merasa lebih sehat, kuat dan dapat mengurangi rasa sakit dengan demikian
ibu memperoleh kekuatan, mempercepat kesembuhan, fungsi usus dan kandung kemih
lebih baik, merangsang peristaltik usus kembali normal dan mobilisasi juga membantu
mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti semula (Hartati dalam Lina, 2017).
Ketidak tahuan tentang apa itu mobilitas dini dan pentingnya mobilitas dini menjadi
kendala ibu tidak melakukan mobilitas dini, ketika melahirkan secara pembedahan atau di
sebut dengan Sectio Caesaria (SC) tentu saja di berikan anestesi atau sering di sebut obat
bius, ketika efek bius sudah habis maka nyeri di luka operasi sangat terasa dan bahkan
mengganggu aktifitas, karena rasa nyeri yang di rasakan tersebut sering kali ibu hanya
fokus di rasa sakit dan tidak mau untuk bergerak.Hal ini dapat berpengaruh dengan proses
penyembuhan luka dan dapat dilihat dari bulan januari-september 2021 terdapat 14 pasien
ibu post SC dengan luka basah. Hal tersebut sangat berpengaruh dengan cara menyusui
banyinya, ibu hanya akan mementingkan dirinya sendiri yang terpenting ibu merasa
nyaman tidak merasakan nyeri yang berlebih namun tidak memperhatikan posisi bayi.
Karena posisi atau cara menyusui yang kurang tepat maka akan berpengaruh pada
produktivitas ASI. Dari tanggal 20-23 Oktober 2021 4 pasien post SC ada 3 ibu yang
belum bisa miring kanan dan kiri setelah 24 jam post SC
Berikut data jumlah ibu post SC dengan luka basah
No Partus Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep jml
1 SC 15 18 14 15 9 14 20 19 13 137
2 Luka basah 2 2 2 3 1 0 1 2 1 14
Isu yang ketiga adalah Keterbatasan SDM ketika ada karyawan yang
pelatihan/cuti/izin atau ketika ada pasien maternal Covid 19. Dengan keterbatasan SDM
sangat mengganggu pelayanan di bangsal sehingga akan berpengaruh pada Mutu
pelayanan Rumah sakit.
43
.
Gambar. A.8 Jadwal Bangsal bulan agustus
2. Penetapan Isu
Analisis APKL adalah suatu alat bantu yang digunakan untuk menganalisis
ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual, problematik,
kekhalayakan, dan kelayakan dari isu-isu yang diperoleh di lingkungan RSUD Prambanan.
Aktual berarti nyata, benar-benar terjadi, dan sedang hangat dibicarakan masyarakat.
Problematik berarti bahwa suatu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu segera dicarikan solusinya. Kekhalayakan berarti bahwa isu yang ditemukan
menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan berarti bahwa isu tersebut bersifat
masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis APKL dilakukan cara dengan memberikan nilai positif atau negatif
pada masing-masing kriteria aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan. Apabila
isu yang ditemukan memenuhi kriteria maka diberi nilai positif, sebaliknya jika tidak
memenuhi kriteria diberi nilai negatif. Apabila semua kriteria dari suatu isu bernilai positif,
maka isu tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan dan berkualitas. Sebaliknya, apabila
pada isu tersebut ditemukan nilai negatif pada salah satu atau lebih kriteria, maka isu
dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas. Hasil analisis APKL
terkait isu-isu di RSUD Prambanan disajikan dalam tabel berikut ini.
Analisis
Kekhalayakan
Problematik
Layak
44
Analisis
Kekhalayakan
Problematik
No. ISU Keterangan
Aktual
Layak
Pengetahuan Ibu tentang mobilitas
2. dini post SC dapat mempercepat + + + + Layak
penyembuhan luka rendah
Keterbatasan SDM ketika ada
3. karyawan yang pelatihan/cuti/izin + + + + Layak
atau ketika ada pasien maternal
Covid 19
Penggunaan E-Presensi untuk
4. absensi bagi PNS tetapi kadang + + + - Tidak Layak
terkendala server error
Setelah dilakukan analisis APKL maka diperoleh empat isu yang memenuhi
syarat, sehingga perlu dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis USG. Berdasarkan
identifikasi isu kontemporer, maka dilakukan analisis untuk menentukan isu kontemporer
yang diselesaikan dalam rancangan aktualisasi ini. Analisis yang dilakukan dalam
penetapan isu kontemporer ini menggunakan metodeanalisis Urgency, Seriousness, growth
(USG). Metode ini menentukan urutan prioritas masalah yang diselesaikan dengan
memberikan skor 1 – 5. Penjelasan dari pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalahyang menyebabkan isu tersebut
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau menimbulkan masalah masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditanganisebagai mana mestinya.
45
Tabel 10 Penilaian USG
Jm
No ISU U S G Rank
l
1 Ketidak patuhan penunggu terhadap aturan bahwa 4 4 4 12 II
penunggu hanya 1 orang
2 Pengetahuan Ibu tentang mobilitas dini post SC 5 5 4 14 I
dapat mempercepat penyembuhan luka rendah
3 Keterbatasan SDM ketika ada karyawan yang 4 3 3 10 III
pelatihan/cuti/izin atau ketika ada pasien maternal
Covid 19
Keterangan :
Urgent = mendesak Seriousness = kegawatan Growth = pertumbuhan
5 = sangat penting 5 = sangat penting 5 = sangat cepat
4 = penting 4 = penting 4 = cepat
3 = cukup penting 3 = cukup penting 3 = cukup cepat
2= kurang penting 2= kurang penting 2= kurang cepat
1= tidak penting 1= tidak penting 1= lambat
Dari 3 isu yang menjadi sorotan, sesuai dengan kondisi dan tabel prioritas
pada analisis USG dan berdasarkan skala prioritas dari hasil analisis USG terkait
masalah yang telah diangkat, disimpulkan bahwa masalah “Pengetahuan Ibu tentang
mobilitas dini post SC rendah” merupakan masalah yang penting karena terkait dalam
upaya mempercepat pemulihan ibu post SC.
Analisis sebab dari isu tersebut disampaikan dalam analisi pohon masalah berikut.
46
Gambar C.1 P ohon Masalah
( MATERIAL)
Belum ada ( MEASURE ( MIND (MAN)
media edukasi MENT) POWER) Tingkat
mobilisasi dini Lembar Tidak ada pendidika
pemantauan dukungan dari rendah
belum ada keluarga untuk
mobilitas dini
4. Penetapan Judul
Berdasarkan rumusan penetapan isu yang paling urgent, seriousness, dan growth
di Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan dapat disimpulkan yang paling besar terdapat
pada nomer 2 yaitu pengetahuan Ibu tentang mobilitas dini post SC dapat mempercepat
penyembuhan luka rendah karena kuranya informasi tentang hal tersebut. Dengan adanya
pendampingan ini diharapkan pasien dapat melakukan mobilitas dini sehingga proses
penyembuhan luka lebih cepat.
Berdasarkan alasan tesebut dalam tahapan penulisan laporan aktualisasi ini
penulis menetapkan judul “Laporan Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil Sebagai Bidan Terampil Dalam Upaya Meningkatkan Pengetahuan Mobilitas
47
Dini pada Ibu Post Sectio Caesaria (SC) dalam proses mempercepat penyembuhan luka Di
Bangsal Candi Gebang RSUD Prambanan Kabupaten Sleman”.
Setelah terdapat judul yang paling sesuai, kemudian dijabarkan ke dalam
kegiatan–kegiatan yan masing–masing terdiri terdiri dari beberapa sub kegiatan. Dalam
menjalankannya perlu didasari dengan nilai-nilai dasar profesi PNS yang biasa disingka
dengan ANEKA, yaitu :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai
setiap individu, kelompok, atau organisasi dalam menjalankan tugasnya untuk
menunaikan amanah yang diberikan. Nilai – nilai yang terkandung dalam
akuntabilitas antara lain adalah tanggungjawab, kepemimpinan, transparansi,
Integritas, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, konsistensi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sifat, pikiran dan perasaan anggota satu bangsa yang
menyatakan keterikatan, hubungan emosional dengan bangsa dan negaranya,
disertai harapan serta usaha agar bangsa dan negaranya mempunyai tempat
terhormat diantara negara dan bangsa lain.
3. Etika Publik
Etika Publik merupakan suatu perbuatan yang dilaksanakan oleh ASN dalam
menjalankan pelayanan publik
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen
atau pengguna
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan tidak melakukan penyuapan, manipulasi dan
perbuatan melawan hukum yang merugikan keuangan negara, perekonomian
negara, merugikan kesejahteraan/kepentingan rakyat / umum.
48
Sub kegiatan:
a. Meminta saran dan persetujuan atasan
Sub Kegiatan :
b. Membuat design
3. Melakukan edukasi kepada ibu dan keluarga tentang mobilisasi dini ibu post
SC
Sub Kegiatan :
a. Menyiapkan ruangan
49
Table 11. Jadwal Kegiatan
Tanggal Kegiatan 30 Oktober – 04 Desember 2021
Okt November Desember
No Kegiatan 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4
0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 Menyusun IK
(Instruksi Kerja)
Mobilisasi dini
Post SC
2 Membuat media
edukasi
Mobilisasi Dini
Post SC
3
Melakukan
edukasi kepada
ibu dan keluarga
tentang
mobilisasi dini
ibu post SC
4
Melakukan
Pemantauan
Mobilisasi dini
ibu Post SC
oleh petugas
jaga
50
B. Proses Aktualisasi
Kegiatan 1: Menyusun Instruksi Kerja (IK)
Kegiatan / Kegiatan :
Sub Kegiatan / Menyusun Instruksi Kerja (IK)
Output Sub Kegiatan :
51
Deskripsi Proses Meminta saran dan persetujuan atasan
Tahapan pertama dalam kegiatan ini yaitu meminta saran
tentang tahapan tahapan yang harus dilakukan dalam
menyusun Instruksi Kerja dan meminta persetujuan Instruksi
Kerja untuk di ketahui oleh Direktur RSUD Prambanan.
Melakukan koordinasi dengan rekan kerja mengenai
penyusunan IK (Instruksi Kerja)
Setelah mendapatkan persetujuan dari atasan maka
berkoordinasi dengan rekan kerja apakah ada masukan dan
saran dalam tahapan Instruksi Kerja
Mencetak IK (Instruksi Kerja) Mobilisasi Dini Post SC
MANAJEMEN ASN
Dalam melakukan koordinasi dengan atasan dan rekan kerja, CPNS harus
bertanggungjawabdan terbuka terhadap hasil koordinasi
WHOLE OF GOVERNMENT
Dalam penyusunan IK (Instruksi Kerja) CPNS melakukukan koordinasi, komunikasi,
kerjasama denganberbagai pihak ( Kepala Ruang, Rekan kerja )
PELAYANAN PUBLIK
CPNS melakukan koordinasi dengan atasan dan rekan kerja dalam penyusunan IK
52
(Instruksi Kerja) dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang efektif dan efisien
Sub Kegiatan:
1.1 Meminta saran dan persetujuan atasan
Akuntabilitas
a) Saat berkoordinasi dengan mentor dan rekan kerja, CPNS harus mempunyai
kejelasandalam menjabarkan kegiatan apa yang akan diadakan, dan
b) Melaporkan yang telah dibuatnya sebagai bentuk pertanggungjawaban dari CPNS
kepada atasan
Nasionalisme
a) Pada saat membuat janji dengan mentor, CPNS berusaha untuk menghormati
mentor dengan menyesuaikan kesediaan mentor, dan
b) Mengucapkan terimakasih atas kesediaandan saran yang diberikan
Etika Publik
a) Pada saat akan berkonsultasi dengan mentor, CPNS harus sopan tepat waktu sesuai
perjanjiansehingga tidak mengganggu kegiatan lain mentor, dan
b) CPNS harus menjadi pendengar yang baik atas kritik dan saran yang diberikan oleh
mentor
Komitmen Mutu
a) Saat berkonsultasi dengan mentor, CPNS harus disiplin terhadap waktu, dan CPNS
menyampaikan kegiatan apa yang akan dibuat, kendala-kendala apa saja yang dialami
dalam penyusunan IK (Instruksi Kerja), sehingga waktu untuk berkonsultasi lebih
efisien
Anti korupsi
a) CPNS harus berani dalam menerima kritik dan saran dari mentor,
53
cermat dan akuntabel agar dalam pelaksanaan penyusunan IK (Instruksi Kerja)
nantinya benar-benar dapatmemberikan sumbangan bagi keberhasilan pelaksanaan
kegiatan secara keseluruhan.
b) Dan dalam proses koordinasi dilakukan secara jelas agar tidak terjadi kerancuan
dalam pelaksanaan kegiatan.
Nasionalisme
a) Koordinasi harus didasarkan pada semangat kerjasama tim yang baik, sehingga
satu sama lain saling mendukung untuk mewujudkan tujuan koordinasi bagi
keberhasilankegiatan.
b) Saling menghargai antar satu dengan yang lain dalam proses koordinasi sangat
diperlukan agar dapat berjalan lancar, efektif dan efisien bagi keberhasilan
pelaksanaan kegiatan.
Etika Publik
a) Koordinasi dilakukan secara cermat agar tidak ada aspek / materi yang tertinggal.
b) Dandalam melakukan koordinasi harus secara professional, siap menerima kritik dan
sarandan teman ataupun atasan
Anti Korupsi
a) Saat melakukan koordinasi rekan kerja CPNS harus jujur menyampaikan maksud
dantujuan.
b) Dalam melakukan koordinasi dengan rekan kerja, CPNS harus berani dalam
menerima kritik dan saran tentang penyusunan IK (Instruksi Kerja).
54
waktu sesuai jadwal.
Nasionalisme
a) Dalam proses mencetak IK (Instruksi Kerja) CPNS berkerjasama dengan rekan
kerja untuk bergantian penggunaan printer, apa bila di pakai dan menghargai dan
antri apa bila sedang di gunakan.
Etika Publik
a) CPNS harus teliti dalam mencetak IK (Instruksi Kerja) agar tersusun secara
sistematis.
Komirmen Mutu
a) Dalam mencetak IK (Instruksi Kerja) harus akurat, tidak terbolak balik susunannya,
sehingga mudah dilaksanakan.
Anti Korupsi
Pembuatan IK (Instruksi Kerja) ini bertujuan untuk menjadikan pelayanan yang di lakukan
sesuai dengan Prosedur sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan di Ruang candi
Gebang dan mampu memperlancar kegiatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
yang mempunyai kontribusi terhadap salah satu Misi Pemda Sleman yaitu meningkatkan
pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
Penguatan terhadap Nilai Organisasi
Selaras
CPNS bekerjasama secara harmoni dengan rekan kerja dan juga atasan dalam proses
pembuatan IK (Instruksi Kerja) dan selaras dengan Visi Misi Pemda Sleman.
Akal Budi Luhur
Dalam pembuatan IK (Instruksi Kerja), pada saat koordinasi dengan teman kerja dan
juga atasanharus mengedepankan sopan santun
Teladan-Keteladanan
CPNS dalam melakukan kegiatan pembuatan IK (Instruksi Kerja) dapat menjadi teladan
untuk rekansejawat di instansinya
Rela Melayani
CPNS sebagai pelayan publik harus rela dan ikhlas melayani pasien, salah satunyaadalah
55
membuat IK (Instruksi Kerja) Mobilisasi Dini Post SC
Inovatif
Kegiatan meningkatkan pengetahuan mobilisasi dini merupakan kegiatan inovatif
yang dibuat oleh CPNS ,untuk mengurangi angka kesakitan pada ibu pasca salin
Yakin dan Percaya
CPNS harus yakin dan percaya diri saat membuat IK (Instruksi Kerja) kegiatan.
Ahli Profesional
Sebagai seorang ASN dituntut untuk selalu bersikap professional ketika sedang melakukan
koordinasi dan menyusun rancangan kegiatan ini.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Berdasarkan kegiatan menusun Instruksi kerja makna yang diperoleh yaitu pentingnya
berkoordinasi dan komunikasi dengan orang lain.
56
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN 1
Menyusun Instruksi Kerja (IK)
Sub Kegiatan :
1.1 Meminta saran dan persetujuan atasan
koorinasi dengan Mentor
Kamis, 30 Oktober 2021
57
1.2 Melakukan koordinasi dengan rekan kerja mengenai penyusunan IK (Instruksi
Kerja)
58
1.3 Mencetak IK (Instruksi Kerja) Mobilisasi Dini Post SC
(Gambar 1.3a Draf Instruksi Kerja)
59
60
(Gambar. 1. 3b Instruksi Kerja yang sudah di ketahui Direktur RSUD Prambanan)
61
62
PROSES AKTUALISASI KEGIATAN 2
63
Kegiatan II: Membuat media edukasi Mobilisasi Dini Post SC
Kegiatan / Kegiatan :
Sub Kegiatan / Membuat media edukasi Mobilisasi Dini Post SC
Output
Sub Kegiatan :
2.1 Menyiapkan materi Mobilisasi Dini Post SC
2.2 Membuat design
2.3 Berkonsultasi dengan mentor
2.4 Mencetak media
Output Kegiatan :
a. Mendapatkan persetujuan dari mentor terkait materi yang di
jadikan edukasi.
b. Terciptanya media edukasi sesuai kesepakatan.
c. Tercetaknya media edukasi
Membuat design
Setelah materi sudah di siapkan maka langkah selanjutnya
yaitu design media di buat dengan format ppt kemudia warna
di sesuaikan dengan warna ibu ibu yaitu dominasi warna pink
dan putih agar ibu tertarik untuk melihat dan membaca
sehingga informasi dapat tersampaikan dan juga di buat vidio
agar ibu mudah dalam memahami.
64
Berkonsultasi dengan mentor
MANAJEMEN ASN
Saya sebagai CPNS Bidan Terampil melaksanakan kegiatan pembuatan media edukasi
secara terstruktur dan menarik dengan tujuan agar mudah difahami oleh pembaca dan
meningkatkan minat membaca pasien.
WHOLE OF GOVERNMENT
Dalam pembuatan media edukasi CPNS harus mampu bekerja sama dengan tim percetakan
guna menghasilkan media edukasi yang berkualitas sehingga dapat bermanfaat untuk
masyarakat
PELAYANAN PUBLIK
Media edukasi bisa menjadi sarana untuk mempermudah mensosialisasikan kegiatan.
Pembuatan media edukasi yang inovatif, menarik dan komunikatif merupakan bentuk
pelayanan kepada pasien
65
Sub Kegiatan:
2.1 Menyiapkan materi Mobilisasi Dini Post SC
Akuntabilitas
a) Dalam menyiapkan materi untuk media edukasi, CPNS harus mengumpulan
materi yang bisa dipertanggungjawabkan.
b) Pencarian materi harus dapat dipercaya, sehingga harus ada referensinya.
c) Materi yang di gunakan harus jelas dan mudah di pahami, dan dapat di gunakan
dengan konsisten di gunakansecara terus menerus sebelum ada perbaruan..
d) Dalam mencari sumber materi harus transparan kepada semua pihak
Nasionalisme
a) Dalam menyiapkan materi CPNS melakukan musyawarah kepada mentor dan
teman sejawat tentang materi yang akan dimasukan ke dalam ke media edukasi
c) Dalam kegiatan diskusi sebagai CPNS harus menghormati atasan atau rekan
kerja, tidak lupa untuk menghormati saran dan masukan yang di berikan.
66
b) Dalam mencari materi edukasi CPNS harus tanggap sehingga dapat menemukan
buku / materi yang sesuai.
c) Dalam melakukan koordinasi seorang CPNS dalam bekerja harus efektif dan efisien
agar tidak mengganggu jam pelayanan.
d) Kreatif dalam mencari sumber
Anti korupsi
a) Dalam menyiapkan materi CPNS harus jujur sesuai dengan referensi yang ada.
b) Pencarian dan menyiapkan materi adalah bentukkerja keras CPNS dalam membuat
rancangan media edukasi
c) Seorang ASN harus berani dalam mengemukakan pendapat. Sebagai ASN juga
harus peduli terhadap pendapat orang lain dan
a) Dalam pembuatan design, konten yang digunakan CPNS harus sopan dan tidak
menyinggung orang lain. Dalam pembuatan design CPNS bermusyawarah
dengan teman kerja mengenai design yang paling cocok dan menarik untuk
dibaca.
b) Jika terdapat kesulitan dalam pembiatan design harus bekerjasama dengan orang
lain.
67
menimbulkan kebosanan pada saat membacanya.
c) Menggunakan tata bahasa yang ramah sehingga tidak menyinggung orang lain.
Komitmen mutu
a) CPNS harus menggunakan kreatifitasnya dengan tujuan untuk mempermudah
pasien dalam memahami isi dari materi edukasi.
b) CPNS membuat Design yang inovatif sehingga tidak menimbulkan kebosanan saat
membaca.
c) Dan tentu harus efektif dan efisien agar informasi yang di dapatkan dapat
terserapaksimal.
Anti korupsi
a) CPNS berani menerima kritik dan saran yang membangun, agar terciptanya media
edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
b) CPNS harus bekerja keras dalam pembuatan design agar media edukasi yang disusun
berkualitas.
c) Seorang ASN harus bertanggung jawab pada tugasnya dan disiplin dalam
mengerjakkannya.
Akuntabilitas
a) Saat berkonsultasi dengan mentor, CPNS dengan jelas menjabarkan isu yang
diambil, data pendukung dan jugatindakan untuk mengatasi isu.
Nasionalisme
a) Pada saat membuat janji dengan mentor CPNS berusaha untukmenghormati
mentor, dengan menyesuaikan kesediaan mentor. Dan setelah berkonsultasi dengan
mentor CPNS akan mengucapkan terimakasih atas kesediaan dan saran yang
68
diberikan.
b) Menghargai pendapat atau komentar mentor
Etika publik
a) Pada saat akan berkonsultasi dengan mentor CPNS harus datang dengan sopan
dan tepat waktu sesuai perjanjian, sehingga tidak mengganggu kegiatan mentor.
b) Saat berkonsultasi dengan mentor, CPNS menjadi pendengar yang baik atas
kritik dan saran yang diberikan oleh mento, ramah ketika menyampaikan
pendapat
Komitmen mutu
a) Saat berkonsultasi dengan mentor CPNS harus disiplin terhadap waktu,
menyesuaikan waktu mentor, sehingga tidak mengganggu kegiatan lain mentor. Saat
berkonsultasi dengan atasan secara langsung,
b) CPNS menyampaikan perkembangan kegiatan yang telah dibuat, dan
menyampaikan kendala – kendala apa saja yang dialaminya saat prosespembuatan
media edukasi agar waktu untuk berkonsultasi lebih efisien
Anti korupsi
a) CPNS berani dalam menerima kritik dan saran dari mentor, sehingga dapat
menghasilmedia edukasi yang berkualitas. Dalamberkonsultasi dengan mentor,
b) CPNS harus jujur dalam mengungkapkan kendala-kendala yang menghambat
dalammenyelesaikan kegiatan.
c) Bertanggung jawab dengan tugasnya, dan bersikap disiplin agar tugas segera
terselesaikan
2.4 Mencetak media edukasi Mobilisasi DiniPost SC
Akuntabilitas
a) Dalam proses pencetakan CPNS harus bertanggung jawab penuh agar selesai
sesuaijadwal.
b) Dari hasil cectakan media harus jelas dapat di pahami oleh klien. Harus konsisten
dalam penggunaan media.
Nasionalisme
a) Dalam proses pencetakan media edukasi casn berkerjasama dengan ahli cetak
agarmedia edukasi dapat selesai dengan optimal.
b) CPNS rela berkorban pada saat hari tidak bekerja untuk ke percetakan, sehingga
media edukasi bisa selesai sesuai waktu yang ditentukan. Dalam melakukan hal
69
apapun harus saling menghormati kepada siapapun ketika sedang berproses.
Etika publik
a) Lembar balik yang dicetak harus mengedepankan sopan santun, menggunakan
konten yang IK sopan dan ramah, sehingga pasien dan membaca media edukasi
dengan nyaman.
b) CPNS harus teliti dengan jumlah yang dicetak, sehingga sesuai dengan rencana.
Komitmen mutu
a) Dalam pencetakan media edukasi harus akurat, tidak terbolak balik susunan
designnya, sehingga mudah difahami oleh pasien.
b) CPNS harus tepat waktu dalam memasukkan ke percetakan sehingga media
edukasi bisa jadi sesuai dengan rencana sehingga bisa efektif dan efisien dalam
penggunaan media
Anti korupsi
a) Sebelum proses pencetakan CPNS harus kerja keras dalam meneliti kembali
apakahsudah layak dicetak atau apakah masih ada kekurangan atau tidak..
b) Seorang ASN harus disiplin dan bekerja keras dalam melaksakan tugasnya.
c) Mandiri tidak mengandalkan orang lain
Pembuatan Media edukasi ini bertujuan untuk memudahkan ibu dalam menangkap atau
memahami pendidikan kesehatan yang di berikan sehingga ibu dapat menerima informasi
dengan baik dan dapat di terapkan sesuai dengan yang di harapkan kegiatan ini
mempunyai kontribusi terhadap salah satu Misi Pemda Sleman yaitu meningkatkan
pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan menjangkau bagi semua lapisan
masyarakat.
Penguatan terhadap Nilai Organisasi
Selaras :
CPNS berkerjasama dengan rekan kerja dalam pembuatan media edukasi
Dalam pembuatan media edukasi, CPNS harus mengedepankan sopan santun, tidak
menggunakan gambar yang menyinggung orang lain
Teladan:
70
CPNS harus menjadi teladan rekan kerja dalam pembuatan media edukasi
Rela Melayani :
CPNS sebagai pelayan publik harus rela dan ikhlas melayani pasien, salah satunyaadalah
membuat media edukasi
Inovatif :
Dalam pembuatan media edukasi, CPNS harus inovatif dalam menuangkan ide
idenya sehingga tercipta media edukasi yang komunikatif
Yakin dan Percaya Diri :
CPNS harus yakin, tidak ragu-ragu dan percaya diri dalam pembuatan media edukasi
Ahli Profesional :
CPNS dalam melakukan pembuatan media edukasi harus bertanggungjawab terhadap
pekerjaannya
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Berdasarkan kegiatan membuat media makna yang di peroleh yaitu kita harus paham
situasi dan paham mengenai sasaran sehingga media yang di buat dapat sesuai di terapkan
di sasaran dan juga di tuntut untuk kreatif agar pesan bisa menarik hati sasaran.
71
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN II
Membuat media edukasi Mobilisasi Dini Post SC
Sub Kegiatan :
72
2.2 Membuat design
73
2.3 Berkonsultasi dengan mentor
Hasil Konsultasi
Kamis,06 November 2021
74
2.4 Mencetak media
75
PROSES AKTUALISASI KEGIATAN 3
76
Kegiatan III: Melakukan edukasi kepada ibu dan keluarga tentang mobilisasi dini ibu
post SC
Kegiatan / Kegiatan :
Sub Kegiatan / Melakukan edukasi kepada ibu dan keluarga tentang mobilisasi
Output
dini ibu post SC
Sub Kegiatan :
3.1 Menyiapkan ruangan
3.2 Menyiapkan alat (mediadan lembar pretest)
3.3 Melakukan edukasi tentangmobilitas dini Post SC
3.4 Melakukan evaluasi kegiatan (Post test dan mengulang
kembali)
Output Kegiatan :
77
media dan lembar pretest kemudian langkah selanjutnya
memberikan pertanyaan kepada ibu terkait dengan soal yang
tertera di lembar pretest.
Edukasi kepada ibu dan keluarga tentang mobilisasi dini Post SC merupakan salah
satu kegiataninovasi untuk pasien ibu nifas, dalam rangka mewujudkan ASN yang
profesional.
Pelayanan Publik :
78
Sebelum melakukan edukasi kepada ibu dan keluarga pasien, Koordinasi perlu
dilakukan dengan rekan kerja dan atasan tentang edukasi mobilisasi dini supaya
kegiatan berjalan dengan lancar.
Sub Kegiatan:
Menyiapkan ruangan
Akuntabilitas
a) Dalam mempersiapkan ruang, CPNS harus melindungi hak hak privasi pasien,
sehingga pasien percaya kepada pelayananbidan.
b) Dalam menyiapkan ruangan, CPNS harus bertanggungjawab pada ruangan yang
disiapkan sehingga pasien merasa nyaman
c) Dalam menyiapkan ruang pasien harus adil dalam menyikapi pasien tidak boleh
membeda bedakan kelas.
Nasionalisme
Etika publik
b) Dalam menyiapkan ruangan CPNS harus teliti dalam melindungi privasi pasien,
memastikan tidak ada tirai yangmacet / tidakbisa tertutup
79
d) Peduli terhadap keluhan atau keinginan pasien.
Komitmen mutu
a) Ruangan yang digunakan adalah ruangan bangsal pasien tersebutdi rawat, akan tetapi
tetap melindungi privasi pasien dengan adanya tirai pemisah dengan pasien
sebelahnya.
b) Dalam menyiapkan ruangan harus sesuai dengan tujuannya, sehingga efektif saat
pelaksanaan pijat oksitosin
Anti korupsi
a) Dalam menyiapkan ruang, CPNS mandiri tidak bergantung padateman kerja.
b) Dalam menyiapkan ruang, CPNS berani meminta bantuan, apabila pekerjaannya
belum selesaidilakukan.
c) Sebagai pelayan publik ASN harus adil dalam memberikan pelayanan
80
b) Dalam menyiapkan media, CPNS harus teliti apakah ada lembaran yang rusak atau
hilang lembaranya.
c) Bersikap santuk ketika sedang bersama pasien dan keluarga
Komitmen mutu
a) Penjelasan dengan media edukasi lebih efisien karena isi dari media edukasi
merupakan ringkasan dari beberapa materi – materi yang telah di kumpulan oleh
CPNS, dan media edukasi lebih menarik sehingga tidak menimbulkan kebosanan
pada saat membacanya.
b) Menggunakan media edukasi lebih efektif, sehingga keluarga pasien diharapkan
dapatmemahami apa yang dijelaskan
Anti korupsi
a) CPNS menyiapkan secara mandiri media edukasi, tidak bergantung pada orang lain
b) Seorang CPNS harus selalu bersikap sederhana.
81
b) Dalam melakukan edukasi CPNS menjelaskan dengan runtut, tidak tergesa – gesa.
Sehingga apa yg disampaikan dapat tersampaikan dengan jelas
Anti korupsi
a) Dalam melakukan edukasi CPNS harus kerja keras dengan sungguh – sungguh
agaribu dapat melakukan mobilisasi dengan benar.
b) Dalam melakukan edukasi harus jujur terhadap waktu, tidak boleh dipercepat
agar cepat selesai
d. Melakukan evaluasi kegiatan (Post test dan mengulang kembali)
Akuntabilitas
a) Dalam membuat evaluasi, CPNS harus bersifat transparansi dan hasil dari
evaluasidi laporkan kepada pimpinan tidak untuk disimpan sendiri.
a) Dalam melaksanakan tugas evaluasi CPNS harus ihklas tanpa adanya rasa
dibebanisehingga pelaksanaan kegiatan evaluasi dapat berjalan lancar.
b) Dalam melakukan hasil evaluasi CPNS bermusyawarah dengan rekan kerja agar
hasil lebih bersifat obyektif
Etika publik
a) Saat melakukan evaluasi terhadap pasien, CPNS harus bersifat sopan, tidak
mendiktepasien.
b) Pada saat melakukan evaluasi, CPNS bersifat ramah dengan pasien, menanyakan
sejauh mana kefahaman pasien tentang apa yang sudah didemonstrasikan
Komitmen mutu
a) Pada saat melakukan evaluasi CPNS harus tanggap dalam menanggapi apa yang
ingin ditanyakan pasien.
82
a) Dalam membuat evaluasi CPNS harus melaporkan hasil evaluasi dengan jujur,
apa adanya tidak dibuat buat.
b) Dalam melaporkan evaluasi CPNS harus mandiri dalammembuat laporan dan juga
melaporkannya ke pimpinan
Sebagai seorang ASN bidan pelaksana melakukan edukasi mobilisasi dini Post SC mampu
berkontribusi dalam mewujudkan misi organisasi “Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau”.
Selain itu sesuai dengan VISI Pemda Sleman “Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah
Bersama Yang Cerdas, Sejahtera, Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki
Jiwa Gotong Royong” . karean degan edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan kemauan mobilisasi dini sehingga mutu pelayanan menjadi lebih baik
lagi.
Penguatan terhadap Nilai Organisasi
Selaras
CPNS bekerja sama dengan rekan kerja dalam melakukan kegiatan sosialisasi kepada
keluarga pasien
Akal budi luhur :
Proses kegiatan sosialisasi pijat oksitosin dilakukan dengan ramah dan sopan santun,
menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dimengerti
Teladan - keteladanan:
CPNS dalam melakukan kegiatan sosialisasi tentang pijat oksitosin dapat menjadi
teladan untuk rekan sejawat di instansinya
Rela Melayani :
CPNS harus rela dan ihklas dalam melayani kebutuhan pasien, salah satunya adalah
konseling dan sosialisasi tentang pijat oksitosin kepada keluarga pasien
Inovatif :
83
Kegiatan yang dilakukan ini merupakan kegiatan yang inovatif dengan tujuanlancarnya
pengeluaran asi bagi ibu nifas
Yakin dan Percaya Diri :
CPNS melakukan kegiatan ini dengan sikap yakin dan percaya diri, sehingga keluarga
pasien merasa percaya kepada bidan
Ahli Profesional :
CPNS dalam melakukan kegiatan ini harus bertanggungjawab sesuai dengan tupoksinya
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Berdasarkan kegiatan edukasi ini kita belajar mengenai sopan santun dan ramah ketika sedang
berkomunikasi dengan oranglain, dan menghargai kepada orang lain serta sabar menghadapi karakter
masing masing orang.
84
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN III
Melakukan edukasi kepada ibu dan keluarga tentang mobilisasi dini ibu post SC
Sub Kegiatan :
85
3.2 Menyiapkan alat (mediadan lembar pretest)
86
(Gambar. 3.2 Media dan Kuesioner pre test)
( Gambar edukasi Mobilisasi Dini kepada Ny S)( Gambar edukasi Mobilisasi Dini kepada Ny Nv)
( Gambar edukasi Mobilisasi Dini kepada Ny C)( Gambar edukasi Mobilisasi Dini kepada Ny W)
87
3.4 Melakukan evaluasi kegiatan (Post test dan mengulang kembali)
88
(Gambar. 3.4b Kuesioner Post Tesr)
89
PROSES AKTUALISASI KEGIATAN 4
90
Kegiatan IV: Melakukan Pemantauan Mobilisasi dini ibu Post SC oleh Petugas
Jaga
Kegiatan / Kegiatan :
Sub Kegiatan / Melakukan Pemantauan Mobilisasi dini ibu Post SC oleh Petugas
Output
Jaga
Sub Kegiatan :
Output Kegiatan :
a. Semua Ibu POst SC melakukan Mobilitas Dini Post SC
sesuai tahapan
b. Keluarga membantu ibu untuk Mobilisasi dini
91
yang ringkas san langsung dapat di lihat hasiknya.
WHOLE OF GOVERNMENT
Implementasi Manajemen ASN sebagai seorang CPNS adalah Mampu berkerjasama
dengan rekan kerja dan bersikap netral dan professional selama melakukan pemantauan
mobilisasi dini yang telah dilakukan rekan kerja
MENEJEMEN ASN
Sebagai seorang ASN dalam melaksanakan pemantauan harus sesuai dengan tahapan
yang sudah dibuat di lembar pemantauan.
PELAYANAN PUBLIK
92
Sebagai seorang ASN melakukan pemantauan dengan sopan santun, jujur dan transparan
terhadap hasil pemantauan untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Sub Kegiatan:
Akuntabilitas
a) Sebagai ASN harus mampu berkoordinasi dan diskusi dengan atasan terkait lembar
pemantauan.
b) Bersikap transparan untuk memberikan kejelasan terhadap atasan dan rekan kerja
Nasionalisme
Anti Korupsi
93
Nasionalisme
a) Dalam melaksanakan tugas dan kegiatan harus dilandasi rasa ihklas tanpa adanya
rasa dibebani sehingga pemantauan dapat dilakukan denganmaksimal
Etika publik
a) Saat melakukan pemantauan, bahasa yang digunakan harus bahasa yang sopan,
sehingga tidak menyinggung. CPNS.
Komitmen mutu
a) Pada saat melakukan pemantauan harus tanggap dalam keluhan ibu.. Dalam
melakukan pemantauan harus sesuai form yang sudah di buat
Anti korupsi
a) Dalam melakukan edukasi CPNS harus kerja keras dengan sungguh – sungguhagar
ibu dapat melakukan mobilisasi dengan benar.
Anti Korupsi
a) ASN harus disiplin dalam melaksanakan tugas salah satunya melakukan pemantauan
mobilisasi pada ibu post SC
94
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi
Sebagai seorang ASN bidan terampil melakukan pemantauan mobilisasi dini pada ibu Post
SC mampu berkontribusi dalam mewujudkan misi organisasi “Meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau”. Selain itu sesuai dengan VISI Pemda Sleman “Terwujudnya Sleman Sebagai
Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera, Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan dan
Memiliki Jiwa Gotong Royong” . karean degan dilakukan pemantauan mobilisasi ibu
maka ibu dapat melakukan mobilisasi dengan maksimal.
Penguatan terhadap Nilai Organisasi
Selaras
Sebagai seorang ASN melakukan rancangan kegiatan berupa pemantauan mobilisasi dini
ibu Post SC sehingga selaras dengan VISI MISI Pemda Sleman.
Akal Budi Luhur
Dalam pembuatan rancangan kegiatan seorang ASN dituntut untuk memiliki akal budi
luhur yang baik, sehingga semua rancangan kegiatan dapat terlaksana dengan baik.
Teladan-Keteladanan
Sebagai seorang ASN bidan saat melakukan pemantauan degan cermat dan disiplin serta
sesuai dengan ketentuan agar memberikan keteladanan pada orang lain meneladani saat
melakukan pemantauan.
Rela Melayani
Melakukan pemantauan dengan baik dan mmapu memberikan pelayanan yang maksimal
kepada pasien
Inovatif
Sebagai seorang ASN harus bias melahirkan ide-ide baru sehingga dapat menggali
informasi sebanyak-banyaknya berdasarkan keluhan dan masukan pasien.
Yakin dan Percaya
Nyakin dan percaya bahwa rangkaian kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan
percaya diri.
Ahli Profesional
Sebagai seorang ASN dituntut untuk selalu bersikap professional ketika sedang melakukan
koordinasi dan menyusun rancangan kegiatan ini.
95
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Berdasarkan kegiatan pemantauan mobilisasi dini makna yang terkandung dari kegiatan
pemantauan merupakan salah satu bentuk kepedulian dan tanggung jawab seorang petugas
untukmendampingi ibu dalam proses pemulihan. Dalam melakukan pemantauan sebagai seorang
ASN harus menerapkan nilai sopan santun serta ramah, dan membantu ketika ada kesulitan dan tidak
membeda bedakan antar kelas.
Yogyakarta, 04 Desember 2021
Disetujui oleh,
Mentor
96
LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN IV
Melakukan Pemantauan Mobilisasi dini ibu Post SC oleh Petugas Jaga
Sub Kegiatan :
4.1 Membuat lembar pemantauan mobilisasi dini Post SC
97
4.2 Melakukan pemantauan dengan lembar pemantauan
98
(Gambar.4.2b Lembar Hasil Pemantauan)
99
4.3 Menganalisis lembar pemantauan mobilisasi dini Post SC
100
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan Aktualisasi dengan judul Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi
Pegawai Negeri Sipil sebagai Bidan Terampil dalam Upaya Meningkatkan
Pengetahuan Mobilitas Dini pada Ibu Post Sectio Caesaria (SC) di Bangsal Candi
Gebang Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan Kabupaten Sleman ini merupakan
implementasi dari Rancangan Aktualisasi yang telah disusun dan diseminarkan
pada tanggal 29 Oktober 2021. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari
Laporan Aktualisasi ini antara lain :
1. Pelaksanaan aktualisasi pada empat kegiatan sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan Ibu Melalui Media Lembar Balik dan vidio
demonstrasi telah dilaksanakan dengan tingkat capaian 100% .
2. Kegiatan melaksanakan edukasi mobilisasi dini post SC dengan sasaran
ibu hamil rencana operasi sesar dari tanggal 16 November sampai 4
Desember 2021 terdapat 6 sasaran.
3. Kegiatan edukasi tersebut dilaksanakan di bangsal candi gebang RSUD
Prambanan dengan Media Lembar balik dan vidio demonstrasi agar
pasien lebih mudah untuk memahami.
4. Peserta latsar CPNS sebagai bidan menyadari akan pentingnya bekerja
dengan penuh tanggungjawab, saling menghormati, dan mampu
berkoordinasi baik dengan rekan sejawat dan klien (pasien, ibu dan
keluarga pasien). Nilai-nilai dasar profesi PNS harus selalu tercermin dari
kegiatan tersebut. Pelaksanaan kegiatan yang didasari nilai-nilai dasar
profesi PNS sikap saling menghormati, tanggung jawab, jelas akan
meningkatkan pelayanan prima. Dan kegiatan ini menjadi pendorong
peningkatan kualitas pelayanan sesuai misi yaitu tercapai kepuasan
masayarakat sebagai pelanggan Rumah Sakit membuat kegiatan menjadi
lebih baik dan tidak ada penyimpangan nilai.
5. Peserta latsar CPNS sebagai bidan menyadari akan pentingnya sikap
peduli terhadap standar praktik kebidanan yang berlaku di dalam
organisasi, dan selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang
terbaik, adil dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan yangberorientasi pada kepuasan
101
pelanggan tanpa membedakan status, agama, sosial, dan golongan.
6. Peserta latsar sebagai bidan menyadari pentingnya bekerja secara selaras,
berakal, berbudi luhur, bisa menjadi contoh atau teladan, siap melayani,
mempunyai ide yang inovatif, percaya diri dan profesional dalam
melakukan setiap tindakan sebagai pealyan publik dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada masyakarat sekitar sesuai dengan nilai
organisasi yaitu “SATRIYA”.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, CPNS menyadari
bahwa sebagai CPNS itu masih kurang pengalaman dalam bidang kesehatan.
Oleh karena itu, CPNS ingin menyampaikan saran, anatara lain :
A. Atasan, rekan kerja yang sudah lebih berpengalaman di RSUD Prambanan, agar
berkenan memberikan arahan kepada penulis untuk dapat melaksanakan tugas dan
tanggungjawab sehari-hari, salah satunya dalam hal pelayanan kebidanan di bangsal
Candi Gebang.
B. Dengan adanya media lembar balik, CPNS berharap media tersebut dapat digunakan
terus untuk meningkatkan proses pelayanan.
C. CPNS berharap dengan adanya media lembar balik sebagai media edukasi, keluarga
pasien dapat mempraktekkan pijat oksitosin kepada ibu nifas, sehingga diharapkan asi
keluar lebih lancar. Dan juga
D. Kepada mentor penulis mengharap kesediaannya untuk terus membimbing dalam
melakukan habituasi selanjutnya terutama tentang ilmu dan pengalamanmentor dalam
hal pelayanan kebidanan ke masyarakat.
102
C. Rencana Aksi Tindak Lanjut Aktualisasi Nilai Dasar PNS
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini, peserta latsar CPNS
sebagai bidan menyadari masih terdapat kekurangan sehingga nantinya masih dapat
dikembangkan dan dioptimalkan lagi. Proses untuk mengembangkan dan mengoptimalkan
ini akan dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karena itu, setelah
selesainya Pelatihan Dasar ini perlu adanya rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai-
nilai dasar sebagai komitmen penulis dalam menerapkan nilai-nilai profesi PNS selama
menjalankan tugas, rencana aksi tersebut antara lain:
103
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Akuntabilitas. Jakarta :
LembagaAdministrasi Negara Republik Indonesia.
Anonim. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Etika Publik. Jakarta :
LembagaAdministrasi Negara Republik Indonesia.
Anonim. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Komitmen Mutu. Jakarta :
LembagaAdministrasi Negara Republik Indonesia.
Anonim. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Manajemen ASN. Jakarta :
LembagaAdministrasi Negara Republik Indonesia.
Anonim. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Nasionalisme. Jakarta :
LembagaAdministrasi Negara Republik Indonesia.
Idris, Irvan dkk. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Analisis Isu Kontemporer.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Purwanto, Erwan Agus dkk. 2017. ModulPelatihan Dasar Calon PNS : Pelayanan Publik.
Jakatra : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno,Yugi dan Tri Atmojo Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Whole
of Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Pemberantasan Korupsi. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Anti Korupsi.
Jakarta : LembagaAdministrasi Negara Republik Indonesia.
Utomo, Tri Widodo W, Basseng, Bayu Hikmat Purwana. 2017. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS : Habituasi. Jakatra : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
104
LAMPIRAN
105
106
107
108
109
2. LEMBAR KONSULTASI MENTOR
110
3. UNDANGAN DAN LAMPIRAN
111
112
113
4. SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MENTOR
114
5. LEMBAR CATATAN MASUKAN COACH
115
6. LEMBAR CATATAN MASUKAN PENGUJI
116
7. LEMBAR KOMITMEN REVISI
117
8. PPT SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
118
119
9. PPT SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI
120
121
122
123
10. JADWAL AKTUALISASI
Tanggal Kegiatan 30 Oktober – 04 Desember 2021
Okt November Desember
No Kegiatan 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4
0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 Menyusun IK
(Instruksi Kerja)
Mobilisasi dini
Post SC
2 Membuat media
edukasi
Mobilisasi Dini
Post SC
3
Melakukan
edukasi kepada
ibu dan keluarga
tentang
mobilisasi dini
ibu post SC
4
Melakukan
Pemantauan
Mobilisasi dini
ibu Post SC
oleh petugas
jaga
124
11. PRESENSI KEHADIRAN
125
126
127
128