DISUSUN OLEH :
NIP. 199205142020122005
i
ii
ABSTRAK
Laporan Aktualisasi dengan judul Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Sebagai Calon Bidan Terampil dalam Optimalisasi Pemberian Informasi pada Ibu Tentang
Persiapan Sebelum SC Emergensi di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman ini mengangkat isu belum optimalnya pemberian informasi pada Ibu tentang
Persiapan sebelum SC Emergensi. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama satu bulan
atau 30 hari kerja, yaitu mulai tanggal 6 November 2021 sampai dengan tanggal 11
Desember 2021. Rangkaian kegiatan yang diagendakan penulis untuk menindaklanjuti isu
tentang belum optimalnya pemberian informasi pada Ibu tentang Persiapan sebelum SC
Emergensi.adalah sebagai berikut: (1) Melakukan usulan pembuatan SOP pemberian
informasi pada ibu tentang persiapan sebelum SC Emergensi, (2) Melakukan pembuatan
atau pembaharuan media edukasi tentang persiapan ibu sebelum SC emergensi, (3)
Melakukan usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien Operasi, (4) Melaksanakan
sosialisasi pada bidan Instalasi Gawat Darurat tentang media pemberian edukasi pada ibu
tentang persiapan sebelum SC Emergensi, (5) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan.
Selama proses aktualisasi selama kurang lebih satu bulan, penulis telah menyelesaikan
seluruh rangkaian kegiatan yang telah diagendakan dalam Rancangan Aktualisasi dengan
baik.
Kata Kunci: Nilai-nilai Dasar Profesi PNS, Bidan Terampil, Optimalisasi pemberian
informasi sebelum SC Emergensi.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi
dengan judul “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS sebagai Calon Bidan
Terampil dalam Optimalisasi Pemberian Informasi pada Ibu tentang Persiapan
Sebelum SC Emergensi di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman”. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, Laporan Aktualisasi ini tidak dapat diselesaikan. Oleh karena itu, izinkanlah
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. YB Jarot Budi Harjo, selaku Kepala Badan Diklat Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
menyelesaikan Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS.
2. Bapak dr. Cahya Purnama, M.Kes. selaku Plt Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman yang telah memberikan izin terlaksananya Pendidikan dan
Pelatihan Dasar CPNS bekerja sama dengan Badan Diklat Daerah Istimewa
Yogyakarta.
3. Bapak Hendra Ari Wibawa, S.Kep.Ners., selaku Mentor Laporan Aktualisasi
yang bersedia memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis terkait
kegiatan yang akan dilakukan dalam proses habituasi.
4. Bapak Dr. Ir. Aswin Eka Adhi, M.Si selaku Coach Laporan Aktualisasi yang
bersedia memberikan masukan, saran, dan semangat kepada penulis
sehingga penyelesaian Laporan Aktualisasi dapat berjalan dengan lancar.
5. Bapak Heri Kuntadi, AP, MT selaku penguji Laporan Aktulisasi ini.
6. Seluruh Widya Iswara dan staf Badan Diklat Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama proses
penyusunan Laporan Aktualisasi ini.
7. Rekan-rekan Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan
XIX atas kerjasama dan kekompakannya.
8. Keluarga yang tiada henti berdoa dan memberikan dukungan dalam segala
bentuk.
9. Semua pihak yang yang telah membantu penyelesaian Laporan Aktualisasi ini.
Penulis berharap bantuan yang diberikan menjadi amal baik dan mendapat
balasan dari Allah SWT. Semoga keberadaan Laporan Aktualisasi ini bermanfaat bagi
semua pembaca. Namun, tentunya dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini masih
ditemukan kekurangan dan kesalahan, sehingga kami berharap adanya evaluasi,
kritik, dan saran yang membuat hasil lebih baik.
iv
DAFTAR ISI
v
5. Lembar Komitmen Revisi
6. Slide Presentasi Rancangan Aktualisasi
7. Slide Presentasi Laporan Aktualisasi
8. Jadwal Aktualisasi
9. Presensi Kehadiran
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rekapitulasi Sarana dan Prasarana RSUD Sleman Semester 1 Tahun 2016…11
Tabel 2. Data Karyawan IGD RSUD Sleman ................................................................. 12
Tabel 3. Pengelompokkan Isu........................................................................................ 13
Tabel 4. Penetapan Prioritas Isu dengan Metode USG .................................................. 14
Tabel 5. Keterangan UGS…………………………………………………………………….. 20
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR ISTILAH
Istilah Keterangan
AKI Angka Kematian Ibu
AKB Angka Kematian Bayi
ASN Aparatur Sipil Negara
Check List Daftar mengenai hal-hal yang harus diperiksa
CPNS Calon Pegawai Negeri Sipil
Emergensi Kondisi darurat
KIE Komunikasi, Informasi, dan edukasi
Kuratif Penyembuhan Penyakit
MDGs The Millennium Development Goals
Masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
Nifas (Post Partum)
kandungan kembali seperti sebelum hamil
Preventif Pencegahan Penyakit
Promotif Peningkatan Kesehatan
PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Rehabilitatif Pemulihan Kesehatan
SC (sectio salah satu tindakan persalinan untuk mengeluarkan bayi melalui
caesaria) sayatan abdomen dan uterus
SRS Sampling Registration System
SUPAS Survei Penduduk Antar Sensus
WHO World Health Organization
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman ini merupakan satuan kerja
organisasi perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman
yang berlokasi di Jalan Bhayangkara No. 48 Triharjo, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, yang merupakan jalur strategis jalan raya Yogyakarta-Magelang.
RSUD Sleman yang sejak awal lebih dikenal sebagai “Rumah Sakit Murangan”
memiliki sejarah eksistensi yang panjang sejak jaman penjajahan Belanda,
Jepang, sehingga dikenal sebagai Klinik Pabrik Gula di Medari, hingga kemudian
sempat dikenal sebagai klinik rumah sakit Bethesda Yogyakarta di Medari. Akan
tetapi semenjak Proklamasi Kemerdekaan, masyarakat Kabupaten Sleman, Kulon
Progo, hingga Magelang wilayah timur lebih mengenal sebagai “Rumah Sakit
Murangan”. Bahkan hingga sekarang meskipun nama “RSUD Sleman” sudah
ditetapkan sejak 1977, namun nama “Rumah Sakit Murangan” lebih dekat dan lebih
familiar bagi masyarakat. RSUD Sleman berada di Jalan Bhayangkara No. 48
Triharjo Sleman berdiri diatas tanah seluas 22.410 m2.
Tahun 1977 RSUD Sleman dinyatakan resmi sebagai Rumah Sakit Umum
Pemerintah tipe D berdasarkan Surat Keputusan Kepala kantor Wilayah
Departemen Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta nomor
01065/Kanwil/1977. Status tipe D ini dimiliki RSUD Sleman selama lebih dari 10
Tahun. Perubahan tipe D ke tipe C diperoleh pada tanggal 15 Februari 1988.
Setelah berjalan selama 13 Tahun RSUD Sleman dinaikkan tipenya, setelah
dinyatakan memenuhi persyaratan dalam penilaian Tim Departemen Kesehatan RI.
Kenailkan tipe C ke tipe B Non-Pendidikan diperoleh sejak bulan Desember 2003.
Dengan adanya kenaikan kelas dari tipe C ke tipe B diharapkan kinerja yang baik
dalam pelayanan kepada masyarakat. Saat ini RSUD Sleman merupakan Rumah
Sakit tipe B Non-Pendidikan berdasarkan SK Menkes RI No.
1613/Menkes/SK/XII/2003 tertanggal 10 Desember 2003.
RSUD Kabupaten Sleman memiliki standar pelayanan rumah sakit yang
meliputi 16 (enambelas) pelayanan yang terdiri dari: Administrasi dan Manajemen;
Pelayanan Medis; Pelayanan Gawat Darurat; Pelayanan Keperawatan; Rekam
Medis; Pelayanan Farmasi; K3; Pelayanan Radiologi; Pelayanan Laboratorium;
Pelayanan Kamar Operasi; Pelayanan pengendalian Infeksi di RS; Pelayanan
1
Perinatal Resiko Tinggi; Pelayanan Rehabilitasi Medik; Pelayanan Gizi; Pelayanan
Intensif; dan Pelayanan Darah.
2
3. Tujuan Organisasi
Tujuan RSUD Sleman
1) Tujuan yang ingin dicapai melalui misi pertama, adalah:
a) Menguatkan Tata Kelola Rumah Sakit
b) Meningkatkan pengelolaan prasarana dan sarana Rumah Sakit
c) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
2) Tujuan yang ingin dicapai melalui misi kedua adalah meningkatkan
mutu pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan tenaga
kesehatan
3) Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ketiga adalah meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat
4. Nilai Organisasi
a. Nilai Organisasi Kabupaten Sleman
Nilai organisasi atau Budaya Kerja Pemerintah Kabupaten Sleman
berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 Tahun 2018 Tentang
Budaya Pemerintah Kabupaten Sleman yaitu SATRIYA;
1) Selaras, artinya dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama
manusia.
2) Akal budi luhur jati diri artinya keluhuran jati diri seseorang merupakan
pengejawantahan perikemanusiaannya. Kata kuncinya adalah budi
luhur.
3) Teladan keteladanan artinya dapat dijadikan panutan/sebagai
teladan/contoh oleh lingkungannya. Kata kuncinya adalah
keteladanan.
4) Rela Melayani artinya memberikan pelayanan yang lebih dari yang
diharapkan masyarakat. Kata kuncinya adalah kepuasan masyarakat.
5) Inovatif Artinya selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif
ke arah kemajuan individu dan kelompok. Kata kuncinya adalah
pembaharuan.
6) Yakin dan percaya diri artinya dalam melaksanakan tugas selalu
didasari atas keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang
dilaksanakan akan membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern
maupun ke ekstern. Kata kuncinya adalah kemajuan dan manfaat.
3
7) Ahli atau Profesional artinya mempunyai kompetensi, komitmen dan
prestasi pada pekerjaanya. Kata kuncinya adalah kompetensi,
komitmen dan prestasi.
b. Nilai Organisasi RSUD Sleman
Upaya mewujudkan visi dan misi didasari dengan berbagai nilai
dasar. Nilai-nilai dasar menjiwai dan menjadi pegangan/pedoman bagi
direksi, satuan kerja manajemen, satuan kerja produksi (staf medis,
keperawatan, dan fungsional lain), dan seluruh karyawan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Nilai-nilai dasar organisasi untuk mencapai visi dan misi RSUD
Sleman adalah sebagai berikut:
1) Profesionalisme, bahwa dalam melaksanakan tugas dan atau
kewajiban harus dilandasi oleh:
a) Standar pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur
yang harus dipatuhi dalam melaksanakan tugas profesinya.
b) Kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan
kemampuan, keahlian, dan kewenangannya.
c) Integritas yaitu kesadaran dalam bersikap untuk melaksanakan
tugas dengan menjunjung tinggi etika.
d) Responsif yaitu sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi
yang berkembang khususnya dalam melaksanakan tugas
profesinya.
2) Transparansi, bahwa berbagai data dan informasi yang secara
substantif dan normatif boleh/dapat dikonsumsi atau diketahui oleh
pihak lain (dalam/luar organisasi) maka akses terhadap informasi
tersebut harus dibuka dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian
dan kewajiban untuk menjaga rahasia negara dan jabatan.
4
C. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi struktur organisasi RSUD sleman
mengacu pada Peraturan Bupati Sleman Nomor 44.3 Tahun 2020 Tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Unit Organisasi
Bersifat Khusus Rumah Sakit Umum Daerah Sleman pada Dinas Kesehatan sesuai
gambar berikut ini :
5
Struktur Organisasi Ruang IGD RSUD Sleman
DIREKTUR
Dokter Jaga
PJTJ I PJTJ II PJTJ III PJTJ IV PJTJ I PJTJ II PJTJ III PJTJ IV
PA PA PA PA PA PA PA PA BA BA BA BA BA BA BA BA
6
D. TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI
1. Tugas dan Fungsi RSUD Sleman
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Unit Kerja
Pada Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman No 001 Tahun
2018 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dijelaskan
tentang pelayanan gawat darurat yang diuraikan sebagai berikut:
a. Pelayanan Gawat Darurat buka 24 jam terus menerus, 7 hari seminggu terbagi
dalam 3 shift.
b. Setiap pasien yang ke IGD harus mendaftar di tempat pendaftaran.
c. Pelayanan Gawat Daurat dipimpin oleh sekurang-kurangnya Dokter Umum
yang memiliki sertifikat ATLS/ ACLS yang masih berlaku dan dibantu oleh
seorang Kepala Ruang Keperawatan yang memiliki sertifikat PPGD/BTCLS
yang masih berlaku.
d. Pelayanan gawat darurat di RSUD Sleman merupakan pelayanan gawat
darurat level III.
e. Pelayanan gawat darurat tanpa membayar uang muka.
f. Dalam memberikan pelayanan harus selalu menghormati dan melindungi hak-
7
hak pasien.
g. Selain menangani kasus “true emergency” IGD juga melayani kasus “false
emergency” yang pelayanannya berdasarkan tingkat kegawatan pasien dan
bukan berdasarkan urut kedatangan pasien.
h. Pasien “death on arrival” (DOA) tidak dilakukan resusitasi kecuali atas
permintaan keluarga dan harus diberi nomor rekam medis.
i. Karena tidak tersedianya ruang transit khusus jenazah, pemindahan pasien
meninggal di dan IGD pasien DOA ke kamar jenazah dilakukan kurang dari 2
jam post-partum.
j. Persalinan normal di IGD dilakukan oleh dokter jaga IGD atau bidan jaga IGD
yang telah memiliki sertifikat asuhan persalinan normal (APN).
k. Pasien-pasien yang terindikasi menular maupun infeksius dapat diterima di IGD
dan ditempatkan secara terpisah dari pasien lainnya.
l. Dokter umum yang bertugas di IGD harus memiliki sertifikat PPGD/ BLS/
ACLS/ ATLS yang masih berlaku.
m. Pada shift jaga, salah satu perawat yang bertugas memiliki sertfikat PPGD/
BTCLS yang masih berlaku sebagai penanggung jawab shift.
n. Obat dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku harus selalu tersedia.
o. Setiap pasien yang datang ke IGD dilakukan triase untuk mendapatkan
pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kondisipasien.
p. Triage di IGD dilakukan oleh dokter jaga atau perawat IGD.
q. Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnostik/ terapi/ spesimen dan
tindakan medis yang tidak tersedia di Rumah Sakit dilakukan rujukan ke
Rumah Sakit lain, termasuk juga bagi pasien yang memerlukan rujukan rawat
inap yang diindikasikan karena penyakitnya.
r. Bila terjadi bencana, baik yang terjadi di dalam atau di luar rumah sakit, IGD
siap untuk melakukan penanggulangan bencana.
s. Setiap petugas/ staf IGD wajib mengikuti pelatihan yang sudah diprogramkan
3. Pegawai
Dari Renstra 2015 Jenis Jabatan di RSUD Sleman ada 3 yaitu Jabatan
Struktural, Jabatan Fungsional dan Staf. Perawat atau bidan sebagai jabatan
fungsional dalam bekerja di RSUD Sleman berada di bawah Seksi Keperawatan.
Berikut ini adalah tugas pokok dan fungsi perawat/bidan asosiate/pelaksana di
RSUD Sleman :
a. Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan kepada PA
yang ada dalam satu grup.
8
b. Melakukan konfirmasi/supervisi tentang kondisi pasien segera setelah
selesai operan setiap pasien.
c. Melakukan do’a bersama setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan
setelah selesai serah terima operan tugas jaga.
d. Mengikuti pre-conference yang dilakukan PP setiap awal tugas pagi.
e. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi
tanggungjawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan.
f. Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di rekam keperawatan.
g. Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga kepada PP.
h. Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan pada pasien/keluarga
yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan.
i. Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha mengatasinya.
j. Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya.
k. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan setiap akhir tugas pada semua
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam
keperawatan.
l. Mengikuti post conference yang diadakan oleh PP pada setiap akhir tugas
dan melaporkan kondisi/ perkembangan semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya kepada PP.
m. Bila tidak ada PP, wajib memperkenalkan PA yang berada dalam satu grup
yang akan memberikan asuhan keperawatan pada jaga berikutnya pada
pasien/keluarga baru.
n. Melaksanakan pendelegasian tugas PP pada sore/malam/hari libur.
o. Berkoordinasi dengan penanggung jawab shift jaga/dokter/tim kesehatan lain
bila ada masalah pasien pada sore/malam/hari libur.
p. Mengikuti diskusi kasus/conference dengan dokter/tim kesehatan lain setiap
minggu sekali.
q. Mengikuti diskusi kasus/conference dalam pertemuan rutin keperawatan di
ruangan.
9
E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman ini berlokasi di Jalan
Bhayangkara No. 48 Triharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang
merupakan jalur strategis jalan raya Yogyakarta-Magelang.
10
Tabel 1. Rekapitulasi Sarana dan Prasarana RSUD Sleman Semester I Tahun 2016
No Gol Nama Bidang Barang Jumlah Jumlah Harga Beban Penyusutan Akumulasi Nilai Buku
Barang Penyusutan
1 1 Tanah
Tanah
2 02 PERALATAN DAN
MESIN
a. Alat-alat Besar 4 970.805.000,00 69.343.214,29 824.545.595,24 146.259.404,76
b. Alat-alat Angkutan 32 2.442.026.5540,00 111.626.717,86 1.356.189.558,33 1.085.836.991,67
c. Alat-alat Bengkel dan 18 34.992.500,00 224.125,00 29.634.125,00 5.358.375,00
Alat Ukur
d. Alat-alat kantor dan 8.357 12.863.814.987,32 637.728.235,38 8.563.214.437,98 4.300.600.549,34
Rumah Tangga
e. Alat-alat studio dan 77 481.184.000,00 29.414.730,00 371.531.685,00 109.652.315,00
komunikasi
f. Alat-alat Kedokteran 1.690 58.099.599.028,51 3.565.103.611,70 22.050.559.168,90 36.049.039.859,61
g. Alat-alat Laboratorium 56 2.305.661.798,09 70.325.493,26 1.463.903.883,22 841.757.914,87
11
3. Sumber Daya Manusia
Data Karyawan di IGD RSUD Sleman yang terdiri dari tenaga kesehatan dan
admin adalah sebagai berikut:
DOKTER
1 dr. Nurul Hikma Tazkiana P III/C Kepala Instalasi IGD S-1 Ilmu Kedokteran
NIP. 19910531 201003 2 007
2 dr. Sih Rahayu P IV/A Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
NIP. 19761203 200701 2 003
3 dr. Alexey Fernanda N L III/B Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
NIP. 19901002 201903 1 004
4 dr. Oktaviana Dwi L P III/B Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
NIP. 19921028 201903 2 007
5 dr. Rakhmad Harissono L III/B Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
NIP. 19901213 201903 1 002
6 dr. Ketut Yoga Arya Hutama L III/B Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
NIP. 19880523 201903 1 005
7 dr. Eka Putra Abdinegara L III/B Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
19920401 202012 1 007
8 dr. Hari Murti L III/B Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
19921001 202012 1 009
9 dr. Shinta Rizkiasih Santoso P III/B Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
19910204 202012 2 009
10 dr. Raudah P III/B Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
199301 202012 2 012
11 dr. Hernawan Koco L - Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
12 dr. Dedy Sukmo L - Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
13 dr. Chandra Mukti P - Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
14 dr. Dinia P - Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
15 dr. Najib W L - Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
16 dr. Frishia Dida P - Dokter umum S-1 Ilmu Kedokteran
PERAWAT
17 Hendra Ari W, S.Kep. Ners P III/B Kepala Ruang IGD S-1 Keperawatan
NIP. 198802062010011004
18 Sufiana Puspita Dewi, S.Kep.,Ns P III/A Perawat Primer S-1 Keperawatan
NIP. 19880908 201001 2 006
19 Budiono, AMK L III/D Ketua Tim D-III Keperawatan
NIP. 19660604 198603 1 009
20 Sumiati Balla, AMK P III/D Perawat Asosiate D-III Keperawatan
NIP. 19780203 199702 2 001
12
21 Misbakhul Anam, AMK L III/D Perawat Asosiate D-III Keperawatan
NIP. 19700212 199003 1 001
22 Agus Sutiono, AMK L III/B Ketua Tim D-III Keperawatan
NIP. 19880828 201001 1 004
23 Siti Rohaya, AMK P III/B Perawat Asosiate D-III Keperawatan
NIP. 19790425 200604 2 019
24 Kusainul Wahid, AMK L III/A Perawat Asosiate D-III Keperawatan
NIP. 19691115 199103 1 003
25 Iqbal Fahmi, A.Md.Kep L III/B Ketua Tim D-III Keperawatan
NIP. 19860512 201001 1 013
26 Setyo Rahmat, AMK L III/A Ketua Tim D-III Keperawatan
NIP. 19810410 200604 1 011
27 M. Agus Supardal, AMK L III/D Perawat Asosiate D-III Keperawatan
NIP. 19650310 198801 1 001
28 Retno Ambarwati, AMK P III/B Perawat Asosiate D-III Keperawatan
NIP. 19781227 2007012006
29 Irchama Budi D. A.Md. Kep. P II/D Perawat Asosiate D-III Keperawatan
NIP. 19960527 201903 2 008
30 Imas wulansari P II/C Perawat Asosiate D-III Keperawatan
NIP. 19900219 202012 2 005
31 Dista Darma, A.Md. Kep. L - Perawat Asosiate D-III Keperawatan
32 Septian Anggi, Amd. Kep. L - Perawat Asosiate D-III Keperawatan
33 Arga Adi G, A.Md. Kep. L - Perawat Asosiate D-III Keperawatan
34 Andri Kurniawan, L - Perawat Asosiate S1 Keperawatan
S.Kep.Ners
35 Imam Tauhid, A.Md. Kep. L - Perawat Asosiate D-III Keperawatan
36 Aurel Septiana, A.Md.Kep P - Perawat Asosiate D-III Keperawatan
BIDAN
37 Komariyah, Amd.Keb P III/D Bidan D-III Kebidanan
NIP. 19671206 198811 2 001
13
41 Kastinani, S.Tr. Keb. P III/A Bidan S1 Kebidanan
198407172010012029
ADMIN
47 Hasnan Kurnia Putra L - Admin S1 Fisioterapi
14
BAB II
AGENDA KEGIATAN
15
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman saat ini merupakan Satuan Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman
yang berlokasi di jalur strategis Jalan raya Yogyakarta–Magelang atau jalan
Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD pertama yang dimiliki
Pemerintah Kabupaten Sleman, saat ini telah bertipe/kelas B Non-Pendidikan,
dengan status kelembagaan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
merupakan bagian dari Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman. RSUD
Sleman resmi menjadi RS Pendidikan pada tanggal 19 Oktober 2018.
Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil di RSUD Sleman, penulis telah
melakukan observasi di ruang Instalasi Gawat Darurat sejak maret 2021. Kasus
kebidanan yang ditangani di Instalasi Gawat Darurat adalah kasus kebidanan darurat
yang harus segera ditangani mulai dari masa kehamilan, persalinan bahkan sampai
nifas.
Persalinan SC merupakan persalinan terbanyak kedua di RSUD Sleman yaitu
sebanyak 39,3% pada tahun 2020 (Profil Rumah Sakit Daerah Sleman Tahun 2020)
Berdasarkan pelaporan dari Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
RSUD Sleman Angka kejadian kasus Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada pasien
setelah persalinan secara SC masih ditemukan sebanyak 6 kasus selama tahun 2020
(Pelaporan Triwulan ke IV tahun 2020). Dalam pelaporan tersebut juga disebutkan
salah satu langkah untuk mengurangi Infeksi Daerah Operasi adalah edukasi pasien
sebelum operasi.
Berdasarkan data diatas di dapatkan isu kontemporer yang ada di Instalasi
Gawat Darurat:
1. Belum optimalnya pemberian informasi tentang penggunaan KB pada ibu
pascasalin
Berdasarkan data statistik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN), capaian peserta KB mengalami penurunan signifikan dari
422.315 pada maret 2020 menjadi 388.390 pada bulan mei 2020. Beberapa
tantangan dalam pelayanan KB selama pandemi Covid-19 diantaranya
keterbatasan akses masyarakat terhadap peayanan Kesehatan di fasilitas
Kesehatan, kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai bagi petugas,
serta pelayanan KB yang menggunakan protokol kesehatan
Pemberian informasi rencana KB pasca salin di Instalasi Gawat Darurat masih
belum optimal karena disampaikan secara lisan, belum ada media edukasi yang
digunakan sehingga ada kemungkinan informasi jenis alat kontrasepsi yang
terlewat, dan informasi yang diberikan belum menarik.
16
2. Belum optimalnya pemberian informasi pada Ibu tentang Persiapan sebelum SC
Emergensi
Dalam evaluasi melalui kuesioner pada Bidan Instalasi Gawat Darurat dalam
pemberian informasi pada pasien sebelum SC Emergensi, masih ditemukan 40%
bidan dalam memberikan edukasi tidak selalu dilakukan (kadang-kadang), dan
informasi yang diberikan masih belum seragam antara bidan satu dengan yang
lain. Selain itu juga belum adanya panduan/SOP tentang pemberian informasi
pada ibu tentang persiapan sebelum SC emergensi. Media edukasi / pemberian
informasi juga belum ada sebagai langkah komunikasi yang efektif kepada
pasien dan agar tidak ada informasi yang terlewat.
17
dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari puting ibu sendiri. Inisiasi menyusu
dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif.
Selama ini belum adanya media di Instalasi Gawat Darurat tentang pemberian
informasi pelaksanaan IMD, juga belum ada ruangan untuk penempatan media
seperti leaflet/poster.
Dari data diatas penulis mendapatkan beberapa isu yang berkaitan
dengan kasus kebidanan di Instalasi Gawat Darurat. Isu kontemporer di Instalasi
Gawat Darurat diantaranya adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Pengelompokan Isu
2. Penetapan Isu
Dalam penetapan isu, salah satu cara untuk dapat mengidentifikasi sebuah
isu dapat menggunakan metode USG (Urgency, Seriusness, Growth). Metode
USG adalah salah satu cara untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Caranya dengan penentuan tingkat urgensi, keseriusan, dan
18
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10. Isu yang memiliki
total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Urgency
Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan. Seberapa mendesak isu tersebut
harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan
isu tadi.
2. Seriousness
Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan
melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh
terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak. Seberapa serius
isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah- masalah lain kalau masalah penyebab
isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama,
suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius
bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
3. Growth
Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.
Tabel 4. Penetapan Isu Prioritas dengan Metode USG
NO ISU ANALISIS TOTAL
U S G
1 Belum optimalnya pemberian informasi 4 4 4 12
tentang penggunaan KB pada ibu
pascasalin
2 Belum optimalnya pemberian 5 5 4 14
informasi pada Ibu tentang Persiapan
sebelum SC Emergensi
3 Belum optimalnya penataan form-form 3 3 4 10
kebidanan di IGD
4 Belum optimalnya pemberian informasi 3 4 4 11
tentang IMD (Inisiasi Menyusu Dini) saat
persalinan
19
Tabel 5. Keterangan USG
Urgency = Mendesak Seriousness = Kegawatan Growth = Pertumbuhan
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat
20
Bidan Terampil dalam Optimalisasi Pemberian Informasi Pada Ibu tentang
Persiapan Sebelum SC Emergensi di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman “
Analisis menggunakan Diagram Fishbone
MATERIAL MAN
Bidan
Belum lengkapnya menyampaikan
materi persiapan pemberian
Pasien sebelum Belum
informasi
SC Emergensi optimalnya
masih belum
pemberian
seragam
informasi pada
ibu tentang
Belum ada SOP persiapan
Belum adanya
pemberian sebelum SC
media yang berisi
informasi Emergensi
persiapan sebelum
persiapan
SC Emergensi
sebelum SC
Emergensi
METHOD MACHINE
21
a. Memastikan ketersediaan media edukasi tentang persiapan ibu sebelum
SC emergensi kepada bagian Promosi Kesehatan
b. Mengajukan izin pembuatan atau pembaharuan media edukasi kepada
bagian Promosi Kesehatan
c. Mengumpulkan materi dan membuat desain media edukasi
d. Menempatkan media edukasi di area strategis yang mudah dijangkau
publik
3. Melakukan usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien Operasi
a. Memastikan ketersediaan Check List Verifikasi Pasien Operasi kepada
bagian Instalasi Gawat Darurat
b. Mengajukan izin usulan usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien
Operasi kepada bagian Instalasi Gawat Darurat
c. Mengumpulkan materi usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien
Operasi
d. Melakukan konsultasi usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien
Operasi pada bagian Instalasi Gawat Darurat
4. Melaksanakan sosialisasi pada bidan Instalasi Gawat Darurat tentang media
pemberian edukasi pada ibu tentang persiapan sebelum SC Emergensi
a. Melakukan koordinasi dengan rekan bidan mengenai pelaksanaan
sosialisasi
b. Mengumpulkan materi untuk sosialisasi media pemberian edukasi
pada ibu tentang persiapan sebelum SC Emergensi
c. Melakukan koordinasi dengan bidan Instalasi Gawat Darurat dalam
menentukan waktu dan tempat untuk melakukan sosialisasi
d. Melaksanakan sosialisasi media tentang pemberian informasi pada ibu
tentang persiapan ibu sebelum SC Emergensi
5. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan
a. Melaksanakan evaluasi kegiatan
b. Melakukan pelaporan kepada atasan
Pada gagasan di atas penulis menuangkan kegiatan inovasi yang terkandung
dalam kegiatan ke-2 dimana kegiatan inovasi tersebut adalah membuat /
memperbaharui media edukasi dalam bentuk leaflet dan poster. Kegiatan tersebut
dimaksudkan sebagai salah satu upaya preventif mencegah terjadinya infeksi
pasca operasi SC emergensi. Gagasan tersebut telah disesuaikan dengan uraian
tugas jabatan penulis sebagai bidan di RSUD Sleman.
22
B. PROSES AKTUALISASI
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 1
23
informasi tentang persiapan sebelum SC Emergensi
kepada bagian Instalasi Gawat Darurat. Kegiatan ini
berlangsung pada tanggal 8 November 2021 pada
bagian Instalasi Gawat Darurat, kemudian diarahkan
untuk mengeceknya di bagian seksi keperawatan.
Kegiatan ini dilakukan penulis untuk meneliti apakah
SOP yang terdahulu sudah ada, dan jika ada apakah
masih relevan untuk digunakan sebagai panduan.
2. Mengajukan izin usulan pembuatan SOP pemberian
informasi kepada bagian Instalasi Gawat Darurat
Seorang CPNS bidan dalam tahapan kedua ini,
dilakukan permintaan izin kepada atasan langsung
untuk membuat usulan SOP, surat ini tertanggal 6
November 2021 sehingga dengan adanya surat izin ini
akan mempermudah penulis untuk melanjutkan
kegiatan aktualisasi.
3. Mengumpulkan materi usulan pembuatan SOP
pemberian informasi pada ibu tentang persiapan
sebelum SC Emergensi
Seorang CPNS bidan dalam tahapan ketiga ini
melakukan kegiatan untuk mengumpulkan materi
sebagai salah satu dasar penulis untuk membuat SOP
agar informasi yang didalamnya berdasarkan informasi
yang benar sesuai teori kebidanan.
4. Melakukan konsultasi usulan pembuatan SOP
pemberian informasi pada ibu tentang persiapan
sebelum SC Emergensi pada bagian Instalasi Gawat
Darurat
Seorang CPNS bidan dalam tahapan keempat ini
melakukan konsultasi kepada mentor terkait draft
usulan SOP pemberian informasi tentang persiapan
sebelum SC Emergensi kepada bagian Instalasi Gawat
Darurat. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 10
November 2021. Konsultasi ini dilakukan sebagai
bentuk penyampaian ide kepada mentor selaku atasan
langsung. Konsultasi ini akan menghasilkan dukungan
24
maupun masukan dari atasan langsung.
Hambatan Hambatan yang dialami penulis pada kegiatan ini adalah
belum diketahuinya tata cara penyusunan SOP dan
kebijakan yang terkait SOP
Solusi Tujuan dari usulan pembuatan SOP ini adalah untuk
memudahkan petugas dalam memberikan informasi pada
pasien agar yang hal yang diinformasikan memiliki
panduan yang sama. Penulis telah berkonsultasi tata cara
penyusunan SOP ini pada atasan langsung dan mencari
kebijakan yang terkait dengan SOP ini.
Daftar Lampiran 1. Foto data SOP yang tersedia
2. Surat Izin usulan pembuatan SOP
3. Foto materi pemberian informasi pada ibu tentang
persiapan sebelum SC Emergensi
4. Foto screenshot rancangan usulan SOP pemberian
informasi pada ibu tentang persiapan sebelum SC
Emergensi
5. Foto konsultasi usulan pembuatan SOP
6. Foto SOP pemberian informasi pada ibu tentang
persiapan sebelum SC Emergensi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Pelatihan Dasar
PNS
Kegiatan:
Melakukan usulan pembuatan SOP pemberian informasi pada ibu tentang
persiapan sebelum SC Emergensi
Manajemen ASN
Implementasi manajemen ASN dalam usulan pembuatan SOP pemberian informasi
pada ibu tentang persiapan sebelum SC Emergensi adalah dalam mencari referensi
harus akurat dan teliti.
Pelayanan Publik
Implementasi pelayanan publik dalam pembuatan SOP ini adalah tersedianya panduan
dalam memberikan pelayanan persiapan SC Emergensi
25
sebelum SC Emergensi kepada bagian Instalasi Gawat Darurat
AKUNTABILITAS
1. Kejelasan
Seorang bidan hendaknya memastikan ketersediaan SOP pemberian informasi
pada ibu tentang persiapan sebelum SC Emergensi untuk mendapatkan informasi
secara jelas tentang panduan yang dapat digunakan dalam upaya promotif.
2. Tanggung jawab
Seorang bidan melaksanakan kewajibannya untuk memastikan ketersediaan SOP
di bagian tim IGD dengan baik
3. Kepercayaan
Seorang bidan memberikan kepercayaan terhadap pembaca rancangan aktualisasi
ini dengan bukti ketersediaan SOP
4. Konsitensi
Seorang bidan bersikap konsisten dengan membuktikan daftar SOP yang tersedia
NASIONALISME
1. Gotong royong
Dalam melaksanakan koordinasi pemastian ketersediaan, seorang bidan berupaya
menjalin kerja sama yang baik
2. Musyawarah mufakat
Seorang bidan berkoordinasi dengan tim IGD yang memiliki kewenangan dalam
penyediaan SOP agar proses pembuatan/pembaharuan SOP berlangsung optimal
3. Cinta Tanah Air
Memastikan ketersediaan SOP mencerminkan sikap cinta tanah air karena
berusaha mencari kebenaran prosedur yang tersedia
ETIKA PUBLIK
1. Sopan
Seorang bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat melakukan
koordinasi dalam pemastian ketersediaan SOP supaya penyediaan atau
pembaharuan SOP berjalan dengan baik.
2. Hormat
Pada saat melaksanakan koordinasi dengan tim IGD, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap menghormati masukan atau keputusan yang diberikan oleh tim
IGD
3. Profesional
Seorang bidan bekerja secara profesional sesuai panduan SOP, maka dari itu
salah satu langkah yang dilakukan adalah mencari ketersediaan SOP
KOMITMEN MUTU
1. Efektif
Dalam berkoordinasi tentang ketersediaan SOP kepada tim IGD harus
disampaikan secara tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman.
2. Inovasi
Seorang bidan menyampaikan pembuatan dan pembaharuan SOP pemberian
informasi pada ibu tentang persiapan sebelum SC Emergensi
3. Kualitas
26
Dengan mencari ketersediaan SOP, berarti menunjukkan bidan ingin
meningkatkan kualitas pelayanan agar sesuai panduan yang ada
ANTI KORUPSI
1. Tanggung Jawab
Seorang bidan memastikan ketersediaan SOP yang tersedia di IGD sesuai
dengan tugas yang sudah dipercayakan kepada bidan.
2. Jujur
Seorang bidan tidak berbohong dalam menyampaikan tujuan dan maksud
dilakukannya koordinasi mengenai ketersediaan SOP supaya tim IGD dapat
mengetahui keseluruhan rencana kegiatan.
3. Berani
Seorang bidan melaksanakaan koordinasi dengan tim IGD dengan percaya diri.
27
KOMITMEN MUTU
1. Efektif
Dalam berkoordinasi tentang ketersediaan SOP dengan tim IGD harus
disampaikan secara tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman.
2. Komitmen
Seorang bidan berjanji kepada tim IGD untuk melaksanakan proses usulan
pembuatan SOP dengan baik.
3. Kualitas Mutu
Dengan terbitnya ijin usul pembuatan SOP ini dilakukan agar harapannya SOP
yang akan dibuat terjaga kualitasnya
ANTI KORUPSI
1. Tanggung jawab
Seorang bidan mengajukan izin usulan pembuatan SOP sesuai dengan rencana
kagiatan yang akan dilakukan.
2. Jujur
Permintaan izin terhadap usulan pembuatan SOP disampaikan dengan jujur
sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya pembuatan maupun
pembaharuan tersebut.
3. Kedisipinan
Seorang bidan menunjukkan sikap kedisiplinan dari ijin terlebih dahulu sebelum
usul pembuatan SOP
4. Kesederhanaan
Seorang bidan meminta ijin usul pembuatan SOP dengan penuh rasa
kesederhanaan
28
2. Cinta tanah air
Seorang bidan menggunakan tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
dengan PUEBI
3. Patriotisme
Seorang bidan pantang menyerah dalam mengumpulkan materi pembuatan SOP
ETIKA PUBLIK
1. Cermat
Seorang bidan mengumpulkan materi dan membuat usulan SOP dengan teliti agar
hasil maksimal.
2. Memberikan informasi yang benar
Dalam mengumpulkan materi dan membuat usulan SOP, seorang bidan
mengumpulkan informasi sesuai dengan fakta dan teori yang berlaku.
3. Profesional
Seorang bidan menunjukkan sikap profesional dalam membuat SOP karena sesuai
materi
KOMITMEN MUTU
1. Kreatif
Seorang bidan dalam membuat usulan pembuatan SOP sebagai salah satu bentuk
kreatifitas dalam melakukan pembuatan SOP.
2. Jaminan mutu
Seorang bidan membuat usulan pembuatan SOP dengan kualitas yang baik agar
hasilnya menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.
3. Efektifitas
Usulan pembuatan SOP berdasarkan materi agar berjalan efektif
ANTI KORUPSI
1. Tanggung Jawab
Dengan mengumpulkan materi dan membuat usulan pembuatan SOP dapat
menunjukkan bahwa bidan dapat mengemban tugas yang sudah dilimpahkan
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
2. Jujur
Seorang bidan mengumpulkan materi usulan pembuatan SOP sesuai dengan teori
yang benar.
3. Kerja Keras
Seorang bidan mencari materi dengan penuh kerja keras
4. Kemandirian
Seorang bidan dalam mengumpulkan materi secara mandiri mencari sumber-
sumber yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan SOP
1.4 Melakukan konsultasi usulan pembuatan SOP pemberian informasi pada ibu
tentang persiapan sebelum SC Emergensi pada bagian Instalasi Gawat
Darurat
AKUNTABILITAS
29
1. Kejelasan
Materi yang digunakan untuk usulan pembuatan SOP pemberian informasi pada ibu
tentang persiapan sebelum SC Emergensi secara jelas dan menarik.
2. Transparansi
Seorang bidan dalam membuat usulan SOP dikonsultasikan kepada tim IGD
dengan terbuka, tanpa ada yang ditutup-tutupi.
3. Tanggung Jawab
Secara tanggung jawab usulan SOP yang akan dibuat terlebih dahulu
dikonsultasikan
4. Konsistensi
Konsultasi dilakukan agar usulan SOP yang dibuat dapat konsisten seperti tata
penulisan yang telah ada
NASIONALISME
1. Gotong royong
Seorang bidan berkonsultasi dengan atasan langsung (Kepala Ruang IGD) yang
memiliki kewenangan atas pembuatan SOP.
2. Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktunya untuk konsultasi usulan pembuatan
SOP.
ETIKA PUBLIK
1. Sopan
Seorang bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat melakukan
konsultasi
2. Menjalin komunikasi yang baik
Seorang bidan menjalin hubungan baik dengan tim IGD saat konsultasi, mau
menerima kritik dan saran agar konsultasi usulan pembuatan SOP berjalan lancar.
3. Kerjasama
Konsultasi dilakukan menunjukkan kerjasama antara penulis dengan atasan
langsung
KOMITMEN MUTU
1. Efektif
Dalam berkonsultasi tentang usulan pembuatan SOP dengan tim IGD harus
disampaikan secara tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman.
2. Komitmen
Seorang bidan berjanji kepada Kepala Ruang IGD untuk melaksanakan proses
usulan pembuatan SOP dengan baik.
3. Kualitas
Konsultasi dilakukan sebelum terbit usulan SOP agar terjaga kuaitasnya
ANTI KORUPSI
1. Tanggung Jawab
Seorang bidan melakukan konsultasi usulan pembuatan SOP sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan.
2. Jujur
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi usulan pembuatan SOP disampaikan
dengan jujur sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya pembuatan tersebut.
30
3. Keberanian
Seorang bidan berkonsultasi dengan atasan menunjukkan sikap berani
4. Kerja Keras
Seorang bidan menunjukkan sikap telah bekerja keras ketika berusaha untuk
konsultasi usulan SOP.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan dilakukan koordinasi dengan bagian Instalasi Gawat Darurat tentang usulan
pembuatan SOP permberian informasi pada ibu tentang persiapan SC Emergensi
secara baik berguna dalam adanya panduan yang sama dalam pemberian informasi
kepada pasien. Hal tersebut berkontribusi pada pencapaian misi RS yang mengacu
kepada misi Pemda Sleman, yakni “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau ”.
Penguatan Nilai Organisasi
Rela melayani :
Seorang bidan menunjukkan sikap rela melayani pasien dengan melakukan usulan
pembuatan SOP untuk meningkatkan pelayanan.
Inovatif :
Dengan melaksanakan usulan pembuatan SOP pemberian informasi pada ibu tentang
persiapan SC Emergensi, seorang bidan sudah menunjukkan sikap inovatif.
Yakin dan percaya diri
Seorang bidan melaksanakan usulan pembuatan SOP pemberian informasi pada ibu
tentang persiapan SC Emergensi, dengan yakin dan percaya diri dengan kemampuan
yang dimiliki agar hasil maksimal.
Makna yang diperoleh secara pribadi dalam kegiatan ini:
Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam sub
bab kegiatannya. Makna yang diambil dari kegiatan pembuatan SOP pemberian
informasi pada ibu tentang persiapan sebelum SC Emergensi yaitu kedisiplinan dan
cermat dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Senantiasa bersikap sopan santun
dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan atasan maupun rekan kerja. Segala
sesuatu yang dikerjakan dapat memberikan penulis untuk lebih bertanggung jawab
dalam melaksanakan kegiatan dengan adanya panduan.
Yogyakarta, 13 November 2021
Disetujui oleh,
Mentor
31
BUKTI FISIK LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 1
Melakukan usulan pembuatan SOP pemberian informasi pada ibu tentang persiapan
sebelum SC Emergensi
1.1. Memastikan ketersediaan SOP pemberian informasi tentang persiapan
sebelum SC Emergensi kepada bagian Instalasi Gawat Darurat
32
1.2. Mengajukan izin usulan pembuatan SOP pemberian informasi kepada bagian
Instalasi Gawat Darurat
1.3. Mengumpulkan materi usulan pembuatan SOP pemberian informasi pada ibu
tentang persiapan sebelum SC Emergensi
33
Gambar 9 : Screenshot rancangan usulan SOP pemberian informasi
pada ibu tentang persiapan sebelum SC Emergensi
1.4. Melakukan konsultasi usulan pembuatan SOP pemberian informasi pada ibu
tentang persiapan sebelum SC Emergensi pada bagian Instalasi Gawat Darurat
34
PEMBERIAN INFORMASI PADA PASIEN
TENTANG PERSIAPAN SEBELUM
SC EMERGENSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO.PONEK.1.077 1/2
STANDAR Ditetapkan:
PROSEDUR Tanggal Terbit plt. Direktur
OPERASIONAL 29 November 2021
(SPO)
dr. Cahya Purnama, M.Kes
NIP. 19660830 199703 1 004
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk memberikan informasi pada pasien yang akan
menjalani operasi SC Emergensi
TUJUAN 1. Melakukan penatalaksanaan yang tepat pada pasien sebelum operasi
SC Emergensi
2. Menurunkan morbiditas dan mortalitas pada ibu
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Nomor 001
Tahun 2018 tentang Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
2. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Nomor 003
Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman
3. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Nomor 036
Tahun 2018 tentang Pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di RSUD Sleman
PROSEDUR 1. Petugas memberikan salam, menjelaskan tujuan, menanyakan
kesediaan pasien untuk diberikan informasi dan melakukan kontrak
waktu
2. Petugas menjelaskan kepada pasien / keluarga bahwa tindakan operasi
adalah tindakan bedah yang memerlukan kondisi steril, sehingga perlu
ada persiapan yang harus pasien lakukan sebelum memasuki ruang
Instalasi Bedah Sentral (IBS)
3. Petugas menjelaskan kepada pasien untuk berpuasa sebelum operasi
35
PEMBERIAN INFORMASI PADA PASIEN
TENTANG PERSIAPAN SEBELUM
SC EMERGENSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO.PONEK.1.077 2/2
4. Petugas menjelaskan kepada pasien untuk melepas gigi palsu,
kacamata, kontak lensa, hearing aid , dan wig
5. Petugas menjelaskan kepada pasien untuk melepas semua perhiasan
yang dikenakan
6. Petugas menjelaskan kepada pasien untuk menghapus cat kuku dan
riasan wajah
7. Petugas menjelaskan kepada pasien bahwa akan diganti dengan baju
operasi dan memakai masker serta head cap saat sampai di ruang
Instalasi Bedah Sentral (IBS)
8. Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga pasien untuk
memberikan dukungan psikologis dan berdoa
9. Petugas memberikan evaluasi terhadap pemberian informasi dengan
menanyakan tentang materi yang sudah diberikan
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Bedah Sentral (IBS)
Ruang Nusa Indah I
REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan No. 1051 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) 24 Jam Di Rumah Sakit
Gambar 11: SOP pemberian informasi pada ibu tentang persiapan sebelum SC Emergensi
36
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 2
37
bertujuan untuk mendapatkan izin agar harapannya
kegiatan aktualisai selanjutnya berjalan lancar.
3. Mengumpulkan materi dan membuat desain media
edukasi
Seorang CPNS bidan mengumpulkan materi tentang
persiapan SC Emergensi dan membuat desain leaflet
serta poster. Materi di dapatkan dari SOP yang telah
dibuat. Kegiatan ini dikonsulkan dengan Tim PKRS
pada tanggal 17 November 2021, setelah konsul ada
beberapa revisi dan mendesain ulang. Kemudian
konsul kembali dan mendapatkan nomor media yaitu :
U.23/P/PKRS/Rev.D/2021
4. Menempatkan media edukasi di area strategis yang
mudah dijangkau publik
Leaflet dan poster yang sudah dicetak kemudian
diletakkan di area strategis yang mudah dijangkau
publik agar dapat mempermudah pasien menerima
informasi, poster & leaflet ditempatkan di ruang
kebidanan USG IGD RSUD Sleman
Hambatan Hambatan yang dihadapi adalah terbatasnya waktu yang
dimiliki untuk berkonsultasi dengan tim PKRS karena
berbenturan jadwal jaga. Selain itu, belum mahirnya penulis
dalam mendesain media poster dan leaflet.
Solusi Berkoordinasi dengan Tim PKRS untuk menentukan waktu
yang tepat untuk berkonsultasi. Mempelajari cara
mendesain dari berbagai sumber, tidak pantang menyerah
meskipun banyak revisi.
Daftar Lampiran 1. Data media edukasi poster RSUD Sleman
2. Data media edukasi leaflet RSUD Sleman
3. Surat ijin pembuatan
4. Screenshot materi media edukasi
5. Screenshot desain media edukasi
6. Foto saat mendesain media
7. Foto konsultasi desain media edukasi dengan PKRS
8. Foto pemasangan media edukasi
9. Foto penempatan media di area yang mudah dijangkau
pasien
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Pelatihan Dasar
PNS
38
Kegiatan:
Melakukan pembuatan atau pembaharuan media edukasi tentang persiapan
sebelum SC Emergensi
Manajemen ASN
Implementasi manajemen ASN dalam pembuatan atau pembaharuan media edukasi
tentang persiapan sebelum SC Emergensi adalah dalam mencari referensi harus akurat
dan teliti. Seorang bidan juga harus membuat media edukasi dengan kreatif dan inovatif
sehingga pasien tertarik untuk membacanya.
Pelayanan Publik
Implementasi pelayanan publik dalam pembuatan atau pembaharuan media edukasi
tentang persiapan sebelum SC Emergensi dimaksudkan agar pengetahuan pasien dapat
meningkat.
Whole of Government (WOG)
Implementasi whole of government adalah dalam pembuatan atau pembaharuan media
edukasi tentang persiapan sebelum SC Emergensi seorang bidan melakukan koordinasi
agar tim PKRS dapat memberikan krtik dan saran.
Sub Kegiatan
2.1 Memastikan ketersediaan media edukasi tentang persiapan ibu sebelum SC
emergensi kepada bagian Promosi Kesehatan
AKUNTABILITAS
1. Kejelasan
Seorang bidan hendaknya memastikan ketersediaan media edukasi tentang
persiapan sebelum SC Emergensi untuk mendapatkan informasi secara jelas
tentang media yang dapat digunakan dalam upaya promotif.
2. Tanggung jawab
Seorang bidan melaksanakan kewajibannya untuk memastikan ketersediaan media
edukasi di bagian tim PKRS dengan baik
3. Transparansi
Seorang bidan memastikan ketersediaan media PKRS secara apa adanya tidak
ada yang ditutup tutupi
4. Keseimbangan
Dengan diketahuinya ketersediaan menjalin kerja sama yang baik
NASIONALISME
1. Musyawarah mufakat
Seorang bidan berkoordinasi dengan tim PKRS yang memiliki kewenangan dalam
penyediaan media edukasi agar proses pembuatan media edukasi optimal
2. Rela berkorban
Seorang bidan menunjukkan rela berkorban menggunakan waktu luangnya untuk
mencari ketersediaan media
ETIKA PUBLIK
1. Sopan
Seorang bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat melakukan
koordinasi dalam pemastian ketersediaan media edukasi supaya penyediaan atau
39
pembaharuan media edukasi berjalan dengan baik.
2. Hormat
Pada saat melaksanakan koordinasi dengan tim PKRS, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap menghormati masukan atau keputusan yang diberikan oleh tim
PKRS
3. Kerjasama
Dalam melaksanakan koordinasi pemastian ketersediaan media edukasi, seorang
bidan berupaya menjalin kerja sama yang baik
KOMITMEN MUTU
1. Efektif
Dalam berkoordinasi tentang ketersediaan media edukasi kepada tim PKRS harus
disampaikan secara tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman.
2. Inovasi
Seorang bidan menyampaikan pembuatan dan pembaharuan media edukasi
tentang persiapan sebelum SC Emergensi
3. Kualitas
Seorang bidan mencari ketersediaan media dalam rangka menjaga kualitas dari
media yang nantinya akan dibuat
ANTI KORUPSI
1. Tanggung Jawab
Seorang bidan memastikan ketersediaan media edukasi yang tersedia di PKRS
sesuai dengan tugas yang sudah dipercayakan kepada bidan.
2. Jujur
Seorang bidan tidak berbohong dalam menyampaikan tujuan dan maksud
dilakukannya koordinasi mengenai ketersediaan media edukasi supaya tim PKRS
dapat mengetahui keseluruhan rencana kegiatan.
3. Berani
Seorang bidan melaksanakaan koordinasi dengan tim PKRS dengan percaya diri.
2.2 Mengajukan izin pembuatan atau pembaharuan media edukasi kepada bagian
Promosi Kesehatan
AKUNTABILITAS
1. Kejelasan
Sebelum melakukan pembuatan atau pembaharuan media edukasi, seorang
bidan meminta izin terlebih dahulu dan menjelaskan secara jelas, terbuka, dan
jujur tentang maksud dan tujuan dilakukannya pembuatan atau pembaharuan
media edukasi tersebut.
2. Transparansi
Seorang bidan dalam mengajukan izin pembuatan atau pembaharuan media
edukasi kepada tim PKRS dengan terbuka, tanpa ada yang ditutup-tutupi.
3. Tanggung Jawab
Seorang bidan harus meminta ijin pembuatan media pada yang berwenang
membuat media yaitu tim PKRS sebagai bentuk tanggung jawab
NASIONALISME
1. Gotong royong
40
Seorang bidan bekerjasama dengan tim PKRS yang memiliki kewenangan atas
pembuatan atau pembaharuan media edukasi.
2. Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktunya untuk mengajukan izin pembuatan atau
pembaharuan media edukasi
3. Musyawarah/Mufakat
Dengan adanya ijin pembuatan media telah melalui proses mufakat antar bidan
dengan tim PKRS
ETIKA PUBLIK
1. Sopan
Seorang bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat melakukan
koordinasi dalam pemastian ketersediaan media edukasi supaya penyediaan atau
pembaharuan media edukasi berjalan dengan baik.
2. Menjalin komunikasi yang baik
Seorang bidan menjalin hubungan baik dengan tim PKRS saat mengajukan izin
pembuatan atau pembaharuan media edukasi agar proses pembuatan media
edukasi lancar.
3. Kerjasama
Seorang bidan bekerja sama dengan tim PKRS agar terbit pemberian ijin
membuat media edukasi
KOMITMEN MUTU
1. Efektif
Dalam berkoordinasi tentang ketersediaan media edukasi dengan tim PKRS harus
disampaikan secara tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman.
2. Komitmen
Seorang bidan berjanji kepada tim PKRS untuk melaksanakan proses pembuatan
media edukasi dengan baik.
3. Efisien
Dengan memperoleh ijin pembuatan media terlebih dahulu diharapkan proses
pembuatan berjalan efisien
ANTI KORUPSI
1. Tanggung Jawab
Seorang bidan mengajukan izin pembuatan media edukasi sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan.
2. Jujur
Permintaan izin terhadap pembuatan atau pembaharuan media edukasi
disampaikan dengan jujur sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya
pembuatan maupun pembaharuan tersebut.
3. Kerja keras
Seorang bidan dengan penuh kerja keras meminta ijin pembuatan media
4. Keberanian
Seorang bidan bersikap berani untuk meminta ijn ke tim PKRS untuk pembuatan
media
2.3 Mengumpulkan materi dan membuat desain media edukasi
AKUNTABILITAS
41
1. Kejelasan
Materi yang digunakan untuk media edukasi tentang persiapan sebelum SC
Emergensi disusun secara jelas dan menarik.
2. Tanggung Jawab
Seorang bidan berkewajiban membuat media edukasi tentang persiapan sebelum
SC Emergensi dengan sebaik mungkin.
3. Kepemimpinan
Seorang bidan harus mampu bersikap kepemimpinan secara mandiri mencari
materi dan membuat media edukasi
4. Kepercayaan
Media edukasi yang dibuat sesuai materi agar timbul rasa kepercayaan dari
pembacanya
.NASIONALISME
1. Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu yang dimiliki untuk mengumpulkan
materi dan membuat desain media edukasi
2. Cinta tanah air
Seorang bidan menggunakan tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai dengan PUEBI
3. Gotong Royong
Dalam pembuatan media edukasi dilakukan gotong royong dengan pihak lain misal
dalam hal pencetakan
ETIKA PUBLIK
1. Cermat
Seorang bidan mengumpulkan materi dan membuat desain media edukasi dengan
teliti agar hasil maksimal.
2. Informasi yang benar
Dalam mengumpulkan materi dan membuat desain media edukasi, seorang bidan
mengumpulkan informasi sesuai dengan fakta dan teori yang berlaku
3. Sopan
Dalam membuat desain media mengunakan tutur bahasa dan gambar yang sopan
KOMITMEN MUTU
1. Inovasi
Seorang bidan membuat desain media sebagai bentuk inovasi karena selama ini
belum ada media pemberian informasi
2. Kreatif
Seorang bidan membuat desain media edukasi sebagi salah satu bentuk kreatifitas
dalam melakukan pembuatan atau pembaharuan media edukasi.
3. Jaminan mutu
Seorang bidan membuat desain media edukasi dengan kualitas yang baik agar
hasilnya menarik dan bermanfaat bagi masyarakat.
ANTI KORUPSI
1. Tanggung jawab
Dengan menyelesaikan pembuatan media edukasi dengan mengumpulkan materi
dan membuat desain media edukasi dapat menunjukkan bahwa bidan dapat
42
mengemban tugas yang sudah dilimpahkan sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya.
2. Jujur
Seorang bidan mengumpulkan materi media edukasi sesuai dengan teori yang
benar.
3. Kerja Keras
Seorang bidan kerja keras dalam membuat desain media
4. Kemandirian
Secara mandiri bidan menyiapkan materi dan membuat desain media edukasi
2.4 Menempatkan media edukasi di area strategis yang mudah dijangkau publik
AKUNTABILITAS
1. Tanggung Jawab
Seorang bidan bertanggung jawab terhadap peletakan atau penyimpanan media
edukasi yang sesuai tempatnya dengan rapi, tertata, dan mudah dijangkau.
2. Kejelasan
Seorang bidan meletakkan media edukasi di area strategis agar dapat terlihat
masyarakat dan dapat dimanfaatkan dengan baik
3. Keadilan
Dengan menempatkan media edukasi di tempat yang mudah dijangkau
menunjukkan sikap adil kepada masyarakat
NASIONALISME
1. Gotong royong
Seorang bidan bekerjasama dengan teman sejawat di RS dalam penempatan
media edukasi yang strategis sehingga mudah dijangkau
2. Kemanusiaan
Seorang bidan menempatkan media edukasi di tempat yang ramai agar media
edukasi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umum.
3. Cinta Tanah Air
Sorang bidan menempatkan media di area yang mudah dijangkau publik
menunjukkan sikap cinta tanah air
ETIKA PUBLIK
1. Rapi
Penempatan media edukasi haruslah tesusun rapi pada tempatnya sehingga
media edukasi mudah dijangkau dan dapat dimanfaatkan secara optimal.
2. Cermat
Seorang bidan dengan teliti menentukan tempat yang benar-benar strategis untuk
meletakkan media edukasi yang telah dibuat.
3. Informasi Yang Benar
Media edukasi berisi informasi yang benar sesuai teori kebidanan
KOMITMEN MUTU
1. Efektif
Penempatan media edukasi haruslah disesuaikan dengan tempat yang sering
dilewati oleh pasien dan keluarga agar dapat digunakan secara efektif.
2. Peduli
Dalam menempatkan media edukasi di tempat yang strategis, dimana banyak
43
orang yang membutuhkan media edukasi tersebut.
3. Kualitas Mutu
Media dibuat dengan kualitas sebaik mungkin
ANTI KORUPSI
1. Tanggung Jawab
Dengan menempatkan media edukasi di area strategis yang mudah dijangkau
publik menunjukkan bahwa bidan dapat mengemban tugas yang sudah
dilimpahkan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
2. Jujur
Seorang bidan benar-benar menempatkan media edukasi di area strategis yang
mudah dijangkau publik agar media edukasi tersebut mudah dijangkau oleh
pasien dan keluarga pasien.
3. Kepedulian
Seorang bidan menempatkan media edukasi ditempat strategis sebagai bentuk
kepedulian pada pasien agar banyak yang mudah menjangkaunya
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dengan dilakukan koordinasi dengan bagian Promosi Kesehatan Rumah Sakit tentang
penyediaan media edukasi yang berhubungan dengan persiapan SC Emergensi akan
memudahkan bidan dalam memberikan pelayanan. Hal tersebut berkontribusi pada
pencapaian misi RS yang mengacu kepada misi Pemda Sleman, yakni “Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan yang
berkualitas dan terjangkau ”.
Penguatan Nilai Organisasi
Inovatif :
Dengan melaksanakan pembuatan atau pembaharuan media edukasi tentang persiapan
sebelum SC Emergensi seorang bidan sudah menunjukkan sikap inovatif.
Yakin dan percaya diri
Seorang bidan melaksanakan pembuatan atau pembaharuan media edukasi tentang
persiapan sebelum SC Emergensi yakin dan percaya diri dengan kemampuan yang
dimiliki agar hasil maksimal.
Makna yang diperoleh secara pribadi dalam kegiatan ini :
Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam sub
bab kegiatannya. kegiatan pembuatan media edukasi ini memberikan penulis untuk
berinovasi dalam membuat poster dan leafletyang membutuhkan ketelitian dan
kreatifitas yang tinggi, dan senantiasa menjaga sopan santun saat konsultasi dengan
tim PKRS. Segala sesuatu yang dikerjakan dapat memberikan penulis untuk lebih
bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan dengan adanya laporan..
Yogyakarta, 20 November 2021
Disetujui oleh,
Mentor
44
BUKTI FISIK LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 2
Gambar 12 : Data media poster Gambar 13 : Data media leaflet RSUD Sleman
2.2 Mengajukan izin pembuatan atau pembaharuan media edukasi kepada bagian
Promosi Kesehatan
45
2.3 Mengumpulkan materi dan membuat desain media edukasi
46
Gambar 18 : Mendesain leaflet dan poster
47
2.4 Menempatkan media edukasi di area strategis yang mudah dijangkau publik
48
3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 3
49
Seorang CPNS bidan mengajukan izin usulan
pembaharuan Check List Verifikasi Pasien Operasi
kepada bagian Instalasi Gawat Darurat. Surat Izin ini
tertanggal 22 November 2021 yang diberikan secara
langsung kepada kepala ruang IGD.
3. Mengumpulkan materi usulan pembaharuan Check
List Verifikasi Pasien Operasi
Seorang CPNS bidan mengumpulkan materi tentang
Check List Verifikasi Pasien Operasi. Materi checklist
diperoleh dari Tim PPI dan disesuaikan dengan SOP
pemberian informasi pada pasien tentang persiapan SC
Emergensi yang telah dibuat.
4. Melakukan konsultasi usulan pembaharuan Check
List Verifikasi Pasien Operasi pada bagian Instalasi
Gawat Darurat
Seorang CPNS bidan melakukan konsultasi usulan
kepada atasan langsung untuk mendapatkan saran /
masukkan tentang check list verifikasi pasien yang
sudah diperbaharui, berlangsung pada tangal 29
November 2021 di ruang IGD. Konsultasi ini
menghasilkan dukungan kepada penulis, sehingga akan
memperlancar kegiatan aktualisasi ini.
Hambatan Hambatan yang dihadapi adalah mengumpulkan materi
usulan Check List Verifikasi Pasien Operasi agar sesuai
dengan teori kebidanan dan materi pencegahan infeksi.
Solusi Berkonsultasi dengan atasan langsung, kemudian
mendapat saran untuk mempelajari materi pencegahan
infeksi.
Daftar Lampiran 1. Check List yang tersedia
2. Surat Izin Usulan Pembaharuan
3. Materi usulan Check list
4. Foto Konsultasi dengan Kepala Ruang IGD
5. Usulan pembaharuan Check List Verfikasi Pasien
Operasi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Pelatihan Dasar
PNS
Kegiatan:
50
Melakukan usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien Operasi
Manajemen ASN
Implementasi manajemen ASN dalam usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien
Operasi adalah dalam mencari referensi harus akurat dan teliti.
Pelayanan Publik
Implementasi pelayanan publik dalam usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien
Operasi adalah dapat mendapatkan informasi yang up to date dan sesuai dengan teori.
Whole of Government (WOG)
Implementasi whole of government adalah dalam usulan pembaharuan Check List
Verifikasi Pasien Operasi seorang bidan melakukan koordinasi atasan langsung agar
dapat di berikan krtik dan saran.
Sub Kegiatan :
3.1 Memastikan ketersediaan Check List Verifikasi Pasien Operasi kepada bagian
Instalasi Gawat Darurat
AKUNTABILITAS
1. Kejelasan
Seorang bidan hendaknya memastikan ketersediaan check list verifikasi pasien
operasi untuk mendapatkan informasi secara jelas tentang panduan yang dapat
digunakan dalam upaya promotif.
2. Tanggung jawab
Seorang bidan melaksanakan kewajibannya untuk memastikan ketersediaan check
list verifikasi pasien operasi di bagian tim IGD dengan baik
3. Transparansi
Seorang bidan mencari ketersediaan check list verifikasi pasien operasi dengan
jujur tidak ada yang ditutup tutupi.
NASIONALISME
1. Gotong royong
Dalam melaksanakan koordinasi pemastian ketersediaan, seorang bidan berupaya
menjalin kerja sama yang baik
2. Musyawarah mufakat
Seorang bidan berkoordinasi dengan tim IGD yang memiliki kewenangan dalam
penyediaan check list verifikasi pasien operasi agar proses pembaharuan
berlangsung optimal
3. Rela berkorban
Seorang bidan rela berkorban meluangkan waktunya untuk mencari ketersediaan
penyediaan check list verifikasi pasien operasi
ETIKA PUBLIK
1. Sopan
Seorang bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat melakukan
koordinasi dalam pemastian ketersediaan check list verifikasi pasien operasi
supaya penyediaan atau pembaharuan check list verifikasi pasien operasi berjalan
dengan baik.
2. Hormat
Pada saat melaksanakan koordinasi dengan tim IGD, seorang bidan hendaknya
selalu bersikap menghormati masukan atau keputusan yang diberikan oleh tim
IGD
51
3. Gotong Royong
Dalam mencari ketersediaan check list verifikasi pasien operasi bidan bergotong
royong dengan tim IGD
KOMITMEN MUTU
1. Efektif
Dalam berkoordinasi tentang ketersediaan check list verifikasi pasien operasi
kepada tim IGD harus disampaikan secara tepat agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
2. Inovasi
Seorang bidan menyampaikan pembaharuan check list verifikasi pasien operasi
3. Kualitas
Dengan diketahuinya check list verifikasi pasien operasi diharapkan akan
meningkatkan kualitas pembaharuan selanjutnya
ANTI KORUPSI
1. Tanggung Jawab
Seorang bidan memastikan ketersediaan media edukasi yang tersedia di IGD
sesuai dengan tugas yang sudah dipercayakan kepada bidan.
2. Jujur
Seorang bidan tidak berbohong dalam menyampaikan tujuan dan maksud
dilakukannya koordinasi mengenai ketersediaan check list verifikasi pasien
operasi supaya tim IGD dapat mengetahui keseluruhan rencana kegiatan.
3. Berani
Seorang bidan melaksanakaan koordinasi dengan tim IGD dengan percaya diri.
3.2 Mengajukan izin usulan usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien
Operasi kepada bagian Instalasi Gawat Darurat
AKUNTABILITAS
1. Kejelasan
Sebelum melakukan usulan pembaharuan check list verifikasi pasien operasi,
seorang bidan meminta izin terlebih dahulu dan menjelaskan secara jelas,
terbuka, dan jujur tentang maksud dan tujuan dilakukannya pembuatan atau
pembaharuan media edukasi tersebut.
2. Transparansi
Seorang bidan dalam mengajukan izin pembaharuan check list verifikasi pasien
operasi kepada Kepala Ruang IGD dengan terbuka, tanpa ada yang ditutup-tutupi.
3. Tanggung jawab
Seorang bidan dalam meminta ijin usulan pembaharuan disertai rasa
tanggungjawab untuk menyelesaikan tugas pembaharuan check list verifikasi
pasien operasi
NASIONALISME
1. Gotong royong
Seorang bidan bekerjasama dengan atasan langsung (Kepala Ruang IGD) yang
memiliki kewenangan atas pembaharuan check list verifikasi pasien operasi
2. Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktunya untuk mengajukan izin usulan
pembaharuan check list verifikasi pasien operasi.
3. Musyawarah mufakat
52
Seorang bidan melakukan musyawarah mufakat dalam meminta ijin pembaharuan
ETIKA PUBLIK
1. Sopan
Seorang bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat melakukan
koordinasi dalam pemastian ketersediaan check list verifikasi pasien operasi
supaya penyediaan dan pembaharuan check list verifikasi pasien operasi berjalan
dengan baik.
2. Menjalin komunikasi yang baik
Seorang bidan menjalin hubungan baik dengan Kepala Ruang IGD saat
mengajukan izin usulan pembaharuan agar proses berjalan lancar.
3. Kerjasama
Seorang bidan bekerjasama dengan Kepala Ruang IGD saat mengajukan izin
usulan pembaharuan agar proses berjalan lancar
KOMITMEN MUTU
1. Efektif
Dalam berkoordinasi tentang ketersediaan check list verifikasi pasien operasi
dengan tim IGD harus disampaikan secara tepat agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
2. Komitmen
Seorang bidan berjanji kepada tim IGD untuk melaksanakan proses usulan
pembaharuan check list verifikasi pasien operasi dengan baik.
3. Efisien
Dalam berkoordinasi tentang ketersediaan check list verifikasi pasien operasi
dengan tim IGD harus disampaikan secara efisien agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
ANTI KORUPSI
1. Tanggung Jawab
Seorang bidan mengajukan izin usulan pembaharuan check list verifikasi pasien
operasi sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
2. Jujur
Permintaan izin terhadap usulan pembaharuan check list verifikasi pasien operasi
disampaikan dengan jujur sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya
pembuatan maupun pembaharuan tersebut.
3. Kerja keras
Seorang bidan mengajukan izin usulan pembaharuan check list verifikasi pasien
operasi sesuai dengan penuh kerja keras
53
Materi yang digunakan untuk usulan pembaharuan check list verifikasi pasien
operasi dilakukan secara seimbang
.NASIONALISME
1. Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu yang dimiliki untuk mengumpulkan
materi dan membuat usulan pembaharuan check list verifikasi pasien operasi
2. Cinta tanah air
Seorang bidan menggunakan tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar
sesuai dengan PUEBI
3. Musyawarah/mufakat
Dengan penyediaan materi melalui musyawarah dan mufakat dengan atasan
langsung
ETIKA PUBLIK
1. Cermat
Seorang bidan mengumpulkan materi dan membuat usulan pembaharuan
check list verifikasi pasien operasi dengan teliti agar hasil maksimal.
2. Informasi yang benar
Dalam mengumpulkan materi dan membuat usulan pembaharuan check list
verifikasi pasien operasi, seorang bidan mengumpulkan informasi sesuai
dengan fakta dan teori yang berlaku.
3. Berdaya Guna
Dalam mengumpulkan materi dan membuat usulan pembaharuan check list
verifikasi pasien operasi, seorang bidan memperhatikan manfaatnya untuk
pubik
KOMITMEN MUTU
1. Kreatif
Seorang bidan dalam membuat usulan pembaharuan check list verifikasi
pasien operasi sebagai salah satu bentuk kreatifitas dalam melakukan
pembaharuan check list verifikasi pasien operasi.
2. Kualitas mutu
Seorang bidan membuat usulan pembaharuan check list verifikasi pasien
operasi dengan kualitas yang baik agar hasilnya menarik dan bermanfaat
bagi masyarakat.
3. Efektif
Seorang bidan dalam membuat usulan harus efektif agar tindakan yang
dilakukan dapat tepat
ANTI KORUPSI
1. Tanggung Jawab
Dengan menyelesaikan usulan pembaharuan check list verifikasi pasien
operasi dapat menunjukkan bahwa bidan dapat mengemban tugas yang
sudah dilimpahkan sesuai dengan tanggung jawab yang dimilikinya.
2. Jujur
Seorang bidan mengumpulkan materi usulan pembaharuan check list
verifikasi pasien operasi sesuai dengan teori yang benar.
3. Kerja Keras
Seorang bidan penuh kerja keras mengumpulkan materi pembaharuan check
list verifikasi pasien operasi
54
3.4 Melakukan konsultasi usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien
Operasi pada bagian Instalasi Gawat Darurat
AKUNTABILITAS
1. Kejelasan
Materi yang digunakan untuk usulan pembaharuan check list verifikasi pasien
operasi secara jelas dan menarik.
2. Transparansi
Seorang bidan dalam membuat usulan pembaharuan check list verifikasi pasien
operasi dikonsutasikan kepada tim IGD dengan terbuka, tanpa ada yang ditutup-
tutupi.
3. Tanggung Jawab
Seorang bidan penuh tanggung jawab berkonsultasi terlebih dahulu dalam
pembaharuan check list verifikasi pasien operasi
NASIONALISME
1. Gotong royong
Seorang bidan berkonsultasi dengan atasan langsung (Kepala Ruang IGD) yang
memiliki kewenangan atas pembaharuan check list verifikasi pasien operasi
2. Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktunya untuk konsultasi usulan pembaharuan
check list verifikasi pasien operasi
3. Musyawarah Mufakat
Seorang bidan berkonsultasi dengan mengedepankan azas musyawarah dan
mufakat dengan atasan langsung (Kepala Ruang IGD)
ETIKA PUBLIK
1. Sopan
Seorang bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat melakukan
konsultasi
2. Menjalin komunikasi yang baik
Seorang bidan menjalin hubungan baik dengan tim IGD saat konsultasi, mau
menerima kritik dan saran agar konsultasi usulan pembaharuan check list verifikasi
pasien operasi berjalan lancar.
3. Informasi Yang Benar
Seorang bidan saat berkonsultasi memberikan informasi yang benar
KOMITMEN MUTU
1. Efektif
Dalam berkonsultasi tentang usulan pembaharuan check list verifikasi pasien
operasi dengan tim IGD harus disampaikan secara tepat agar tidak terjadi kesalah
pahaman.
2. Komitmen
Seorang bidan berjanji kepada Kepala Ruang IGD untuk melaksanakan proses
usulan pembaharuan check list verifikasi pasien operasi dengan baik.
3. Kualitas
Konsultasi dilakukan agar diharapkan pembaharuan check list verifikasi pasien
operasi memiliki kualitas yang baik
ANTI KORUPSI
55
1. Tanggung jawab
Seorang bidan melakukan konsultasi usulan pembuatan pembaharuan check list
verifikasi pasien operasi sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
2. Jujur
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi usulan pembaharuan check list
disampaikan dengan jujur sesuai dengan maksud dan tujuan dilakukannya
pembuatan tersebut.
3. Kerja Keras
Seorang bidan dalam melakukan konsultasi usulan pembaharuan check list
menunjukkan sikap kerja keras
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Koordinasi dengan bagian Instalasi Gawat Darurat tentang usulan pembaharuan check
list verifikasi pasien operasi secara baik berguna dalam penyiapan pasien sebelum SC
Emergensi secara cepat dan tepat. Hal tersebut berkontribusi pada pencapaian misi RS
yang mengacu kepada misi Pemda Sleman, yakni “Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau ”
Penguatan Nilai Organisasi
Rela melayani :
Seorang bidan menunjukkan sikap rela melayani pasien dengan melakukan usulan
pembaharuan check list verifikasi pasien operasi untuk meningkatkan pelayanan.
Inovatif :
Dengan melaksanakan usulan pembaharuan check list verifikasi pasien operasi seorang
bidan sudah menunjukkan sikap inovatif.
Yakin dan percaya diri
Seorang bidan melaksanakan usulan pembaharuan check list verifikasi pasien operasi
dengan yakin dan percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki agar hasil maksimal
Makna yang diperoleh secara pribadi dalam kegiatan ini:
Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam sub
bab kegiatannya. Makna yang diambil dari kegiatan pembaharuan check List verifikasi
pasien operasi yaitu bertanggung jawab dan cermat dalam melakukan pekerjaan
sehari-hari. Senantiasa bersikap sopan santun dalam berinterkasi dan berkomunikasi
dengan atasan maupun rekan kerja. Segala sesuatu yang dikerjakan dapat memberikan
penulis untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan dengan adanya
panduan.
Yogyakarta, 29 November 2021
Disetujui oleh,
Mentor
56
BUKTI FISIK LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN 3
Melakukan usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien Operasi
3.1 Memastikan ketersediaan Check List Verifikasi Pasien Operasi kepada bagian
Instalasi Gawat Darurat
57
3.3 Mengumpulkan materi usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien Operasi
3.4 Melakukan konsultasi usulan pembaharuan Check List Verifikasi Pasien Operasi
pada bagian Instalasi Gawat Darurat
Hari/Tanggal : Senin, 29 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Waktu : 08.00-08.30
Kegiatan : Konsultasi usulan pembaharuan Check List
58
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 4
59
pertemuan IGD RSUD Sleman.
2. Mengumpulkan materi untuk sosialisasi media
pemberian edukasi pada ibu tentang persiapan
sebelum SC Emergensi
Seorang CPNS bidan mengumpulkan materi untuk
sosialisasi agar materi yang disampaikan sesuai teori
dan panduan sama, serta mensosialisasikan media
yang digunakan dalam pemberian informasi. Materi
dalam sosialisasi ini adalah SOP pemberian informasi
tentang persiapan sebelum SC Emergensi dan media
edukasi berupa poster serta leaflet.
3. Melakukan koordinasi dengan bidan Instalasi
Gawat Darurat dalam menentukan waktu dan
tempat untuk melakukan sosialisasi
Seorang CPNS bidan melakukan koordinasi dengan
beberapa rekan bidan lain untuk menentukan tempat
dan waktu yang tepat dalam bersosialisasi, kegiatan
ini terlaksana pada tanggal 30 November 2021, dan
undangan dibagikan secara pesan elektronik
(Whatsapp melalui grup Bidan IGD.
4. Melaksanakan sosialisasi media tentang
pemberian informasi pada ibu tentang persiapan
ibu sebelum SC Emergensi
Seorang CPNS bidan melakukan sosialisasi kepada
rekan bidan lain sesuai jadwal dan tempat yang
disepakati, setelah sebelumnya membagikan
undangan menggunakan pesan elektronik
(Whatsapp). Sosialisasi terlaksana pada tanggal 4
Desember 2021 di Ruang Pertemuan IGD pada pukul
14.30-15.30. Materi yang disosialisasikan berupa
SOP dan media edukasi yang digunakan dalam
pemberian informasi pada pasien tentang persiapan
SC Emergensi.
Hambatan Hambatan yang dihadapi adalah terdapat peserta yang tidak
hadir.
Solusi Solusi yang dilakukan adalah mengirim pesan secara
60
elektronik (WhatsApp) materi sosialisasi berupa SOP dan
media edukasi yang digunakan ke peserta yang tidak
dapathadir dalam sosialisasi.
Daftar Lampiran 1. Foto Koordinasi Jadwal dengan rekan bidan
2. Materi sosialisasi (SOP dan Media Edukasi )
3. Undangan Sosialisasi
4. Foto Kegiatan Sosialisasi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Pelatihan Dasar
PNS
Kegiatan:
Melaksanakan sosialisasi pada bidan Instalasi Gawat Darurat tentang media
pemberian edukasi pada ibu tentang persiapan sebelum SC Emergensi
Manajemen ASN
Implementasi manajemen ASN dalam koordinasi dengan rekan bidan mengenai
pelaksanaan sosialisasi adalah dalam pembuatan jadwal pelaksanaan dapat disepakati
waktu dan tempat sosialisasi agar berjalan efektif dan efisien, dalam penyusunan materi
sosialisasi media pada Bidan Instalasi Gawat Darurat tentang pemberian edukasi pada ibu
tentang persiapan sebelum SC Emergensi pada harus sesuai dengan teori. Seorang
bidan juga harus membuat sosialisasi seinovatif mungkin agar pasien tertarik dengan
materi demonstrasi
Pelayanan Publik
Implementasi pelayanan publik dalam melakukan koordinasi dengan rekan bidan
mengenai pelaksanaan sosialisasi dimaksudkan agar terdapat panduan dalam
memberikan pelayanan sebelum SC Emergensi
Whole of Government (WOG)
Implementasi whole of government adalah dalam pelaksanaan melakukan koordinasi
dengan rekan bidan mengenai pelaksanaan sosialisasi, seorang bidan melakukan
koordinasi dengan rekan bidan di Instalasi Gawat Darurat agar kegiatan dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
Sub Kegiatan
4.1 Melakukan koordinasi dengan rekan bidan mengenai pelaksanaan sosialisasi
AKUNTABILITAS
1. Transparansi
Dalam melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan, seorang bidan
memaparkan rencana pelaksanaan sosialisasi dengan transparan dan terbuka, apa
adanya sesuai dengan rencana
2. Kejelasan
Dalam melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan, seorang bidan
memaparkan rencana pelaksanaan sosialisasi dengan detail agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
3. Tanggung Jawab
Koordinasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab
61
NASIONALISME
1. Musyawarah mufakat
Dalam melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan harus mencapai
kesepakatan agar tujuan kegiatan dapat tercapai.
2. Gotong royong
Seorang bidan melakukan Kerjasama dengan rekan bidan seruangan agar kegiatan
dapat terlaksana dengan lancar dan hasil oprtimal.
3. Toleransi
Pada saat melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan, seorang bidan
hendaknya selalu menghargai masukan atau keputusan yang diberikan supaya
pelayanan tetap berjalan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
1. Sopan
Seorang bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat melakukan
koordinasi dengan rekan bidan seruangan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
lancar.
2. Menjalin komunikasi yang baik
Seorang bidan menjalin hubungan baik dengan dengan rekan bidan seruangan agar
proses pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar.
3. Kerjasama
Seorang bidan menjalin kerjasama dengan dengan rekan bidan seruangan agar
proses pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar.
KOMITMEN MUTU
1. Komitmen
Seorang bidan berjanji kepada rekan bidan seruangan untuk melaksanakan kegiatan
sosialisasi tentang media pemberian informasi pada ibu tentang persiapan sebelum
SC Emergensi sebaik mungkin.
2. Efisien
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan dengan
memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin
3. Efektif
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan seefektif
mungkin
ANTI KORUPSI
1. Tanggung Jawab
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan terkait
sosialisasi tentang media pemberian informasi pada ibu tentang persiapan sebelum
SC Emergensi agar tugas tersebut dapat terlaksana dengan baik
2. Jujur
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan terkait rencana
sosialisasi tentang dengan menyampaikan gagasan sesuai dengan rancangan
aktualisasi yang dimiliki
3. Kerja Keras
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan dengan
penuh kerja keras
4.2 Mengumpulkan materi untuk sosialisasi media pemberian edukasi pada ibu
62
tentang persiapan sebelum SC Emergensi
AKUNTABILITAS
1. Kejelasan
Materi yang dikumpulkan harus lengkap dan jelas sehingga materi sosialisasi dapat
diterima oleh bidan tanpa kesalahpahaman.
2. Tanggung Jawab
Seorang bidan memberikan sosialisasi pada bidan merupakan bentuk tanggung
jawab untuk saling berbagi ilmu pada rekan sejawat.
3. Keseimbangan
Materi yang dikumpulkan harus seimbang dan jelas sehingga materi sosialisasi dapat
diterima dengan baik
NASIONALISME
1. Patriotisme
Seorang bidan pada saat mengumpulkan materi untuk demonstrasi tentang
persiapan sebelum SC Emergensi harus semangat pantang menyerah agar hasil
maksimal.
2. Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu secara khusus untuk dapat fokus dalam
menyelesaikan materi untuk demonstrasi tentang SC Emergensi
3. Cinta Tanah Air
Seorang bidan pada saat membuat materi untuk sosialisasi menggunakan bahasa
yang baik dan benar
ETIKA PUBLIK
1. Cermat
Seorang bidan dalam mengumpulkan materi untuk sosialisasi tentang persiapan
sebelum SC Emergensi harus teliti dan disesuaikan dengan kebutuhan ibu dengan
persalinan SC
2. Informasi yang benar
Seorang bidan dalam mengumpulkan materi untuk sosialisasi tentang persiapan
sebelum SC Emergensi harus sesuai dengan teori yang berlaku agar tidak terjadi
kesalahpahaman
3. Sopan
Dalam mengumpulkan materi bersikap sopan
KOMITMEN MUTU
1. Kreatifitas
Seorang bidan mengumpulkan materi untuk sosialisasi tentang persiapan sebelum
SC Emergensi dan merancang demonstrasi semenarik mungkin agar pendengar
tertarik dan tidak bosan
2. Kualitas mutu
Seorang bidan dalam mengumpulkan materi untuk sosialisasi tentang persiapan
sebelum SC Emergensi dengan baik akan meningkatkan kualitas sosialisasi.
3. Efektifitas
Seorang bidan dalam mengumpulkan materi untuk sosialisasi agar informasi ya ng
diberikan efektif saat sosialisasi
63
ANTI KORUPSI
1. Tanggung jawab
Dengan menyelesaikan materi untuk sosialisasi tentang persiapan sebelum SC
Emergensi, seorang bidan dapat mengemban tugas yang sudah dilimpahkan sesuai
dengan tanggung jawab yang dimilikinya.
2. Jujur
Seorang bidan mengumpulkan materi untuk sosialisasi tentang persiapan sebelum
SC Emergensi sesuai dengan teori dan praktik yang benar.
3. Kerja Keras
Seorang bidan bekerja keras dalam mengumpulkan materi sosialisasi
4.3 Melakukan koordinasi dengan bidan Instalasi Gawat Darurat dalam menentukan
waktu dan tempat untuk melakukan sosialisasi
AKUNTABILITAS
1. Transparansi
Dalam melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan, seorang bidan
memaparkan rencana pelaksanaan sosialisasi dengan transparan dan terbuka,
apa adanya sesuai dengan rencana
2. Kejelasan
Dalam melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan, seorang bidan
memaparkan rencana pelaksanaan sosialisasi dengan detail agar tidak terjadi
kesalahpahaman.
3. Tanggung Jawab
Seorang bidan melakukan koordinasi dengan penuh tanggung jawab
NASIONALISME
1. Musyawarah mufakat
Dalam melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan harus mencapai
kesepakatan agar tujuan kegiatan dapat tercapai.
2. Gotong royong
Seorang bidan melakukan kerjasama dengan rekan bidan seruangan agar kegiatan
dapat terlaksana dengan lancar dan hasil optimal.
3. Toleransi
Pada saat melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan, seorang bidan
hendaknya selalu menghargai masukan atau keputusan yang diberikan supaya
pelayanan tetap berjalan dengan baik.
ETIKA PUBLIK
1. Sopan
Seorang bidan harus sopan dalam bertutur kata maupun bersikap saat melakukan
koordinasi dengan rekan bidan seruangan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
lancar.
2. Menjalin komunikasi yang baik
Seorang bidan menjalin hubungan baik dengan rekan bidan seruangan agar proses
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar.
3. Kerjasama
Seorang bidan melakukan kerjasama dengan rekan bidan seruangan agar proses
64
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar.
KOMITMEN MUTU
1. Komitmen
Seorang bidan berjanji kepada rekan bidan seruangan untuk melaksanakan kegiatan
sosialisasi tentang pemberian informasi pada ibu tentang persiapan sebelum SC
Emergensi sebaik mungkin.
2. Efisien
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan dengan
memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin
3. Efektif
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan dengan
efektif.
ANTI KORUPSI
1. Tanggung Jawab
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan seruangan terkait
sosialisasi tentang SOP pemberian informasi pada ibu tentang persiapan sebelum
SC Emergensi agar tugas tersebut dapat terlaksana dengan baik
2. Jujur
Seorang bidan melaksanakan koordinasi dengan rekan bidan terkait rencana
sosialisasi tentang dengan menyampaikan gagasan sesuai dengan rancangan
aktualisasi yang dimiliki
3. Kerja Keras
Dengan kerja keras bidan berkoordinasi untuk perencanaan sosialisasi
4.4 Melaksanakan sosialisasi media tentang pemberian informasi pada ibu tentang
persiapan ibu sebelum SC Emergensi
AKUNTABILITAS
1. Kejelasan
Seorang bidan dalam memberikan sosialisasi harus secara jelas dengan baik dan
benar.
2. Tanggung Jawab
Seorang bidan memberikan sosialisasi SOP persiapan sebelum SC Emergensi
sebagai bukti tanggung jawab pada profesinya.
3. Kepemimpinan
Seorang bidan memberikan sosialisasi dengan menunjukkan sikap kepemimpinan
selama memberi sosialisasi
4. Keadilan
Seorang bidan telah bersikap adil kepada teman sejawat karena melaksanakan
sosialisasi bersama-sama tanpa membedakan pangkat/golongan.
NASIONALISME
1. Patriotisme
Seorang bidan melaksanakan sosialisasi dengan semangat pantang menyerah untuk
memberikan informasi kepada bidan tentang SOP pemberian informasi pada ibu
65
dengan rencana persalinan SC Emergensi
2. Toleransi
Seorang bidan memberikan sosialisasi dengan tidak membeda-bedakan satu sama
lain menurut SARA.
3. Cinta Tanah Air
Dalam melakukan sosiaslisasi menggunakan tata bahasa yang baik dan benar
ETIKA PUBLIK
1. Sopan
Seorang bidan harus bersikap sopan kepada peserta sosialisasi saat memberikan
pemahaman kepada rekan sejawat tentang persiapan sebelum SC Emergensi
2. Memberikan informasi yang benar
Seorang bidan memberikan penjelasan kepada peserta sosialisasi sesuai dengan
teori dan praktik kebidanan.
3. Bertanggung Jawab
Seorang bidan dalam memberkan sosialisasi harus bertaggung jawab dengan
kejelasan materi yang akan disampaikan
4. Kerjasama
Seorang bidan menjalin kerjasama dengan rekan lainnya dalam berbagi ilmu demi
memajukan kualitas pelayanan publik
KOMITMEN MUTU
1. Kualitas
Seorang bidan memberikan sosialisasi tentang persiapan sebelum SC Emergensi
kepada pasien sesuai dengan materi yang telah dibuat.
2. Kreatifitas
Seorang bidan memberikan sosialisasi tentang persiapan sebelum SC Emergensi
kepada pasien semenarik mungkin agar bidan yang disosialisasikan tidak merasa
bosan
3. Efektifitas
Seorang bidan memberikan soasialisasi secara bersama sesuai waktu yang
disepakati agar efektif tidak ada informasi yang berbeda satu dengan lainnya
ANTI KORUPSI
1. Berani
Seorang bidan menunjukkan sifat berani dengan melakukan sosialisasi
2. Jujur
Seorang bidan memberikan sosialisasi kepada teman sejawat sesuai dengan teori
yang berlaku dan tidak mengada-ada
3. Mandiri
Seorang bidan dalam mekalukan sosialisasi mencerminkan sikap mandiri dalam
menyiapkan sosialisasi
4. Peduli
Dengan terlaksananya sosialisasi sebagai bukti bahwa bidan peduli dengan
sejawatnya dalam berbagi ilmu
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Tersampaikannya sosialisasi pada bidan Instalasi Gawat Darurat tentang media pada ibu
66
tentang persiapan sebelum SC Emergensi secara jelas, detail, dan transparan
dimaksudkan agar bidan dalam bekerja sesuai panduan yang sama di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Sleman. Hal tersebut berkontribusi padapencapaian misi RS yang
mengacu kepada misi Pemda Sleman, yakni “Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau”.
Penguatan Nilai Organisasi
Ahli-profesional
Seorang bidan memberikan sosialisasi tentang persiapan sebelum SC Emergensi dengan
profesional, sesuai dengan ilmu dan pengalaman yang dimiliki agar pasien paham
persiapan sebelum SC Emergensi di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman.
Makna yang diperoleh secara pribadi dalam kegiatan ini:
Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam sub
bab kegiatannya. Dalam kegiatan sosialisasi membutuhkan kerjasama yang baik
dengan berbagai pihak. Kegiatan ini memberikan penulis untuk senantiasa menjaga
kesopanan dalam berinteraksi dengan berbagai pihak, serta sosialisasi ini melatih sikap
berani dan kepemimpinan selama memberi sosialisasi. Segala sesuatu yang dikerjakan
dapat memberikan penulis untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan
dengan adanya laporan.
Yogyakarta, 6 Desember 2021
Disetujui oleh,
Mentor
67
BUKTI FISIK LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN IV
Melaksanakan sosialisasi pada bidan Instalasi Gawat Darurat tentang media
pemberian edukasi pada ibu tentang persiapan sebelum SC Emergensi
Sub Kegiatan:
4.1 Melakukan koordinasi dengan rekan bidan mengenai pelaksanaan
sosialisasi
Hari/Tanggal : 30 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Waktu : 08.00-08.30
Kegiatan : Koordinasi waktu untuk sosialisasi
68
Gambar 27 : Materi Leaflet Gambar 28 : Materi Poster
4.3 Melakukan koordinasi dengan bidan Instalasi Gawat Darurat dalam
menentukan waktu dan tempat untuk melakukan sosialisasi
Hari/Tanggal : 30 November 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Waktu : 08.00-08.30
Kegiatan : Koordinasi waktu untuk sosialisasi
69
4.4 Melaksanakan sosialisasi media tentang pemberian informasi pada ibu
tentang persiapan ibu sebelum SC Emergensi
Hari/Tanggal : 4 Desember 2021
Tempat : IGD RSUD Sleman
Waktu : 08.00-08.30
Kegiatan : Sosialisasi SOP dan Media pemberian informasi pada
Bidan IGD
70
5. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 5
71
2. Bukti Usulan Pembuatan SOP
3. Bukti Usulan Pembaharuan Check List Verifikasi Pasien
Operasi
4. Foto Sosialisasi pada Bidan IGD tentang media
pemberian informasi
5. Laporan Kegiatan pada Kepala ruang IGD
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Pelatihan Dasar
PNS
Kegiatan:
Melaksanakan evaluasi dan pelaporan
Manajemen ASN
Implementasi manajemen ASN dalam melaksanakan evaluasi dan pelaporan adalah
mengevaluasi kegiatan yang dilakukan sehingga dapat diketahui keberhasilannya serta
ada bentuk tanggung jawab pelaporan kepada atasan
Pelayanan Publik
Implementasi pelayanan publik dalam melakukan evaluasi dan pelaporan adalah
memberikan evaluasi atas kegiatan yang sudah dilakukan dan memberikan pelaporan
kepada atasan sebagai bentuk tanggung jawab yang nantinya informasi ini dapat
diketahui publik
Whole of Government (WOG)
Implementasi whole of government dalam pelaksanaan evaluasi kegiatan dan pelaporan
agar kegiatan adalah melibatkan atasan dalam penerimaan laporan kegiatan.
Sub Kegiatan:
5.1 Melaksanakan evaluasi kegiatan
AKUNTABILITAS
1. Transparansi
Dalam melaksanakan evaluasi kegiatan, bidan memaparkan evaluasi dengan
transparan dan terbuka, apa adanya sesuai dengan kegiatan yang telah
dilakukan
2. Kejelasan
Dalam melaksanakan evaluasi, seorang bidan evaluasi dengan detail agar tidak
terjadi kesalahpahaman.
3. Tanggung Jawab
Evaluasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab
NASIONALISME
1. Musyawarah mufakat
Dalam melaksanakan evaluasi harus mencapai kesepakatan agar tujuan kegiatan
dapat tercapai.
72
2. Cinta Tanah Air
Seorang bidan melakukan evaluasi menggunakan penulisan bahasa yang benar
sesuai PUEBI
3. Rela Berkorban
Pada saat melaksanakan evaluasi seorang bidan rela mengorbankan waktunya untuk
mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan
ETIKA PUBLIK
1. Sopan
Seorang bidan harus menggunakan tata bahasa yang sopan dalam bertutur kata
maupun bersikap saat melakukan evaluasi.
2. Menjalin komunikasi yang baik
Seorang bidan menjalin komunikasi yang baik dengan atasan agar kegiatan berjalan
lancar
3. Kerjasama
Seorang bidan menjalin kerjasama dengan dengan atasan agar proses pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan lancar.
KOMITMEN MUTU
1. Komitmen
Seorang bidan berjanji kepada atasan untuk melaksanakan evaluasi kegiatan.
2. Efisien
Seorang bidan melaksanakan evaluasi dengan memanfaatkan waktu yang ada
semaksimal mungkin
3. Efektif
Seorang bidan melaksanakan evaluasi seefektif mungkin
ANTI KORUPSI
1. Tanggung Jawab
Seorang bidan melaksanakan evaluasi agar tugas tersebut dapat terlaksana dengan
baik
2. Jujur
Seorang bidan melaksanakan evaluasi sesuai kegiatan yang sudah dilakukan
3. Kerja Keras
Seorang bidan melaksanakan evaluasi dengan penuh kerja keras
73
NASIONALISME
1. Patriotisme
Seorang bidan pada saat membuat pelaporan harus semangat pantang menyerah
agar hasil maksimal.
2. Rela berkorban
Seorang bidan rela meluangkan waktu secara khusus untuk dapat fokus dalam
menyelesaikan peaporan
3. Cinta Tanah Air
Seorang bidan pada saat membuat pelaporan menggunakan bahasa yang baik dan
benar
ETIKA PUBLIK
1. Cermat
Seorang bidan dalam pelaporan kepada atasan harus teliti sesuai rancangan dan
hasil kegiatan yang telah dilakukan
2. Informasi yang benar
Seorang bidan dalam membuat pelaporan harus sesuai dengan teori yang berlaku
agar tidak terjadi kesalahpahaman
3. Sopan
Dalam mengumpulkan pelaporan, seorang bidan harus bersikap sopan
KOMITMEN MUTU
1. Kreatifitas
Seorang bidan membuat laporan semenarik mungkin agar pembaca tertarik dan
tidak bosan
2. Kualitas mutu
Seorang bidan dalam membuat pelaporan harus sebaik mungkin sehingga akan
meningkatkan kualitas pelaporan.
3. Efektifitas
Seorang bidan dalam membuat pelaporan agar seefektif mungkin
ANTI KORUPSI
1. Tanggung jawab
Dengan menyelesaikan rangakaian kegiatan aktualisasi dan melakukan pelaporan,
seorang bidan telah mengemban tugas yang sudah dilimpahkan sesuai dengan
tanggung jawab yang dimilikinya.
2. Jujur
Seorang bidan melakukan pelaporan sesuai kegiatan yang sudah dilakukan
3. Kerja Keras
Seorang bidan bekerja keras dalam melakukan kegiatan, dan melaporkannya
kepada atasan
74
Penguatan Nilai Organisasi
Ahli-profesional
Seorang bidan melakukan evaluasi kegiatan dan pelaporan kepada atasan merupakan
wujud tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin .
Makna yang diperoleh secara pribadi pada kegiatan ini :
Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam sub
bab kegiatannya. Seorang CPNS bidan melakukan evaluasi kegiatan dan pelaporan
kepada atasan merupakan wujud tanggung jawab menjalankan tugas sebaik mungkin.
Bersikap jujur dalam menjalankan pekerjaan dengan menjalankan amanah yang sudah
diberikan instansi kepada saya. Segala sesuatu yang dikerjakan dapat memberikan penulis
untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan dengan adanya laporan.
Yogyakarta, 7 Desember 2021
Disetujui oleh,
Mentor
75
BUKTI FISIK LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN V
Melaksanakan evaluasi dan pelaporan
Sub Kegiatan:
5.1 Melaksanakan evaluasi kegiatan
76
PEMBERIAN INFORMASI PADA PASIEN
TENTANG PERSIAPAN SEBELUM
SC EMERGENSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO.PONEK.1.077 ½
STANDAR Ditetapkan:
PROSEDUR Tanggal Terbit plt. Direktur
OPERASIONAL 29 November 2021
(SPO)
dr. Cahya Purnama, M.Kes
NIP. 19660830 199703 1 004
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk memberikan informasi pada pasien yang akan
menjalani operasi SC Emergensi
TUJUAN 1. Melakukan penatalaksanaan yang tepat pada pasien sebelum operasi
SC Emergensi
2. Menurunkan morbiditas dan mortalitas pada ibu
KEBIJAKAN 1. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Nomor 001
Tahun 2018 tentang Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
2. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Nomor 003
Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman
3. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Nomor 036
Tahun 2018 tentang Pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di RSUD Sleman
PROSEDUR 1. Petugas memberikan salam, menjelaskan tujuan, menanyakan
kesediaan pasien untuk diberikan informasi dan melakukan kontrak
waktu
2. Petugas menjelaskan kepada pasien / keluarga bahwa tindakan operasi
adalah tindakan bedah yang memerlukan kondisi steril, sehingga perlu
ada persiapan yang harus pasien lakukan sebelum memasuki ruang
Instalasi Bedah Sentral (IBS)
3. Petugas menjelaskan kepada pasien untuk berpuasa sebelum operasi
77
PEMBERIAN INFORMASI PADA PASIEN
TENTANG PERSIAPAN SEBELUM
SC EMERGENSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO.PONEK.1.077 2/2
4. Petugas menjelaskan kepada pasien untuk melepas gigi palsu,
kacamata, kontak lensa, hearing aid , dan wig
5. Petugas menjelaskan kepada pasien untuk melepas semua perhiasan
yang dikenakan
6. Petugas menjelaskan kepada pasien untuk menghapus cat kuku dan
riasan wajah
7. Petugas menjelaskan kepada pasien bahwa akan diganti dengan baju
operasi dan memakai masker serta head cap saat sampai di ruang
Instalasi Bedah Sentral (IBS)
8. Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga pasien untuk
memberikan dukungan psikologis dan berdoa
9. Petugas memberikan evaluasi terhadap pemberian informasi dengan
menanyakan tentang materi yang sudah diberikan
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Bedah Sentral (IBS)
Ruang Nusa Indah I
REFERENSI Keputusan Menteri Kesehatan No. 1051 Tahun 2008 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) 24 Jam Di Rumah Sakit
78
Gambar 33 : Checklist Verifikasi pasien operasi
79
Gambar 34. Sosialisasi SOP & Media Pemberian Informasi pada Pasien Tentang
Persiapan Sebelum SC Emergensi
80
5.2 Melakukan pelaporan kepada atasan
LAPORAN KEGIATAN
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS sebagai Calon Bidan Terampil dalam Optimalisasi
Pemberian Informasi pada Ibu tentang Persiapan Sebelum SC Emergensi di Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
Pendahuluan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman saat ini merupakan Satuan Kerja Organisasi
Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman yang berlokasi di
jalur strategis Jalan raya Yogyakarta–Magelang atau jalan Bhayangkara 48, Murangan,
Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD pertama yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Sleman, saat
ini telah bertipe/kelas B Non-Pendidikan, dengan status kelembagaan sebagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang merupakan bagian dari Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Sleman. RSUD Sleman resmi menjadi RS Pendidikan pada tanggal 19 Oktober
2018. Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil di RSUD Sleman, penulis telah melakukan
observasi di ruang Instalasi Gawat Darurat sejak maret 2021. Kasus kebidanan yang
ditangani di Instalasi Gawat Darurat adalah kasus kebidanan darurat yang harus segera
ditangani mulai dari masa kehamilan, persalinan bahkan sampai nifas.
Persalinan SC merupakan persalinan terbanyak kedua di RSUD Sleman yaitu sebanyak
39,3% pada tahun 2020 (Profil Rumah Sakit Daerah Sleman Tahun 2020)
Berdasarkan pelaporan dari Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUD Sleman
Angka kejadian kasus Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada pasien setelah persalinan secara
SC masih ditemukan sebanyak 6 kasus selama tahun 2020 (Pelaporan Triwulan ke IV tahun
2020). Dalam pelaporan tersebut juga disebutkan salah satu langkah untuk mengurangi
Infeksi Daerah Operasi adalah edukasi pasien sebelum operasi.
Berdasarkan data diatas penulis mengangkat isu prioritas belum optimalnya pemberian
informasi pada Ibu tentang Persiapan sebelum SC Emergensi
81
sebelum SC Emergensi, melakukan pembuatan atau pembaharuan media edukasi tentang
persiapan ibu sebelum SC emergensi, melakukan usulan pembaharuan Check List Verifikasi
Pasien Operasi, melaksanakan sosialisasi pada bidan Instalasi Gawat Darurat tentang
media pemberian edukasi pada ibu tentang persiapan sebelum SC Emergensi,
melaksanakan evaluasi dan pelaporan
Hasil Kegiatan
1. SOP Pemberian Informasi pada pasien tentang persiapan sebelum SC Emergensi
2. Media edukasi berupa poster dan leaflet persiapan sebelum SC Emergensi
3. Check list verifikasi operasi pasien
4. Sosialisasi SOP dan Media pada bidan IGD
5. Evaluasi pelaksanaan aktualisasi
Dalam evaluasi ini didapatkan hasil adanya peningkatan kuantitas bidan dalam
pemberian informasi. Dalam evaluasi sebelumnya saat penggalian masalah dalam
rancangan aktualisasi didapatkan hasil masih ditemukan 40% bidan dalam memberikan
edukasi tidak selalu dilakukan (kadang-kadang). Setelah terlaksananya aktualisasi ini
didapatkan hasil 88,9 % bidan selalu memberikan informasi pada pasien tentang
persiapan sebelu SC Emergensi
Penutup
Kegiatan ini terlaksana dengan cukup lancar, semoga dengan adanya kegiatan aktualisasi
ini bisa bermanfaat dan membuat pelayanan kesehatan di RSUD Sleman berjalan lebih
optimal.
Hormat saya,
82
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sebagai
Calon Bidan Terampil Dalam Optimalisasi Pemberian Informasi Pada Ibu Tentang
Persiapan Sebelum Sc Emergensi Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman yang telah disusun ini merupakan tindak lanjut dari penulisan
rancangan aktualisasi. Dalam proses aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS telah
melaksanakan 5 kegiatan sesuai dengan rancangan aktualisasi yang dibuat
sebelumnya dan telah diseminarkan pada tanggal 4 November 2021. Adapun
kesimpulan yang didapatkan selama melaksanakan aktualisasi adalah sebagai
berikut:
1. Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini memberikan perubahan dan sesuatu yang baru di IGD
RSUD Sleman yaitu penulis melakukan kegiatan pembuatan SOP pemberian
informasi pada pasien tentang persiapan sebelum SC Emergensi. Selain itu
penulis juga melakukan pembuatan poster persiapan pasien sebelum SC yang
sebelumnya belum tersedia RSUD Sleman. Dalam ruangan kebidanan IGD RSUD
Sleman telah terpasang poster persiapan pasien sebelum SC Emergensi yang
sebelumnya tidak ada media edukasi yang terpajang di dinding ruangan.
Aktualisasi ini memberikan hasil signifikan lebih optimalnya bidan dalam
memberikan pemberian edukasi pada pasien sebelum SC Emergensi. Saat
melihat dari awal pengkajian isu kontemporer menunjukkan data masih
ditemukan 40% bidan dalam memberikan edukasi persiapan pasien
sebelum sC Emergensi tidak selalu dilakukan (kadang-kadang), adanya
aktualisasi ini menunjukkan 88,9% bidan selalu memberikan eduasi
persiapan pasien sebelum SC Emergensi
83
menentukan waktu kegiatan, penulis atasi dengan koordinasi dengan kepala
ruang sehingga kegiatan berjalan efektif. Penulis belum pernah membuat desain
maka penulis mempelajari dari berbagai media untuk membuat desain poster
tersebut. Hambatan-hambatan tersebut dapat penulis atasi dengan melakukan
koordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak sehingga kegiatan dapat
terlaksana dengan lancar.
3. Pelajaran yang dapat dipetik selama aktualisasi
B. SARAN
Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi di IGD RSUD Sleman,
ada beberapa saran yang dapat penulis berikan yaitu:
1. Kepada Direktur RSUD Sleman
Sebagai seorang CPNS Bidan Terampil, saya meminta kepada Bapak Direktur
RSUD Sleman untuk selalu memberikan dukungan dan motivasi serta dapat
memfasilitasi kepada seluruh karyawan RSUD Sleman agar selalu berinovasi
dan bersemangat dalam melakukan pelayanan sehingga pelayanan menjadi
lebih optimal.
2. Kepada Kepala Instalasi IGD RSUD Sleman
Sebagai seorang CPNS Bidan Terampil, saya meminta kepada Ibu Kepala
Instalasi IGD RSUD Sleman untuk selalu memberikan arahan dan motivasi
kepada seluruh karyawan di IGD RSUD Sleman.
3. Kepada Kepala Ruang IGD RSUD Sleman
Sebagai seorang CPNS Bidan Terampil, saya meminta kepada Bapak Kepala
Ruang IGD RSUD Sleman untuk selalu memberikan arahan dan dukungan
kepada seluruh karyawan IGD RSUD Sleman dalam berinovasi.
4. Kepada Rekan Kerja Dokter, Perawat, dan Bidan di IGD RSUD Sleman
Sebagai seorang CPNS Bidan Terampil, saya meminta kepada seluruh
rekan kerja agar selalu bekerja sama dengan baik, selalu mendukung satu
sama lain, dalam melakukan pelayanan kepada pasien sehingga pelayanan di
IGD lebih optimal dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan pasien
84
C. TINDAK LANJUT AKSI PENYEMPURNAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI
DASAR
Kegiatan aktualisasi yang dilakukan telah terlaksana sepenuhnya,
penulis berharap penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam setiap kegiatan-
kegiatan yang telah dilakukan selama masa habituasi tidak berhenti begitu
saja, namun tetap dapat dilanjutkan ketika masa habituasi berakhir dengan
adanya rencana aksi penyempurnaan aktualisasi nilai- nilai dasar profesi
PNS yang akan dilaksanakan setelah kembali ke instansi IGD RSUD
Sleman antara lain:
1. Pembuatan media edukasi yang inovatif tidak hanya terbatas tentang
persiapan pasien sebelum SC Emergensi, tetapi tentang aspek lain
yang belum tersedia media edukasi.
2. Pemberian Informasi pada pasien tentang persiapan sebelum SC
Emergensi harus selalu dilaksanakan sesuai dengan standar
operasional prosedur yang berlaku.
3. Menginternalisasikan nilai-nilai ANEKA, sebagai contoh Akuntabilitas
bertanggungjawab dan melaporkan setiap kegiatan yang dikerjakan,
Nasionalisme bermusyawarah dengan berbagai pihak yang
mencerminkan sila ke-4 Pancasila, Etika Publik bersikap sopan santun
dengan rekan kerja, Komitmen Mutu berinovasi menciptakan sesuatu
hal yang baru untuk meningkatkan pelayanan, dan Anti Korupsi selalu
bersikap jujur dan amanah dalam segala aktivitas dan kegiatan yang
dilakukan.
85
DAFTAR PUSTAKA
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Laporan Triwulan IV. Sleman : Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUD Sleman
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II dan Golongan III: Akuntabilitas.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II dan Golongan III: Anti Korupsi.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II dan Golongan III: Etika Publik.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II dan Golongan III: Komitmen Mutu.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II dan Golongan III: Nasionalisme.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Pelayanan Publik.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Whole of Government.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Analisis Isu Kontemporer.
RSUD Sleman. 2020. Profil Rumah Sakit Daerah Sleman Tahun 2020. Yogyakarta :
RSUD Sleman
Republik Indonesia. Undang-undang No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Jakarta: Republik Indonesia. .
Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No 36 Tahun 2019 Tentang Jabatan
Fungsional Bidan. Jakarta: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Republik Indonesia. 2021. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
N0 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Kemenkes. 2020. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI
LAMPIRAN
LEMBAR KONSUL COACH
Konsultasi
Rencana
Kegiatan
Evaluasi di
Laporan
Aktualisasi
Tanggal: 10
November
2021
Dr. Ir.
Aswin
Eka Adhi,
Msi
Konsultasi Bab 1
LA
Tanggal : 8
Desember
2021
Dr. Ir.
Aswin
Eka Adhi,
Msi
Konsultasi LA
Bab 1-3,
Lampiran
Tanggal 10
Desember
2021
Dr. Ir.
Aswin Eka
Adhi, Msi
Dr. Ir.
Aswin Eka
Adhi, Msi
LEMBAR KONSUL MENTOR
Aktualisasi sangat bermanfaat untuk RSUD Sleman, diharapkan setelah ini aktualisasi
tidak berhenti pada saat latsar saja, tetapi juga setelah PNS.
Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut : Sangat Mampu Membuat rancangan
aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS dalam menyelesaikan isu yang telah ditetapkan,
dengan penjelasan sebagai berikut:Pelaksanaan aktualisasi RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-
NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI CALON BIDAN TERAMPIL DALAM
OPTIMALISASI PEMBERIAN INFORMASI PADA IBU TENTANG PERSIAPAN SEBELUM SC EMERGENSI
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SLEMAN telah berjalan dengan baik dengan mendapat dukungan penuh dan
apresiasi dari mentor (Bapak Hendra Ari Wibawa, AMK). Menurut mentor hasil aktualisasi sangat
bermanfaat terutama untuk persiapan sebelum SC emergensi di RSUD Sleman dan berharap
aktualisasi tidak berhenti pada latsar saja tetapi juga setelah menjadi PNS. Apresiasi dari penguji
(MANTAP) atas hasil aktualisasi yang telah melaksanakan semua saran saat seminar RA, laporan
LA diterima tanpa koreksi. Ke depan diharapkan saat menjadi PNS tetap menerapkan nilai ANEKA
dalam melaksanakan tugas jabatan.
Yang bertanda tangan di bawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan II Angkatan XIX Tahun 2021.
Nama : Puspita Wardani, A.Md. Keb
NIP : 19920514 202012 2 005
Jabatan : Bidan Terampil
Menyatakan:
1. Bersedia untuk merubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, Mentor, Coach
terhadap hasil pengujian dalam Evaluasi Laporan Aktualisasi saya hari ini.
2. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai dengan batas waktu yang telah
ditentukan, saya bersedia memperoleh sanksi dalam hal pengurangan nilaidari
Rancangan Aktualisasi saya tersebut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
No November Desember
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan usulan pembuatan SOP
pemberian informasi pada ibu
tentang persiapan sebelum SC
Emergensi
2 Melakukan pembuatan atau
pembaharuan media edukasi tentang
persiapan ibu sebelum SC emergensi
3 Melakukan usulan pembaharuan
Check List Verifikasi Pasien Operasi
Melaksanakan sosialisasi pada Bidan
4
Instalasi Gawat Darurat tentang
media pemberian edukasi pada ibu
tentang persiapan sebelum SC
Emergensi
5 Melakukan evaluasi dan pelaporan
kepada atasan
Presensi Kehadiran