Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KELOMPOK

STUDI LAPANGAN PELAYANAN PUBLIK


PADA RSUD SLEMAN
Disusun Oleh :
Kelompok III

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS (PKP) ANGKATAN II


BKPPD KABUPATEN CILACAP BEKERJA SAMA DENGAN
BPSDMD PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN STUDI LAPANGAN PELAYANAN PUBLIK
PADA RSUD SLEMAN

PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS (PKP) ANGKATAN II


BKPPD KABUPATEN CILACAP BEKERJA SAMA DENGAN
BPSDMD PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2021

Pada hari ini Kamis tanggal 18 Maret 2021 telah disetujui Laporan Studi
Lapangan Pelayanan Publik dengan lokus pada RSUD Sleman, yang
disusun oleh Kelompok III, dengan susunan anggota :
Ketua : Untung Susanto, S.Sos (006)
Anggota :
1. Aristy Indria Sari, SE (007)
2. Yuni Muslimah, S.Sos. (010)
3. Chozin Abrori, S.Kep.Ners.,MPH (012)
4. Annas Wahyu Purwanto, S.Kom., M.T. (018)
5. Samino, ST.,M.T (021)
6. Bowo Setyanto, S.Pt (023)
7. Rio Darmawan Indriyatmoko, ST., M.T. (024)
8. Oktavian Panji Setiawan, S.STP (027)
9. Muhammad Rodlin, S.Ag (030)

Menyetujui,
Coach

Drs. Sumarno, M.Si.


Widyaiswara Ahli Madya
NIP. 196807041988031003

ii
PRAKATA

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan Laporan Studi Lapangan dengan judul INOVASI
PELAYANAN PUBLIK PADA RSUD SLEMAN yang dilaksanakan pada
tanggal 15 Maret 2021.
Laporan ini disusun sebagai tindak lanjut dari tahapan Studi Lapangan
dalam rangka memenuhi tugas Pelatihan Kepemimpinan Pengawas
Angkatan II Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah
Kabupaten Cilacap bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021, dimana setiap
peserta dituntut untuk mampu melakukan lesson learnt untuk mendukung
rancangan aksi perubahan yang disusunnya.
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, khususnya kepada Bupati
Sleman, Ibu Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo yang telah memberi
kesempatan kepada penyusun untuk melakukan studi banding
terhadap pencapaian-pencapaian yang telah diraih oleh Kabupaten
Sleman khususnya dalam hal inovasi dalam pelayanan publik;
2. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si Kepala BPSDMD Provinsi
Jawa Tengah beserta para Widyaiswara yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam pelaksanaan kegiatan Studi Lapangan;
3. Bapak dr. Cahya Purnama, M. Kes. Direktur RSUD Sleman yang telah
memberikan kesempatan kepada penyusun untuk melakukan Studi
Lapangan serta berkenan memaparkan penyelenggaraan pelayanan
publik pada RSUD Sleman sebagai bahan pembelajaran bagi
penyusun;
4. Bapak Drs. Warsono, SH.,M.Hum Kepala BKPPD Kabupaten Cilacap
beserta jajarannya dan segenap panitia yang telah memfasilitasi dan

iii
memberikan dukungan kepada penyusun selama menjalani Studi
Lapangan;
5. Bapak Drs. Sumarno, M.Si Widyaiswara Ahli Madya selaku Coach yang
telah membimbing, memberikan arahan dan masukan kepada
penyusun dalam melakukan Studi Lapangan.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan


karena keterbatasan penyusun. Penyusun mengharapkan saran dan
masukan dari pembaca untuk dapat menyempurnakan laporan ini. Semoga
laporan ini memberi manfaat dan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan
negara di masa depan, khususnya bagi Kabupaten Cilacap.

Cilacap, Maret 2021


Penyusun

Kelompok III

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii


PRAKATA .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Tujuan ......................................................................................... 2

C. Manfaat ....................................................................................... 3

BAB II PROFIL DAN LOKUS STUDI LAPANGAN ................................... 4


A. Deskripsi RSUD Sleman ............................................................. 4

B. Deskripsi Pelayanan Publik ......................................................... 8

BAB III HASIL STUDI LAPANGAN ........................................................ 10


A. Keunggulan (Key Succes Factors) Strategi Pengawasan dan
Pengendalian Pelaksanaan Pelayanan Publik .......................... 10

B. Keberlangsungan Keunggulan Strategi Pengawasan dan


Pengendalian Pelaksanaan Pelayanan Publik .......................... 15

BAB IV LESSONS LEARNT ................................................................... 18


A. Peran Kepemimpinan Pelayanan .............................................. 18

B. Inovasi Pelayanan ..................................................................... 19

C. Kompetensi dan Pemberdayaan SDM ...................................... 20

D. Penerapan Manajemen Mutu, Pengawasan dan Pengendalian


Pelayanan Publik ...................................................................... 22

E. Pemanfaatan Teknologi Digital ................................................. 24

BAB V PENUTUP ................................................................................... 25

v
A. Simpulan ................................................................................... 25

B. Rekomendasi ............................................................................ 26

REFERENSI ............................................................................................ 27
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. 28

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gedung RSUD Sleman ............................................................ 4


Gambar 2. Struktur Organisasi RSUD Sleman .......................................... 7
Gambar 3. Ruang PONEK ....................................................................... 11
Gambar 4. Admin Program MENIK GASIK .............................................. 12
Gambar 5. Admin Program KLINIK TALEN ............................................. 13
Gambar 6. Zona pelayanan pasien COVID-19 ........................................ 14

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rencana Kerja Tahunan RSUD Sleman .................................... 15

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ruang PONEK RSUD Sleman ............................................. 28


Lampiran 2. Aktivitas dokter – pasien menggunakan program MENIK
GASIK ...................................................................................................... 28
Lampiran 3. Inovasi KLINIK TALEN ......................................................... 29
Lampiran 4. Informasi Prosedur Pelayanan KLINIK TALEN .................... 29
Lampiran 5. Screenshoot Prosedur Pembayaran KLINIK TALEN ........... 30
Lampiran 6. Jadwal konsultansi online KLINIK TALEN............................ 30
Lampiran 7. Zonasi pasien COVID-19 ..................................................... 31
Lampiran 8. Akreditasi yang diraih RSUD Sleman................................... 31

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tahapan dari pelaksanaan Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2021 Kabupaten
Cilacap adalah Studi Lapangan (Stula). Studi Lapangan adalah
pengumpulan data secara langsung ke lapangan dengan
mempergunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi, dengan target pembelajaran yang
akan dicapai yaitu peserta PKP mampu mengadopsi dan
mengadaptasi best practice stula pengelolaan program dari lokus
kegiatan. Pada kegiatan ini agar dilampaui proses mengidentifikasikan
“praktek terbaik” terhadap produk dan proses produksinya hingga
produk dikirimkan.
Definisi Studi Lapangan menurut Nigel Bevan dan Tomer
Sharon (2009) Studi Lapangan (Field Study) adalah metode
pembelajaran melalui pengumpulan data secara langsung dengan
pengamatan, wawancara, mencatat, atau mengajukan pertanyaan-
pertanyaan. Pada proses berlangsung pembelajar berada langsung di
lapangan. Indikator keberhasilan Studi Lapangan yaitu terjadinya
perubahan budaya organisasi yang lebih baik, terjadinya perbaikan
kinerja dalam meningkatkan SDM sesuai rencana organisasi.
Pelaksanaan kegiatan Studi Lapangan adalah :
1. Persiapan/Pengarahan Pembimbing, dilaksanakan minimal
1 (satu) hari sebelum pemberangkatan Studi Lapangan;
2. Penerimaan oleh Instansi Lokus, yang dilanjutkan dengan ceramah
oleh narasumber dari lokus dan diskusi/tanya jawab dengan
peserta;
3. Pengumpulan data dan diskusi guna pengolahan, analisis data dan
penyusunan laporan yang dilakukan oleh peserta secara

1
berkelompok;
4. Seminar, setiap kelompok mempresentasikan laporan hasil Studi
Lapangannya di hadapan pengajar dan narasumber dari lokasi
Studi Lapangan.
Studi Lapangan yang dilakukan sebagai upaya memperoleh
input best practice mengambil lokus Pemerintah Kabupaten Sleman
yang diharapkan mempunyai keterkaitan erat dengan tugas
penyusunan rancangan aksi perubahan instansional peserta.
Pemerintah Kabupaten Sleman dinilai telah banyak menjalankan
perubahan dan inovasi ke arah yang lebih baik dan telah memberikan
banyak perubahan yang sangat positif. Pemerintah Kabupaten
Sleman memperoleh penghargaan dalam pengembangan Smart City
atau Smart Regency. Kabupaten Sleman berhasil memperoleh
penghargaan terbaik dalam pilar Smart Living dari Kementerian
Kominfo Republik Indonesia.
Pada pelaksanaan studi lapangan PKP Angkatan II
Kabupaten Cilacap Tahun 2021 ini ada 3 (tiga) lokus yang menjadi
obyek studi lapangan. Yaitu Diskominfo Kabupaten Sleman,
Disdukcapil Kabupaten Sleman, serta RSUD Sleman. Adapun lokus
penyusun (Kelompok III) adalah RSUD Sleman dan secara khusus
akan mengidentifikasi aspek aktualisasi kepemimpinan yang melayani
untuk mendukung pelaksanaan tugas pengendalian kegiatan
pelayanan publik di RSUD Sleman yang bisa dijadikan lesson learnt
dari best practices yang ada.

B. Tujuan
Tujuan dilaksanakan Studi Lapangan (Field Study) ke
Pemerintah Kabupaten Sleman adalah memperoleh pengalaman
secara virtual dari obyek yang dilihatnya dan dapat memperoleh
pengetahuan dan rahasia sukses serta keunggulan/best practice
sebagai berikut;

2
1. Memperoleh best practice yang berguna bagi peserta PKP untuk
merancang aksi inovasi yang berguna dalam melaksanakan output
kunci dalam aksi yang akan dilaksanakan;
2. Meningkatkan level pembelajaran kepemimpinan dan manajerial
peserta PKP yang berguna dalam meningkatkan kinerja Organisasi
dalam rangka peningkatan Pelayanan Publik.

C. Manfaat
Dalam pelaksanaan Studi Lapangan peserta Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan II Tahun 2021 Kabupaten
Cilacap di Pemerintah Kabupaten Sleman beberapa manfaat yang
dapat dipetik yaitu :
1. Mengadopsi dan mengadaptasi best practice;
2. Memperbaiki kelemahan organisasi;
3. Memanfaatkan pelayanan masyarakat;
4. Meningkatkan daya saing organisasi;
5. Mempercepat proses pembelajaran organisasi.

3
BAB II
PROFIL DAN LOKUS STUDI LAPANGAN

A. Deskripsi RSUD Sleman


Lokus Studi Lapangan Kelompok III PKP Angkatan II
Kabupaten Cilacap Tahun 2021 adalah RSUD Sleman. Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman atau lebih dikenal sebagai RSUD Sleman
merupakan satu diantara dua rumah sakit umum milik Pemerintah
Daerah Kabupaten Sleman. RSUD Sleman pada saat ini merupakan
Satuan Kerja Organisasi Perangkat Daerah atau (SKPD) di
lingkungan pemerintah Kabupaten Sleman yang beralamat di Jalan
raya Jogjakarta-Magelang atau jalan Bhayangkara 48, Murangan,
Triharjo, Sleman Yogyakarta. Sebagai RSUD pertama di Kabupaten
Sleman, saat ini telah menjadi RSUD bertipe/kelas B Pendidikan
dengan status kelembagaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
yang merupakan bagian dari Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Sleman. RSUD Sleman resmi menjadi RS Pendidikan
pada tanggal 19 Oktober 2018, berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan No HK .01.07/MENKES/601/2018.

Gambar 1. Gedung RSUD Sleman


Sumber : RSUD Sleman

4
RSUD Sleman Memiliki Luas Tanah 26.580 m2 dengan Luas
Bangunan 38.764 m2 serta memiliki kapasitas tempat tidur pasien
sebanyak 148 bed. Pada tahun 2013 RSUD Sleman melakukan
pembangunan gedung pusat terpadu, gedung baru yang berdiri di atas
tanah seluas 11.000 meter persegi yang terdiri dari lima lantai dan dua
basement tersebut merupakan pengembangan dari gedung lama,
beberapa bagian pelayanan yaitu poliklinik rawat jalan, pendaftaran,
BPJS, Farmasi, ICU, dan laboratorium sudah dipindahkan ke gedung
tersebut. Penambahan bangsal khusus ibu pasca bersalin juga
menjadi tambahan fasilitas. Kemudian RSUD Sleman juga melakukan
penambahan 46 bangsal dari semula 230 menjadi 276 bangsal, serta
kamar operasi juga sedang ditambah sebanyak 3 kamar, sehingga
total kamar operasi RSUD Sleman nantinya sebanyak 5 kamar.
Visi RSUD Sleman adalah “Menjadi Rumah Sakit Andalan
masyarakat menuju terwujudnya Sleman Smart Regency pada
Tahun 2021”. Untuk mewujudkan visi Rumah Sakit Umum Daerah
Sleman, maka dirumuskan 3 (tiga) misi RSUD Sleman yaitu:
1. Meningkatkan tata kelola RSUD SLEMAN dengan didukung
dengan Sistem Manajemen Terintegrasi.
2. Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan dan
pengembangan tenaga kesehatan.
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau semua lapisan masyarakat.
Nilai-nilai dasar organisasi untuk mencapai visi dan misi
RSUD Sleman adalah sebagai berikut :
1. Profesionalisme, bahwa dalam melaksanakan tugas dan atau
kewajiban harus dilandasi oleh :
a. Standar pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur
yang harus dipatuhi dalam melaksanakan tugas profesinya,
b. Kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan
kemampuan, keahlian, dan kewenangannya,

5
c. Integritas yaitu kesadaran dalam bersikap untuk
melaksanakan tugas dengan menjunjung tinggi etika,
d. Responsif yaitu sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi
yang berkembang khususnya dalam melaksanakan tugas
profesinya.
2. Kebersamaan, bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di
rumah sakit hanya akan dicapai apabila melibatkan peran seluruh
komponen karyawan secara sinergis. Konsekuensinya adalah
bahwa dalam melaksanakan tugas dimanapun posisinya dalam
organisasi harus dilandasi oleh sikap, tanggung jawab dan
kepentingan bersama diantara seluruh anggota organisasi.
3. Transparansi, bahwa berbagai data dan informasi yang secara
substantif dan normatif boleh/dapat dikonsumsi atau diketahui
oleh pihak lain (dalam/luar organisasi) maka akses terhadap
informasi tersebut harus dibuka dengan tetap memegang prinsip
kehati-hatian dan kewajiban untuk menjaga rahasia negara dan
jabatan.
4. Disiplin, bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus
dilandasi oleh ketaatan dan kepatuhan tanpa paksaan dan atau
tanpa pengawasan, melainkan dengan kesadaran yang tinggi
terhadap peraturan, dan norma yang berlaku.
5. Tanggung jawab, bahwa dalam melaksanakan tugas atau
kewajiban harus memegang teguh prinsip kehati-hatian dan
kesadaran akan segala resiko yang akan terjadi sehingga tugas
tidak hanya sekedar dilaksanakan melainkan dengan dilandasi
semangat agar diperoleh hasil yang memuaskan dari segala
aspek.
6. Efisien, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu
didasarkan pada upaya pengorbanan sumber daya minimal
dengan hasil optimal atau pengorbanan sejumlah sumber daya

6
tertentu dengan hasil maksimal baik dari sisi biaya, waktu, tenaga
maupun sumberdaya lainnya.
7. Kepuasan pelanggan, bahwa dalam melaksanakan tugas
jabatan/profesi selalu diorientasikan pada upaya mencapai
kualitas optimal (pelayanan prima) sehingga tercapai kepuasan
konsumen/masyarakat (customer satisfaction) sebagai pelanggan
RSUD Sleman.

Direktur
Wakil Direktur

Kelompok Jabatan
Fungsional

Bidang Pelayanan
Bidang Penunjang
Medis dan Bagian Tata Usaha
dan Sarana
Keperawatan

Seksi Pelayanan Seksi Pelayanan Subbag Umum dan


Medis Penunjang Rumah Tangga

Seksi Sarana Subbag


Seksi Keperawatan Pelayanan Kepegawaian
Kesehatan

Subbag Perencanaan
dan Evaluasi

Subbag Keuangan
dan Akuntansi

Gambar 2. Struktur Organisasi RSUD Sleman


Sumber : RSUD Sleman

7
B. Deskripsi Pelayanan Publik
RSUD Sleman mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara menyeluruh. Penyelenggaran
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan
organisasi yang sangat kompleks.
RSUD Sleman sebagai institusi pelayanan publik untuk dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mutu atau
kualitas yang baik, sehinga keselamatan pasien khususnya atau
masyarakat umumnya dapat terjamin. Secara teknis unit pelayanan
di RSUD Sleman berpedoman pada kebijakan yang telah dikeluarkan
dari jajaran Pemerintah Daerah, Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Kesehatan serta untuk menjamin mutu pelayanan
berpedoman pada Standar Akreditasi Rumah Sakit yang dilakukan
oleh Badan Independen yaitu Komite Akreditasi Rumah Sakit di
Indonesia. Pelayanan RSUD Sleman meliputi :
1. Instalasi Radiologi. RSUD Sleman sebagai type B milik
Pemerintah Kabupaten Sleman, saat ini telah dilengkapi CT Scan
128 slice generasi terbaru dan canggih. Melengkapi pelayanan
yang sudah ada saat ini, diantaranya :
 USG
 Periapical X-Ray
 OPG / Panoramic
 Fluoroscopy
 C – Arm
 Stationary Unit X-Ray
 Mobile Unit X- Ray
2. Instalasi Gawat Darurat (IGD). IGD RSUD Sleman memberi
pelayanan pasien gawat darurat yaitu pasien dengan ancaman
kematian dan perlu pertolongan segera (critically ill patient), pasien
yang tidak ada ancaman kematian tetapi perlu pertolongan segera
(emergency patient), dan pelayanan pasien tidak gawat tidak

8
darurat yang datang ke IGD selama 24 jam terus-menerus. IGD
RSUD melayani pula kasus-kasus PONEK (Pelayanan Obstetri
Neonatal Komprehensif) sesuai dengan Manual Rujukan yang
berlaku, selama 24 jam, baik pasien datang sendiri ataupun rujukan
dari Puskesmas atau BPJS.
3. Rawat Intensif. Ruang ICU/ICCU/PICU merupakan bagian dari
rumah sakit dengan perlengkapan khusus yang ditujukan untuk
observasi, perawatan, dan terapi pasien-pasien dengan penyakit
akut, cedera, atau dengan penyulit-penyulit yang mengancam jiwa
yang diharapkan masih reversibel.
4. Rawat Jalan. Pelayanan rawat jalan sebagai bagian dari rumah
sakit merupakan pelayanan kepada pasien untuk observasi,
diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medis, dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa tinggal di ruang rawat inap. Fungsi ruang
rawat jalan adalah sebagai tempat konsultasi, penyelidikan,
pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli di bidang
masing-masing. Poliklinik juga berfungsi sebagai tempat untuk
penemuan diagnose dini, yaitu tempat pemeriksaan pasien
pertama dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut di dalam tahap
pengobatan penyakit.
5. Rehabilitasi Medik. Meliputi semua tindakan yang ditujukan untuk
mencegah dan mengurangi gangguan fungsi dan kecacatan yang
terjadi, serta memungkinkan individu dengan disabilitas mencapai
integrasi sosial yang optimal. Layanan rehabilitasi medik melayani
pasien umum dan BPJS dengan pelayanan meliputi diagnostik dan
terapeutik baik rawat jalan maupun rawat inap.

9
BAB III
HASIL STUDI LAPANGAN

A. Keunggulan (Key Succes Factors) Strategi Pengawasan dan


Pengendalian Pelaksanaan Pelayanan Publik
1. Implementasi smart hospital diantaranya pendaftaran online
dan paperless
Smart Hospital adalah sebuah konsep rumah sakit cerdas
yang berfokus pada optimalisasi pelayanan pasien di rumah sakit
dengan menggunakan sistem teknologi informasi yang berbasis
internet dan mendukung konektivitas peralatan medis maupun non
medis, sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan
dapat memuaskan bagi pasien tanpa menuntut adanya cetakan
kertas secara fisik.
2. Kebijakan Inovasi Pelayanan Publik
RSUD Sleman sebagaimana rumah sakit umum yang lain
memerlukan daya dukung peralatan yang canggih, tenaga kerja
yang kompeten, dan kebutuhan material khusus (farmasi).
Perkembangan teknologi informasi yang progresif menuntut rumah
sakit untuk dapat menyesuaikan serta mengkreasikan
perkembangan tersebut. Dengan sistem informasi yang terintegrasi
dan dukungan pemanfaatan teknologi informasi serta dengan tenaga
kerja profesional maka RSUD Sleman dapat memberikan pelayanan
publik lebih maksimal. Pelayanan publik inovatif RSUD Sleman
diantaranya yaitu :
a. PONEK;
RSUD Sleman menerapkan Penanganan Obstetry Neonatal
Emergency Komprehensif (PONEK) yang merupakan rumah
sakit rujukan dengan memberikan pelayanan 24 jam untuk
kegawatdaruratan ibu dan bayi. Keberadaan PONEK sangat
membantu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) jika disertai

10
petugas kesehatan serta sarana dan prasarana yang memadai.
Dalam pelaksanaannya PONEK harus bekerjasama untuk saling
mendukung pelayanan ibu dan bayi sebaik mungkin;

Gambar 3. Ruang PONEK


Sumber : RSUD Sleman

b. MENIK GASIK (Media Komunikasi Petugas, Pasien dan


Keluarga);
RSUD Sleman memiliki program Komunikasi Petugas dengan
Pasien dan Keluarga Pasien menggunakan media olah pesan
berbasis Android untuk memudahkan komunikasi antara
petugas dengan pasien dan keluarga terkait identifikasi pasien
Covid-19 tanpa harus kontak erat dengan pasien Covid-19.

11
Gambar 4. Admin Program MENIK GASIK
Sumber : RSUD Sleman

Aplikasi olah pesan Whatsapp dipilih untuk berkomunikasi via


pesan singkat maupun suara dan video. Call center ini aktif
selama 24 jam, dan komunikasi sepenuhnya menjadi tanggung
jawab kepala ruang maupun penanggung jawab shift di sore dan
malam hari. Petugas yang melakukan komunikasi berada di
zona hijau, yang nantinya akan disampaikan kepada petugas
yang berada di zona merah. Dalam berkomunikasi melalui media
ini, petugas selalu mengedepankan respon yang cepat namun
tetap menjaga etika berkomunikasi dengan media elektronik.

c. Klinik TALEN;
RSUD Sleman memiliki inovasi pelayanan Klinik Konsultasi
Online (TALEN) dikarenakan masa Pandemi Covid 19 yang
dituntut untuk melakukan inovasi secara Daring atau Online
tanpa harus datang langsung ke rumah sakit bagi pasien yang
sudah berobat dan tidak dalam keadaaan gawat darurat.
Keunggulan inovasi ini yaitu menggunakan media Platform
Video Call Whatsapp.

12
Gambar 5. Admin Program KLINIK TALEN
Sumber : RSUD Sleman

d. Sempitkan Zona Merahmu;


Merupakan pelayanan pemisahan gedung perawatan pasien
Covid-19 dan pasien umum. Hal ini guna mencegah penularan
Covid-19 bagi pengunjung maupun petugas rumah sakit.
Program tersebut untuk mempersempit area zona merah yang
berisiko penularan Covid-19. RSUD Sleman memberlakukan
zonasi setiap ruangan untuk mengurangi resiko paparan petugas
dan pasien Covid-19 yaitu dengan cara merubah alur pintu
masuk dan pintu keluar. Untuk pasien Covid-19 disediakan
ruang perawatan khusus yang memiliki area CCTV, hal ini
dimaksudkan untuk memantau aktivitas atau kegiatan pasien
selama menjalani karantina di RSUD Kabupaten Sleman.

13
Gambar 6. Zona pelayanan pasien COVID-19
Sumber : RSUD Sleman

3. Peningkatan Profesionalitas SDM :


RSUD Sleman didalam melaksanakan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat didukung dengan sumber daya manusia dan
sarana prasarana kesehatan yang terus menerus ditingkatkan baik
mengenai kompetensi, kapasitas dan kualitasnya untuk kepuasan
pelanggan.
Profesionalitas SDM di RSUD Sleman dengan membentuk
Divisi Pendidikan yang diberi tugas untuk membentuk sistem
penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penelitian, sistem
reward and punishment, sistem rekrutmen, sistem alur dan aturan
kewenangan prosedur medis, sistem pengangkatan tenaga pendidik
dan criteria kompetensi yang dibutuhkan, sistem evaluasi prestasi,
mekanisme umpan balik serta sistem dokumentasi yang lain yang
dibutuhkan dalam agenda besar penegembangan peningkatan
sumber daya manusia secara optimal.
4. Pemenuhan sarana dan prasarana
a. Memiliki 5 ruang operasi dengan teknologi canggih Modular
Operating Theatre,
b. 11 tempat tidur bersalin,

14
c. 26 mesin Hemodialisis.
5. Sistem Informasi Pelayanan Publik secara online
a. Pendaftaran dan pembayaran serta pelayanan lanjutan
b. Konsultasi dokter spesialis
c. Edukasi obat

B. Keberlangsungan Keunggulan Strategi Pengawasan dan Pengendalian


Pelaksanaan Pelayanan Publik
Kegiatan yang dilakukan dalam mendukung keberlangsungan
nilai keunggulan strategis pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
pelayanan publik di RSUD Sleman dapat dilihat dalam format di bawah
ini :

Tabel 1. Rencana Kerja Tahunan RSUD Sleman


Sumber : LKJiP - RSUD Sleman Tahun 2019 dan Review Renstra Tahun 2018
RSUD Sleman

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja


1 Tata Kelola 1. Meningkatnya Opini BPK Laporan
Rumah Sakit akuntabilitas Keuangan Daerah :
kinerja dan WTP
keuangan RS.
Indeks Kepuasan
2. Meningkatnya Masyarakat
kemandirian
keuangan RS

3. Meningkatnya Indeks Kepuasan


kualitas Masyarakat
pelayanan
publik

2 Meningkatnya Meningkatnya Prosentase


sarana prasarana sarana prasarana prasarana dan
Rumah Sakit Rumah Sakit

15
sarana perekonomian
yang berkualitas

3 Meningkatnya Meningkatnya Indeks Pencemaran


kualitas pengelolaan Air Sungai
lingkungan hidup limbah cair Usia Harapan Hidup

4 Meningkatnya Meningkatnya  Peningkatan


kualitas kualitas pelayanan jumlah pasien
pelayanan kesehatan di  Rerata kunjungan
kesehatan Rumah Sakit poliklinik / hari
 Rerata kunjungan
rawat darurat /
hari
 BOR ( tingkat
hunian pasien
rawat inap )
 Av-los ( rerata
lama pasien
dirawat )
 NDR ( angka
kematian bersih
atau > 48 jam
 Pelaksanaan SPM
sebesar 80%
 Akreditasi KARS
 Tenaga medis
terdidik

Adapun pengembangan pelayanan yang dilakukan di tahun 2021 sebagai


berikut :

1. Pelayanan Trauma Center


Pelayanan Trauma Center yang dilakukan adalah dengan pendekatan
konsep Therapeutic Environment. Hal ini didasari pada kondisi
Kabupaten Sleman yang secara geografis memiliki beberapa wilayah
rawan bencana alam, mulai dari letusan Gunung Merapi, banjir lahar
dingin, tanah longsor, kekeringan dan angin puting beliung. Trauma
Center adalah sebuah fasilitas pelayanan kesehatan yang khusus
menangani pasien trauma di rumah sakit, pelayanan tersebut

16
dilakukan oleh beberapa dokter ahli seperti dokter ahli bedah, dokter
anestesi serta perawat khusus dan menyediakan peralatan
pendukung hidup lanjut secara cepat yang siap dalam 24 jam. Trauma
Center diperlukan untuk pelayanan kesehatan dan penanganan
dampak bencana yang ada di Yogyakarta, khususnya di Kabupaten
Sleman.
2. Pengembangan pelayanan Geriatri dengan Pelayanan Geriatri
Terpadu.
Pelayanan Geriatri dilakukan secara terpadu melalui pendekatan
interdisplin dan berbagai tenaga profesional yang bekerja dalam tim
terpadu geriatri. Dalam hal ini pelayanan geriatri di fasilitas layanan
kesehatan masyarakat secara umum baik Puskesmas, Klinik maupun
di Panti Wreda. Pelayanan dari sederhana hingga paripurna menuju
lansia sehat berkualitas dan mandiri.
3. Pengembangan pelayanan tumbuh kembang anak secara terpadu.
- Ada poli vaksinasi anak di luar program dan pemantauan tumbuh
kembang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
- Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) merupakan suatu
pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana bayi dan balita sakit
yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan di pelayanan kesehatan
dasar.

17
BAB IV
LESSONS LEARNT

A. Peran Kepemimpinan Pelayanan


RSUD Sleman mendapatkan Sertifikat Akreditasi Rumah
Sakit Nomor : KARS-SERT/503/V/2019 dengan peringkat lulus
PARIPURNA Bintang Lima sebagai Rumah Sakit yang telah
memenuhi Standar Akreditasi terbaik yang mewakili Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta pada tingkatan nasional. Selain itu, RSUD
Sleman juga mendapatkan Piagam Penghargaan dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia sebagai Role Model Penyelenggaraan Pelayanan Publik
dengan kategori “Sangat Baik” pada tahun 2019. Prestasi terbaru
RSUD Sleman juga mendapatkan Sertifikat Rumah Sakit tipe B
Pendidikan berdasarkan Keputusan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 1069/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman,
Klasifikasi dan Standar Rumah Sakit Pendidikan.
Penilaian menetapkan RSUD Sleman sebagai RSUD dengan
pelayanan publik sangat publik yang terdiri dari penilaian standarisasi
pelayanan, prosedur pelayanan dan survei kepuasan masyarakat.
Dengan keberhasilan mendapat penghargaan di atas sudah terlihat
dengan jelas bahwa dukungan dan peran kepemimpinan dalam
pelayanan sangat besar dan bagus, baik pelayanan ke dalam RSUD
itu sendiri maupun ke luar RSUD.
Direktur RSUD Sleman sangat mendukung untuk
mengembangkan mutu pelayanan publik, diantaranya dengan selalu
memperhatikan kesejahteraan pegawainya. Dengan tetap konsisten
pemberian TPP dan Jasa pelayanan walaupun dalam keadaan
pandemi Covid-19. Dengan pemberian TPP dan Jasa Pelayanan
secara konsisten bagi Pegawai RSUD Sleman sebagai garda

18
terdepan penanganan Covid-19 diharapkan akan meningkatkan
kualitas Pelayanan Publik khusunya dalam penanganan Covid-19.

B. Inovasi Pelayanan
Dari faktor kunci kesuksesan RSUD Sleman sebagaimana yang telah
dibahas pada bab sebelumnya, ada pembelajaran (lesson learnt)
terkait pelayanan publik RSUD Sleman yang merupakan praktik
terbaik (best practices) dan berpotensi untuk diterapkan di Kabupaten
Cilacap. Diantaranya yaitu :
1. MENIK GASIK
Inovasi ini dapat diadaptasi dan diadopsi di RSUD Cilacap untuk
memudahkan komunikasi antara petugas, pasien dan keluarga
pasien Covid 19 serta dapat dikembangkan konsepnya dengan
menambah alat CCTV untuk memantau kondisi dan aktivitas
pasien di dalam ruang Isolasi Covid 19. Keterpantauan kondisi
pasien akan mempermudah penanganan pasien sekaligus dapat
menjadi representasi kehadiran manajemen Rumah Sakit dengan
pasien dan keluarganya sehingga akan memberikan ketenangan
dan kenyamanan dalam mengatasi penyakit yang sedang
dideritanya. Dalam aspek yang lebih luas keterhubungan RS-
Pasien-Keluarga ini akan memberikan sebuah kesan yang
mendalam tentang makna empati dan follow up penanganan
medis yang lain manakala ada di antara keluarga pasien memiliki
tujuan pemeriksaan mkesehatan yang lain.
2. Klinik TALEN;
Adaptasi dan adopsi di RSUD Cilacap dengan menerapkan
Inovasi Pelayanan Klinik Si-ION (Klinik Sistem Online) untuk
memudahkan konsultasi tanpa harus bertemu langsung antara
dokter spesialis dan pasiennya. Inovasi ini perlu disesuaikan
dengan kultur dan budaya masyarakat Kabupaten Cilacap, untuk
itu perlu dikembangkan dengan dibuatnya SOP sistem

19
pembayaran yang disesuaikan dengan kultur masyarakat Cilacap.
Misalnya dengan sistem pembayaran non tunai yang ditetapkan
sesuai dengan keputusan Direktur RSUD Cilacap terkait besaran
tarif Jasa Pelayanan.
3. Sempitkan Zona Merahmu;
Inovasi ini dapat diadaptasi dan diadopsi untuk diterapkan di
RSUD Cilacap dengan memperhatikan kondisi ruangan dan
situasi lingkungan rumah sakit dengan memodifikasi perubahan
fungsi ruang perawatan.
Terobosan-terobosan tersebut dihasilkan dari kolaborasi berbagai
pihak yang berkepentingan. Lesson learnt utama yang dapat diambil
dari pelayanan publik RSUD Sleman ini adalah adanya partisipasi
masyarakat untuk ikut menyumbangkan aspirasinya sehingga tercipta
inovasi pelayanan publik yang ada saat ini. Pada prinsipnya inovasi
yang sesuai kebutuhan pengguna adalah inovasi yang dapat bertahan
lama dan berkelanjutan.

C. Kompetensi dan Pemberdayaan SDM


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sleman
telah terakreditasi Paripurna versi KARS 2012 yang diperoleh pada
tahun 2016 dan Paripurna KARS versi Snars Ed.1 pada tahun 2019
dengan berbagai inovasi yang telah dilaksanakan untuk memudahkan
pelayanan terhadap masyarakat, dalam pelaksanaannya perlu
dukungan penting atas kompetensi sumber daya manusia yang ada
apalagi inovasi yang dilaksanakan secara umum adalah melalui
digitalisasi pelayanan kepada masyarakat.
RSUD Sleman memiliki 791 (tujuh ratus sembilan puluh satu)
orang karyawan yang terdiri atas 453 (empat ratus lima puluh tiga)
PNS, 10 (sepuluh) PPPK, 191 (seratus sembilan puluh satu) non PNS,
137 (seratus tiga puluh tujuh) out sourcing. Manajemen RSUD Sleman
menerapkan sistem pembagian habis tugas dan pemberian

20
kewenangan sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi masing – masing
sehingga semua karyawan dan karyawati memiliki peran aktif dalam
melaksanakan pekerjaan dan pelayanan kepada masyarakat.
Kita ketahui bersama bahwa sumber daya manusia
merupakan elemen organisasi yang sangat penting. Sumber daya
manusia merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi
dalam upaya mewujudkan visi dan misinya. Karenanya harus
dipastikan sumber daya ini dikelola dengan sebaik mungkin agar
mampu memberi kontribusi secara optimal. Maka diperlukanlah
sebuah pengelolaan secara sistematis dan terencana agar tujuan
yang diinginkan dimasa sekarang dan masa depan bisa tercapai yang
sering disebut sebagai manajemen sumber daya manusia. Tujuan
manajemen sumber daya manusia adalah mengelola atau
mengembangkan kompetensi personil agar mampu merealisasikan
misi organisasi dalam rangka mewujudkan visi.
Rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan rujukan utama
bagi masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan baik
untuk pengobatan maupun untuk pemulihan kesehatannya. Sebagai
pusat rujukan kesehatan utama, rumah sakit dituntut mampu
memberikan pelayanan yang komprehensif bagi setiap pasiennya.
Pelayanan kesehatan yang komprehensif adalah berbagai bentuk
pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh suatu tim multi disiplin
sesuai kebutuhan pasien. SDM di rumah sakit menjadi hal penting
yang mendukung berkembangnya rumah sakit dan menjadi tolak ukur
penting dalam penilaian pengembangan mutu pelayanan di rumah
sakit.
Apabila rumah sakit dapat mengembangkan soft competency
dengan menumbuhkan sikap dan perilaku positif pada semua
karyawannya, akan menciptakan lingkungan kondusif dan memacu
motivasi pada semua karyawannya untuk berkembang dan maju, dan
akan berdampak juga pada kunjungan pasien yang meningkat dan di

21
sertai dengan rasa puas dan nyaman yang dirasakan oleh pasien. Hal
ini merupakan suatu layanan unggulan yang bisa bersaing dengan
rumah sakit lain, serta visi Indonesia 2025 dapat terwujud.
Pemerintah telah mencanangkan Visi Indonesia 2025 yaitu
menjadi negara maju pada tahun 2025. Namun pemerintah juga
sepenuhnya menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM)
masih menjadi suatu tantangan dalam mewujudkan visi yang
dimaksud. Di bidang SDM menyatakan bahwa kualitas SDM secara
dominan ditentukan oleh kemudahan akses pada pendidikan dan
fasilitas kesehatan yang berkualitas.

D. Penerapan Manajemen Mutu, Pengawasan dan Pengendalian


Pelayanan Publik
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sleman
telah terakreditasi Paripurna versi KARS 2012 yang diperoleh pada
tahun 2016 dan Paripurna KARS versi Snars Ed.1 pada tahun 2019
menunjukan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Sleman senantiasa menjaga kualitas pelayanan yang konsisten.
Dengan demikian pelayanan kepada masyarakat selalu terjamin
denagn mengedankan sistem manajemen mutu yang baik.
Dari sisi kelembagaan RSUD Sleman dimulai dari tahun 1977
dengan SK. No. 01065/Kanwil/1997 ditetapkan sebagai RS Kelas D
kemudian di tahun 1988 menjadi RS Kelas C lalu pada tahun 2003
ditetapkan menjadi RS Kelas B Non Pendidikan, kemudian pada tahun
2018 menjadi RS Kelas B Pendidikan, selanjutnya mempunyai cita-
cita menjadi Smart Hospital di tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa
RSUD Sleman senantiasa bertumbuh dan berkembang ke arah yang
lebih baik lagi.
Pada dasarnya suatu sistem manajemen mengarah pada apa
yang perusahaan/organisasi lakukan untuk melakukan proses atau
aktivitas, sehingga produk/jasa yang dihasilkan memenuhi tujuan.

22
Tujuan suatu produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan telah
ditetapkannya sendiri, diantaranya :
1. Memenuhi persyaratan kualitas konsumen;
2. Sesuai dengan peraturan;
3. Sesuai dengan tujuan lingkungan.
.
Hasil evaluasi pelayanan publik RSUD Sleman juga
mendapatkan Piagam Penghargaan dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia sebagai Role Model Penyelenggaraan Pelayanan Publik
dengan kategori “Sangat Baik” pada tahun 2019. Rumah Sakit
sebagai institusi pelayanan kesehatan melaksanakan fungsi
pelayanan publik yang sangat vital bagi kehidupan seseorang.
Rumah Sakit perlu dibina dan diawasi agar dapat
melaksanakan fungsinya secara optimal sesuai dengan standar
pelayanan yang ditetapkan dengan mengutamakan keselamatan
pasien. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Pemerintah dan
Pemerintah Kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
Rumah Sakit dengan melibatkan organisasi profesi, asosiasi
perumahsakitan, dan organisasi kemasyaratan lainnya sesuai dengan
tugas dan fungsi masing-masing. Pembinaan dan pengawasan
bersifat teknis medis, teknis perumahsakitan, dan nonteknis
perumahsakitan. Pembinaan dan pengawasan dilakukan secara
internal dan eksternal.
Pembinaan dan Pengawasan teknis medis dan teknis
perumahsakitan secara internal dilakukan oleh komite medik dan
satuan pemeriksaan internal yang dibentuk oleh rumah sakit, teknis
medis dan teknis perumahsakitan secara eskternal dilakukan oleh
tenaga pengawas. Nonteknis perumahsakitan secara internal
dilakukan oleh Dewan Pengawas Rumah Sakit, nonteknis
perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat dilakukan secara

23
eksternal oleh Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia., yang
kesemuanya nya itu dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
Peraturan Pemerintah tentang Badan Pengawas Rumah Sakit
merupakan pelaksanaan Pasal 61 Undang-Undang Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit. Peraturan Pemerintah ini didasarkan pada
pemikiran bahwa terhadap rumah sakit perlu dilakukan pembinaan
dan pengawasan yang diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan
pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat, peningkatan
mutu pelayanan kesehatan, keselamatan pasien, pengembangan
jangkauan pelayanan, dan peningkatan kemampuan kemandirian
Rumah Sakit. Peraturan Pemerintah ini dimaksudkan sebagai dasar
hukum yang memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum
dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Badan Pengawas Rumah
Sakit.

E. Pemanfaatan Teknologi Digital


Ada beberapa Inovasi dari Empat Key Succes Factor yang
menjadi inovasi unggulan di RSUD Sleman, serta ada dua yang
memanfaatkan teknologi digital yaitu :
1. MENIK GASIK;
RSUD Sleman memiliki program Komunikasi Petugas dengan
Pasien dan Keluarga Pasien menggunakan media Platform
Whatsapp (MENIK GASIK).
2. Klinik TALEN;
RSUD Sleman memiliki inovasi pelayanan Klinik Konsultasi Online
(TALEN) dikarenakan masa Pandemi Covid-19 yang dituntut
untuk melakukan inovasi secara Daring atau Online tanpa harus
datang langsung ke rumah sakit bagi pasien yang sudah berobat
dan tidak dalam keadaaan gawat darurat. Keunggulan inovasi ini
yaitu menggunakan media Platform Video Call Whatsapp.

24
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
1. RSUD Sleman mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara profesional, hal ini dibuktikan dengan hasil akreditasi Rumah
Sakit yang dilakukan oleh KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit)
dengan lulus Paripurna bintang lima, keberhasilan tersebut
diantaranya didukung oleh :
a. RSUD Sleman merupakan RS rujukan penanganan Covid – 19,
hal ini sesuai dengan Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sleman
dalam rangka penanggulangan wabah Covid – 19 dengan media
Platform Whatsapp dalam memperlancar komunikasi Petugas
dengan Pasien dan Keluarga Pasien Covid – 19 pada tahapan
identifikasi penyakit lain.
b. Dalam menunjang kinerja yang optimal, maka RSUD Sleman
melakukan Inovasi Pelayanan Publik TALEN sebagai salah satu
bentuk pemecahan masalah dimasa Pandemi Covid – 19 bagi
pasien yang ingin berobat tanpa harus datang langsung ke
RSUD Sleman.
2. Pelayanan publik inovatif RSUD Sleman diantaranya yaitu :
a. PONEK
Penanganan Obstetry Neonatal Emergency Komprehensif
(PONEK). RSUD Sleman merupakan rumah sakit rujukan
dengan memberikan pelayanan 24 jam untuk kegawatdaruratan
ibu dan bayi.
b. MENIK GASIK (Media Komunikasi Petugas, Pasien dan
Keluarga)
Program Komunikasi Petugas dengan Pasien dan Keluarga
Pasien menggunakan media Platform Whatsapp (MENIK
GASIK)

25
c. Klinik TALEN
Inovasi pelayanan Klinik Konsultasi Online (TALEN) melalui
Platform Video Call Whatsapp.
d. Sempitkan zona merahmu
RSUD Sleman memberlakukan zonasi setiap ruangan untuk
mengurangi resiko paparan petugas dan pasien Covid-19 yaitu
dengan cara merubah alur pintu masuk dan pintu keluar.

B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan tersebut diatas RSUD Sleman telah melakukan
berbagai strategi dan inovasi untuk meningkatkan kinerja pelayanan
terhadap masyarakat, namun demikian masih terdapat beberapa hal
yang perlu untuk ditingkatkan sehingga kami merekomendasikan untuk
:
1. RSUD Sleman dalam Pelaksaan Inovasi Pelayanan TALEN
sebaiknya mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait
sistem pembayaran non tunai pada saat reservasi online dengan
aplikasi yang sudah ditetapkan RSUD Sleman. Hal ini diharapkan
untuk meminimalisir kasus tidak terbayarnya Jasa Pelayanan yang
sudah diberikan dari RSUD Sleman kepada Pasien sehingga
membuat kerugian bagi pendapatan RSUD Sleman.
2. Dalam membangun hubungan timbal balik antara RSUD Sleman
dengan konsumen (masyarakat) mengupayakan adanya program
Corporate Social Responsibility (CSR) RSUD Kabupaten Sleman,
menginggat bahwa RSUD Sleman sudah memiliki status Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) penuh.
3. Inovasi RSUD Sleman yang potensial bisa diadopsi dan diadaptasi
oleh Kabupaten Cilacap khususnya RSUD Cilacap adalah inovasi
MENIK GASIK dan KLINIK TALEN. Yaitu media komunikasi
petugas-pasien-keluarga serta pelayanan klinik konsultasi secara
online melalui platform Whatsapp.

26
REFERENSI

Bevan, N & Sharon T., 2009, Field Study Usability in Practice. s.l.:s.n..
Booch, G. & Rumbaugh, 1999, The Unified Modeling Language User
Guid.
RSUD Kabupaten Sleman, 2019, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj
IP) Tahun 2019.
RSUD Kabupaten Sleman, 2019, Perubahan Rencana Strategis Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman Tahun 2016-2021.
RSUD Kabupaten Sleman, 2021, https://rsudsleman.slemankab.go.id/
(tanggal akses 15-16 Maret 2020).

27
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ruang PONEK RSUD Sleman


Sumber : RSUD Sleman

Lampiran 2. Aktivitas dokter – pasien menggunakan program MENIK GASIK


Sumber : RSUD Sleman

28
Lampiran 3. Inovasi KLINIK TALEN
Sumber : RSUD Sleman

Lampiran 4. Informasi Prosedur Pelayanan KLINIK TALEN


Sumber : RSUD Sleman

29
Lampiran 5. Screenshoot Prosedur Pembayaran KLINIK TALEN
Sumber : RSUD Sleman

Lampiran 6. Jadwal konsultansi online KLINIK TALEN


Sumber : RSUD Sleman

30
Lampiran 7. Zonasi pasien COVID-19
Sumber : RSUD Sleman

Lampiran 8. Akreditasi yang diraih RSUD Sleman


Sumber : RSUD Sleman

31

Anda mungkin juga menyukai