Anda di halaman 1dari 140

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI

DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK


MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

PENERAPAN LABEL PENULISAN TANGGAL PADA AWAL


PEMASANGAN INFUS UNTUK MENGURANGI RESIKO
PHLEBITIS DI RSUD R.A.A TJOKRONEGORO
KABUPATEN PURWOREJO

Disusun oleh:

NAMA : THITANIA YOLANDA VIOL, A.Md. Kep


NIP : 19980720202012 2 002

NOMOR DAFTAR HADIR : 26


JABATAN : PELAKSANA / TERAMPIL – PERAWAT
COACH : ERNI IRAWATI, S.E., M.Pd.

MENTOR : YULI FITRIANTO, S.Kep., Ns.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XLIV


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2022
ABSTRAK

PENERAPAN LABEL PENULISAN TANGGAL PADA AWAL


PEMASANGAN INFUS UNTUK MENGURANGI RESIKO
PHLEBITIS DI RSUD R.A.A TJOKRONEGORO
KABUPATEN PURWOREJO
Oleh Thitania Yolanda Viol, A.Md. Kep
Pelaksanaan aktualisasi dan habituasi dalam Pelatihan Dasar
CPNS BPSDMD ini bertujuan agar dapat mengimplementasikan core value
ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif (BerAkhlak) Serta menerapkan mata pelatihan
agenda 3 yaitu manajemen ASN dan Smart ASN. Pelaksanaan aktualisasi
dan habituasi ini merupakan upaya sebagai pemecahan isu dari belum
optimalnya penulisan tanggal pada awal pemasangan infus di ruang Kolibri
RSUD R.A.A Tjokronegoro.
Aktualisasi dan Habituasi terdiri dari 5 kegiatan yang dilaksanakan
mulai tanggal 21 April 2022 – 10 Juni 2022. Kegiatan Pertama yaitu
Menyusun desain label Infus, Kegiatan kedua yaitu Membuat label infus,
Kegiatan Ketiga yaitu melakukan sosialisasi SPO pemasangan infus,
Kegiatan keempat yaitu Melakukan simulasi label infus, Kegiatan Kelima
yaitu Melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan perawat dalam
penerapan label infus .
Capaian Kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan
sebesar 100%, hal tersebut dapat dibuktikan bahwa semua kegiatan telah
terlaksana dan diperoleh hasil/output sesuai harapan yaitu Penerapan label
infus untuk penulisan tanggal pada awal pemasangan infus untuk
mengurangi resiko phlebitis di RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten
Purworejo.

Kata kunci : Aktualisasi, Habituasi,Label infus

ii
PRAKATA

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha


Esa karena atas rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan
Aktualisasi dengan judul “Penerapan Label penulisan tanggal pada
awal pemasangan infus untuk mengurangi resiko phlebitis di RSUD
R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo”. Laporan aktualisasi ini
ditulis sebagai salah satu syarat untuk lulus dalam Pendidikan dan
Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Golongan II
Angkatan XLIV tahun 2022.

Laporan Aktualisasi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan


dorongan dari pihak lain. Dengan sepenuh hati, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak R. H. Agus Bastian, SE,MM selaku Bupati Kabupaten
Purworejo, yang telah menjadi panutan dan mendukung dalam
proses perekrutan CPNS sehingga proses latihan dasar CPNS
dapat berlangsung,
2. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si, sebagai Kepala
BPSDMD Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan
dukungan fasilitas selama Latsar CPNS 2022;
3. Bapak Fithri Edhi Nugroho, SE, MM selaku Kepala BKPSDM
Kabupaten Purworejo beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
peserta Latihan Dasar CPNS angkatan XLIV Pemerintah
Kabupaten Purworejo.
4. Bapak dr. Tolkha Amaruddin, Sp.THT-KL,M.Kes selaku Direktur
RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo yang telah
memberikan ijin pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi.
5. Bapak Agus Andriyanto, S.Sos., MM selaku narasumber / penguji
yang telah yang memberikan saran, masukan perbaikan untuk
penyempurnaan laporan aktualisasi ini sehingga dapat diterapkan
dengan lebih baik.

v
6. Ibu Erni Irawati, S.E.,M.Pd. selaku coach / pembimbing yang
senantiasa membimbing dan memberikan arahan dalam
penyusunan Laporan aktualisasi dengan cermat;
7. Bapak Yuli Fitrianto, S.Kep.,Ns. selaku mentor yang selalu
membimbing, memberikan arahan, masukan dan saran dalam
penyusunan Laporan aktualisasi.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam pelatihan
dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIV tahun 2022
9. Seluruh Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan XLIV Tahun 2022,
10. Rekan Kerja di lingkungan RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo

11. Teman seperjuangan peserta Latsar CPNS angkatan XLIV atas


dukungan dan kerjasmanya.
12. Keluarga tercinta yaitu orang tua, adik, dan keluarga besar atas
dukungan, doa, dan motivasinya.
Penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang
terdapat dalam laporan aktualisasi ini, semoga hasil laporan ini
dapat berguna, memberikan nilai lebih dan dijadikan gambaran
untuk digunakan dalam bekerja dan kehidupan sehari hari serta
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Semarang, 15 Juni 2022
Penulis,

Thitania Yolanda Viol, A.Md. Kep


Pelaksana / Terampil – Perawat
NIP. 19980720202012 2 002

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................i
ABSTRAK ................................................................................................ . ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv
PRAKATA ..................................................................................................v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................x
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
A. Gambaran Umum Organisasi ....................................................... 1
1. Dasar Hukum Organisasi ........................................................... 2
2. Tugas Fungsi Organisasi ........................................................... 3
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja ............................................ 4
4. Visi - Misi Organisasi ................................................................. 5
5. Tujuan Organisasi ...................................................................... 7
6. Nilai – Nilai Budaya Organisasi .................................................. 8
B. Tupoksi Jabatan Peserta .............................................................. 9
C. Role Model ................................................................................... 14
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu .................................................... 16
B. Analisis Isu ................................................................................. 20
C. Analisis Penyebab Isu ............................................................... 24
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ......................................... 26
E. Gagasan Pemecahan Isu ........................................................... 27
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ...................................... 28
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi (30 hari) .................................. 40
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan awal .............................. 42
B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi ................................... 44
C. Kondisi Sebelum dan Sesudah ................................................. 81

vii
BAB IV SIMPULAN ................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 86
CURRICULUM VITAE ............................................................................ 88
LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN
HABITUASI

LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Table 2.1 Deskripsi ISU….………………………………………..… 17


Table 2.2 Skor Kriteria APKL…..………………………………….. 20
Table 2.3 Analisis Isu Dengan Metode APKL…..………………… 21
Table 2.4 Analis Isu USG…..…………………………………....…. 23
Table 2.5 Matriks Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ……… 29
Table 2.6 Jadwal Rancangan Aktualisasi………………………… 40
Table 3.1 Perubahan Kegiatan Dari Rancangan Awal…………. 42
Table 3.2 Gambaran Kondisi sebelum dan sesudah Aktualisasi 81

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kabupaten Purworejo ……………………………..… 1


Gambar 1. 2 Foto Gedung Depan RSUD R.A.A Tjokronegoro
Kabupaten Purworejo ………………………………. 2
Gambar 1.3 Struktur Organisasi RSUD R.A.A Tjokronegoro .… 4
Gambar 1.4 Role Model …..…………………………………....…. 14
Gambar 2.1 Belum adanya Tulisan Tanggal pada IV dressing.. 17
Gambar 2.2 Belum adanya label identitas pasien pada obat
Injeksi ………………………………………………….. 18
Gambar 2.3 Cuci tangan tidak sesuai 6 langkah dan 5 momen
cuci tangan……………………………………………. 19
Gambar 2.4 Belum sesuainya pengambilan Linen sesuai
prosedur ……………………………….………………. 19
Gambar 2.5 Belum Adanya Label identitas pada cairan Infus
Pasien…………………………………………………... 19
Gambar 2.6 Diagram Fishbone…………………………………….. 25
Gambar 3.1 Melakukan Konsultasi dengan atasan tentang desain
label Via whatsapp…………..………………. 45
Gambar 3.2 Mencari Referensi Keterangan Label Infus………… 46
Gambar 3.3 Hasil dari beberapa referensi yang digunakan untuk
menyusun desain Label Infus………………...…… 46
Gambar 3.4 Saat Menyiapkan desain Label Infus…………….... 47
Gambar 3.5 Hasil desain Label Infus…………………………….. 47
Gambar 3.6 Melaporkan Hasil desain infus kepada atasan via
Whatsapp………………………………………………. 48
Gambar 3.7 Hasil Konsultasi dengan atasan terkait label infus... 52
Gambar 3.8 Kertas label no 107 yang sesuai untuk digunakan
dalam label infus………….……………………………. 53
Gambar 3.9 Kegiatan dalam pembuatan label…………………..... 54

x
Gambar 3.10 Hasil Label Infus yang akan diaktualisasikan oleh
perawat saat awal pemasangan infus……................. 55
Gambar 3.11 Melaporkan Hasil Label Infus yang akan
diaktualisasikan oleh perawat ………………………. 56
Gambar 3.12 Konsultasi tentang jadwal sosialisasi……………….. 59
Gambar 3.13 Menyiapkan Materi sosialisasi………………………. 60
Gambar 3.14 Hasil dari Pre test……………………………………... 61
Gambar 3.15 Kegiatan Sosialisasi…………………………………... 62
Gambar 3.16 Hasil dari Post Test…………………………………… 63
Gambar 3.17 Melaporkan kepada atasan tentang kegiatan
sosialisasi…………………………………………….. 64
Gambar 3.18 Melakukan konsultasi dengan atasan………………. 67
Gambar 3.19 Menyusun desain cara pemasangan Label………. 68
Gambar 3.20 Media Simulasi………………………………………… 69
Gambar 3.21 Hasil Koordinasi dengan teman sejawat…………… 69
Gambar 3.22 Melakukan simulasi Pemasangan Label…………… 70
Gambar 3.23 Melaporkan Kepada Atasan tentang kegiatan
simulasi yang telah dilaksanakan…………………… 71
Gambar 3.24 Melakukan Konsultasi dengan atasan……………… 74
Gambar 3.25 Membuat Lembar Monitoring……………………….. 75
Gambar 3.26 Hasil Lembar Monitoring……………………………... 76
Gambar 3.27 Hasil Monitoring Kepatuhan Perawat………………. 77
Gambar 3.28 Hasil Evaluasi Kepatuhan Perawat dalam
penempelan Label Infus……………………………… 78
Gambar 3.29 Melaporkan Kepada atasan tentang hasil evaluasi
kepatuhan penempelan Label……………………..… 78
Gambar Curriculum Vitae ……………………………………............ 88

xi
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
A. Gambaran Umum Organisasi
1. Dasar Hukum Organisasi
a. Kabupaten Purworejo
Kabupaten Purworejo merupakan salah satu Kabupaten
di Provinsi Jawa Tengah. Sebelah Utara Kabupaten Purworejo
berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Magelang dan
sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia.
Berdasarkan peraturan daerah kabupaten purworejo nomor 1
tahun 2019 penetapan tanggal 27 Februari 1831 M sebagai Hari
Jadi Kabupaten Purworejo, bertujuan untuk memberikan
kepastian hukum bagi Pemerintah Kabupaten Purworejo dan
masyarakat Kabupaten Purworejo dalam menyelenggarakan
peringatan Hari Jadi Kabupaten Purworejo. Disamping itu
penetapan Hari Jadi Kabupaten Purworejo dengan mengambil
momentum perubahan nama Brengkelan menjadi Purworejo
diharapkan dapat memantapkan jati diri dan melengkapi identitas
serta sebagai motivasi bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah
dalam membangun daerah. Kabupaten Purworejo terbagi dalam
16 kecamatan dan 494 desa/kelurahan.

Gambar 1.1 Kabupaten Purworejo

1
b. RSUD R.A.A TJOKRONEGORO
Berdasarkan UU RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Berdasarkan peraturan bupati kabupaten Purworejo No. 39
tahun 2020 tentang Pola tata kelola Rumah sakit umum daerah
R.A.A Tjokronegoro yang selanjutnya disebut RSUD R.A.A
Tjokronegoro adalah Rumah Sakit umum daerah kabupaten
Purworejo.

RSUD R.A.A Tjokronegoro berdiri sebagai amanat Peraturan


Bupati Purworejo Nomor 59 Tahun 2019 tetang Pembentukan,
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C Kabupaten Purworejo.
Rumah Sakit Umum Daerah Type C RSUD RAA
TJOKRONEGORO yang berada di Kelurahan Borokulon,
Kecamatan Banyuurip ini memiliki karyawan yang terdiri dari tenaga
medis, paramedis dan tenaga kesehatan lainya.

Gambar 1.2 Foto Gedung Depan RSUD R.A.A Tjokronegoro


Kabupaten Purworejo

2
2. Tugas Fungsi Organisasi
Rumah Sakit Umum R.A.A Tjokronegoro adalah lembaga
teknis daerah yang merupakan unsur penunjang Pemerintah
Kabupaten Purworejo berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 59
Tahun 2019 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Kelas C Kabupaten Purworejo mempunyai tugas
yaitu : menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan
secara paripuma dan upaya rujukan. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, RSUD R.A.A Tjokronegoro
menyelenggarakan fungsi ;
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
2) Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah di bidang pelayanan Kesehatan;
3) Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan
pelaporan di bidang pelayanan kesehatan;
4) Pelayanan medis;
5) Pelayanan penunjang medis dan non medis;
6) Pelayanan keperawatan;
7) Pelayanan rujukan;
8) Pengelolaan keuangan dan akuntansi;
9) Pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan
masyarakat, organisasi dan tata laksana, serta rumah tangga,
perlengkapan dan umum; dan
10) Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Kesehatan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3
3. Susunan / Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dasar

INSTALASI RAWAT INAP

Gambar 1.3 Struktur Organisasi RSUD R.A.A Tjokronegoro

Berdasarkan peraturan bupati Nomor 106 tahun 2021 gambar


diatas menunjukkan bahwa pimpinan tertinggi struktur organisasi
adalah seorang direktur membawahi berbagai lini di Rumah sakit

1. Bidang pelayanan
2. Seksi pelayanan medis
3. Seksi Keperawatan
4. Bidang Penunjang
5. Seksi penunjang medis
6. Seksi penunjang non medis
7. Bagian Sektertariat
8. Sub bagian umum dan kepegawaian

4
9. Sub bagian keuangan
10. Sub bagian perencanaa, evaluasi dan pelaporan.
Bidang pelayanan membawahi Instalasi rawat jalan, rawat
inap, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensif Care Unit (ICU),
Instalasi Bedah Sentral (IBS). Ruang Kolibri berada di lingkup
instalasi rawat inap dan dikepalai oleh seorang perawat yaitu Bapak
Yuli Fitrianto, S.Kep.,Ns

4. Visi Misi Organisasi


a. Visi Misi Kabupaten Purworejo
Visi dan Misi Kepala daerah kabupaten Purworejo tertuang
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 11 Tahun
2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2026. Visi pembangunan
Kabupaten Purworejo tahun 2021-2026 merupakan implementasi
dari visi Bupati dan Wakil Bupati Purworejo periode tahun 2021-
2026 yaitu: “Purworejo Berdaya Saing 2025” Adapun makna
yang terkandung dalam visi tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Purworejo
Kata Purworejo merujuk pada Kabupaten Purworejo secara
keseluruhan baik mencakup kewilayahan, pemerintahan, dan
masyarakatnya.
b. Berdaya Saing
Kata berdaya saing dijabarkan sebagai suatu kondisi yang
menggambarkan kemampuan dengan keunggulan kompetitif
dan agamis sehingga dapat meneguhkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.

5
c. 2025
Tahun 2025 merupakan tahun percepatan pencapaian kondisi
daya saing di Kabupaten Purworejo, dengan pemantapan di
tahun 2026
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya yang
akan dilaksanakan dalam rangka perwujudan visi. Misi merupakan
sebuah komitmen bersama yang terus dijaga dan dilaksanakan
oleh seluruh pemangku kepentingan guna mencapai visi
pembangunan yang diharapkan. Guna mewujudkan visi
Purworejo Berdaya Saing 2025, rumusan misi pembangunan
Kabupaten Purworejo periode tahun 2021-2026 diwujudkan
dalam “Panca Daya Saing” dengan uraian sebagai berikut:

1) Meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang unggul


dalam arti luas, mengedepankan kompetensi keahlian dan
keilmuan yang berbasis pada religiusitas masyarakat.
2) Meningkatkan daya saing sektor pertanian dalam arti luas
yang sinergi dengan pengembangan UMKM, perdagangan,
dan industri.
3) Meningkatkan daya saing pertumbuhan ekonomi daerah
berbasis UMKM, perdagangan, industri serta potensi
pariwisata dan seni budaya.
4) Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan publik dan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good
governance).
5) Meningkatkan daya saing sarana prasarana dan infrastruktur
yang didukung kemajuan teknologi informasi.

b. Visi Misi RSUD R.A.A TJOKRONEGORO


RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo juga mempunyai
visi dan visi demi kemajuan rumah sakit dan untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada pasien yaitu :

6
“Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah yang Handal,
Modern dan Berbudaya “ dan memiliki Misi Sebagai berikut :
1) Memberikan Pelayanan yang professional dan berkualitas;
2) Mengembangkan pelayanan berbasis teknologi;
3) Menyediakan pelayanan yang terjangkau;
4) Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

5. Tujuan Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah no 11 tahun 2021, tujuan


organisasi sesuai dengan renstra (Rencana Strategi) jangka panjang
tahun 2021-2026 adalah:
a. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
1) Meningkatkan Kualitas Pendidikan
2) Meningkatkan literasi
3) Meningkatkan Kualitas Kesehatan
4) Menguatkan Ketersediaan Pangan
5) Mengendalikan Angka Kelahiran
6) Meningkatkan Pemberdayaan Gender
7) Meningkatkan Pembangunan Pemuda dan Olahraga
b. Penurunan Angka Kemiskinan
Strategi yang dilakukan adalah meningkatkan penanganan
sosial penduduk miskin
c. Pengurangan Tingkat Pengangguran
Strategi yang dilakukan untuk mengurangi tingkat pengangguran
adalah dengan memperluas Kesempatan Kerja
d. Peningkatan Pertumbuhan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
Strateginya adalah Meningkatkan Nilai Tambah Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan
e. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
1) Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan

7
2) Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Koperasi,
dan UMKM
3) Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Pariwisata
4) Meningkatkan Pertumbuhan Investasi Daerah
5) Meningkatkan Pembangunan Perdesaan
f. Tata Kelola Kelembagaan Berkelas DuniaTata Kelola
Kelembagaan Berkelas Dunia
1) Manajemen Berbasis Risiko
2) Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah
3) Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pembangunan
4) Menerapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN
5) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
6) Meningkatkan Inovasi Daerah
g. Peningkatan Infrastruktur Berbasis Kebencanaan dan
Lingkungan Hidup Berkelanjutan
1) Meningkatkan Akses Infrastruktur
2) Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup Secara
Berkelanjutan
3) Meningkatkan Ketahanan Daerah terhadap Bencana

6. Nilai Nilai Budaya Organisasi


a. Nilai Nilai Budaya Organisasi Kabupaten Purworejo
Organisasi yang baik memerlukan nilai – nilai yang baik
untuk dapat menjalankan misi dengan lancar sehingga tercapai
visi yang diharapkan. Nilai nilai yang disepakati untuk diterapkan
dalam perilaku organisasi di pemerintah Kabupaten Purworejo
sebagaimana tertuang dalam Peraturan bupati Nomor 36 Tahun
2014 tentang pedoman pengembangan budaya kerja di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo, yaitu Nilai – Nilai
Budaya Kerja “ BERIMAN – PROFESIONAL” yang mengandung
maksud Sebagai Berikut :

8
1) Bersih mengandung arti bersih dalam berfikir, bertindak, dan
bekerja , mentaatiperaturan perundangan yang baik;
2) Ikhlas yaitu dalam norma etika dan agama dapat diartikan
rela sepenuh hati, datang dari lubuk hati , tidak mengharapkan
imbalan atau balas jasa atas suatu perbuatan , khusunya yang
berdampak positif pada orang lain , dan semata mata karena
menjalankan tugas / amanah demi Yang Maha Kuasa;
3) Melayani yaitu memberikan pelayanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, akurat , berdaya guna dan berhasil guna
yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan;
4) Akuntabel yaitu dalam melaksanakan tugas dapat
mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil;
5) Profesional yaitu dalam melaksanakan tugas selalu
menyelesaikan secara baik, tuntas, sesuai kompetensi /
keahlian, orang yang terampil, andal dan sangat
bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya.

b. Nilai – Nilai Budaya Organisasi RSUD R.A.A TJOKRONEGORO

Janji layanan RSUD R.A.A Tjokronegoro “SIAP” dalam


memberikan pelayanan
1) Sigap
2) Inovatif
3) Akuntabel
4) Profesional

B. Tugas Jabatan Peserta


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas
Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Negara;

9
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas;
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Kewajiban ASN adalah sebagai berikut :


a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah.
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang.
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab.
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan.
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undanga
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.

Selain mempunyai tugas dan kewajiban, ASN juga memiliki kode


etik berdasarkan UU ASN No 5 Tahun 2014 Pasal 5 yaitu:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

10
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etikapemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

2. Tugas Pokok Jabatan Fungsional Perawat


Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
No. 35 tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat merupakan
jabatan fungsional kategori keterampilan dan kategori keahlian.
Jenjang Jabatan Fungsional Perawat kategori keterampilan dari
jenjang terendah sampai dengan jenjang tertinggi terdiri atas:
a. Perawat Terampil;
b. Perawat Mahir; dan
c. Perawat Penyelia.
Jenjang Jabatan Fungsional Perawat kategori keahlian dari
jenjang terendah sampai dengan jenjang tertinggi, yaitu:
a. Perawat Ahli Pertama;
b. Perawat Ahli Muda;
c. Perawat Ahli Madya; dan
d. Perawat Ahli Utama.

11
Tugas Jabatan Fungsional Perawat yaitu melakukan
kegiatan Pelayanan Keperawatan yang meliputi asuhan
keperawatan, dan pengelolaan keperawatan. Uraian kegiatan
tugas jabatan fungsional Perawat kategori Perawat terampil,
ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:

1. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;


2. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan
sehat dalam rangka melakukan upaya promotif;
4. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung
fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada
individu dalam rangka upaya preventif;
5. memberikan oksigenasi sederhana;
6. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/ bencana/ kritikal;
7. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
serta bebas risiko penularan infeksi;
8. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada area medikal bedah;
9. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area anak;
10. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area maternitas;
11. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area komunitas;
12. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di area jiwa;
13. melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
14. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;

12
15. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka
melakukan perawatan paliatif;
16. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam
pelayanan keperawatan;
17. melakukan perawatan luka dan
18. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

13
C. Role Model

Gambar 1.4 Role Model Listyarini Sutanti, AMK


Perawat Primer Ruang Kolibri

Untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, maka diperlukan


sumber daya manusia yang memiliki sikap profesional dan
mencerminkan nilai-nilai dasar ASN BerAkhlak (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif). Selain itu juga diperlukan sosok yang mampu memberikan
contoh baik untuk teman teman pegawai lainnya atau sebagai Role
Model.

Role Model adalah Panutan/teladan yang dalam kamus Besar


Bahasa Indonesia artinya sesuatu yang patut ditiru, atau baik untuk
dicontoh seperti teladan, kelakuan, perbuatan, sifat dan sebagainya.
Salah Satu tokoh yang dapat dijadikan sebagai Role Model adalah
Perawat RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo. Beliau
bernama Listyarini Sutanti. Beliau lahir di Purworejo pada tanggal 05
Juni 1979. Beliau dalam melakukan tugas selalu jujur, tanggung jawab,
disiplin dan berintegritas tinggi (integritas) (Akuntabel). Beliau juga
punya sikap yang Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
(Berorientasi Pelayanan) Beliau juga memberikan inspirasi, semangat
untuk kepada teman teman pegawai lainnya dan selalu berprinsip untuk
memberikan pelayanan yang bermutu, adil dan disertai dengan sikap
yang santun serta bisa dipertanggung jawabkan sesuai peraturan
perundang-undangan yang ada di Indonesia (perbedaan) (Harmonis).

14
Beliau Juga sering berinovasi untuk kemajuan bangsal dan sangat pro
aktif menyampaikan pendapat demi perbaikan pelayanan (pro aktif )
(inovasi) (Adaptif) Beliau juga sering mengikuti update keilmuan
sehingga beliau sering membantu teman teman lainya untuk
menambah skill dan pengetahuan (ahli dibidangnya) (Kompeten) beliu
juga berkontribusi dalam beberapa kegiatan rumah sakit sehingga
membanggakan instansi ( Kontribusi ) (Loyal). Dan yang paling
membuat beliau menjadi role model saya karena beliau sangat terbuka
dengan siapapun dan memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk
kerja sama dan berkontribusi dalam lingkungan kerja. ( Kolaboratif)
Penulis berharap dengan adanya Role Model seperti beliau ini, akan
muncul generasi muda ASN yang inovatif dan selalu berpegang dengan
nilai-nilai dasar ASN karena tugas ASN adalah sebagai pelayan publik,
pelaksanan kebijakan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.

15
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah


yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal
usulnya dan tidak terjamin kebenarannya Isu adalah suatu hal yang
terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak
ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
organisasi dan berlanjut pada tahap krisis. Oleh karena itu dalam
mengatasi isu yang ada dan meminimalisir hambatan yang ada dalam
melakukan pelayanan publik, maka harus ada prioritas dalam
menyelesaikan isu atau dapat dikatakan sebagai isu strategis. Isu
strategis kontemporer ini merupakan suatu kelompok isu yang
mendapatkan perhatian dan sorotan publik secara luas dan
memerlukan penanganan sesegera mungkin dari pengambil
keputusan. Dalam menyelesaikan isu kontemporer pun menggunakan
beberapa teknik analisis. Penanganan isu oleh suatu
organisasi/instansi menjadi suatu solusi pemecahan masalah agar visi
dan misi suatu organisasi dapat tercapai.
Berbagai isu yang disusun dalam Rancangan Aktualisasi ini
bersumber dari aspek kedudukan dan peran sebagai ASN yang
tercakup dalam Manajemen ASN, Pelayanan Publik. Isu yang diangkat
pada rancangan aktualisasi ini terdiri dari beberapa isu atau
permasalahan utama yang terjadi di RSUD R.A.A Tjokronegoro
Kabupaten Purworejo. Sehubungan dengan tugas Pelatihan Dasar
CPNS Angkatan XLIV Tahun 2022 ini, penulis mencoba
mengidentifikasi beberapa isu yang ada di RSUD R.A.A Tjokronegoro
Kabupaten Purworejo. Identifikasi isu tersebut adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil pengamatan serta konsultasi dengan mentor


dan kepala ruang kolibri, diperoleh beberapa isu yang sangat

16
berpengaruh terhadap pelayanan di Rumah sakit. Isu-isu tersebut
dianalisis penyebab serta mencari solusi penyelesaiannya melalui
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS.
Beberapa isu yang ditemukan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Identifikasi Isu

No Identifikasi isu Deskripsi isu Data dan Informasi


Pendukung
1 Belum - Isu ini saya
optimalnya deskripsikan
kepatuhan berdasarkan observasi
penulisan di Ruang Kolibri
tanggal pada - Keadaan saat ini masih
awal belum optimal karena
pemasangan masih ditemukan
infus pada pasien yang tidak ada
pasien penulisan tanggal pada
IV dressingnya.
- Penulisan tanggal pada
Sumber isu : awal pemasangan infus
Manajemen merupakan
ASN pencegahan infeksi Gambar 2.1 Belum adanya
phlebitis, yaitu dapat Tulisan Tanggal pada IV
Ruang diketahui kapan harus dressing
Lingkup isu : pergantian infus.
Tusi Jabatan Hasil observasi yang
Dampak dilakukan di ruang kolibri
Dengan Tidak tahun 2021 diketahui bahwa
dituliskan tanggal pada dari total 315 responden
awal pemasangan yang lama pemasangan
infus maka infus lebih dari 72 jam (≥ 3
menyulitkan perawat hari), 3 responden (9,52/mil)
dalam monitor pasien mengalami phlebitis yang
yang waktunya berarti telah melampaui
pergantian infus. Yang standart mutu rumah sakit
berarti meningkatkan yang mempunyai target
resiko Phlebitis. infeksi phlebitis ≤1 permil.

17
No Identifikasi isu Deskripsi isu Data dan Informasi
Pendukung
2 Belum - Isu ini saya
optimalnya deskripsikan
penggunaan berdasarkan observasi
label identitas di ruang Kolibri
pada - Keadaan saat ini
pemberian obat hanya ditulis
injeksi pada menggunakan spidol
pasien ditulis nama, ruangan,
dan jam.
- Penggunaan label
Sumber isu : identitas merupakan
Manajemen prosedur 6 benar obat
ASN yang mencegah
terjadinya kesalahan.
Lingkup isu :
Tusi Jabatan Dampak
Dengan tidak ada label Gambar 2.2 Belum adanya
identitas maka label identitas pasien pada
kemungkinan bisa obat Injeksi
terjadinya kesalahan
seperti, salah pasien
dikarenakan Namanya
sama, dan kesalahan
lainnya.

3 Kurangnya - Isu ini saya


kepatuhan cuci deskripsikan
tangan pada berdasarkan observasi
saat tindakan di ruang Kolibri
keperawatan - Keadaan saat ini
ke pasien beberapa perawat
Sumber isu : masih sering tidak
Manajemen melakukan 6 langkah
ASN dan 5 momen cuci
tangan.
Lingkup isu : - Dampak : Gambar 2.3 Cuci tangan
Tusi Belum optimalnya tidak sesuai 6 langkah dan
Jabatan kepatuhan dalam 5 momen cuci tangan
melakukan cuci tangan
akan meningkatkan Data Laporan Capaian
kejadian infeksi indicator mutu Nasional
nosokomial di rumah Januari – Maret 2022 sebesar
sakit 57%, 54%, dan 54%

18
No Identifikasi isu Deskripsi isu Data dan Informasi
Pendukung
4 Belum - Isu ini saya
optimalnya deskripsikan
kepatuhan berdasarkan observasi
pengambilan di ruang kolibri
linen sesuai - Dalam pengambilan
prosedur yang terjadi saat ini
masih ada beberapa
Sumber isu : perawat mengambil
Manajemen linen bersih dari bagian
ASN atas dahulu yang
artinya linen yang Gambar 2.4 Belum
Lingkup isu : masih baru, tidak sesuainya pengambilan
Tusi Jabatan mengambil dari bawah Linen sesuai prosedur
yang merupakan linen
lama yang seharusnya
digunakan terlebih
dahulu

Dampak
Linen yang lama tidak
bisa digunakan lagi

5 Belum - Isu ini saya


optimalnya deskripsikan
pemasangan berdasarkan observasi
label identitas di ruang Kolibri
pada cairan - Keadaan saat ini untuk
infus pasien pergantian cairan infus
di pasien beberapa
masih belum di
Sumber isu : tempelkan dengan
Manajemen label identitas hanya
ASN dipasang infus yang
sesuai advice.
Lingkup isu
:Tusi Jabatan Dampak
Apabila Penempelan
identitas tidak
dilakukan dapat
terjadinya kesalahan
cairan infus pasien Gambar 2.5 Belum Adanya
Label identitas pada cairan
Infus Pasien

19
B. Analisis Isu

Dalam melakukan analisis isu untuk mendapatkan isu prioritas,


peserta menggunakan dua tahap analisis, yaitu analisis APKL dan
analisis USG (Urgency,Seriousness, Growth).
Analisis APKL dilakukan untuk menapis isu dari 5 isu menjadi 3
isu. Adapun uraian dari kriteria APKL adalah sebagai berikut:
1. Aktual
Artinya isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau
diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik
Artinya merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai
upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan
Artinya menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada
umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan
Artinya Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas,
hak, kewenangan dan tanggung jawab
Isu-isu yang telah diindentifikasi kemudian diberikan skor
berdasarkan ketentuan dan kriteria di bawah ini:

Tabel 2.2
Skoring Kriteria APKL
Kriteria
Skor Aktual Problematik Kekhalayakan KeLayakan
1 Tidak Aktual Tidak Problematik Tidak Kekhalayakan Tidak KeLayakan
2 Kurang Aktual Kurang Problematik Kurang Kekhalayakan Kurang KeLayakan
3 Cukup Aktual Cukup Problematik Cukup Kekhalayakan Cukup KeLayakan
4 Aktual Problematik Kekhalayakan KeLayakan
5 Sangat Aktual Sangat Problematik Sangat Kekhalayakan Sangat KeLayakan

20
Tabel 2.3
Analisis Isu dengan metode
APKL
No Isu Kriteria Jumlah Peringkat
A P K L
1. Belum optimalnya kepatuhan penulisan 5 4 4 5 18 1
tanggal pada awal pemasangan infus
pada pasien

2. Belum optimalnya penggunaan label 4 4 4 4 16 2


identitas pada pemberian obat injeksi
pada pasien

3. Masih kurangnya kepatuhan cuci tangan 5 3 3 4 15 3


pada saat tindakan keperawatan ke
pasien

4. Belum optimalnya kepatuhan perawat 3 2 2 2 9 5


dalam pengambilan linen

5. Belum optimalnya pemasangan label 4 3 2 3 12 4


identitas pada cairan infus pasien

Berdasarkan analisis APKL diatas maka didapatkan tiga isu


yang memenuhi tingkat Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Kelayakannya adalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya kepatuhan penulisan tanggal pada awal
pemasangan infus pada pasien
2. Belum optimalnya penggunaan label identitas pada pemberian
obat injeksi pada pasien
3. Masih kurangnya kepatuhan cuci tangan pada saat tindakan
keperawatan ke pasien

21
Setelah melakukan penapisan didapati 3 isu yang selanjutnya
dianalisis menggunakan teknik analisis dengan metode USG untuk
menentukan isu strategis prioritas. Metode USG (Urgency, Seriousness,
dan Growth) merupakan salah satu metode untuk menentukan prioritas
masalah. Penetapan prioritas masalah menjadi bagian penting dalam
proses pemecahan masalah dikarenakan dua alasan. Pertama, karena
terbatasnya sumber daya yang tersedia, dan karena itu tidak mungkin
menyelesaikan semua masalah. Kedua, karena adanya hubungan antara
satu masalah dengan masalah lainnya, dan karena itu tidak perlu semua
masalah diselesaikan (Azwar, 1996).
Adapun analisis USG dengan metode meliputi indikator:
1. Urgency
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya,

22
Tabel 2.4
Hasil Analisis Isu melalui
pendekatan USG

No Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Rangking


.

1. Belum optimalnya 5 4 5 14 1
kepatuhan penulisan
tanggal pada awal
pemasangan infus pada
pasien

2. Belum optimalnya 4 4 4 12 2
penggunaan label identitas
pada pemberian obat
injeksi pada pasien

3. Masih kurangnya 5 3 3 11 3
kepatuhan cuci tangan
pada saat tindakan
keperawatan ke pasien

Keterangan:

Skor 5 : sangat aktual dalam memberikan pengaruh


Skor 4 : cukup aktual dalam memberikan pengaruh
Skor 3 : aktual dalam memberikan pengaruh
Skor 2 : kurang aktual dalam memberikan pengaruh
Sokr 1 : sangat kurang aktual dalam memberikan pengaruh

Simpulan : Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang
perlu diselesaikan adalah “Belum Optimalnya kepatuhan penulisan
tanggal pada awal pemasangan infus pada pasien di ruang Kolibri
RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo” sumber isu berasal dari Individu,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government. Isu strategis tersebut
selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan membuat gagasan-gagasan

23
kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam isu
tersebut.

C. Analisis Penyebab Isu

Berdasarkan hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu


prioritas yang perlu diselesaikan adalah Belum Optimalnya kepatuhan
penulisan tanggal pada awal pemasangan infus pada pasien di ruang
Kolibri RSUD R.A.A Tjokronegoro.
Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan
fishbone diagram. Diagram ini merupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail
semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan.
Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal
meliputi manpower (sumber daya manusia), material (bahan baku),
method (metode), dan milieu (lingkungan) atau melalu pendekatan lain
yang dimantapkan melalui braistorming bersama rekan kerja di instansi,
sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut:

24
Gambar 2.6 Diagram Fishbone

MATHERIAL METHODS
Tidak tersediaannya tempat
menulis tanggal dan identitas SPO yang belum
di IV dressing dilaksanakan secara optimal

Belum adanya evaluasi dan


Ketidaktersediaan label
lembar monitoring
untuk penanggalan infus
Belum
Ketidaktersediaan Alat tulis yang Tidak Ada Phunisment optimalnya
tidak mudah hilang saat bila tidak sesuai SPO
prosedur
penulisan tanggal di IV dressing
penulisan
tanggal pada
Kurangnya sosialisasi Kurangnya pengetahuan perawat awal
tentang SPO pemasangan tentang SPO pemasangan Infus
pemasangan
infus kepada perawat kolibri infus
Kurangnya kepatuhan
Kurangnya sosialisasi kebijakan perawat terhadap SPO
pergantian infus setelah 5 hari
kepada perawat kolibri Faktor Human
error
Pasien Lain ingin
segera ditangani
MAN
MILLIEU

25
D. Dampak Bila Isu Tidak diselesaikan
Perawat sebagai pemberi Asuhan Keperawatan pada pasien
berkewajiban untuk melakukan tindakan sesuai SPO. Apabila isu belum
optimalnya kepatuhan penulisan tanggal pada awal pemasangan infus
belum terselesaikan maka dapat menyebabkan infeksi nosokomial,
yaitu phlebitis. Salah satu infeksi nosokomial yang sering muncul di
rumah sakit adalah phlebitis. Phlebitis merupakan reaksi inflamasi yang
terjadi pada pembuluh darah vena yang ditandai dengan nyeri,
kemerahan, bengkak, panas, indurasi (pengerasan) pada daerah
tusukan dan pengerasan sepanjang pembuluh darah vena. Angka
kejadian phlebitis merupakan salah satu indikator dari mutu pelayanan
rumah sakit yakni sebagai indikator pelayanan mutu, minimal rumah
sakit dengan standar angka kejadian ≤ 1permil (Faktor penyebab dari
phlebitis terdiri dari faktor internal dan eksternal, yang termasuk faktor
penyebab internal dari phlebitis adalah usia, status gizi, stres, kondisi
vena, faktor penyakit pasien rawat inap yang terpasang infus serta jenis
kelamin (Perry dan Potter, 2010). Sedangkan faktor eksternal dari
phlebitis terdiri dari 3 jenis yaitu: faktor kimia, faktor mekanik dan faktor
bakterial. Salah satu yang memberi kontribusi terhadap faktor bakterial
dari phlebitis adalah durasi pemasangan infus yang terlalu lama
Pemasangan infus yang diberikan secara terus-menerus dan dalam
jangka waktu lama akan meningkatkan kemungkinan terjadinya
komplikasi dari pemasangan infus, salah satunya adalah phlebitis
(Pradini, 2016). Hasil observasi yang dilakukan di ruang kolibri diketahui
bahwa dari total 315 responden yang lama pemasangan infus lebih dari
72 jam (≥ 3 hari), 3 responden (9,52/mil) mengalami phlebitis yang
berarti telah melampaui standart mutu rumah sakit yang mempunyai
target infeksi phlebitis ≤1 permil.

26
E. Gagasan Pemecahan Isu

Setelah melakukan identifikasi dan deskripsi isu, menganalisis isu


dan penyebab isu serta menguraikan dampak bila isu tidak diselesaikan
maka diperoleh gagasan pemecah isu yaitu Penerapan Label
penulisan tanggal pada awal pemasangan infus untuk mengurangi
resiko phlebitis di RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo
Berikut ini merupakan kegiatan dari gagasan pemecah isu yang akan
peserta laksanakan:

1. Menyusun rancangan tentang Label Infus menyelesaikan penyebab


tidak tersediaannya tempat menulis tanggal dan identitas di IV
dressing
2. Membuat Label untuk menulis tanggal pada awal pemasangan infus,
menyelesaikan penyebab ketidaktersediaan label untuk penanggalan
infus
3. Melakukan Sosialisasi tentang SPO pemasangan Infus.,
menyelesaikan penyebab kurangnya pengetahuan perawat tentang
SPO pemasangan Infus
4. Melakukan Simulasi cara Pelaksanaan pemasangan Label
menyelesaikan penyebab SPO yang belum dilaksanakan secara
optimal
5. Melakukan monitoring dan evaluasi Kepatuhan Perawat dalam
penempelan label infus, menyelesaikan Penyebab kurangnya
kepatuhan perawat terhadap SPO

27
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Nama Thitania Yolanda Viol, A.Md. Kep


Jabatan Pelaksana / Terampil – Perawat
Unit Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo – RSUD R.A.A Tjokronegoro
Tupoksi yang sesuai dengan RA Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas resiko penularan infeksi
Identifikasi Isu Belum optimalnya kepatuhan penulisan tanggal pada awal pemasangan infus pada pasien
Belum optimalnya penggunaan label identitas pada pemberian obat pada pasien
Masih kurangnya kepatuhan cuci tangan pada saat tindakan keperawatan ke pasien
Isu yang diangkat (core issue) Belum optimalnya kepatuhan penulisan tanggal pada awal pemasangan infus pada pasien
Penyebab Isu ( Diambil dari Ketidaktersediaan label untuk penanggalan infus
fishbone) SPO yang tidak dilaksanakan secara optimal
Kurangnya sosialisasi tentang SPO pemasangan infus kepada perawat kolibrI
Kurangnya kepatuhan perawat terhadap SPO
Gagasan Pemecahan isu (desain Penerapan Label penulisan tanggal pada awal pemasangan infus untuk mengurangi resiko
judul) phlebitis di RSUD R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo
Terdiri dari 5 (Lima ) Kegiatan, yaitu :
1. Menyusun rancangan tentang Label Infus
2. Membuat Label untuk menulis tanggal pada awal pemasangan infus
3. Melakukan Sosialisasi tentang SPO pemasangan Infus.
4. Melakukan Simulasi cara Pelaksanaan pemasangan Label
5. Melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan perawat dalam penempelan label infus

28
Tabel 2.5 Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar CPNS tahun 2022

NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA KONSTRIBUSI PENGUATAN


KEGIATAN PELATIHAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Menyusun Desain Label infus Keterkaitan dengan Manajemen ASN: Dengan Dengan
rancangan Kode Etik ASN tersusunnya tersusunnya
tentang Label Menyusun rancangan tentang label infus desain Label Infus desain Label
Infus dilakukan dengan cermat dan disiplin maka memberikan Infus maka
Kewajiban ASN konstribusi menguatkan
Sumber Dan merupakan implementasi dari terhadap ; nilai organisasi
Kegiatan : melaksanakan tugas kedinasan dengan yang
Inovasi penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran Visi :
dan tanggung jawab Purworejo Professional
Berdaya Saing kosep label
Keterkaitan dengan SMART ASN: 2025 sesuai dengan
Digital skill kompetensi/kea
Dalam menyusun rancangan tentang label Misi hlian,menjalank
infus menggunakan media Microsoft word Meningkatkan an profesinya.
Digital Etik daya saing
Dalam berkoordinasi via media sosial Sumberdaya Ikhlas
whatsapp selalu memperhatikan etika Manusia yang Dalam
Unggul dalam arti menyusun
a. Melakukan Persetujuan Berorientasi pelayanan luas desain label
Konsultasi atasan Saya dalam berkonsultasi dengan dilakukan mengedepakan dilakukan
dengan dengan perbaikan tanpa henti kompetensi secara rela
atasan Kolaboratif keahlian dan sepenuh hati,
tentang Saya dalam berkonsultasi, atasan terbuka keilmuan yang tidak
rancangan dalam berkerja sama berbasis pada mengharapkan
Label Kompeten religiusitas imbalan semata-
Saya dalam melakukan konsultasi untuk masyarakat mata karena
menghasilkan kinerja terbaik menjalankan
tugas/amanah

29
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA KONSTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN PELATIHAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
b. Mencari Data Keterangan Akuntabel
referensi dalam label Infus Saya dalam mencari referensi tentang
tentang Keterangan yang mau digunakan dalam
keterangan label infus dilakukan secara cermat dan
yang mau konsisten
digunakan Adaptif
dalam Saya dalam mencari referensi berusaha
label infus berinovasi
Loyal
Saya mengerahkan dedikasi saya untuk
terciptanya label yang sesuai

c. Menyiapkan bentuk label Infus Berorientasi Pelayanan


bentuk label Saya dalam menyusun bentuk label
infus memperhatikan kualitas
Akuntabel
Saya dalam menyusun bentuk yang benar
serta melaksanakan tugas dengan
tanggung jawab, disiplin
dan berintegritas tinggi
Adaptif
Saya dalam menyusun bentuk label saya
berusaha berinovasi

30
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA KONSTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN PELATIHAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
d. Melaporkan Persetujuan dan Kolaboratif
Kepada arahan dari atasan Saya dalam melaporkan kepada atsan
atasan tentang hasil Label bertujuan untuk hasil yang lebih baik
tentang Infus Harmonis
Label Infus Saya menghargai saran yang diberikan oleh
atasan
Kompeten
Saya melakukan tugas dari saran yang
diberikan dengan kinerja terbaik

2. Membuat Label Infus Keterkaitan dengan Manajemen ASN: Dengan Dengan adanya
Label untuk Kode Etik ASN tersusunnya Label Label penulisan
menulis Saya dalam membuat label infus dilakukan Infus maka tanggal maka
tanggal pada dengan cermat dan disiplin memberikan menguatkan
awal Kewajiban ASN konstribusi nilai organisasi
pemasangan Dan merupakan implementasi dari terhadap ; yang
infus melaksanakan tugas kedinasan dengan
penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran Visi : Professional
Sumber dan tanggung jawab Purworejo Dalam membuat
Kegiatan : Berdaya Saing label dilakukan
Inovasi Keterkaitan dengan SMART ASN: 2025 secara baik,
Digital skill tuntas, dan
Saya dalam membuat label infus Misi sesuai
menggunakan media Microsoft word Meningkatkan kompetensi/kea
daya saing hlian,
Sumberdaya menjalankan
Manusia yang profesinya.

31
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA KONSTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN PELATIHAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
a. Melakukan Arahan dan Saran Kolaboratif Unggul dalam arti Melayani
konsultasi dari Atasan saya dalam berkonsultasi bertujuan untuk luas Dalam membuat
dengan tentang label Infus hasil yang lebih baik mengedepakan label dapat
atasan Harmonis kompetensi memberikan
tentang label Saya menghargai kritik dan saran yang keahlian dan pelayanan
infus diberikan keilmuan yang akurat, berdaya
Kompeten berbasis pada guna yang
Saya melakukan tugas dari saran yang religiusitas memenuhi
diberikan dengan kinerja terbaik masyarakat kepuasan
pemangku
kepentingan.
b. Mencari Kertas yang Akuntabel
referensi digunakan untuk Saya dalam mencari referensi tentang Akuntabel
tentang kertas Label Kertas label yang mau digunakan dalam Dalam membuat
Label yang label infus dilakukan secara cermat dan label dapat
akan konsisten diperpertanggun
digunakan Adaptif g jawabkan baik
Saya dalam mencari referensi berusaha segi proses
berinovasi maupun hasil.
Loyal
Saya mengerahkan dedikasi saya untuk
terciptanya label yang sesuai

c. Membuat Label Infus Kompeten


Label Infus saya dalam membuat label dilakukan
dengan kinerja terbaik
Berorientasi Pelayanan
Saya memperhatikan kualitas label
Kolaboratif
Saya bekerjasama dengan rekan kerja
dalam memilih data

32
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA KONSTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN PELATIHAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
d. Mencetak dan Label Infus Adaptif
Menyediakan Saya dalam berinovasi menunjang
Label Infus Prosedur pemasangan infus yang sesuai
SOP
Harmonis
Saya dalam penyediaan Label dibantu oleh
rekan kerja yang Saling Peduli
Berorientasi Pelayanan
Saya membuat label dilakukan dengan
Kinerja terbaik

e. Melaporkan ke Persetujuan dari Kolaboratif


atasan tentang Atasan saya dalam melaporkan kepada atasan
Hasil Label bertujuan untuk hasil yang lebih baik
yang telah Kompeten
dibuat Saya melakukan kegiatan selanjutnya
dengan kinerja terbaik

3. Melakukan Peningkatan Keterkaitan dengan Manajemen ASN: Dengan adanya Dengan adanya
Sosialisasi Pengetahuan Kode Etik ASN peningkatan peningkatan
tentang SPO Perawat tentang Dalam Melakukan Sosialisasi dengan sikap, pengetahuan pengetahuan
pemasangan SPO pemasangan sopan, dan tanpa tekanan dan Memberikan perawat maka perawat maka
Infus. Infus informasi secara benar dan tidak memberikan menguatkan
menyesatkan kepada pihak lain yang konstribusi nilai organisasi
memerlukan informasi terkait kepentingan terhadap ; yang
Sumber kedinasan
Kegiatan : Visi : Professional
Inovasi Keterkaitan dengan SMART ASN Purworejo Dalam
Digital skill Berdaya Saing meningkatkan
Dalam Melakukan Sosialisasi digunakan 2025 pengetahuan
microsoft power point untuk kemudahan perawat tentang
layanan secara dan sop dilakukan

33
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA KONSTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN PELATIHAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
Digital ethics Misi secara baik,
menyebarluaskan materi sosialisasi Via Meningkatkan tuntas, dan
Whatsapp menggunakan bahasa yang daya saing sesuai
beretika Sumberdaya kompetensi/kea
Manusia yang hlian,
Unggul dalam arti menjalankan
a. Melakukan Jadwal Sosialisasi Kompeten luas profesinya.
Konsultasi Saya dalam melaksanakan konsultasi mengedepakan
dengan dengan kualitas terbaik kompetensi Melayani
atasan Harmonis keahlian dan Dengan
tentang Saya menghargai saran yang diberikan oleh keilmuan yang meningkatkan
jadwal atasan berbasis pada pengetahuan
sosialisasi religiusitas perawat tentang
masyarakat sop dapat
b. Menyiapkan SOP pemasangan Berorientasi Pelayanan memberikan
Materi Infus, Vidio Saya dalam menyiapkan materi pelayanan
Sosialisasi , Pemasangan sosialisasimemperhatikan kualitas akurat, berdaya
Vidio Infus, Lembar Akuntabel guna yang
Pemasangan absensi, Soal Pre Saya dalam menyiapkan materi dilakukan memenuhi
Infus, Lembar test post Test dengan tanggung jawab, disiplin kepuasan
Absensi, Soal dan berintegritas tinggi pemangku
Pre Post Tes Adaptif kepentingan
Saya menyiapkan materi berusaha
berinovasi

c. Melakukan Nilai Pre test Kolaboratif


Pre Test Saya dalam melaksanakan Pre Test
bekerjasama dengan perawat
Berorientasi pelayanan
Saya melakukan Pre test meningkatkan
kualitas pelayanan dan kepuasan klien

34
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA KONSTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN PELATIHAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
d. Melakukan Peningkatan Kolaboratif
sosialisasi pengetahuan Saya dalam melaksanakan sosialisasi
SPO tentang SPO bekerjasama dengan perawat
pemasangan pemasangan infus Berorientasi pelayanan
infus dan dan tentang Saya melaksanakan sosialisasi untuk
resiko resiko phlebitis meningkatkan kualitas pelayanan dan
phlebitis kepuasan klien
kepada Harmonis
Perawat Saya dalam kegiatan sosialisasi
membangun lingkungan yang kondusif

e. Melakukan Nilai Post Test Kolaboratif


post Test Saya dalam melaksanakan Post Test
bekerjasama dengan perawat
Berorientasi pelayanan
Saya melakukan Post test meningkatkan
kualitas pelayanan dan kepuasan klien

f. Melaporkan Arahan dari Kompeten


kepada Atasan Saya dalam melaporkan kepada atasan
atasan tentang kegiatan sosialisasi dilakukan
tentang dengan kualitas terbaik
kegiatan Harmonis
Sosialisasi Saya menghargai arahan yang diberikan
oleh atasan

4. Melakukan Perawat dapat Keterkaitan dengan Manajemen ASN: Dengan perawat Dengan
Simulasi cara melaksanakan Kode Etik ASN dapat Perawat dapat
Pelaksanaan pemasangan Melakukan simulasi dilakukan dengan melaksanakan melaksanakan
pemasangan Label cermat dan disiplin pemasangan pemasangan
Label Kewajiban ASN label maka label

35
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA KONSTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN PELATIHAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
Dan merupakan implementasi dari memberikan menguatkan
Sumber melaksanakan tugas kedinasan dengan konstribusi nilai organisasi
Kegiatan : penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran terhadap ; yang
Inovasi dan tanggung jawab .
Visi : Professional
Keterkaitan dengan SMART ASN Purworejo Dalam
Digital skill Berdaya Saing melakukan
Dalam menyusun Simulasi menggunakan 2025 simulasi sesuai
media Microsoft word dengan
Misi 1 kompetensi/kea
a. Melakukan Arahan dan saran Berorientasi pelayanan Meningkatkan hlian,
Konsultasi dari atasan Saya dalam berkonsultasi dengan dilakukan daya saing menjalankan
dengan dengan perbaikan tanpa henti Sumberdaya profesinya.
Atasan Kolaboratif Manusia yang
tentang cara Saya Melakukan konsultasi, atasan terbuka Unggul dalam arti
pemasangan dalam berkerja sama luas Ikhlas
label infus Kompeten mengedepakan Dalam
Saya melakukan tugas dari saran yang kompetensi melakukan
diberikan dengan kinerja terbaik keahlian dan simulasi
keilmuan yang dilakukan
b. Menyusun Cara Pemasangan Akuntabel berbasis pada secara rela
cara infus Saya dalam menyusun cara pemasangan religiusitas sepenuh hati,
pemasanga dilakukan secara cermat dan konsisten masyarakat tidak
n Label Loyal mengharapkan
infus Saya mengerahkan dedikasi untuk imbalan semata-
mendapat cara pemasangan label yang mata karena
benar dan sesuai menjalankan
Kompeten tugas/amanah.
Saya dalam menyusun dilakukan dengan
kinerja terbaik

36
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA KONSTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN PELATIHAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
c. Menyiapkan Label Infus Harmonis
media Saya dalam menyiapkan Menyiapkan media
simulasi simulasi dibantu oleh rekan yang saling
peduli
Akuntabel
Saya dalam menyiapkan media dilakukan
dengan jujur dan disiplin

d. Melakukan Jadwal simulasi Kolaboratif


koordinasi Saya dalam membuat jadwal berkoordinasi
dengan rekan rekan kerja
kerja tentang Berorientasi pelayanan
Jadwal waktu Saya saat koordinasi saya memikirkan
pelaksanaan konsep sosialisasi yang berkualitas
simulasi Label Harmonis
Saya menghargai saran yang diberikan oleh
rekan kerja

e. Melakukan Perawat dapat Kompeten


Simulasi melaksanan saya dalam melakukan simulasi
tentang Cara penempelan Label memperhatikan kinerja terbaik
pemasangan Infus Berorientasi Pelayanan Melakukan
Label Infus simulasi memperhatikan kualitas
Kolaboratif
bekerjasama dengan rekan kerja dalam
melakukan simulasi
f. Melaporkan Arahan dari atasan Kolaboratif
Kepada saya dalam melaporkan kepada atasan
Atasan bertujuan untuk hasil yang lebih baik
Tentang Cara Kompeten
Pemasangan serta melakukan kegiatan selanjutnya
Label Infus dengan kualitas terbaik

37
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA KONSTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN PELATIHAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
5. Melakukan Diketahuinya Keterkaitan dengan Manajemen ASN: Dengan Dengan
Monitoring tingkat Kewajiban ASN diketahuinya diketahuinya
dan evaluasi kepatuhan Kegiatan Monitoring pelaksanaan tingkat kepatuhan tingkat
Kepatuhan Perawat dalam menunjukkan integritas dan keteladanan Perawat dalam kepatuhan
Perawat penggunaan label dalam sikap, tindakan. penggunaan label Perawat dalam
dalam untuk awal Kode Etik ASN untuk awal penggunaan
penempelan pemasangan infus monitoring dilakukan dengan jujur, pemasangan label untuk awal
label infus bertanggungjawab, dan berintegritas infus maka pemasangan
memberikan infus maka
Sumber Keterkaitan dengan SMART ASN konstribusi menguatkan
Kegiatan : Digital Skill terhadap ; nilai organisasi
Inovasi Kegiatan Monitoring pelaksanaan Visi : yang
kepatuhan perawat dilakukan menggunakan Purworejo
perangkat digital aplikasi Microsoft word Berdaya Saing
2025
a. Melakukan Arahan dari atasan Harmonis Professional
Konsultasi Saya dalam melakukan konsultasi dengan Misi 5 Diketahuinya
dengan atasan menghargai kritik dan saran yang Meningkatkan tingkat
atasan diberikan daya saing kepatuhan
tentang Berorientasi pelayanan sarana prasarana perawat dalam
kegiatan Saya dalam melakukan konsultasi dilakukan dan infrastruktur penggunaan
monitoring dengan ramah serta melakukan perbaikan yang didukung label sesuai
tiada henti kemajuan kompetensi/kea
teknologi hlian,
b. Membuat Lembar Monitoring Adaptif informasi menjalankan
lembar Kepatuhan Saya dalam membuat lembar monitoring profesinya.
monitoring perawatan dalam berusaha berinovasi untuk pembuatan isi
kepatuhan pemasangan label dari lembar monitoring Melayani
perawat dalam infus Harmonis Dengan
penggunaan Saya dalam membuat lembar monitoring diketahuinya
label dalam dibantu oleh rekan kerja yang saling peduli tingkat
pemasangan kepatuhan

38
NO. KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA KONSTRIBUSI PENGUATAN
KEGIATAN PELATIHAN VISI DAN MISI NILAI-NILAI
ORGANISASI ORGANISASI
infus Berorientasi Pelayanan perawat dalam
Saya dalam membuat lembar monitoring penggunaan
memperhatikan kualitas terbaik label dapat
memberikan
c. Monitoring Termonitornya Kompeten pelayanan
penggunaan Penggunaan label Saya menerapkan kegiatan monitoring akurat, berdaya
label pada saat pada awal penggunaan label untuk menghasilkan guna yang
pemasangan pemasangan infuskinerja terbaik memenuhi
infus lewat Akuntabel kepuasan
lembar Saya menerapkan kegiatan monitoring pemangku
monitoring penggunaan label secara konsisten kepentingan.
Kolaboratif
saya berkerjasama dengan rekan kerja
dalam pelaksanaan monitoringnya
d. Mengevalua Tingkat Kepatuhan Berorientasi Pelayanan
si penggunaan label Saya mengevaluasi hasil kepatuhan untu
kepatuhan pada awal menambah kualitas perawat
perawat pemasangan infus Loyal
hasil dari Saya melakukan evaluasi guna dedikasi
lembar untuk peningkatan pelayanan
monitoring Akuntabel
saya Melaksanakan evaluasi dengan jujur,
tanggung jawab, disiplin dan berintegritas
tinggi
e. Melaporkan Arahan dan saran Kolaboratif
kepada dari Atasan saya dalam melaporkan kepada atasan
atasan bertujuan untuk hasil yang lebih baik
tentang hasil Kompeten
evaluasi Saya melakukan kegiatan selanjutnya
kepatuhan dengan kualitas terbaik
penulisan
tanggal

39
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Tabel 2.6 Jadwal Rancangan Aktualisasi

N BULAN RENCANA
O KEGIATAN APRIL MEI JUNI BUKTI
KEGITAN
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0
1. Menyusun label, Foto
rancangan Kegiatan,
tentang Label Lembar
Infus Konsultasi
dan Vidio
Kegiatan
2. Membuat Label Infus,
Label untuk Lembar
menulis konsultasi,
tanggal pada foto kegiatan,
awal dan video
pemasangan Kegiatan
infus

3. Melakukan Lembar daftar


Sosialisasi hadir,
tentang SOP Notulen,
pemasangan lembar
Infus. konsultasi,
foto kegiatan,
dan video
kegiatan
4. Melakukan Lembar
Simulasi cara konsultasi,

40
N BULAN RENCANA
O KEGIATAN APRIL MEI JUNI BUKTI
KEGITAN
2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0
Pelaksanaan media
pemasangan simulasi, foto
Label kegiatan dan
video
kegiatan
5. Melakukan Lembar
Monitoring monitoring,
dan evaluasi Lembar
Kepatuhan Evaluasi,
Perawat Lembar
dalam Konsultasi
penempelan foto kegiatan
label infus dan video
kegiatan
Keterangan : Tanggal merah / libur
Pelaksanaan aktualisasi

41
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Perubahan Kegiatan Dari Rencana Awal

Kegiatan – kegiatan tersebut secara keseluruhan dapat


dilaksanakan dengan lancar dan baik. Namun ada beberapa
perubahan yang terjadi yaitu pada jadwal kegiatan. Berikut adalah
perubahan kegiatan yang terjadi :

Tabel 3.1 Perubahan Kegiatan Dari Rancangan Awal

No Kegiatan Semula Perubahan Keterangan


Perubahan
1. Jadwal Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Pelaksan “Melakukan “Melakukan “Melakukan
aan sosialisasi sosialisasi SPO sosialisasi SPO
Kegiatan SPO pemasangan pemasangan infus
pemasangan infus dan resiko dan resiko phlebitis
infus dan phlebitis kepada kepada Perawat”
resiko phlebitis Perawat” Dimundurkan pada
kepada dilaksanakan tanggal 14 Mei 2022
Perawat” tanggal 14 Mei karena jadwal shif
direncanakan 2022 kerja tidak sama,
tanggal 12 Mei maka menunggu
2022 menyamakan shift
dengan teman yang
lainnya.
2. Jadwal Kegiatan Kegiatan Kegiatan “Membuat
Pelaksan “Membuat “Membuat Label Label untuk menulis
aan Label untuk untuk menulis tanggal pada awal
Kegiatan menulis tanggal pada pemasangan infus”
tanggal pada awal kegiatan dimajukan
awal pemasangan hanya sampai 29
pemasangan infus” April 2022
infus” dikarenakan
dilaksanakan
konsultasi dengan
direncanakan pada 25 April –
mentor hanya bisa

42
tanggal 25 29 April 2022 sampai tanggal 29
April – 07 Mei April 2022.
2022
3. Jadwal Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Pelaksan “Melakukan “Melakukan “Melakukan
aan Simulasi cara Simulasi cara Simulasi cara
Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
pemasangan pemasangan Label” pemasangan Label”
Label” Dilaksanakan dimundurkan
Direncanakan tanggal 23 – 28 karena
tanggal 16 – 18 Mei 2022 jadwal shif kerja
Mei 2022 tidak sama, maka
menunnggu
menyamakan shift
dengan teman yang
lainnya.
4. Jadwal Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Pelaksan “Melakukan “Melakukan “Melakukan
aan Monitoring dan Monitoring dan Monitoring dan
Kegiatan evaluasi evaluasi Kepatuhan evaluasi Kepatuhan
Kepatuhan Perawat dalam Perawat dalam
Perawat dalam penempelan label penempelan label
penempelan label infus” infus”
infus” Dilaksanakan Dimundurkan
Direncanakan tanggal 30 Mei – 07 karena jadwal
tanggal 19 Mei - Juni 2022 kegiatan
10 Juni 2022 sebelumnnya yaitu
simulasi, mundur
dari jadwal yang
direncanakan.

43
B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Pada pelaksanaan aktualisasi dan habituasi direncanakan
untuk penerapan Label penulisan tanggal pada awal pemasangan
infus untuk mengurangi resiko phlebitis di RSUD R.A.A
Tjokronegoro. Selanjutnya dilaksanakan 5 (lima) kegiatan yaitu
1. Menyusun rancangan tentang Label Infus
2. Membuat Label untuk menulis tanggal pada awal pemasangan
infus
3. Melakukan Sosialisasi tentang SPO pemasangan Infus.
4. Melakukan simulasi cara pelaksanaan pemasangan Label
5. Melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan perawat dalam
penempelan label infus
Kegiatan atualisasi dilaksanakan mulai tanggal 21 April 2022 –
10 Juni 2022. Adapun uraian capaian masing-masing kegiatan
aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan 1
a. Nama Kegiatan : Menyusun rancangan tentang
Label Infus
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksanaan : 21 April – 30 April 2022
d. Lokasi / Tempat : RSUD R.A.A Tjokronegoro
e. Hasil / Output : Desain Label
f. Aktualisasi dan Habituasi Nilai – Nilai dasar, Kedudukan dan
peran PNS untuk mendukung Smart Governance
Saya dalam menyusun rancangan tentang label infus
dilakukan dengan cermat dan disiplin (Kode Etik ASN)
(ManajemenASN) serta menyusun rancangan tentang label
infus merupakan implementasi dari melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran
dan tanggung jawab (Kewajiban ASN) (Manajemen ASN) .
Saat melakukan berkoordinasi dengan atasan dilakukan

44
menggunakan via media sosial whatsapp dengan selalu
memperhatikan etika (Digital Etik) (SMART ASN) dan
dalam menyusun rancangan tentang desain label infus
menggunakan media Microsoft word (Digital Etik) (SMART
ASN). Adapun tahapan kegiatan yang saya lakukan pada
kegiatan 1 ini adalah sebagai berikut :
1) Melakukan Konsultasi dengan atasan tentang rancangan
Label.
Tahapan Kegiatan ke 1 ini bertujuan untuk
mendapatkan Hasil arahan dan persetujuan dari atasan
tentang rancangan desain Label yang telah saya buat.
Pada tahapan ini saya dalam berkonsultasi dengan
dilakukan dengan perbaikan tanpa henti (Berorientasi
pelayanan), Saat saya berkonsultasi dengan atasan,
atasan terbuka dalam berkerja sama (Kolaboratif)
sehingga mendapatkan saran dan arahan untuk
melakukan kegiatan berikutnya dan dengan adanya
persetujuan dari atasan, saya melanjutkan kegiatan
dengan baik (Kompeten)

Gambar 3.1 Melakukan Konsultasi dengan atasan


tentang desain label Via WA

45
2) Mencari referensi tentang keterangan yang mau
digunakan dalam label infus
Tahapan Kegiatan ke ini bertujuan untuk mendapatkan
data Keterangan yang di cantumkan dalam label Infus.

Pada tahapan kegiatan ini saya dalam mencari


referensi di beberapa literatur tentang Keterangan yang
mau digunakan dalam label infus dilakukan secara cermat
dan konsisten (Akuntabel). Saya dalam mencari referensi
berusaha berinovasi (Adaptif) dan dalam mencari
referensi mengerahkan dedikasi untuk terciptanya label
yang sesuai (Loyal)

Gambar 3.2 Mencari Referensi Keterangan Label Infus

Gambar 3.3 Hasil dari beberapa referensi yang


digunakan untuk menyusun desain Label Infus

46
3) Menyiapkan desain bentuk label infus
Tahpan Kegiatan ke 3 ini bertujuan untuk mendapatkan
desain Label Infus yang akan diaplikasikan.

Pada tahapan kegiatan ini saya dalam menyusun desain


bentuk label memperhatikan kualitas (Berorientasi
Pelayanan), juga dalam menyusun desain bentuk yang
benar serta melaksanakan tugas dengan tanggung jawab,
disiplin dan berintegritas tinggi (Akuntabel) Saya dalam
menyusun desain bentuk label berusaha berinovasi
(Adaptif).

Gambar 3.4 Saat Menyiapkan desain Label Infus

Gambar 3.5 Hasil desain Label Infus

47
4) Melaporkan Kepada atasan tentang desain Label Infus
Tahapan Kegiatan ke 4 ini bertujuan untuk
mendapatkan Arahan dari atasan tentang desain label infus
yang telah dibuat

Pada tahapan kegiatan ini saya dalam melaporkan


kepada atasan bertujuan untuk hasil yang lebih baik
(Kolaboratif) dan saya menghargai saran dan masukan
yang diberikan oleh atasan (Harmonis) dan Saya
melakukan tugas dari saran yang diberikan dengan kinerja
terbaik (Kompeten).

Gambar 3.6 Melaporkan Hasil desain Label Infus


Kepada atasan Via WA

g. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK tidak


Diaplikasikan dalam Kegiatan
1. Berorientasi Pelayanan
Dalam Menyusun desain label apabila tidak dilaksanakan
tanpa memperhatikan nilai berorientasi pelayanan maka
desain yang tersusun tidak berkualitas, sehingga tidak
tepat sasaran.

48
2. Akuntabel
Mengumpulkan data referensi label infus apabila
dilakukan tidak secara cermat dan konsisten, maka akan
menimbulkan ketidaksesuaian dalam penyusunan desain
label yang sesuai.
3. Kompeten
Menyusun desain Label , jika tidak memperhatikan nilai
dasar ASN kompeten yaitu dengan kinerja terbaik maka
dapat mengakibatkan desain Label yang kurang sesuai
untuk pasien.
4. Harmonis
Membuat desain Label Infus apabila tidak menerapkan
nilai dasar ASN yaitu harmonis Saling Peduli, maka dapat
mengurangi kualitas desain label infus.
5. Loyal
Membuat desain label Infus jika tidak menerapkan nilai
dasar ASN Loyal yaitu mengerjakan dengan penuh
dedikasi maka tidak dapat menghasilkan desain label
yang berkualitas
6. Adaptif
Menganalisa dan memilah referensi keterangan label jika
tidak menerapkan nilai dasar ASN adaptif dengan
berusaha berinovasi maka desain label infus tidak
memiliki mutu yang baik.
7. Kolaboratif
Berkonsultasi dilaksanakan dengan berkerjasama dengan
Mentor yang termasuk dalam nilai dasar ASN Kolaboratif
jika tidak maka desain label tidak sesuai.

49
h. Kontribusi/ manfaat Kegiatan :
1. Manfaat bagi Pihak Lain
Pembuatan Label infus ini adalah supaya perawat
melaksanakan pemasangan infus sesuai SPO yaitu
dalam menuliskan tanggal pada awal pemasangan infus
dan dengan adanya label maka penulisan tanggal dapat
sebagi pertanda kapan harus diganti infusnya untuk
mengurangi resiko phlebitis pada pasien.

2. Manfaat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan


Manfaat tersusunnya desain Label Infus maka
memberikan konstribusi terhadap visi Kepala Daerah
Kabupaten Purworejo Yaitu “Purworejo Berdaya Saing
2025” Selain itu, adanya desain label infus
“Meningkatkan daya saing Sumberdaya Manusia
yang Unggul dalam arti luas mengedepakan
kompetensi keahlian dan keilmuan yang berbasis
pada religiusitas masyarakat” Karena kegiatan 1
menghasilkan desain label yang dapat digunakan untuk
menambah kompetensi keahlian dalam melakukan
tindakan sesuai SPO.

3. Manfaat terhadap Penguatan nilai – nilai organisasi.


Manfaat kegiatan 1 yaitu desain Label Infus Maka dapat
menguatkan nilai organisasi pemerintah kabupaten
purworejo, yaitu kosep label sesuai dengan kompetensi
/keahlian, menjalankan profesinya. (Profesional)
Dalam menyusun desain label dilakukan secara rela
sepenuh hati, tidak mengharapkan imbalan semata-mata
karena menjalankan tugas/amanah (Ikhlas)

50
2. Kegiatan 2
a. Nama Kegiatan : Membuat Label untuk menulis
tanggal pada awal pemasangan infus
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksanaan : 25 April 2022 – 07 Mei 2022
d. Lokasi / Tempat : RSUD R.A.A Tjokronegoro
e. Hasil / Output : Label Infus
f. Aktualisasi dan Habituasi Nilai – Nilai dasar, Kedudukan dan
peran PNS untuk mendukung Smart Governance.
Kegiatan membuat label infus dilakukan dengan
cermat dan disiplin (Kode Etik ASN) (Manajemen ASN)
merupakan implementasi dari melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran
dan tanggung jawab (Kewajiban ASN) (Manajemen ASN)
serta Dalam membuat label infus menggunakan media
Microsoft word (Digital Etik) (SMART ASN) .
Adapun tahapan kegiatan yang saya lakukan pada
kegiatan 2 ini adalah sebagai berikut :
1) Melakukan konsultasi dengan atasan tentang label infus
Tahapan Kegiatan ke 1 bertujuan untuk
mendapatkan arahan dan persetujuan dari atasan
tentang Label Infus.
Pada tahapan kegiatan ini saya dalam berkonsultasi
dengan atasan bertujuan untuk hasil yang lebih baik
(Kolaboratif). Saya menghargai kritik dan saran yang
diberikan (Harmonis) serta dalam melakukan tugas
dari saran yang diberikan dengan kinerja terbaik
(Kompeten)

51
Gambar 3.7 Hasil Konsultasi dengan Atasan
terkait label Infus
2) Mencari referensi tentang kertas Label yang akan
digunakan
Tahapan Kegiatan ke 2 ini bertujuan untuk
mendapatkan kertas Label Infus yang sesuai untuk
diterapkan kepada pasien dan tidak mengganggu
pasien.
Pada tahapan kegiatan ini saya dalam mencari
referensi tentang Kertas label yang mau digunakan
dalam label infus dilakukan secara cermat dan
konsisten (Akuntabel) Saya dalam mencari referensi
kertas label berusaha berinovasi (Adaptif) , serta
mengerahkan dedikasi (Loyal) untuk terciptanya label
yang sesuai.

52
Gambar 3.8 Kertas Label no 107 yang sesuai
untuk digunakan dalam label Infus

3) Membuat Label Infus


Tahapan Kegiatan ke 3 ini bertujuan untuk
mendapatkan Label Infus yang sesuai yang
direncanakan, dan untuk mengoptimalkan penulisan
tanggal pada awal pemasangan infus
Pada tahapan kegiatan ini saya dalam membuat
label memperhatikan kinerja terbaik (Kompeten) dan
Saya dalam membuat Label memperhatikan kualitas
(Berorientasi Pelayanan) serta Saya bekerjasama
dengan rekan kerja dalam membuat label
(Kolaboratif).

53
Gambar 3.9 Kegiatan dalam Pembuatan Label
4) Mencetak dan Menyediakan Label Infus
Tahapan Kegiatan ke 4 ini bertujuan untuk
mendapatkan Label Infus untuk dapat diterapkan oleh
perawat lainnya dan untuk mengoptimalkan penulisan
tanggal pada awal pemasangan infus.
Pada tahapan kegiatan ini saya dalam
pembuatan label berusaha berinovasi untuk
menunjang Prosedur pemasangan infus yang sesuai
SOP (Adaptif) Saya dalam penyediaan Label dibantu
oleh rekan kerja yang Saling Peduli dan saling
membantu (Harmonis) Saya Dalam Membuat label
dilakukan dengan memperhatikan Kualitas untuk
dapat diterapkan dalam pelayanan dan dapat
memberikan manfaat dalam pencegahan resiko
phlebitis (Berorientasi Pelayanan)

54
Gambar 3.10 Hasil Label Infus yang akan diterapkan
dan diaktualisasikan oleh perawat saat awal
pemasangan infus

5) Melaporkan kepada atasan tentang Hasil Label yang


telah dibuat
Tahapan Kegiatan ke 5 ini bertujuan untuk
mendapatkan arahan dan persetujuan dari atasan
tentang Hasil Akhir Label Infus.
Pada tahapan kegiatan saya dalam melaporkan
kepada atasan tentang Label Infus yang telah dibuat
dan akan di terapkan dalam aktualisasi bertujuan untuk
mendapatkan saran untuk hasil yang lebih baik
(Kolaboratif). Saya melakukan tugas selanjutnya dari
arahan dan saran dari atasan dengan kinerja terbaik
(Kompeten) serta saya dalam melaporkan kepada
atasan bertujuan untuk mendapatkan saran tentang
label infus untuk menunjang kepuasan pasien dalam
pelayanan (Berorientasi Pelayanan)

55
Gambar 3.11 Melaporkan Hasil Label Infus yang
akan diterapkan dan diaktualisasikan oleh perawat
saat awal pemasangan infus

g. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK tidak


Diaplikasikan dalam Kegiatan

1. Berorientasi Pelayanan
Dalam membuat Label apabila tidak dilaksanakan
tanpa memperhatikan nilai berorientasi pelayanan maka
Hasil Label tidak berkualitas, sehingga tidak tepat
sasaran.
2. Akuntabel
Mengumpulkan data referensi kertas label infus
apabila dilakukan tidak secara cermat dan konsisten,
maka akan menimbulkan ketidaksesuaian dalam hasil
Label.
3. Kompeten
Membuat Label infus , jika tidak memperhatikan nilai
dasar ASN kompeten yaitu kinerja terbaik maka dapat

56
mengakibatkan hasil Label tidak bagus untuk
diaktualisasikan kepada pasien.
4. Harmonis
Membuat Label Infus apabila tidak menerapkan nilai
dasar ASN yaitu harmonis Saling Peduli antar perawat
dalam memberi saran, maka dapat mengurangi kualitas
desain label infus.
5. Loyal
Mencetak label Infus jika tidak menerapkan nilai dasar
ASN Loyal yaitu mengerjakan dengan penuh dedikasi
maka tidak dapat menghasilkan Hasil label Infus yang
berkualitas
6. Adaptif
Membuat dan mencetak label Infus jika tidak
menerapkan nilai dasar ASN adaptif dengan berusaha
berinovasi maka Hasil label infus tidak memiliki mutu yang
baik.
7. Kolaboratif
Berkonsultasi dilaksanakan dengan berkerjasama
dengan atasan yang termasuk dalam nilai dasar ASN
Kolaboratif jika tidak diterapkan nilai kolaboratif maka Hasil
label tidak sesuai.

h. Kontribusi/ manfaat Kegiatan :

1. Manfaat bagi pihak lain


Pembuatan Label infus ini adalah supaya perawat
melaksanakan pemasangan infus sesuai SPO yaitu
dalam menuliskan tanggal pada awal pemasangan infus
dan dengan adanya label maka penulisan tanggal dapat
sebagi pertanda kapan harus diganti infusnya untuk
mengurangi resiko phlebitis pada pasien.

57
2. Manfaat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan
Manfaat tersusunnya Label Infus maka
memberikan konstribusi terhadap visi Kepala Daerah
Kabupaten Purworejo Yaitu “Purworejo Berdaya Saing
2025” Selain itu, adanya label infus “Meningkatkan daya
saing Sumberdaya Manusia yang Unggul dalam arti
luas mengedepakan kompetensi keahlian dan
keilmuan yang berbasis pada religiusitas
masyarakat” Karena kegiatan 2 menghasilkan label infus
yang dapat digunakan untuk menambah kompetensi
keahlian dalam melakukan tindakan sesuai SPO.
3. Manfaat terhadap penguatan nilai – nilai organisasi
Manfaat kegiatan 2 yaitu dengan adanya adanya Label
Infus Maka menguatkan nilai organisasi yang
kosep label sesuai dengan kompetensi / keahlian,
menjalankan profesinya. (Profesional)
serta dalam menyusun desain label dilakukan secara rela
sepenuh hati, tidak mengharapkan imbalan semata-mata
karena menjalankan tugas/amanah (Ikhlas)

3. Kegiatan 3
a. Nama Kegiatan : Melakukan Sosialisasi tentang
SPO pemasangan Infus.
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksanaan : 09 Mei – 14 Mei 2022
d. Lokasi / Tempat : RSUD R.A.A Tjokronegoro
e. Hasil / Output : Peningkatan Pengetahuan
Perawat tentang SPO pemasangan Infus
f. Aktualisasi dan Habituasi Nilai – Nilai dasar, Kedudukan dan
peran PNS untuk mendukung Smart Governance

58
Pada Kegiatan Ke 3 ini saya dalam Melakukan
Sosialisasi dilakukan dengan sikap, sopan, dan tanpa tekanan
dan Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan (Kode Etik ASN) (Manajemen
ASN). Dalam Melakukan Sosialisasi digunakan microsoft
power point untuk kemudahan layanan secara digital (Digital
Skill) (SMART ASN) dan menyebarluaskan materi sosialisasi
lewat media sosial Via Whatsapp menggunakan bahasa yang
beretika (Digital Etic) (SMART ASN)
Adapun tahapan kegiatan yang saya lakukan pada
kegiatan 3 ini adalah sebagai berikut :
1) Melakukan Konsultasi dengan atasan tentang jadwal
Sosialisasi.
Tahapan Kegiatan ke 1 ini bertujuan untuk
mendapatkan Hasil arahan dan persetujuan dari atasan
tentang jadwal sosialisasi.
Pada tahapan kegiatan ini saya dalam
melaksanakan konsultasi dengan kualitas terbaik
(Kompeten) serta menghargai saran yang diberikan oleh
atasan (Harmonis) saya melakukan konsultasi tentang
jadwal sosialisasi supaya teman perawat dapat ikut
kontribusi dalam kegiatan sosialisasi (Loyal)

Gambar 3.12 Konsultasi tentang Jadwal Sosialisasi

59
2) Menyiapkan Materi Sosialisasi , Vidio Pemasangan Infus,
Lembar Absensi, Soal Pre Post Tes
Tahapan Kegiatan ke 2 ini bertujuan untuk
menyediakan SPO pemasangan Infus, Vidio
Pemasangan Infus, Lembar absensi, Soal Pre test post
Test.
Pada tahapan kegiatan ini saya dalam menyiapkan
materi sosialisasi memperhatikan kualitas (Berorientasi
Pelayanan) serta dalam menyiapkan materi dilakukan
dengan tanggung jawab, disiplin dan berintegritas tinggi
(Akuntabel) Dalam menyiapkan materi saya berusaha
berinovasi (Adaptif)

Gambar 3.13 Menyiapkan Materi Sosialisasi


3) Melakukan Pre test
Tahapan Kegiatan ke 3 ini bertujuan untuk
mendapatkan nilai pre test yang akan digunakan untuk
mengukur tingkat pengetahuan awal.

Pada Tahapan kegiatan ini saya dalam


melaksanakan Pre Test bekerjasama dengan perawat
untuk mengetahui tingkat pengetahuan terhadap SPO
pemasangan infus sebelum diadakannya Sosialisai
(Kolaboratif), teman teman perawat ikut berkontribusi

60
dalam pelaksanaan pre test (Loyal) Saya melakukan
Pre test meningkatkan kualitas pelayanan dan
kepuasan klien (Berorientasi pelayanan) .

Gambar 3.14 Hasil Dari Pre test

4) Melakukan sosialisasi SPO pemasangan infus dan resiko


phlebitis kepada Perawat
Tahapan Kegiatan ke 4 ini bertujuan untuk meningkatan
pengetahuan perawat tentang SPO pemasangan infus
dan tentang resiko phlebitis.
Saya dalam melaksanakan sosialisasi bekerjasama
dengan perawat (Kolaboratif) Saya melaksanakan
sosialisasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
kepuasan klien (Berorientasi pelayanan) Serta dalam
sosialisasi membangun lingkungan yang kondusif
(Harmonis)

61
Gambar 3.15 Kegiatan Sosialisasi

5) Melakukan Post Test


Tahapan Kegiatan ke 5 ini bertujuan untuk
mendapatkan nilai post test yang akan digunakan untuk
mengukur tingkat pengetahuan awal.
Pada Kegiatan ini Saya dalam melaksanakan Post
Test bekerjasama dengan perawat (Kolaboratif) dan
Saya melakukan Post test meningkatkan kualitas
pelayanan dan kepuasan klien (Berorientasi
Pelayanan). Serta setelah melakukan post test dapat
membantu perawat lain belajar untuk menambah
pengetahuan tentang SPO pemasangan Infus
(Kompeten)

62
Gambar 3.16 Hasil dari Post Test
6) Melaporkan kepada atasan tentang kegiatan
Sosialisasi
Tahapan Kegiatan ke 6 ini bertujuan untuk
mendapatkan Hasil arahan dan persetujuan dari
atasan tentang kegiatan selanjutnya.
Pada tahapan kegiatan ini Saya dalam
melaporkan kepada atasan tentang kegiatan
sosialisasi dilakukan dengan kualitas terbaik
(Kompeten) Saya menghargai arahan yang diberikan
oleh atasan (Harmonis) dan saya juga melaksanakan
tugas selanjutnya dengan berintegritas tinggi untuk
mencapai hasil yang baik (Akuntabel)

63
Gambar 3.17 Melaporkan kepada atasan tentang kegiatan
Sosialisasi
g. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK tidak
Diaplikasikan dalam Kegiatan
1. Berorientasi Pelayanan
Dalam sosialisasi untuk peningkatan pengetahuan
perawat apabila tidak dilaksanakan tanpa memperhatikan
nilai berorientasi pelayanan maka sosialisasi tidak
berkualitas, sehingga tidak tepat sasaran.
2. Akuntabel
Menyiapkan materi sosialisasi apabila dilakukan tidak
secara cermat dan konsisten, maka akan menimbulkan
ketidaksesuaian dalam penyusunan materi sosialisasi yang
sesuai.
3. Kompeten
Menyusun pre test dan post test, jika tidak
memperhatikan nilai dasar ASN kompeten yaitu dengan
kinerja terbaik maka dapat mengakibatkan materi pre/post
test yang kurang sesuai untuk perawat.
4. Harmonis
Kegiatan sosialisasi apabila tidak menerapkan nilai dasar
ASN yaitu harmonis Saling Peduli, maka dapat mengurangi
kualitas dari kegiatan peningkatan pengetahuan perawat
tentang SPO pemasangan infus.

64
5. Loyal
Kegiatan Sosialisasi jika tidak menerapkan nilai dasar ASN
Loyal yaitu mengerjakan dengan penuh dedikasi maka
tidak dapat menghasilkan kegiatan sosialisasi yang
berkualitas
6. Adaptif
Memilih Vidio SPO pemasangan infus jika tidak
menerapkan nilai dasar ASN adaptif dengan berusaha
berinovasi maka video tidak memiliki mutu yang baik.
7. Kolaboratif
Berkonsultasi dilaksanakan dengan berkerjasama dengan
atasan yang termasuk dalam nilai dasar ASN Kolaboratif
jika tidak maka Kegiatan sosialisasi tidak berjalan dengan
baik.

h. Kontribusi/ manfaat Kegiatan :


1. Manfaat bagi Pihak Lain
Kegiatan Sosialisasi ini adalah supaya perawat
melaksanakan pemasangan infus sesuai SPO yaitu
dalam menuliskan tanggal pada awal pemasangan infus
dan dengan kegiatan sosialisasi ini maka penulisan
tanggal dapat dilaksanakan dan diterapkan setiap
memasang infus sebagi pertanda kapan harus diganti
infusnya untuk mengurangi resiko phlebitis pada pasien.
2. Manfaat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan
Manfaat tersusunnya peningkatan pengetahuan
perawat tentang SPO pemasangan infus maka
memberikan konstribusi terhadap visi Kepala Daerah
Kabupaten Purworejo Yaitu “Purworejo Berdaya Saing
2025” Selain itu, peningkatan pengetahuan perawat

65
tentang SPo pemasangan Infus dapat “Meningkatkan
daya saing Sumberdaya Manusia yang Unggul dalam
arti luas mengedepakan kompetensi keahlian dan
keilmuan yang berbasis pada religiusitas
masyarakat” Karena kegiatan 3 menghasilkan
peningkatan pengetahuan yang dapat digunakan untuk
menambah kompetensi keahlian dalam melakukan
tindakan sesuai SPO.

3. Manfaat terhadap Penguatan nilai – nilai organisasi.


Manfaat kegiatan 3 yaitu peningkatan pengetahuan
perawat tentang SPO pemasangan infus Maka dapat
menguatkan nilai organisasi pemerintah kabupaten
purworejo, yaitu peningkatan pengetahuan sesuai dengan
kompetensi /keahlian, menjalankan profesinya.
(Profesional) Dengan meningkatkan pengetahuan
perawat tentang sop dapat memberikan pelayanan akurat,
berdaya guna yang memenuhi kepuasan pemangku
kepentingan (Melayani)

4. Kegiatan 4
a. Nama Kegiatan :Melakukan Simulasi cara
Pelaksanaan pemasangan Label
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksanaan : 16 Mei – 18 Mei 2022
d. Lokasi / Tempat : RSUD R.A.A Tjokronegoro
e. Hasil / Output : Perawat dapat melaksanakan
pemasangan Label
f. Aktualisasi dan Habituasi Nilai – Nilai dasar, Kedudukan dan
peran PNS untuk mendukung Smart Governance
Saya dalam melakukan simulasi dilakukan dengan
cermat dan disiplin (Kode Etik ASN) (Manajemen ASN) Dan

66
merupakan implementasi dari melaksanakan tugas kedinasan
dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan
tanggung jawab (Kewajiban ASN) (Manajemen ASN) serta
dalam menyusun media Simulasi menggunakan media
Microsoft word (Digital Skill) (SMART ASN).
1) Melakukan Konsultasi dengan atasan tentang cara
pemasangan label infus
Tahapan Kegiatan ke 1 ini bertujuan untuk
mendapatkan Hasil arahan dan persetujuan dari atasan.
Pada Kegiatan ini Saya dalam berkonsultasi dengan
dilakukan dengan perbaikan tanpa henti (Berorientasi
pelayanan) Dalam berkonsultasi atasan terbuka dalam
berkerja sama (Kolaboratif) serta melakukan tugas dari
saran yang diberikan dengan kinerja terbaik
(Kompeten).

Gambar 3.18 Melakukan Konsultasi dengan atasan

2) Menyusun Cara Pemasangan Label Infus


Tahapan Kegiatan ke 2 ini bertujuan untuk
mendapatkan cara Pemasangan infus.

67
Pada Kegiatan ini Saya dalam menyusun cara
pemasangan dilakukan secara cermat dan konsisten
(Akuntabel) Saya mengerahkan dedikasi untuk
mendapat cara pemasangan label yang benar dan sesuai
(Adaptif) serta dalam menyusun dilakukan dengan
kinerja terbaik (Kompeten).

Gambar 3.19 Menyusun cara pemasangan label

3) Menyiapkan media simulasi


Tahapan Kegiatan ke 3 ini bertujuan untuk
Menyiapkan media simulasi yaitu Label infus.

Pada tahapan kegiatan ini saya dalam menyiapkan


menyiapkan media simulasi dibantu oleh rekan yang
saling peduli (Harmonis) serta dalam menyiapkan media
dilakukan dengan jujur dan disiplin (Akuntabel) saya
menyiapkan media simulasi dengan kinerja terbaik untuk
menunjang kegiatan simulasi berjalan dengan baik
(Kompeten).

68
Gambar 3.20 Media Simulasi
4) Melakukan koordinasi dengan rekan kerja tentang Jadwal
waktu pelaksanaan simulasi Label
Tahapan Kegiatan ke 4 ini bertujuan untuk
menentukan Jadwal simulasi yang dapat disesuaikan
dengan jadwal shift.

Pada kegiatan ini saya dalam membuat jadwal


berkoordinasi rekan kerja (Kolaboratif) Saat koordinasi
saya memikirkan konsep sosialisasi yang berkualitas
(Berorientasi Pelayanan) serta menghargai saran yang
diberikan oleh rekan kerja (Harmonis)

Gambar 3.21 Hasil Koordinasi dengan teman perawat

69
5) Melakukan Simulasi tentang Cara pemasangan Label
Infus
Tahapan Kegiatan ke 5 ini bertujuan untuk Perawat
dapat melaksanan penempelan Label Infus.

Pada tahapan kegiatan ini saya dalam melakukan


simulasi memperhatikan kinerja terbaik (Kompeten)
Melakukan simulasi memperhatikan kualitas
(Berorientasi Pelayanan) bekerjasama dengan rekan
kerja dalam melakukan simulasi (Kolaboratif).

Gambar 3.22 Melakukan Simulasi Pemasangan Label

6) Melaporkan kepada atasan tentang Cara Pemasangan


Label Infus
Tahapan Kegiatan ke 6 ini bertujuan untuk
mendapatkan Hasil arahan dan persetujuan dari atasan
tentang kegiatan selanjutnya.
Pada tahapan kegiatan ini saya dalam melaporkan
kepada atasan bertujuan untuk hasil yang lebih baik
(Kolaboratif) dan melakukan kegiatan selanjutnya
dengan kualitas terbaik (Kompeten).

70
Gambar 3.23 Melaporkan kepada atasan
Tentang kegiatan simulasi yang telah dilaksanakan

g. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK tidak


Diaplikasikan dalam Kegiatan
1. Berorientasi Pelayanan
Dalam simulasi pemasangan label infus untuk
perawat dapat menerapkan label infus apabila tidak
dilaksanakan tanpa memperhatikan nilai berorientasi
pelayanan maka simulasi tidak berkualitas, sehingga tidak
tepat sasaran.
2. Akuntabel
Kegiatan simulasi pemasangan label infus apabila
dilakukan tidak secara cermat dan konsisten, maka akan
menimbulkan ketidaksesuaian dalam penerapan label
infus.
3. Kompeten
Pelaksanaan simulasi jika tidak memperhatikan nilai
dasar ASN kompeten yaitu dengan kinerja terbaik maka
dapat mengakibatkan pemasangan label infus yang kurang
sesuai untuk pasien.

71
4. Harmonis
Pelaksanaan simulasi apabila tidak menerapkan
nilai dasar ASN yaitu harmonis Saling Peduli yaitu tanpa
peran teman perawat yang lain maka simulasi tidak akan
terlaksana.
5. Loyal
Kegiatan simulasi jika tidak menerapkan nilai dasar
ASN Loyal yaitu mengerjakan dengan penuh dedikasi maka
tidak dapat menghasilkan kegiatan simulasi yang
berkualitas
6. Adaptif
Memilih materi cara pemasangan infus apabila tidak
menerapkan nilai dasar ASN adaptif dengan berusaha
berinovasi maka cara pemasangan label tidak sesuai
dengan daerah infus pasien.
7. Kolaboratif
Berkonsultasi dilaksanakan dengan berkerjasama dengan
atasan yang termasuk dalam nilai dasar ASN Kolaboratif
jika tidak maka Kegiatan simulasi tidak berjalan dengan
baik.

h. Kontribusi/ manfaat Kegiatan :


1. Manfaat bagi pihak lain
Kegiatan simulasi pemasangan label infus adalah
supaya perawat melaksanakan pemasangan infus sesuai
SPO yaitu dalam menuliskan tanggal pada awal
pemasangan infus dan dengan kegiatan simulasi ini maka
penulisan tanggal dapat dilaksanakan dan diterapkan
setiap memasang infus sebagi pertanda kapan harus
diganti infusnya untuk mengurangi resiko phlebitis pada
pasien.

72
2. Manfaat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan
Manfaat perawat dapat melaksanakan
pemasangan label maka memberikan konstribusi
terhadap visi Kepala Daerah Kabupaten Purworejo Yaitu
“Purworejo Berdaya Saing 2025” Selain itu, adanya
label infus “Meningkatkan daya saing Sumberdaya
Manusia yang Unggul dalam arti luas mengedepakan
kompetensi keahlian dan keilmuan yang berbasis
pada religiusitas masyarakat” Karena kegiatan 4
menghasilkan perawat dapat melaksanakan pemasangan
label yang dapat digunakan untuk menambah kompetensi
keahlian dalam melakukan tindakan sesuai SPO.

4. Manfaat terhadap penguatan nilai – nilai organisasi


Manfaat kegiatan 4 yaitu dengan adanya perawat dapat
melakukan pemasangan label infus Maka menguatkan
nilai organisasi Dalam melakukan simulasi sesuai dengan
kompetensi/keahlian, menjalankan profesinya
(Profesional) Dalam melakukan simulasi dilakukan
secara rela sepenuh hati, tidak mengharapkan imbalan
semata-mata karena menjalankan tugas/amanah (ikhlas)

5. Kegiatan 5
a. Nama Kegiatan : Melakukan Monitoring dan
evaluasi Kepatuhan Perawat dalam penempelan label infus
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksanaan : 19 Mei – 10 Juni 2022
d. Lokasi / Tempat : RSUD R.A.A Tjokronegoro
e. Hasil / Output : Diketahuinya tingkat kepatuhan
Perawat dalam penggunaan label untuk awal pemasangan
infus
f. Aktualisasi dan Habituasi Nilai – Nilai dasar, Kedudukan dan

73
peran PNS untuk mendukung Smart Governance
Saya dalam melaksanakan Kegiatan Monitoring dan
evaluasi pelaksanaan menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, tindakan. (Kode Etik ASN)
(Manajemen ASN) Monitoring dilakukan dengan
jujur,bertanggungjawab, dan berintegritas (Kewajiabn ASN)
(Manajemen ASN) Kegiatan Monitoring pelaksanaan
kepatuhan perawat dilakukan menggunakan perangkat
digital aplikasi Microsoft word (Digital Skill) (SMART ASN).
Adapun tahapan kegiatan yang saya lakukan pada
kegiatan 5 ini adalah sebagai berikut :
1) Melakukan Konsultasi dengan atasan tentang kegiatan
monitoring
Tahapan Kegiatan ke 1 ini bertujuan untuk
mendapatkan Hasil arahan dan persetujuan dari atasan.
Pada tahapan kegiatan ini Saya dalam melakukan
konsultasi dilakukan dengan atasan menghargai kritik
dan saran yang diberikan (Harmonis).
Dalam melakukan konsultasi dilakukan dengan
ramah serta melakukan perbaikan tiada henti
(Berorientasi Pelayanan) konsultasi dilakukan untuk
mencapai kegiatan monitoring dan evaluasi yang lebih
baik (Kolaboratif).

Gambar 3.24 Melakukan Konsultasi dengan atasan

74
2) Membuat lembar monitoring kepatuhan perawat dalam
penggunaan label dalam pemasangan infus.
Tahapan Kegiatan ke 2 ini bertujuan untuk
mendapatkan Lembar Monitoring Kepatuhan perawatan
dalam pemasangan label infus.

Pada tahapan kegiatan ini, saya dalam membuat


lembar monitoring berusaha berinovasi untuk pembuatan
isi dari lembar monitoring (Adaptif) Saya dalam membuat
lembar monitoring dibantu oleh rekan kerja yang saling
peduli (Harmonis) Saya dalam membuat lembar monitoring
memperhatikan kualitas yang terbaik (Berorientasi
Pelayanan).

Gambar 3.25 Membuat Lembar Monitoring

75
Gambar 3.26 Hasil Lembar Monitoring

3) Monitoring penggunaan label pada saat pemasangan


infus lewat lembar monitoring
Tahapan Kegiatan ke 3 ini bertujuan untuk dapat
Termonitornya Penggunaan label pada awal
pemasangan infus.
Pada tahapan ini, saya menerapkan kegiatan
monitoring penggunaan label untuk menghasilkan
kinerja terbaik perawat untuk menunjang pelayanan
(Kompeten) saya menerapkan kegiatan monitoring
penggunaan label secara konsisten (Akuntabel) Dan
berkerjasama dengan rekan kerja dalam pelaksanaan
monitoringnya (Kolaboratif)

76
Gambar 3.27 Hasil Monitoring Kepatuhan Perawat

4) Mengevaluasi kepatuhan perawat hasil dari lembar


monitoring
Tahapan Kegiatan ke 4 ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat Kepatuhan penggunaan label pada
awal pemasangan infus.

Pada tahapan kegiatan ini, saya mengevaluasi


hasil kepatuhan untuk menambah kualitas perawat
(berorientasi Pelayanan) Melakukan evaluasi guna
dedikasi untuk peningkatan pelayanan (Loyal) serta
Melaksanakan evaluasi dengan jujur, tanggung jawab,
disiplin dan berintegritas tinggi (Akuntabel)

77
Gambar 3.28 Hasil Evaluasi Kepatuhan Perawat
dalam penempelan label infus

5) Melaporkan kepada atasan tentang hasil evaluasi


kepatuhan penulisan tanggal
Tahapan Kegiatan ke 5 ini bertujuan untuk
mendapatkan Hasil arahan dan persetujuan dari atasan
tentang kegiatan selanjutnya
Pada tahapan kegiatan ini saya dalam melaporkan
kepada atasan bertujuan untuk hasil yang lebih baik
(Kolaboratif) serta melakukan kegiatan selanjutnya
dengan kualitas terbaik (Kompeten) dan dilakukan
untuk mencapai kepuasan pasien pelayanan
(Berorientasi Pelayanan).

Gambar 3.29 Melaporkan kepada atasan Tentang Hasil


Evaluasi Kepatuhan Penempelan label Infus

78
g. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK tidak
Diaplikasikan dalam Kegiatan
1. Berorientasi Pelayanan
Dalam kegiatan monitoring dan evaluasi apabila tidak
dilaksanakan tanpa memperhatikan nilai berorientasi
pelayanan maka kegiatan monitoring dan evaluasi tidak
berkualitas, sehingga tidak tepat sasaran.
2. Akuntabel
Kegiatan monitoring dan evaluasi apabila dilakukan
tidak secara cermat dan konsisten, maka akan menimbulkan
ketidaksesuaian dalam penerapan label infus.
3. Kompeten
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi jika tidak
memperhatikan nilai dasar ASN kompeten yaitu dengan
kinerja terbaik maka dapat mengakibatkan kepatuhan
perawat dalam pemasangan label infus kurang sesuai untuk
pasien.
4. Harmonis
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi apabila tidak
menerapkan nilai dasar ASN yaitu harmonis Saling Peduli
yaitu tanpa peran teman perawat yang lain maka kegiatan
monitoring dan evaluasi tidak akan terlaksana.
5. Loyal
Kegiatan monitoring dan evaluasi jika tidak
menerapkan nilai dasar ASN Loyal yaitu mengerjakan
dengan penuh dedikasi maka tidak dapat menghasilkan
kegiatan yang berkualitas
6. Adaptif
Lembar monitoring apabila tidak menerapkan nilai
dasar ASN adaptif dengan berusaha berinovasi maka tidak
akan terciptanya cara penilaian kepatuhan perawat dalam

79
pemasangan label infus.
7. Kolaboratif
Berkonsultasi dilaksanakan dengan berkerjasama
dengan atasan yang termasuk dalam nilai dasar ASN
Kolaboratif jika tidak maka Kegiatan monitoring dan evaluasi
tidak berjalan dengan baik
h. Kontribusi/ manfaat Kegiatan :
1. Manfaat bagi pihak lain
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini supaya dapat
mengetahui kepatuhan perawat dalam melaksanakan
pemasangan infus sesuai SPO yaitu dalam menuliskan
tanggal pada awal pemasangan infus dan dapat memonitor
kegiatan penerapan label infus, dengan kegiatan
monitoring dan evaluasi ini maka penerapan label infus
dapat dilaksanakan dan diterapkan setiap memasang infus
sebagi pertanda kapan harus diganti infusnya untuk
mengurangi resiko phlebitis pada pasien.
.
2. Manfaat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan
Manfaat diketahuinya tingkat kepatuhan Perawat
dalam penggunaan label untuk awal pemasangan infus
maka memberikan konstribusi terhadap visi Kepala
Daerah Kabupaten Purworejo Yaitu “Purworejo Berdaya
Saing 2025” Selain itu, adanya tingkat kepatuhan
Perawat dalam penggunaan label untuk awal
pemasangan infus “Meningkatkan daya saing sarana
prasarana dan infrastruktur yang didukung kemajuan
teknologi informasidan keilmuan yang berbasis pada
religiusitas masyarakat” Karena kegiatan 5
menghasilkan yang dapat digunakan untuk menambah
kompetensi keahlian dalam tindakan sesuai SPO.

80
5. Manfaat terhadap penguatan nilai – nilai organisasi
Manfaat kegiatan 5 yaitu diketahuinya tingkat
kepatuhan Perawat dalam penggunaan label untuk awal
pemasangan infus maka menguatkan nilai organisasi
yang, Diketahuinya tingkat kepatuhan perawat dalam
penggunaan label sesuai kompetensi/keahlian,
menjalankan profesinya (Profesional) Dengan
diketahuinya tingkat kepatuhan perawat dalam
penggunaan label dapat memberikan pelayanan akurat,
berdaya guna yang memenuhi kepuasan pemangku
kepentingan (Melayani)

C. Kondisi Sebelum dan Sesudah


Gambaran kondisi sebelum dan sesudah adanya Kegiatan
aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Gambaran Kondisi sebelum dan sesudah Aktualisasi
No. Kegiatan Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah Keterangan
1. Menyusun Belum Adanya Adanya desain
desain desain untuk untuk menyusun
Label infus menyusun label Label infus maka
infus karena akan
masih kurangnya meningkatkan
pengetahuan pengetahuan dan
tentang penulisan kepatuhan dalam
tanggal pada awal penulisan tanggal
pemasangan infus pada awal
pemasangan infus
2. Membuat Belum Adanya Dengan Adanya
Label Infus Label infus karena Label infus maka

81
masih kurangnya kepatuhan dalam
kepatuhan dalam penulisan tanggal
penulisan tanggal pada awal
pada awal pemasangan infus
pemasangan infus terjadi
peningkatan

3. Melakukan Belum adanya Dengan adanya


Sosialisasi sosialisasi SPO sosialialisasi SPO
SPO pemasangan infus pemasangan infus
pemasang karena belum maka memberikan
an Infus adanya koordinasi peningkatan
dengan teman pengetahuan
perawat untuk kepada perawat
jadwal sosialisasi tentang SPO
Pemasangan
Infus

4. Melakukan Belum adanya Dengan adanya .


Simulasi Simulasi label simulasi label
label Infus infus karena infus maka
sebelumnya penulisan tanggal
kepatuhan pada awal
penulisan tanggal pemasangan infus
pada awal dapat
pemasangan infus dilaksanakan oleh
belum optimal perawat di ruang
kolibri
5. Melakukan Belum adanya Dengan adanya
Monitoring kegiatan kegiatan

82
dan monitoring dan monitoring dan
evaluasi evaluasi karena evaluasi maka
Penerapan belum ada dapat mengukur
Label Infus pembahasan tingkat kepatuhan
tentang kegiatan perawat dalam
kepatuhan penulisan tanggal
terhadap pada awal
penulisan tanggal pemasangan infus
pada awal di ruang Kolibri.
pemasangan infus

83
BAB IV
SIMPULAN

Capaian Kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan


sebesar 100%. Penulis telah melaksanakan kegiatan nilai – nilai BerAkhlak
yaitu Berorientasi Pelayanan, akuntabel, Kompeten, harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif, Manajemen ASN dan Smart ASN, hal tersebut
dibuktikan dengan semua kegiatan telah terlaksana dan diperoleh
hasil/output sesuai harapan. Adapun hasil dari setiap kegiatan adalah :
1. Kegiatan Menyusun rancangan tentang Label Infus memiliki output
adanya desain Label infus
2. Kegiatan Membuat Label untuk menulis tanggal pada awal
pemasangan infus memliki output adanya Label infus
3. Kegiatan Melakukan Sosialisasi tentang SPO pemasangan Infus
memiliki ouput adanya peningkatan kepatuhan perawat dalam
penulisan tanggal pada awal pemasangan infus
4. Kegiatan Melakukan Simulasi cara Pelaksanaan pemasangan Label
memiliki Output Perawat dapat melaksanakan pemasangan label
5. Kegiatan Melakukan Monitoring dan evaluasi Kepatuhan Perawat
dalam penempelan label infus memiliki output diketahui tingkat
kepatuhan perawat dalam penulisan tanggal pada awal pemasangan
infus
6. Adanya Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penerapan label pada
awal pemasangan infus terjadi penurunan kejadian phlebitis yang
awalnya adalah (9,52/mil) menjadi (0/mil).

Adapun aktualisasi dan habituasi telah memberikan manfaat bagi :


1. Pasien dapat diketahui kapan harus diganti infus dan kapan harus
dressing infus untuk mengurangi resiko phlebitis.
2. Perawat juga dapat mencegah resiko phlebitis dengan penempelan
label karena dapat diketahui kapan harus ganti infus

84
3. Ruang Kolibri RSUD R.A.A Tjokronegoro yaitu sebagai langkah
untuk meningkatkan kualitas pelayanan ruang rawat inap.
4. Pemerintah Kabupaten Purworejo dapat berkontribusi terhadap misi
nomor 1 yaitu “Meningkatkan daya saing Sumberdaya Manusia yang
Unggul dalam arti luas mengedepakan kompetensi keahlian dan
keilmuan yang berbasis pada religiusitas masyarakat”

85
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi : Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2017.Manajemen Aparatur Sipil Negara:


Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Adaptif: Pelatihan Dasar Calon


PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Akuntabel: Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Berorientasi Pelayanan:


Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Harmonis: Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Kolaboratif: Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Kompeten: Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Loyal: Pelatihan Dasar Calon


PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul SMART ASN: Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

86
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. 2019. Peraturan Menteri
pendayagunaan Aparatur Negara No. 35 tahun 2019 tentang
jabatan fungsional perawat. Purworejo.

Pemerintah Kabupaten Purworejo. 2014. Peraturan Bupati Purworejo


Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Budaya
Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purworejo Purworejo
: Sekertariat Daerah.

Pemerintah Kabupaten Purworejo. 2019 .Peraturan Bupati Purworejo


Nomor 59 Tahun 2019 tetang Pembentukan, Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Kelas C Kabupaten Purworejo. Purworejo.

Pemerintah Kabupaten Purworejo. 2021. Peraturan Daerah Kabupaten


Purworejo Nomor 11 Tahun 2021 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Purworejo
Tahun 2021-2026. Purworejo : Sekertariat Daerah

Pemerintah Kabupaten Purworejo.2020 . Peraturan Bupati Purworejo


Nomor 39 tahun 2020 tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit
R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo. Purworejo .

Pemerintah RI. 2014. UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas
Aparatur Sipil Negara. Purworejo.

Potter, P.A. & Perry, A.G. 2006. Buku ajar fundamental keperawatan,
konsep, proses dan praktik. Edisi 4 Volume 2 Jakarta : EGC

Pradini, P.C.A., 2016. Faktor-faktir yang berhubungan dengan kejadian


phlebitis pada pasien rawat inap di RSUD Tugurejo Semarang.
Skripsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan,. UNNES. Semarang

87
Curriculum Vitae

Gambar curriculum vitae

A. IDENTITAS DIRI
Nama : Thitania Yolanda Viol, A.Md. Kep
Tempat, Tanggal Lahir : Nganjuk, 20 Juli 1998
Domisili : Ds Tembarak Gg 4, Kertosono, Nganjuk
E-mail : thitaniayolandav@gmail.com
Jabatan : Pelaksana/ Terampil – Perawat
Instansi : RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo
– Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Institusi Jurusan
2016-2019 Poltekkes Kemenkes Surabaya D-III Keperawatan
2013-2016 SMA N 1 Kertosono IPA
2010-2013 SMP N 2 Kertosono -
2004-2010 SD N Pelem 1 -

C. RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun Pekerjaan Instansi
2021 - Perawat Pelaksana/ RSUD RAA Tjokronegoro
Sekarang Terampil Kabupaten Purworejo
2019 - 2020 Perawat Pelaksana Klinik Nafira Kertosono

88
LEMBAR KOMITMEN
TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI – NILAI DASAR SESUAI DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN
PNS DALAM MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Thitania Yolanda Viol, A.Md. Kep
NIP : 199807202020122002
Jabatan : Pelaksana/Terampil – Perawat
Unit Kerja : RSUD R.A.A Tjokronegoro Purworejo

Adalah Peserta Pelatihan dasar CPNS Angkatan 44 Golongan II,


berkomitmen untuk menindaklanjuti aktualisasi dan habituasi nilai – nilai
dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif (BerAkhlak) Sesuai kedudukan dan peran Sebagai PNS
untuk mendukung smart governance. Adapun tindak lanjut tersebut
tertuang dalam tabel rencana aksi berikut ini :

No. Rencana Keterkaitan dengan nilai Rencana


Aksi/Kegiatan yang Nilai BerAkhlak dan mata Waktu
akan dilanjutkan pelatihan Agenda 3 Pelaksanaan
1. Melaksanakan Agenda II : Juni – Juli 2022
monitoring dan Berorientasi Pelayanan,
evaluasi kepatuhan Akuntabel, Kompeten,
Perawat dalam Harmonis, Loyal, Adaptif,
penempelan label Kolaboratif
infus di ruang Kolibri
RSUD R.A.A Agenda III:
Tjokronegoro Saya dalam melaksanakan
Kegiatan Monitoring dan
evaluasi pelaksanaan
menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap,
tindakan. (Kode Etik ASN)
(Manajemen ASN)
Monitoring dilakukan dengan
jujur,bertanggungjawab, dan
berintegritas (Kewajiban
ASN) (Manajemen ASN)
Kegiatan Monitoring
pelaksanaan kepatuhan
perawat dilakukan
menggunakan perangkat
digital aplikasi Microsoft word
dan google form (Digital
Skill) (SMART ASN).
2. Melakukan Agenda II : Juni – Juli 2022
Sosialisasi tentang Berorientasi Pelayanan,
penerapan label Akuntabel, Kompeten,
penulisan pada awal Harmonis, Loyal, Adaptif,
pemasangan infus Kolaboratif

Agenda III:
Saya dalam melaksanakan
Kegiatan sosialisasi
menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap,
tindakan. (Kode Etik ASN)
(Manajemen ASN)
sosialisasi dilakukan dengan
jujur,bertanggungjawab, dan
berintegritas (Kewajiban
ASN) (Manajemen ASN)
Kegiatan sosialisasi
dilakukan dengan
menggunakan perangkat
digital aplikasi Microsoft
power point (Digital Skill)
(SMART ASN).
3. Menyeberluaskan Agenda II : Juni – Juli 2022
label infus Berorientasi Pelayanan,
diterapkan di unit lain Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif

Agenda III:
Saya dalam
menyebarluaskan label infus
menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap,
tindakan. (Kode Etik ASN)
(Manajemen ASN)
penyebarluasan dilakukan
dengan
jujur,bertanggungjawab, dan
berintegritas (Kewajiban
ASN) (Manajemen ASN)
penyebarluasan dilakukan
dengan menggunakan
perangkat digital aplikasi
Microsoft power point (Digital
Skill) (SMART ASN).
Demikian untuk menjadi Periksa.

Purworejo, 15 Juni 2022

Mentor Peserta Latsar CPNS


Perawat Ahli Muda

Yuli Fitrianto, S. Kep., NS. Thitania Yolanda Viol, A.Md. Kep


NIP. 19820729 20002 1 007 NIP. 19980720 202012 2 002
LAMPIRAN
Kegiatan 1 :
Menyusun rancangan tentang Label Infus
Output :
Desain Label infus
Tahapan Kegiatan 1 :
Konsultasi dengan Pak Yuli Fitrianto, S.Kep. Ns Via WhatsApp
Output : Saran dan Arahan dari atasan

Lampiran 1 Konsultasi dengan atasan Via WhatsApp


Tahapan kegiatan 2
Mencari referensi tentang keterangan yang mau digunakan dalam label
infus
Output : Referensi Label Infus

Lampiran 2 Hasil referensi untuk keterangan dalam label infus


Tahapan Kegiatan 3
Menyiapkan Bentuk Label Infus
Output : Bentuk Label Infus

Lampiran 3 Mendesain Bentuk Label Infus


Lampiran 4 Hasil desain Label Infus
Tahapan Kegiatan 4
Melaporkan Hasil desain Label Infus Kepada atasan
Output : Saran dan Arahan dari atasan

Lampiran 5 Konsultasi dengan atasan Via WhatsApp


Kegiatan 2:
Membuat Label untuk menulis tanggal pada awal pemasangan
Output :
Label Infus
Tahapan Kegiatan 1:
Melakukan konsultasi tentang Label Infus
Output : diperoleh arahan dan saran dari atasan

Lampiran 6 Konsultasi dengan atasan via WhatsApp


Tahapan Kegiatan 2 :
Mencari Referensi tentang kertas label yang akan digunakan
Output : diperoleh Kertas Yang akan digunakan dalam pembuatan Label

Lampiran 7 Hasil Kertas Label


Tahapan Kegiatan 4:
Mencetak dan Menyediakan Label
Output : Diperoleh Label Infus

Lampiran 8 Hasil label Infus


Tahapan Kegiatan 5:
Melaporkan Hasil kepada atasan
Output : Arahan dan Saran dari atasan

Lampiran 9 Lembar Hasil Konsultasi dan Melaporkan Kepada


atasan
Kegiatan 3:
Melakukan sosialisasi tentang SPO pemasangan Infus
Output :
Peningkatan Pengetahuan Perawat tentang SPO pemasangan infus
Tahapan kegiatan 1 :
Melakukan Konsultas dengan atasan tentang jadwal sosialisasi
Output : Arahan dan Saran dari atasan

Lampiran 10 Lembar Hasil Konsultasi


Tahapan Kegiatan 2 :
Menyiapkan Materi Sosialisasi, Vidio Pemasangan Infus, Lembar Absensi,
Soal Pre test, Post test
Output : Diperoleh SPO Pemasangan infus, video pemasangan infus,
lembar absensi, soal pretest, post test

Lampiran 11 SPO Pemasangan Infus


Lampiran 12 Daftar Hadir Sosialisasi

Lampiran 13 Vidio Pemasangan Infus

Link :
https://drive.google.com/file/d/19np5wtYNZQTMXiH731S428xOtHkpm
DjV/view?usp=sharing
Lampiran 14 Soal Pre Test Dan Post Test
Tahapan Kegiatan 3 :
Melakukan pre test
Output : diperoleh hasil Pre test

Lampiran 15 Hasil Pre Test


Tahapan Kegiatan 4 :
Melakukan Sosialisasi SPO Pemasangan Infus
Output : diperoleh Hasil Peningkatan pengetahuan tentang SPO
pemasangan Infus lewat Post test

Lampiran 16 Lembar Undangan Sosialisasi


Lampiran 17 Daftar Hadir Sosialisasi
Tahapan Kegiatan 5 :
Melakukan post test
Output : diperoleh hasil Post test

Lampiran 18 Hasil Post Test


Tahapan Kegiatan 6 :
Melaporkan Kepada atasan tentang kegiatan sosialisasi
Output : Arahan dan saran dari atasan

Lampiran 19 Lembar Konsultasi Dengan atasan


Kegiatan 4 :
Melakukan Simulasi cara Pelaksanaan pemasangan Label
Output :
Perawat dapat Melaksanakan Pemasangan Label
Tahapan Kegiatan 1 :
Melakukan konsultasi dengan atasan
Output : saran dan arahan dari atasan

Lampiran 20 Lembar Konsultasi dengan atasan


Tahapan Kegiatan 2
Menyusun cara pemasangan label
Output : diketaui cara pemasangan infus yang benar

Lampiran 21 Menyusun cara pemasangan label


Tahapan Kegiatan 3
Menyiapkan Media Simulasi
Output : Diperoleh media simulasi

Lampiran 22 Media Simulasi


Tahapan Kegiatan 4
Melakukan koordinasi dengan teman perawat tentang jadwal simulasi
Output : Jadwal Simulasi

Lampiran 23 Koordinasi dengan teman perawat


Tahapan Kegiatan 5
Melakukan Simulasi Label
Output : Perawat dapat melakukan simulasi Label

Lampiran 24 Hasil Penerapan Label Infus Pada Pasien


Tahapan Kegiatan 6
Melaporkan hasil simulasi label kepada atasan
Output : Arahan dan saran

Lampiran 25 Lembar Konsultasi Dengan atasan


Kegiatan 5:
Melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan penerapan label pada
awal pemasangan infus
Output :
Diketahuinya tingkat kepatuhan Perawat dalam penggunaan label
untuk awal pemasangan infus
Tahapan Kegiatan 1
Melakukan konsultasi kepada atasan tentang kegiatan monitoring
Output : Arahan dan saran dari atasan

Lampiran 26 Lembar Monitoring Kepatuhan Penerapan Label


Tahapan Kegiatan 2
Membuat lembar monitoring
Output : Lembar Monitoring

Lampiran 27 Lembar Monitoring


Tahapan Kegiatan 3
Monitoring penggunaan label pada saat pemasangan infus lewat lembar
monitoring
Output : Termonitornya kepatuhan penggunaan label

Lampiran 28 Monitoring Kepatuhan Perawat


Tahapan Kegiatan 4
Mengevaluasi kepatuhan perawat hasil dari lembar monitoring

Output :
Mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan label pada awal pemasangan
infus

Lampiran 29. Hasil kepatuhan perawat dalam penerapan label infus


Tahapan Kegiatan 5
Melaporkan kepada atasan tentang hasil evaluasi kepatuhan penulisan
tanggal

Output : Arahan dan saran

Lampiran 30 Lembar Konsultasi dengan atasan


Link Vidio Aktualisasi dan Habituasi
https://drive.google.com/file/d/1isH-EAbTQqEA5p6kS5ILGKyM-
NWkzODN/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai