Disusun oleh:
Nama : Ervi Retno Widyastuti, A.Md.Kep
Nomor Presensi : 08/LATSAR/Golongan II/Angkatan XVIII/2021
NIP: 19920504 202012 2 007
I
ABSTRAK
Laporan Rancangan Aktualisasi Penerapan Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil Sebagai Perawat Terampil Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Pasien
Terhadap Pembatasan Cairan Di Unit Hemodialisa Rsud Prambanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pembatasan
cairan sehingga kualitas hidup pasien GGK yang menjalani hemodialisa rutin di RSUD
Prambanan dapat meningkat.
Ada tiga isu yang diangkat selama bekerja di RSUD Prambanan yaitu : Belum
optimalnya penggunaan APD oleh petugas saat tindakan reuse dialyzer, Kurangnya
kepatuhan pasien terhadap pembatasan cairan di Unit Hemodialisa, Belum berjalannya
komunitas “PHP” (Perhimpunan Hemodialisa Prambanan)sebagai proyek multi disiplin
antara dokter, perawat, dan gizi.
Ketiga isu yang diangkat lalu dianalisa menggunakan tehnik USG
(Urgency,Seriousness,Growth) untuk menentukan isu yang mendapatkan skor tertinggi
untuk segera dicarikan solusinya .Kurangnya kepatuhan pasien terhadap pembatasan cairan
di Unit Hemodialisa mendapatkan skor tertinggi diantara isu yang lain.
Penulis menentukan gagasan pemecahan isu dengan melakukan kegiatan sesuai tugas
pokok sebagai perawat terampil,kegiatan – kegiatan tersebut dilaksanakan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS yang termuat dalam mata diklat ANEKA dengan
harapan kegiatan tersebut memberikan alternative pemecahan masalah .Kegiatan tersebut
diantaranya :
1. Membuat lembar monitoring cairan pasien hemodialisa
2. Menyusun buku saku untuk pasien hemodialisa
3. Melakukan sosialisasi kepada teman sejawat di Unit Hemodialisa tentang
pentingnya edukasi pembatasan cairan kepada pasien, cara pengisisan lemar
monitring cairan dan buku saku pasien hemodialisa
4. Melakukan tindakan edukasi melalui media buku saku dan lembar monitoring
cairan serta cara pengisian buku saku dan lembar monitoring cairan kepada pasien
dan keluarga pasien
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan kegiatan yang berjudul “Laporan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Perawat Terampil
Dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan Pasien Terhadap Pembatasan Cairan Menggunakan
Lembar Monitoring Dan Buku Saku Di Unit Hemodialisa Rsud Prambanan Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman”
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi aktualisasi nilai-nilai dasar PNS yang
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
yang merupakan salah satu syarat kelulusan dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021 yang diselenggarakan di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keberhasilan penulis dalam menyusun laporan ini tentunya tidak lepas dari
dukungan, bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Orangtua yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat dalam menjalani latsar
CPNS tahun 2021
2. Suami dan anak tercinta yang telah memberikan bantuan, dukungan dan semangat dalam
menjalani latsar CPNS tahun 2021.
3. Bapak Drs. YB. Jarot Budi Harjo selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY
Ibu Lisweni Aris Astuti, A.Md.Kep selaku Kepala Ruang Unit Hemodialisa Rumah Sakit
Umum Daerah Prambanan sekaligus sebagai mentor yang telah memberikan dukungan,
motivasi, arahan, serta masukan.
4. Bapak Ulis Sulistiyanto, S.T., M.Pd selaku Coach yang selalu membimbing dalam
menyusun laporan Rancangan Aktualisasi .
5. Ibu Budiharti, SE., M.Si selaku penguji yang memberikan saran dan masukan.
Tentunya dalam penyelesaian laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan. Segala
bentuk masukan yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan lebih lanjut.
Yogyakarta, 17 Desember 2021
Penulis
V
DAFTAR ISI
VI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 22. Mencari buku di shoping dan membeli buku di aplikasi ...................... 74
VII
Gambar 23. Mencari materi tentang monitoring cairan ............................................ 75
Gambar 24. Membeli alat minum dan gelas ukur untuk pasien ................................ 75
Gambar 27. Mencari Buku Di Shoping Dan Di Aplikasi Belanja Online ............... 87
Gambar 28. Mencari Materi Untuk Pembuatan Buku Saku Di Internet ................... 88
Gambar 32. Melakukan Pemesanan Untuk Mencetak 50 Buah Buku Saku ............. 91
Gambar 39. Membuat Modul Materi Sosialisasi Dan Daftar Hadir .......................... 105
Gambar 41. Sosialisasi Buku Saku Dengan Tean Sejawat ....................................... 113
Gambar 43. Teman Sejawat Mengisi Buku Saku Pasien Hemodialisa ..................... 115
Gambar 45. Melakukan Edukasi Lembar Monitoring dan Buku Saku ..................... 126
VIII
Gambar 46. Memberikan Lembar Monitoring Dan Buku Saku ................................ 127
Gambar 47. Daftar Paien Penerima Buku Saku dan Lembar Monitoring ................ 128
Gambar 48. Contoh Lembar Monitoring Cairan Yang Sudah diisi pasien ............... 130
Gambar 49. Buku Saku Pasien Yang Sudah Di Isi Paien .......................................... 131
IX
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Tempat Tidur (TT) RSUD Prambanan Tahun 2021 ....................... 24
Tabel 2. Jenis dan Luas Bangunan RSUD Prambanan Tahun 2020 ......................... 42
X
BAB I
PENDAHULUAN
1
Desember 2011 sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor
362/Kep.KDH/A/2011 RSUD Prambanan menerapkan pola pengelolaan keuangan
BLUD dengan status bertahap dan pada tanggal 22 Desember 2014 menjadi BLUD
penuh dengan Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor 88.1/Kep.KDH/A/2014.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.02.03/I/0503/2015 tertanggal 2 Maret 2015, RSUD Prambanan ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C. Penetapan tipe kelas ini dilakukan melalui
audit dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan berdasarkan rekomendasi dari
Dinas Kesehatan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta tanpa melalui penetapan
Kelas D sebelumnya.
RSUD Prambanan berkomitmen untuk senantiasa berupaya meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan. Selain peningkatan mutu dari standar ISO
9001:2008menjadi ISO 9001:2015, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
dilanjutkan dengan Re- Akreditasi Rumah Sakit oleh KARS versi SNARS Edisi 1.
Dari survey verifikasi akreditasi selama 4(empat) hari pada tanggal 5 s.d 8
desember 2018 meliputi 16 bab dan ditetapkan lulus dengan predikat PARIPURNA
( *****)pada tanggal 31 Desember 2018
2
teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
b) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
c) Membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan
kesejahteraan.
d) Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai macam
ancaman dan bencana.
e) Membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
terwujudnya kabupaten cerdas.
f) Menguatkan budaya masyarakat yang saling menghargai dan jiwa gotong
royong.
c. Nilai Organisasi Pemerintah Daerah Daerah IstimewaYogyakarta Nilai
Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman No. 14 Tahun 2018 Tentang
Budaya Pemerintah SATRIYA Kabupaten Sleman.Budaya pemerintahan
adalah nilai yang dibakukan sebagai standar perilaku kerja aparatur dalam
menjalankan tugas pemerintahan. Tujuan dibentuknya Peraturan ini adalah
agar aparatur Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa memiliki sikap dan
perilaku sesuai dengan budaya pemerintahan dalam kehidupan pribadi,
keluarga, tugas kedinasan, dan bermasyarakat.
SATRIYA adalah budaya pemerintahan yang dilaksanakan pada
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah
Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Landasan filosofi
budaya pemerintahan SATRIYA adalah “Hamemayu Hayuning Bawana”,
merupakan cita-cita luhur untuk mewujudkan tata nilai kehidupan
masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan nilai budaya.
Hamemayu Hayuning Bawana mengandung makna sebagai kewajiban
melindungi, memelihara serta membina keselamatan dunia dan lebih
mementingkan berkarya untuk masyarakat daripada memenuhi ambisi
pribadi. Budaya pemerintahan SATRIYA memiliki 2 (dua) makna:
1. SATRIYA sebagai watak ksatria, yaitu memiliki sikap memegang
teguh ajaran moral sawiji, greget, senggguh ora mingkuh (konsentrasi,
semangat, percaya diri, rendah hati dan bertanggungjawab)
3
2. SATRIYA sebagai akronim dari:
a. Selarasa artinya: dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama
manusia.
b. Akal Budi Luhur-Jatidiri artinya: keluhuran jati diri seseorang
merupakan pengejawantahan perikemanusiannya.
c. Teladan-Keteladanan artinya: dapat dijadikan panutan/sebagai
teladan/contoh oleh lingkungannya.
d. Rela Melayani artinya: Memberikan pelayanan yang lebih dari
yang diharapkan masyarakat.
e. Inovatif artinya: selalu melakukan pembaharuan yang bersifat
positif ke arah kemajuan individu dan kelompok.
f. Yakin dan Percaya Diri artinya: dalam menjalankan tugas selalu
disadari atas kaykinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang
dilaksanakan membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern
maupun ekstern.
g. Ahli-Profesional artinya: mempunyai kompetensi, komitmen dan
presentasi pada pekerjaannya.
d. Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan
Konsep pengembangan RSUD Prambanan secara keseluruhan disusun
sebagai arah pengembangan yang terencana sekaligus sebagai strategi
yang terpadu dan komprehensif. Konsep yang dikembangkan berorientasi
pada kualitas dan kuantitas pelayanan menuju pada keselamatan pasien
(patients safety) yang bermuara pada kepuasan pelanggan (customer
satisfaction). Bertujuan :
a) Mewujudkan pelayanan prima sebagai Rumah Sakit rujukan secara
menyeluruh dan komprehensif,
b) Mewujudkan SDM kesehatan dengan kompetensi sesuai standar,
c) Terwujudnya pengelolaan manajemen yang bersih dan bertanggung
jawab,
d) Terwujudnya pelaksanaan pelayanan secara optimal.
4
C. STRUKTUR ORGANISASI
Berdsarakan Peraturan Bupati Nomor 44.4 Tahun 2020, Susunan organisasi
RSUD Prambanan terdiri dari:
1. Direktur;
2. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan;
3. Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan
4. Subbagian Tata Usaha
5. Bidang Pengembangan Mutu dan Data Informasi
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
Tugas pokok dan fungsi susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah
Prambanan, berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 44.4 Tahun 2020 sebagai
berikut:
a. Direktur
Direktur mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan pada
RSUD Prambanan. Direktur dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
1. Penyusunan rencana kerja RSUD Prambanan
2. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pelayanan kesehatan
RSUD Prambanan
3. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai standar pelayanan rumah sakit
4. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan yang paripurna
5. Evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pelayanan kesehatan RSUD
Prambanan
6. Pelaksanaan kesekretariatan rumah sakit
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas
dan fungsinya dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan umum,
kepegawaian, keuangan, akuntasi, perencanaan dan evaluasi, serta serta
mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi. Bagian Tata Usaha
dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
5
1. Penyusunan rencana kerja Bagian Tata Usaha
2. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan umum, kepegawaian,
keuangan, akuntasi, perencanaan dan evaluasi
3. Pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian
4. Pelaksanaan urusan keuangan dan akuntansi
5. Pelaksanaan urusan perencanaan dan evaluasi
6. Pelaksanaan dan pengoordinasian entri data sistem informasi rumah
sakit
7. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bagian Tata
Usaha
6
10) Pelaksanaan dan pengoordinasian pengkajian peraturan
perundanganundangan dan penyusunan peraturan internal
11) Pelaksanaan dan pengoordinasian penanganan permasalahan
hukum
12) Pelaksanaan dan pengoordinasian pelayanan kehumasan dan
keprotokolan
13) Pelayanan informasi dan penanganan pengaduan
14) Pengelolaan pemasaran pelayanan rumah sakit
15) Pelaksanaan dan pengoordinasian penyusunan perjanjian
dan kerjasama
16) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja
Subbagian Umum dan Kepegawaian.
b) Subbagian Keuangan dan Akuntansi
Subbagian Keuangan dan Akuntansi mempunyai tugas
menyiapkan bahan pelaksanaan urusan keuangan dan
akuntansi.Subbagian Keuangan dan Akuntansi dalam melaksanakan
tugas mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana kerja Subbagian Keuangan dan Akuntansi
2) Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan keuangan dan
akuntansi
3) Pelaksanaan perbendaharaan, pembukuan, dan pelaporan
keuangan
4) Pelaksanaan dan pengelolaan sistem akuntansi rumah sakit
5) Pengelolaan pendapatan rumah sakit
6) Pelaksanaan dan pengoordinasian pelayanan dan pengelolaan
penjaminan kesehatan
7) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian
Keuangan dan Akuntansi
c) Subbagian Perencanaan dan Evaluasi
Subbagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas
menyiapkan bahan pelaksanaan urusan perencanaan dan evaluasi.
Subbagian Perencanaan dan Evaluasi dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana kerja Subbagian Perencanaan dan Evaluasi
7
2) Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan perencanaan dan
evaluasi
3) Pelaksanaan dan pengoordinasian penyusunan rencana kerja
rumah sakit
4) Pelaksanaan dan pengoordinasian penyusunan rencana strategis
bisnis, rencana bisnis dan anggaran, dan pola tata kelola rumah
sakit
5) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Subbagian
Perencanaan dan Evaluasi.
c. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan mempunyai tugas
melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan medis dan keperawatan.
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi:
1. Penyusunan rencana kerja Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
2. Perumusan kebijakan teknis pelayanan medis dan keperawatan
3. Pelaksanaan dan pengoordinasian pelayanan medis
4. Pelaksanaan dan pengoordinasian pelayanan keperawatan
5. Pelaksanaan dan pengoordinasian entri data sistem informasi rumah
sakit
6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Pelayanan
Medis dan Keperawatan.
Bidang Pelayanan Medis terdiri dari:
a) Seksi Pelayanan Medis
Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas menyiapkan bahan
pelaksanaan dan pengoordinasian pelayanan medis. Seksi Pelayanan
Medis dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Medis
2) Perumusan kebijakan teknis pelayanan medis
3) Pelaksanaan dan pengoordinasian pelayanan medis
4) Penyusunan analisis dan usulan kebutuhan tenaga medis
5) Pelaksanaan pembinaan dan usulan pengembangan tenaga medis
6) Pelaksanaan pelayanan medis pada pelayanan rawat jalan
7) Pelaksanaan pelayanan medis pada pelayanan gawat darurat
8
8) Pelaksanaan pelayanan medis pada pelayanan rawat inap
9) Pelaksanaan pelayanan medis pada pelayanan perawatan intensif
10) Pelaksanaan pelayanan medis pada pelayanan bedah sentral
11) Pelaksanaan pelayanan medis pada pelayanan hemodialisa
12) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi
Pelayanan Medis.
b) Seksi Pelayanan Keperawatan
Seksi Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas menyiapkan
bahan pelaksanaan dan pengoordinasian pelayanan keperawatan.
Seksi Pelayanan Keperawatan dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi :
1) Penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Keperawatan
2) Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengoordinasian
pelayanan keperawatan
3) Pelaksanaan pengoordinasian pelayanan keperawatan
4) Penyusunan analisis dan usulan kebutuhan tenaga keperawatan
5) Pelaksanaan pembinaan dan usulan pengembangan tenaga
keperawatan
6) Pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan
7) Pelaksanaan pelayanan keperawatan pada pelayanan rawat jalan
8) Pelaksanaan pelayanan keperawatan pada pelayanan gawat
darurat
9) Pelaksanaan pelayanan keperawatan pada pelayanan rawat inap
10) Pelaksanaan pelayanan keperawatan pada pelayanan perawatan
intensif
11) Pelaksanaan pelayanan keperawatan pada pelayanan bedah
sentral
12) Pelaksanaan pelayanan keperawatan pada pelayanan
hemodialisa
13) Pelaksanaan pelayanan home care
d. Bidang Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan
Bidang Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan
mempunyai tugas melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan
9
penunjang dan pengelolaan sarana pelayanan kesehatan. Dalam
melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
1. Penyusunan rencana kerja Bidang Pelayanan Penunjang dan Sarana
Pelayanan Kesehatan
2. Perumusan kebijakan teknis pelayanan penunjang dan pengelolaan
sarana pelayanan kesehatan
3. Pelaksanaan dan pengoordinasian pelayanan penunjang
4. Pelaksanaan dan pengoordinasian pengelolaan sarana pelayanan
kesehatan
5. Pelaksanaan dan pengoordinasian entri data sistem informasi rumah
sakit
6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Pelayanan
Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan
Bidang Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan terdiri
dari:
a) Seksi Pelayanan Penunjang
Seksi Pelayanan Penunjang mempunyai tugas menyiapkan
bahan pelaksanaan dan pengoordinasian pelayanan penunjang. Seksi
Pelayanan Penunjang dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
10
10) Pelaksanaan pelayanan penunjang pada pelayanan gizi
11) Pelaksanaan pelayanan penunjang pada pelayanan kamar
jenazah
12) Pelaksanaan pelayanan penunjang pada pelayanan rekam
medis
13) Pelaksanaan pelayanan penunjang pada pelayanan bank darah
rumah sakit
14) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi
Pelayanan Penunjang
b) Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan
Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas
menyiapkan bahan pelaksanaan dan pengoordinasian pengelolaan,
penyediaan, dan pemeliharaan sarana pelayanan kesehatan. Seksi
Sarana Pelayanan Kesehatan dalam melaksanakan tugas mempunyai
fungsi:
1) penyusunan rencana kerja Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan
2) perumusan kebijakan teknis pengelolaan, penyediaan, dan
pemeliharaan sarana pelayanan kesehatan
3) pelaksanaan dan pengoordinasian pengelolaan, penyediaan
dan pemeliharaan sarana pelayanan kesehatan
4) penyusunan analisis dan usulan kebutuhan sarana pelayanan
kesehatan
5) penyelenggaraan analisis dan usulan kebutuhan tenaga sarana
pelayanan kesehatan
6) pelaksanaan dan pengoordinasian pengelolaan dan
penyediaan sarana pelayanan kesehatan
7) pelaksanaan dan pengoordinasian pemeliharaan sarana
pelayanan kesehatan
8) pelaksanaan pelayanan sterilisasi
9) pelaksanaan pelayanan sanitasi
10) pelaksanaan pelayanan laundry
11) pelaksanaan pelayanan sarana kesehatan lainnya
12) evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi
Sarana Pelayanan Kesehatan.
11
e. Bidang Pengembangan Mutu dan Data Informasi
Bidang Pengembangan Mutu dan Data Informasi mempunyai tugas
melaksanakan dan mengoordinasikan pengembangan mutu dan pengelolaan
data informasi. Bidang Pengembangan Mutu dan Data Informasi dalam
melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
1. Penyusunan rencana kerja Bidang Pengembangan Mutu dan Data
Informasi
2. Perumusan kebijakan teknis pengembangan mutu dan pengelolaan data
informasi
3. Pelaksanaan dan pengoordinasian pengembangan mutu
4. Pelaksanaan dan pengoordinasian pengelolaan data dan informasi
5. Pelaksanaan dan pengoordinasian entri data sistem informasi rumah
sakit
6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang
Pengembangan Mutu dan Data Informasi.
Bidang Pengembangan Mutu dan Data Informasi terdiri dari:
a) Seksi Pengembangan Mutu
Seksi Pengembangan Mutu mempunyai tugas menyiapkan
bahan pelaksanaan dan pengoordinasian pengembangan mutu
layanan rumah sakit. Seksi Pengembangan Mutu dalam
melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana kerja Seksi Pengembangan Mutu
2) Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan
pengoordinasian pengembangan mutu layanan rumah sakit
3) Pelaksanaan dan pengoordinasian penerapan standar
pelayanan akreditasi rumah sakit
4) Pelaksanaan dan pengoordinasian perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian indikator mutu rumah sakit
5) Pelaksanaan dan pengoordinasian budaya dan standar
keselamatan pasien di rumah sakit
6) Pelaksanaan dan pengoordinasian audit kinerja pelayanan
rumah sakit
7) Pelaksanaan dan pengoordinasian audit medis dan
keperawatan
12
8) Pelaksanaan dan pengoordinasian audit pelayanan penunjang
9) Pelaksanaan dan pengoordinasian penilaian kepuasan
pelanggan internal dan eksternal
10) Pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit
11) Perencanaan, fasilitasi, dan pelayanan pendidikan, pelatihan,
dan pengembangan tenaga kesehatan
12) Pelayanan praktik kerja lapangan dan penelitian
13) Pelaksanaan dan fasilitasi penelitian dan pengembangan
rumah sakit
14) Pengembangan dan penggoordinasian pelaksanaan inovasi
pelayanan rumah sakit
15) Pengolahan dan analisis data dan informasi rumah sakit
16) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi
Pengembangan Mutu.
b) Seksi Data dan Informasi
Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas menyiapkan
bahan pelaksanaan dan pengoordinasian pengelolaan data dan
informasi, dan penyediaan, pengembangan, dan pemeliharaan
teknologi informasi dan komunikasi. Seksi Data dan Informasi
dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
1) Penyusunan rencana kerja Seksi Data dan Informasi
2) Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan
pengoordinasian pengelolaan data dan informasi, dan
penyediaan, pengembangan, dan pemeliharaan teknologi
informasi dan komunikasi
3) Pengoordinasian pengumpulan dan pengelolaan data dan
informasi rumah sakit
4) Analisis kebutuhan, penyediaan, pengembangan, dan
pemeliharaan infrastruktur teknologi informasi
5) Pengelolaan dan pemeliharaan keamanan jaringan, data, dan
komunikasi
6) Penyelenggaraan pembaharuan data dan pemeliharaan
website rumah sakit
13
7) Pengelolaan, pemeliharaan, dan pengembangan sistem
informasi rumah sakit
8) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Seksi
Data dan Informasi
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas RSUD Prambanan sesuai dengan keahlian. Jenis dan jumlah
jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan.
g. Unit Non Struktural
RSUD Prambanan dapat membentuk unit non struktural yang
mendukung pelaksanaan tugas. Unit non struktural ditetapkan oleh Direktur
sesuai kebutuhan dan kemampuan rumah sakit serta berdasarkan peraturan
perundangundangan.
14
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAMBANAN
DIREKTUR
Seksi Sarana
Seksi Pelayanan Pelayanan Kesehatan
Seksi Data dan Informasi
Subbagian Keuangan dan Keperawatan
Akuntansi
Subbagian
Perencanaan dan
Evaluasi
Kelompok Jabatan
Keterangan: : Garis Komando Fungsional
15
D. TUGAS DAN FUNGSI
1. Tugas dan Fungsi Organisasi
Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dalam
pembangunan di Kabupaten Sleman diatur dalam Peraturan Bupati Sleman
nomor 56 Tahun 2016. Kedudukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh Kepala
Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah. Tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten
Sleman adalah melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan di bidang
kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman memiliki fungsi:
1.Penyusunan rencana kerja Dinas Kesehatan;
2.Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang kesehatan;
3.Pelaksanaan, pelayanan, pembinaan, dan pengendalian urusan
pemerintahan bidang kesehatan;
4.Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang
kesehatan;
5.Pelaksanaan kesekretariatan dinas;
6.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan
fungsinya dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Tugas dan Fungsi Unit Kerja
Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 44.4 Tahun 2020
tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja
Uit Organisasi, RSUD Prambanan mempunyai tugas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan. RSUD Prambanan dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja RSUD Prambanan
b. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pelayanan kesehatan
c. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai standar pelayanan rumah sakit
16
d. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan yang paripurna
e. Evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
f. Pelaksanaan kesekretariatan rumah sakit
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Unit Hemodialisa RSUD Prambanan adalah salah satu unit yang
didirikan untuk memberikan pelayanan hemodialisa (cuci darah) terhadap
pasien rawat inap maupun rawat jalan pada RSUD Prambanan maupun unit
pelayanan yang berada di sekitar Kabupaten Sleman pada khususnya dan
Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya.
Unit Hemodialisa RSUD Prambanan didirikan berdasarkan
rekomendasi Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) No:
14/Pernefri. YK/VI/2017.Unit Hemodialisa RSUD Prambanan bekerjasama
dengan PT. FRESENIUS MEDICAL CARE untuk penyediaan mesin HD
bagi pasien dan pada tahun 2018 bekerjasama dengan BPJS untuk melayani
pasien Hemodialisa dengan BPJS.
Pada awal pelayanannya, unit HD melakukan tindakan HD sebanyak
4 (empat ) tindakan. Semakin hari tindakan pelayanannya semakin
bertambah, tidak saja karena penyebaran informasi akan pelayanannya,
namun karena adanya program yang dicanangkan Pemerintah, yaitu sistem
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang pelaksanaannya dikelola oleh
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dengan adanya
program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, maka hampir 100%
tindakan HD yang dilakukan di Unit Hemodialisa RSUD Prambanan
pembiayaannya menggunakan BPJS Kesehatan.
Pemeriksaan laboratorium rutin dilaksanakan tiap bulan, 3 bulan dan
6 bulan. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan hemoglobin,
GDS, ureum, creatinin, albumin, elektrolit, skrining HCV, HIV, dan
HBsAg. Konsultasi gizi dilakukan tiap 3 bulan. RSUD Prambanan
melakukan reuse 5 kali dengan mesin reuse.
17
Saat ini Unit Hemodialisa RSUD Prambanan melayani pasien cuci
darah dengan menggunakan 8 mesin dengan rata-rata 300 tindakan per
bulan. Jumlah penderita pasien gagal ginjal tiap tahunnya meningkat dengan
signifikan, tidak sebanding dengan bertambahnya jumlah mesin
hemodialisa. Tercatat lebih dari 40 pasien yang masuk daftar tunggu untuk
bisa mendapatkan pelayanan di Unit Hemodialisa RSUD Prambanan.
RSUD Prambanan mempunyai kelompok atau persatuan pasien
hemodialisa dengan nama “ Persatuan Hemodialisa Prambanan (PHP)”.
Dibentuk pada tanggal 5 Mei 2019. Diketuai oleh salah satu pasien
hemodialisa yaitu bapak Rudi Sulistyo. Kegiatan yang telah dilakukan salah
satunya dengan mengadakan mini seminar hemodialisa yang bertujuan
untuk memberikan edukasi pada pasien dan keluarga agar dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien, selain itu dengan adanya PHP ini
diharapkan pasien dan keluarga bisa saling berkomunikasi dan
menyampaikan informasi khususnya yang berkaitan dengan hemodialisa.
Selama pandemi Covid 19 ini, kegiatan rutin yang dilakukan berupa
penyuluhan atau edukasi tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan
dengan tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan
menghindari kerumunan, edukasi tentang nutrisi pada pasien hemodialisa,
dan edukasi tentang proses hemodialisa serta komplikasi yang ditimbulkan.
Edukasi ini disampaikan melalui whats app grup oleh dokter, perawat dan
ahli gizi
3. Tugas dan Fungi Pegawai
Tugas dan fungsi perawat menururt Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat.
Perawat berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
Pelayanan Keperawatan pada Fasyankes atau Fasilitas Kesehatan Lainnya
di lingkungan Instansi Pemerintah.Tugas Pokok perawat adalah
Memberikan pelayanan keperawatan secara individu, kelompok, dan
masyarakat dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative serta
pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian bidang
kesehatan. Jabatan fungsional perawat terdiri dari :
18
a. Jenjang Jabatan Fungsional Perawat kategori keterampilan terdiri
atas:
a) Perawat Terampil
b) Perawat Mahir
c) erawat Penyelia
b. Jenjang Jabatan Fungsional Perawat kategori keahlian, yaitu:
a) Perawat Ahli Pertama
b) Perawat Ahli Muda
c) Perawat Ahli Madya
d) Perawat Ahli Utama
Uraian Tugas Jabatan sebagai Perawat Terampil adalah:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada Individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka melakukan upaya promotif
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka
upaya preventif
5. Memberikan oksigenasi sederhana
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas
risiko penularan infeksi
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
anak
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas
19
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
jiwa
13. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik
14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif
16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
17. Melakukan perawatan luka; dan melakukan dokumentasi tindakan
keperawatan
20
3) Mengidentifikasikan masalah yang timbul diruang perawatan dan
memecahkannya bersama-sama koordianator perawat
4) Mewakili koordinator perawat apabila berhalangan hadir atau tidak masuk
kerja
b. Uraian Tugas
1) Melaksanakan semua program perawatan, sesuai rencana keperawatan
yang disepakati oleh tim
2) Bertanggungjawab atas pelayanan kepada koordinator perawat Rawat
Inap
3) Memberikan tugas kepada perawat pelaksana agar memberikan asuhan
keperawatan berdasarkan kebutuhan pasien serta selalu
mendokumentasikannya sesuai SAK yang berlaku pada format yang
sudah tersedia.
4) Mendampingi dokter dan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan
dokter disaat visite
5) Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan yang maksimal sehingga
tercipta informasi rumah sakit yang dapat dipercaya.
6) Mengawasi bawahan langsung dalam melaksanakan tugasnya secara
berkesinambungan.
7) Memberikan pelayanan keperawatan di ruang dan bekerjasama dengan
tim medis dan non medis lainnya dalam mengkoordinasikan seluruh
pelayanan di ruang perawatan.
Tugas Dan Tanggung Jawab Administrasi
a. Tugas Pokok
Melaksanakan tata persuratan dan kearsipan yang baik serta dokumentasi
pelaporan pelayanan pasien.
b. Uraian Tugas
1) Membantu Kepala Ruang dalam membuat laporan hasil kegiatan.
2) Mengatur kebutuhan dan kegiatan kerumahtanggaan sehari-hari.
3) Membuat sensus harian.
4) Menginput di sim RS setiap tindakan pelayanan Rawat Inap kepada
pasien.
21
E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak Organisasi
RSUD Prambanan terletak di Jl. Raya Piyungan - Prambanan No.KM. 7,
Dinginan, Sumberharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta 5557.
23
Gambar 6. Ruang VK
c. Rawat Inap
Terdiri dari enam ruang perawatan, yaitu Candi Sambisari, Candi
Barong, Candi Gebang dan Perinatologi, Candi Ijo, Candi Abang, dan
ICU yang terdiri dari 86 tempat tidur.
Jumlah tempat tidur di ruang rawat inap tahun 2020 sebanyak 86 TT
dengan distribusi sebagai berikut:
Tabel 1. Jumlah Tempat Tidur (TT) RSUD Prambanan Tahun 2021
4 Candi Ijo 20 1 21
5 Candi Abang 6 6
6 Perinatologi 4 4
7 ICU 4 4
8 PICU 1 1
9 NICU 2 2
Total 2 6 10 54 7 7 86
24
Gambar 7. Ruang Perawatan Kelas 3 Candi Barong
d. Unit Perawatan Intensive
Ruang ICU di RSUD Prambanan mulai dibuka pada awal tahun
2015 yang bertujuan memberikan pelayanan intensive pada kasus
bedah, penyakit dalam, kandungan dan kebidanan, anak, jantung, dan
saraf yang memerlukan perawatan secara intensive. Jumlah
ketersediaan tempat tidur di ICU mengacu pada Permenkes No.56
Tahun 2014 tentang Perijinan dan Klasifikasi Rumah Sakit, yang
menyatakan bahwa minimal jumlah tempat tidur di ruang ICU adalah
5% dari jumlah tempat tidur yang ada di rumah sakit, atau sejumlah 5
TT.
e. Kamar Bedah
Kamar operasi secara optimal mulai operasional rutin pada tahun
2014 dengan adanya dokter bedah secara definitive dan dokter
anesthesi bekerja sama dengan RSUP Dr Sardjito. Pada awalnya
operasi elektif dilaksanakan seminggu tiga kali, tetapi mulai tahun
2019 dengan adanya CPNS dokter spesialis anestesi, pelayanan bedah
dapat dilaksanakan setiap hari.
25
Gambar 8. Pelayanan Operasi
f. Unit Hemodialisa
Unit Hemodialisa RSUD Prambanan mulai operasional pelayanan
pada bulan September 2017 dengan empat mesin. Pada tahun 2020
mesin yang beroperasi sebanyak 8 buah. Pelayanan diberikan dalam
dua shift, pagi dan siang. Jumlah pelayanan hemodialisa pada tahun
2020 mengalami peningkatan dikarenakan naiknya jumlah pasien yang
membutuhkan HD rutin
26
Pelayanan Penunjang Medik :
a. Instalasi Laboratorium
e.Pemeriksaan urinalisa
h.Feses rutin
6) Pemeriksanaan perut
27
7) Pemeriksaan Colli (leher)
2) CT Scan
3) Pesawat Radiologi
4) Dental X-Ray
5) OPG (Orthopantomography)
28
c. Instalasi Rehabilitasi Medik
Unit rehabilitasi medik merupakan unit penunjang pelayanan
kesehatan dalam upaya pelayanan kesehatan pasien secara paripurna.
Pada tahun 2019 terdapat penambahan layanan yaitu: okupasi terapi
dan terapi wicara melalui penempatan CPNS baru, dan pada 2020
dilakukan kerja sama dengan dokter spesialis rehab medik sebagai
penanggung jawab pelayanan rehab medik.
d. Instalasi Gizi
29
c. Penentuan macam atau jenis diet sesuai dengan
status gizi dan penyakitnya serta cara pemberian
makanan.
d. Konseling gizi.
30
yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan
menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan
kesehatan.
Tujuan Umum Pelayanan Farmasi yaitu:
1) Menjamin kelancaran penyediaan perbekalan farmasi yang
bermutu dan berkualitas, tepat waktu sesuai kebutuhan pasien,
efektif dan efisien, tersedia secara terus menerus dan
berkesinambungan, aman, terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat.
2) Terlaksananya pelayanan kefarmasian yang sesuai standar profesi
dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Tujuan Khusus Pelayanan Farmasi diantaranya adalah:
1) Menjamin keamanan dan keselamatan pasien
2) Tidak adanya kesalahan pemberian obat
3) Peningkatan kerjasama dengan pasien dan profesi kesehatan lain
yang terkait dengan pelayanan farmasi.
4) Peningkatan profesionalisme, kompetensi dan kemampuan tenaga
farmasi.
5) Penurunan kejadian kekosongan pelayanan obat, penumpukan
obat dan obat kadaluarsa
6) Penerapan farmakoterapi dan farmako ekonomi dalam pelayanan
farmasi
7) Terlaksananya pengendalian mutu pengelolaan perbekalan
farmasi dan pelayanan kefarmasian.
8) Terlaksananya kebijakan obat di rumah sakit
dalam rangka meningkatkan penggunaan obat secara
rasional.
9) Peningkatan mutu dan memperluas cakupan pelayanan farmasi
rumah sakit.
10) Terlaksananya pelayanan farmasi yang dapat menjamin
efektifitas, keamanan dan efisiensi penggunaan obat.
31
Gambar 12. Pelayanan Farmasi
f. Instalasi Pemulasaraan/Kamar Jenazah
Instalasi Pemulasaraan/ Kamar Jenazah memberikan
pelay Pelayanan pemulasaraan jenazah dilaksanakan dengan bekerja
sama dengan pihak ketiga dikarenakan belum ada tim khusus yang
memadai dan memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan.
Pengantaran jenazah dilaksanakan atas permintaan keluarga baik
dalam maupun luar kota, juga melayani permintaan masyarakat untuk
penggunaan ambulan jenazah untuk pemakaman.anan pemulasaraan
atau pemandian jenazah dan pengantaran jenazah.
32
g. Instalasi Rekam Medik
Instalasi Rekam Medik merupakan pelayanan terdepan yang terintegrasi
meliputi pelayanan rawat jalan, IGD, dan rawat inap.
Pelayanan rekam medis meliputi:
1. Tempat Pendaftaran Pasien (TPP)
Bertugas untuk penerimaan pasien yang akan berkunjung/
mendapat pelayanan di poliklinik rawat jalan, unit gawat darurat
maupun mengatur penerimaan dan segala administrasi yang
menyangkut pasien yang akan di rawat di RSUD Prambanan.
2. Pelayanan Rekam Medis
33
Gambar 14. Tempat Pendaftaran Pasien
h. Instalasi Sanitasi
Persyaratan kesehatan lingkungan Rumah Sakit diatur dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun
2019. Pelayanan di Instalasi Sanitasi RSUD Prambanan meliputi:
1) Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman Rumah Sakit
3) IPAL
5) Penyehatan Air
6) Pengelolaan Laundry
8) Sterilisasi Ruang
9) Bank Sampah
34
Melakukan Inspeksi sanitasi pengolahan makanan di rumah sakit
dan melakukan uji laboratorium sampel makanan, bahan makan,
usap alat makan dan penjamah makanan di Instalasi Gizi.
3) IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Pengolahan Limbah Cair di RSUD Prambanan dengan IPAL sistem
Biofillter. Uji Kualitas limbah cair di uji setiap bulan sekali dengan
laboratorium yang telah terakreditasi.
35
a) Pengelolaan kebutuhan
b) Pencucian linen
c) Distribusi linen
36
Pelayanan Rumah Sakit. IPSRS merupakan organisasi dalam Rumah
Sakit yang bersifat teknis dan koordinatif yang pelaksanaannya
meliputi penyediaan fasilitas, perbaikan sarana dan peralatan di
Rumah Sakit yang bertujuan meningkatkan mutu pelayanan dan
efisiensi RS. Sebagai salah satu unit yang berperan peting dalam
kinerja Rumah Sakit, IPSRS sangat penting fungsi dan perannya
dalam menunjang sarana dan prasaranan yang ada di Rumah Sakit.
Dengan kata lain, IPSRS adalah salah satu faktor syarat suatu RS
diakreditasi levelnya menjadi lebih tinggi.
Pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana di RSUD
Prambanan dapat dilakukan petugas IPSRS dan bekerja sama dengan
pihak ketiga yang dipilih melalui prosedur pemilihan pemasok sesuai
kompetensinya.
Ruang lingkup IPSRS meliputi :
1) Penyediaan
a) Penyediaan air bersih
b) Penyediaan gas medis
c) Penyediaan listrik
d) Penyediaan komunikasi
e) Penyediaan jasa teknis
2) Pengelolaan
a) Pengelolaan instalasi air bersih
b) Pengelolaan gas medis
c) Pengelolaan sistem alarm
3) Pemeliharaan dan perbaikan
a) Gedung dan jaringan air
b) Alat medis
c) Alat non medis / rumah tangga
d) Jaringan listrik dan gas medis
j. Ruang Sterilisasi alat
Central Sterile Supply Department (CSSD) merupakan unit
penunjang yang menjadi koordinator dari suatu sistem kerja supply
dan alat alat steril. CSSD secara teknis mempunyai kegiatan
menerima, mendesinfeksi, membersihkan, mengemas, mensterilkan,
37
menyimpan dan mendistribusikan alat alat (baik yang dapat dipakai
berulang kali dan alat sekali pakai), sesuai dengan standar prosedur.
1) Tujuan
a) Membantu unit/ ruang lain di rumah sakit yang
membutuhkan alat dan bahan kondisi steril untuk mencegah
terjadinya infeksi.
b) Menurunkan angka kejadian infeksi yang timbul akibat
perawatan di rumah sakit.
c) Membantu mencegah serta menanggulangi infeksi nosokomial.
d) Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilitas terhadap
produk yang dihasilkan.
e) Membantu efisiensi tenaga medis dan perawat dalam kegiatan
pengelolaan alat.
2) Tugas Pusat sterilisasi
a) Menyiapkan peralatan medis untuk perawatan pasien.
b) Melakukan proses sterilisasi alat dan bahan
c) Mendistribusikan alat steril siap pakai yang dibutuhkan oleh
unit/ ruang perawatan
d) Mendistribusikan alat steril siap pakai yang dibutuhkan oleh
ruang/ unit khusus.
e) Mendistribusikan bahan steril siap pakai untuk semua unit/
ruang sesuai kebutuhan.
f) Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan, bahan yang aman
digunakan untuk pelayanan pasien dengan tetap
memperhatikan mutu, keamanan dan efisiensi.
g) Mempertahankan hasil sterilitas yang memadai sesuai standar
untuk keperluan perawatan pasien.
h) Mempertahankan standar yang telah ditetapkan dan melakukan
evaluasi hasil sterilisasi.
i) Melakukan dokumentasi setiap aktivitas pembersihan,
desinfeksi, sterilisasi dan distribusi sebagai bagian dari
program upaya pengendalian mutu dan pencegahan
pengendalian infeksi.
38
j) Melakukan pengawasan terhadap hasil sterilisasi dalam rangka
pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan komite
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI).
k) Memberikan penjelasan dan edukasi terkait masalah sterilisasi.
12)Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan staf
CSSD.
l) Meningkatkan kemampuan staf CSSD.
3) Tugas teknis CSSD
a) Penerimaan; alat kotor dari berbagai unit perawatan dan unit
khusus diterima oleh petugas CSSD.
b) Pencatatan; alat yang masuk ke CSSD dicatat dalam buku
ekspedisi alat masuk.
c) Perendaman; alat dimasukkan dalam bak dan direndam dalam
cairan desinfeksi 10-15 menit.
d) Pencucian; pencucian alat yang telah
digunakan harus dibersihkan dengan baik sebelum
disterilkan.
e) Pembilasan; pembilasan dilakukan dengan air yang mengalir
f) Pengeringan; dilakukan sampai kering betul.
g) Pengamatan dan pengesetan; alat dicek fungsi dan diperiksa
kelengkapannya. Dilakukan pengesetan sesuai kebutuhan dan
jenis alat.
h) Bahan linen hasil pencucian loundry, diperiksa, dan dilakukan
setting sesuai kebutuhan dan jenis linen.
i) Pengemasan; alat dikemas dengan bungkus plastik tahan panas
(pouces).
j) Labelling; setiap kemasan diberi label yang menjelaskan isi set
alat, tanggal sterilisasi, tanggal kadaluarsa, kode petugas dan
indikator sterilisasi.
k) Produksi; membuat dan mempersiapkan bahan habis pakai
l) untuk pelayanan steril (kassa balut, depper, hand scoon, lidi
kapas, dll).
m) Proses sterilisasi; dikerjakan oleh staf terlatih.
13)Penyimpanan; penyimpanan alat dan bahan steril pada rak
39
n) bersih, dengan memperhatikan kondisi penyimpanan.
o) Distribusi; dilakukan sesuai kebutuhan ruang perawatan/ unit
khusus dengan memperhatikan stok/ kebutuhan.
p) Pembersihan dan kontrol alat sterilisasi; dilakukan
pemeliharaan alat sterilisasi rutin setiap bulan sekali.
40
Gambar 18. Fasilitas Penunjang Pelayanan
41
Tabel 2. Jenis dan Luas Bangunan RSUD Prambanan Tahun 2020
NO JENIS BANGUNAN Luas m²
A Bangunan Rawat Jalan 330
B Bangunan Kantor 330
C Bangunan IGD 360
D Bangunan Laboratorium dan asuransi 59.8
E Bangunan Rawat Inap
1 Ruang Perawatan Candi Sambisari dan Gudang Obat 432
Ruang Perawatan Candi Gebang ( Ruang Operasi,
2 741
Ruang Radiologi, Dapur )
NO JENIS BANGUNAN Luas m²
3 Ruang ICU 100
4 Ruang Perawatan Candi Barong 429
5 Ruang Perawatan Candi Ijo 369
6 Ruang Perawatan Candi Barong Baru 396
F Bangunan Gedung Farmasi 130
G Servis
1 Loundry 45
2 Kamar Jenazah 24
3 IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) 36
3,781.80
42
3. SDM
Jumlah SDM pada tahun 2020 sebanyak 330 orang dengan rician berikut:
Tabel 3. Jumlah SDM RSUD Prambanan Tahun 2020
MAGANG
NO JABATAN NON KERJA JUMLAH
PNS KEBUTUH
PNS SAMA
AN
DIREKTUR RSUD 1 0 1
1
PRAMBANAN
KASUBBAG TATA USAHA 1 0 1
2
RSUD PRAMBANAN
Pengadministrasi Umum 0 1 1
Pengemudi Ambulan 0 5 5
Pengemudi 0 0 0
Pengadministrasi Sarana 1 0 1
Dan Prasarana
Pramu Kebersihan 0 1 16 17
Petugas Keamanan 0 10 10
Pengadministrasi 0 1 1
Kepegawaian
Pengadministrasi Keuangan 1 5 6
Pengelola Kepegawaian 0 0 0
Pengelola Keuangan 0 2 2
Pengelola Bahan 0 0 0
Perencanaan
Pengelola Sarana dan 0 0 0
Prasarana Kantor
Pengelola Informasi 0 1 1
Kerjasama
Pengolah Data 0 1 1
Penyuluhan dan Layanan
Informasi
43
Bendahara 2 0 2
Analis 1 0 1
Perencanaan,
Evaluasi dan
Pelaporan
Analis Sumber Daya 1 0 1
Manusia Aparatur
Penyusun Kebutuhan 0 0
Barang Inventaris
KASI PELAYANAN MEDIS
3 1 0 1
DAN KEPERAWATAN
Pengadministrasi 0 12 2 14
Rekam Medis dan
Informasi
Pengolah Data 0 3 3
Pembayaran Jaminan
Kesehatan
Pengelola Pelayanan 1 0 1
Kesehatan
Pengelola Keperawatan 0 0
Analis Kesehatan 0 0
4 KASI PELAYANAN 1 0 1
PENUNJANG DAN
SARANA PELAYANAN
KESEHATAN
Pengadministrasi Umum 0 1 1
Pranata Jamuan 0 6 1 7
Teknisi Sarana dan 0 7 7
Prasarana
Binatu Rumah Sakit 0 5 2 7
PemulasaranJenazah 1 0 1
Pengadministrasi Gudang 0 2 1 3
Farmasi
Pengadministrasi 1 2 3
44
Rekam Medis dan
Informasi
Pemelihara Peralatan 0 0 0
Pengelola Pelayanan 1 0 1
Kesehatan
Pengelola Instalasi 0 2 2
Teknologi Informasi
Pengelola Obat dan Alat-Alat 0 6 1 7
Kesehatan
Analis Kesehatan 0 0 0
5 JABATAN FUNGSIONAL
Dokter Spesialis Anak 2 2
Dokter Spesialis Kandungan 2 1 3
Dokter Spesialis Penyakit 1 1 2
Dalam
Dokter Spesialis Radiologi 1 1
Dokter Spesialis Syaraf 1 1
Dokter Spesialis Mata 1 1
Dokter Spesialis Bedah 1 1 2
Dokter Spesialis Patologi 1 1
Klinis
Dokter Spesialis THT 1 1
Dokter Spesialis Jiwa 1 1
Dokter Gigi Spesialis 1 1 2
Konservasi/Endodonsi
Dokter Spesialis Anestesi 1 1
Dokter Spesialis Orthopaedi 1 1
& Traumatologi
Dokter Spesialis Jantung 1 1
45
Perawat 43 44 10 97
Perawat Gigi 3 3
Bidan 10 11 21
Apoteker 5 3 8
Psikolog Klinis 1 1
Pranata Laboratorium 3 8 11
Kesehatan
Asisten Apoteker 9 2 1 12
Sanitarian 1 1 2
Nutrisionis 3 1 4
Radiografer 4 4 8
Perekam Medis 4 2 6
Teknis Elektromedis 2 2
Fisioterapis 1 1 2
Terapi Wicara 1 1
Teknisi Transfusi Darah 1 1 2
Okupasi Terapis 1 1
Asisten Anestesi 1 1
Fisikawan Medis 1 1
Arsiparis 1 1
JUMLAH 125 150 19 36 330
46
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
47
4. Habituasi yang diartikan sebagai pembiasaan diri terhadap kompetensi yang
sudah didapatkan dari kegiatan pelatihan dasar yang dijalani.
Berdasarkan UU No.44 Tahun 2009 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatanyang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai
kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti
diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai
fungsi sosial. Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna dan berfungsi:
a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan dengan
standar rumah sakit
b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan paripurna tingkat kedua dan sesuai kebutuhan medis
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan
d. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi bidang kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan.
Berdasarkan Peraturan Bupati No. 44.4 Tahun 2020 Rumah Sakit Umum
Daerah Prambanan yang selanjutnya disebut RSUD Prambanan merupakan unit
organisasi bersifat khusus pada Dinas Kesehatan. RSUD Prambanan mempunyai
tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan berfungsi:
a. Penyusunan rencana kerja RSUD Prambanan;
b. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pelayanan kesehatan;
c. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
standar pelayanan rumah sakit;
d. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
e. Pelayanan yang paripurna;
f. Evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pelayanan kesehatan;
g. Pelaksanaan kesekretariatan rumah sakit; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya dan/atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
48
RSUD Prambanan mempunyai visi yang merupakan tujuan jangka panjang
yang akan dicapai yaitu ”Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat”. Untuk
mewujudkan visi tersebut, RSUD Prambanan merumuskan empat misi, yaitu:
49
5. Amanah memberi arti bahwa memberikan makna bahwa pelayanan
dilaksanakan sebaik-baiknya karena tanggung jawab moral dan agama.
6. Santun memberi arti bahwa petugas memberikan pelayanan dengan tetap
memegang norma kesopanan dan menjunjung tinggi harkat manusia.
50
yang akan terjadi sehingga tugas tidak hanya sekedar dilaksanakan
melainkan dengan dilandasi semangat agar diperoleh hasil yang memuaskan
dari segala aspek
6. Efisien bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu didasarkan
pada upaya pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil optimal atau
pengorbanan sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil maksimal baik
dari sisi biaya, waktu, tenaga maupun sumberdaya lainnya.
7. Sederhana bahwa dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban tidak perlu
kemewahan secara fisik maupun imajinasi, cukup dengan cara sederhana
tetapi mumpuni dengan hasil yang maksimal.
8. Kepuasan pelanggan bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi
selalu diorientasikan pada upaya mencapai kualitas optimal (pelayanan
prima) sehingga tercapai kepuasan konsumen/masyarakat (customer
satisfaction) sebagai pelanggan RSUD Prambanan.
51
Penulis sebagai salah satu Calon Pegawai Negeri Sipil yang menjalani tugas di
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan, selama 4 tahun sudah bekerja sebagai
tenaga BLUD di RSUD Prambanan. Sejak terbentuk tahun 2017, penulis sudah
bertugas di Unit Hemodialisa RSUD Prambanan.Unit hemodialisa RSUD
Prambanan terdiri dari 8 mesin dengan jadwal operasional 2 sift, yaitu pagi dan
sore . Hingga Oktober 2021, jumlah pasien kurang lebih 40 pasien yang
menjalani terapi setiap seminggu 2x.
Ginjal adalah sepasang organ yang bekerja dengan cara membersihkan
darah, mengeluarkan kotoran, serta membuang kelebihan cairan dari tubuh.
Kotoran dan cairan tersebut kemudian dialirkan ke kandung kemih untuk
dibuang sebagai urine, namun untuk beberapa kondisi, ginjal bisa saja
mengalami gangguan sehingga tidak mampu lagi menjalani fungsinya dengan
baik atau disebut juga gagal ginjal. Ketika ginjal tidak mampu menjalankan
fungsinya, akan terjadi penumpukan limbah, racun, dan cairan di dalam tubuh.
Kondisi ini umumnya dialami oleh penderita penyakit ginjal kronis atau gagal
ginjal.Jika fungsi ginjal hilang sebanyak 85–90 persen, maka penderita
diharuskan untuk melakukan cuci darah agar terhindar dari beragam
komplikasi yang membahayakan nyawa.
Dalam melakukan proses cuci darah, ada dua metode yang bisa dapat
dipilih, yaitu hemodialisis atau dialisis peritoneal. Hemodialisis saat ini adalah
pilihan terbanyak untuk menggantikan peran dan fungsi ginjal yang sudah
mengalami kerusakan. Permasalahan pada banyak pasien hemodialisis salah
satunya adalah ketidakpatuhan pasien dalam pembatasan intake cairan.
Ketidakpatuhan pasien dalam membatasi intake cairan ini dapat menyebabkan
kelebihan volume cairan dalam tubuh yang berefek pada terjadinya komplikasi
penyakit gagal ginjal kronik. Bagi pasien CKD, status hidrasi yang normal
merupakan hal yang sangat penting. Maka dari itu, pemantauan cairan yang
dikonsumsi penderita harus diawasi dengan seksama. Karena rasa haus bukan
lagi petunjuk yang dapat dipakai untuk mengetahui hidrasi tubuh. Asupan
cairan yang terlalu sedikit akan mengakibatkan dehidrasi, hipotensi dan
memperberat gangguan fungsi ginjal. Parameter yang tepat untuk diamati
selain data asupan dan pengeluaran cairan yang dicatat dengan tepat adalah
pengukuran berat badan harian.
52
Berdasar wawancara langsung kepada pasien, keluarga pasien, maupun
teman sejawat, penulis mendapatkan 3 isu yang menjadi kendala di Rumah
Sakit terutama pada unit Hemodialisa. Beberapa isu tersebut yaitu belum
optimalnya penggunaan APD oleh petugas saat tindakan reuse dialyzer,
Kurangnya kepatuhan pasien terhadap pembatasan cairan di Unit Hemodialisa,
Belum berjalannya komunitas “PHP” (Perhimpunan Hemodialisa
Prambanan)sebagai proyek multi disiplin antara dokter, perawat, dan gizi. Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan isu yang ada di Rumah Sakit Umum
Daerah Prambanan adalah sebagai berikut:
53
1. Belum optimalnya penggunaan APD oleh petugas saat tindakan reuse
dialyzer
Dapat dilihat ketika petugas yang melakukan reuse dialyser tidak
menggunakan googles atau pelindung mata, tidak menggunakan sarung
tangan latex panjang, tidak menggunakan Apron, hanya menggunakan
masker bedah biasa bukan masker N95. Hal ini menjadi catataan penting
karena saat melakukan reuse dialyser, petugas reuse melakukan kontak
langsung dengan darah pasien sedangkan pasien cuci darah di RSUD
prambanan terbagi menjadi 2 yaitu pasien dengan HCV + dan Non
HCV.Sehingga penggunaan APD sangat penting agar petugas tidak
terpapar penyakit menular dan penyakit tidak menular lainnya.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk
memastikan perlindungan kepada setiap orang terhadap kemungkinan
tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan disaat menerima
pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas kesehatan.
Menurut PERMENKES No.27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di fasilitas kesehatan, Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk memastikan
perlindungan kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular infeksi
dari sumber masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan kesehatan
pada berbagai fasilitas kesehatan. Pelaksanaan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertujuan untuk
melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung yang menerima
pelayanan kesehatanserta masyarakat dalam lingkungannya dengan cara
memutus siklus penularan penyakit infeksi melalui kewaspadaan standar
dan berdasarkan transmisi.
Pada tahun 2007, CDC dan HICPAC merekomendasikan 11
(sebelas) komponen utama yang harus dilaksanakan dan dipatuhi dalam
kewaspadaan standar, salah satunya adalah APD. Alat pelindung diri (APD)
adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai petugas untuk
memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius. APD
terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat, pelindung mata
(goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun
pelindung/apron, sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot). Tujuan Pemakaian
54
APD adalah melindungi kulit dan membran mukosa dari resiko pajanan
darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput
lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya. Indikasi penggunaan APD
adalah jika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran
mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau kemungkinan
pasien terkontaminasi dari petugas.
55
gagal jantung, hipertensi, sesak napas, dan pembuluh darah paru kongesti
atau edema paru akut.
Manajemen cairan berpengaruh terhadap perhitungan kenaikan berat
badan interdialytic WheighT Gaint (IDWG). Dalam rangka untuk
menurunkan risiko kelebihan volume di antara dialisis dua kali seminggu,
IDWG dianjurkan untuk berada dalam kisaran 2,5% sampai 3,5% dari brat
badan kering.Untuk itu perlu di lakukam monitoring keseimbangan cairan.
Monitoring keseimbangan cairan dilakukan dengan cara mencatat
pemasukan dan pengeluaran cairan serta berat badan. Pemasukan cairan
meliputi jenis dan jumlah makanan maupun cairan. Sedangkan pengeluaran
cairan adalah jumlah urin, muntah dan diare.
Tabel 5. Tabel Kenaikan BB Pasien
No Nama Perhitungan IDWG Kenaikan BB Antar Keterangan
Pasien (2,5% - 3,5%) X BB Sesi HD
Kering 2,5% - > 3,5%
3,5%
1 Tn. S 3,5% x 40 kg= 1,4 kg 0,9 kg
2 Tn. S 3,5% x 65kg= 2,2 kg 2,9 kg
3 Ny. M 3,5% x 52kg = 1,8 kg 4 kg
4 Ny. K 3,5% x 36kg = 1,2 kg 2,4 kg
5 Ny. Y 3,5% x 39 kg =1,3 kg 2,0 kg
6 Tn. D 3,5% x 48 kg = 1,6 kg 3 kg
7 Tn. N 3,5% x 48 kg = 1,6 kg 2 kg
8 Tn. S 3,5% x 60 kg = 2,1 kg 4,1 kg
9 Tn. S 3,5% x 52 kg = 1,8 kg 2,7 kg
10 Tn. A 3,5% x 72 kg = 2,5 kg 4,6 kg
11 Ny. I 3,5% x 54 kg= 1,8 kg 4,8 kg
12 Ny. N 3,5% x 41 kg = 1,4 kg 2,9 kg
13 Ny. T 3,5% x 72 kg = 2,5 kg 2,4 kg
14 Ny. P 3,5% x 72 kg= 2,5 kg 4,2 kg
15 Ny. E 3,5% x 57 kg =1,9 kg 2,9 kg
16 Ny. H 3,5% x 40 kg =1,4 kg 1,5 kg
17 Ny. S 3,5% x 46 kg =1,6 kg 2,9 kg
56
18 Tn. J 3,5% x 71 kg =2,4 kg 4,5 kg
19 Tn. R 3,5% x 56 kg =1,9 kg 2,4 kg
20 Sdr.J 3,5% x 54 kg =1,8 kg 4,1 kg
21 Tn. G 3,5% x 44 kg =1,5 kg 2,4 kg
22 Tn. W 3,5% x 48 kg =1,6 kg 3 kg
23 Ny. M 3,5% x 57 kg =1,9 kg 3,3 kg
24 Tn. S 3,5% x 45 kg =1,5 kg 1,3 kg
25 Ny. S 3,5% x 47 kg =1,6 kg 1,7
26 Tn. N - - - Tidak dapat
di ukur
(pasien
lumpuh)
27 Ny. M 3,5% x 37 kg = 1,2 kg 0,2 kg
28 Tn. S 3,5% x 60 kg =2,1 kg 2 kg
29 Ny. T 3,5% x 51 kg =1,7 kg 3,35 kg
30 Tn. H 3,5%x 68kg =2,3 kg 4,3 kg
31 Tn. R 3,5% x 70 kg =2,4 kg 4,4 kg
32 Ny. S 3,5% x 54 kg =1,8 kg 3,3 kg
33 Tn. S 3,5% x 44 kg =1,5 kg 2,2 kg
34 Ny. S 3,5% x 59 kg =2,0 kg 2,5 kg
35 Tn. S 3,5% x 88 kg =3,0 kg 5,9 kg
36 Ny. T 3,5% x 37 kg =1,2 kg 1,3 kg
37 Ny. S 3,5% x 50 kg =1,7 kg 1,9 kg
38 Ny. D 3,5% x 49 kg =1,7 kg 4,3 kg
39 Sdr. B 3,5% x 55 kg =1,9 kg 0,5 kg
40 Ny. W 3,5% x 39 kg = 1, 3 kg 0,8 kg
Jumlah (%) 20% 80%
57
menyebabkan berbagai macam keluhan pada pasien seperti : bengkak di
beberapa anggota tubuh (kaki,tangan,dan wajah), sesak nafas,
pembengkakan di seluruh tubuh (oedem anasarka),ketika beraktifitas cepat
lelah, jantung berdebar bahkan ada beberapa pasien yang datang ke IGD
sebelum jadwal HD karena sesak nafas.
3. Belum berjalannya komunitas “PHP” (Perhimpunan Hemodialisa
Prambanan)sebagai proyek multi disiplin antara dokter, perawat, dan gizi.
Merupakan salah satu terobosan yang di gagas oleh kru unit
hemodialisa yang di bentuk pada tanggal 5 Mei 2019 yang bertujuan utnuk
meningkatkan kualitas hidup dan pengetahuan pasien terhadap
hemodialisis. Kegiatan yang di lakukan berupa mini seminar yang
berkolaborasi dengan Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI),
Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI), Dokter Konsultan Ginjal
Hipertensi, Dokter Penykit dalam dan Ahi Gizi. Akan tetapi kegiatan
tersebut tidak bisa berjalan karena Pandemi COVID-19.
2. PENETAPAN ISU
Setelah dikelompokkan dari ke tiga isu tersebut penulis akan menggunakan
metode urgency seriousness and growth (USG) yaitu penetapan isu yang
didasarkan pada urutan prioritas dengan metode tehnik scoring.Penjelasan dari
ketiga aspek tersebut adalah:
1. Urgency (U) yaitu seberapa mendesak suatu isu harus
dibahas,dianalisis,dan ditindaklanjuti dikaitkan dengan ketersediaan.
2. Seriousness (S) yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan dengan melihat dampak atau dapat
menimbulkan permasalahan lain jika tidak segera dicari solusinya
3. Growth (G) yaitu seberapa besar kemungkinan isu akan berkembang serta
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera
58
Tabel 6. Penilaian USG
N Kondisi saat ini Penilaia Tot Perin
o n al gkat
Kriteria Nil
U S G ai
1 Belum optimalnya penggunaan APD oleh 4 4 5 13 2
petugas saat tindakan reuse dialyzer
2 Kurangnya kepatuhan pasien terhadap 5 5 5 15 1
pembatasan cairan di Unit Hemodialisa
3 Belum berjalannya komunitas “PHP” 3 3 4 10 3
(Perhimpunan Hemodialisa Prambanan)sebagai
proyek multi disiplin antara dokter, perawat,
dan gizi
Berdasarkan tabel USG di atas isu yang mendapatkan nilai tertinggi adalah
“Kurangnya kepatuhan pasien terhadap pembatasan cairan di Unit
Hemodialisa“dengan total nilai 15 sehingga isu ini yang diambil dan dipilih
menjadi isu kotemporer untuk dibahas pada laporan aktualisasi ini.
59
guna mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari suatu efek atau masalah dan
menganalisis masalah tersebut melalui brainstorming ,berikut adalah hasil analisis
dengan metode fishbone diagram.
Man
Material
\
Kurang Belum adanya
Belum
dukunga lembar
adanya buku
n monitoring
saku tentang
keluarga pemantauan
monitoring
pasien cairan pasien
cairan
Kurangnya
Minimnya
Kesadaran Pasien
alat edukasi
tentang
untuk
pembatasan Kurangnya
petugas
cairan kepatuhan
pasien
terhadap
pembatasa
Kurangnnya Kondisi
n cairan di
edukasi lingkungan
unit
mengenai yang panas
hemodialisa
bahayanya menyebabk
kelebihan an sangat
Kurangnya
cairan bagi haus
Pengetahuan
pasien cuci sehingga
pasien
darah pasien
tenteng cara
minum
membatasi
banyak
cairan
Methode Suraunding
60
4. PENETAPAN JUDUL
Judul didapat setelah menggunakan rumusan penetapan isu menggunakan
analisis USG yaitu “ Upaya Peningkatan Kepatuhan Pasien Terhadap
Pembatasan Cairan Menggunakan Lembar Monitoring Cairan Dan Buku
Saku di Unit Hemodialisa RSUD Prambanan”.
Dari diagram fishbone didaptkan empat factor yang menyebabkan kurangnya
kepatuhan pasien terhadap pembatasan cairan, diantaranya:
1. Man
a. Kurangnya dukungan keluarga dalam mem batasi cairan pasien di
rumah.
b. Kurangnya Kesadaran Pasien tentang pembatasan cairan
2. Material
a. Belum adanya lembar monitoring pembatasan cairan pasien agar
cairan yang masuk ke dalam tubuh pasien dapat terkontrol.
b. Belum adanya buku saku pasien yang berisikan BB datang,BB
pulang, BB kering, Kenaikan BB, UFG, Balance cairan untuk
mengetahui keberhasilan dalam melakukan pembatasan cairan.
c. Minimnya alat edukasi yang di pergunakan petugas dalam
memberikan edukasi kepada pasien
3. Methode
a. Kurangya edukasi kepada pasien mengenai bahaya penambahan
cairan secara berlebih dan cara untuk mengatasinya.
b. Kurangnya Pengetahuan pasien tenteng cara membatasi cairan
4. Suraunding
Kondisi lingkungan yang panas menyebabkan sangat haus sehingga
pasien minum banyak.
61
b. Mengumpulkan bahan dan data dalam pembuatan lembar monitoring
cairan
c. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang desain dan contoh lembar
monitoring
d. Mencetak lembar monitoring yang telah disetujui oleh mentor
2. Menyusun buku saku untuk pasien hemodialisa
a. Mengumpulkan bahan dan data dalam pembuatan buku saku
b. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang desain dan contoh buku
saku pasien
c. Mencetak buku saku pasien yang telah disetujui oleh mentor
3. Melakukan sosialisasi kepada teman sejawat di Unit Hemodialisa tentang
pentingnya edukasi pembatasan cairan kepada pasien, cara pengisisan lemar
monitring cairan dan buku saku pasien hemodialisa.
a. Koordinasi dengan kepala Unit Hemodialisa untuk sosialisasi dengan
teman sejawat tentang pentingnya edukasi pembatasan cairan kepada
pasien, cara pengisian lembar monitoring cairan dan buku saku pasien
hemodialisa.
b. Menyiapkan alat dan materi guna sarana sosialisasi
c. Melaksanakan kegiatan sosialisai dengan teman sejawat di Unit
Hemodialisa saat pergantian dinas.
4. Melakukan tindakan edukasi melalui media buku saku dan lembar
monitoring cairan serta cara pengisian buku saku dan lembar monitoring
cairan kepada pasien dan keluarga pasien
a. Melakukan edukasi melalui media buku saku dan lembar monitoring
cairan serta bagaimana cara pengisiannya saat melaksanakan tugas jaga
b. Memberikan buku saku dan lembar monitoring cairan kepada pasien
hemodialisa
c. Melakukan evaluasi tingkat kepatuhan pasien terhadap pembatasan
cairn
62
B.PROSES AKTUALISASI
KEGIATAN 1
63
ukur untuk menampung urin dan mengukur minum
agar memudahkan pasien dan hasil pengukuran dapat
akurat.
2. Mengumpulkan bahan dan data dalam pembuatan
lembar monitoring cairan
Kegiatan mengumpulkan bahan dan data dilakukan
pada hari minggu, 7 November 2021 pukul 15.00.
Penulis mencari buku mengenai menejemen cairan
pada pasien hemodialis di toko buku yang beralamat di
Taman Pintar jln sriwedani no 01 yogyakarta tetapi
tidak ada.Pada pukul 18.30 penulis mencari di aplikasi
belanja online,kemudian penulis menemukan 1 judul
buku yaitu”Buku Ajar Komplikasi Paisen
Hemodialisa” tetapi setelah di lakukan konfirmasi
kepada penjual, estimasi pengiriman buku 3-4 hari
karena buku yang di pesan harus di cetak terlebih
dahulu. Pada pukul 20.00, penulis memutuskan untuk
mencari bahan dan data dalam membut lembar
monitoring cairan di internet dan menemukan jurnal
keperawatan dengan judul “Pemantauan Intake
Outputcairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dapat
Mencegah Overloadcairan” kemudian penulis
membuat desain lembar monitoring cairan. Tanggal 12
November 2021, penulis membeli gelas ukur dan alat
minum di aplikasi bekanja online.
3. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang
desain dan contoh lembar monitoring
Pada hari Senin, 8 November 2021 pukul 10.00
penulis melakukan konsultasi dengan mentor tentang
desain dan contoh lembar monitoring cairan. Masukan
dari mentor adalah mentor sudah setuju dengan desain
yang di buat dan monitoring cairan dapat di lakukan
lebih awal dari jadwal yang sudah di tentukan.
64
4. Mencetak lembar monitoring yang telah disetujui
oleh mentor
Kegiatan di lakukan pada hari Selasa, 9 November
2021 pukul 8.30.Penulis melakukan pencetakan
lembar monitoring cairan di tempat fotocopy terdekat
tetapi hasil cetakan tidak memuaskan kemudian
penulis mencari tempat fotocopy lainnya dan
mencetak lembar monitoring cairan sebanyak 40
lembar.
Hambatan Penulis kesulitan dalam mencari buku mengenai
menejemen cairan pada pasien Hemodialisa karena
keterbatasan stok.
Solusi Penulis mencari di aplikasi belanja online dan menemukan
1 buku dan penulis juga mencari bahan dan data dari jurnal
di internet
Dafttar lampiran Foto kegiatan, lembar konsultasi dengan mentor, lembar
monitoring yang sudah jadi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan /Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
Kegiatan 1. Menyusun lembar monitoring cairan
Implementasi nilai-nilai dalam mata diklat ANEKA
Menejemen ASN
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengumpulkan bahan yang
akan di gunakan denagan mengutamakan kulaitas bahan,sumber yang di gunakan berasal
dari sumber yang dapat di pertanggung jawabnkan sehingga menghasilkan lembar
monitoring yang berkualitas dan dapat di pahami oleh pasien
Pelayanan Publik
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat lembar monitoring
cairan dibuat degan bahasa yang mudah dimengerti sehingga memberikan kemudahan
kepada pasien dalam pengisiannya.
Whole of goverment
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat lembar monitoring
cairan trlebih dahulu ber koordinasi dengan mentor dan berkoordinasi dengan teman
sejawat.
65
Sub Kegiatan :
1. Melakukan konsultasi materi yang akan dibuat dengan mentor
Akuntabilitas:
• Kepercayaan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil , Materi yang di konsultasikan
berasal dari sumber yang terpercaya dan sesuai dengan kegiatan yang akan di lakukan
• Kompeten
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memilih kegiatan yang
akan di lakukan sesuai dengan kompetensinya sebagai seorang perawat terampil.
Nasionalisme
• Menghargai pendapat
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengumpulkan materi
dengan menerima masukan dari teman sejawat dan dari mentor
• Musyawarah
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencari materi yang
akan di gunakan dengan bermusyawarah terlebih dahulu denagan mentor
Etika Publik
• Cermat
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengumpulkan materi
yang akan di gunakan dengan cermat sehingga meminimalkan kesalahan
• Sopan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil harus tetap mengutamakan
kesopanan dalam berkonsutasi dengan mentor sehingga hasilnya tidak bertentangan
dengan etika.
Komitmen Mutu
• Efektif
Sebagai Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil berkonsultasi dengan mentor
guna mendapatkan cara yang efektif untuk mencapai hasil yang maksimal.
• Mutu
Sebagai Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil melakukan konsiltasi dengan
mentor mengenai materi yang akan di gunakan agar mendapat materi yang berkualitas
Anti Korupsi
• Mandiri
66
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pengumpulan bahan dan data
secara mandiri tidak ada intervensi dan tidak membebani pihak lainn
• Kerja keras
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pengumpulan bahan dan data
menunjukkan sikap kerja keras karena mau berusaha dalam rangka pencapaian yang
optimal
Sub Kegiatan:
2. Mengumpulkan bahan dan data dalam pembuatan lembar monitoring cairan
Akuntabilitas:
• Integritas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencari bahan dan data
dengan penunh semangat dan pantang menyerah
• Tanggung Jawab
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencari bahan dan data
dengan menggunakan data yang dapat di pertanggung jawabkan
Nasionalisme
• Etos Kerja
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil menumpulkan data dan bahan
yang di gunakan dengan semangat dan pantang menyerah
• Menghargai pendapat
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengumpulkan data dan
bahan dengan menerima masukan dari teman sejawat
Etika Publik
• Tangnggung Jawab
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengumpulkan data dan
bahan dengan mencari bahan dari sumber yang dapat di pertanggung jawabkan
• Cermat
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengumpulkan bahan
dan data dengan cermat sehingga meminimalkan kesalahan
Komitmen Mutu
• Inovasi
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencari bahan dan data
67
harus berinovasi sehingga menghasilkan lembar monitoring yang informatif
• Mutu
Sebagai Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil melakukan konsiltasi dengan
mentor mengenai materi yang akan di gunakan agar mendapat materi yang berkualitas
sehingga menghasilkan lembar monitoring yang dapat berguna bagi pasien
Anti Korupsi
• Mandiri
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pengumpulanbahan dan data
secara mandiri tidak ada intervensi dan tidak membebani pihak lain
• Kerja keras
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pengumpulan bahan dan data
menunjukkan sikap kerja keras karena mau berusaha dalam rangka pencapaian yang
optimal
Sun Kegiatan:
3. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang desain dan contoh lembar
monitoring
Akuntabilitas:
• Jujur
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi dengan
mentor mengenai desin lembar monitoring sesuai dengan hasil sesungguhnya tanpa
ada yang di tambah maupun di kurangi
• Transparansi
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat termpil membuat pelaporan kepada
atasan sebagai bentuk transparansi setiap tindakan dan kegiatan didalam setiap
tindakan tidak ada yang ditambahkan atau dikurangi
Nasionalisme
• Musyawarah
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil tetap mengedepankan
musyawarah saat berkonsultasi dengan mentor untuk tujuan pencapaian bersama sesuai
dengan amalan pancasila yaitu sila ke 4
• Iklas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil melakukan konsultasi dengan
68
mentor dengan rasa iklas tanpa paksaan,tidak mengeluh dan dilakukan dengan sepenuh
hati Karena beribadah kepada Tuhan
Etika Publik
• Tanggung jawab
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil harus membuat desain dengan penuh
tanggung jawab karena berkaitan dengan tugasnya menyampaikan pesan kesehatan
kepada publik
• Profesional
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil haruslah professional dalam pembuatan
desain tanpa mengeluh dan selalu bersemangat
Komitmen Mutu
• Inovasi
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil, melakuan konsultasi dengan mentor
mengenai desain yang akan di buat dengan membauta desin yang inovatif
• Efisien
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi mengenai
desain yang akan di gunakan dengan terlebih dahulu di buat oleh penulis utuk
mengefisienkan waktu pembuatan
Anti korupsi
• Kemandirian
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat desain dan contoh
lembar monitoring secara mandiri
• Tanggung Jawab
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat desain dan contoh
lambar monitoring cairan dengan penuh tanggung jawab
Sub Kegiatan:
4. Mencetak lembar monitoring yang telah disetujui oleh mentor
Akuntabilitas
• Konsisten
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak lembar monitoring
sesuai dengan apa yang telah di konsultasikan dengan mentor
• Integritas
69
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak lembar monitoring
dengan penuh semangat dan pantang menyerah
Nasionalisme
• Amanah
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat termpil dalam membuat lembar
monitoring sesuai dengan apa yang sudh di konsultasikan dengan mentor
• Rela berkorban
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan kegiatan
mencetak lembar monitoring cairan menunjukkan sikap rela berkorban waktu,tenaga
dan tanpa mengharap imbalan dalam pelaksanaanya
Etika Publik
• Melakukan tugas sesuai perintah atasan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak lembar
monitoring cairan sesuai dengan arahan mentor yang telah di sepakati
• Cermat
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak lembar
monitoring cairan denagn hati – hati agar tidak terjadi kesalahan
Komitmen Mutu
• Kualitas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil saat melakukan kegiatan
mencetak lembar monitoring cairan tetap memperhatikan kualitas dari bahan yang
akan digunakan sehingga mendapatkan hasil yang optimal
• Efisien
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil saat sebelum mencetak lembar
monitoring cairan dengan meneliti kembali sehingga tidak menyebabkan kesalahan dan
pemborosan
Anti Korupsi
• Kemandirian
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil saat melakukan kegiatan
mencetak lembar monitoring cairan di lakukan secara mandiri
• Tanggung Jawab
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak lembar monitoring
cairan dengan penuh tanggung jawab sehinggan sesuai dengan yang di harapkan
70
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Kegitan pembuatan lembar monitoring cairan merupakan salah satu inovasi yang di buat
unruk membantu pasien dalam melakukan pemantauan asupan cairan, sehingga
penambahan BB pasien dapat terkontrol dan kualitas hidup pasien dapat meningkat.
Pada kegiatan tersebut penulis Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil
telah berkontribusi dalam mewujudkan Visi Kabupaten Sleman, Yaitu “Terwujudnya
Sleman Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera, Berdaya Saing, Menghargai
Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong” serta Mewujudkan Misi Kabupaten
Sleman, Yaitu “ Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan
pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau”
Penguatan Nilai Organisasi :
Penguatan nilai organisasi dalam membeuat lembar monitoring cairan, sesuai dengan nilai
budaya kerja Kabupaten Sleman, yaitu :
1. Inovatif
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat lembar
monitoring cairan merupakan langkah awal perwujudan sikap perilaku inovatif yaitu
selalu berupaya mencari cara kerja yang lebih efektif, efisien dan bermanfaat
2.Yakin dan Percaya Diri
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat lembar
monitoring cairan memiliki keyakinan bahwa lembar monitoring cairan yang di telah di
buat dapat membantu pasien dalam menjaga asupan cairannya sehingga kualitas hidup
asien dapat meningkat dan dapat menurunkan angka kematian.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Kegiatan membuat lembar monitoring cairan sebagai salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan sehingga kualitas pelayanan dpat lebih baik. Selain itu,
lembar monitoring yang di buat merupakan alat bantu bagi pasien untuk memonitoring
input dan output cairan sehingga dapat mengetahui seberapa banyak cairan yang harus di
minum.
Dalam prakteknya seorang CPNS yang berprofesi sebagai perawat terampil dalam
membuat lembar monitoring cairan memerlukan semangat dan kerja keras dalam mencari
referensi,karena penulis mencari buku mengenai menjemen caira psien hemodialisa
sangat suilit karena stok terbatas dan tidak semua toko buku menyediakannya.Selain itu
71
dalam membuat lembat monitoring cairan dilakukan dengan penuh tanggung jawab
sehingga informasi yang didapat oleh pasien jelas dan bermanfaat serta membutuhkan
konsistensi dalam pelaksanaanya serta usaha yang terbaik agar mendapatkan hasil yang
terbaik.
Yogyakarta, 9 November 2021
Disetujui Oleh
Mentor
72
Lapiran Bukti Kegiatan 1
Sub Kegiatan 1. Melakukan konsultasi materi yang akan dibuat dengan mentor
73
Gambar 22. Mencari buku di shoping tanggal 7/11/2021 dan membeli buku di aplikasi
belanja online taggal 7/11/2021
74
Gambar 23. Mencari materi tentang monitoring cairan di internet dan membuat desain
lembar monitoring cairan
Gambar 24. Membeli alat minum dan gelas ukur untuk pasien
75
Sub Kegiatan 3. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang desain dan contoh
lembar monitoring
Gambar 25. Melakukan konsultasi desain lembar monitoring cairan tanggal 8/11/2021
76
Kegiatan 4. Mencetak lembar monitoring yang telah disetujui oleh mentor
77
PROSES AKTUALISASI
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
KEGIATAN 2
Kegiatan / Tahap Kegiatan 1 : Menyusun buku saku untuk pasien
Kegiatan / Output sub Hemodialisa
kegiatan Sub Kegiatan :
1. Mengumpulkan bahan dan data dalam membuat buku
saku yang komunikatif dan mudah dipahami.
2. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang desain
dan isi buku saku.
3. Mencetak buku saku yang telah disetujui oleh mentor.
Output kegiatan :
Tersusunya 1 buah jenis buku saku yang berisikan edukasi
tentang monitoring caitan,cara melakukan monitoring
cairan, BB kering, BB datang, BB pulang, UFG, dan
Balance cairan
Tanggal 7 November 2021 - 26 November 2021
Target Capaian Tingkat keberhasilan yaitu 100% yaitu Tersusunya 1 buah
jenis buku saku yang berisikan edukasi tentang monitoring
caitan,cara melakukan monitoring cairan, BB kering, BB
datang, BB pulang, UFG, dan Balance cairan
Diskripsi Proses 1. Mengumpulkan bahan dan data dalam membuat
buku saku yang komunikatif dan mudah dipahami.
Kegiatan mengumpulkan bahan dan data dilakukan pada
hari Minggu, 7 November 2021 pukul 15.00, penulis
mencari buku mengenai menejemen cairan pada pasien
hemodialis di toko buku yang beralamat di Taman Pintar
jln sriwedani no 01 yogyakarta tetapi tidak ada. Pukul
18.30 penulis mencari di aplikasi belanja
online,kemudian penulis menemukan 1 judul buku
yaitu”Buku Ajar Komplikasi Paisen Hemodialisa” tetapi
setelah di lakukan konfirmasi kepada penjual, estimasi
pengiriman buku 3-4 hari karena buku yang di pesan
78
harus di cetak terlebih dahulu. Pada hari Rabu, 10
November 2021 penulis mencari bahan dan data dalam
membuat buku saku di internet dan menemukan buku
keperawatan dengan judul “Manajemen Cairan Pada
Pasien Hemodialisis Untuk Meningkatkan Kualitas
Hidup” dan leafleat mengenai pemantauan cairan. Hari
Kamis, 12 November 2021 ”Buku Ajar Komplikasi
Paisen Hemodialisa”sampai dan penulis gunakan untuk
membuat materi pada buku saku. Penulis membuat
desain dan contoh buku saku dari tanggal 10 – 16
November 2021.
2. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang desain
dan isi buku saku.
Pada hari Kamis, 17 November 2021 pukul 10.00 penulis
melakukan konsultasi dengan mentor tentang desain dan
contoh buku saku. Masukan dari mentor adalah pada
materi buku saku di tambahkan sumber buku atau jurnal.
3. Mencetak buku saku yang telah disetujui oleh
mentor.
Kegiatan di lakukan pada hari Jumat, 19 November 2021
pukul 10.00, penulis mengunjungi tempat percetakan
yang bernama “Renjana Offset” yang beralamat di
Jl.Raya Berbah, Tampungan, Rt 05 Rw 38,
Karangmoncol, Noyokerten, Sendangtirto, Berbah,
Sleman. Penulis melakukan pemesanan untuk mencetak
buku saku sebanyak 50 buah dengan estimasi 5-6 hari.
Pada hari Kamis, 25 November 2021 buku saku sudah
selesai proses pencetakan dan penulis mengambil buku
saku pada hari Jumat, 26 November 2021 pukul 10.00
79
3. Penulis kesulitan mecari tempat percetakan karena
jumlah buku yang akan di cetak jumlahnya di bawah
ketentuan minimal order (100 buku).
Solusi 1. Penuis mencari di aplikasi belanja online dan
menemukan 1 buku dan penulis juga mencari bahan
dan data dari jurnal di internet
2. Meminta bantuan teman untuk membuat desain
buku saku
3. Mencari temat percetakan di media sosial yang
dapat menerima pencetakan buku di bawah 100 bua
buku.
Dafttar lampiran Foto kegiatan , Buku saku yang sudah jadi, Buku tentang
Hemodialisa, Artikel mengenai Hemodialisa, Desain buku
saku, Lembar konsultasi dengan mentor
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan /Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
Kegiatan 1. Menyusun buku saku untuk pasien Hemodialisa.
Implementasi nilai-nilai dalam mata diklat ANEKA
Manajeman ASN
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat dalam membuat buku saku harus
bertanggung jawab dengan informasi yang di berikan.
Sebagai seorang ASN sikap tersebut menuntut untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-
baiknya dalam hal menjalankan tugas pokoknya, dalam hal ini membuat media untuk
peningkatan kepatuhan pasien terhadap pembatasan cairan dalam rangka melakukan upaya
promotif seperti yag tertuang di permenpan nomor 25 tahun 2014 tentang jabatan
Fungsional Perawat.
Pelayanan Publik
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat buku saku harus
jelas dan dapat di pahami agar bermanfaat bagi pasien sehingga kualitas hidup pasien dapat
meningkat.
Whole of Government
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat buku saku terlebih
dahulu melakukan koordinasi dengan kepala unit untuk membuat kesepakatan bersama
terkait dengan isi dan desain buku saku yang akan digunakan sebagai sarana
80
edukasi,sehingga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah dan keputusan
bersama.
Sub Kegiatan :
1. Mengumpulkan bahan dan data dalam membuat buku saku yang komunikatif
dan mudah dipahami.
Auntabilitas :
Kejelasan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencari data dan bahan
yang akan di gunakan menggunakan sumber yang jelas dan akurat
Transparansi
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pengumpulan data
dibutuhkan transparansi dan keterbukaan tidak ada yang ditambahkan atau dikurangi
Nasionalisme
Keimanan dan ketakwaan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil segala keputusan yang diambil
harus berdasarkan iman dan takwa kepada Tuhan YME, sehingga keputusan yang
diambil berlandaskan guna kepentingan publik dalam ini guna meningkatkan kualitas
kesehatan
Etos kerja
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengumpulkan data dan
bahan untuk membuat buku saku harus dengan semangat dan pantang menyerah
Etika Publik
Tanggung jawab
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat buku saku
menggunakan data dan bahan yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya
Cermat
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pengumpulan data haruslah
cermat dalam mengambil narasumber dan referensi yang tepat
Komitmen Mutu
Inovasi
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pengumpulan bahan data
haruslah mampu menghasilkan inovasi dalam pembuatan desain buku saku yang
81
komunikatif dan efisien
Kualitas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencari data dan informasi
tetap mengutamakan kualitas dari sumber yang terpercaya karena menentukan kualitas
dari materi buku saku yang akan digunakan sebagai sarana informasi kesehatan untuk
masyarakat.
Anti Korupsi
Mandiri
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil pengumpulan data dilakukan
sendiri oleh penulis tanpa ada intervensi dari orang lain dan tidak membebani rekan
yang lain
Kerja keras
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pengumpulan bahan dan data
menunjukkan sikap kerja keras karena mau berusaha dalam rangka pencapaian yang
optimal
Sub Kegiatan:
2. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang desain dan isi buku saku.
Akuntabilitas
Kepemimpinan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil harus melibatkan pimpinan
dalam pengambilan keputusan karena lingkungan yang akuntabel adalah dari bawah ke
atas
Kejelasan Target
Sebagai seorang peseta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsultasi
dengan mentor yang sangat paham kondisi lapangan sehingga kegiatan meiliki target
yang jelas.
Nasionalisme
Musyawarah
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam membuat buku saku
harus melakukan musyawarah dengan mentor mengenai bahan dan materi yang akan di
gunakan
Menghargai Pendapat
82
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil selalu menghargai pendapat
mentor saat melakukan konsultasi.
Etika Publik
Sopan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan konsutasi
dengan mentor harus dengan sikap sopan
Hormat
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil harus menghargai pendapat dan
saran mentor.
Komitmen Mutu
Efektif
Sebagai Seorang peserta latsar CPNS perawat terampil berkonsultasi dengan pimpinan
guna mendapatkan cara yang efektif guna mencapai hasil yang maksimal.
Kreatifitas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil membuat desain terlebih dahulu
sebelum berkonsultasi membutuhkan kreatifitas sehingga menghasilkan tampilan yang
menarik.
Anti Korupsi
Jujur
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengkonsultasikan
dengan atasan berasaskan kejujuran dalam bertindak dan perkataan tidak ada yang
ditambahkan atau dikurangi.
Berani
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil harus berani mengungkapkan
pendapat saat berkonsultasi dengan atasan dan berani menerima kritik dan saran
Sun Kegiatan:
3. Mencetak buku saku yang telah disetujui oleh mentor.
Akuntabilitas
Konsistensi
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil mempunyai perencanaan
tindakan dimulai dari pengumpulan data serta melibatkan pimpinan dalam mengambil
keputusan langkah terkahir adalah mencetak sebagai bentuk dari konsistensi
83
Bertanggung jawab
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil bertanggung jawab dalam
membuat sarana edukasi yang akan digunakan untuk masyarakat sehingga informasi
yang didapat jelas dan bermanfaat serta membutuhkan konsistensi dalam pelaksanaanya
serta usaha yang terbaik agar mendapatkan hasil yang terbaik guna kepentinngan
masyarakat.
Nasionalisme
Rela Berkorban
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil harus mempunyai sikap rela
berkorban meluangkan waktu,tenaga dalam pembuatan buku saku tanpa mengeluh
Cinta tanah air
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil saat melakukan mencetak buku
saku menunjukkan sikap kepedulian terhadap terciptanya kualitas kesehatan yang lebih
baik sehingga menciptakan pembangunan disektor kesehatan kedepannya merupaka
bukti cinta kepada tanah air
Etika Publik
Sopan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pembuatan dan
pencetakan buku saku harus tetap memperhatikan etika kesopanan sehingga tidak
menyinggung pihak-pihak tertentu.
Iklas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mencetak buku saku
dilakukan dengan iklas tanpa mengeluh dan tanpa mengharap imbalan.
Komitmen Mutu
Kreatifitas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pembuatan buku saku
harus mengutamakan kreatifitas dalam penyajian sehingga menarik dan komunikatif
Kualitas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pembuatan buku saku
harus tetap mengutamakan kualitas dari isi penyajian yang digunakan sebagai sarana
edukasi.
Anti Korupsi
Jujur
84
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil harus jujur dalam pencetakan
buku saku, baik dalam jumlah dan fungsinya.
Peduli
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil menunjukkan sikap peduli
dengan memperhatikan desain dan isi yang akan dicetak sehinngga mendapatkan hasil
yang terbaik guna kepentingan umum dalam hal ini meningkatkan kualitas kesehatan
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Kegitan menyusun buku saku untuk pasien Hemodialisas alah satu inovasi yang di buat
untuk membantu pasien dalam melakukan pemantauan kenaikan BB pasien, sehingga
penambahan BB pasien dapat terkontrol dan kualitas hidup pasien dapat meningkat.
Pada kegiatan tersebut penulis Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil telah
berkontribusi dalam mewujudkan Visi Kabupaten Sleman, Yaitu “Terwujudnya Sleman
Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera, Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan
dan Memiliki Jiwa Gotong Royong” serta Mewujudkan Misi Kabupaten Sleman, Yaitu “
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan
yang berkualitas dan terjangkau”
Penguatan Nilai Organisasi :
Penguatan nilai organisasi dalam menyusun buku saku untuk pasien Hemodialisas, sesuai
dengan nilai budaya kerja Kabupaten Sleman, yaitu :
1.Inovatif
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyusun buku saku untuk
pasien Hemodialisas merupakan perwujudan sikap perilaku inovatif yaitu selalu berupaya
mencari cara kerja yang lebih efektif, efisien dan bermanfaat
2.Yakin dan Percaya Diri
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyusun buku saku untuk
pasien Hemodialisas memiliki keyakinan menyusun buku saku untuk pasien Hemodialisas
yang telah di buat dapat membantu pasien dalam menstabilkan kenaikan BB sesua dengan
perhitungan kenaikan berat badan interdialytic WheighT Gaint (IDWG), sehingga kualitas
hidup pasien dapat meningkat dan dapat menurunkan angka kematian.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Kegiatan membuat buku saku sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan sehingga kualitas pelayanan dpat lebih baik. Selain itu, buku saku yang di buat
merupakan alat bantu bagi pasien untuk memantau kenaikan berat badan interdialytic
85
WheighT Gaint (IDWG), sehingga dapat mengetahui apakah berat badan pasien dapat
terkontrol dan sebagai evaluasi apakah pasien dapat patuh dalam melakukan pembatasan
cairan.
Dalam prakteknya seorang CPNS yang berprofesi sebagai perawat terampil dalam
membuat buku saku memerlukan semangat dan kerja keras dalam mencari
referensi,karena penulis mencari buku mengenai menjemen caira pasien hemodialisa
sangat sulit karena stok terbatas dan tidak semua toko buku menyediakannya.Selain itu
dalam membuat buku saku dilakukan dengan rasa iklas ,rela mengorbankan tenaga, waktu
dan materi agar mendapatkan buku saku yang berkualitas baik. Selain itu pula dalam
pembuatan buku saku di lakukan denganpenuh tanggung jawab sehingga informasi yang
didapat oleh pasien jelas dan bermanfaat serta membutuhkan konsistensi dalam
pelaksanaanya serta usaha yang terbaik agar mendapatkan hasil yang terbaik.
Yogyakarta, 26 November 2021
Disetujui Oleh
Mentor
86
Lapiran Bukti Kegiatan 2
Sub Kegiatan 1. Mengumpulkan Bahan Dan Data Dalam Pembuatan Buku Saku.
Gambar 27. Mencari Buku Di Shoping Dan Di Aplikasi Belanja Onine Pada Hari
Minggu, 7/11/2021
87
Gambar 28. Mencari Materi Untuk Pembuatan Buku Saku Di Internet Pada Hari Rabu, 10
November 2021
88
Gambar 30. Membuat Desain Dan Contoh Buku Saku Pada Tanggal 10 – 16 November
2021
89
Sub Kegiatan 2. Melakukan Konsultasi Dengan Mentor Tentang Desain Dan Contoh
buku saku
Gambar 31. Melakukan Konsultasi Desain Buku Saku Pada Hari Rabu, 17 November
2021
90
Sub Kegiatan 3. Mencetak Buku Sku Yang Telah Disetujui Oleh Mentor
Gambar 32. Melakukan Pemesanan Untuk Mencetak 50 Buah Buku Saku Pada Hari Jumat,
19 November 2021
91
Gambar 33. Mengambil Buku Saku Yang Sudah Jadi Pada Hari Jumat, 26 November 2021
92
PROSES AKTUALISASI
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
KEGIATAN 3
Kegiatan / Tahap Kegiatan 3 : Melakukan sosialisasi kepada teman
Kegiatan / Output sub sejawat di Unit Hemodialisa tentang pentingnya edukasi
kegiatan pembatasan cairan kepada pasien, cara pengisian lemar
monitoring cairan dan buku saku pasien hemodialisa
Sub Kegiatan :
1. Koordinasi dengan kepala Unit Hemodialisa untuk
sosialisasi dengan teman sejawat di Unit Hemodialisa
tentang pentingnya edukasi pembatasan cairan kepada
pasien, cara pengisian lembar monitoring cairan dan
buku saku pasien hemodialisa.
2. Menyiapkan alat dan materi guna sarana sosialisasi.
3. Melaksanakan kegiatan sosialisai dengan teman sejawat
di Unit Hemodialisa saat pergantian dinas .
Output kegitan :
Terlaksananya sossialisasi kepada teman sejawat di Unit
Hemodialisa dengan baik
Tanggal 25 November 2021 - 29 November 2021
Target Capaian Tingkat keberhasilan yaitu 100% dimana semua perawat di
Unit Hemodialisa mengikuti kegiatan sosialisasi
Diskripsi Proses 1. Koordinasi dengan kepala Unit Hemodialisa untuk
sosialisasi dengan teman sejawat di Unit
Hemodialisa tentang pentingnya edukasi
pembatasan cairan kepada pasien, cara pengisian
lembar monitoring cairan dan buku saku pasien
hemodialisa.
Koordinasi dengan kepala Unit Hemodialisa dilakukan
pada tanggal 25 November 2021 pukul 14.00. hasil
koordinasi dengan kepala Unit Hemodialisa adalah
kegiatan sosialisasi di laksanakan pada hari Senin, 29
November 2021 bersamaan dengan rapat rutin bulanan
93
di Unit Hemodialisa. Undangan sosialisasi cukup
dengen pesan WA Grup di tunjukan kepada semua
perawat Unit Hemodialisa. Materi dan alat yang di
gunkan untuk sosisalisasi di siapkan dengan teliti.
Kegiatan sosialisasi tidak bisa di laksanakan pada hari
Sabtu, 27 November 2021 dikarenakan bersamaan
dengan kegiatan PITNAS IPDI sehingga jadwal
sosialisasi di undur pada hari Senin, 29 November 2021
2. Menyiapkan alat dan materi guna sarana sosialisasi.
Kegiatan di laksanakan pada Hari Jumat, 26 November
2021 pukul 10.00. Penulis menyusun modul materi yang
akan di gunakan untuk sosialisasi. Selain itu penulis
juga menyiapkan lembar monitoring cairan sebanyak 8
buah, buku saku sebanyak 8 buah, gelas ukur untuk urin
sebanyak 8 buah, gelas ukur untuk minum sebanyak 8
buah dan membuat 1 lembar daftar hadir untuk di isi
dan di tanda tangani oleh peserta.
3. Melaksanakan kegiatan sosialisai dengan teman
sejawat di Unit Hemodialisa saat pergantian dinas.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, 29 November
2021 pukul 14.00. Sosialisasi dengan menggunakan
buku saku, lembar monitoring , gelas ukur untuk
menampung urin dan gelas ukur untuk minum yang
sudah di persiapkan dan di bagikan kepada masing-
masing peserta sosialisasi. Penulis menjelaskan materi
kegiatan dengan menggunakan modul materi yang
sudah di buat.Kegiatan di laksanakan selama 30 Menit.
Pada akhir acara di lakukan pengisisn daftar hadir.
Hambatan -
Solusi -
Dafttar lampiran Daftrar Hadir, Foto Kegiatan, Lembar Monitoring Cairan,
Buku Saku, Gelas Ukur Untuk Urin, Gelas Ukur Untuk
Minum.
94
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan /Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
Kegiatan 3. Melakukan sosialisasi kepada teman sejawat di Unit Hemodialisa
tentang pentingnya edukasi pembatasan cairan kepada pasien, cara pengisian lemar
monitoring cairan dan buku saku pasien hemodialisa
Implementasi nilai-nilai dalam mata diklat ANEKA
Menejemen ASN
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalammemberikan sosialisasi
dengen profesional dan berintegritas agar sosialisasi dapat di terima dan di pahami
sehingga dalam memberikan informasi kepada pasien sesui dengan yang di harapkan agar
kualitas hidup pasien dapat menigkat
Pelayanan Publik
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dengan melibatkan teman sejawat dalam
upaya promotif kesehatan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat/public
terkait informasi kesehatan lebih cepat dan efisien sehingga meningkatkan kepuasan
pelanggan
Whole of Goverment
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil harus mampu berkoordinasi denagan kepala
unit dan teman sejawat agar tujuan dalam memberikan pelayanan dapat tercapai
Sub Kegiatan :
1. Koordinasi dengan kepala Unit Hemodialisa untuk sosialisasi dengan teman
sejawat di Unit Hemodialisa tentang pentingnya edukasi pembatasan cairan
kepada pasien, cara pengisian lembar monitoring cairan dan buku saku
pasien hemodialisa
Akuntabilitas
Kepemimpinan
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil sebelum melakukan sosialisasi harus
berkoordinasi terlebih dahulu dengankepala unit dn teman sejawat mengenai tempat
dan waktu pelaksaan agar dalam proses sosialisasi dapat berjalan dengan baik,maka di
butuhkan epemimpinan yang baik pula
Integritas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil melakukan koordinasi dengan
kepala ruang untuk melakukan sosialisasi dengan teman sejawat tentang pentingnya
95
edukasi pembatasan cairan kepada pasien, cara pengisian lembar monitoring cairan dan
buku saku pasien hemodialisa, menunjukkan integritas dimana semua komponen ikut
dilibatkan
Nasionalisme
Musyawarah
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam berkoordinasi harus
mengedepankan musyawarah untuk mufakat sesuai pengamalan pancasile sila ke 4
Kerjasama
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan koordinasi
dengan kepala ruang menunjukan kerjasama yang baik dalam sebuah tim
Etika Publik
Sopan dan hormat
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam berkoordinasi dengan
kepala ruang harus bersikap sopan dan hormat dalam bersikap
Sikap hormat
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan koordinasi
dengan ikhlas tanpa tekanan oleh pihak manapun
Komitmen Mutu
Efekatif
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan koordinasi
dengan melibatkan kepala ruang di harapkan kegiatan akan berjalan dengan efektif
Mutu
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan sosialisasi
kepada teman sejawat merupakan salah satu tindakan untuk meningkatkan mutu
pelayanan
Anti Korupsi
Keberanian
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil harus memiliki keberanian
untuk berkoordinasi dengan kepala ruang agar tujuan dari kegiatan dapat terlaksana
Kejujuran
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan koordinasi
dengan kepala ruang menyampaikan maksud dan tujuan dengan jujur agar tidak terjadi
miss komunikasi
96
Sub Kegiatan:
2. Menyiapkan alat dan materi guna sarana sosialisasi.
Akuntabilitas
Taggung Jawab
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan alat dan
materi sesuai dengan materi yang akan di berikan agar sosialisasi berjalan lancar tanpa
hambatan
Kejelasan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapakan alat dan
materi dengan benar yang berasal dari sumber yang dapat di percaya
Nasionalisme
Rela berkorban
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan alat dan
bahan dibutuhkan sikap rela berkorban (mengorbankan tenaga,waktu dan biaya dalam
persiapannya).
Amanah
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan alat dan
bahan materi harus selalu amanah dimana kegiatan tersebut dilakukan guna
mengoptimalkan hasil yang akan diharapkan dilakukan tanpa mengeluh karena
merupakan amanah yang harus dilakukan.
Etika Publik
Iklas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan alat dan
materi dibutuhkan rasa keiklasan dalam melakukannya tanpa keinginan untuk
mendapatkan imbalan
Tanggap
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil harus tanggap dalam
menyiapkan bahan dan materi yang tepat guna sehingga bermanfaat dengan optima
Komitmen Mutu
Kreatifitas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam menyiapkan alat dan
bahan dibutuhkan kreatifitas sehingga tepat fungsi dan sasaran.
97
Kualitas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil menyiapkan bahan dan materi
harus tetap mengutamakan kualitas sehingga tepat guna dan fungsi dalam
pelaksanaanya.
Anti Korupsi
Disiplin
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil mempersiapkan alat dan materi
dengan disiplin sehingga tepat waktu dan sasaran pelaksanaan
Sederhana
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil mempersiapkan alat dan materi
secara sederhana tidak melakukan pemborosan dan tepat guna disesuaikan dengan
jumlah peserta sosialisasi dalam pelaksanaannya
Sun Kegiatan:
3. Melaksanakan kegiatan sosialisai dengan teman sejawat di Unit Hemodialisa
saat pergantian dinas
Akuntabilitas
Integritas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil Melakukan kegiatan sosialisasi
dengan teman sejawat menunjukkan sikap integritas dimana semua komponen ikut
dilibatkan
Konsistensi
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil menunjukkan sikap konsistensi
dengan melakukan sosialisasi dengan teman sejawat sebagai kegiatan aktualisasi
setelah melakukan koordinasi dengan kepala ruang dan menyiapkan alat dan bahan.
Nasionalisme
Musyawarah
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat teampil dalam melakukan sosialisasi
dengan teman sejawat tetap dilakukan dengan cara bermusyawarah dimana tetap
memperhatikan pendapat dan masukan teman sejawat
Kerjasama
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan sosialisasi
menunjukkan sikap kerjasama yang baik antar teman sejawat dan dalam
98
berlangsungnya kegiatan juga membutuhkan kerjasama yang baik antar teman sejawat
perawat.
Etika Publik
Iklas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan sosialisasi
dilakukan dengan keiklasan tanpa paksaan dari semua pihak serta mengutamakan
untuk kepentingan pelayanan
Sopan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan sosialisasi
harus memperhatikan kesopanan baik dalam hal tutur kata dan tindakan.
Komitmen Mutu
Inovasi
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil melakukan sosialisasi guna mencapai
kesepakatan dalam upaya inovasi dalam pelaksaan promotif perilaku hidup bersih
sehat agar tercipta kualitas kesehatan individu yang optimal.
Efektif
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil melakukan koordinasi dengan
cara dan tehnik yang efektif sehingga didapatkan hasil yang optimal dimana semua
pegawai perawat samba sari dapat terlibat dalam kegiatan
Anti Korupsi
Peduli
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan sosialisasi
mengedepankan sikap peduli terutama teruntuk peningkatan pelayanan dan melakukan
sosialisasi merupakan bentuk kepedulian perawat terhadap peningkatan kesehatan
masyarakat
Sederhana
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil melakukan sosialisasi dengan
cara yang sederhana dan tepat guna tidak ada pemborosan baik dalam segi waktu dan
pelaksanaanya.
99
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Kegitan melakukan soialisasi kepada teman sejawat tentang pentingnya edukasi
pembatasan cairan kepada pasien, cara pengisisan lemar monitring cairan dan buku saku
pasien hemodialisa merupakan cara penulis dalam berkoordinasi dengan teman sejawat
dalam meningkatkan mutu pelayanan.
Pada kegiatan tersebut penulis Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil telah
berkontribusi dalam mewujudkan Visi Kabupaten Sleman, Yaitu “Terwujudnya Sleman
Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera, Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan
dan Memiliki Jiwa Gotong Royong” serta Mewujudkan Misi Kabupaten Sleman, Yaitu “
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan
yang berkualitas dan terjangkau” dan “Menguatkan budaya masyarakat yang saling
menghargai dan jiwa gotong royong”
Penguatan Nilai Organisasi :
Penguatan nilai organisasi dalam melakukan sosialisasi kepada teman sejawat tentang
pentingnya edukasi pembatasan cairan kepada pasien, cara pengisisan lemar monitring
cairan dan buku saku pasien hemodialisa, sesuai dengan nilai budaya kerja Kabupaten
Sleman, yaitu :
1.Selaras
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan sosialisasi kepada
teman sejawat denagn mejaga hubungan yang harmonis yaitu menjaga komunikasi dengan
baik, saling menghormati, tidak mementingkan egois, menghargai teman sejawat apabila
terdapat masukan
2.Akal Budi
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan sosialisasi
dengan teman sejawat dengan menjunjung tinggi integritas yaitu dengan memberikan
edukasi dengan sumber yang benar dan dapat di pertanggung jawabkan, konsisten antara
perkataan dan perbuatan, berani menyatakan fakta apa adanya, menjunjung tingg etika, dan
berkomunikasi dengan satun.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Kegiatan sosialisasi tentang pentingnya edukasi pembatasan cairan kepada pasien, cara
pengisian lembar monitoring cairan dan buku saku pasien hemodialisa merupakan salah
satu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman teman
sejawat serta cara mengaplikasikannya kepada pasien sehingga teman sejawat dapat ikut
100
serta berkontribusi dalalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pembatasan cairan.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan sosialisasi ini di perlukan koordinasi dengan kepala Unit
Hemodialisa dan kerja sama dengan teman sejawat di Unit Hemodialisa dengan baik
sehingga kegiatan sosialisai dapat berjalan dengan lacar.
Yogyakarta, 29 November 2021
Disetujui Oleh
Mentor
101
Lapiran Bukti Kegiatan 3
Sub Kegiatan 1. Koordinasi dengan kepala Unit Hemodialisa untuk sosialisasi dengan
teman sejawat di Unit Hemodialisa tanggal 25 November 2021
102
Sub Kegiatan 2. Menyiapkan alat dan materi guna sarana sosialisasi
103
Gambar 37. Gels Ukur Untuk Minum
104
Gambar 39. Membuat Modul Materi Sosialisasi Dan Daftar Hadir
105
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAMBANAN
Jalan Prambanan-Piyungan Km.7, Delegan, Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta 55572
Informasi (0274) 4398356, Instalasi Gawat Darurat (IGD) (0274) 4398357, Faksimile (0274) 4398570
Website: rsudprambanan.slemankab.go.id, Email : rsud.prambanan@slemankab.go.id
DAFTAR HADIR
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Acara :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Mentor
106
MODUL MATERI SOSIALISASI PENTINGNYA EDUKASI PEMBATASAN
CAIRAN KEPADA PASIEN, CARA PENGISIAN LEMAR MONITORING
CAIRAN DAN BUKU SAKU PASIEN HEMODIALISA
A. Latar Belakang
Ginjal adalah sepasang organ yang bekerja dengan cara membersihkan
darah, mengeluarkan kotoran, serta membuang kelebihan cairan dari tubuh.
Kotoran dan cairan tersebut kemudian dialirkan ke kandung kemih untuk
dibuang sebagai urine, namun untuk beberapa kondisi, ginjal bisa saja
mengalami gangguan sehingga tidak mampu lagi menjalani fungsinya dengan
baik atau disebut juga gagal ginjal. Ketika ginjal tidak mampu menjalankan
fungsinya, akan terjadi penumpukan limbah, racun, dan cairan di dalam tubuh.
Kondisi ini umumnya dialami oleh penderita penyakit ginjal kronis atau gagal
ginjal.Jika fungsi ginjal hilang sebanyak 85–90 persen, maka penderita
diharuskan untuk melakukan cuci darah agar terhindar dari beragam
komplikasi yang membahayakan nyawa.
Dalam melakukan proses cuci darah, ada dua metode yang bisa dapat
dipilih, yaitu hemodialisis atau dialisis peritoneal. Hemodialisis saat ini adalah
pilihan terbanyak untuk menggantikan peran dan fungsi ginjal yang sudah
mengalami kerusakan. Permasalahan pada banyak pasien hemodialisis salah
satunya adalah ketidakpatuhan pasien dalam pembatasan intake cairan.
Ketidakpatuhan pasien dalam membatasi intake cairan ini dapat menyebabkan
kelebihan volume cairan dalam tubuh yang berefek pada terjadinya komplikasi
penyakit gagal ginjal kronik. Bagi pasien CKD, status hidrasi yang normal
merupakan hal yang sangat penting. Maka dari itu, pemantauan cairan yang
107
dikonsumsi penderita harus diawasi dengan seksama. Karena rasa haus bukan
lagi petunjuk yang dapat dipakai untuk mengetahui hidrasi tubuh. Asupan
cairan yang terlalu sedikit akan mengakibatkan dehidrasi, hipotensi dan
memperberat gangguan fungsi ginjal. Parameter yang tepat untuk diamati
selain data asupan dan pengeluaran cairan yang dicatat dengan tepat adalah
pengukuran berat badan harian.
B. MATERI LEMBAR MONITORING CAIRAN DAN BUKU SAKU
Nama :
Umur :
Jumlah
(ml) / 24
jam
108
2. BUKU SAKU
A. Tujuan Hemodialisa
1. Membuang zat sisa metabolisme di dalam tubuh.
Zat sisa metabolisme ini berupa urea, kreatinin, dan asam. Kelebihan zat
urea di dalam tubuh menyebabkan warna urin terlihat gelap dan biasanya
bercampur dengan darah, mengalami nyeri pada bagian sendi, tulang, tulang
bagian belakang, serta keram otot. Kelebihan zat kreatinin biasanya akan
menunjukan gejala seperti lebih cepat merasa lelah, sakit pada bagian
kepala, mengalami sesak nafas, jumlah air seni yang berkurang, hingga
mengalami penurunan kesadaran.
2. Membuang kelebihan air di dalam tubuh.
Kelebihan sisa air ini bisa menimbulkan penumpukan air di paru-paru dan
jantung yang menyebabkan kondisi gawat darurat. Sehingga cuci darah
sangat diperlukan untuk membung kelebihan cairan di dalam tubuh
3. Mempertahankan sistem buffer yang ada di dalam tubuh.
Buffer merupakan sebuah zat yang bertugas untuk mempertahakan PH, jika
di dalam darah manusia tidak memiliki buffer, maka saat kita
mengkonsumsi minuman seperti jus jeruk yang asam, tubuh akan
mengalami asidosis. Asidosis merupakan sebuah kondisi tubuh yang
memiliki kadar asam yang sangat tinggi. Untuk penderita penyakit
gangguan ginjal, kondisi ini sangat mungkin bisa terjadi karena ginjal tindak
mampu membuang kadar asam yang sudah berlebihan di dalam tubuh dan
menjadi salah satu tujuan hemodialisis dilakukan.
4. Mengembalikan kadar elektrolit di dalam tubuh.
Beberapa contoh elektrolit penting yang ada di dalam tubuh manusia seperti
sodium yang berfungsi mengatur fungsi otot saraf, klorida yang berperan
dalam proses pencernaan, kalium yang membantu dalam kesehatan tulang,
magnesium sebagai pengatur kadar gula di dalam darah, dan beberapa
elektrolit lainnya. Ketika ginjal mengalami gangguan, ternyata berdampak
pada keseimbangan cairan elektrolit di dalam tubuh. Oleh karena itulah
dilakukan cuci darah agar kadar elektrolit di dalam tubuh menjadi seimbang
kembali. (Cholina, 2020)
109
B. Pengaturan Cairan
Pengaturan cairan dilakukan dengan cara mencatat pemasukan dan pengeluaran
cairan serta berat badan. Pemasukan cairan meliputi jenis dan jumlah makanan
maupun cairan, Sedangkan pengeluaran cairan adalah jumlah urin, muntah dan
diare. (Cholina, 2020)
C. Berat Badan Kering
Berat badan dimana pasien merasa nyaman, tidak sesak nafas, badan tidak
bengkak namum juga tidak terlalu ringan, tidak dehidrasi dan berat badan yang
di gunakan sebagai target saat melakukan Hemodialisa.Berat badan kering di
evaluasi setidaknya setiap 6 bulan. (Cholina, 2020)
D. Pengukuran BB antar HD / interdialitic Weight Gaint (IDWG)
Tujuan pengukuran BB antar HD adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan
pasien dalam pengturan cairan. Penambahan BB antar HD yang dapat di
toleransi oleh tubuh adalah 1 – 2 kg , atau berkisar 2,5 – 3,5 % dari BB kering.
Untuk mengetahui persentase kenaikan BB antar HD dilakukan dengan
membandingkan kenaikan BB pasien setelah HD dengan BB pasien sebelum HD
berikutnya. Misalnya BB pasien post HD ke 1 adalah 54 kg, BB pasien sebelum
HD ke II adalah 58 kg, maka persentasi kenaikan BB antar HD :
(58-54) : 58 X 100% = 6,8 %.
E. Penyebab Peningkatan Asupan Cairan
1. Meningkatnya asupan garam
Asupan garam yang tinggi akan menyebabkan terjadinya hipertensi,
bengkak,gagal jantng, pembengkakan paru dan kerusakan fungsi ginjal.
Asupan garam juga memicu haus dan jika mengkonsumsinya terlalu banyak
dapat meningkatkan asupan cairan.
2. Kadar gula darah yang tidak terkontrol
Kadar gula yang tinggi di adalam darah menyebabkan rasa haus, sehingga
membutuhkan pemasukan cairan lebih banyak.
3. Asupan cairan yang tidak terkontrol
Pemasukan cairan secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan beban
sirkulasi dan bengkak. (Cholina, 2020)
Cara menghitung jumlah tambahan air minum setiap hari :
Jumlah urin yang keluar selama 24 jam + 500 ml (IWL)
110
F. Efek Kelebihan Cairan
1. Tubuh bengkak
2. perut begah
3. sesak nafas
4. sulit tidur
5. gagal jantung
6. Nafas dangkal
7. Mual
8. Penumpukan cairan di paru paru
9. Kembung
10. Sakit kepala
11. Kelemahan otot
12. Bingung (Laily, 2016)
G. Cara Menjaga Cairan Tubuh
1. Menggunakan sedikit garam dalam makanan dan hindari menambahkan
garam makanan
2. Menggunakan bumbu dari rempak-rempah
3. Menghindari dan batasi penggunaan makanan olahan
4. Menghindari makanan yang mengandung monosodium glutamate
5. Mengukur tambahan cairan dalam tempat tertentu
6. Penting untuk menjaga pekerjaan/kesibukan
7. Membagi jumlah cairan rata dalam sehari Menggunakan gelas kecil bukan
gelas besar
8. Es batu kubus bisa membantu untuk mengurangi rasa haus. Satu es batu
kubus sama dengan 30 ml air (2 sendok makan)
9. Membilas mulut dengan berkumur, tetapi airnya tidak ditelan
10. Merangsang produksi saliva, dengan menghisap irisan jeruk lemon/jeruk
bali, permen karet rendah kalori
11. Cek berat badan tiap hari sebelum makan pagi, akan membantu untuk
mengetahui tingkat cairan antar hemodialisis
12. Kenaikan BB tiadk lebih dari 1,5 - 2 kg setiap kali HD
13. Bagi penderita diabetes dengan HD, kadar gula yang tinggi di dalam tubuh
akan menambah keinginan untuk minum, maka kendalikan kadar gula darah
di dalam tubuh. (Laily, 2016)
111
H. Tabel Monitoring Berat Badan
TGL Berat badan Kenaikan BB Tarikan BC
antar sesi
Kering Pre HD Post HD HD
112
Sub Kegiatan 3.4. Melaksanakan kegiatan sosialisai dengan teman sejawat di Unit
Hemodialisa saat pergantian dinas tanggal 29 November 2021
Gambar 41. Sosialisasi Dengan Tean Sejawat Tentang Cara Pengsisian Buku Saku
113
Gambar 42. Sosialisasi Dengan Teman Sejawat Di Unt Hemodialisa Tentang Cara
Pengisisan Lembar Monitoring Cairan
114
Gambar 43. Teman Sejawat Mengisi Buku Saku Pasien Hemodialisa
115
Gambar 44. Daftar Hadir Peserta
116
PROSES AKTUALISASI
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
KEGIATAN 4
Kegiatan / Tahap Kegiatan 4 : Melakukan tindakan edukasi melalui
Kegiatan / Output sub media buku saku dan lembar monitoring cairan serta
kegiatan cara pengisian buku saku dan lembar monitoring
cairan kepada pasien dan keluarga pasien di Unit
Hemodialisa
Sub Kegiatan :
1. Melakukan edukasi melalui media buku saku dan
lembar monitoring cairan serta bagaimana cara
pengisiannya saat melaksanakan tugas jaga
2. Memberikan buku saku dan lembar monitoring
cairan kepada pasien hemodialisa
3. Melakukan evaluasi tingkat kepatuhan pasien
terhadap pembatasan cairan
Output kegitan :
Terlaksananya edukasi kepada pasien di Unit Hemodialisa,
pasien dapat mengisi buku saku dan lembar monitoring
dengan benar
Tanggal 27 November - 7 Desember 2021.
Target Capaian Kegiatan tercapai 100% dimana pasien dapat memahami
edukasi yang di berikan dan dapat mengisi buku saku dan
lembar monitoring dengan benar.
Diskripsi Proses 1. Melakukan edukasi melalui media buku saku dan
lembar monitoring cairan serta bagaimana cara
pengisiannya saat melaksanakan tugas jaga.
Kegiatan edukasi melalui media buku saku dan lembar
monitoring cairan di lakukan kepada 20 pasien dari total 40
pasien dengan krtiteria BB pasien > 3,5% dari BB kering
atau BB >2,5 kg. Kegiatan dimulai pada hari Sabtu, 29
November 2021, dilakukan kepada 7 pasien cuci darah
rutin 2x seminggu dengan jadwal hari Rabu dan Sabtu
117
yaitu: Tn. S, Tn. H, Tn. R, Tn. S, Ny. T, Ny. S, Ny. D. Pada
hari Senin, 29 November 2021 dilaukan kepada 10 pasien
cuci darah rutin 2x semnggu dengan jadwal hari Senin dan
Kamis yaitu : Ny. S, Tn. S, Ny. M, Tn.D, Tn. N, Ny. I, Tn,
S, Tn. T, Ny. S, Tn. A. Pada tanggal 30 November 2021
dilakukan kepada 3 pasien cuci darah rutin 2x seminggu
dengan jadwal hari Selasa dan Jumat yaitu: Ny. E, Tn. J,
Tn. G.
2. Memberikan buku saku dan lembar monitoring
cairan kepada pasien hemodialisa
Kegiatan dilakukan pada tanggal 27, 29 dan 30 November
2021. Buku saku dan lembar monitoring cairan di berika
kepada 20 paien yaitu: Tn. S, Tn. H, Tn. R, Tn. S, Ny. T,
Ny. S, Ny. D, Ny. S, Tn. S, Ny. M, Tn.D, Tn. N, Ny. I, Tn,
S, Tn. T, Ny. S, Tn. A, Ny. E, Tn. J, Tn. G.
3. Melakukan evaluasi tingkat kepatuhan pasien
terhadap pembatasan cairan
Evaluasi tingakat kepatuhan pasien di ukur dari kenaikan
BB pasien pada buku saku yaitu BB <3,5% dari berat badan
kering atau kenaikan BB < 2,5 kg. Sedangkan lembar
monitoring cairan di gunakan untuk melihat jumalah minum
dan jumlah BAK paisen dalam 24 jam yang nantinya
digunakan untuk menentukan jumlah kebutuhan cairan yang
di butuhkan pasien selama 24 jam yang bertujuan untuk
mengontrol kenaikan BB agar tidak >3,5% dari BB kering.
Kegiatan evaluasi di lakukan pada tanggal 1-7 Desember
2021 selama 2x sesi HD. Dari 20 pasien sebanyak 16 pasien
atau 80% pasien patuh dalam membatasi cairan dan
sebanyak 4 pasien atau 20% masih belum patuh dalam
membatasi cairan. Setelah adanya buku saku dan lembar
monitoring kenaikan BB pasien dapat terkontrol di
bandingkan sebelum adanya buku saku dan lembar
monitoring cairan.
118
Hambatan Ada 4 pasien yang belum patuh terhadap pembatasan cairan
karena masih kurannya kesadaran pasien dalam melakukan
pembatasan cairan.
Solusi Diberikan edukasi ulang dan memberikan montivasi kepada
pasien
Dafttar lampiran Foto kegiatan, daftar pasien penerima edukasi, lembar
monitoring yang sudah di isi pasien, buku saku yang sudah
di isi pasien
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan /Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan :
Kegiatan 4. Melakukan tindakan edukasi melalui media buku saku dan lembar
monitoring cairan serta cara pengisian buku saku dan lembar monitoring cairan
kepada pasien dan keluarga pasien di Unit Hemodialisa
Manajemen ASN
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil harus menjaga integritas dan tanggung
jawab dalam menyebarluaskan pesan kesehatan melalui tindakan edukasi kesehatan
Pelayanan publik
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan tindakan edukasi kepada
pasien harus dilakukan dengan jujur dan iklas dan penuh kesadaran demi memenuhi
kebutuhan masyarakat terkait informasi kesehatan yang dampaknya mampu meningkatkan
kualitas hidup pasien Hemodialisa
Whole of government
Sebagai peserta latsar CPNS perawat terampil melibatkan teman sejawat dengan
koordinasi,komunikasi dan kerjasama untuk sama-sama meningkatkan upaya promotif dan
edukasi kepada pasien atau keluarga pasien
Sub Kegiatan :
1. Melakukan edukasi melalui media buku saku dan lembar monitoring cairan serta
bagaimana cara pengisiannya saat melaksanakan tugas jaga
Akuntabilitas
Integritas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil melakukan tindakan edukasi
kepada pasien dalam melaksanakannya tetap memperhatikan kebijakan prosedur yang
berlaku.
119
Tanggung jawab
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan edukasi
haruslah dilakukan dengan penuh tanggug jawab sesuai dengan tugas pokok perawat
Nasionalisme
Amanah
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan edukasi
haruslah amanah ditunjukkan dengan sikap dan perilaku
Cinta tanah air
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil Menunjukkan sikap cinta tanah
air dengan peduli dan berusaha untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui edukasi
sebagai upaya peningkatan informasi terutama tentang kesehatan lebih optimal.
Etika Publik
Sopan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil memberikan penyuluhan
melalui buku saku dan lembar monitoring cairan tetap memperhatikan kesopanan
dalam pelaksanaanya baik tutur kata dan tingkah laku.
Tanggap
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil harus tanggap menanggapi
respon yang diberikan pasien atau keluarga pasien saat melakukan tindakan edukasi
Komitmen Mutu
Kualitas
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan edukasi
kepada pasien, perawat tetap mengutamakan kualitas baik isi dan cara
penyampaiannya
Efektif
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil harus mampu menentukan
waktu dan tehnik yang efektif dalam menyampaikan edukasi kepada pasien atau
keluarga pasien sehingga mendapatkan hasil yang optimal.
Anti Korupsi
Peduli
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil harus tetap mengedepankan
sikap peduli apabila dalam proses edukasi pasien atau keluarga pasien ingin bertanya
120
atau ingin mengeluarkan pendapat
Mandiri
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan edukasi
dilakukan secara mandiri tidak meminta bantuan atau membebani pihak lain.
Sub Kegiatan:
2. Memberikan buku saku dan lembar monitoring cairan kepada pasien hemodialisa
Akuntabilitas
Tanggung jawab
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil harus bertanggung jawab untuk
memberikan buku saku dan lembar monitoring cairan sebagai sarana untuk
eningkatkan kualitas hidup pasien hemodialisa
Transparan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan buku saku
san lembar monitoring cairan harus transparan jumlah dan data data penerima buku
saku dan lembar monitoring cairan
Nasionalisme
Kemanusiaan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaksanakan pembagian
buku saku dan lembar monitring cairan dengan memperhatikan rasa kemanusiaan
dengan tetap menghormati hak –hak masyarakat untuk memperoleh buku saku yang
berisi pesan kesehatan.
Kerjasama
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam pelaksaan upaya promotif
melibatkan teman sejawat perawat yang lain sehingga membutuhkan kerjasama
bersama sehingga tercapai tujuan yang optimal
Etika Publik
Disiplin
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil melaksanakan pembagian buku
dan lembar monitoring cairan dengan disiplin tidak ditunda-tunda dalam
pelaksanaannya
Sopan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil haruslah sopan dalam perkataan
121
dan tindakan saat membagikan buku saku dan lembar monitoring cairan
Komitmen Mutu
Inovatif
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil memberikan buku saku dan
lembar monitoring cairan yang belum pernah dilakukan sebelumnya merupaka inovasi
dalam upaya peningkatan kualitas hidup pasien
Efektif
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan buku saku
dan lemar monitoring cairan sebagai upaya promotif harus mampu melihat waktu dan
situasi yang efektif dan efesien sehingga mendapatkan hasil yang optimal
Anti Korupsi
Adil
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan
pembagianbuku saku dan lembar monitoring cairan haruslah adil terbagi rata dan
seimbang tidak terlalu banyak ataupun sedikit dan sama jumlahnya untuk setiap pasien
Pedulii
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam memberikan buku
saku dan lembar monitoring cairan sebagai upaya promotif merupakan bentuk
kepedulian terhadap terciptnya peningkatan kualitas hidup pasien hemodialisa.
Sun Kegiatan:
3. Melakukan evaluasi tingkat kepatuhan pasien terhadap pembatasan cairan
Akuntabilitas:
Tangngung Jawab
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil melakukan evaluasi sebagai
bentuk tanggung jawab agar dapat dicarikan solusi bersama bila masih ada kekurangan,
untuk selanjutnya dilaporkan kepada atasan sebagai bentuk pertanggung jawab
Transparan
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melaporkan hasil evaluasi
kepada atasan dengan data yang sebenear nya dari pasien tanpa di tambah atau di
kurangi.
Nasionalisme
Bersikap Adil
122
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi
tingkat kepatuhan pasien tanpa membeda bedakan suku dan golongan.
Menyelesaikan Masalah
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil apabila ada kekurangan data
atau kesulitan yang di rasakan pasien, perawat mampu memberikan solusi atas masalah
yang terjadi
Etika Publik
Cermat
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam mengevaluasi data yang
di dapatkan dari pasien harus cermat sehingga tidak ada data yan terlewatkan
Jujur
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil bersikap jujur dalam
melakukan pelaporan hasil evaluasi kepada atasan
Komitmen Mutu
Efektif
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil, setelah mendapatkan data dari
pasien di kaji kembali apakah kegiatan yang di lakukan sudah sesuai dengan yang di
harapkan.
Mutu
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil setelah mengkaji kembali,
apakah terjadi peningkatan terhadap kepatuhan paien atau tidak dan apakah kegiatan
yang di lakukan membatu pasien dalam mengontrol asupan cairannya atau tidak.
Anti Korupsi
Jujur
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan pelaporan
kepada atasan sesuai dengan kegiatan yang di lakukan dengan sesjujurnya tanpa ada
manipulasi data
Tanggung Jawab
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dalam melakukan evaluasi
kegiatan memiliki tanggung jawab untuk mengelola data dan melakukan tindak lanjut
dari kegiatan yang di lakukan apabila membutuhkan perbaikan.
123
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi :
Kegitan melakukan tindakan edukasi melalui media buku saku dan lembar monitoring
cairan serta cara pengisian buku saku dan lembar monitoring cairan kepada pasien dan
keluarga pasien merupakan cara penulis menjalankan tugas pokok dalam memberikan
upaya promotif dan prefentif kepada pasien dengan memberikan edukasi.
Pada kegiatan tersebut penulis Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil telah
berkontribusi dalam mewujudkan Visi Kabupaten Sleman, Yaitu “Terwujudnya Sleman
Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera, Berdaya Saing, Menghargai Perbedaan
dan Memiliki Jiwa Gotong Royong” serta Mewujudkan Misi Kabupaten Sleman, Yaitu “
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan
yang berkualitas dan terjangkau” dan “Menguatkan Budaya Masyarakat Yang Saling
Menghargai Dan Jiwa Gotong Royong”, “Meningkatkan Ketahanan Masyarakat Dalam
Menghadapi Berbagai Macam Ancaman Dan Bencana”, “Menguatkan Budaya Masyarakat
Yang Saling Menghargai Dan Jiwa Gotong Royong”
Penguatan Nilai Organisasi :
Penguatan nilai organisasi dalam melakukan tindakan edukasi melalui media buku saku
dan lembar monitoring cairan serta cara pengisian buku saku dan lembar monitoring
cairan kepada pasien dan keluarga pasien, sesuai dengan nilai budaya kerja Kabupaten
Sleman, yaitu :
1. Rela Melayani
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil dapat memberikan pelayanan
yang lebih dari yang di harapkan masyarakat dengan tulus ikhlas, menempatkan
kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau kelompok, dan menjalin
komunikasi dan koordinasi yang baik
2. Akal Budi
Sebagai seorang peserta latsar CPNS perawat terampil tindakan edukasi melalui
media buku saku dan lembar monitoring cairan serta cara pengisian buku saku dan
lembar monitoring cairan kepada pasien dan keluarga pasien dengan menjunjung
tinggi integritas yaitu dengan memberikan edukasi dengan sumber yang benar dan
dapat di pertanggung jawabkan, konsisten antara perkataan dan perbuatan, berani
menyatakan fakta apa adanya, menjunjung tingg etika, dan berkomunikasi dengan
satun.
124
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Kegiatan edukasi melalui media buku saku dan lembar monitoring cairan serta cara
pengisian buku saku dan lembar monitoring cairan kepada pasien dan keluarga pasien
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi
komplikasi yang lebih serius pada saat dialisis.
Dalam melakukan kegiatan edukasi, seorang CPNS yang berprofesi sebagai perawat
terampil harus memiliki kejelasan dalam penyampaian kegiatan yang dilakukan selain itu
seorag CPNS harus memiliki jiwa pemimpin yang baik/teladan dalam kegiatan edukasi
Dalam praktiknya,seorang CPNS yang berprofesi sebagai perawat terampil harus sopan,
memiliki komunikasi yang baik, serta bertanggung jawab pada setiap kegiatan yang
dilaksanakan.
125
Lampiran Kegiatan 4
Sub Kegiatan 1. Melakukan Edukasi Melalui Media Buku Saku Dan Lembar Monitoring Cairan
Serta Bagaimana Cara Pengisiannya Saat Melaksanakan Tugas Jaga
Gambar 45. Melakukan Edukasi Lembar Monitoring dan Buku Saku Kepada Pasien Tanggal
27,29,30 November 2021
126
Sub Kegiatan 2. Memberikan Buku Saku Dan Lembar Monitoring Cairan Kepada
Pasien Hemodialisa
Gambar 46. Memberikan Lembar Monitoring Dan Buku Saku Kepada Pasien Tanggal 27, 29, 30
November 202
127
Gambar 47. Daftar Paien Penerima Buku Saku dan Lembar Monitoring
128
Sub Kegiatan 3. Melakukan evaluasi tingkat kepatuhan pasien terhadap pembatasan cairan
129
Gambar 48. Contoh 5 dari 20 Lembar Monitoring Cairan Yang Sudah Di Isi Pasien Tanggal 1-3
Desember 2021
130
Gambar 49. Buku Saku Pasien Yang Sudah Di Isi Paien
131
NO NAMA BB SEBELUM BB SESUDAH
Sabtu, 27/11/2021 Rabu, 1/12/2021 Sabtu,
4/12/2021
1 Tn. S 3,3 kg 3,15 kg 2,5 kg
2 Tn. R 4,4 kg 4,3 kg 4,0 kg
3 Tn. S 3,9 kg 3,0 kg 2,4 kg
4 Ny. D 3,2 kg 3,1 kg 2,5 kg
5 Tn. H 3,7 kg 3,2 kg 2,0 kg
6 Ny. T 2,6 kg 2,4 kg 1,1 kg
7 Ny. S 2,7 kg 1,2 kg 2,4 kg
Tabel 8. Perbandingan BB Pasien Sebelum Dan Sesudah di Berikan Buku Saku Dan
Lembar Monitoring Pada Pasien HD Rutin Jadwal HD Rabu & Sabtu
132
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan aktualisasi nilai-nilai dasar prrofesi PNS dengan judul :
“Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai
Perawat Terampil Dalam Upaya Peningkatan Kepatuhan Pasien Terhadap
Pembatasan Cairan Menggunakan Lembar Monitoring Dan Buku Saku Di
Unit Hemodialisa Rsud Prambanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman”
Laporan ini dibuat untuk mengimplementasikan rancangan aktualisasi penanaman
nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil sebagai perawat di RSUD Prambanan
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari
Laporan Aktualisasi ini antara lain :
1. Pelaksanaan aktualisasi di lakukan mulai tanggal 6 November 2021 sampai
dengan 11 Desember 2021.
2. Pada empat kegiatan yang sudah di lakukan oleh penulis, seluruh kegiatan
dapat tercapai 100%.
3. Hambatan-hambatan yang dialami penulis dapat teratasi sehingga kegiatan
dapat selesai sesuai dengan jadwal yag sudah di rencanakan.
4. Sasaran dari kegiatan ini adalah pasien Unit Hemodialisa RSUD Prambanan
sebanyak 20 pasien dengan kriteria BB >3,5% dari BB kering atau BB > 2,5
kg
5. Pada evaluasi tingkat kepatuhan pasien dalam pembatasan cairan, sebanyak
80% atau 16 pasien dapat melaukan pembatasan cairan dan sebanyak 20%
atau 4 pasien masih kurang patuh dalam melakukan pembatasan cairan.
Setelah di kaji, faktor-faktor penyebab kurangnya kepatuhan pasien yaitu :
a. Kurangnya kesadaran pasien dalam melakukan pembatasan cairan
b. Cuaca yang panas menyebabkan cepat merasa haus
c. Banyak pasien hemodialisa yang masih bekerja sehingga sulit untuk
mengontrol minum
B. SARAN
Berdasarkan kegiatan – kegiatan yang di laksanakan selaama proses aktualisasi
dan habituasi, terdapat beberapa saran yang diperlukan yaitu :
133
1. Penulis akan selalu mengembangkan kemampuan dalam menerapkan nilai –
nlai ANEKA dalam menjalankan kegiatan dan melaksanakan tupoksi
sehar – hari.
2. Kepada direktur Rumah Sakit RSUD Prambanan, untuk memfasilitasi pasen
buku panduan Hemodialisa/ buku saku sebagai salah satu upaya untuk
mengingkatkan kualitas pelayanan agar kegiatan yang sudah di laksanakan
dapat terus berjalan dan kualitas hidup pasien dapat meningkat
3. Kepada mentor sekaligus kepala ruang, serta rekan sejawat perawat senior
untuk tetap memberikan bimbingan dan arahan serta dukungan kepada
penulis dalam melakukan tugas dan tanggung jawab sehari-hari dengan
menerapkan nilai dasar ANEKA
4. Kepada rekan-rekan seangkatan untuk tetap menjaga
kekompakan,kerjasama,serta saling mendukung dan mengingatkan dalam
menerapkan nilai dasar ANEKA dalam setiap menjalankan tugas.
135
2 Nasionalisme Memberi pelayanan sebagai pelayan masyarakat
dengan tulus dan sukarela.
Mengedepankan selalu bermusyawarah dalam
berkoordinasi dengan semua pihak.
3 Etika Publik Sopan dalam bertutur kata dengan para pihak yang
beraneka latar belakang.
Komunikatif dan tanggap dalam memberikan
pelayanan kepada publik.
Efektif dan efisien dalam melaksanakan kegiatan dan
pelayanan publik.
4 Komitmen Mutu Memberikan inovasi dengan program kerja jangka
panjang dengan membuat aplikasi berbasis
tekhnologi utuk meningkatkan pelayanan kepada
pasinen
Membangun kerja sama dengan Direktur, Kasie
Keperawatan, Kepala unit dan rekan sejawat yang
dilandasi kepercayaan dan kejujuran.
Membangun budaya kerja yang profesional, empati,
dan keterbukaan
5 Anti Korupsi Jujur dalam melaksanakan tanggung jawab dan
memberikan informasi sehingga tidak merugikan
berbagai pihak.
Disiplin dalam bekerja, bersosial, dan mampu
beradaptasi dengan lingkungan kerja yang kompeten.
Sederhana dalam berpenampilan untuk kenyamanan
bekerja dan pelayanan prima.
136
DAFTAR PUSTAKA
Cholina Trisa Siregar. 2020. Buku Ajar Menejemen Komplikasi Pasien Hemodialisa.
Yogyakarta : Deepublish
Peraturan Bupati Sleman No. 14 Tahun 2018 Tentang Budaya Pemerintah Kabupaten
Sleman
Peraturan Bupati Sleman Nomor 44.4 Tahun 2020 Tentang Pembenetukan, Sususnan
Orgaisasi,Tugas , Fungsi, dan Tata Kerja Unit Organisasi Bersifat Khusus Rumah
Sakit Umum Daerah Prambanan Pada Dinas Kesehatan
Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman NO. 3 Tahun 2021 tentang Rencaa
Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2021 – 2026
137
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021
TentangPelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Kesehatan
Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara
https://www.neliti.com/id/publications/228938/manajemen-cairan-pada-pasien-
hemodialisis-untuk-meningkatkan-kualitas-hidup-di-r diakses tanggal 10 November
2021
https://sardjito.co.id/sardjitowp/wp-content/uploads/2018/10/Pengaturan-Cairan-pada-
Pasien-Hemodialisa.pdf diakses tanggal 12 November 2021
https://halosehat.com/tips-kesehatan/kesehatan-darah/tujuan-hemodialisis diakses
tanggal 12 November 2021
138
LAMPIRAN
139
Lampiran 1. Lembar Konsultasi Coach Rancangan Asktualisasi
1 Melakukan
konsultasi
dengan mentor
pada hari ,
Selasa 19
Oktober 2021
mengenai isu –
isu yang akan di
angkat secara Tanggapan : Menentukan 3 isu yang akan di
tatap muka, angkat dan memilih 1 isu yang menjadi prioritas
yaitu : Kurangnya kepatuhan pasien terhadap
pembatasan cairan serta belum adanya alat bantu
untuk monitoring cairan pasien di Unit
Hemodialisa, menentukan kegiatan – kegiatan apa
yang akan di lakukan selama aktualisasi dan
berdiskusi mengenai proses yang akan di lakukan
ketika aktualisasi
2 Melakukan
konsultasi
dengan mentor
pada hari,Kamis
21 Oktober 2021
mengenai
Rancangan Tanggapan : Tabel kenaikan BB pasien belum
muka
3 Melakukan
konsultasi
dengan mentor
hari Rabu, 3
November 2021
mengenai
rancangan
presentasi yang
akan di
tampilkan saan Tanggapan : Sudah Bagus
evaluasi secara
tatap muka
Lampiran 3. Lembar Konsultasi Coach Aktualisasi
FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN COACH
\
Lampiran 7. Surat Pernyataan Mentor
Lampiran 8. Lembar Form Masukan Coach Ranangan Aktualisasi
No Presensi :8
Catatan Mentor:
Catatan Coach:
Coach
No Preseni :8
1. Pastikan semua kegiatan yang sudah dirancang bisa terlaksana semua sesuai
dengan jadwal yang ada
2. Pada kegiatan 3 dalam outputnya untuk ditambahaknan kata “Unit
Hemodialisa”
sehingga sasaran nya jelas
3. Buktikan dengan bukti-bukti fisik yang jelas dan lengkap data dukungnya
pada saat
aktualiasai
4. Gali dan optimalkan lagi pemaknaan nilai-nilai agenda 2 dan 3 pada setiap
kegiatannya pada saat aktualisasi
Penguji
Yang bertandatangan dibawah ini, Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II Angkatan XVIII Tahun 2021
NIP : 199205042020122007
Jabatan : PerawatTerampil
Menyatakan :
1. Bersedia untuk merubah dan melaksanakan revisi dari Penguji, dan Coach
terhadap hasil Pengujian dalam Evaluasi Aktualisasi saya hari ini.
2. Apabila saya tidak melakukan hal tersebut sampai dengan batas waktu yang telah
ditentukan, saya bersedia memperoleh sanksi dalam hal pengurangan nilai dari
Aktualisasi saya tersebut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Yang Menyatakan
Keterangan:
= Hari Libur = Kegiatan 1 = Kegiatan 2
= Kegiatan 3 = Kegiatan 4
Lampiran 13. Presentasi Seminar Aktualisasi
LAPORAN RINCIAN HARIAN PRESENSI PEGAWAI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAMBANAN
Pulang
Jam Jam Terlambat
No NIP Nama Hari Tanggal Cepat Status
Hadir Pulang (Menit)
(Menit)
Ervi Retno 06
1 199205042020122007 Widyastuti, Sabtu November 07:27 15:17 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 07
2 199205042020122007 Widyastuti, Minggu November 0 0 L
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 08
3 199205042020122007 Widyastuti, Senin November 07:32 14:12 2 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 09
4 199205042020122007 Widyastuti, Selasa November 13:28 20:02 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 10
5 199205042020122007 Widyastuti, Rabu November 13:19 20:01 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 11
6 199205042020122007 Widyastuti, Kamis November 13:25 20:06 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 12
7 199205042020122007 Widyastuti, Jumat November 07:37 14:12 7 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 13
8 199205042020122007 Widyastuti, Sabtu November 13:26 20:10 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 14
9 199205042020122007 Widyastuti, Minggu November 0 0 L
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 15
10 199205042020122007 Widyastuti, Senin November 13:26 20:02 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 16
11 199205042020122007 Widyastuti, Selasa November 13:23 20:03 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 17
12 199205042020122007 Widyastuti, Rabu November 07:29 14:40 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 18
13 199205042020122007 Widyastuti, Kamis November 07:34 14:06 4 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Pulang
Jam Jam Terlambat
No NIP Nama Hari Tanggal Cepat Status
Hadir Pulang (Menit)
(Menit)
Ervi Retno 19
14 199205042020122007 Widyastuti, Jumat November 13:29 20:05 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 20
15 199205042020122007 Widyastuti, Sabtu November 13:25 20:04 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 21
16 199205042020122007 Widyastuti, Minggu November 0 0 L
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 22
17 199205042020122007 Widyastuti, Senin November 07:31 14:25 1 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 23
18 199205042020122007 Widyastuti, Selasa November 07:35 14:04 5 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 24
19 199205042020122007 Widyastuti, Rabu November 13:18 20:04 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 25
20 199205042020122007 Widyastuti, Kamis November 13:20 20:05 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 26
21 199205042020122007 Widyastuti, Jumat November 13:19 20:03 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 27
22 199205042020122007 Widyastuti, Sabtu November 07:25 16:09 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 28
23 199205042020122007 Widyastuti, Minggu November 0 0 L
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 29
24 199205042020122007 Widyastuti, Senin November 13:04 20:01 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 30
25 199205042020122007 Widyastuti, Selasa November 20:05 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 01
Tanpa
26 199205042020122007 Widyastuti, Rabu Desember 0 0
Keterangan
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 02
27 199205042020122007 Widyastuti, Kamis Desember 07:42 14:53 12 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 03
28 199205042020122007 Widyastuti, Jumat Desember 07:34 14:06 4 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Pulang
Jam Jam Terlambat
No NIP Nama Hari Tanggal Cepat Status
Hadir Pulang (Menit)
(Menit)
Ervi Retno 04
29 199205042020122007 Widyastuti, Sabtu Desember 13:30 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 05
30 199205042020122007 Widyastuti, Minggu Desember 0 0 L
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 06
31 199205042020122007 Widyastuti, Senin Desember 13:12 0 77 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 07
32 199205042020122007 Widyastuti, Selasa Desember 13:30 0 59 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 08
33 199205042020122007 Widyastuti, Rabu Desember 07:23 14:38 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 09
34 199205042020122007 Widyastuti, Kamis Desember 13:10 0 79 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 10
35 199205042020122007 Widyastuti, Jumat Desember 13:32 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Ervi Retno 11
36 199205042020122007 Widyastuti, Sabtu Desember 07:30 0 0 Hadir
A.Md.Kep 2021
Total 35 215
Sleman, 15 Desember 2021
DIREKTUR RSUD PRAMBANAN