Disusun Oleh:
NAMA: ELIZABETH RONNA MAHARANI, A.Md.Farm.
Nomor Presensi: 12/ LATSAR/ Golongan II/ Angkatan IV/ 2019
NIP: 19940614 201903 2 008
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang
berjudul “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai
Asisten Apoteker Terampil Dalam Optimalisasi Pencatatan Peggunaan Obat Narkotika
dan Psikotropika Pasien pada SIM RS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) di
RSUD Prambanan”
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini tidak lepas
daru bantuan dan partisipasi pihak lain. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si. selaku Kepala Badan Diklat DIY.
2. Bapak drg. Isa Dharmawijaya, M.Kes. selaku Direktur RSUD Prambanan.
3. Ibu Rofi’atun Suryani, S.Farm., Apt. selaku mentor dan Kepala Instalasi Farmasi
RSUD Prambanan yang telah memberi arahan, bimbingan dan dukungan dalam
penulisan Laporan Aktualisasi ini.
4. Ibu Yulia Rustiyaningsih, S.I.P.,M.P.A. selaku Coach dari Badan Pendidikan dan
Pelatihan DIY yang telah memberi arahan dan bimbingan dalam penulisan Laporan
Aktualisasi ini.
5. Bapak Drihardono, S.Sos. selaku Peguji dari Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY
yang telah memberi saran dan arahan pada saat seminar Rancangan Aktualisasi.
6. Seluruh Widyaiswara dan staf pada Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY yang
senantiasa memberikan ilmu kepada penulis.
7. Ibu Nurhana Tri Utami, A.Md. selaku tim Intormasi dan Teknologi RSUD Prambanan.
8. Teman-teman Pelatihan Dasar Golongan II Angkatan IV yang telah bersama-sama
berjuang dan bekerja sama selama mengikuti Pelatihan Dasar di Badan Pendidikan
dan Pelatihan DIY.
9. Segenap keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan serta semangat setiap
waktu.
10. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu demi
terselesaikannya Laporan Aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini masih
terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
v
berjarap saran dan masukan yang membangun dari semua pihak demi menyempurnakan
Laporan Aktualisasi ini.
Akhirnya besar harapan penulis semoga Laporan Aktualisasi ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi semua pihak serta dapat memberikan contoh tentag Implementasi
Nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Pubik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA) dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkugan kerja maupun di masyarakat.
vi
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i
ABSTRAK ......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1. Visi Organisasi.................................................................................................... 2
3. Tujuan Organisasi............................................................................................... 7
1. Organisasi .........................................................................................................13
2. Unit Kerja...........................................................................................................13
vii
E. KONDISI ORGANISASI ........................................................................................17
2. Sarana Prasarana..............................................................................................18
D. Penetapan Judul................................................................................................31
A. KESIMPULAN .......................................................................................................98
B. SARAN..................................................................................................................99
viii
BAB IV ...........................................................................................................................103
ix
DAFTAR TABEL
Contents
Tabel 1. Distribusi PNS dan Non PNS RSUD Prambanan Tahun 2018 ...........................24
x
DAFTAR GAMBAR
Contents
Gambar 1. Bagan Struktur RSUD Prambanan .................................................................10
Gambar 11. Merancang alur kerja dengan tim IT untuk menampilkan fitur data pencatatan
penggunaan obat. ............................................................................................................47
Gambar 12. Alur kerja penampilan fitur data pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika. ....................................................................................................................47
Gambar 13. Penulis mendata obat-obatan golongan Narkotika dan Psikotropika yang
tersedia di Instalasi RSUD Prambanan. ...........................................................................63
Gambar 14. Daftar golongan obat Narkotika dan Psikotropika yang telah didata dan
ditempelkan pada masing-masing almari penyimpanan. ..................................................63
Gambar 15. Fitur master obat untuk input golongan obat pada SIM RS ..........................64
Gambar 16. Penulis menginput Golongan Obat pada Master Obat SIM RS ....................64
Gambar 17. Format Pencatatan Penggunaan Obat Narkotika dan Psikotropika pada Fitur
yang dibuat ......................................................................................................................65
xi
Gambar 18. Menyusun format pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
dengan tim IT ...................................................................................................................65
Gambar 19. Penulis uji coba fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropik
pada SIM RS bersama dengan tim IT ..............................................................................66
Gambar 20. Melakukan penarikan data pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika pasien 3 bulan terakhir ................................................................................79
Gambar 21. Cetakan hasil data dari fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika SIM RS ........................................................................................................80
Gambar 23. Melakukan sosialisasi yaitu penjelasan kepada petugas farmasi mengenai
fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika di SIM RS .......................95
Gambar 24. Melakukan pelatihan kepada petugas farmasi mengenai fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika di SIM RS .................................................96
Gambar 25. Mencocokan hasil dari fitur pencatatan penggunaan obat Narkotikda dan
Psikotropika SIM RS dengan kartu stok obat ...................................................................96
Gambar 26. Melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika
dan Psikotropika setiap bulannya dengan cara memberi paraf pada setiap kolom akhir
pencatatan penggunaan obat ..........................................................................................97
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang
disebut Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit mempunyai tugas
memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, dan menjalankan
fungsi: 1) penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan dengan
standar rumah sakit, 2) pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan paripurna tingkat kedua dan sesuai kebutuhan medis, 3)
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan, dan 4)
penyelenggaraan penelitian dan pengembangan teknologi bidang kesehatan dalam
rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu
pengetahuan.
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan merupakan Rumah Sakit Umum Kelas C
dan sangat komitmen pada pengembangan standar pelayanan kesehatan dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan. RSUD Prambanan telah tersertifikasi
ISO 9001 : 2015 dan menerapkan standar akreditasi 16 Bab ( SNARS Edisi 1) serta
memenuhi standar akreditasi lulus tingkat paripurna. Sejak tahun 2012 RSUD
Prambanan menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah
sebagai upaya dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Umum
Daerah Prambanan merupakan rumah sakit kedua di kabupaten Sleman yang mulai
operasional tahun 2010 yang terletak di Jl.Prambanan-Piyungan Km.7 Dusun
Delegan, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman. Rumah
Sakit Umum Daerah Prambanan berdiri pada akhir tahun 2009 berdasarkan Surat Ijin
Bupati Sleman Nomor : 503/2316/DKS/2009 tentang Izin Penyelenggaraan
Sementara Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan. Kemudian diperkuat dengan
terbitnya Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang
1
Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman. Pelaksanaan tugas,
fungsi, dan tata kerja diatur dalam Peraturan Bupati Sleman Nomor 49 Tahun 2009
tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Prambanan. Sebagai pengakuan legal terhadap berdirinya RSUD Prambanan
dilakukan pengurusan ijin operasional yang kemudian terbit Surat Keterangan Kode
RSUD Prambanan 3404168 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik Nomor:IR.02.01/I.1/2456/2010 tertanggal 30 April 2010.
Pada tanggal 29 Desember 2011 sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Sleman
Nomor 362/Kep.KDH/A/2011 RSUD Prambanan menerapkan pola pengelolaan
keuangan BLUD dengan status bertahap dan pada tanggal 22 Desember 2014
menjadi BLUD penuh dengan Surat Keputusan Bupati Sleman Nomor
88.1/Kep.KDH/A/2014.
1. Visi Organisasi
Visi Pemerintah Kabupaten Sleman:adalah:
2
“Terwujudnya Masyarakat Sleman Yang Lebih Sejahtera, Mandiri,
Berbudaya Dan Terintegrasikannya Sistem E-Government Menuju Smart
Regency Pada Tahun 2021”
2. Misi Organisasi
Misi Pemerintah Kabupaten Sleman adalah:
5
lingkungan yang terbatas, sehingga memungkinkan masyarakat untuk
hidup lebih sehat, produktif, dan nyaman.
Misi 5: Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender
yang proporsional.
Misi ini dimaksudkan bahwa walaupun masyarakat Sleman berkembang
dinamis, tetapi tetap tidak meninggalkan dan kehilangan budaya lokal yang
luhur dan baik. Disamping itu terhadap pemberdayaan perempuan tidak
terbatas pada peningkatan jumlah perempuan dalam berbagai peran, tetapi
juga memperhatikan kesetaraan dengan tetap mengedepankan
perlindungan terhadap perempuan dan anak.
Misi yang dirumuskan dalam pengembagan RSUD Prambanan Kabupaten Sleman
untuk 5 tahun ke depan adalah:
Memberikan Pelayanan Kesehatan secara paripurna sesuai standar
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang
terstandar dalam rangka peningkatan kualitas dan akuntabilitas pelayanan.
Tujuan:
Terwujudnya pelayanan prima sebagai Rumah Sakit rujukan secara
menyeluruh dan komprehensif.
Sasaran :
a. Meningkatnya kepuasan pelanggan;
b. Meningkatnya peran strategis sebagai rumah sakit rujukan di Sleman
bagian timur dan sekitarnya;
c. Meningakatnya program pelayanan kesehatan pada penduduk usia
lanjut;
d. Meningkatnya kegiatan pengendalian dan pemberantasan penyakit.
Meningkatkan profesionalisme petugas.
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan sumber daya pelayanan yang
memiliki kompetensi sesuai bidangnya melalui standarisasi/kredensialing
tenaga kesehatan dan pendidikan pelatihan secara terus menerus.
Tujuan:
Terwujudnya SDM kesehatan dengan kompetensi sesuai standar
6
Sasaran:
a. Meningkatnya tingkat kepatuhan petugas terhadap program mutu dan
keselamatan;
b. Meningkatnya kompetensi sumber daya pelayanan.
Mewujudkan manajemen kinerja yang akuntabel
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan kinerja administrasi
dan pelayanan dalam rangka pelaksanaan pelayanan sesuai standar yang
telah ditetapkan.
Tujuan:
Terwujudnya pengelolaan manajemen yang bersih dan bertanggung jawab
Sasaran:
a. Mewujudkan tata kelola orgnisasi yang baik sampai ke semua unit
b. Melaksanakan efisinsi anggara berbasis kebutuhan
Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan penyediaan sarana
dan prasarana pelayanan meliputi sarana gedung, sarana administrasi,
sarana pelayanan, obat-obatan dan perbekalan kesehatan.
Tujuan:
Terwujudnya pelaksanaan pelayanan secara optimal
Sasaran :
a. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana Rumah Sakit;
b. Meningkatnya pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit
c. Meningkatnya ketersediaan alat, obat, dan perbekalan kesehatan sesuai
kebutuhan;
d. Meningkatnya penerapan sistem informasi rumah sakit terintegrasi.
3. Tujuan Organisasi
Konsep pengembangan RSUD Prambanan secara keseluruhan disusun
sebagai arah pengembangan yang terencana sekaligus sebagai strategi yang
terpadu dan komprehensif. Konsep yang dikembangkan berorientasi pada kualitas
dan kuantitas pelayanan menuju pada keselamatan pasien (patients safety) yang
bermuara pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Bertujuan :
7
1. Mewujudkan pelayanan prima sebagai Rumah Sakit rujukan secara menyeluruh
dan komprehensif,
2. Mewujudkan SDM kesehatan dengan kompetensi sesuai standar,
3. Terwujudnya pengelolaan manajemen yang bersih dan bertanggung jawab,
4. Terwujudnya pelaksanaan pelayanan secara optimal.
Sasaran adalah suatu pencapaian menyeluruh yang dipertimbangkan penting
untuk kesuksesan organisasi di masa mendatang. Sasaran-sasaran strategis RSUD
Prambanan meliputi:
4. Nilai Organisasi
Nilai Organisasi Pemerintah Kabupaten Sleman adalah::
8
3. Transparansi dimaksudkan bahwa dalam pengambilan keputusan (penetapan visi
dan misi ) selalu mendasarkan diri pada kebebasan dan keterbukaan informasi
dan kemanfaatannya.
5. Partisipasi: Setiap warga memiliki suara yang sama dalam pembuatan keputusan,
baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang
mewakili kepentingannya.
8. Keadilan: Sikap dan tindakan seorang aparatur yang memperlakukan orang lain
sesuai dengan fungsi, peran dan tanggung jawabnya dan memperhatikan hak
dan kewajiban masyarakat.
10. Tanggung jawab: Kesediaan menanggung sesuatu, yaitu bila salah wajib
memperbaikinya atau berani dituntut atau diperkarakan.
11. Kemandirian: Sifat, watak, dan tindakan yang jelas dan tidak bergantung pada
pihak lain.
12. Disiplin: Sikap yang selalu taat kepada aturan, norma dan prinsip-prinsip tertentu.
13. Kerjasama: Komitmen diantara anggota organisasi untuk saling mendukung satu
sama lain, menghindari ego sektoral yang mementingkan bagian organisasinya
9
sendiri.
14. Kesetaraan: Semua bagian organisasi akan bekerja sesuai dengan fungsi
masing-masing dengan tetap memperhatikan pencapaian hasil akhir bagi
organisasi secara keseluruhan.
C. STRUKTUR ORGANISASI
JABATAN FUNGSIONAL
1. Direktur;
2. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan;
3. Seksi Pelayanan Penunjang dan Sarana Pelayanan Kesehatan
4. Subbagian Tata Usaha;
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
Susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan terdiri dari :
10
1. Direktur
2. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan
Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan mempunyai tugas menyelenggarakan
dan mengkoordinasi pelayanan medis dan keperawatan. Seksi Pelayanan Medis
dan Keperawatan dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi:
12
D. TUGAS DAN FUNGSI
1. Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan merupakan unsur pendukung
pemerintah daerah yang dipimpin oleh direktur yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, dan bertugas
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan
kesehatan masyarakat. RSUD Prambanan dalam melaksanakan tugas
menyelenggarakan fungsi :
2. Unit Kerja
13
dilaksanakan secara multidisiplin, terkoordinir dan menggunakan proses yang
efektif untuk menjamin kendali mutu dan kendali biaya. Sehingga diperlukan
sumber daya manusia yang kompeten, kapabel dan terampil untuk melaksanakan
seluruh kewajiban pelayanan kefarmasian di rumah sakit.
14
DIREKTUR
RSUD PRAMBANAN
Kepala Seksi
P2SPK
Kepala Instalasi
Farmasi Rumah Sakit
Koordinator
Administrasi IFRS
16
E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak Organisasi
1. Instalasi Medik :
a. Instalasi Rawat Jalan, terdiri dari Klinik Spesialis : Penyakit Dalam, Bedah,
Anak, Obstetry-Gynecology, Syaraf, Gigi dan Mulut, Hemodialisa,
Orthopedhi, Telinga Hidung dan Tenggorokan, serta Jantung dan Pembuluh.
b. Instalasi Gawat Darurat, terdiri dari IGD untuk pelayanan kasus
kedaruratan medis umum dan PONEK
c. Intensive Care Unit (ICU), merupakan ruang rawat inap khusus untuk
kasus-kasus yang perlu mendapatkan penanganan intensive.
d. Instalasi Rawat Inap, terdiri dari 4 Ruang Perawatan yaitu Candi Gebang,
Candi Sambisari, Candi Barong, dan Candi Ijo, sejumlah 107 tempat tidur
dan pada bulan septemer 2018 telah di lakukan evaluasi dan penyesuaian
jumlah tempat tidur menjadi 101.
e. Ruang operasi, yang dimanfaatkan untuk tindakan medik operatif spesialis
bedah, Orthopedi, Mata dan Obsgyn.
2. Pelayanan Penunjang Medik :
a. Instalasi Laboratorium, meliputi pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia
dengan Dokter Spesialis Patologi Klinis.
b. Instalasi Radiologi, meliputi pelayanan pemeriksaan/foto rontgent kontras,
nonkontras, USG dan CT Scan oleh dokter spesialis radiologi.
c. Instalasi Rehabilitasi Medik, yaitu pelayanan fisioterapi.
d. Instalasi Gizi, meliputi pelayanan konsultasi, asuhan gizi, pelayanan diet,
dan penyajian diet pasien rawat inap.
e. Instalasi Farmasi, meliputi pelayanan obat, alat kesehatan habis pakai,
bahan medis habis pakai dan bahan farmasi lainnya. Instalasi Farmasi
melayani pasien yang berasal dari rawat jalan, rawat inap dan IGD.
f. Instalasi Pemulasaraan/Kamar Jenazah, meliputi pelayanan penitipan
jenazah dan perawatan jenazah.
18
g. Instalasi Rekam Medik, meliputi pelayanan registrasi rawat jalan, Tempat
Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TP2RI), penyimpanan berkas rekam medik,
pelayanan permintaan visum, data dan informasi, serta surat keterangan
medis.
h. Instalasi Sanitasi, meliputi penyehatan ruang bangunan dan halaman
rumah sakit, persyaratan higiene dan sanitasi makanan minuman,
penyehatan air, pengelolaan limbah, pengelolaan tempat pencucian linen /
laundry, pengendalian serangga, tikus, dan binatang pengganggu lainnya,
dekontaminasi melalui Disinfeksi dan Sterilisasi, Persyaratan Pengamanan
radiasi serta upaya promosi kesehatan lingkungan/penyuluhan kesehatan
lingkungan RS
i. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, meliputi pelayanan kalibrasi,
pemeliharaan peralatan medis/non medis, pemeliharaan gedung, kendaraan
dan sarana penunjang.
j. Ruang Sterilisasi alat, atau disebut juga denganCentral Sterile Supply
Department ( CSSD) yaitu unit yang bertanggung jawab atas pencucian,
pensterilan dan distribusi alat yang telah disterilkan di rumah sakit.
k. Unit Teknologi Informasi, merupakan unit penunjang untuk implementasi
serta pemeliharaan sistem informasi dan jaringan informasi yang terintegrasi
guna mendukung kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
1 Direktur Direktur 1 1
Aspri 1 1
Staf P2SPK 1 1 2
4 Ka Seksi
Seksi Yanmedkep 1 1
Yanmedkep
19
Staf Yanmedkep 2 1 3
Pendaftaran 0 3 5 8
Kasir 6 6
6 Koding dan
Verifikasi Jaminan 2 1 3
Verifikasi Jaminan
Verifikator Medis 0 0 0
Admnisitrasi 1 1
7 IGD Perawat 1 11 1 13
Dokter Umum 2 7 9
Administrasi Obat 3 3
Admnistrasi
2 2
Apotek
Tenaga Masak 6 6
Tenaga Penyaji
1 1
Makanan
Tenaga
14 14
Kebersihan
Tukang Cuci 3 1 4
Tukang Kebun 1 1
11 Dokter Gigi
Klinik Gigi dan Mulut 1 1
Spesialis
Dokter Gigi 1 1 2
Perawat Gigi 3 3
12 Dokter Spesialis
Klinik Spesialis Anak 2 2
Anak
Bidan 0
Perawat 1 1
13 Dokter
Klinik Sp. Peny Dalam 1 1 2
Sp.Peny.Dalam
20
Perawat 1 1 2
Administrasi Klinik 1 1
Perawat 1 1
Perawat 1 1
17 Klinik Spesialis
Telinga Hidung
Dokter Sp. THT 1 1
Tenggorok – Bedah
Kepala dan Leher
Perawat 1 1
18 klinik Spesialis
Orthopaedi dan Dokter Sp.OT 1 1
Traumatologi
Perawat 1 1
Bidan 1 1 2
20 Dokter Sp.
Pelayanan Fisioterapi 0
Rehabilitasi Medik
Fisioterapis 1 1
Bidan 2 6 1 9
Perawat Perina 1 3 4
21
22 Bangsal C. Sambisari Kepala Ruang 1 1
Perawat 1 9 10
Perawat 1 10 11
Perawat 1 9 1 11
Adm ICU 0
Bidan 3 7 10
Kepala Ruang 1 1
Perawat Bedah 1 4 5
Perawat Anestesi 1 1
Penata Anastesi 2
Adm OK 1 1
28 Pengemudi Ambulance 5 5
29 IPSRS Elektromedis 1 1 2
Tenaga Teknis
7 7
IPSRS
Pengelola Gudang 1 1
22
Persediaan
30 Pengelola Informasi
Koordinator IT 1 1
dan Teknologi
Pengelola IT 2 2
Adm Radiologi 1 1
32 Pemulasaraan
Koordinator 1 1
Jenazah
Pemulasara Jenazah 0
Admnistrasi 1 1
Dokter Umum 1 1
Kepala Ruang 1 1
Perawat HD 1 7 8
Admnistrasi HD 1 1
35 Dokter Sp. Patologi
Bank Darah 0
Klinik
Tenaga Transfusi
1 1
Darah
36 IPCN IPCN 1 1
37 Tenaga Teknis
CSSD 3 0 3
CSSD
38 Pelayanan Informasi 1 1
23
42 Pelayanan Sp. Jiwa Dokter Sp. Jiwa 1 1
43 Pelayanan Sp.
Dokter Sp. Jantung 1 1
Jantung
45 Pegawai sedang
Sp. Konservasi Gigi 1 1
tubel
S1 Ners 3 3
Tabel 1. Distribusi PNS dan Non PNS RSUD Prambanan Tahun 2018
24
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu Kontemporer
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan
Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelaksana fungsional
yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah
Sakit berada dalam suatu kesatuan di Instalasi Farmasi. Sebagai tenaga teknis
kefarmasian peran aktif asisten apoteker sangat diperlukan sesuai dengan
standar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. Sedangkan standar pelayanan
kefarmasian meliputi pelayanan farmasi klinik dan pengelolaan sediaan farmasi,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai.
Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit harus menjamin
ketersediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
yang aman, bermutu, bermanfaat, dan terjangkau. Alat Kesehatan adalah
instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Implan adalah suatu
peralatan medis yang dibuat untuk menggantikan struktur dan fungsi suatu
bagian biologis. Permukaan implan yang kontak dengan tubuh bisa terbuat dari
bahan biomedis seperti titanium, silikon, atau apatit ataupun bahan lain
tergantung pada fungsinya. Dapat diketahui penggolongan obat meliputi obat
bebas, obat bebas terbatas, obat keras, obat psikotropika, obat narkotika dan
prekursor.
Strategi optimalisasi harus ditegakkan dengan cara memanfaatkan Sistem
Informasi Rumah Sakit secara maksimal pada fungsi manajemen kefarmasian,
sehingga diharapkan dengan menggunakan SIM RS akan terjadi efisiensi
tenaga dan waktu. Efisiensi yang diperoleh kemudian dimanfaatkan untuk
25
melaksanakan fungsi pelayanan farmasi klinik secara intensif. Sistem
komputerisasi harus diadakan dan difungsikan secara optimal untuk kegiatan
sekretariat, pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai dan pelayanan farmasi klinik. Sistem informasi farmasi ini harus
terintegrasi dengan sistem informasi Rumah Sakit untuk meningkatkan efisiensi
fungsi manajerial dan agar data klinik pasien mudah diperoleh untuk monitoring
terapi pengobatan dan fungsi klinik lainnya. Sistem komputerisasi meliputi
jaringan, perangkat keras dan perangkat lunak.
Berdasarkan pengamatan penulis selama bekerja di Instalasi Farmasi
RSUD Prambanan ada beberapa hal yang menurut penulis cukup krusial butuh
ditangani. Yaitu pada pekerjaan administrasi pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pasien masih dengan cara penulisan manual di
buku register sehingga ada kemungkinan data laporan yang dikerjakan tidak
valid. Maksud dari ketidakvalidan laporan adalah laporan yang seharusnya
telah siap dalam waktu perbulan ada kemungkinan mundur dan informasi
laporan yang kurang jelas. Kegiatan laporan administrasi yang masih manual
menuntut waktu yang lebih untuk dikerjakan sedangkan pelayanan resep
pasien harus tetap berjalan, pelayanan resep juga diawali dengan pemberian
nomor antrean resep obat dari petugas kepada pasien satu persatu yang
semakin membutuhkan waktu pelayanan yang lama. Implan adalah salah satu
alat kesehatan yang harus tersedia di Instalasi Farmasi. Khususnya apabila
dibutuhkan pada saat tindakan cito/gawat darurat kamar operasi. Tetapi
sayangnya ada beberapa kasus implan yang tidak lengkap tersedia di Instalasi
Farmasi RSUD Prambanan karena terkait stok yang habis atau karena
pengadaan implan yang belum datang dari distributor. Oleh karena itu penulis
memilih 3 isu yaitu:
No. Kondisi saat ini Kondisi yang Pengelompokan
diharapkan isu
26
Narkotika dan cara mengambil data
Psikotropika pasien di dari SIM RS
RSUD Prambanan
27
Penilaian Kriteria Total
No Kondisi
U S G Nilai
1. Belum dimanfaatkannya TI (Teknologi
Informasi) dalam pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika pasien di
5 4 4 13
RSUD Prambanan
2. Terbatasnya pemenuhan stok implan
4 4 3 11
orthopedi di Instalasi Farmasi
3. Lamanya pelayanan antrean nomor resep
obat pasien 3 2 3 8
Keterangan :
Urgency = Mendesak Seriousness=Kegawatan Growth=Pertumbuhan
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Penting 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Gawat 1 = Tidak Cepat
Dari hasil analisis menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth) untuk beberapa isu kontemporer yang ada di Instalasi Farmasi RSUD
Prambanan tersebut dapat dilihat bahwa belum dimanfaatkannya TI (Teknologi
Informasi) dalam pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
pasien di RSUD Prambanan mendapatkan skor tertinggi dengan total nilai 13.
29
c. Harus tersedia sistem pencatatan lain yang dapat dilihat setiap
dibutuhkan. Hal ini dilakukan bila pencatatan secara elektronik tidak
berfungsi sebagaimana seharusnya.
d. Harus dapat di salin/copy dan/atau diberikan cetak/print out
Pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika yang digunakan
pasien atau yang disebut dengan register penggunaan obat harus memuat
informasi yang jelas dan lengkap sebagai monitoring untuk mencegah
terjadinya penyalahgunaan obat. Informasi yang harus terdapat di dalam
register penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika antara lain adalah nomor
rekam medis pasien, nama pasien, alamat pasien, dokter yang meresepkan
obat, dan jumlah obat yang pasien terima.
Oleh karena itu penulis ingin membuat inovasi dengan menggunakan fitur
dari SIM (Sistem Informasi dan Manajemen) Rumah Sakit agar pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika yang sebelumnya ditulis dalam
buku register penggunaan obat secara manual dapat lebih cepat, efektif dan
efisien. Dalam fitur tersebut selain dapat menampilkan laporan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika pasien dapat juga dicetak untuk dijadikan hard
copy lalu didokumentasikan.
30
Pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika tidak aktual Akibat
Sebab
Prambanan
SIMRS belum bisa Pengelolaan Terbatasnya SDM
menampilkan data dokumen resep petugas
laporan dokter yang masih pencatatan dan
lemah pelaporan
Belum
dilaksanakan uji
coba fitur
Petugas farmasi pencatatan
Masih terbatas Keterbatasan belum mendapat penggunaan obat
fitur pada master Narkotika dan
pemanfaatan pelatihan tentang Psikotropika pada
SIM RS obat SIM RS SIM RS SIM RS
D. Penetapan Judul
Berdasarkan uraian tentang akibat yang dihadapi pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika tidak aktual dan valid maka penulis
mengangkat judul “ Optimalisasi Pencatatan Peggunaan Obat Narkotika dan
Psikotropika Pasien pada SIM RS (Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit) di RSUD Prambanan“
31
E. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan isu yang paling utama diangkat oleh penulis, maka ditetapkan
rancangan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan penulis selama masa
aktulisasi di lingkungan kerja penulis dengan atas persetujuan mentor, yaitu :
1. Koordinasi pemanfaatan SIM RS
a) Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT RSUD Prambanan
b) Merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
2. Penambahan fitur pada master obat SIM RS
a) Membuat daftar obat yang masuk dalam golongan Narkotika dan
Psikotropika
b) Menyusun format pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika dengan tim IT
c) Menginput identitas golongan obat yang termasuk dalam Narkotika
dan Psikotropika pada master obat SIM RS
d) Melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika pada SIM RS dengan tim IT
3. Uji coba fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
pada SIM RS
a) Melakukan penarikan data pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika pasien 3 bulan terakhir
b) Mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika
dan Psikotropika SIM RS
c) Mendokumentasikan data pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika secara rapi
4. Pelatihan dan pendampingan petugas farmasi tentang SIM RS
a) Melakukan penjelasan kepada petugas farmasi mengenai fitur
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika di SIM RS
b) Melakukan pelatihan kepada petugas farmasi mengenai fitur
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika di SIM RS
c) Melakukan supervisi dari hasil fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika setiap bulannya
32
F. Proses Aktualisasi
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai profesi Pegawai Negeri Sipil ini dilaksanakan
di RSUD Prambana yang beralamatkan di Jl.Prambanan-Piyungan Km.7 Dusun
Delegan, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman.
Kegiatan ini dilaksanakan selama masa off class yaitu tanggal 18 Oktober sampai
dengan 21 November 2019. Berikut ini adalah jadwal kegiatan aktualisasi:
33
2. Jadwal Kegiatan
JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan
N Oktober November
Kegiatan
o 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
0 1
1 Pemanfaatan
SIM RS
2 Penambahan
fitur pada
master obat
SIM RS
3 Uji coba fitur
pencatatan
penggunaan
obat
Narkotika dan
Psikotropika
pada SIM RS
4 Pelatihan dan
pendampinga
n petugas
farmasi
tentang SIM
RS
34
3. Uraian Kegiatan
Output Kegiatan 1:
35
melalui SIM RS.
2. Penulis merangkum hasil diskusi dengan Tim IT
3. Penulis berkoordinasi dengan PIC/koordinator yang
bertugas melakukan pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika
4. Pada tahap ini Penulis kembali berdiskusi dengan Tim IT
untuk mencoba fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika yang telah dibuat, dan
mendiskusikan kembali, karena ada beberapa hal yang
harus di sesuaikan.
5. Fitur dapat tersedia dan dapat dioperasikan dengan baik.
Hambatan : Pada saat berkoordinasi dan berdiskusi dengan tim IT ada
beberapa pihak lain yang memang memerlukan bantuan dari tim
IT terkait urgensinya, oleh karena itu Penulis harus memahami
akan hal itu.
Solusi : Penulis mempersilahkan tim IT untuk sebentar menyelesaikan
tugas urgensinya lalu melanjutkan koordinasi kembali. Harus
melakukan komunikasi yang efektif dalam menyampaikan
apa yang menjadi harapan Penulis kepada tim IT, agar
pembuatan fitur sesuai dengan kebutuhan Instalasi Farmasi di
RSUD Prambanan. Menerapkan nilai – nilai musyawarah
untuk mencapai mufakat agar tujuan yang diharapkan
tercapai.
Daftar Lampiran Berita Acara Koordinasi pemanfaatan SIM RS
Foto Kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
Kegiatan 1:
Koordinasi pemanfaatan SIM RS
MANAJEMEN ASN
Implementasi dari Manajemen ASN sebagai Asisten Apoteker melakukan
pengorganisasian dengan tim IT RS mengkomunikasikan gagasan dan masalah dengan
36
jelas dan percaya bahwa tujuan pemanfaatan SIM RS untuk pelayanan kefarmasian
dapat berdaya guna.
WHOLE OF GOVERMENT
Implementasi dari Whole Of Goverment sebagai Asisten Apoteker melakukan
pegorganisasian dengan tim IT RS dalam kegiatan pemanfaatan SIM RS dengan
merancang alur kerja dan mengungkapkan permasalahan yang terdapat dalam proses
administrasi pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika tiap bulannya.
PELAYANAN PUBLIK
Implementasi dari Pelayanan Publik sebagai Asisten Apoteker melakukan
pengorganisasian dengan tim IT RS agar menghasilkan dan menampilkan 1 (satu)
perangkat informasi valid yang diperlukan untuk pelayanan kefarmasian.
Sub Kegiatan:
1.1. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT RSUD Prambanan.
AKUNTABILITAS
Transparan:
Tanggung jawab:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT
mengemukakan ide/gagasan pasti sesuai dengan kondisi permasalahan yang ada agar
tercapai target dan hasil yang diinginkan’
Kejelasan:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT
mengemukakan data apa saja yang harus tersedia dalam fitur agar data pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika lengkap dan informatif
NASIONALISME
Religius:
37
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT
sebelum memulai dan mengakhiri koordinasi bersama tim IT mengenai pemanfaatan
SIM RS guna pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika dengan berdoa
Musyawarah mufakat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT
menyampaikan pendapat dengan rendah hati dan mau menerima masukan dengan tim
IT untuk mencapai kesatuan keputusan dalam pengambilan data pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
Menghargai:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT
menghargai ketersediaan tim IT dalam meluangkan waktu ditegah-tengah tugas
pekerjaan yang menjadi kewajibannya.
ETIKA PUBLIK
Sopan:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT
menyampaikan dengan tutur kata yang baik dan ramah sehingga tujuan kegiatan dapat
tercapai dengan baik
Akurat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT
harus jelas dan tepat dalam mengemukakan data-data pendukung yang diperlukan
KOMITMEN MUTU
Efektivitas:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT
mengidentifikasi masalah dan menentukan rancangan kegiatan yang akan dilakukan
dengan tim yang tepat karena pada hal ini pemanfaatan SIM RS untuk membuat fitur
pelaporan
Inovasi:
38
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT
memiliki terobosan cara dalam hal pekerjaan administrasi pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pasien koordinasi dengan tim IT agar pada SIM RS terdapat
fitur yang menampilkan data laporan tersebut
ANTI KORUPSI
Jujur:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT
berdiskusi saling terbuka untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi dan
memberi solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut
Berani:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan tim IT
percaya diri mengemukakan ide/gagasan pada saat berkoordinasi dan konsultasi
dengan tim IT.
1.2. Merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data pencatatan penggunaan
obat
AKUNTABILITAS
Jelas:
Sebagai Asisten Apoteker dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika harus spesifik agar dalam
melakukan langkah-langkah tidak terjadi kesalahan/kebingungan
Kepercayaan:
Sebagai Asisten Apoteker dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika yakin akan rancangan alur
kerja yang telah dibuat dapat melancarkan proses untuk menampilkan fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika pasien pada SIM RS
Tanggung jawab:
39
Sebagai Asisten Apoteker dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika harus dengan penuh tanggung
jawab memastikan bahwa alur kerja yang dibuat nantinya kontinu selalu dilaksanakan
NASIONALISME
Sebagai Asisten Apoteker dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika dapat menghargai pendapat
dalam berdiskusi untuk membuat rancangan kegiatan
Kerja sama:
Sebagai Asisten Apoteker dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika kolaborasi dengan tim IT
dalam merancang alur kerja untuk menampilan fitur data pada SIM RS agar dapat
menghasilkan alur kerja yang diinginkan
ETIKA PUBLIK
Tanggap:
Sebagai Asisten Apoteker dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika harus kritis dan paham dengan
hal-hal yang diperlukan dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data pada
SIM RS
Sopan:
Sebagai Asisten Apoteker dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika bersikap santun dan hormat
saat meminta saran dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data pada SIM
RS
KOMITMEN MUTU
Efektivitas:
Sebagai Asisten Apoteker dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data
40
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika dapat berdiskusi dengan tim
yang tepat untuk identifikasi masalah dan menentukan rancangan kegiatan yang akan
dilakukan
Cermat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika secara teliti dan mengerti akan
tahapan dalam rancangan alur kerja untuk menampilkan fitur data pada SIM RS
Inovasi:
Sebagai Asisten Apoteker dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika harus membuat terobosan
untuk memperbarui alur kerja yang sebelumnya yaitu dari mencatat secara manual ke
buku register menjadi hanya tinggal memilih fitur lalu download dari SIM RS
ANTI KORUPSI
Kerja Keras:
Sebagai Asisten Apoteker dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika harus berjuang untuk
memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan tugas pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika agar dihasilkan laporan yang aktual
Sederhana:
Sebagai Asisten Apoteker dalam merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika membuat rancangan alur kerja
yang mudah bersama dengan tim IT untuk menampilkan fitur data pada SIM RS
41
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Pada saat menjalanan kegiatan koordinasi pemanfaatan SIM RS melatih penulis untuk
berkomunikasi efektif dengan dibutuhkan kesabaran, kejelasan dan kesederhanaan
serta tuturkata dan sikap yang sopan dalam mengutarakan inovasi melalui gagasan/ide
agar tim IT dapat mengerti dan memahami maksud dari kebutuhan instalasi farmasi
dalam pembuatan fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika.
Yogyakarta, 26 Oktober 2019
Disetujui oleh:
Mentor
42
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Bukti Kegiatan 1
43
BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN 1
Pada hari ini Sabtu tanggal Sembilan Belas bulan Oktober tahun Dua Ribu
Sembilan Belas, penyusun program kegiatan Aktualisasi Dalam Rangka Pelatihan Dasar (
Latsar ) CPNS Golongan II Angkatan IV di RSUD Prambanan Sleman D.I.Yogyakarta
Mentor Penulis
44
FOTO KEGIATAN 1
45
Gambar 8. Tampilan SIM RS Gambar 9. Fitur Apotek pada SIM RS
Merancang alur kerja untuk menampilkan fitur data pencatatan penggunaan obat.
Hari / tanggal : Sabtu / 26 Oktober 2019
46
Gambar 11. Merancang alur kerja dengan tim IT untuk menampilkan fitur data pencatatan
penggunaan obat.
Gambar 12. Alur kerja penampilan fitur data pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika.
47
b. Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS 2
Kegiatan / Sub
Kegiatan 2 :
Kegiatan /
Sub Kegiatan 2:
Output sub
kegiatan Penambahan fitur pada master obat SIM RS
Output Kegiatan 2:
48
1. Penulis mengamati obat-obatan golongan Narkotika dan
Psikotropika yang tersedia di Instalasi Farmasi RSUD
Prambanan.
49
tim IT melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika yang telah selesai dibuat
oleh tim IT.
Hambatan : Pada saat penyusunan format ada beberapa revisi yang perlu
dilakukan. Diantaranya sebelum finalisasi format filter pada
pencatatan pelaporan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika masih sesuai klinik bukan berdasarkan urutan
tanggal penulisan resep dokter dan identitas pasien masih
belum lengkap yaitu belum adanya informasi tanggal lahir.
Sedangkan menurut Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
SNARS informasi tanggal lahir pasien sangatlah perlu.
Solusi : Penulis tetap menghargai hasil dari jerih payah tim IT
dalam membuat fitur pencatatan obat dan dengan hormat
dan penuh kepercayaan tetap mengkomunikasikan
beberapa hal yang perlu dibenahi dalam penyusunan
format pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika agar tercapai tujuan bisa menampilkan hasil
laporan yang lengkap dan valid.
Daftar Lampiran Berita Acara Penambahan fitur pada master obat SIM
RS
Foto kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
Kegiatan 2:
Penambahan fitur pada master obat SIM RS
MANAJEMEN ASN
Implementasi dari Manajemen ASN sebagai Asisten Apoteker dalam penambahan fitur
pada master SIM RS dengan cermat membuat daftar obat dan bertnggung jawab input
identitas golongan obat Narkotika dan Psikotropika yang tersedia di Instalasi Farmasi
RSUD Prambanan.
50
WHOLE OF GOVERMENT
Implementasi dari Whole Of Goverment sebagai Asisten Apoteker dalam. penambahan
fitur pada master SIM RS dapat melakukan kerja sama dengan tim IT RS dalam
menyusun format pencatatan sesuai dengan peraturan yang berlaku agar nantinya
dapat ditampilkan pada fitur pencatatan obat pada SIM RS.
PELAYANAN PUBLIK
Implementasi dari Pelayanan Publik sebagai Asisten Apoteker dalam penambahan fitur
pada master SIM RS untuk memudahkan pekerjaan administrasi farmasi hal tersebut
bukan hanya untuk penulis saja, tetapi rekan kerja lain dapat melakukan pelaporan
menggunakan SIM RS juga.
Sub Kegiatan:
2.1. Membuat daftar obat yang masuk dalam golongan Narkotika dan Psikotropika
AKUNTABILITAS
Kepemimpinan:
Sebagai Asisten Apoteker dalam membuat daftar obat yang masuk dalam golongan
Narkotika dan Psikotropika harus percaya diri dengan kemampuan sendiri
Konsistensi:
Sebagai Asisten Apoteker dalam membuat daftar obat yang masuk dalam golongan
Narkotika dan Psikotropika menentukan obat golongan Narkotika yang terdapat di
Instalasi Farmasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Tanggung jawab:
Sebagai Asisten Apoteker dalam membuat daftar obat yang masuk dalam golongan
Narkotika dan Psikotropika berkomitmen dalam pembuatan daftar sesuai dengan obat
yang tersedia di Instalasi Farmasi RSUD Prambanan agar tidak ada satupun data obat
yang terlewat.
51
NASIONALISME
Rela berkorban:
Sebagai Asisten Apoteker dalam membuat daftar obat yang masuk dalam golongan
Narkotika dan Psikotropika bersedia mengerjakan pembuatan daftar golongan obat
Narkotika dan Psikotropika diluar jam pelayanan pasien
Sebagai Asisten Apoteker dalam membuat daftar obat yang masuk dalam golongan
Narkotika dan Psikotropika dengan menggunakan Bahasa Indonesia, sebagai bahasa
persatuan dan bahasa identitas Negara tentunya bahasa Indonesia dapat dimengerti
betul oleh setiap petugas farmasi.
ETIKA PUBLIK
Profesional:
Sebagai Asisten Apoteker dalam membuat daftar obat yang masuk dalam golongan
Narkotika dan Psikotropika kompeten membuat daftar golongan Narkotika dan
Psikotropika tidak ketika jam pelayanan pasien karena sebagai Asisten Apoteker harus
mementingkan pelayanan pasien terlebih dahulu
Akurat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam membuat daftar obat yang masuk dalam golongan
Narkotika dan Psikotropika harus yang cermat sesuai dengan apa yang tersedia di
Instalasi Farmasi RSUD Prambanan
KOMITMEN MUTU
Efektivitas:
Sebagai Asisten Apoteker dalam membuat daftar obat yang masuk dalam golongan
Narkotika dan Psikotropika dengan memanfaatkan aplikasi Microsoft Excel dengan hal
itu dapat menghemat waktu dan lebih mudah
Cermat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam membuat daftar obat yang masuk dalam golongan
52
Narkotika dan Psikotropika dengan seksama mendata lalu membuat daftar obat
golongan Narkotika dan Psikotropika yang tersedia di Instalasi Farmasi RSUD
Prambanan
ANTI KORUPSI
Mandiri:
Sebagai Asisten Apoteker dalam membuat daftar obat yang masuk dalam golongan
Narkotika dan Psikotropika dengan kemampuan sendiri karena obat yang termasuk
golongan narkotika dan psikotropika di RSUD Prambanan masih terbilang sedikit
Jujur:
Sebagai Asisten Apoteker dalam membuat daftar obat yang masuk dalam golongan
Narkotika dan Psikotropika harus valid dan akual sesuai dengan yang ada di Instalasi
Farmasi
Bekerja keras:
Sebagai Asisten Apoteker dalam membuat daftar obat yang masuk dalam golongan
Narkotika dan Psikotropika sekuat tenaga bekerja keras menyelesaikan daftar obat
sesuai dengan persediaan obat yang ada di Instalasi Farmasi RSUD Prambanan.
3.2. Menginput identitas golongan obat yang termasuk dalam Narkotika dan
Psikotropika pada master obat SIM RS
AKUNTABILITAS
Tanggung jawab:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS
obat harus hati-hati karena sangat mempengaruhi dengan hasil laporan yang akan
dihasilkan nantinya
Konsistensi:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS
harus melalui alur kerja tahap demi tahap
53
Kepercayaan:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS
berkeyakinan akan menyelesaikan semua inputan satu persatu sediaan obat yang
masuk golongan Narkotika dan Psikotropika
NASIONALISME
Kerja sama:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS
dapat berkoordinasi dengan petugas farmasis yang lain untuk menumbuhkan rasa
kebersamaan dan persatuan
Non diskriminatif:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS jika
memang ada petugas farmasi lain ingin mengetahui bagaimana cara input identitas
pada master obat SIM RS tidak membedakan dalam memberikan penjelasan
ETIKA PUBLIK
Akurat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS
harus akurat sesuai dengan daftar obat Narkotika dan Psikotropika yang telah dibuat
sebelumnya
Profesional:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS
harus kompeten pada setiap pekerjaan salah satunya adalah pekerjaan administrasi
farmasi yaitu input golongan obat pada master obat SIM RS
Tanggap:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS
responsif harus tanggap apabila terdapat kesalahan atau kesulitan dapat
mengkonsultasikan dengan tim IT
54
KOMITMEN MUTU
Mutu:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS
harus sesuai dengan ketentuan golongan obat Narkotika dan Psikotropika pada
peratuan perundang-undangan yang berlaku agar nantinya mendapat hasil data/laporan
pada fitur pencatatan obat yang berkualitas.
Cermat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS
harus seksama agar tidak ada yang terlewat
ANTI KORUPSI
Disiplin:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS
harus patuh pada alur kerja karena dalam proses input memerlukan konsentrasi dan
alur pemilihan fitur SIM RS yang runtut.
Kerja keras:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS
harus berjuang dalam mengerjakan satu per satu melengkapi identitas golongan di
setiap master obat golongan Narkotika dan Psikotropika yang ada di Instalasi Farmasi
RSUD Prambanan
Jujur:
Sebagai Asisten Apoteker dalam input identitas golongan obat pada master SIM RS
harus benar sesuai dengan tahapan/langkah kerja agar nantinya dapat menghasilkan
data yang valid.
55
AKUNTABILITAS
Kepemimpinan:
Konsisten:
Kejelasan:
NASIONALISME
Religius:
Musyawarah:
ETIKA PUBLIK
Sopan:
Profesional:
KOMITMEN MUTU
Cermat:
Inovatif:
Efektif:
ANTI KORUPSI
Peduli:
Berani:
3.4. Melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika pada SIM RS bersama dengan tim IT
AKUNTABILITAS
Integritas:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS bersama dengan tim IT merupakan kepaduan
seturut alur kerja yang sebelumnya telah dibuat
Kejelasan:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS bersama dengan tim IT merupakan langkah
pasti setelah penyusunan format fitur pencatatan penggunaan obat
Tanggung jawab:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS bersama dengan tim IT harus berkomitmen
agar pemanfaatan fitur dapat mudah dilakukan
NASIONALISME
Kerjasama:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS bersama dengan tim IT sebagai bentuk
kolaborasi antar gugus tugas rumah sakit agar fitur pencatatan penggunaan obat
bermanfaat untuk pelayanan kefarmasian
Toleransi:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat
58
Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS bersama dengan tim IT menerima masukan
atau sanggahan dari pihak terkait apabila menjumpai kesulitan
ETIKA PUBLIK
Sopan:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS bersama dengan tim IT harus santun
mengutarakan hambatan apabila penggunaan fitur dirasa sulit
Profesional:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS mampu menoperasikan sesuai dengan arahan
dari tim IT
KOMITMEN MUTU
Cermat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS bersama dengan tim IT harus teliti dalam
setiap langkah pengoperasian fitur SIM RS
Inovatif:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS bersama dengan tim IT mengapilikasikan fitur-
fitur yang ada pada SIM RS agar dapat mengambil informasi yang valid guna data
pencatatan
ANTI KORUPSI
Berani:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS mampu untuk pertama kalinya
mengoperasikan fitur baru yang ada pada SIm RS guna pekerjaan administrasi farmasi
59
Kerja keras:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS dengan tim IT berjuang agar dalam
mengoperasikan fitur baru tersebut dapat memudahkan pekerjaan administrasi farmasi
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Pada saat menjalanan kegiatan penambahan fitur pada master obat SIM RS penulis
menyadari perlunya integritas tinggi bahwa untuk menambahkan fitur pencatatan pada
SIM RS harus melakukan beberapa hal yaitu membuat daftar, menyusun format
pencatatan, menginput identitas golongan obat dan terakhir melakukan uji coba fitur
dengan tim IT. Untuk tercapainya tujuan pemanfaatan fitur pencatatan harus dilakukan
dengan patuh, runtut dan disipin melakukan setiap kegiatan sesuai dengan akur kerja
yang telah dibuat.
Yogyakarta, 4 November 2019
Disetujui oleh:
Mentor
60
LAMPIRAN KEGIATAN 2
Bukti Kegiatan 2
61
BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN 2
Pada hari ini Senin tanggal Empat November tahun Dua Ribu Sembilan Belas,
penyusun program kegiatan Aktualisasi Dalam Rangka Pelatihan Dasar ( Latsar ) CPNS
Golongan II Angkatan IV di RSUD Prambanan Sleman D.I.Yogyakarta telah
menyelesaikan kegiatan dengan hasil sebagai berikut :
Nama Kegiatan :
Penambahan fitur pada master obat SIM RS
62
FOTO KEGIATAN 2
Sub Kegiatan 2.1
Membuat daftar obat yang masuk dalam golongan Narkotika dan Psikotropika
Gambar 13. Penulis mendata obat- Gambar 14. Daftar golongan obat
obatan golongan Narkotika dan Narkotika dan Psikotropika yang telah
Psikotropika yang tersedia di Instalasi didata dan ditempelkan pada masing-
RSUD Prambanan. masing almari penyimpanan.
Menginput identitas golongan obat yang termasuk dalam Narkotika dan Psikotropika
pada master obat SIM RS
63
Kegiatan : Menginput identitas golongan obat yang termasuk dalam
Narkotika dan Psikotropika pada master obat SIM RS
Gambar 15. Fitur master obat untuk input golongan obat pada SIM RS
Gambar 16. Penulis menginput Golongan Obat pada Master Obat SIM RS
64
Sub Kegiatan 2.3
Gambar 17. Format Pencatatan Penggunaan Obat Narkotika dan Psikotropika pada Fitur
yang dibuat
65
Sub Kegiatan 2.4
Melakukan uji coba fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
pada SIM RS bersama dengan tim IT
Gambar 19. Penulis uji coba fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropik pada SIM RS bersama dengan tim IT
66
c. Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS 3
Kegiatan / Sub
Kegiatan 3 :
Kegiatan /
Sub Kegiatan 3:
Output sub
kegiatan Uji coba fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika
dan Psikotropika pada SIM RS
Output Kegiatan 3:
67
pada bulan Agustus, September dan Oktober 2019
68
Daftar Lampiran Berita Acara uji coba fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS
Foto Kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
Kegiatan 3:
Uji coba fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika pada SIM
RS
MANAJEMEN ASN
Implementasi dari Manajemen ASN sebagai Asisten Apoteker dalam uji coba
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika harus cermat, teliti dan
bertanggung jawab ketika melakukan penarikan data pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika agar nantinya dapat menampilkan data yang valid.
WHOLE OF GOVERMENT
Implementasi dari Whole Of Goverment sebagai Asisten Apoteker dalam. uji coba
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika harus bekerja bersama
dengan tim IT dan rekan kerja untuk meraih tujuan pencatatan pengunaan obat
Narkotika dan Psikotropika dengan SIM RS berjalan dengan optimal
PELAYANAN PUBLIK
Implementasi dari Pelayanan Publik sebagai Asisten Apoteker dalam uji coba
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika responsif terhadap kebutuhan
pelayanan kefarmasian dalam tugas administrasi farmasi, dengan efektif dan efisien
dapat menampilkan laporan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika melalui SIM
RS
Sub Kegiatan:
3.1. Melakukan penarikan data pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika pasien 3 bulan terakhir
69
AKUNTABILITAS
Tanggung jawab:
Kejelasan:
NASIONALISME
Tenggang rasa:
Musyawarah mufakat:
Menjaga kerukunan:
ETIKA PUBLIK
Hormat:
Akurat:
KOMITMEN MUTU
Efektivitas:
Inovasi:
ANTI KORUPSI
Bekerja keras:
Disiplin:
AKUNTABILITAS
Integritas:
Sebagai Asisten Apoteker dalam mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika SIM RS harus mencetak sesuai dengan bulan
pencatatan penggunaan yang diperlukan
Tanggung jawab:
Sebagai Asisten Apoteker dalam mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika SIM RS berkewajiban penuh dalam mencetak data
laporan penggunaan obat karena hasil cetakan/print out adalah dokumen penting dalam
hal pencatatan obat Narkotika dan Psikotropika
NASIONALISME
Sebagai Asisten Apoteker dalam mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika SIM RS dapat kooperatif melipatkan petugas farmasi
lain
Sebagai Asisten Apoteker dalam mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika SIM RS mengolah data pelaporan dengan Bahasa
Indonesia
ETIKA PUBLIK
Akurat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika SIM RS harus teliti dalam mencetak data laporan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika karena nantinya hasil print out tersebut
akan didokumentasikan
72
Profesional:
Sebagai Asisten Apoteker dalam mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika SIM RS cakap untuk mencetak hasil data fitur sesuai
dengan alur kerja yang telah ditentukan sebelumnya
Cemat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika SIM RS harus teliti tidak ada satupun data yang
terlewat agar mendapatkan hasil pelaporan yang lengkap.
KOMITMEN MUTU
Efisien:
Sebagai Asisten Apoteker dalam mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika SIM RS tahu betul akan jumlah kebutuhan sarana
prasarana yang dibutuhkan untuk mencetak hasil pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika agar tidak banyak menghamburkan kertas cetak yang
diperlukan
Cermat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika SIM RS dengan seksama mencetak laporan dalam 3
bulan terakhir
ANTI KORUPSI
Sederhana:
Sebagai Asisten Apoteker dalam mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika SIM RS mencetak laporan yang diperlukan saja sesuai
dengan kebutuhan pencatatan, sederhana dengan hemat penggunaan kertas cetak
Disiplin:
Sebagai Asisten Apoteker dalam mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika SIM RS harus dengan runtut sesuai dengan tahapan
73
alur kerja yang ditentukan agar setelah dilakukan pengolahan data segera tersedia print
out data
Amanah:
Sebagai Asisten Apoteker dalam mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika SIM RS mengemban kegiatan tersebut dengan penuh
amanah untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan maksimal sesuai dengan tugas dan
profesinya.
AKUNTABILITAS
Kepemimpinan:
Transparan:
NASIONALISME
Non Diskriminatif:
ETIKA PUBLIK
Profesional:
Tanggap:
Menjaga Rahasia:
KOMITMEN MUTU
Mutu:
Kreatif:
ANTI KORUPSI
Kedisiplinan:
75
Sebagai Asisten Apoteker dalam mendokumentasikan data pencatatan penggunaan
obat Narkotika dan Psikotropika diperlukan ketaatan karena memang data harus berupa
fisik laporan agar apabila diperlukan informasi penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika dapat segera diserahkan
Berani:
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Pada saat pengoperasian fitur pelaporan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
pada SIM RS menuntut penulis untuk bekerja keras dalam mengolah data dari fitur
pencatatan penggunaan obat. Tanggung jawab penulis untuk dapat menghasilkan
data/laporan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika yang bermutu menuntut
penulis untuk mengerjakan setiap langkah/ alur kerja dengan cermat dan akurat.
Yogyakarta, 11 November 2019
Disetujui oleh:
Mentor
76
LAMPIRAN KEGIATAN 3
Uji coba fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS
Bukti Kegiatan 3
77
BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN 3
Pada hari ini Senin tanggal Sebelas November tahun Dua Ribu Sembilan Belas,
penyusun program kegiatan Aktualisasi Dalam Rangka Pelatihan Dasar ( Latsar ) CPNS
Golongan II Angkatan IV di RSUD Prambanan Sleman D.I.Yogyakarta telah
Nama Kegiatan : Uji coba fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika pada SIM RS
Mentor Penulis
78
FOTO KEGIATAN 3
Gambar 20. Melakukan penarikan data pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika pasien 3 bulan terakhir
Mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika SIM RS
79
Kegiatan : Mencetak hasil data dari fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika SIM RS
Gambar 21. Cetakan hasil data dari fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika SIM RS
80
Gambar 22. Mendokumentasikan data pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika secara rapi
81
d. Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS 4
Kegiatan / Sub
Kegiatan 4 :
Kegiatan /
Sub Kegiatan 4:
Output sub
kegiatan Pelatihan dan pendampingan petugas farmasi tentang SIM
RS
Output Kegiatan 4:
82
terlebih dahulu dan mempersiapkan sarana prasarana
seselum sosialisasi dilaksanakan.
83
sosialisasi dan pelatihan secara personal untuk petugas tersebut
pada saat Penulis bersamaan jaga pada satu shift. Dalam waktu
pelaksanaan monitoring dibutuhkan kecermatan dan konsistensi
dalam menganalisis data untuk mendapatkan hasil data yang
akurat.
Daftar Lampiran Berita Acara pelatihan dan pendampingan petugas farmasi
tentang SIM RS
Foto Kegiatan
MANAJEMEN ASN
Implementasi dari Manajemen ASN sebagai Asisten Apoteker dalam melaksanakan
pelatihan dan pendampingan petugas farmasi tentang SIM RS sebagai bentuk
pertanggungjawaban tugas dasi sebagai ASN dalam memberikan informasi kepada
rekan kerja.
WHOLE OF GOVERMENT
PELAYANAN PUBLIK
Sub Kegiatan:
84
4.1. Melakukan sosialisasi yaitu penjelasan kepada petugas farmasi mengenai
fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika di SIM RS
AKUNTABILITAS
Transparan:
Kepemimpinan:
Kejelasan target:
NASIONALISME
Religius:
ETIKA PUBLIK
Sopan:
Menjaga rahasia:
KOMITMEN MUTU
Efektivitas:
Efisiensi:
ANTI KORUPSI
Sederhana:
Jujur:
AKUNTABILITAS
Transparan:
Kepemimpinan:
87
NASIONALISME
Religius:
ETIKA PUBLIK
Sopan:
Tanggap:
Menjaga rahasia:
KOMITMEN MUTU
88
Efektivitas:
Efisiensi:
ANTI KORUPSI
Sederhana:
Jujur:
4.3. Melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika
dan Psikotropika setiap bulannya
AKUNTABILITAS
Konsistensi:
Sebagai Asisten Apoteker harus konsisten dapat melakukan monitoring dari hasil fitur
89
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika untuk memastikan bahwa
sudah dilakukannya pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika.
Tanggung jawab:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika setiap bulannya merupakan untuk
mengerjakan tugas administrasi farmasi
NASIONALISME
Kerja sama:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika setiap bulannya dapat bekerja sama
dengan rekan kerja farmasi yang lain dalam melakukan monitoring pencatatan obat
Narkotika dan Psikotropika sebagai rangkap periksa (double check)
Adil:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika setiap bulannya mengingat hal tersebut
adalah tugas administrasi, tetapi juga harus sebanding dengan melakukan pelayanan
langsung kepada pasien
ETIKA PUBLIK
Akurat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika setiap bulannya harus teliti melakukan
monitoing dari hasil fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika setiap
bulannya untuk dapat memastikan hasil pencatatan yang akurat
Profesional:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika setiap bulannya memastikan bahwa
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika aktual dilaporkan dapat
membuktikan bahwa telah melakukan pekerjaan sesuai dengan kompetensinya
90
KOMITMEN MUTU
Cermat:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika setiap bulannya dengan teliti melakukan
monitoing dari hasil fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika setiap
bulannya
Mutu:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika setiap bulannya dapat membuktikan
bahwa fitur SIM RS dapat menghasilkan data laporan
ANTI KORUPSI
Disiplin:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika setiap bulannya diperlukan kepatuhan
pada saat melakukan supervisi hasil fitur laporan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika karena untuk memastikan bahwa setiap bulannya sudah melakukan
pencatatan penggunaan pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika.
Berani:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika setiap bulannya harus memastikan bahwa
laporan yang dihasilkan adalh valid, jika memang terdapat kesalahan segera melakukan
perbaikan data
Amanah:
Sebagai Asisten Apoteker dalam melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika setiap bulannya menalsanakan dengan
penuh amanah untuk menjamin validasi dan aktualnya hasil pelaporan.
91
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Pada saat pelatihan dan pendampingan petugas farmasi tentang SIM RS penulis
melakukan bersamaan dengan sosialisalisasi aktualisasi teman sejawat lainnya
sehingga tidak bertepatan dengan matriks jadwal kegiatan yang telah dibuat
sebelumnya. Hal tersebut dilakukan untuk efektifitas waktu sarana dan prasarana yang
dibutuhkan. Selain itu pada saat melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika penulis menyadari bahwa haruslah
bekerja keras karena melakukan recheck satu persatu antara penggunaan obat dengan
kartu stok membutuhkan ketelitian yang tinggi. Melakukan monitoring harus dilakukan
kontinu setiap bulannya konsisten dengan alur tahapan pengelolaan pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika agar mendapat hasil data laporan yang
bermutu. Penulis menyadari perbedaan dari yang sebelumnya pencatatan penggunaan
obat dilakukan dengan cara manual menulis pada buku register dengan memanfaatkan
fitur dari SIM RS sebagai inovasi yang kreatif untuk mempermudah dan memperlancar
pekerjaan kefarmasian. Oleh karena itu penulis berusaha untuk menjaga amanah dari
aktualisasi yang dilakukan sebagai bukti menjalankan tugas secara profesinal.
Yogyakarta, 20 November 2019
Disetujui oleh:
Mentor
92
LAMPIRAN KEGIATAN 4
Bukti Kegiatan 4
93
BERITA ACARA PELAKSANAAN KEGIATAN 4
Pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh November tahun Dua Ribu Sembilan Belas,
penyusun program kegiatan Aktualisasi Dalam Rangka Pelatihan Dasar ( Latsar ) CPNS
Golongan II Angkatan IV di RSUD Prambanan Sleman D.I.Yogyakarta telah
menyelesaikan kegiatan dengan hasil sebagai berikut :
Mentor Penulis
94
FOTO KEGIATAN 4
Gambar 23. Melakukan sosialisasi yaitu penjelasan kepada petugas farmasi mengenai
fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika di SIM RS
95
Gambar 24. Melakukan pelatihan kepada petugas farmasi mengenai fitur
pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika di SIM RS
Melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan
Psikotropika setiap bulannya
Gambar 25. Mencocokan hasil dari fitur pencatatan penggunaan obat Narkotikda
dan Psikotropika SIM RS dengan kartu stok obat
96
Gambar 26. Melakukan monitoring dari hasil fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika
dan Psikotropika setiap bulannya dengan cara memberi paraf pada setiap kolom akhir
pencatatan penggunaan obat
97
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil dalam
Optimalisasi Pencatatan Penggunaan Obat Narkotika dan Psikotropika Pasien pada
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) di Rumah Sakit Umum Daerah
Prambanan merupakan implementasi dari Rancangan Aktualisasi yang telah disusun
dan diseminarkan pada tanggal 15 Oktober 2019. Adapun kesimpulan yang dapat
diambil dari Laporan Aktualisasi ini antara lain:
1. Pelaksanaan aktualisasi ada empat kegiatan yang direncanakan sebagai upaya
Optimalisasi Pencatatan Penggunaan Obat Narkotika dan Psikotropika Pasien
pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) di Rumah Sakit
Umum Daerah Prambanan telah berhasil dilaksanakan dengan tingkat capaian
100%
2. Kegiatan koordinasi pemanfaatan SIM RS telah dilaksanakan 100% yaitu
melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kepala Instalasi Farmasi selaku
mentor untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelayanan Instalasi
Farmasi dan dengan koordinator pengelolaan obat Narkotika dan Psikotropika
untuk mengetahui hal yang diperlukan dalam pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pasien. Selain itu tentunya melakukan koordinasi dan
konsultasi dengan tim IT RSUD Prambanan untuk pembuatan fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS.
3. Kegiatan penambahan fitur pada master obat SIM RS telah terlaksana 100%.
Fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika yang telah dibuat
pada SIM RS sangatlah berguna memperbarui kegiatan pencatatan penggunaan
obat yang sebelumnya ditulis manual pada buku register. Inovasi fitur tersebut
sangatlah informatif, mempercepat waktu pengerjaan, dan aktual.
4. Kegiatan uji coba pencatatan pengunaan obat Narkotika dan Psikotropika pada
SIM RS telah terlaksana 100%. Dengan kegiatan tersebut membuktikan bahwa
fitur yang telah dibuat dapat dimanfaatkan dan berdaya guna untuk kinerja
administrasi farmasi.
98
5. Kegiatan pelatihan dan pendampingan petugas farmasi tentang SIM RS telah
terlaksana 100%. Hal tersebut dibuktikan dengan petugas farmasi lain mengerti
dan mudahnya penggunaan fitur pencatatan penggunana obat Narkotika dan
Psikotropika yang telah dibuat.
B. SARAN
99
C. RENCANA AKSI PENYEMPURNAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
100
melakukan setiap pekerjaan, dan bekerja keras
untuk menyelesaikan setuap tugas yang
diberikan.
Tabel 4. Rencana Aksi Nilai-nilai Dasar
Selain nilai – nilai dasar, setelah selesainya Pelatihan Dasar ini perlu adanya
rencana aksi penyempurnaan kegiatan aktualisasi dalam rangka menyempurnakan
kegiatan aktualisasi selama menjalankan tugas, rencana aksi tersebut antara lain :
No. Kegiatan Aktualisasi Teknik
1 Koordinasi Penulis akan selalu melakukan koordinasi dan
pemanfaatan SIM RS konsultasi dengan tim IT untuk menyempurnakan
pemanfaatan SIM RS agar berhasil guna dan
berdaya guna untuk kepentingan RSUD
Prambanan.
2 Penambahan fitur pada Penulis dengan tim IT akan memperbaiki fitur
master obat SIM RS pencatatan penggunaan obat yaitu pada
penggunaan fitur apotek pasien luar agar tetap
bisa terdata pada hasil laporan fitur penggunaan
obat.
3 Uji coba fitur Penulis akan berusaha mencoba fitur pencatatan
pencatatan untuk penggunaan obat golongan Prekursor.
penggunaan obat Karena saat ini pencatatan obat golongan
Narkotika dan precursor masih dengan cara manual.
Psikotropika pada SIM
RS
4 Pelatihan dan Petugas akan berusaha mendampingi dan
pendampingan petugas mengajarkan kepada petugas farmasi lain yang
farmasi tentang SIM masih belum mengerti atau belum bisa
RS memanfaatkan fitur pencatatan penggunaan obat
dan melakukan supervisi dari hasil pencatatan
penggunaan setiap bulannya.
Tabel 5. Rencana Aksi Kegiatan Aktualisasi
101
Demikian laporan aktualisasi ini penulis susun dengan harapan dapat memberikan
manfaat kepada semua pihak. Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan nilai – nilai
dasar profesi PNS (ANEKA) dapat teraktualisasi dalam kegiatan sehari – hari secara
berkelanjutan sehingga meningkatkan semangat serta etos kerja ASN untuk
mewujudkan ASN yang bermartabat, berintegritas dan mampu memberikan yang
terbaik bagi Bangsa dan Negara.
102
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Pengawasan Pengelolaan Obat, bahan Obat, Narkotika, Psikotropika dan
Prekursor Farmasi di fasilitas Pelayanan Kefarmasian
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021
Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2008 tentang Budaya Pemerintahan di Daerah
Istimewa Yogyakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.
PER/08/M.PAN/4/2008 tentang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka
Kreditnya, dapat diketahui rincian kegiatan Asisten Apoteker Pelaksana
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2015, tentang Peredaran, Penyimpanan,
Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika Psikotropika dan Prekursor Farmasi
103
LAMPIRAN
104
LAPORAN AKTUALISASI PENERAPAN NILAI-
NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI ASISTEN APOTEKER TERAMPIL DALAM OPTIMALISASI PENCATATAN
PENGGUNAAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA PASIEN PADA SIM RS
DI RSUD PRAMBANAN
Elizabeth Ronna Maharani, A.Md.Farm.
12/LATSAR/Golongan II/AngkatanIV/2019
19940614 201903 2 008
VISI
“Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat”
MISI
• Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara Paripurna Sesuai
Standar
• Meningkatkan Profesionalisme Petugas
• Mewujudkan Manajemen Kinerja yang Akuntabel
• Menyediakan Sarana dan Prasarana Pelayanan Secara Optimal
PROFIL RSUD PRAMBANAN
Belum dimanfaatkannya TI (Teknologi Informasi) dalam pencatatan penggunaan obat Narkotika Masalah
dan Psikotropika pasien di RSUD Prambanan
Sebab
Koordinasi pemanfaatan Penambahan fitur pada Pelatihan dan Uji coba fitur
SIM RS master obat SIM RS pendampingan petugas pencatatan
farmasi tentang SIM RS penggunaan obat
Narkotika dan
Psikotropika pada SIM
RS
Sebelum adanya fitur pencatatan penggunaan obat.
GAGASAN PEMECAHAN ISU
Hambatan Solusi
Penulis mempersilahkan
Petugas RS urgensi
timIT untuk menyelesaikan
membutuhkan bantuan
lalu melanjutkan kordinasi
tim IT
kembali
Nilai ANEKA:
A Transparan, Tanggung jawab, Kejelasan
N Religius, Musyawarah, Menghargai
E Sopan dan Akurat
K Efektivitas da Inovasi SIM RS APOTEK PENGELUA PILIH PILIH
A Jujur dan Berani RAN OBAT TANGGAL
TAMPILAN
NAMA
RAJAL OBAT
DATA
/RANAP
Penambahan fitur pada master obat SIM RS
Hambatan Solusi
Format fitur yang belum Penulis mengkomunikasikan
berdasarkan urutan tanggal hambatan tersebut dan
penulisan resep dan belum berkoordinasi dengan tim IT
adanya data tanggal lahir pasien untuk merevisi format
Bukti Fisik:
Nilai Aneka:
A Kepemimpinan, Konsistensi
N Rela berkorban, Nasionalisme
E Profesional, Akurat
K Efektifitas, Cermat
A Mandiri, Jujur
Uji coba fitur pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS
Hambatan Solusi
Fitur Pencatatan Mengolah satu persatu data export ke
Penggunaan obat Narkotika Microsoft Excel terlebih dahulu,
dan Psikotropika tidak bisa mengkompilasi dari pengeluaran obat
langsung dicetak Rawat Jalan maupun Rawa Inap lalu baru
dicetak.
Nilai Aneka:
A Transparan, Kepemimpinan Kejelasan
N Religius Musyawarah
E Sopan Menjaga Rahasia
K Efektifitas Efisien
A, Jujur Sederhana
Pelatihan dan pendampingan petugas farmasi
Hambatan
tentang SIM RS
Beberapa petugas farmasi Solusi
datang sosialisasi dan Sosialisasi dan pelatihan secara personal
pelatihan sesuai dengan pelaksanaan. Penulis berusaha dengan
undangan yang telah cermat dan konsistensi dalam menganalisis
disepakati. data
Monitoring untuk validasi
1. Melakukan penjelasan kepada
hasil pencatatan ternyata
petugas farmasi mengenai fitur
cukup sulit dan
pencatatan penggunaan obat
membutuhkan waktu yang
Narkotika dan Psikotropika di SIM RS
panjang.
2. Melakukan pelatihan kepada petugas
farmasi mengenai fitur pencatatan
penggunaan obat Narkotika dan
TERCAPAI Psikotropika di SIM RS
100% 3. Melakukan supervisi dari hasil fitur
pencatatan penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika setiap
bulannya
Pelatihan dan pendampingan petugas farmasi
tentang SIM RS
Bukti Fisik:
Nilai ANEKA:
A Tanggung jawab, konsisten
N Kerja sama, Non diskriminatif
E Akurat , Profesional, Tanggap
K Mutu, Cermat
A Disiplin, Bekerja keras
PENUTUP
• KESIMPULAN
Koordinasi pemanfaatan SIMRS terlaksana 100%
Penambahan fitur pada master obat SIM RS
terlaksana 100%
Uji coba pencatatan penggunaan obat Narkotika
dan Psikotropika pada SIM RS terlaksana 100%
Pelatihan dan pendampingan petugas farmasi
tentang SIM RS terlaksana 100%
•SARAN
1. Fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
dimanfaatkan maksimal bagi petugas farmasi lain
2. Obat yang dibilling pada resep harus sama dengan yang diambil
dan diserahkan kepada pasien
3. Tidak billing obat melalui fitur apotek pasien luar
4. Perlu koordinasi dengan tim Operasi dan dokter anastesi untuk
pencatatan penggunaan obat injeksi anastesi
5. Untuk golongan prekursor perlu juga dibuat fitur pencatatan
penggunaan obat
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI
DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEBAGAI ASISTEN APOTEKER TERAMPIL
DALAM OPTIMALISASI PENCATATAN
PENGGUNAAN OBAT NARKOTIKA DAN
PSIKOTROPIKA PASIEN PADA SIM RS
(SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN RU
MAH SAKIT) DI RSUD PRAMBANAN
ELIZABETH RONNA MAHARANI, A.Md.Farm.
NIP: 199406142019032008
Angkatan IV/ No.Presensi 12
Nilai ANEKA
Akuntabilitas: Transparan, Tanggung jawab Penguatan Nilai Organisasi
Nasionalisme: Religius, Musyawarah •Selaras
Etika Publik: Sopan, Akurat, Tanggap •Akal Budi Luhur
Komitmen Mutu: Efektivitas, Inovasi, Cermat •Yakin dan Percaya Diri
Anti Korupsi: Jujur, Berani, Kerja keras
Kegiatan 2
Penambahan fitur pada master obat SIM RS
Menginput identitas
Membuat daftar obat yang
02 Menyusun format golongan obat yang
pencatatan penggunaan termasuk dala
masuk dalam golongan obat Narkotika dan
Narkotika dan Psikotropika Narkotika dan
Psikotropika dengan tim Psikotropik pada
01
IT 03 master obat SIM RS
Nilai ANEKA
Akuntabilitas: Kepemimpinan, Konsistensi
Nasionalisme: Rela berkorban, Kerjasama Penguatan Nilai Organisasi
Etika Publik: Profesional, Akurat, •Teladan
Komitmen Mutu: Efektif, Cermat, •Inovatif
Anti Korupsi: Mandiri, Jujur, Disiplin •Rela Melayani
Kegiatan 3
Uji coba fitur pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika pada SIM RS
Mendokumentasikan
Melakukan penarikan data 02 data pencatatan
pencatatan penggunaan obat Mencetak hasil data dari fitur penggunaan obat
Narkotika dan Psikotropika pencatatan penggunaan obat Narkotika dan Psikotropika
pasien 3 bulan terakhir Narkotika dan secara rapi
Psikotropika SIM RS
01 03
Nilai ANEKA
Akuntabilitas: Tanggung jawab, Kejelasan
Nasionalisme: Tenggang rasa, Musyawarah Penguatan Nilai Organisasi
Etika Publik: Hormat, Akurat •Teladan
Komitmen Mutu: Efektif, Inovasi •Yakin dan Percaya Diri
Anti Korupsi: Disiplin, Kerja keras, sederhana •Ahli Profesional
Kegiatan 4
Pelatihan dan pendampingan petugas farmasi tentang SIM RS
Nilai ANEKA
Akuntabilitas: Kepemimpinan, Transparan Penguatan Nilai Organisasi
Nasionalisme: Religius, Musyawarah •Akal Budi Luhur
Etika Publik: Sopan, Menjaga Rahasia, Akurat •Rela melayani
Komitmen Mutu: Bermutu, Cermat, •Yakin dan Percaya diri
Anti Korupsi:Disiplin •Ahli Profesional
Jadwal Kegiatan
JADWAL KEGIATAN
Pelaksanaan
Pemanfaatan SIM RS