PERIODE
Oleh :
Pahriansyah 1148200089
PROGRAM STUDI D-III FARMASI
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Pahriansyah 1148200089
iv
NIP 19940819 201903 2 015 NIDN.1101019002
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
dengan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan kami dalam menyelesaikan
laporan PKL ini adalah untuk menambah pengetahuan kami, serta meningkatkan
softskill dalam dunia Farmasi Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu
Darul Azhar Batulicin. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam melakukan penyusunan laporan
v
1. Ibu Eka Agustya Muliastuti, S.Farm.,Apt, selaku pembimbing dari
PKL berlangsung.
berlangsung.
3. Bapak Nur Mahdi, M.Farm.Apt selaku Ketua Program Studi D-III Farmasi
STIKes Darul Azhar Batulicin dan dosen pembimbing PKL yang telah
5. Orang tua yang telah memberikan dukungan yang sangat luar biasa untuk
Dengan ini kami berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang
berguna bagi kita bersama. Semoga laporan yang kami susun ini memberikan
manfaat baik bagi penulis, pemangku kebijakan, dan pembaca. Kami menyadari
bahwa laporan yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat
berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama. Semoga laporan yang kami susun ini memberikan manfaat baik bagi
vi
penulis, pemangku kebijakan, dan pembaca. Kami menyadari bahwa laporan yang
kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun
guna kesempurnaan laporan kami selanjutnya. Akhir kata, kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………
vi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................viii
vii
1.1 Latar belakang................................................................................1
1.3 Manfaat...........................................................................................2
2.1 Pengertian.......................................................................................5
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................67
viii
4.1 Manajemen Sumber Daya Manusia.............................................67
BAB VI PENUTUP........................................................................................81
6.1 Kesimpulan...................................................................................81
6.2 Saran.............................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................83
LAMPIRAN....................................................................................................85
ix
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 : Resep
Kesehatan
Perawatan Sebamban II
Pelayanan Kesehatan
xi
Lampiran 18 : Rak BMHP............................................................................97
xii
DAFTAR SINGKATAN
5. ED : Expired Date
xiii
14. MESO : Monitoring Efek Samping Obat
26. HT : Hipertensi
27. TB : Tuberkulosis
xiv
37. MTBS : Manajemen Terpadu Balita Sakit
xv
BAB I
PENDAHULUAN
penting untuk diperhatikan karena bidang ini sangat erat kaitannya dengan
Tanpa adanya kondisi yang sehat maka kualitas sumber daya manusia yang tinggi
orang sakit, atau lebih tepat disebut sebagai pengobatan. Pembangunan kesehatan
keadaan yang meliputi badan, rohani (mental), sosial dan tidak hanya keadaan yang
bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Pada Bab 1 dan Pasal 1 Undang- undang
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial ekonomis” (Anonim, 2009). Adapun
faktor – faktor yang mempengaruhi Kesehatan masyarakat yaitu ada 4 faktor yang
mana faktor tersebut adalah dari faktor lingkungan, perilaku, pelayanan Kesehatan,
dan keturunan. Pada faktor yang sangat mempengaruhi kesehatan yaitu faktor
yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia,
biologi, maupun sosial yang memungkinkan pada individu atau masyarakat
2009).
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
hidup dalam lingkungan sehat dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
salah satu jenis layanan di Puskesmas yang merupakan tempat untuk melayani
pemeriksaan umum oleh dokter yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, dan
rehabilitasi medik tanpa tinggal diruang Rawat Inap. pada sarana kesehatan
pengobatan dan penyuluhan kepada pasien agar tidak terjadi penularan dan
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
2
2
beberapa manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Farmasi
3
PPKL.
selama PPKL.
1.4.2 Tempat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
(Anonim, 2019).
8
puskesmas yaitu :
perseorangan.
5. Ruang Farmasi
mendatangi keluarga.
diwilayah kerjanya.
11
untuk pencapaian:
kesehatan;
Kesehatan Nasional.
d. Pelayanan gizi;
1. Paradigma Sehat
12
3. Kemandirian Masyarakat
Pimpinan wilayah desa, lintas program dan lintas sektor yaitu terkait melalui:
a. Geografis
3. Tidak dekat anak sungai, sungai atau badan air yang dapat
mengikis pondasi;
transportasi umum.
c. Kontur Tanah
dimulai.
d. Fasilitas Parkir
e. Fasilitas Keamanan
daerahnya.
antara lain air bersih, dan pengelolaan limbah medis dan non medis
perundang-undangan.
peraturan perundang-undangan.
1. Arsitektur Bangunan
Daerah.
15
b. Desain
melebihi 7°.
16
c. Lambang
masyarakat.
d. Ruang
berikut :
ruang diantaranya :
Ruang Kantor :
1. Ruang administrasi
Ruang Pelayanan :
8. Ruang farmasi
9. Ruang persalinan
Ruang Penunjang
1. Ruang tunggu
2. Ruang ASI
3. Ruang sterilisasi
6. Gudang umum
dipisah)
diantaranya :
Ruang Kantor :
1. Ruang administrasi
Ruang Pelayanan :
8. Ruang farmasi
9. Ruang persalinan
Ruang Penunjang :
1. Ruang tunggu
2. Ruang ASI
3. Ruang sterilisasi
6. Gudang umum
dipisah)
g. Ruang Pembantu
antaranya:
Ruang Pelayanan :
2. Ruang tunggu
5. KM atau WC
Pendukung :
2.5.2 Parkir
meliputi :
1. Atap
20
2. Langit-langit
3. Dinding
4. Lantai
i. Struktur Bangunan
b. Dokter Gigi.
c. Perawat.
d. Bidan.
h. Tenaga Gizi.
i. Tenaga Kefarmasian.
j. Tenaga Kesehatan.
22
1. Perencanaan.
2. Permintaan.
3. Penyimpanan.
4. Pendistibusian.
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi
klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia dan
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien, efektif dan
pakai yaitu :
2.6.1 Perencanaan
kebutuhan Puskesmas.
2.6.2 Permintaan
2.6.3 Penerimaan
mutu
2.6.4 Penyimpanan
2.6.5 Pendistribusian
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai secara merata dan teratur
27
yang tepat.
2.6.6 Pemusnahan
Kepala BPOM.
2.6.7 Pengendalian
pemerataan pelayanan;
sebagaimana terlampir.
berkaitan dengan obat dan Bahan Medis Habis Pakai dengan maksud
(Anonim, 2016).
3. Konseling
3. Tanggal resep.
2. Duplikasi pengobatan.
4. Kontra indikasi.
5. Efek adiktif.
disertai pendokumentasian.
Tujuan:
pengobatan.
pasien.
Tujuan:
masyarakat.
Kegiatan:
dan lain-lain.
32
Pelayanan Kefarmasian.
2. Tempat.
3. Konseling
benar mengenai obat kepada pasien atau keluarga pasien antara lain
penggunaan obat.
Kegiatan:
obat
farmasi.
Kriteria pasien:
farmasi
4. Pasien genitrik
5. Pasien pediatrik.
1. Ruangan khusus.
4. Ronde/Visite Pasien
Tujuan:
penggunaan obat.
rekomendasi.
Tujuan:
Kegiatan:
Tujuan:
dengan obat.
Kriteria pasien:
yang merugikan.
Kegiatan:
6. Melakukan evaluasi.
7. Memberikan rekomendasi
Tujuan:
37
tertentu.
tertentu.
Ruang Farmasi :
1. Set Farmasi :
1. Timbangan Mikro
2. Batang pengaduk
3. Corong
7. Higrometer
8. Mortir
9. Pipet Berskala
11. Shaker
1. Etiket
2. Kertas Perkamen
38
obat
3. Perlengkapan :
3. Lemari pendingin
4. Meub elair :
1. Kursi meja
2. Lemari arsip
3. Meja tulis
1. Blanko LPLPO
4. Buku penerimaan
5. Buku pengiriman
PUSKESMAS
jiwa serta jumlah kepala keluarga (KK) yaitu 7.120 KK. Kecamatan
Angsana, Desa Banjar Sari, Desa Bayan Sari, Desa Bunati, Desa
Karang Indah, Desa Makmur, Desa Mekar Jaya, Desa Purwodadi, dan
Kuranji.
Sebamban II Tahun 2021 terdiri dari 9 desa dan 122 kelurahan dengan
kondisi daerahnya dataran rendah, sungai atau rawa, dan suhu udara.
Perawatan Sebamban II
a. Visi
b. Misi
Pendekatan Keluarga.
Masyarakat.
1. APBD
3. BPJS / JKN
Puskesmas
Dyni Iswatinnisa
S.Kep.Ners
Puskesmas
Astriani, S.Kep.Ners
Syahrinawati, Amd.Farm
Masyarakat
Sari, AMG
S.Kep.Ns
Saputra
Setyawati, Amd.Keb
Ariyani, S.Si.T
Amd.Keb
kegiatan yaitu kegiatan dalam Gedung dan kegiatan diluar Gedung seperti:
1. Posyandu Lansia
4. Vaksin
51
KEPALA PUSKESMAS
Amir, SKM
(Anonim, 2016).
53
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi
klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia dan
1. Perencanaan
2. Permintaan
bersangkutan.
bersangkutan.
3. Penyimpanan
FIFO.
4. Penerimaan Obat
a. Nama obat
b. Jenis Sediaan
c. Jumlah
d. Tanggal kadaluarsa
e. Mutu obat
5. Pendistribusian
56
dan Bahan Medis Habis Pakai secara merata dan teratur untuk
kerja Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan waktu yang tepat.
2. Puskesmas Pembantu;
3. Puskesmas Keliling;
4. Posyandu;
5. Polindes
Pendistribusian ke sub unit (ruang rawat inap, UGD, dan lain –lain)
1. Resep Perorangan
umum, poli gigi, poli MTBS, poli lansia, poli KIA, poli
UGD.
catatan dari dokter maupun terkait apa saja yang dibutuhkan dan
maka dari itu sistem ini dianjurkan dalam penyiapan Obat untuk
berkaitan dengan obat dan Bahan Medis Habis Pakai dengan maksud
meliputi:
3. Konseling
3. Tanggal resep.
2. Duplikasi pengobatan.
4. Kontra indikasi.
5. Efek adiktif.
disertai pendokumentasian.
Tujuan:
atau pengobatan.
pengobatan.
3. Tanggal resep.
2. Duplikasi pengobatan.
4. Kontra indikasi
5. Efek adiktif
disertai pendokumentasian.
Tujuan:
pengobatan
pengobatan.
pasien.
Tujuan:
masyarakat.
Kegiatan:
dan lain-lain.
Pelayanan Kefarmasian.
2. Tempat.
3. Tenaga.
4. Perlengkapan.
3. Konseling
benar mengenai obat kepada pasien atau keluarga pasien antara lain
penggunaan obat.
Kegiatan:
obat
Kriteria pasien:
farmasi.
4. Pasien geriatrik.
5. Pasien pediatrik.
1. Ruangan khusus.
4. Ronde/Visite Pasien
Tujuan:
pasien.
penggunaan obat.
rekomendasi.
Tujuan:
Kegiatan:
Nasional.
Tujuan:
dengan obat.
Kriteria pasien:
3. Adanya multidiagnosis.
yang merugikan.
Kegiatan:
6. Melakukan evaluasi.
7. Memberikan rekomendasi
Tujuan:
tertentu.
tertentu.
BAB IV
PEMBAHASAN
Kefatrmasian (TTK) yang telah memiliki SIPTTK (Surat Izin Praktek Tenaga
Teknis Kefarmasian).
serta sarana dan prasarana yang memadai, hal ini dilakukan untuk
Kefarmasian (TTK).
a. Perencanaan
terdahulu yang mana di tambah 10% sampai dengan 30%, hal ini
masuknya sediaan farmasi dan BMHP) yang telah tercatat pada data
b. Permintaan
digunakan untuk pembelian obat yang penting dan sedang kosong, hal
dan sisa stok BMHP yang ada di gudang instalasi farmasi puskesmas.
c. Penerimaan
di double seperti pada saat bulan mendekati lebaran dan akhir tahun.
d. Penyimpanan
FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out).
kartu stok gudang pada kolom barang masuk yang terdiri dari
e. Pendistribusian
setiap obat yang dipesan dan diterima. Setiap yang memesan dan
jalan, Rawat Inap, Poli Umum, Poli Gigi, Poli MTBS, poli PTM,
pelayanan poli umum, poli gigi, poli MTBS, poli KIA, dan poli
2. Poli Gigi
Farmasi.
3. Rawat Jalan
4. Rawat Inap
desa tersebut.
mana menata obat-obatan dan BMHP dengan tertib baik yang telah
yang mana datan tersebut berasal dari jumlah penggunaan obat dan
kartu stok.
Pada penerimaan resep tersebut yaitu dari poli umum, poli KIA-KB, poli
1. Skrining Administratif
2. Skrining Farmasetis
yaitu dari nama obat, dosis serta jumlah yang diminta, dan cara
3. Skrining klinik
bersangkutan.
dalam informasi obat, yaitu metode tertulis dan metode tidak tertulis.
berupa lefleat bulletin, poster, label obat, majalah dinding, brosur dan
informasi lainnya.
diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia
samping obat yang sudah dikenal dan yang baru saja ditemukan,
79
kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional
bagi pasien. Kegiatan tersebut dari pengkajian pilihan obat, dosis, cara
pemberian obat, respons terapi, reaksi obat yang tidak dikehendaki dan
beberapa kriteria pasien yang sebaiknya dilakukan PTO yaitu pasien anak
dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui, pasien yang memiliki multi
diagnosis, pasien yang menerima obat lebih dari lima jenis, pasien yang
fungsi ginjal atau hati, serta pasien yang menerima obat yang sering
ODGJ, dan penyakit kronis yang mana pada penyakit kronis yang
dengan rapi.
kegiatan- kegiatan yang dilakukan dan yang tidak dilakukan, serta kendala
Pada kegiatan yang dilakukan selama PKL yaitu Apel pagi sebelum
menulis Etiket dan menyerahkan obat kepada pasien , melakukan stok harian
obat untuk keesokan harinya, kemudian menyiapkan box yang berisikan obat
dengan DAGUSIBU.
81
Melitus.
menyesuaikan DAK yang ada. Kemudian mencatat obat – obatan yang sudah
Expired dan obat – obatan yang ditarik oleh BPOM RI. Setelah itu melakukan
Kegiatan yang tidak dilakukan pada saat PKL yaitu, tidak melakukan
dikarenakan ada suatu kendala, yang mana dimaksud dengan opname ini
BMHP, dengan mencocokan antara data stok yang secara manual dan
elektronik beserta bukti fisik, dan opname dilakukan setiap akhir bulan secara
berkesinambungan.
82
Pada kendala yang di alami pada kegiatan PKL ini berlangsung yaitu
pada proses pemenerimaan resep, dalam penerimaan resep ini masih kurang
teliti dan kurang sigap dalam menyiapkan obat berupa racikan Pulveres, serta
Pada kasus ini yaitu dengan pasien ibu hamil yang Bernama Ny.
sehari 1 tab, dan Tablet tambah darah sebanyak 30 tab dengan cara
penggunaannya 1 x sehari 1 tab pada malam hari, namun pada kasus resep ini
pasien sangat banyak, lalu pada obat yang diberikan terhadap Ny. Ambang
mendatangi pasien
dalam penerimaan resep dan resep yang di skrining meliputi terkait nama
pasien, nama dokter, umur pasien, jenis kelamin pasien, dan diagnosa
pasien.
terhadap pasien.
84
BAB V
TUGAS KHUSUS
84
85
No Nama Pasien N N
1 Ny. EM 4 8
2 Tn. S 6 8
3 Tn. S 6 1
4 Tn. K 8 1
5 Tn. A 6 1
6 Ny. R 4 1
7 Ny. A 6 1
85
86
0 0
8 Tn. A 4 8
9 Ny. M 8 1
10 Tn. T 8 1
Rata – rata % 4 8
Berdasarkan hasil pretest dan postest yang diperoleh pada saat sebelum dan
sesudah dilakukan penyuluhan kepada para masyarakat yang ada di Desa Bunati,
postest menunjukan penyuluhan yang diberikan dapat dipahami dengan baik oleh
masyarakat.
86
87
87
88
88
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
resep, pelayanan informasi obat, serta monitoring efek samping obat. Dan
adalah Langkah awal sebelum penyerahan obat kepada pasien, yang mana
pada pelayanan resep ini mahasiswa harus teliti terkait yang ada dalam resep
seperti permintaan yang tertulis dari dokter, nama pasien, jenis kelamin, berat
badan pasien, nama dan paraf dokter serta tanggal resep. Dan mengetahui
Perawatan Sebamban II ini terdapat 2 kegiatan dalam PIO yang mana PIO
dalam Gedung dan di luar Gedung, pada PIO dalam Gedung di Puskesmas
ruangan khusus. Dan untuk PIO di luar Gedung ini dilakukan yang mana
Kemudian pada Monitoring Efek Samping Obat MESO ini tidak ada dan
6.2 Saran
pada dinding dan memiliki dua pintu dan 2 kunci yang di pegang oleh
apoteker
111.
Putri, W. C. W. S., Yuliyatni, P. C. D., Aryani, P., Sari, K. A. K., & Sawitri, A. A.
Najoan, G. W., Tucunan, A. A. T., Kolibu, F. K., Kesehatan, F., Universitas, M.,
159.
NO.1335(1335), 1–159.
LAMPIRAN
85
Lampiran 2 : Resep (Sumber : Puskesmas Perawatan Sebamban II)
86
87
CONTOH
88
II
91
CONTOH
92
Sebamban II)
93
CONTOH
CONTOH
96
CONTOH
98
99
CONTOH
100
CONTOH
CONTOH
102
Perawatan Sebamban II )
103
CONTOH
CONTOH
104
CONTOH
105
CONTOH
106
Sebamban II )
107
CONTOH
Perawatan Sebamban II )
108
109
Perawatan Sebamban II )
110
II)
Sebamban II)
111
112
Sebamban II)
113