DISUSUN OLEH :
SUNDARI (1548402069)
Laporan ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Program Studi
D-III Analis Farmasi dan Makanan Universitas Abdurrab
Disetujui Oleh
Penguji I Penguji II
Disahkan oleh:
Praktek Kerja Apotek (PKA) di Rumah Sakit Bersalin Annisa di Jalan Garuda No.
2018 dan dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Apotek tepat pada
waktunya.
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materi, moril, informasi,
1. Ibu Ira Oktaviani RZ, M. Farm, Apt selaku ketua program Studi D-III Analis
4. Ibu Yanti Prihatini, SKp selaku Manager Operasional Rumah Sakit Annisa.
i
7. Ayah dan ibunda serta keluarga yang telah memberikan motivasi dan
laporan ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang sebesar - besar nya atas
segala bantuan yang telah diberikan. Dalam laporan praktek kerja apotek ini,
penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan baik dari cara
penulisan maupun segi isi. Demi tercapainya kesempurnaan laporan praktek kerja
apotek ini dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun. Demikian laporan praktek kerja lapangan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
2.7 Penggolongan Obat berdasarkan tanda Khusus ......................... 15
2.7.1 Penggolongan Obat berdasarkan pemakaian.................... 16
2.7.2 Berdasarkan Rute Penggunaan ........................................ 19
2.7.3 Berdasarkan Bentuk Sediaan ............................................ 19
2.8 Pengeluaran Obat di Apotek....................................................... 20
2.8.1 Pembelian Obat Dengan Resep ........................................ 20
2.8.2 Pembelian Obat Tanpa Resep ......................................... 20
2.9 Pengarsipan Resep ...................................................................... 21
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 23
5.1 Kesimpulan................................................................................. 23
5.2 Saran .......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 24
LAMPIRAN ................................................................................................ 25
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vvi
BAB I
PENDAHULUAN
a. Sejarah
tempat tidur dan akhir 2009 menjadi 16 unit tempat tidur. Peningkatan
tidur.
mulai dirintis sejak tahun 1996 dan mulai berjalan sebagai rumah sakit
bersalin sejak tahun 2012. Saat ini RSB Annisa menangani 2000 sampai
2400 pasien setiap tahunnya dengan omset rata - rata 350 juta rupiah.
sekitarnya.
1
b. Visi
c. Misi
kepuasan pelanggan.
kesehatan.
masyarakat.
spesialis bedah.
2
1.2 Tujuan Praktik Kerja Apotek
4. Untuk mengetahui penyimpanan dan tata cara penyusunan obat yang benar
3. Dapat mengetahui berbagai macam sediaan obat dan alat kesehatan yang
tersedia di apotek
3
4. Dapat meningkatkan wawasan keilmuan tentang situasi dalam dunia kerja
4
BAB II
mengetahui tata letak obat yang ada di Instalasi Farmasi dan turun
instalasi farmasi dan peraturan yang berlaku di RSB Annisa dari apoteker
pengelola instalasi farmasi tersebut. Dalam hal ini setiap mahasiswa PKA
Farmasi tersebut dan bekarja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
2.2 Apotek
a. Pengertian apotek
5
sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
rangkap tiga dengan tiga warna yaitu warna putih (asli) diserahkan
kepada PBF obat yang akan dipesan, warna pink dan kuning
6
a. Pemesanan Narkotika
apotek.
7
b. Pemesanan Psikotropika
faktur ditanda tangani oleh Apoteker dan diberi stempel apotek. Jika
obat yang datang tidak sesuai dengan SP atau ada kerusakan fisik
8
2.3.3 Penyimpanan Obat
sistem komputer dan dicatat pada kartu stok yang meliputi tanggal
injeksi atau cairan infusa Pada lemari khusus dan disusun secara
tetes telinga, dan gel disimpan pada lemari khusus dan disusun secara
(Khasiat obat).
khusus yang tidak mudah dijangkau orang dan harus dalam keadaan
terkunci. Obat yang khusus pada suhu dingin dan sejuk disimpan
9
2.3.4. Pencatatan Obat Narkotika dan Psikotropika
kesehatan setempat.
10
Laporan meliputi laporan narkotika dan psikotropika untuk bulan
11
pusat pelayana farmasi. Instalasi farmasi dalam hal ini bertanggung
2.5 Resep
berhak menulis resep adalah dokter, dokter gigi, dan dokter hewan
Resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap. Jika resep tidak
sebagai berikut:
12
Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk
diberikan
13
2.5.2. Resep yang Memerlukan Penanganan Segera
Resep yang harus dilayani dahulu adalah PIM, Urgen, Statim, Cito
resep ditulis kata interliteretur dan berapa kali resep boleh diulang.
Misalnya tertulis iter 3x artinya resep dapat dilayani sebanyak 1+3 kali =
Bila dokter tidak ingin resepnya yang mengandung obat keras tanpa
artinya tidak boleh diulang. Jadi resep yang tidak boleh diulang ialah
resep yang mengandung obat narkotika atau obat lain yang ditetapkan
oleh Menkes c.q. Dirjen POM. Harus dengan resep baru ( Anief, 2008:
16).
boleh ada iterasi (ulangan); ditulis nama pasien tidak boleh m.i = mihi
ipsi = untuk dipakai sendiri, alamat pasien dan aturan pakai (signa) yang
jelas, tidak boleh ditulis sudah tahu pakainya (usus cognitus) (Anief,
2008: 16).
14
Resep yang mengandung narkotika ini tidak boleh diulang, tetapi
harus dengan resep baru. Resep-resep ini harus disimpan terpisah dari
2.6 Etiket
harus dilengkapi dengan etiket berwarna putih untuk obat dalam dan obat
Nama pasien
Aturan pemakaian
a. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas dan tidak berbahaya,
Obat bebas tersebut dalam kemasan asli dan pabrik dengan disertai
15
b. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas diperoleh dari apotek. Dalam bungkus asli dan
pabrik dengan disertai lingkaran berwarna biru sesuai tanda obat bebas
Obat yang termasuk dalam golongan obat terbatas (daftar W) yaitu obat
keras dengan batasan tertentu kandungan zat berkhasiat dan harus ada
c. Obat Keras
maksimum (DM) atau yang tercantum dalam daftar obat keras yang
lingkaran merah dan garis tepi hitam huruf K yang menyentuh garis
tepi.
d. Obat Psikotropika
16
2. Psikotropika Golongan II : Untuk kepentingan iptek dan untuk
Fenetilina.
siklobarbital.
fenobarbital.
5. Obat Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman baik
17
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, kokain,
ganja.
garam-garam narkotika.
e. Obat Prekursor
18
3.7.1 Penggolongan Obat Berdasarkan Pemakaian
a. Obat Dalam
b. Obat Luar
Obat luar adalah obat yang tidak digunakan melalui mulut, secara
umum dipakai pada permukaan luar tubuh. Obat luar dapat dipakai
dan injeksi.
irigasi).
19
2.8. Pengeluaran Obat di Apotek
pasien, Setelah pasien membayar obat yang telah disetujui oleh kasir
narkotika diberi tanda garis merah dibawah nama obatnya dan dicatat
nomor resep, tanggal penyerahan, nama dan alamat pasien, nama dan
resep asli.
20
2.8.2 Pembelian Obat Tanpa Resep
pasien setuju obat langsung dibayar oleh pasien dan uang pembayaran
Pengarsipan resep adalah penyimpanan resep asli dan copy resep yang
tanggal dan nomor resep. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penelusuran
tersendiri.
21
Ada 4 jenis bundelan resep :
2. Obat Bebas
4. Obat Keras
22
BAB III
1.1 Kesimpulan
obat, penerimaan obat, dan pendistribusian obat di RSB Annisa sudah sesuai
1.2 Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh.2008. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
24
Lampiran 1. Logo Obat
25
Lampiran 2. Peringatan Khusus pada Obat Bebas Terbatas
P no. 1 P no. 4
Awas! Obat Keras Awas! Obat Keras
Bacalah aturan memakainya Hanya untuk dibakar
P no. 2 P no. 5
Awas! Obat Keras Awas! Obat Keras
Hanya untuk kumur, jangan ditelan Tidak boleh ditelan
P no. 3 P no. 6
Awas! Obat Keras Awas! Obat Keras
Hanya untuk bagian luar badan Obat wasir, jangan ditelan
26
Lampiran 3. Copy Resep
27
Lampiran 4. Kartu Stok
28
Lampiran 5. Surat Pesanan
29
Lampiran 6. Surat Pesanan Narkotika
30
Lampiran 7. Surat Pesanan Psikotropika
31
Lampiran 8. Surat Pesanan Obat-Obat Tertentu
32
Lampiran 9. Faktur Penjualan
33
Lampiran 10. Etiket
Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Bersalin Annisa
Jl. Garuda No. 66 Telp. (0761) 848653
No: tgl:
Nama: Sendok makan
X Sehari Sendok teh
Sendok Obat
Sebelum/Sesudah makan
34
Lampiran 11. Singkatan Resep
35
RIZKI PARSIYATI
36
Lampiran 12. Tugas Resep
Resep 1
Kekurangan Resep
Tanggal resep
No. resep
Umur pasien
Terjemahan Resep
R/ = Recipe = ambillah
S = Signa = tanda
37
dd = De die = setiap hari
Syr = Sirup
3 = tiga
5 = lima
I = satu
Farmakologi Obat
Isprinol syr
imun
diare
mereda.
Zamel syr
38
DS : Anak 1-3 tahun; sehari 1x2,5 ml, 4-6 tahun; sehari
Tremenza syr
antihistamin
Spuit 3 cc
39
Cara Kerja
Etiket
40
Copy Resep
Copy Resep
Tanggal resep : -
No. resep :-
Umur :-
R/ Isprinol syr I
S 2 dd 4 cc (7 hari)
det
R/ Zamel syr I
S1 dd 5 cc
det
R/ Bufect Forte syr I
S 3 dd 3 cc
det
R/ Tremenza syr I
S 3 dd 3 cc
det
R/ Spuit 3 cc
s.u.e
det
Pcc
Ttd
41
Resep 2
Kekurangan Resep
No. resep
Terjemahan Resep
R/ = Recipe = Ambillah
S = Signa = Tanda
42
dtd = Denture tales dosis = Berikanlah dengan takaran
No = Nomero = Jumlah
XV = Lima belas
2 = Dua
I = Satu
Farmakologi Obat
Cefixim syr
K : Cefixim 100 mg 15 ml
yang sensitif
ml/kg/hari
Parasetamol syr
43
takar 3-4x sehari, 6-9 tahun; 2-3 sendok takar 3-4x
Ambroxol
Tremenza
antihistamin
Dexamethason
K : Dexamethaso 0,5 mg
44
Es : saluran pencernaan, dermatologi, sistem saraf,
hifersensitivitas.
2 mg.
CTM
ngantuk,
4x 1 kaplet.
Perhitungan Dosis
Cara Kerja
45
Ambil ambroxol 7,5 tablet, tremenza 7,5 tablet, dexamethason 7,5
Etiket
Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Bersalin Annisa
Jl. Garuda No. 66 Telp. (0761) 848653
No: tgl:
Nama: Tablet
3 X Sehari 1 Capsul
Bungkus
Sebelum/Sesudah makan
46
Copy resep
Copy Resep
No. resep :-
Umur : 5 tahun
R/ Cefixim syr I
S 2 dd 1 cth (habiskan)
det
R/ Parasetamol syr I
S4 dd 1 ½ cth
det
R/ Ambroxol tab ½
Tremenza tab ½
Dexamethason tab ½
Ctm tab ½
M.f pulv dtd No XV
S 3 dd 1 pulv
det
Pcc
Ttd
47