Anda di halaman 1dari 98

LAPORAN AKTUALISASI

” PENINGKATAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI


PUSKESMAS BONTANG UTARA 1”

DISUSUN OLEH

Alvintari Amalia Safitri


NIP. 19910726 201903 2 016

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN V
LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI
LEMBAR KONSULTASI COACH

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V


LEMBAR KONSULTASI MENTOR

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V


RINGKASAN HASIL AKTUALISASI
JUDUL PENINGKATAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN
HIPERTENSI

DI PUSKEMAS BONTANG UTARA 1

Aktualisasi dengan judul di atas dilatarbelakangi oleh masih rendahnya


kepatuhan berobat pasien hipertensi di Puskesmas Bontang Utara 1. Berdasarkan
pengamatan yang penulis lakukan di Puskesmas Bontang Utara 1 pasien masih
banyak kurang rutin berobat hipertensi ke Puskesmas karena berbagai macam
alasan. Hal tersebut terjadi antara lain karena menurut pemahaman pasien bila
pasien tidak merasakan adanya gejala pasien akan menghentikan pengobatan dan
tidak datang kembali ke Puskemas, ada juga yang beralasan karena lupa dan tidak
ada dukungan dari keluarga atau orang terdekat untuk pengobatan rutin pasien
tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah kegiatan


aktualisasi melalui habituasi ini adalah : Kegiatan apa yang bisa diupayakan untuk
memberikan kontribusi pada peningkatan kepatuhan berobat pada pasien hipertensi
di Puskesmas Bontang Utara 1.

Dari rumusan tersebut peneliti menetapkan langkah-langkah kegiatan yang


menunjang terlaksananya proses aktualisasi yaitu mengadakan kelas edukasi
hipertensi di Puskesmas Bontang Utara 1 sebagai wadah untuk memberikan
penyuluhan tentang hipertensi kepada pasien, menerapkan penggunaan kartu
kendali berobat pasien hipertensi, membuat dan memasang banner di ruang tunggu
Puskesmas Bontang Utara 1, mengadakan kegiatan Peduli Hipertensi di Posyandu
Lansia wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1 yang bertujuan untuk
memberikan edukasi mengenai hipertensi kepada pasien lansia yang datang berobat
ke Posyandu.
Dengan pemberian kartu kendali berobat kepada pasien hipertensi sebagai
alat pengingat untuk pasien agar mengingat jadwal kontrolnya dan berguna juga
untuk dokter agar bisa memantau pasien untuk rutin berobat ke Puskesmas. Seluruh
kegiatan yang akan dilaksanakan tentunya bertujuan untuk memberikan edukasi
kepada pasien mengenai gambaran umum hipertensi dan pentingnya kontrol rutin
ke Puskesmas supaya pengobatan yang dilakukan optimal dan menghindari
berbagai macam komplikasi dari penyakit tersebut dan untuk meningkatkan
kepatuhan berobat pada pasien hipertensi di Puskesmas Bontang Utara 1.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat dan
hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini tepat pada
waktunya. Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V Tahun 2019
Pemerintah Kota Bontang yang diselenggarakan di Balai Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Provinsi Kalimantan Timur dan
Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Lembaga Administrasi Negara di Samarinda.

Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini penulis banyak mendapatkan


bimbingan, bantuan dan dukungan dari banyak pihak sehingga laporan ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini dengan setulus hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan
dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara
Kalimantan Timur beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
2. Ibu Ir. Tri Mawarni, M.Si selaku kepala UPTD BPPSDM yang telah memberikan
fasilitas dan pelayanan yang baik dalam kegiatan Latsar CPNS 2019 Angkatan V
3. Bapak Rokip Purnomo, S.E. selaku penguji atas masukan dan saran saat pada saat
seminar rancangan aktualisasi
4. Bapak Daniel Muttaqin, SP. MP selaku coach atas semua dorongan, masukan serta
bimbingan yang diberikan dalam membuat laporan kegiatan aktualisasi ini.
5. Bapak drg. Erwin Wahyudiono selaku mentor atas semua dukungan, arahan,
motivasi, masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi sampai
dengan kegiatan tersebut terealisasikan.
6. Seluruh Widyaswara yang telah membimbing dan memberikan pengarahan terkait
materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi
7. Seluruh Panitia yang telah membantu memfasilitasi kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
8. Seluruh pegawai Puskesmas Bontang Utara 1
9. Rekan – rekan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V Tahun 2019 atas
kebersamaan dan semangat selama proses pendidikan Latsar
10. Keluarga tercinta, yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat dalam
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Tahun 2019.
11. Serta seluruh pihak yang terlibat dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
Penulis sadar bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena ini penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak agar Laporan
Aktualisasi ini menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan
dan pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Samarinda, 15 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................1
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................iii
LEMBAR KONSULTASI COACH.........................................................................................iv
LEMBAR KONSULTASI MENTOR.......................................................................................v
RINGKASAN HASIL AKTUALISASI...................................................................................vi
KATA PENGANTAR.............................................................................................................viii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................xii
DAFTAR TABEL....................................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2. Tujuan Aktualisasi.........................................................................................................4
1.3. Manfaat Aktualisasi......................................................................................................4
1.4. Ruang Lingkup Aktualisasi............................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI
2.1. Gambaran Umum Puskesmas Bontang Utara 1............................................................6
2.2. Visi dan Misi Puskesmas Bontang Utara 1....................................................................7
2.3. Tata nilai Puskesmas Bontang Utara 1..........................................................................7
2.4. Struktur Organisasi.......................................................................................................9
2.5. Sasaran Kinerja Pegawai...............................................................................................9
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Konsep Aktualisasi (ANEKA)........................................................................................11
3.1.1. Akuntabilitas.......................................................................................................11
3.1.2. Nasionalisme......................................................................................................12
3.1.3. Etika Publik.........................................................................................................13
3.1.4. Komitmen Mutu.................................................................................................14
3.1.5. Anti Korupsi........................................................................................................15
3.2. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI......................................................................15
3.2.1. Manajemen ASN.................................................................................................15
3.2.2. Pelayanan Publik.................................................................................................16
3.2.3. Whole of Government........................................................................................17
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1. Identifikasi Isu.............................................................................................................18
4.2. Prioritas (Tekhnik Analisis)..........................................................................................20
4.3. Isu Terpilih..................................................................................................................21
4.4. Judul dan Deskripsi.....................................................................................................21
4.5. Jadwal Kegiatan..........................................................................................................32
BAB V HASIL KEGIATAN AKTUALISASI
5.1. Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai – nilai Dasar.........................................................33
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan..................................................................................................................56
6.2. Tindak Lanjut Kegiatan Aktualisasi..............................................................................57
6.3. Saran...........................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................58
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambar Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bontang Utara 1......................6

Gambar 2.2. Gambar Struktur Organisasi Puskesmas Bontang Utara 1.......................9


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Identifikasi Isu.............................................................................................19

Tabel 4.2. Teknik Analisis USG...................................................................................20

Tabel 4.3. Rancangan Kegiatan Aktualisasi.................................................................23

Tabel 4.4. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi...................................................................32


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Kegiatan Atualisasi Pertama.....................................................................60

Lampiran 2.Kegiatan Aktualisasi Kedua......................................................................69

Lampiran 3.Kegiatan Aktualisasi Ketiga......................................................................77

Lampiran 4.Kegiatan Aktualisasi Keempat..................................................................80


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah, pengertian tersebut sesuai dengan Undang-Undang No.5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara. Di dalam Undang-Undang tersebut, pegawai ASN
memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berfungsi
sebagai : (1) Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan
Pemersatu Bangsa. Untuk tugas ASN menurut UU ASN adalah melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara, memberikan pelayanan publik
yang professional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam sistem Pelatihan Dasar Calon PNS, setiap peserta pelatihan dituntut
untuk mampu mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah
dipelajari melalui proses pembiasaan diri yang difasilitasi dalam pembelajaran
agenda Habituasi. Pembelajaran Agenda Habituasi memfasilitasi peserta melakukan
kegiatan pembelajaran aktualisasi dari materi Pelatihan yang telah dipelajari.
Pengalaman belajar pada agenda habituasi dirancang agar peserta mendapatkan
pemahaman tentang konsep habituasi melalui kegiatan pembelajaran aktualisasi di
tempat kerja dan kegiatan pembelajaran aktualisasi sehingga peserta akan memiliki
kemampuan merumuskan substansi mata pelatihan ke dalam rancangan aktualisasi,
pembimbingan pembelajaran aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan
aktualisasi, melaksanakan aktualisasi di tempat kerja dan menyusun laporan
aktualisasi serta melakukan analisis dampak (apabila nilai-nilai dasar
tidakditerapkan dalam pelaksanaan tugas jabatan), menyiapkan rencana presentasi
laporan pelaksanaan aktualisasi, dan melaksanakan seminar aktualisasi. Substansi
dari keseluruhan materi pelatihan yang diberikan selama pelatihan dasar calon
pegawai negeri sipil tersebut pada dasarnya adalah untuk mewujudkan sistem

1
pemerintahan yang baik, adapun materi tersebut isinya yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi),
Whole of Government, Manajemen ASN, serta Pelayanan Publik. Semua materi
tersebut apabila diterapkan diseluruh lapisan pemerintahan mulai dari yang terendah
yaitu Desa dan Kelurahan, serta diterapkan pada tiap tahapan pemerintahan baik
mulai dari perencanaan, pengorganisasian, sampai pelaksanaaan, maka akan mudah
dalam mewujudkan tujuan suatu organisasi pemerintahan maupun mewujudkan
Good Government.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (PMK No. 74, 2016). Upaya pembangunan kesehatan yang
dilaksanakan di puskesmas dapat berjalan dengan baik jika dilakukan proses
manajemen yang baik, proses manajemen yang baik dapat tercipta salah satunya
dengan menaati tugas pokok dari puskesmas itu sendiri yaitu salah satunya upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular diantaranya Hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis dan tidak
menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat global karena prevalensi yang
tinggi dan risiko bersamaan untuk penyakit kardiovaskular dan ginjal. Saat ini, lebih
dari 25% dari populasi dunia adalah hipertensi dengan perkiraan bahwa persentase
ini dapat meningkat menjadi 29% pada tahun 2025 (Amaral et al, 2015). Menurut
World Health Organization (2011), dari 50% penderita hipertensi yang diketahui
hanya 25% yang mendapat pengobatan dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik.
Diperkirakan pada tahun 2025 jumlah kasus hipertensi terutama di negara
berkembang akan mengalami peningkatan sekitar 80% dari 639 juta kasus pada
tahun 2000 dan menjadi 1,15 milyar kasus seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk. Jumlah penderita hipertensi secara nasional mengalami penurunan
sebesar 25,8% dari 31,7% pada tahun 2007 (Riskesdas, 2013). Puskesmas Bontang
Utara 1 memiliki jumlah kasus hipertensi pada tahun 2018 sebanyak 3059 kasus,
meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 2912 kasus, dimana kasus tersebut
menempati peringkat pertama dari 10 kasus penyakit di Puskesmas Bontang Utara
1.
Dalam melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular yaitu Hipertensi di Puskesmas Bontang Utara 1 terdapat beberapa kendala
yang didapatkan salah satunya tentang kepatuhan pasien untuk kontrol ke
Puskesmas dan minum obat hipertensi. Dari hasil observasi penulis di Puskesmas
Bontang Utara 1 didapatkan informasi bahwa penderita hipertensi umumnya
berobat ketika sudah mengalami gejala yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari
seperti kaku kuduk, sakit kepala dan menurunnya fungsi penglihatan serta kebiasaan
berobat secara tidak teratur sesuai dengan anjuran dokter dikarenakan pasien lupa
mengingat waktu kontrol pengobatan, sibuk dengan aktivitas atau pekerjaanya atau
pun tidak ada support dari keluarga/orang terdekat. Biasanya penderita hipertensi
berhenti minum obat hipertensi ketika gejala yang dirasakannya berkurang tanpa
ada instruksi untuk menghentikan terapi. Penderita hipertensi merupakan salah satu
pasien yang harus diberikan konseling agar patuh terhadap pengobatan yang
dijalani, karena hipertensi merupakan penyakit yang secara pelan-pelan dapat
menimbulkan kematian karena payah jantung, infark miokard, stroke atau gagal
ginjal. Dengan demikian pemeriksaan tekanan darah secara teratur memiliki arti
penting dalam perawatan hipertensi (Onzenoort, 2010). Kepatuhan menjalani
pengobatan sangat diperlukan untuk mengontrol tekanan darah serta mencegah
terjadinya komplikasi. Kepatuhan pasien berpengaruh terhadap keberhasilan suatu
pengobatan. Hasil terapi tidak akan mencapai tingkat optimal tanpa adanya
kesadaran diri pasien itu sendiri, bahkan dapat mengakibatkan kegagalan terapi,
serta dapat pula menimbulkan komplikasi yang sangat merugikan penderita dan
pada akhirnya akan berakibat fatal (Hussar, 1995 dalam Pratiwi, 2011).
Berdasarkan dari uraian diatas, penulis akan melakukan aktualisasi di
wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1 terhadap pasien hipertensi. Pelayanan
medis yang diberikan untuk pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi yaitu
dengan cara meningkatkan kepatuhan untuk kontrol ke Puskesmas dan minum obat
anti hipertensi.
1.2. Tujuan Aktualisasi
Tujuan Aktualisasi ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan medis
terhadap pasien hipertensi dengan meningkatkan kepatuhan berobat pasien hipertensi
di Puskesmas Bontang Utara 1. Selain itu, tujuan aktualisasi bagi peserta adalah
dapat mengetahui dan menerapkan substansi nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi), Manajemen Publik, Whole of Government, dan Pelayanan Publik serta
mengetahui dampak-dampaknya terhadap pencapaian visi misi organisasi apabila
nilai-nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan dalam pekerjaan sehari-hari dengan baik.

1.3. Manfaat Aktualisasi


Manfaat kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA sebagai
landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular yaitu
Hipertensi di Puskesmas Bontang Utara 1.
3. Bagi Pihak lain
Pasien dengan Hipertensi menjadi lebih patuh untuk berobat ke Puskesmas
Bontang Utara 1.

1.4. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang Lingkup Aktualisasi ini dilakukan di Puskesmas Bontang Utara 1.
Batas waktu yang telah ditentukan untuk melaksanakan aktualisasi nilai – nilai dasar
ini adalah selama off kampus atau lebih tepatnya pada 11 September 2019 – 15
Oktober 2019. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah dengan menerapkan
penggunaan kartu kendali berobat (KALIBER), media banner hipertensi. kelas
edukasi hipertensi, kegiatan PENSI (Peduli Hipertensi) di Posyandu Lansia wilayah
Puskesmas Bontang Utara 1 untuk meningkatkan kepatuhan berobat di Puskesmas
Bontang Utara 1. Kegiatan didasarkan pada tugas pokok dan fungsi peserta sebagai
dokter umum.
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. Gambaran Umum Puskesmas Bontang Utara 1


Seiring dengan bergantinya konsep pelayanan yang berbasis Kecamatan,
maka wilayah kerja Puskesmas Bontang Utara 1 menjadi satu kecamatan yang terdiri
dari 4 kelurahan. Keadaan geografis dan fisiografi berupa daerah pesisir pantai, rawa
dan pegunungan, dengan sarana transportasi antar desa dan kelurahan sebagian besar
berupa darat yang mudah diakses. Keadaan alam yang sedemikian rupa sangat
dipengaruhi oleh iklim yang terjadi di daerah ini. Hampir sepanjang tahun ada hujan
yang turun yang mengakibatkan keadaan iklim di wilayah ini menjadi basah atau
lebih dikenal dengan tropika basah. Keadaan iklim ini berpengaruh pada pola-pola
penyakit setiap tahun.

Keempat kelurahan binaan mempunyai luas wilayah 25,5 (Km²) batas –


batas wilayah:

a) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kab.Kutai Timur.


b) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Makassar.
c) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Bontang Selatan.
d) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Bontang Barat

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bontang Utara 1


Puskesmas Bontang Utara 1 memiliki fungsi pelayanan kesehatan tidak
hanya sebagai sarana kuratif tapi juga preventif dan promotif. Puskesmas Bontang
Utara 1 sendiri terletak di Kelurahan Api-api.

2.2. Visi dan Misi Puskesmas Bontang Utara 1


 Visi
“Menjadi Puskesmas yang Bermutu untuk mewujudkan masyarakat yang
Sehat dan Mandiri”
 Misi
a. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia untuk mendukung
Smart City;
b. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dalam memelihara lingkungan
untuk mendukung Green City;
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat berprilaku sehat untuk mendukung
Creative City;
d. Mengimplementasikan sistem manajemen mutu dan keselamatan pasien.

2.3. Tata nilai Puskesmas Bontang Utara 1


Berdasarkan kesepakatan organisasi, ada 5 nilai yang menjadi tata nilai bagi
Puskesmas Bontang Utara 1, yaitu :
1. Jujur yaitu dalam melaksanakan tugas/kewajiban sebagai Pimpinan,
Penanggung Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan melaporkan
kegiatan dengan terbuka, transparan dan akuntabel.
2. Tanggung Jawab yaitu dalam melaksanakan tugas/kewajiban sebagai
Pimpinan, Penanggung Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan
melaksanakan kegiatan dengan amanah, penuh kesadaran akan
kewajibannya sesuai dengan perintah dan uraian tugasnya.
3. Disiplin yaitu dalam melaksanakan setiap tugas/kewajiban sebagai
Pimpinan, Penanggung Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan
melaksanakan tugas dengan tepat waktu, patuh, dan taat terhadap peraturan,
tata tertib, dan prosedur yang berlaku.
4. Kerjasama yaitu setiap tugas/ kewajiban sebagai Pimpinan, Penanggung
Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan memiliki kesadaran
bahwa untuk mencapai tujuan kegiatan dan mengutakanan keselamatan
pasien membutuhkan bantuan orang lain (lintas program dan lintas sektor).
5. Menghargai yaitu dalam melaksanakan tugas/ kewajiban sebagai Pimpinan,
Penanggung Jawab, Pengelola Program dan Pelaksana kegiatan dalam
melaksanakan tugas harus berfikir positif, memandang penting, memuliakan
dan menghormati setiap peran/ upaya orang lain dan kebutuhan pasien
(lintas program dan lintas sektor)
2.4. Struktur Organisasi

Gambar 2.2. Struktur Organisasi

2.5. Sasaran Kinerja Pegawai


Sebagai dokter umum memiliki tugas :
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama
2. Membuat catatan medik pasien rawat jalan
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana
4. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K)
5. Melakukan tindakan pemulihan fisik tingkat sederhana
6. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
7. Melakukan penyuluhan medik
8. Melakukan pengamatan epidemiologi penyakit
9. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu, bayi, balita dan anak
10. Melakukan pelayanan KB, gizi, Imunisasi
11. Melakukan penyuluhan medik
12. Melayani/menerima konsultasi dari dalam
13. Melayani konsultasi dari luar atau keluar
14. Menguji kesehatan individu
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1. Konsep Aktualisasi (ANEKA)


Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan sebagai penguatan nilai-nilai
dasar profesi ASN yang merupakan nilai-nilai yang harus di implementasikan oleh
seluruh ASN, meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA), serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yaitu
Whole Of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik. Berikut Nilai-nilai
dasar profesi ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA) serta Whole Of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik :

3.1.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang
PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencangkup beberapa
hal antara lain :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability
requires reporting)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)

Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :


a. Untuk menyediakan kontrol demokratis
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain :


a) Jujur
b) Transparan
c) Integritas
d) Tanggungjawab (responsibilitas)
e) Keadilan
f) Kepercayaan
g) Keseimbangan
h) Kejelasan target
i) Konsisten
j) Partisipatif

3.1.2. Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan satu
identitas sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya nilai-
nilai Pancasila diharapkan setiap ASN memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan
lebih memikirkan kepentingan publik, bangsa dan negara dibanding kepentingan
pribadi dalam menjalankan tugasnya.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain :
a) Religius
b) Amanah
c) Disiplin
d) Non Diskriminasi
e) Saling Menghormati
f) Persamaan Derajat
g) Mencintai sesama manusia
h) Rela Berkorban
i) Menjaga Ketertiban
j) Kerja Sama
k) Cinta Tanah Air
l) Musyawarah
m) Kekeluargaan
n) Kepentingan Bersama
o) Hidup Sederhana
p) Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
q) Kerja Keras
r) Menghargai karya orang Lain
s) Menghormati Keputusan Bersama
t) Tenggang Rasa

3.1.3. Etika Publik


Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik antara lain :
a) Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila
b) Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
c) Profesional
d) Tidak berpihak
e) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
f) Non diskriminatif
g) Beretika luhur
h) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
i) Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat
j) Berdaya guna dan berhasil guna
k) Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
l) Transparan
m) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
n) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
o) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir

3.1.4. Komitmen Mutu


Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang, maka
dari itu untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga
sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut adalah nilai-nilai yang
perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain :
a) Bekerja dengan berorientasi pada mutu
b) Inovatif
c) Selalu melakukan perbaikan mutu
d) Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
e) Membangun kerjasama kolegial antar pegawai yang dilandasi kepercayaan
dan kejujuran
f) Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun
eksternal
g) Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan
h) Efektif dan efisien dalam bekerja

3.1.5. Anti Korupsi


Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk
memperkaya diri sendiri maupun golongan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain :
a) Jujur
b) Peduli
c) Mandiri
d) Disiplin
e) Tanggungjawab
f) Kerja Keras
g) Sederhana
h) Berani
i) Adil

3.2. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

3.2.1. Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri dari :
a) Pegawai Negeri Sipil (PNS), b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK), c) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
dari pengarugh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka ASN berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Agar
dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN yang akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. PNS berhak memperoleh Gaji, tunjangan dan fasilitas, Cuti, Jaminan
pensiun dan jaminan hari tua, perlindungan, dan pengembangan kompetensi. Kewajiban
pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah: 1) Setia dan taat pada Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan pemerintah yang sah; 2) Menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa; 3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang; 4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan; 5) Melaksanakan
tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung jawab;
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan; 7) Menyimpan rahasia
jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan 8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan
kode prilaku. Kode etik dan kode prilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan kode prilakuyang diatur dalam UU ASN menjadi
acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.

3.2.2. Pelayanan Publik


Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang
merupakan kewajiban ASN sebagai abdi masyarakat.
Terdapat 7 sikap pelayanan prima, yakni :
a) Passionate (bersemangat)
b) Progressive (memakain cara terbaik)
c) Proaktive (antisipatif, tidak menunggu)
d) Promth (positif, tanpa curiga)
e) Patience (sabar)
f) Proporsional (tidak mengada-ada)
g) Functional (tepat waktu)

3.2.3. Whole of Government


WOG merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu
dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. WOG juga memiliki
pemahaman yakni suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
yang lebih luas di pemerintahan. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

4.1. Identifikasi Isu


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis ditemukan beberapa isu
yang dalam pelaksanaannya masih dapat dilakukan perbaikan di Puskesmas Bontang
Utara 1. Berikut masalah-masalah terkait diantaranya:

1. Kurangnya kepatuhan berobat pasien dengan hipertensi


2. Kurangnya pemahaman pasien mengenai rujukan BPJS
3. Rendahnya cakupan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)

Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil


dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di identifikasi isu-isu sebagai
berikut:
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini
Diharapkan

1. Masih kurangnya Pelayanan Banyak pasien yang Peningkatan


kepatuhan berobat Publik kurang patuh untuk kepatuhan berobat
pasien hipertensi kontrol berobat tepat pasien dengan
waktu karena pemberian edukasi
kurangnya mengenai penyakit
pemahaman pasien dan pentingnya
tentang edukasi yang berobat serta
diberikan oleh pemberian alat
tenaga medis dan pendukung untuk
tidak ada alat bantu pasien agar mengingat
yang diberikan untuk jadwal kontrolnya
mengingatkan pasien sehingga tekanan
darah dapat terkontrol
dan mencegah
terjadinya komplikasi.

2. Kurangnya Pelayanan Banyak pasien yang Pasien paham akan


pemahaman pasien Publik kurang paham alur BPJS yang jelas
tentang rujukan mengenai rujukan dan mencegah
BPJS BPJS ke FKTRL terjadinya
karena alur yang kesalahpahaman
rumit sehingga mengenai rujukan
membuat pasien BPJS
salah alur rujukan

3. Rendahnya Pelayanan Banyak balita sakit Semua balita sakit


cakupan MTBS Publik yang belum dilayani dengan
(Manajemen mendapat pelayanan pendekatan MTBS
Terpadu Balita MTBS karena tidak oleh tenaga medis
Sakit) semua perawat agar meningkatkan
melakukan MTBS cakupan MTBS di
pada balita sakit di Puskesmas.
Poli Anak.

Tabel 4.1. Identifikasi Isu

Analisis yang digunakan dalam mengidentifikasi isu adalah analisis USG.


Analisis USG merupakan alat yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas yang
penting, serius dan berkembang untuk diselesaikan. Isu yang memiliki total skor
tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency,
seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang
timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang
dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu
masalah lain yang berdiri sendiri.
c. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Penggunaan metode USG dalam penentuan prioritas masalah dilaksanakan apabila
pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat
dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
Dari beberapa masalah diatas maka akan dipilih satu isu. Dalam penetapan
isu digunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

4.2. Prioritas (Tekhnik Analisis)


Cara menggunakan metode USG adalah dengan menentukan nilai tingkat
urgensi, keseriusan, dan perkembangan masalah pada masing-masing masalah pokok
dengan memberikan skala nilai 1-5 (keterangan : 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 =
sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil). Berikut tabel analisis metode USG yang
menjelaskan proses penentuan skala prioritas isu.

No Isu Kriteria Isu


Total Ranking
U S G
1. Kurangnya kepatuhan berobat
5 5 5 15 1
pada pasien hipertensi
2. Kurangnya pemahaman pasien
tentang rujukan BPJS 3 3 3 9 3

3. Rendahnya cakupan MTBS


4 4 3 11 2
(Manajemen Terpadu Balita Sakit)
Tabel 4.2. Teknik Analisisis USG
4.3. Isu Terpilih
Sebagaimana hasil analisis USG di atas telah terpilih satu Isu yang dominan
yaitu “Masih kurangnya kepatuhan berobat pasien dengan Hipertensi di Puskesmas
Bontang Utara 1”. Isu tersebut dinilai berdasarkan tiga kriteria yaitu USG. Untuk
urgensinya, isu yang pertama termasuk penting dan mendesak sehingga diberikan
nilai 5, serioussness mempunyai nilai 5 karena apabila dibiarkan akan menimbulkan
masalah lain yang serius dan growth memiliki nilai 5 karena dapat memburuk bila
dibiarkan. Isu ini selalu terjadi setiap tahunnya dan dampaknya bila kepatuhan
berobat pasien hipertensi kurang maka berpengaruh pada pasien itu sendiri karena
tekanan darah akan menjadi tidak terkontrol dan semakin tinggi resiko terjadinya
komplikasi. Menurut penulis, isu ini layak diangkat untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan visi puksesmas “Mewujudkan
Puskesmas yang bermutu untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri”.
Dengan adanya solusi bagi isu tersebut diharapkan pasien dengan hipertensi dapat
meningkatkan kepatuhan berobatnya ke Puskesmas.

4.4. Judul dan Deskripsi


Nama Peserta : Alvintari Amalia Safitri
NIP : 19910726 201903 2 016
Unit Kerja : Puskesmas Bontang Utara 1
Identifikasi Isu : Masih kurangnya kepatuhan berobat pada pasien
Hipertensi di Puskesmas Bontang Utara 1
Gagasan : Menggunakan beberapa kegiatan/metode untuk
meningkatkan kepatuhan berobat pasien Hipertensi di
Puskesmas Bontang Utara 1.
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan berkaitan dengan antara
lain sebagai berikut :
1. Mengadakan kelas edukasi Hipertensi (KEDASI)
Kegiatan ini berkolaborasi dengan tim Akupresur, Bartra dan gizi yang
nantinya sama-sama akan memberikan informasi dan edukasi seputar
hipertensi dengan tujuan agar pasien hipertensi paham akan penyakit
hipertensi dan rutin untuk kontrol berobat.
2. Melaksanakan penggunaan kartu kendali berobat (KALIBER)
Kegiatan ini adalah kegiatan memberikan kartu kendali berobat pada pasien
hipertensi saat berobat ke puskesmas sebagai alat bantu pasien agar
memudahkan pasien untuk mengingat waktu kontrolnya dan obat apa saja
yang harus diminum secara rutin.
3. Membuat dan memasang banner tentang Hipertensi
Kegiatan ini dilakukan karena di Puskesmas Bontang Utara 1 belum ada
media yang dibuat untuk memberikan informasi pada pasien mengenai
hipertensi selain leaflet, yang nantinya akan ditempatkan di ruang tunggu.
4. Mengadakan kegiatan Peduli Hipertensi (PENSI) di Posyandu Lansia
Kegiatan ini dilakukan di posyandu lansia untuk memberikan informasi dan
edukasi mengenai hipertensi untuk pasien-pasien hipertensi yang jarang
kontrol ke puskesmas namun hanya datang ke posyandu lansia saja jika ada
keluhan dengan tujuan agar pasien-pasien tersebut memiliki kesadaran
untuk patuh berobat ke Puskesmas.
RANCANGAN AKTUALISASI

Output atau hasil Kontribusi terhadap Penguatan Nilai-


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai – nilai Dasar
kegiatan Visi-Misi Organisasi Nilai Organisasi
1. Mengadakan a. Melakukan Kelas Edukasi HT Akuntabilitas : Kegiatan ini sesuai Dengan adanya
Kelas Edukasi konsultasi dengan Bertanggung jawab dengan visi kegiatan ini
Hipertensi kepala dalam melaksanakan puskesmas menjadi meningkatkan nilai
puskesmas yang organisasi yaitu
(KEDASI) puskesmas, PJ kegiatan dengan baik
bermutu untuk tanggung jawab,
UKP dan PJ serta menyampaikan mewujudkan disiplin,
terkait mengenai informasi sesuai masyarakat yang kerjasama,
kegiatan yang dengan materi dan sehat dan mandiri menghargai
akan dilakukan referensi yang serta misi puskesmas
b. Menyusun tim didapatkan meningkatkan
Kelas Edukasi kesadaran masyarakat
berperilaku sehat
HT (dokter,
Nasionalisme : untuk mendukung
petugas akupresur
Sesuai sila ke-3, kerja Creative City
dan Bartra,
sama dalam tim untuk
petugas gizi, PJ
mensukseskan kegiatan
Prolanis)
yang dilaksanakan turut
c. Melakukan
mencerdaskan bangsa
rapat koordinasi
melalui informasi
tim
kesehatan
d. Merencanakan
Sesuai sila ke-5,
jadwal kelas
Melakukan kegiatan
Edukasi HT
e. Mengumpulkan
data pasien HT

23
f. Mempersiapkan tanpa membeda-
materi dan bedakan merupakan
menyusun bentuk keadilan.
materi dalam Sila ke -2 dan 3 secara
bentuk humanis peduli
powerpoint terhadap kesehatan
g. Melaksanakan masyarakat, menjadikan
kelas edukasi masyarakat sehat
HT merupakan cinta tanah
h. Melakukan air
monitoring
dan evaluasi Etika Publik :
Melaksanakan
koordinasi dengan baik
dan sopan kepada
atasan maupun dengan
tim penyusun

Memberikan
informasi/edukasi
dengan bahasa yang
santun dan sesuai
dengan keilmuan.
Cermat dalam
mempersiapkan apa
yang diperlukan dalam
kegiatan demi
lancarnya kegiatan

Komitmen Mutu
Menjalin komunikasi
yang efektif dalam
diskusi untuk
mendapatkan tujuan
diskusi yang diinginkan
tentang susunan
kegiatan

Anti Korupsi :
Jujur dengan data yang
ada serta tidak
memanipulasi data
yang didapatkan serta
Jujur terhadap materi
yang disampaikan
berdasarkan referensi
2. Melaksanakan a. Melakukan Kartu Kendali Akuntabilitas: Kegiatan ini sesuai Dengan adanya
penggunaan konsultasi dengan Berobat HT Mempersiapkan segala dengan visi kegiatan ini
kartu kendali kepala puskesmas sesuatunya dengan puskesmas menjadi meningkatkan nilai
berobat dan PJ UKP untuk matang untuk lancarnya puskesmas yang organisasi yaitu
(KALIBER) melakukan kegiatan merupakan bermutu untuk jujur, tanggung
kegiatan bentuk dari mewujudkan jawab, disiplin,
pembuatan kartu tanggungjawab masyarakat yang kerjasama.
kendali berobat sehat dan mandiri
b. Menetapkan isi Nasionalisme : serta misi puskesmas
Sesuai sila ke 5,
dan penyusunan meningkatkan
meningkatkan
kartu kendali kesadaran masyarakat
kepedulian pada pasien
berobat berperilaku sehat
dalam pemantauan
c. Melakukan untuk mendukung
kesehatan
konsultasi dan Creative City
meminta Etika Publik :
persetujuan Menyampaikan
mengenai draft edukasi dan informasi
kartu kendali kepada pasien Prolanis
berobat kepada dengan sopan
Kepala Puskesmas
d. Mencetak kartu Komitmen Mutu :
kendali berobat Hasil dan kegiatan
e. Melakukan menjadi inovasi baru,
sosialisasi berorientasi mutu dan
mengenai tata cara
pengisian kartu efektif bagi kesehatan
kendali berobat
pada tenaga medis Anti Korupsi:
di Poli Umum Melaksanakan dan
f. Memberikan kartu pengisian kartu kendali
kendali berobat tanpa adanya
kepada pasien manipulasi dan
hipertensi di Poli intervensi adalah bentuk
Umum kejujuran
g. Memberikan
informasi dan
edukasi mengenai
kartu kendali
berobat tersebut
h. Meminta tanda
tangan kepada
pasien sebagai
tanda terima
kartu kendali
berobat
i. Melakukan
monitoring
dan evaluasi
3. Mengadakan a. Melakukan Kegiatan Peduli Akuntabilitas: Kegiatan ini sesuai Dengan adanya
Peduli konsultasi dengan Hipertensi (PENSI) Menyampaikan dengan visi kegiatan ini
Hipertensi kepala puskesmas informasi dan edukasi puskesmas menjadi meningkatkan nilai
(PENSI) di mengenai kegiatan secara jelas dan terbuka puskesmas yang organisasi yaitu
Posyandu yang akan kepada audiens bermutu untuk jujur, tanggung
Lansia dilakukan Bertanggung jawab mewujudkan jawab, disiplin,
b. Mengumpulkan dalam melaksanakan masyarakat yang kerjasama,
data posyandu yang kegiatan dengan baik sehat dan mandiri menghargai
memiliki jumlah dan melaksanakan serta misi puskesmas
pasien hipertensi kegiatan sesuai dengan meningkatkan
paling banyak dan materi dan referensi kesadaran masyarakat
yang jarang kontrol yang didapatkan berperilaku sehat
ke posyandu untuk mendukung
maupun ke fasilitas Nasionalisme : Creative City
kesehatan untuk Sesuai dengan Sila ke-
dipilih menjadi 3, kerja sama dengan
tempat tim dalam melakukan
diadakannya kegiatan
kegiatan Etika Publik :
c. Melakukan Memberikan
koordinasi dengan penyuluhan dengan
PJ Posyandu bahasa yang santun
lansia dan kader dan sesuai dengan
posyandu untuk keilmuan.
mengadakan
kegiatan Komitmen Mutu :
d. Menyiapkan materi Penyampaian informasi
e. Melakukan dan edukasi yang efektif
kegiatan Peduli tepat pada sasaran
Hipertensi di
Posyandu Lansia Anti Korupsi:
f. Melakukan Disiplin melakukan
evaluasi kegiatan kegiatan sesuai jadwal
yang telah yang sudah ditentukan
dilakukan
4. Membuat dan a. Melakukan Banner hipertensi Akuntabilitas : Kegiatan ini sesuai Dengan adanya
memasang konsultasi dengan Membuat banner dengan visi kegiatan ini
banner tentang kepala puskesmas berdasarkan referensi puskesmas menjadi meningkatkan nilai
hipertensi untuk memasang yang sesuai agar dapat puskesmas yang organisasi yaitu
banner di ruang menyampaikan bermutu untuk jujur, tanggung
tunggu informasi kesehatan mewujudkan jawab, disiplin,
b. Mencari referensi yang benar masyarakat yang menghargai
c. Menyusun materi sehat dan mandiri
untuk mengisi Nasionalisme : serta misi puskesmas
banner Sesuai Sila ke-4, dalam meningkatkan
d. Meminta masukan proses pembuatan kesadaran masyarakat
mentor/kepala menerapkan koordinasi berperilaku sehat
puskesmas dan musyawarah untuk mendukung
e. Mencetak banner dengan pihak yang Creative City
f. Memasang banner terkait serta informasi
yang disampaikan dapat
turut meningkatkan
kecerdasan dalam
bidang kesehatan.

Etika Publik :
Memperhatikan standar
etika dalam
menampilkan desain
poster dan
menggunakan bahasa
dan gambar yang
santun.

Komitmen Mutu
Membuat desain banner
secara menarik dan
mudah untuk dipahami
sehingga akan efektif
dan tepat sasaran dalam
pemberian informasi
Anti Korupsi :
Jujur menggunakan
referensi materi yang
didapat dalam
pembuatan banner.
Tabel 4.3. Rancangan Aktualisasi
4.5. Jadwal Kegiatan
Berikut adalah rencana kegiatan aktualisasi nilai dasar ASN :

Bulan
NO Kegiatan September Oktober Portofolio / Bukti Kegiatan
2 3 4 1 2
Materi, Presensi, Notulen,
1 Melaksanakan Kelas Edukasi Hipertensi Agenda (Susunan Acara),
Dokumentasi foto
Foto kegiatan, hasil kartu
Melaksanakan penggunaan Kartu Kendali
2 kendali berobat, buku
Berobat (KENDALI)
tanda terima pasien

Foto kegiatan, hasil banner


3 Membuat banner hipertensi
hipertensi

Materi, Presensi, Notulen,


Melakukan kegiatan PENSI (Peduli Hipertensi) di Posyandu
4 Agenda (Susunan Acara),
Lansia
Dokumentasi foto
BAB V
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai Dokter Ahli Pertama di Puskesmas


Bontang Utara 1 dilaksanakan selama off campus terhitung mulai tanggal 11 September
2019 sampai dengan 26 Oktober 2019. Implementasi kegiatan yang dilakukan yaitu
Peningkatan Kepatuhan Berobat pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Bontang Utara 1.
Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari empat kegiatan dimana sumber kegiatan merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pasien
mengenai hipertensi itu sendiri dan pentingnya berobat teratur ke Puskesmas Bontang
Utara 1 dan memberikan alat bantu untuk pasien agar dapat mengingat jadwal kontrol
ke Puskesmas. Adapun keempat kegiatan aktualisasi Nilai Dasar Aparatur Sipil adalah
sebagai berikut :

1. Mengadakan kelas edukasi hipertensi (KEDASI) di Puskesmas Bontang Utara 1


2. Menerapkan penggunaan kartu kendali berobat (KALIBER) untuk pasien hipertensi
3. Membuat dan memasang banner tentang hipertensi
4. Melakukan kegiatan penyuluhan “PENSI” (Peduli Hipertensi) di Posyandu Lansia

5.1. Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai – nilai Dasar


Berikut kegiatan yang dilakukan dengan menyajikan deskripsi pelaksanaan aktualisasi
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara:
1. Kegiatan 1 : Mengadakan kelas edukasi hipertensi di Puskesmas Bontang Utara
1
Waktu Pelaksanaan : Minggu pertama bulan Oktober
Tahapan Kegiatan :
1) Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas
Konsultasi dengan Kepala Puskesmas diperlukan guna mendapat
saran dan masukan untuk kegiatan yang akan dilaksanakan.

33
2) Melakukan koordinasi dengan PJ PROLANIS (Program
Pengelolaan Penyakit Kronis) untuk jadwal kelas edukasi
hipertensi
Koordinasi dilakukan dengan PJ PROLANIS (Program
Pengelolaan Penyakit Kronis) pada hari Kamis, 3 Oktober 2019
dan dari hasil koordinasi kelas akan dilakukan setelah kegiatan
senam PROLANIS dan berkolaborasi dengan pemeriksaan
skrining PTM (penyakit Tidak Menular) yang akan dilaksanakan
pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019.

3) Mengumpulkan data pasien hipertensi untuk menjadi audiens


Data pasien hipertensi dikumpulkan dari kegiatan rawat jalan di
Poli Umum. Pasien hipertensi yang diikutsertakan untuk menjadi
audiens dalam kelas edukasi ini adalah pasien PROLANIS
terlebih dahulu karena lebih mudah koordinasi untuk mengikuti
kelas tersebut.
4) Mempersiapkan materi dan menyusun materi dalam bentuk
powerpoint
Dalam mempersiapkan materi, sebelumnya penulis mencari
referensi. Dari berbagai referensi yang didapatkan dirangkum dan
disajikan dengan penggunaan bahasa yang lebih universal dan
dapat dipahami oleh kalangan non medis.
Setelah merangkum materi dari hasil pencarian referensi, materi
tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam file Power Point
dalam bentuk yang singkat agar tampilan power point tidak
membosankan.

5) Melakukan kelas edukasi hipertensi


6) Melakukan monitoring dan evaluasi
Saat kegiatan dilaksanakan, dilakukan juga pretest dan posttest
untuk mengukur tingkat pengetahuan audiens sebelum dan
sesudah mendapatkan edukasi.
Output Kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya kelas edukasi hipertensi
(KEDASI) yang diikuti oleh pasien-pasien hipertensi wilayah Puskesmas
Bontang Utara 1 berjumlah 14 orang pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019
jam 08.00 WITA bertempat di Puskesmas Bontang Utara 1. Kelas
Edukasi Hipertensi (KEDASI) ini bertujuan untuk memberikan edukasi
mengenai hipertensi kepada pasien agar lebih memahami tentang
penyakit hipertensi dan kedepannya dapat patuh berobat ke Puskesmas
Bontang Utara 1.
Analisis Dampak
Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan dengan baik serta
menyampaikan informasi sesuai dengan materi dan referensi yang
didapatkan.
2. Nasionalisme
Sesuai sila ke-3, kerja sama dalam tim untuk mensukseskan kegiatan
yang dilaksanakan turut mencerdaskan bangsa melalui informasi
kesehatan
Sesuai sila ke-5, Melakukan kegiatan tanpa membeda-bedakan
merupakan bentuk keadilan.
Sila ke -2 dan 3 secara humanis peduli terhadap kesehatan
masyarakat, menjadikan masyarakat sehat merupakan cinta tanah air
3. Etika Publik
Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan baik dan sopan
kepada atasan
Memberikan informasi/edukasi dengan bahasa yang santun dan sesuai
dengan keilmuan.
Cermat dalam mempersiapkan apa yang diperlukan dalam kegiatan
demi lancarnya kegiatan
4. Komitmen Mutu
Menjalin komunikasi yang efektif dalam diskusi dan koordinasi
dengan PJ PROLANIS untuk mendapatkan tujuan diskusi yang
diinginkan tentang susunan kegiatan dan jadwal kelas yang direncanakan
5. Anti Korupsi
Jujur dengan data yang ada serta tidak memanipulasi data yang
didapatkan serta Jujur terhadap materi yang disampaikan berdasarkan
referensi
Kontribusi Output Kegiatan pada Visi dan Misi Puskesmas
Kegiatan ini sesuai dengan visi puskesmas “Menjadi puskesmas yang
bermutu untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta
misi puskesmas “Meningkatkan kesadaran masyarakat berperilaku
sehat untuk mendukung Creative City”.
Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Dengan adanya kegiatan ini meningkatkan nilai organisasi yaitu jujur,
tanggung jawab, disiplin, kerjasama.
Dampak bila analisis tidak diimplementasikan
 Jika tidak ada rasa bertanggung jawab terhadap kegiatan maka
kegiatan akan berjalan tidak lancar dan bila informasi yang
disampaikan tidak sesuai dengan referensi/materi yang didapat
maka akan terjadi kesalahpahaman penyampaian materi kepada
audiens sehingga audiens akan mendapatkan informasi yang salah.
 Apabila dalam kegiatan ini tidak ada kerjasama tim atau koordinasi
yang baik antar penanggung jawab PROLANIS dan tim penyuluh
maka kegiatan akan berjalan tidak lancar dan apabila tidak ada rasa
peduli kepada pasien yang tidak rutin kontrol pengobatan maka
pengobatan yang dijalankan pasien akan tidak optimal.
 Jika tidak ada koordinasi yang baik maka kegiatan tidak akan
sinkron / timbulnya perbedaan yang tertuju pada pencapaian dari
tujuan kegiatan sehingga kegiatan tidak akan berjalan lancar dan
apabila penyampaian pemberian informasi/edukasi dengan bahasa
yang tidak santun dan tidak sesuai dengan keilmuan maka tidak
akan menciptakan pemahaman bersama atau pertukaran informasi
yang tidak jelas.
 Jika tidak melakukan komunikasi yang efektif dalam diskusi
dengan anggota lain maka akan terjadi diskusi yang lama dan tidak
mendapatkan tujuan yang diinginkan.
 Jika tidak ada kejujuran dalam pengumpulan data pasien hipertensi
yang didapat maka akan terjadi salah sasaran dalam pemberian
edukasi.
Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
Kendala :
1. Ada beberapa audiens yang tidak bisa mengisi soal pretest dan
posttest karena tidak bisa membaca.
Strategi :
1. Membantu membacakan soal untuk beberapa audiens yang tidak bisa
membaca soal, namun ada beberapa audiens yang tidak dapat
mengikuti pretest dan posttest karena kendala waktu.

2. Kegiatan 2 : Melaksanakan penggunaan kartu kendali berobat (KALIBER)


untuk pasien hipertensi
Waktu Pelaksanaan : Minggu ketiga bulan September 2019
Tahapan Kegiatan :
1) Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas untuk melakukan
kegiatan pembuatan kartu kendali berobat
2) Menetapkan isi dan penyusunan kartu kendali berobat
Penetapan isi dan menyusun kartu kendali berobat harus
dilakukan guna mendapat desain kartu yang akan digunakan dan
dapat memuat informasi yang harus dicantumkan pada kartu
tersebut, berkoordinasi dengan PJ UKP.
3) Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan mengenai draft
kartu kendali berobat kepada Kepala Puskesmas
Konsultasi ini bertujuan untuk mendapat masukan mengenai kartu
kendali berobat yang akan dicetak dan mendapat persetujuan dari
Kepala Puskesmas
4) Mencetak kartu kendali berobat
Kartu kendali berobat dicetak dan diperbanyak tanggal 26
September 2019.
5) Melakukan sosialisasi mengenai tata cara pengisian kartu kendali
berobat pada tenaga medis di Poli Umum dan saat rapat UKP
Sosialisasi ini dilakukan kepada seluruh tenaga medis yang terkait
dalam pengisian kartu agar mengerti tentang tata cara pengisian
kartu yang akan digunakan. Sosialisasi dilaksanakan di Poli
Umum pada tanggal 26 September 2019.
6) Memberikan kartu kendali berobat kepada pasien hipertensi di
Poli Umum dan memberikan informasi dan edukasi mengenai
kartu kendali berobat tersebut.
Kartu kendali berobat yang sudah dicetak diberikan kepada semua
pasien hipertensi yang berobat ke Puskesmas dan diberikan
informasi dan edukasi mengenai kartu kendali tersebut. Kegiatan
ini mulai dilaksanakan pada hari Senin, 30 September 2019.
7) Meminta tanda tangan kepada pasien sebagai tanda terima kartu
kendali berobat
Tanda tangan yang diminta ini bertujuan untuk sebagai tanda
bukti dan penelusuran pasien yang sudah menerima kartu.
8) Melakukan monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara mengecek apakah
kartu yang dipegang pasien sudah terisi dengan benar dan melihat
apakah pasien yang datang dengan kartu kendali berobat sudah
rutin berobat ke Puskesmas atau tidak dengan melihat kartu
tersebut.
Output Kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya penggunaan kartu kendali
berobat pada pasien hipertensi, yang sudah dilaksanakan mulai dari awal
Oktober 2019 dan akan dilakukan monitoring dan evaluasi
penggunaannya.
Analisis Dampak
Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Akuntabilitas
Mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang untuk lancarnya
kegiatan merupakan bentuk dari tanggungjawab
2. Nasionalisme
Sesuai sila ke 5, meningkatkan kepedulian pada pasien dalam
pemantauan kesehatan
3. Etika Publik
Menyampaikan edukasi dan informasi kepada pasien dengan sopan.
4. Komitmen Mutu
Hasil dan kegiatan menjadi inovasi baru, berorientasi mutu dan
efektif bagi kesehatan
5. Anti Korupsi
Melaksanakan dan pengisian kartu kendali tanpa adanya manipulasi dan
intervensi adalah bentuk kejujuran
Kontribusi terhadap Tugas dan Fungsi dalam Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi puskesmas “Menjadi puskesmas
yang bermutu untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri”
serta
misi puskesmas “Meningkatkan kesadaran masyarakat berperilaku
sehat untuk mendukung Creative City”.
Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Dengan adanya kegiatan ini meningkatkan nilai organisasi yaitu jujur,
tanggung jawab, disiplin, kerjasama.
Dampak bila analisis tidak diimplementasikan :
 Apabila tidak ada bentuk tanggung jawab dalam mempersiapkan
segala sesuatu untuk kegiatan penerapan kartu kendali berobat
maka kegiatan yang dilaksanakan tidak akan berjalan dengan
lancar.
 Jika tidak ada kepedulian terhadap pemantauan kesehatan pasien
menggunakan kartu ini maka kepatuhan berobat pasien akan terus
rendah dan tidak ada upaya yang dilakukan.
 Apabila penyampaian edukasi dan informasi kepada pasien dengan
tidak sopan maka pasien enggan mendengarkan hal tersebut karena
penyampaian dinilai kurang baik oleh pasien dan penyampaian
informasi akan tidak jelas.
 Jika hasil dari kegiatan tersebut bukan inovasi yang baru maka
seharusnya harus dicari inovasi yang baru dan bermutu serta efektif
bagi kesehatan dalam upaya peningkatan kepatuhan berobat pasien
hipertensi
 Apabila tidak jujur dalam pengisian kartu kendali dan ada
manipulasi data maka monitoring dan evaluasi yang dilakukan akan
terjadi ketidaksesuaian dan hasil monitoring dan evaluasi akan
rancu dengan kenyataan yang ada.
Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
Kendala :
1. Tidak semua tenaga medis di Poli Umum datang saat sosialisasi
2. Ada beberapa pasien yang terlewat tidak diberikan kartu kendali
berobat
Strategi :
1. Melakukan sosialisasi ulang untuk petugas yang belum mendapatkan
sosialisasi saat kegiatan rapat UKP
2. Melakukan monitoring dan evaluasi dan mengingatkan tenaga medis
sebelum poli dimulai untuk menanyakan kartu kendali berobat dan
memberikan kepada pasien apabila belum mendapatkan.

3. Kegiatan 3 : Membuat dan memasang banner dengan tema


Hipertensi Waktu Pelaksanaan : Minggu pertama bulan
Oktober 2019 Tahapan Kegiatan :
1) Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas untuk membuat
banner tentang hipertensi dan memasang di ruang tunggu
2) Mencari referensi
Agar informasi yang disampaikan dalam pembuatan banner valid
maka dilakukan pencarian referensi dari sumber yang dapat
dipercaya. Dari beberapa referensi kemudian dirangkum dan
disusun dalam bentuk tulisan. Untuk membuat banner lebih
menarik penulis juga melakukan pencarian gambar yang sesuai
dengan informasi yang akan disampaikan.
3) Menyusun materi dan membuat desain banner
Informasi dan gambar yang didapatkan dari berbagai referensi
dituangkan dalam bentuk desain banner.
4) Meminta masukan mentor
Tahapan selanjutnya adalah berdiskusi dengan mentor tentang
desain poster yang telah dibuat dan meminta kritik dan saran agar
poster yang dibuat tepat sasaran dan dapat dipahami oleh orang
yang menerima informasi melalui banner tersebut.
5) Mencetak banner
6) Memasang banner
Setelah banner dicetak, banner ditempatkan di ruang tunggu.

Output Kegiatan
Dari kegiatan ini diperoleh hasil berupa standing banner yang memuat
informasi mengenai hipertensi dan dapat dibaca pasien yang sedang
menunggu antrian di Ruang Tunggu Puskesmas Bontang Utara 1.
Analisis Dampak
Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Akuntabilitas
Membuat banner berdasarkan referensi yang sesuai agar dapat
menyampaikan informasi kesehatan yang benar
2. Nasionalisme
Sesuai Sila ke-4, dalam proses pembuatan menerapkan koordinasi dan
musyawarah dengan pihak yang terkait serta informasi yang
disampaikan dapat turut meningkatkan kecerdasan dalam bidang
kesehatan.
3. Etika Publik
Memperhatikan standar etika dalam menampilkan desain banner dan
menggunakan bahasa dan gambar yang santun.
4. Komitmen Mutu
Membuat desain banner secara menarik dan mudah untuk dipahami
sehingga akan efektif dan tepat sasaran dalam pemberian informasi
5. Anti Korupsi
Jujur menggunakan referensi materi yang didapat dalam pembuatan
banner.
Kontribusi terhadap Tugas dan Fungsi dalam Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi puskesmas “Menjadi puskesmas yang
bermutu untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta
misi puskesmas “Meningkatkan kesadaran masyarakat berperilaku
sehat untuk mendukung Creative City”.
Penguatan terhadap Nilai-nilai Organisasi
Dengan adanya kegiatan ini meningkatkan nilai organisasi yaitu jujur,
tanggung jawab, disiplin, kerjasama.
Dampak bila analisis tidak diimplementasikan :
 Apabila pembuatan banner tidak sesuai dengan referensi yang
didapat maka akan terjadi penyampaian informasi kesehatan yang
tidak benar.
 Jika dalam proses pembuatan banner tidak ada musyawarah yang
baik maka rancangan kita tidak akan mendapat saran dan masukan,
mungkin juga terjadi penolakan dari kepala puskesmas dan
kegiatan tidak akan berjalan sesuai dengan rencana.
 Apabila dalam menampilkan desain banner tidak memperhatikan
standar etika dan menggunakan bahasa yang tidak santun maka
informasi yang diterima tidak efektif.
 Jika pembuatan desain banner tidak menarik dan tidak mudah
untuk dipahami maka kegiatan tersebut tidak efektif dan tidak tepat
sasaran dalam pemberian informasi.
 Apabila dalam pembuatan banner tidak ada kejujuran berdasarkan
referensi yang didapat maka akan terjadi penyampaian informasi
yang salah.

4. Kegiatan 4 : Melaksanakan kegiatan PENSI “Peduli Hipertensi” di Posyandu


Lansia Kartini Bontang Kuala.
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 9 Oktober 2019
Tahapan Kegiatan :
1) Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas mengenai
kegiatan yang akan dilakukan
2) Mengumpulkan data posyandu yang memiliki jumlah pasien
hipertensi paling banyak untuk dipilih menjadi tempat
diadakannya kegiatan
Data Posyandu yang dikumpulkan berdasarkan data dari
Penanggung Jawab Posyandu Lansia berdasarkan kedatangan
pasien hipertensi di Posyandu dari triwulan 1 s/d triwulan 3 tahun
2019. Posyandu Kartini memiliki kunjungan pasien hipertensi
paling banyak selama triwulan tersebut.
3) Melakukan koordinasi dengan PJ Posyandu lansia dan kader
posyandu untuk mengadakan kegiatan
Posyandu lansia yang dipilih yaitu posyandu Kartini dan
menetapkan jadwal kegiatan mengikuti jadwal posyandu setiap
bulannya yaitu pada tanggal 9 Oktober 2019, lalu PJ Posyandu
lansia yang akan melakukan koordinasi dengan kader di posyandu
tersebut.
4) Menyiapkan materi penyuluhan dan menyusun materi dalam
bentuk powerpoint dan menyiapkan soal pretest dan posttest
Dalam mempersiapkan materi, sebelumnya penulis mencari
referensi. Dari berbagai referensi yang didapatkan dirangkum dan
disajikan dengan penggunaan bahasa yang lebih universal dan
dapat dipahami oleh kalangan non medis.
Setelah merangkum materi dari hasil pencarian referensi, materi
tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam file Power Point
dalam bentuk yang singkat agar tampilan power point tidak
membosankan.

5) Melakukan kegiatan Peduli Hipertensi di Posyandu Lansia


Kegiatan Peduli Hipertensi ini diikuti oleh 16 orang lansia dengan
hipertensi yang berkunjung ke Posyandu untuk melakukan
pemeriksaan dan dilakukan juga pretest sebelum penyuluhan dan
posttest setelah penyuluhan.
6) Melakukan monitoring dan evaluasi
Saat kegiatan dilaksanakan, dilakukan juga pretest dan posttest
untuk mengukur tingkat pengetahuan audiens sebelum dan
sesudah mendapatkan edukasi.
Output Kegiatan
Output dari kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Peduli Hipertensi
(PENSI) yaitu kegiatan penyuluhan yang dilakukan di Posyandu Kartini
Bontang Kuala dan diikuti oleh 16 pasien lansia yang memiliki riwayat
hipertensi di wilayah Posyandu Kartini Bontang Kuala yang sedang
melakukan pemeriksaan di Posyandu pada hari Rabu, 9 Oktober 2019.
Penyuluhan ini membahas mengenai gambaran umum hipertensi yang
perlu diketahui oleh pasien yang mencakup pengertian, gejala, faktor
risiko, komplikasi, serta upaya pencegahan dan pengendalian.
Analisis Dampak
Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :
1. Akuntabilitas
Menyampaikan informasi dan edukasi secara jelas dan terbuka kepada
audiens
Bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan dengan baik dan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan materi dan referensi yang
didapatkan
2. Nasionalisme
Sesuai dengan Sila ke-3, kerja sama dengan tim dalam melakukan
kegiatan
3. Etika Publik
Memberikan penyuluhan dengan bahasa yang santun dan sesuai dengan
keilmuan.
4. Komitmen Mutu
Penyampaian informasi dan edukasi yang efektif tepat pada sasaran
5. Anti Korupsi
Disiplin melakukan kegiatan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
Kontribusi terhadap Tugas dan Fungsi dalam Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan visi puskesmas “Menjadi puskesmas yang
bermutu untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri” serta
misi puskesmas “Meningkatkan kesadaran masyarakat berperilaku
sehat untuk mendukung Creative City”.
Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Dengan adanya kegiatan ini meningkatkan nilai organisasi yaitu jujur,
tanggung jawab, disiplin, kerjasama.
Dampak bila analisis tidak diimplementasikan :
 Apabila informasi dan edukasi tidak dapat tersampaikan dengan
jelas maka audiens tidak dapat mendapatkan informasi dengan
baik. Jika tidak ada rasa bertanggung jawab dalam kegiatan maka
kegiatan akan berjalan dengan tidak lancar.
 Apabila dalam kegiatan ini tidak ada kerjasama tim atau koordinasi
yang baik antar penanggung jawab posyandu lansia, kader dan
narasumber maka kegiatan akan berjalan tidak lancar.
 Apabila dalam pemberian penyuluhan dengan bahasa yang tidak
santun dan tidak sesuai dengan keilmuan maka audiens akan susah
menerima informasi dan edukasi yang diberikan dan mendapatkan
informasi yang tidak jelas.
 Jika dalam penyampaian informasi tidak efektif maka tujuan dari
kegiatan tidak akan tercapai.
 Jika dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak didasarkan dengan sikap
tepat waktu maka kegiatan akan molor dan tidak dapat berjalan
dengan baik.
Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala
Kendala :
1. Ada beberapa audiens yang tidak bisa mengisi soal pretest dan
posttest karena tidak bisa membaca.
Strategi :
1. Membantu membacakan soal untuk beberapa audiens yang tidak bisa
membaca soal, namun ada beberapa audiens yang tidak dapat
mengikuti pretest dan posttest karena kendala waktu.
BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi yang telah diimplementasikan di Puskesmas Bontang Utara
1, penulis dapat mengambil kesimpulan:
1. Aktualisasi 5 nilai dasar ASN yaitu ANEKA di Puskesmas Bontang Utara
1 dilaksanakan melalui 4 kegiatan. Rincian kegiatan yang dilaksanakan
oleh penulis adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan kelas edukasi hipertensi (KEDASI) di Puskesmas
Bontang Utara 1
b. Melaksanakan penggunaan kartu kendali berobat (KALIBER) untuk
pasien hipertensi di Puskesmas Bontang Utara 1
c. Membuat dan memasang banner dengan tema hipertensi
d. Melaksanakan kegiatan Peduli Hipertensi (PENSI) di Posyandu Lansia
2. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak semua berlangsung sesuai
dengan jadwal yang telah direncanakan dikarenakan bersamaan dengan
kegiatan UKP dan UKM di puskesmas yang dijalankan penulis dan
menyesuaikan hari dan tempat yang akan digunakan. Akan tetapi,
meskipun tidak sesuai dengan rencana waktu pelaksanaan, kegiatan
aktualisasi berlangsung dengan lancar dan baik, serta selesai tepat pada
waktu yang telah direncanakan.
3. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini menjadi salah satu penunjang dalam
mewujudkan pencapaian visi Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu menjadi
Puskesmas yang Bermutu untuk mewujudkan masyarakat yang Sehat dan
Mandiri dan misi Puskesmas Bontang Utara 1 yaitu meningkatkan
kesadaran masyarakat berperilaku sehat untuk mendukung Creative City.
6.2. Tindak Lanjut Kegiatan Aktualisasi
1. Melaksanakan kegiatan kelas edukasi hipertensi (KEDASI)
Kegiatan ini akan dilaksanakan minimal sebulan sekali agar pasien
hipertensi dapat mendapatkan edukasi yang maksimal dan meningkatkan
jumlah anggota pasien PROLANIS.
2. Melaksanakan penggunaan kartu kendali berobat (KALIBER)
Kegiatan ini akan terus dilaksanakan di poli umum untuk pasien hipertensi
rawat jalan.
3. Membuat media promosi kesehatan mengenai hipertensi dalam bentuk lain
Pembuatan media promosi kesehatan akan dilakukan secara berkala dalam
bentuk lainnya seperti media video yang dapat dipublikasikan di media
elektronik yang tersedia di puskesmas.
4. Mengadakan kegiatan Peduli Hipertensi (PENSI) di posyandu lainnya.
Kegiatan ini akan terus dilaksanakan minimal dua kali dalam setahun di
posyandu lansia lainnya yang belum mendapatkan kegiatan tersebut.

6.3. Saran
1. Diperlukan konsistensi dalam penerapan nilai-nilai ANEKA untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan membentuk ASN yang berkarakter.
2. Diperlukan acuan baku dalam penyusunan laporan agar terwujud
kesepahaman dari semua pihak yang terlibat.
3. Pihak puskesmas dapat membantu pembiayaan dalam pengadaan kartu
kendali berobat dan pembuatan media promosi kegiatan lain untuk
mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan kepada pasien sehingga dapat
dijalankan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan


I dan II Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan
II : Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan
II : Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan
II : Etika Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan
II : Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan I dan
II : Anti Korupsi. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan


Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi. Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia, Jakarta.
LAMPIRAN
1. KEGIATAN AKTUALISASI
PERTAMA
2. KEGIATAN AKTUALISASI
KEDUA
3. KEGIATAN AKTUALISASI
KETIGA
4. KEGIATAN AKTUALISASI
KEEMPAT
LAMPIRAN 1
KEGIATAN AKTUALISASI
PERTAMA
DATA PASIEN PROLANIS
MATERI KELAS EDUKASI HIPERTENSI
SOAL PRETEST DAN POSTEST
HASIL PRETEST DAN POSTEST KELAS EDUKASI
HIPERTENSI

Nama Pre-test Post-test


Maswan 75 90
Hj. Kasih 85 90
Diana 75 85
Jumartin 75 80
Nanik 80 100
Misirah 85 95
Lusyananti 80 100
Rata-rata 79,2 91,4
DAFTAR HADIR KELAS EDUKASI HIPERTENSI
LAMPIRAN 2
KEGIATAN AKTUALISASI
KEDUA
KARTU KENDALI BEROBAT (KALIBER)
DAFTAR HADIR SOSIALISASI KARTU KENDALI
BEROBAT KEPADA DOKTER DAN PERAWAT DI
POLI UMUM
NOTULENSI SOSIALISASI
KARTU KENDALI BEROBAT (KALIBER) YANG
SUDAH TERISI
BUKU TANDA TERIMA
LAMPIRAN 3
KEGIATAN AKTUALISASI
KETIGA
BANNER HIPERTENSI
LAMPIRAN 4
KEGIATAN AKTUALISASI
KEEMPAT
DATA POSYANDU TRIWULAN 1 s/d TRIWULAN 3
DAFTAR HADIR KEGIATAN PEDULI HIPERTENSI
HASIL PRETEST DAN POSTEST KEGIATAN PEDULI
HIPERTENSI

Nama Pre-test Post-test


Nurasikin 70 90
Masrah 80 90
Asbiah 70 85
Syamsul Noer 80 90
Asabiah 75 95
Munati 75 90
Hj. Jariah 60 75
Ariyah 80 95
Farida 85 95
Syarifah Ainah 70 85
Rata-rata 74,5 89

Anda mungkin juga menyukai