Disusun Oleh:
Widha Kustanti, A.Md. Kep
No. Presensi : 32 / LATSAR / Golongan II / Angkatan V / 2019
NIP : 19921023 201903 2 014
“MAGDALENA”
Oleh :
NIP : 199210232019032014
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang
berjudul “Laporan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS Sebagai Perawat Terampil
Dalam “MAGDALENA” (Menerima Pasien Baru, Pengkajian, Media Lembar Balik,
Orientasi Pasien) Di Ruang Cempaka 3 RSUD Sleman”, sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Pemerintah Kabupaten Sleman
dengan baik, dimana Pemerintah Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Badan
Pendidikan dan Pelatihan DIY.
Keberhasilan proses penyusunan Laporan Aktualisasi ini tidak terlepas dari
keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si selaku Kepala Badan Pelatihan dan Pendidikan Provinsi
DIY yang telah memfasilitasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan V;
2. Drs. Doni Dwi Yoga Handoko, MM selaku penguji, yang memberikan masukan dan
arahan sehingga rancangan aktualisasi in dapat diterapkan dengan baik;
3. Nina Rusdiarti, S.ST selaku mentor yang telah memberikan masukan dan arahan
sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik;
4. Eko Yayuk Winartiningsih, SKM., M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga aktualisasi ini dapat diselesaikan
dengan baik;
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II Angkatan V;
6. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II khususnya Angkatan V atas
inspirasi, kekompakan, bantuan dan dukungannya;
Penulis menyadari dalam aktualisasi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis
berharap kepada semua pihak agar memberikan kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan aktualisasi ini. Semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan
juga dapat diterpakan di lingkungan kerja dengan sebaik-baiknya, serta dapat
dikembangan lebih lanjut.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Semoga aktualisasi ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Yogyakarta, 25 November 2019
A. Kesimpulan .................................................................................................... 82
B. Saran ............................................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman saat ini merupakan Satuan Kerja
Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Sebagai RSUD pertama yang dimiliki
RSUD Sleman yang sejak awal lebih dikenal sebagai “Rumah Sakit Murangan”
memiliki sejarah eksistensi yang panjang sejak zaman penjajahan Belanda, Jepang
hingga masa kemerdekaan. Pada Zaman Kolonial Belanda dikenal sebagai Klinik
Pabrik Gula di Medari, hingga kemudian sempat dikenal pula sebagai Klinik Rumah
wilayah timur lebih mengenal sebagai ”Rumah Sakit Murangan”. Bahkan hingga
sekarang meskipun nama ”RSUD Sleman” sudah ditetapkan sejak tahun 1977 namun
nama ”Rumah Sakit Murangan” lebih lekat dan lebih familier bagi masyarakat
stakeholders.
Tahun 1977 RSUD Sleman dinyatakan berdiri secara resmi sebagai Rumah
Sakit Umum Pemerintah dengan tipe D berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor
01065/Kanwil/1977. Status tipe D ini dimiliki RSUD Sleman selama lebih dari sepuluh
Sleman Milik Pemerintah Kabupaten Sleman pada tanggal 3 Desember 2003. Pada
akhir tahun 2010 RSUD Sleman dinyatakan telah memenuhi syarat untuk ditetapkan
nomor 384/Kep.KDH/A/2010.
Pada aspek manajemen mutu, RSUD Sleman telah memperoleh seritifikat ISO
9001: 2000 tahun 2008 yang telah di-update ke versi 9001:2008 pada tahun 2010.
Direncanakan pada tahun 2012 ini telah dilakukan renewal. Selain itu peningkatan
pelayanan juga diupayakan melalui assesment akreditasi rumah sakit yang dibuktikan
dengan terbitnya sertifikat dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nomor: KARS-
berlaku 3 (tiga) tahun mulai tanggal 12 Oktober 2011 sampai dengan 12 Oktober
terpenuhinya standar pelayanan rumah sakit yang meliputi 16 (enam belas) pelayanan
yang terdiri dari: Administrasi dan Manajemen; Pelayanan Medis; Pelayanan Gawat
nomor 48 tahun 2009, tentang Uraian tugas, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Sleman, merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh
direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman adalah “Menjadi Rumah Sakit
bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Sleman dalam kurun waktu tertentu akan
menjadi Rumah Sakit yang keberadaannya menjadi Andalan dan tumpuan bagi
Sleman Smart Regency pada Tahun 2021” mengandung makna bahwa Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman yang merupakan organisasi perangkat daerah dapat
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan visi Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman, maka dirumuskan 3 (tiga) misi RSUD Sleman yaitu :
tenaga kesehatan.
b. Tujuan yang ingin dicapai melalui misi kedua adalah meningkatkan mutu
c. Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ketiga adalah meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat.
3. NILAI ORGANISASI
Upaya mewujudkan visi dan misi didasari dengan berbagai nilai dasar. Nilai-
nilai dasar menjiwai dan menjadi pegangan/pedoman bagi direksi, satuan kerja
manajemen, satuan kerja produksi (staf medis, keperawatan, dan fungsional lain),
Nilai-nilai dasar organisasi untuk mencapai visi dan misi RSUD Sleman adalah
sebagai berikut :
dilandasi oleh:
c. Transparansi, bahwa berbagai data dan informasi yang secara substantif dan
melainkan dengan kesadaran yang tinggi terhadap peraturan, dan norma yang
berlaku.
memegang teguh prinsip kehati-hatian dan kesadaran akan segala resiko yang
dengan dilandasi semangat agar diperoleh hasil yang memuaskan dari segala
aspek.
pada upaya pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil optimal atau
pengorbanan sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil maksimal baik dari
C. Struktur Organisasi
Direktur
Wakil Direktur
Kelompok Jabatan
Fungsional
Sub bagian
Keuangan dan
Akuntansi
D. Tugas dan Fungsi
1. ORGANISASI
ditetapkan Bupati.
3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Pelayanan Medis
2) Seksi Keperawatan
keperawatan.
f) Penyelenggaraan asuhan keperawatan.
intensif.
Keperawatan
pelayanan kesehatan.
kesehatan.
dan Sarana
anatomi.
Pelayanan Penunjang
pelayanan kesehatan.
kesehatan.
d) Penyelenggaraan analisis kebutuhan sarana pelayanan kesehatan.
medis.
informasi.
sebagai berikut :
Usaha
sebagai berikut :
rumah tangga..
e) Penyelenggaraan kehumasan.
bagian Kepegawaian.
sebagai berikut :
dan evaluasi.
akuntansi.
tugas Rumah Sakit Umum Daerah Sleman sesuai dengan keahlian. Jenis dan
melalui Wakil Direktur. Setiap seksi dipimpin oleh kepala yang berada di
2. UNIT KERJA
a. Tanggung Jawab
dengan standar.
b. Wewenang
c. Uraian Tugas
siap pakai
penyakitnya
10) Melakukan tindakan darurat kepada pasien ( antara lain panas tinggi,
kemampuannya.
13) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus
14) Melaksanakan tugas jaga pagi, sore,malam dan hari libur secara bergilir
15) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang rawat
16) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang keperawatan,
antara lain melalui pertemuan ilmiah dan penataran atas izin /persetujuan
atasan
21) Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit dan puskesmas atau institusi
kesehatan lainnya
22) Cara hidup sehat seperti pengaturan istirahat, makanan yang bergizi atau
• Rollstoel
• Tongkat penyangga
• Protesa
misalnya:
• Merawat luka
• Pengaturan diet
• Surat rujuk
26) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan
2. PEGAWAI
Perawat dan Angka Kreditnya, rincian kegiatan Perawat kategori keahlian sesuai
upaya promotif.
E. Kondisi Organisasi
1.LETAK ORGANISASI
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman saat ini merupakan Satuan Kerja
2.SARANA PRASARANA
Secara umum kondisi sarana prasarana yang dimiliki RSUD Sleman meliputi :
seluas 38.764 m2 berdiri di atas tanah seluas 29.673 m2. Secara lebih detail
1) Lokasi lama rumah sakit di dusun Murangan, Triharjo, Sleman, luas tanah
4) Tanah untuk titik kumpul RSUD Sleman (Barat Laut GPT RSUD Sleman)
5) Tanah untuk perluasan parkir RSUD Sleman (Utara GPT RSUD Sleman)
Area seluas tersebut diatas digunakan untuk Pelayanan Rumah Sakit meliputi:
merupakan bagian dari jumlah luasan bangunan yang disebutkan di atas digunakan
untuk :
TT Kelas I, 44 TT Kelas II, 120 TT Kelas III, 7 TT Isolasi dan 39 TT Non Klas)
h. Instalasi Radiologi.
j. Instalasi Farmasi.
k. Instalasi Gizi.
l. Instalasi HD (Hemodialisa).
o. Poliklinik Eksekutif.
Kondisi bangunan lainnya, berupa bangunan kantor untuk manajemen yang terdiri
3. SDM
Klasifikasi sumber daya manusia di RSUD Sleman disajikan dalam bentuk table
sebagai berikut :
Tabel 2. Klasifikasi sumber daya PNS di RSUD Sleman berdasarkan jenis jabatan
dibagi sebagai berikut :
Klasifikasi jumlah pegawai menurut jenis kelamin adalah sebagai berikut :
Tabel 3. klasifikasi pegawai menurut jenis kelamin
AGENDA AKTUALISASI
kesehatan dengan tujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
keperawatan5.
pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Pertama kali pasien masuk ke rumah
pasien inilah yang menjadi pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang
pasien saat tiba di rumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa di
dalam tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan baik
pengkajian terhadap pasien dan keluarga untuk menentukan hal-hal yang perlu
diinformasikan kepada pasien dan keluarga. Pengkajian adalah proses tahap awal
dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data
perkembangan pasien.
Salah satu visi Kabupaten Sleman adalah terwujudnya masyarakat Sleman yang
menuju smart regency (Kabupaten cerdas) pada tahun 2021, maka RSUD
Salah satu bagian dari RSUD Sleman adalah Rawat Inap Ruang Cempaka
dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit yang memiliki fungsi untuk
tolak ukur citra sebuah rumah sakit di mata masyarakat sehingga dituntut adanya
profesionalisme perawat dalam memberikan dan mengatur pemberian asuhan
menemukan beberapa isu yang ada di ruang perawatan. Salah satu isu
yang disebabkan oleh tidak tersedianya media edukasi. Media berperan sebagai
jalan atau saluran yang dilalui isi pernyataan yang disampaikan petugas. Cara
pemahaman bersama.
tingkat ketaatan pasien dan pengunjung terhadap peraturan tata tertib Rumah
Sakit, misalnya aturan jam kunjung pasien. Di ruang perawatan masih terdapat
beberapa pengunjung datang diluar jam kunjung atau melebihi batas waktu jam
jam istirahat pasien. Jika waktu istirahat pasien terganggu maka akan
semakin meningkat.
Permasalahan yang lain yaitu pelaksanaan operan jaga antar shift kurang
selesai tepat waktu, salah satu penyebabnya adalah masuknya pasien baru yang
diantar oleh petugas lain ke ruang perawatan pada saat menjelang operan jaga
antar shift, sehingga tidak semua perawat mengikuti pelaksanaan operan jaga.
Berikut ini adalah pengelompokan kondisi isu yang terjadi saat ini :
Tabel 5. Pengelompokan Isu
masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan
menentukan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu
Kriteria Penilaian
No. Isu Total
Urgent Seriousness Growth
hasil bahwa yang menjadi masalah prioritas adalah minimnya penggunaan media
edukasi dengan total skor 13 poin. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan
isu prioritas yang dapat ditarik kesimpulan untuk dijadikan isu kontemporer.
Salah satu peran perawat adalah sebagai educator atau pengajar. Dalam
memberikan edukasi pada klien agar lebih optimal dapat menggunakan media
tersedianya media edukasi seperti leaflet, brosur atau lembar balik di ruang
Berdasarkan prioritas isu yang ada, maka isu yang akan diangkat oleh
dengan ruang lingkup tugas pokok dan fungsi penulis sebagai perawat. Isu yang
ada dapat diterapkan selama masa aktualisasi penulis di Ruang Cempaka 3
Gambar 1. Mempelajari SOP penerimaan pasien baru rawat inap (21 Oktober 2019)
Gambar 2. Mempersiapkan kamar perawatan untuk pasien baru (22 Oktober 2019)
Gambar 3. Mengantarkan pasien Ny. S ke kamar perawatan Gambar 4. Mengantarkan pasien Tn. W ke kamar perawatan
(22 Oktober 2019) (29 Oktober 2019)
Gambar 5. Mengukur vital sign An. D (30 Oktober 2019)
Gambar 10. SOP penerimaan pasien diruang rawat inap (19 Oktober 2019)
Gambar 11. Asuhan keperawatan pasien Nn. B (01 November 2019)
Gambar 12. Asuhan keperawatan pasien Ny. S (22 Oktober 2019)
Gambar 13. Asuhan keperawatan pasien Tn. W (29 Oktober 2019)
Gambar 14. Asuhan keperawatan pasien Nn. M (29 Oktober 2019)
Gambar 15. Asuhan keperawatan pasien An. D (30 Oktober 2019)
2. KEGIATAN AKTUALISASI NILAI DASAR PNS 2
2. Pelayanan Publik
Kegiatan pengkajian dilakukan dengan mengedepankan pelayanan yang holistic
dan sesuai dengan etika keperawatan
3. Whole of Government
Koordinasi antara perawat, pasien, keluarga pasien, dan tim kesehatan lain untuk
memperoleh data pengkajian yang lengkap dan akurat demi menentukan
diagnosis keperawatan pasien.
Nasionalisme
Ikhlas : Mempersiapkan segala alat yang dibutuhkan dengan penuh ikhlas.
Etika Publik
Teliti : alat dan dokumen yang dibutuhkan harus dipersiapkan dengan teliti agar
tidak ada yang terlewat
Komitmen Mutu
Konsisten : setiap melakukan penerimaan pasien baru harus konsisten sesuai
dengan prosedur yang ada
Anti Korupsi
Kerja keras : Menyiapkan peralatan dengan sungguh-sungguh agar tidak ada
yang kurang dalam pengkajian
Komitmen Mutu
Efisien : Dalam melakukan pengkajian kepada pasien harus dilakukan secara
efisien sehingga tidak mengganggu waktu istirahat pasien dan tidak menghambat
kelancaran pelayanan keperawatan
Anti Korupsi
Peduli : Dalam melakukan pengkajian pada pasien/keluarga atas dasar rasa
peduli untuk memberikan pelayanan keperawatan pada pasien.
Sub Kegiatan 3 : melakukan dokumentasi pengkajian keperawatan lanjutan
pasien baru
Akuntabilitas
Kejelasan : dokumentasi pengkajian keperawatan harus jelas dan lengkap
sehingga tidak ada dokumentasi yang terlewat.
Nasionalisme
Amanah : dalam pendokumentasian pengkajian tidak memandang ras, suku
maupun agama dan dilakukan dengan sebaik-baiknya
Etika Publik
Menjaga rahasia : semua dokumentasi catatan perkembangan pasien merupakan
bentuk dokumen rahasia yang tidak boleh disebarluaskan
Komitmen Mutu
Kualitas : Dokumentasi pengkajian harus dilakukan dengan baik dan benar agar
data pengkajian berkualitas baik.
Anti Korupsi
Jujur : Dalam melakukan dokumentasi harus dilakukan dengan jujur sesuai
dengan data didapatkan dari pengkajian pasien/keluarga pasien
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan pengkajian keperawatan lanjutan pada pasien baru secara tepat akan
memperolah data yang akurat sehingga dokumentasi lengkap,sehingga
diharapkan kegiatan tersebut menjadi bagian dari kontribusi perawat terhadap visi
organisasi yaitu Menjadi Rumah Sakit Andalan masyarakat menuju terwujudnya
Sleman Smart Regency pada Tahun 2021 dan misi organisasi yaitu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau semua
lapisan masyarakat.
Penguatan Nilai Organisasi
Pengkajian keperawatan merupakan salah satu tugas pokok perawat yang harus
menerapkan nilai organisasi yaitu :
Gambar 16. Melakukan pengkajian pada keluarga Ny. S (21 Oktober 2019)
Gambar 17. Melakukan pengkajian pada keluarga Tn.W (29 Oktober 2019)
Gambar 18. Melakukan pengkajian pada pasien Nn. M (29 Oktober 2019)
Gambar 19. Melakukan pengkajian pada keluarga An.D (30 Oktober 2019)
Gambar 20. Melakukan pengkajian pada pasien Nn. B (01 November 2019)
Bukti dokumen kegiatan 2 :
Gambar 21. Formulir pengkajian keperawatan pasien baru (21 Oktober 2019)
Gambar 22. Formulir pengkajian keperawatan lanjutan (21 Oktober 2019)
Gambar 23. Dokumentasi pengkajian pasien Ny. S (21 Oktober 2019)
Gambar 24. Dokumentasi pengkajian keperawatan lanjutan pasien Ny. S
(21 Oktober 2019)
Gambar 25. Dokumentasi pengkajian keperawatan pasien An. D (30 Oktober 2019)
Gambar 26. Dokumentasi pengkajian keperawatan pasien Tn.W (29 Oktober 2019)
Gambar 27. Dokumentasi pengkajian keperawatan lanjutan pasien Tn. W
(29 Oktober 2019)
Gambar 28. Dokumentasi pengkajian keperawatan pasien Nn. M (29 Oktober 2019)
Gambar 29. Dokumentasi pengkajian keperawatan lanjutan pasien Nn. M
(29 Oktober 2019)
Gambar 30. Dokumentasi pengkajian keperawatan pasien Nn. B (01 November 2019)
Gambar 31. Dokumentasi pengkajian keperawatan lanjutan pasien Nn. B
(01 November 2019)
3. KEGIATAN AKTUALISASI NILAI DASAR PNS 3
Kegiatan/ Sub 3. Pembuatan media lembar balik tentang informasi pasien baru
Kegiatan / 3.1 Mengumpulkan beberapa bahan materi isi media lembar
Output Sub balik
Kegiatan Output :
Bahan materi isi lembar balik terkumpul untuk dijadikan
sumber informasi dalam penyusunan isi media lembar balik
3.2 Melakukan konsultasi dengan mentor tentang isi media
lembar balik
Output :
Mentor menyetujui isi media lembar balik pada pemberian
informasi pasien baru yang meliputi :
a. Petugas yang merawat
b. Jadwal konsultasi dokter dan perawat
c. Hak dan kewajiban pasien
d. Peraturan dan tata tertib Rumah Sakit
e. Tarif pelayanan
f. Cara pencegahan infeksi
g. Prosedur administrasi
h. Fasilitas ruang rawat inap
3.3 Mendesain media lembar balik
Output :
Rancangan desain media lembar balik siap dicetak
3.4 Mencetak design lembar balik
Output :
Lembar balik tercetak sesuai dengan design
2. Pelayanan Publik
Media lembar balik merupakan salah satu media edukasi pasien secara visual yang
bertujuan untuk memudahkan pasien memahami informasi yang disampaikan oleh
perawat, maka dari itu pembuatan media lembar balik dibutuhkan untuk kelancaran
kegiatan edukasi.
Nasionalisme
Kerjasama : bekerja sama dengan ruangan lain untuk mencari sumber materi yang
sesuai dengan kebutuhan
Etika Publik
Akurat : bahan materi yang dikumpulkan harus dengan sumber yang jelas agar isi
materi lengkap dan akurat
Komitmen Mutu
Kualitas : materi yang diambil dari sumber-sumber yang terpercaya akan
menghasilkan kualitas isi media yang tinggi
Anti Korupsi
Jujur : sumber materi harus dituliskan sebagai bentuk sikap kejujuran dalam
mengutip materi
Sub Kegiatan 2 : Melakukan konsultasi dengan mentor tentang isi media
lembar balik
Akuntabilitas
Kejelasan : dalam menyampaikan gagasan harus dengan jelas agar tidak
menimbulkan multi persepsi
Nasionalisme
Musyawarah : menerima kritik dan saran dari mentor untuk meningkatkan kualitas isi
lembar balik
Etika Publik
Sopan : dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan kepada mentor harus sopan
dan menghormati saran-saran yang diberikan oleh mentor
Komitmen Mutu
Efektif : melakukan konsultasi secara efektif agar mendapatkan hasil yang sesuai
dengan harapan
Anti Korupsi
Berani : Adanya keberanian dalam menyampaikan pendapat, usulan, gagasan dan
hambatan dengan jujur.
Nasionalisme
Peduli social : desain media mengacu pada manfaat pelayanan publik
Etika Publik
Santun : dalam menyusun lembar balik menggunakan kalimat yang santun dan tidak
menyinggung orang lain
Komitmen Mutu
Kreatif : mencari design yang menarik
Inovasi : Pembuatan lembar balik merupakan salah satu bentuk inovasi pembuatan
media edukasi di ruangan
Anti Korupsi
Jujur : Pembuatan design tidak menjiplak karya orang lain, melainkan karya sendiri
yang didesain dengan mengacu pada sumber-sumber yang ada
Sub Kegiatan 4 : Mencetak media lembar balik
Akuntabilitas
Kejelasan : lembar balik yang dicetak harus jelas sehingga memudahkan untuk
dibaca.
Nasionalisme
Kerja keras : lembar balik yang sudah dicetak merupakan bentuk hasil kerja keras
dalam proses pembuatan media edukasi
Etika Publik
Cermat : sebelum lembar balik dicetak harus dilakukan pengecekan ulang untuk
memastikan tidak ada yang kurang
Komitmen Mutu
Kreatif : membuat lembar balik harus dengan kualitas yang baik dan mudah dibaca
Anti Korupsi
Sederhana : bentuk lembar balik harus sederhana agar mudah dipahami dan
tampilan menarik
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pembuatan media edukasi bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam
penyuluhan kesehatan pasien sehingga meningkatkan pengetahuan pasien selama
dirawat dirumah sakit. Hal tersebut sangat berkontribusi terhadap visi organisasi
yaitu Menjadi Rumah Sakit Andalan masyarakat menuju terwujudnya Sleman Smart
Regency pada Tahun 2021 dan misi organisasi yaitu menyediakan wahana
pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan.
Penguatan Nilai Organisasi
Pembuatan media edukasi sangat mendukung kegiatan penyuluhan kesehatan agar
pasien mudah memahami informasi yang disampaikan. Hal tersebut sesuai dengan
nilai organisasi RSUD Sleman yaitu
• Efisien : Dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu didasarkan pada
upaya pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil optimal atau
pengorbanan sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil maksimal baik dari
sisi biaya, waktu, tenaga maupun sumberdaya lain
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan
kegiatan ini :
Setelah melaksanakan kegiatan ini penulis menyadari bahwa membuat lembar balik
sebagai salah satu media untuk mendukung kegiatan penyuluhan kesehatan
merupakan suatu bentuk inovasi baru di ruang perawatan, sehingga dalam proses
pembuatan lembar balik mampu meningkatkan rasa tanggungjawab petugas dalam
upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Yogyakarta, 25 November 2019
Disetujui oleh,
Mentor
Nasionalisme
Toleransi : perawat memberikan toleransi kepada pasien dan keluarga dalam
menentukan waktu
Etika Publik
Ikhlas : perawat harus ikhlas terhadap kesepakatan waktu yang sudah ditentukan
bersama
Komitmen Mutu
Efektif : Dalam melakukan kontrak waktu harus efektif agar pasien dan keluarga
merasa nyaman
Anti Korupsi
Adil : perawat tidak menentukan waktu kegiatan secara individual namun harus adil
dengan kesepakatan bersama dengan pasien
Sub Kegiatan 2 : Memberikan informasi pasien baru menggunakan media
lembar balik dengan teknik komunikatif
Akuntabilitas
Tanggungjawab : Informasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga harus jelas
dan dapat dipertanggungjawabkan
Nasionalisme
Percaya diri : Memberikan edukasi kepada pasien harus dilandasi rasa percaya diri
dan tidak bersikap diskriminatif kepada pasien
Etika Publik
Sopan : Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga harus dilakukan dengan
sopan dan saling menghormati
Komitmen Mutu
Efisien : kegiatan yang dilakukan harus efisien agar tidak mengganggu istirahat
pasien dan pelayanan keperawatan
Anti Korupsi
Jujur : informasi yang disampaikan kepada pasien dan keluarga harus jujur sesuai
dengan sumber yang ada
Sub Kegiatan 3 : Mendokumentasikan hasil edukasi
Akuntabilitas
Tanggungjawab : setiap kegiatan yang dilakukan harus didokumentasikan sebagai
bentuk bukti pertanggungjawaban perawat
Nasionalisme
Disiplin : dalam mewujudkan nilai disiplin dalam kegiatan ini, dapat diwujudkan
dengan pendokumentasian segera setelah melakukan kegiatan
Etika Publik
Akurat : pendokumentasian kegiatan harus sesuai dengan hasil kegiatan yang sudah
dilakukan agar data lebih akurat
Komitmen Mutu
Cermat : dokumentasi kegiatan harus dilakukan secara cermat agar tidak ada data
yang kurang
Anti Korupsi
Jujur : hasil dokumentasi kegiatan ditulis apa adanya sesuai dengan keadaan yang
ada
Sub Kegiatan 4 : Melakukan evaluasi kegiatan
Akuntabilitas
Kejelasan : evaluasi kegiatan bertujuan untuk mengetahui kejelasan informasi yang
diberikan oleh perawat
Nasionalisme
Disiplin : dalam mewujudkan nilai disiplin dalam kegiatan ini, dapat diwujudkan
dengan melakukan evaluasi kegiatan
Etika Publik
Sopan : dalam mewujudkan nilai sopan dalam kegiatan ini, dapat diwujudkan dengan
memberikan beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi kegiatan kepada pasien dan
mengingat kembali materi yang diberikan jika pasien lupa.
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Gambar 34. Melakukan orientasi pasien baru pada keluarga An. M (11 November 2019)
Gambar 35. Melakukan orientasi pasien baru pada Tn. R (13 November 2019)
Gambar 36. Melakukan orientasi pasien baru pada pasien dan keluarga Tn. A
(12 November 2019)
Gambar 37. Melakukan orientasi pasien baru pada keluarga Tn. S (14 November 2019)
Bukti dokumen kegiatan 4 :
Gambar 38. Dokumentasi kegiatan pada pasien Tn. S (14 November 2019)
Gambar 39. Dokumentasi kegiatan pada pasien Tn.R (13 November 2019)
Gambar 40. Dokumentasi kegiatan pada pasien Tn. A (12 November 2019)
Gambar 41. Dokumentasi kegiatan pada pasien An.M (11 November 2019)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan oleh penulis selama
masa aktualisasi habituasi 30 hari yang merupakan tindak lanjut dari rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kegiatan aktualisasi telah dilakukan dengan lancar, hal ini dibuktikan dengan hasil
tingkat capaian kegiatan dengan presentase 100%. Ada beberapa hambatan dalam
kegiatan, sehingga penulis harus mengatasi hambatan tersebut dengan beberapa
solusi yang telah dilaksanakan dan pada akhirnnya penulis mampu mengatasi
dengan baik sehingga kegiatan berjalan lancar.
2. Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi
memberikan makna pada penulis bahwa setiap kegiatan yang dilakukan harus
didasarkan dengan Standar Prosedur Operasional sebagai dasar kegiatan dan
harus dilakukan dengan penuh tanggungjawab. Selain itu dalam melayani
masyarakat harus dilakukan secara profesional untuk memberikan kenyamanan
dan meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga masyarakat akan mendapatkan
pelayanan yang prima dan berkualitas.
3. Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS sangat penting dalam dunia kerja ASN
karena mampu memberikan ide atau gagasan baru sehingga ASN dapat
menciptakan inovasi baru dan meningkatkan kreatifitas dalam meningkatkan
pelayanan pada masyarakat. Sebagai contoh pembuatan lembar balik sebagai
media dalam penyuluhan kesehatan di Rumah Sakit akan memudahkan
pasien/keluarga dalam menerima informasi sehingga meningkatkan kepuasan
pelanggan dalam menerima pelayanan di Rumah Sakit.
4. Salah satu fungsi Aparatur Sipil Negara adalah menjadi pelayan public. Oleh
karena itu, untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, ASN harus
memahami dan melaksanakan tupoksi sesuai jabatannya, memahami berbagai
kebijakan yang berkaitan dengan instansi maupun profesinya serta mampu
bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menerapkan konsep whole of
Government dan Pelayanan Publik.
B. Saran
Setelah melaksanakan berbagai kegiatan dalam masa aktualisasi dan habituasi
selama 30 hari, penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang dapat diterapkan di
lingkungan Rumah Sakit, antara lain sebagai berikut :
1. Petugas Rumah sakit diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelayanan untuk
kepuasan pasien dan peningkatan mutu pelayanan. Seluruh pemberi layanan di
RSUD Sleman agar mampu menjalankan tugas serta fungsinya sesuai dengan
profesi dan tanggung jawabnya dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS.
2. Petugas Rumah Sakit khususnya teman sejawat perawat diharapkan untuk
memberikan arahan, motivasi, nasihat, dan contoh kepada peserta diklat dalam
menjalani tugas dengan menerapkan nilai ANEKA. Serta sebagai seorang perawat
diharapkan untuk memberikan layanan yang holistic dan komprehensif sehingga
pasien merasa dapat terlayani dengan baik.
Hari/ Paraf
No. Kegiatan Catatan Coach
Tanggal Coach
1. Selasa, 08 Perkenalan dengan
Oktober 2019 coach. Meminta
pengarahan tentang
teknik rancangan
aktualisasi
3. Jumat, 11 Mengkonsulkan
Oktober 2019 kegiatan-kegiatan
Rancangan Aktualisasi
Hari/ Paraf
No. Kegiatan Catatan Coach
Tanggal Coach