Disusun oleh :
KURNIAWAN EKA NUGRAHA, S.H., M.H.
No Presensi : 13 /PKP /II / 2021
i
ABSTRAK
ii
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183, Telepon (0274) 417704, Fax (0274) 411801
Website : http//diklat.jogjaprov.go.id, Email : diklat@jogjaprov.go.id
BERITA
Gunungsempu, Tamantirto, ACARA
Kasihan, Bantul 55183, Telepon (0274) 417704, Fax
(0274) 411801
SEMINAR AKSI PERUBAHAN
Website : http//diklat.jogjaprov.go.id, Email : diklat@jogjaprov.go.id
Pada hari ini Kamis tanggal tujuh belas bulan Juni tahun dua ribu dua puluh
satu telah dilaksanakan SEMINAR AKSI PERUBAHAN bagi peserta PELATIHAN
KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN DUA di tahun dua ribu dua puluh satu
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama :
Penguji 1, Penguji 2,
Drs. Harry Susan P., M.A., MAP. Nelly Tristiana, S.Kep., Ners.
Coach, Pengampu,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmad dan
karunia-Nya, nikmat sehat dan kelancarannya, sehingga laporan Aksi Perubahan ini dapat
tersusun dan diselesaikan dengan lancar. Laporan Aksi Perubahan ini merupakan tugas
akhir dari Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan II Tahun 2021 pada Badan
Pendikikan dan Pelatihan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaksanaan
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas yang dilakukan secara virtual dikarenakan adanya
wabah pandemic Covid 19 namun tidak mengurangi esensi, tujuan, dan manfaat pelatihan.
Tersususunya laporan implementasi aksi perubahan ini tidak lepas atas dukungan
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada :
1. Bapak Ir. RM. Astungkoro, M.Hum. selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo
dan Drs. Eka Pranyata selaku Pelaksana tugas Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat Sekretarit Daerah Kabupaten Kulon Progo atas dukungan,
perlindungan, kemudahan dan bimbingan kepada Penulis;
2. Bapak Drs. Rudiyatno, M.M selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Kulon Progo beserta jajarannya yang telah memberikan dukungan
masukan dan motivasi kepada Penulis;
3. Bapak Muhadi, S.H., M.Hum. selaku Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah
Kabupaten Kulon Progo yang juga sekaligus sebagai Mentor yang selalu memberikan
fasilitas, kemudahan, dukungan, bimbingan dan arahan kepada Penulis;
4. Bapak Ulis Sulistiyanto, S.T., M.Pd., selaku coach yang memberikan bimbingan dan
arahannya selama implementasi rencana aksi perubahan.
5. Seluruh Pejabat Struktural dan rekan-rekan staf pada Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kabupaten Kulon Progo yang telah memberikan dukungan, kerjasama,
kemudahan selama Penulis melakukan aksi perubahan dan implementasi.
6. Para Narasumber pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan II tahun 2021
atas ilmu dan pengetahuan yang diberikan melalui materi materi selama pelatihan.
7. Rekan rekan semua khususnya peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan
II tahun 2021 yang telah saling bersinergi bersama-sama saling mengisi dan kompak.
8. Keluarga tercinta yang telah mendukung selama penulis mengikuti Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas Angkatan II tahun 2021
iv
Besar harapan kami dengan Laporan Aksi Perubahan ini, dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan/referensi
untuk kegiatan inovasi yang lain. Dalam laporan ini sudah barang tentu terdapat
kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisannya, sehingga kami menerima kritik
dan saran sebagai bahan perbaikan.
Harmat kami,
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Abstrak ….................................................................................................. ii
Berita Acara Seminar …........................................................................... iii
Kata Pengantar ….................................................................................... iv
Daftar Isi …................................................................................................ vi
Daftar Tabel …………………………………………………………………... vii
Daftar Gambar ………………………………………………………………... vii
BAB I DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN …………………………... 1
A. Membangun Integritas ............................................................. 1
B. Pengelolaan Budaya Pelayanan (Pemanfaatan TI) ………….. 13
C. Pengelolaan Tim …………………………………………………. 19
BAB II DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN ……………………............ 30
A. Implementasi Kepemimpinan Pada Tahapa-Tahapan Proyek
Perubahan ………………………………………………………... 30
B. Manfaat Aksi Perubahan ………………………….…………….. 41
BAB III KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN ………………………… 44
A. Resume Tahapan Kegiatan ……………………………………... 44
B. Rencana Tindak Lanjut ...………………………….…………….. 45
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………… 48
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 48
B. Saran ……………………………………………………………… 48
C. Pengalaman Pembelajaran …………………………………….. 48
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
a. Biodata Peserta
b. Lembar dan bukti konsultansi dengan mentor/coach
c. Surat Pernyataan Mentor
d. Catatan Hasil Seminar Proposal Aksi Perubahan (Mentor, Penguji, Coach)
e. Slide Paparan Seminar Aksi Perubahan
f. Komitmen Tindak Lanjut Aksi Perubahan
vi
DAFTAR TABEL
halaman
1. Tabel I.1 Daftar Aplikasi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 44
DAFTAR GAMBAR
Tidak ada
vii
BAB I
DISKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN
A. Membangun Integritas
Dalam era reformasi pembangunan bangsa saat ini disadari bahwa
ketersediaan sumber daya alam dari suatu negara belum pasti menjamin bahwa
negara itu akan menjadi kaya atau miskin. Jepang misalnya mempunyai area yang
sangat terbatas, di mana daratannya delapan puluh persen berupa pegunungan dan
tidak cukup untuk meningkatkan pertanian dan peternakan tetapi, saat ini Jepang
menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia. Jepang laksana suatu negara “industri
terapung” yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan
mengekspor barang jadinya. Demikian halnya Swiss tidak mempunyai perkebunan
coklat tetapi sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia. Negara Swiss sangat
kecil, hanya sebelas persen daratannya yang bisa ditanami. Swiss juga mengolah susu
dengan kualitas terbaik. (Nestle adalah salah satu perusahaan makanan terbesar di
dunia). Bank-bank di Swiss juga saat ini menjadi bank yang dapat memberikan jaminan
keamanan bagi pada penanam modal di dunia.
Para eksekutif dari negara maju yang berkomunikasi dengan temannya dari
negara terbelakang akan sependapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
dalam hal kecerdasan. Para imigran yang dinyatakan pemalas di negara asalnya
ternyata menjadi sumber daya yang sangat produktif di negara-negara maju dan kaya
di Eropa. Suku, agama, ras atau warna kulit juga bukan merupakan faktor penting.
Lalu, apa perbedaannya? Perbedaannya adalah pada sikap atau perilaku
masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan
pendidikan. Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata
bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti dan mematuhi prinsip-prinsip
dasar kehidupan dimana salah satu dari prinsip dasar itu adalah integritas diri.
Di dalam integritas terkandung makna konsistensi antara tindakan dan nilai,
sehingga integritas dari setiap pemimpin menjadi hal yang mutlak sebagai landasan
yang profesional dalam melaksanakan tugas organisasi dan melayani masyarakat.
Integritas perlu dimiliki oleh setiap pemimpin yang terlibat langsung di dalam
organisasi, tanpa integritas organisasi tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien
dalam mewujudkan visi dan misi pelayanannya, hal ini tentunya di dukung oleh seorang
pemimpin yang memiliki jiwa integritas, tanpa adanya integritas dari pemimpin sebagai
pengendali organisasi atau pengarah, maka pemimpin tersebut akan mudah
kehilangan kepercayaan dari bawahannya.
1
Kepemimpinan yang dibangun atas kekuatan berpikir dengan kebiasaan yang
produktif yang dilandasai oleh kekuatan moral berarti ia memiliki “Integritas” untuk
bersikap dan berperilaku sehingga ia mampu memberikan keteladanan untuk
mempengaruhi orang lain untuk melakukan perubahan yang terkait dengan proses
berpikir. Oleh karena itu seseorang yang memiliki kepemimpinan yang mampu
menerapkan arti dan makna integritas berarti ia meyakini benar bahwa jika hanya
orang yang kuat yang dapat bertahan dan keinginan menghambat kemajuan orang,
menjadi kaum penjilat, bermuka dua, tidak akan menjadi orang yang mampu mengikuti
perubahan.
2
5. Integritas adalah tahan uji yang memerlukan perilaku yang dapt diduga;
6. Integritas adalah kekuatan yang tetap teguh sekalipun tidak ada yang melihat.
3
dengan ucapannya. Orang yang memiliki integritas dan kejujuran adalah orang
yang merdeka. Mereka menunjukan keauntetikan dirinya sebagai orang yang
tanggung jawab dan berdedikasi tinggi.
Seorang pemimpin yang memiliki “integritas”, maka ia akan menyadari
benar bahwa hukum rimba memang tidak pernah jelas, itu tidak berarti ia akan
mempergunakan dengan dalih kekuasaan untuk ikut bermain dalam arena
tersebut, sebaliknya ia akan menolak untuk ikut serta dalam persaingan yang tidak
sehat, walaupun hal itu merupakan tugas yang akan dilaksanakannya. Oleh
karena ia dalam bersikap dan berperilaku tidak akan melepaskan diri dari hal-hal
yang positif terutama dalam membuat suatu keputusan selalu berlandaskan pada
asas adil dan objektif. Jadi dengan intergritas itu berarti ia memiliki manajemen
intuitif untuk mengintergrasikan otak kanan dan kiri dengan hati sebagai
keterampilan manajemen abad baru.
Dalam pengertian lain, integritas juga bisa didefinisikan sebagai sebuah
konsistensi antara tindakan dengan nilai ataupun prinsip-prinsip yang sedang
dijalankan. Integritas merupakan salah satu atribut terpenting/kunci yang harus
dimiliki seorang pemimpin. Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan
konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran,
prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang
berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat.
Integritas itu sendiri berasal dari kata Latin “integer”, yang berarti: Sikap yang teguh
mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat
pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral. Kemudian Mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan
yang memancarkan kewibawaan, kejujuran akan “Integritas” menjadi kunci
kepemimpinan “bagaimana ia membuat keputusan yang benar pada waktu yang
benar” dalam bersikap dan berperilaku karena di situlah terletak pondasi dalam
membangun kepercayaan dan hubungan antara individu dalam organisasi tempat
kita memperhatikan legalitas dan prosedur yang harus ditempuh, namun yang
lebih penting “Integritas” seseorang dapat menuntun mana yang jujur dan yang
tidak jujur yang tidak mudah di kacaukan hal-hal yang bersifat formal tapi dapat
menyesatkan.
Jadi dapat dipahami bahwa Integritas Seorang Pemimpin adalah sikap atau
sifat serta nilai-nilai yang memang harus dimiliki oleh seorang pemimpin guna
untuk membangun kepercayaan antar individu dalam organisasi.
4
2. Cara Membangun Integritas
5
a. Menepati janji atau memenuhi perkataan.
Sering kali, seorang pemimpin berkata bahwa ia akan melakukan sebuah
perubahan atau memberikan reward kepada karyawannya. Namun, hal
tersebut tidak terlaksana karena seringnya sang pemimpin menunda-nunda
pekerjaan. Dengan tidak tercapainya janji seorang pemimpin, maka anggota
organisasi lainnya pun dapat kehilangan kepercayaan mereka terhadap
pemimpin tersebut.
b. Berkomunikasi secara jelas dan jujur
Mudah bagi semua orang untuk jujur saat menyampaikan berita baik, namun
tidak saat harus menyampaikan berita buruk. Begitu juga bagi seorang
pemimpin. Seringkali, pemimpin cenderung berputar-putar dalam
menyampaikan suatu berita buruk. Namun, hal tersebut memicu terjadinya
kesalahpahaman yang menghambat komunikasi. Maka dari itu, untuk menjaga
integritas dan memastikan bahwa komunikasi berjalan dengan baik, seorang
pemimpin seharusnya menyampaikan maksudnya secara langsung dan jelas.
Dengan begitu, solusi yang tepat untuk suatu permasalahan pun akan tercapai.
c. Berani meminta maaf
Banyak orang berpikir bahwa pemimpin harus selalu menunjukkan sisi kuat
mereka dan menyembunyikan kesalahan mereka. Padahal sebenarnya, semua
orang membutuhkan keberanian untuk mengakui kesalahan mereka dan
meminta maaf. Dan saat seseorang berani meminta maaf dengan tulus, kita
dapat merasakan bahwa ia telah mendahulukan kejujuran serta kebenaran
daripada egonya. Demikian pula dengan pemimpin. Ketika seorang pemimpin
berani meminta maaf, maka ia akan meningkatkan kepercayaan
serta respect orang lain terhadapnya. Selain itu, seorang pemimpin yang
mempraktekkan kejujuran juga akan memberi pedoman yang baik kepada
anggota timnya untuk menciptakan sebuah culture perusahaan yang baik.
d. Senantiasa berkomitmen
Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi pemimpin, maka ia harus
menerima fakta bahwa semua orang memiliki ekspektasi yang lebih tinggi
terhadapnya dibandingkan orang lain dalam organisasi. Seorang pemimpin
memiliki tanggung jawab yang besar bagi organisasinya, baik kepada timnya
maupun kepada pelanggan dan stakeholder. Maka dari itu, untuk menjaga
integritasnya, pemimpin harus berkomitmen senantiasa untuk bekerja keras
dan memenuhi ekspektasi orang lain terhadapnya demi kebaikan bersama
dalam organisasi.
6
3. Karakteristik Integritas dalam kepemimpinan
7
menentukan responnya terhadap pelanggaran kedisiplinan, memiliki masalah
integritas yang serius. Tak ada yang dapat menghancurkan moral seefektif
menghukum seorang staf junior seberat-beratnya karena melakukan
pelanggaran serius, namun membiarkan seorang staf senior yang melakukan
kesalahan serupa, lalu pensiun tanpa menanggung hukuman. Pemimpin
semestinya mempraktikkan apa yang mereka ajarkan, dan menetapkan
standar dengan adil. Kesemuanya ini dibutuhan untuk terwujudnya disiplin,
moral, dan pencapaian misi.
c. Keteguhan hati
Untuk menjadi seorang pemimpin, harus memiliki lebih dari sekadar citra
diri (image) yang berintegritas namun harus memiliki keteguhan hati. Presiden
Abraham Lincoln pernah menceritakan kisah tentang seorang petani. Di
samping rumah petani tersebut, tumbuh sebatang pohon tinggi yang sangat
indah. Suatu pagi, dia melihat seekor tupai berlari memanjat ke atas pohon
dan menghilang ke dalam sebuah lubang. Karena penasaran, petani itu
melihat ke dalam lubang dan mendapati bahwa pohon yang ia kagumi itu
berlubang di dalamnya, dan bisa rubuh menimpa rumahnya saat badai hebat
menerjang.
Seperti pohon tersebut, pemimpin yang dari luar terlihat memiliki
keteguhan hati, namun ternyata di dalamnya kekurangan integritas, tidak akan
kuat untuk bertahan dalam masa-masa sulit. Pemimpin yang integritasnya
lemah tidak bisa membangun organisasi yang mampu bertahan dalam situasi
yang penuh tantangan.
d. Menjadi Seorang yang Mampu Bertahan Sampai Akhir
Yang terakhir, pemimpin dapat menunjukkan integritasnya dengan
melaksanakan tugas sebaik mungkin, terlepas dari seberapa penting tugas itu
atau siapa yang akan mendapat pujian. Pendeta Ben Perez menggunakan
analogi tentang tim yang meskipun pasti akan kalah, tapi terus bertahan dalam
sebuah permainan, untuk menggambarkan kebulatan tekad para profesional
yang berintegritas. Mungkin tak ada organisasi yang memperlihatkan
kesetiaan terhadap pekerjaan yang terbesar selain Pursuit Squadron ke-17 di
Filipina pada awal Perang Dunia II. Kendati menghadapi serangan hebat dari
armada udara Jepang, para pilot Pursuit Squadron tetap menjalankan misi
pengintaian bersenjata setiap hari, dan terkadang juga melakukan
penyerangan terhadap kapal-kapal musuh. Meski nyaris menjadi misi bunuh
diri, para tentara dari Pursuit Squadron berkali-kali melakukan serangan
8
mendadak sampai Bataan jatuh pada bulan Mei 1942. Pursuit Squadron ke-
17 merupakan suatu tim yang dipimpin oleh orang-orang berintegritas yang
mampu bertahan dalam perjalanan panjang menuju kejayaan. Itulah teladan
dari kesetiaan terhadap pekerjaan, suatu integritas yang harus dimiliki setiap
pemimpin.
Integritas Seorang Pemimpin adalah sikap atau sifat serta nilai-nilai yang
memang harus dimiliki oleh seorang pemimpin guna untuk membangun
kepercayaan antar individu dalam organisasi. Untuk dapat memiliki integritas
dalam kepemimpinan, seorang pemimpin harus menggabungkan seluruh
aspek yang ada dalam dirinya menjadi satu kesatuan yang saling mendukung
satu sama lainnya. Aspek-aspek tersebut adalah kognitif (ranah yang
mencakup kegiatan mental/otak), afektif (ranah yang berkaitan dengan sikap
dan nilai), dan psikomotoriknya (ranah yang berkaitan dengan
keterampilan/skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu). Hal itulah yang akan mencerminkan dirinya
secara holistik sebagai seorang pemimpin.
Jika seorang pemimpin sudah memiliki integritas, maka yang dapat
dilakukan oleh seorang pemimpin untuk menjaga integritasnya yaitu dengan
cara menepati janji atau memenuhi perkataan, berkomunikasi secara jelas
dan jujur, berani meminta maaf, serta senantiasa berkomitmen. Pemimpin
yang berintegritas menunjukkan sikap tulus dan konsisten, memiliki
keteguhan hati dan karakter, dan merupakan seorang yang mampu bertahan
sampai akhir.
9
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Fungsi
manager dalam managemen secara menyeluruh:
1. Planing atau perencanaan, yaitu aktifitas merencanakan kegiatan yang
hendak dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan;
2. Organising atau pengorganisasian yaitu aktifitas menyusun, menentukan,
menetepkan, jenis tugas dan kewajiban setiap fungsi;
3. Staffing atau penyusunan staf yaitu kegiatan Penyusunan dan penetapan
serta pengembangan meliputi kegiatan mulai merekrut pegawai, usaha
memanfaatkan, mengembangkan sampai mendayaguna secara maksimal;
4. Directing atau pengarahan yaitu kegiatan memberikan komando,
mengerakkan dengan memberi perintah, juga memberikan kepemimpinan
kepada bawahan supaya dapat melaksanakan tugas secara efektif dan
efisien;
5. Coordinating atau pengkoordinasian yaitu kegiatan mengkoordinir seluruh
pekerjaan diantara pekerjaan yang satu dengan yang lain merupakan totalitas;
6. Controlling atau pengawasan è Usaha untuk memberikan penilaian, koreksi,
evaluasi atas semua kegiatan dan secara terus – menerus melakukan
monitoring baik pekerjaan yang sedang dilakukan ataupun pekerjaan yang
sudah dilakukan.
11
5. Melakukan pemantauan dan monitoring terkait hasil integrasi web JDIH Desa
dengan web JDIH Kabupaten Kulon Progo. Dalam tahapan ini projec leader
terus membangun komunikasi dan konsultasi dengan Anggota Tim dari Dinas
Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon Progo untuk penyempurnaan
hasil pelaksanaan inovasi agar lebih baik, kominikatif dan sempurna untuk
kepentingan pelayanan publik berbasis teknologi informasi yang merupakan
dukungan untuk kegiatan unggulan milik Dinas Komunikasi dan Informasi
Kabupaten Kulon Progo yaitu Program Kegiatan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE).
6. Melakukan koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten
Kulon Progo terkait upaya terjaminnya koneksi internet yang stabil pada
jaringan Sistem Informasi Kalurahan. Dalam tahapan ini projec leader terus
membangun komunikasi dengan Anggota Tim dari Dinas Komunikasi dan
Informasi Kabupaten Kulon Progo untuk mendapatkan support dan prioritas
terjaminnya koneksi internet dalam pelaksanaan inovasi yang berguna bagi
kepentingan pelayanan publik berbasis teknologi informasi yang merupakan
dukungan untuk kegiatan unggulan milik Dinas Komunikasi dan Informasi
Kabupaten Kulon Progo yaitu Program Kegiatan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE).
7. Berkirim surat ke Kalurahan di Kabupaten Kulon Progo untuk menunjuk
Pengelola web/JDIH yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Lurah,
mengirimkan Surat ke Kalurahan untuk mengalokasi anggaran di Kalurahan
yang digunakan untuk pengelolaan web Kalurahan, mengirimkan Surat ke
Kalurahan untuk dibuat Standart, Operasional dan Prosedur (SOP) terkait
pengelolaan JDIH di Kalurahan yang ditetapkan dengan Keputusan Lurah dan
melakukan sosialisasi/ koordinasi ke Kalurahan terkait pengelolaan JDIH/web
Produk Hukum Kalurahan utamanya upload Produk Hukum Kalurahan. Dalam
Koordinasi dengan steakholder eksternal ini yang dilakukan projec leader
adalah terus memberikan masukan, saran dan motivasi agar memahami
pentingnya pengelolaan produk hukum kalurahan dalam web produk hukum
kalurahan yang diintegrasikan dengan web Jaringan Dokumentasi dan
Informasi Hukum Kabupaten Kulon Progo agar terbangun semangat integritas
yang tinggi guna mensukseskan kegiatan aksi perubahan.
12
B. Pengelolaan Budaya Pelayanan (Pemanfaatan TI)
Tujuan utama kebijakan otonomi daerah adalah mempercepat pelayanan publik
di daerah karena masyarakat dengan pemerintahnya akan semakin dekat. Apakah
tujuan ini sudah bisa terwujud saat ini ditengah banyaknya keluhan masyarakat
mengenai pelayanan publik yang tidak pernah bagus? Sejatinya dengan paradigma
baru otonomi daerah dimana pemerintah daerah akan semakin mengenal karakter
daerahnya dalam segala hal, otomatis membuat layanan akan semakin bagus. Justru
sebaliknya, layanan publik di era otonomi saat ini belum menunjukkan tanda-tanda
yang semakin baik, bahkan ada kecenderungan makin merosot karena disebabkan
oleh penggunaan teknologi inforamsi yang sangat lemah. Boleh dibilang saat ini
bangsa kita belum mampu memberikan pelayanan publik (public service) yang prima
kepada masyarakatnya. Persoalan ini sudah lama menajdi isu publik. Kekecewaan
masyarakat pada pemerintah mengenai kualitas layanan publik yang buruk ini bisa
dilihat dari berbagai latar belakang. Salah satu adalah kualitas sumber daya manusia
birokrasi yang tidak mendukung, lemahnya integritas, sampai lambatnya penggunaan
teknologi informasi yang oleh pemerintah. Ketiga hal ini perlu segera mungkin
diselesaikan oleh pemerintah dalam rangka mendukung layanan publik yang prima
sehingga negara dapat bersaing, bertahan di era abad informasi ini. Perkembangan
dunia makin cepat. Ini adalah abad informasi, tegas Peter F. Ducker (1992). Perubahan
gelombang dunia ketiga menurut Alvlin Toffler (1970) dalam bukunya Future Shock
ditandai dengan perubahan arus informasi yang sangat cepat. Bahkan Toffler
mempertegas siapa yang menguasai teknologi akan menguasai dunia. Untuk saat
bersaing dengan perusahaan yang lain, maka tidak dapat dipungkiri maka sebuah
perusahaan harus menggunakan sarana pendukung yang lain. Dirasakan tidaklah
cukup hanya mengandalkan kekuatan modal dan sumber daya fisik pendukung saja.
Saat ini diperlukan sumber daya yang lain, yaitu sumber daya konseptual
berupa informasi. Abad globalisasi merupakan abad siapa yang menguasai informasi
yang cepat, akurat sehingga menentukan untuk the surivival of the fittes. Jelasnya lagi,
gelombang globalisasi yang terjadi saat ini di dunia dipicu oleh revolusi teknologi
informasi dan komunikasi yang sangat cepat. Bagaimana menggunakan,
memanfaatkan perangkat teknologi informasi untuk keunggulan sebuah bangsa tentu
menjadi masalah yang sangat penting untuk sesegera mungkin dipikirkan oleh setiap
bangsa. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara bangsa (nation state) yang
sangat besar dari segi wilayah dan penduduk saat ini terus bertumbuh dan
berkembang terus menerus dalam pusaran arus ekonomi, politik, demokratisasi. Agar
eksis dalam ekonomi, politik, dan demokratisasi tentu harus disokong oleh sejauh
13
mana bangsa ini memanfaatkan perangkat teknologi informasi untuk kemajuan bangsa
ini. Untuk itu penguasaan teknologi informasi sangat diharapkan untuk mampu
meningkatkan pembangunan bangsa ini. Tentu pembangunan, apakah infrastruktur
dan suprastruktur berhubungan dengan pelayanan publik yang prima kepada
masyarakat. Pelayanan publik prima adalah gambaran sebuah bangsa apakah bangsa
itu maju atau tidak. Semakin besar kualitas layanan publik maka ini bisa menjadi salah
satu indikator keberhasilan sebuah bangsa dalam pembangunan.
Dalam praktiknya di negara Indonesia masalah pelayanan publik masih menjadi
permasalahan yang kompleks. Mulai dari rumitnya pelayanan, proses yang bertele-
tele, sampai lambatnya pelayanan. Semua ini disebabkan oleh banyak faktor. Salah
satu faktor yang membuat kualitas layanan publik sangat rendah tentu karena
penggunaan teknologi informasi yang sangat rendah. Sistem manualisasi sudah
seharusnya digeser oleh onlinenisasi sehingga akses pelayanan kepada masyarakat
bisa cepat, mudah, dan sederhana. Dengan demikian layanan publik yang prima akan
bisa menimbulkan efek yang sangat besar bagi dunia ekonomi, hukum, politik yang
bisa membuat bangsa kita bisa menjadi kuat dan unggul. Bagaimana pemerintah bisa
mengoptimalkan layanan publik dengan perangkat teknologi informasi tentu menjadi
hal yang ahrus dilakukan oleh pemerintah. Tidak ada alasan bagi pemerintah tidak
menggunakan layanan publik yang prima bagi pembangunan bangsa ini.
Dalam pengembangan e-Government atau pemanfaatan TIK di Kabupaten
Kulon Progo terdapat berbagai jenis Aplikasi atau Sistem Informasi, baik yang
berkaitan langsung dengan pelayanan publik maupun untuk meningkatkan kualitas
kinerja tata kelola administrasi pemerintahan. Berdasarkan penilaian mandiri evaluasi
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, pelaksanaan e-Government di Indonesia
dinilai dari 3 (tiga domain) yaitu : domain kebijakan, domain tata kelola, serta domain
layanan.
Profil aplikasi di Kabupaten Kulon Progo yang dikelola oleh perangkat daerah
maupun terpusat di server Dinas Komunikasi dan Informatika, sebagian besar
Perangkat Daerah sudah menyelenggarakan eGovernment sesuai tupoksinya.
Beberapa Perangkat Daerah yang belum mengembangkan sistem informasi
berkeinginan kuat untuk mengembangkan sistem informasi yang memudahkan
layanan publik. Secara umum beberapa aplikasi sudah berjalan dengan baik yang
bersumber dari Pemerintah, penyedia, pengembang aplikasi lokal. Untuk daftar
aplikasi yang ada di Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :
14
Tabel I.1
Daftar Aplikasi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo
15
14 Bagian Layanan SPSE Sistem Seluruh OPD
Pengadaan Sekretariat Pengadaan
Daerah Secara Elektronik
15 Bagian Organisasi SKMKU Survei Kepuasan Kecamatan,
Masyarakat Dinkes,
Puskesmas,
Disdukcapil
16 Bagian Pemerintahan SIMPATEN Sistem Informasi Kecamatan
Umum Sekretariat Pelayanan
Daerah Terpadu
Kecamatan
17 Dinas Komunikasi dan Satu Data Sistem informasi Publik
Informatika data tunggal
pemerintah
daerah
18 Bagian Umum Simpel Sistem Informasi Semua SKPD
Sekretariat Daerah Manajemen
Persuratan
Elektronik
19 Dinas Kependudukan SIAK Sistem Informasi Kecamatan
dan Pencatatan Sipil Administrasi
Kependudukan
20 Dinas Kesehatan SIMPUS SIM Puskesmas Puskesmas
Online
21 Dinas Komunikasi dan LAPOR Layanan Aspirasi Publik
Informatika dan Pengaduan
Online Rakyat
22 Dinas Kesehatan SIMO Sistem Informasi Puskesmas
Pengelolaan
Obat
22 Dinas Pemberdayaan SIAPDES Sistem Informasi Pemerintah
Masyarakat dan Desa Manajemen Desa
Pengendalian Aparatur
Penduduk dan Pemerintah Desa
Keluarga Berencana
23 Dinas Penanaman IZINKU SIM Perizinan Publik
Modal dan Pelayanan
Terpadu
24 Dinas Penanaman SIPJAKI SIM Pembinaan Publik
Modal dan Pelayanan Jasa Konstruksi
Terpadu
25 Dinas Penanaman SIPO SIM Perusahaan Publik
Modal dan Pelayanan Online
Terpadu
26 Dinas Penanaman SPIPISE SIM Pelayanan Publik
Modal dan Pelayanan Informasi dan
Terpadu Perizinan
Investasi Secara
Elektronik
16
27 Inspektorat SIM Wisthle SIM pengaduan Inspektorat
Blowing System masyarakat
(WBS) terhadap
penyelenggaraan
pemerintahan
28 RSUD Wates SISRUTE SIM RSUD Wates RSUD Wates
17
Teknologo informasi telah diterbitkan beberapa regulasi sebagai payung hukum sebagai
berikut :
1. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 14 tahun 2007 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
3. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 68 Tahun 2011 tentang Rencana
Penempatan Menara Bersama Telekomunikasi;
4. Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2016 tentang Pelayanan Publik;
5. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 47 tahun 2008 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik;
6. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 87 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas Elektronik pada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo;
7. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 53 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Bupati Nomor 8 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
9. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 64 tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas, Serta Tata Kerja pada Dinas
Komunikasi dan Informatika;
10. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 55 tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Pelayanan;
11. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 69 Tahun 2017 tentang Sistem
Pengelolaan Satu Data Daerah;
12. Peraturan Bupati KulonProgo Nomor 76 Tahun 2017 tentang Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum Kabupaten Kulon Progo;
13. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 101 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan E-Government di Kabupaten Kulon Progo;
14. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 102 Tahun 2017 tentang Pengelolaan
Website Resmi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo;
15. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2018 tentang Sistem
Informasi Manajemen Pengadaan Langsung;
16. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pengelolaan Aplikasi Layanan Aspirasi dan Pengadaan Online Rakyat di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo;
18
17. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 13 Tahun 2018 tentang Sistem
Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System);
18. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2018 tentang Sistem
Informasi Manajemen Aparatur Sipil Negara Kabupaten Kulon Progo;
19. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 290/A/2018 tentang
Pembentukan Dewan Smart City Kabupaten Kulon Progo;
20. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 291/A/2018 tentang
Pembentukan Tim Teknis Kulon Progo Smart City;
21. Peraturan Daerah Kulon Progo Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik;
22. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 71/A/2021 tentang Pembentukan Tim
Koordinasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kabupaten Kulon Progo;
23. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 72/A/2021 tentang Pembentukan Tim Pengarah
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kabupaten Kulon Progo;
24. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 140/A/2021 tentang Pembentukan Dewan
Pengawas Smart City Kabupaten Kulon Progo.
C. Pengelolaan Tim
Dalam upaya membangun tim kerja adalah kesamaan visi, misi dan tujuan yang
ingin dicapai dengan terus melakukan brainstorming agar kesepakatan bersama dapat
tercapai. Salah satu aspek yang dibangun adalah pembagian tugas yang jelas
sehingga masing-masing anggota mengerti kewajibannya. Selanjutnya akan dapat
menumbuhkembangkan rasa tanggungjawab dan komitmen dalam diri anggota tim. Di
dalam sebuah tim tetap dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu menjadi motivator
19
dan membangun suasana kerja yang kondusif dari seorang pemimpin yang dapat
berpikir jernih dan bertanggung jawab.
Terdapat banyak aspek utama yang dibawa oleh individu ke dalam sebuah tim,
yaitu: kompetensi (competency), keahlian anggota tim pada suatu bidan tertentu yang
dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan tim, kemampuan belajar
(Learning), kemampuan belajar anggota tim yang berpengaruh langsung terhadap
kemampuan belajar tim. Kesungguhan (commitment), kesungguhan yang dapat
diberikan anggota tim dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Kerjasama (Team
work), kemampuan bekerjasama setiap individu sebagai anggota tim. Kolaborasi
(collaboration), kemampuan berkolaborasi di dalam tim dan di antara tim. Komunikasi
(communication), tingkat kemampuan komunikasi setiap anggota tim. Kepercayaan
(trust), tingkat kepercayaan terhadap sesama anggota tim. Motivasi (motivation),
motivasi yang dimiliki setiap anggota tim.
Tantangan utama yang berhubungan dengan aspek kepemimpinan Tim adalah
membangun budaya yang kondusif serta menciptakan atmosfer yang mendukung kerja
tim (Dubrin, 2005). Tim kerja merupakan kompetensi penting untuk menuju
kesuksesan. Tantangan ini mirip dengan tantangan membangun kultur yang tepat
untuk memotivasi orang. Strategi yang dianjurkan untuk pemimpin tim adalah
mempromosikan pandangan yang mengakui bahwa bekerja sama secara efektif
merupakan standar perilaku yang diharapkan. Membangun kultur atau norma
teamwork akan sulit ketika ada kultur individualisme yang kuat di dalam sebuah
organisasi. Pemimpin tim yang percaya kepada teamwork biasanya memiliki posisi
yang lebih baik untuk membangun kultur teamwork. Tim dengan kinerja tinggi pada
umumnya heterogen. Artinya, tim yang mencapai tingkat kinerja yang tinggi tidak terdiri
dari orang-orang yang benar-benar sama. Melainkan, tim ini terdiri dari para anggota
yang mempunyai kecakapan-kecakapan yang saling melengkapi. Mereka memerlukan
kecakapan pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Para anggota harus
mampu mengenali masalah dan peluang, kemudian memilih solusi. Kecakapan
hubungan antarpribadi diperlukan untuk berkomunikasi, memecahkan konflik dan
berinteraksi secara efektif dengan para anggota tim. Ketika tim berkembang kita harus
memastikan bahwa para anggota mempunyai lebih dari masing-masing kecakapan ini.
Keanggotaan tim dengan kecakapan yang saling melengkapi penting dalam mencapai
kreativitas (Patricia Buhler, 2004).
Beberapa hal yang dapat diupayakan sebagai cara efektif dalam membangun
tim kerja yang memiliki tujuan yang sama, terdapat kerjasama, komunikasi yang baik
serta memiliki komitmen adalah dengan membangun:
20
1. Membangun Hubungan Antar Manusia
Fondasi dari sebuah tim kerja yang sukses adalah hubungan antar manusia, tim
kerja yang efektif adalah saling mempedulikan satu dengan lainnya. Hubungan
interaksional, atau yang sering disebut hubungan antar manusia (human relation)
yang dilandasi kecintaan kepada sesama akan menghasilkan hubungan manusia
mutualisme yang tidak dapat digantikan oleh motif apapun. Kejujuran merupakan
tali pengikat organisasi yang paling kuat. Di saat krisis muncul, saat tali organisasi
mulai rentan, perusahaan di ambang kebangkrutan, tali kejujuran tak rentan
diterjang kebangkrutan sekalipun. Adalah Lely Martiwi (Kompas 23 Maret 2003 ),
pemilik perusahaan REF Graphika Jakarta, telah membuktikannya. Pada saat
krisis ekonomi 1997/1998 order percetakannya sepi sehingga gaji karyawan sering
terlambat. Namun dengan kejujuran, keterbukaan hati pemiliknya, karyawan
sangat memahaminya, dan bahkan membuat mereka rajin mencari order.
Kemampuan membina hubungan antar manusia menjadi perekat untuk
menyatukan anggota tim. Dalam membangun hubungan yang terpenting adalah
sikap saling menghargai, yang selanjutnya dapat meletakkan landasan bagi suatu
hubungan yang baik. Hubungan yang baik membutuhkan pengalaman bersama
diantara rekan-rekan satu tim seiring dengan berjalannya waktu (Maxwell, 2003).
Selanjutnya hubungan yang baik tersebut akan berkembang ke arah kepercayaan.
Tanpa kepercayaan, tim tidak akan berkembang maksimal. Hal ini merupakan
masalah sentral hubungan antar manusia baik di dalam maupun di luar organisasi,
tanpa rasa percaya tidak akan bisa memimpin. Tanpa percaya tidak akan dapat
melakukan hal luar biasa. Pemimpin yang tidak mampu mempercayai orang lain
akan gagal menjadi pemimpin, tepatnya karena pemimpin tidak dapat bergantung
pada kata-kata dan pekerjaan orang lain. Maka pada akhirnya pemimpin akan
melakukan semua pekerjaan tersebut sendirian atau pemimpin mengawasi
pekerjaan begitu ketat sehingga mengendalikan secara berlebihan. Dipercayai
adalah pujian yang lebih besar daripada dikasihi (George Macdonald). Mengetahui
bahwa rasa percaya adalah kunci, para pemimpin teladan memastikan bahwa
mereka mempertimbangkan cara pandang alternatif dan memanfaatkan keahlian
serta kemampuan orang lain. Karena lebih mempercayai tim, mereka juga lebih
bersedia untuk membiarkan anggota tim lain memberikan pengaruh terhadap
keputusan kelompok. Ini adalah proses yang resiprokal/timbal balik. Dengan
menunjukkan keterbukaan terhadap pengaruh, para pemimpin memberikan
kontribusi dalam membangun rasa percaya yang memungkinkan para pengikut
menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh mereka. Rasa percaya menghasilkan
21
rasa percaya. Pertama, pemimpin harus mengembangkan kepercayaan dengan
orang lain. Kalau anggota tim percaya kepada pemimpin, itu sudah lumayan hebat.
Akan tetapi jauh lebih hebat lagi jika justru pemimpin yang percaya kepada para
anggotanya. Bila ini benar-benar terjadi, kepercayaan adalah hasilnya, maka
semua pun akan mengikuti. Abraham Lincoln berkata, "Kalau Anda ingin merebut
hati seseorang agar mendukung perjuangan anda, mula-mula yakinkan dia bahwa
anda sahabatnya yang sejati. Lalu selidikilah apa yang ingin dicapainya." Ujian
praktis bagi seorang pemimpin adalah pertanyaan, "Bagaimana hubungan Anda
dengan para pengikut Anda?" Kalau hubungannya positif, maka pemimpin itu telah
siap untuk mengambil langkah-langkah berikutnya. Para psikolog juga telah
menemukan bahwa orang yang memiliki rasa percaya, lebih besar
kemungkinannya untuk bahagia dan menyesuaikan diri secara psikologis
dibandingkan mereka yang melihat dunia dengan rasa curiga dan tidak hormat.
Kita menyukai orang yang memiliki rasa percaya dan mencarinya untuk dijadikan
sebagai teman. Karena situasi kepemimpinan yang paling efektif adalah setiap
anggota tim saling percaya antara satu dengan yang lainnya. Secara sederhana
dapat dikatakan, rasa percaya adalah indikator yang paling signifikan pada
keputusan individu terhadap organisasi. Ketika pemimpin menciptakan sebuah
iklim yang penuh rasa percaya, mereka menghapuskan pengendalian dan
memungkinkan orang untuk berinovasi dan bekerjasama secara bebas. Para
pemimpin yang memiliki rasa percaya menyuburkan keterbukaan, keterlibatan,
kepuasan pribadi, serta komitmen yang tinggi terhadap hasil terbaik (Kouzes
Posner, 2004).
Dalam waktu jangka panjang, hubungan baik yang dibangun akan menumbuhkan
sikap timbal baik. Sikap timbal balik akan membentuk pola saling memberi dan
menerima, sehingga semua orang yang menerima akan memberi. Dalam
hubungan jangka panjang apapun yang efektif, seharusnya ada suatu rasa
mutuality (saling berbagi). Jika seorang rekan selalu memberi dan rekan yang lain
selalu mengambil akan menjadi superior. Dalam iklim ini, kerja sama tidak akan
mungkin terjadi. Untuk menjalin kerjasama, para pemimpin harus menetapkan
dengan cepat norma-norma di dalam tim dan diantara rekan. Adalah tugas
pemimpin untuk menginisiatifkan hubungan dengan orang-orangnya, dimana
nantinya akan mebuahkan loyalitas yang luar biasa serta etika kerja yang kuat.
Visi sang pemimpin menjadi aspirasi orang-orangnya. Amat penting bagi setiap
pemimpin mempertahankan keadilan dan norma hubungan timbal balik dalam
benak mereka. Seorang pemimpin akan terlebih dulu menyentuh hati baru minta
22
tolong. Semakin kuat hubungan serta komunikasi antar individu, semakin besar
kemungkinan sang pengikut ingin menolong sang pemimpin. Tim tidak akan dapat
bekerja sama jika tidak memiliki anggota/pengikut yang mampu berkomunikasi.
Para pemimpin harus mengkomunikasikan dengan jelas kepada setiap pihak
bahwa keberhasilannya hanya dapat terjadi jika mereka bekerja sama. Penekanan
saat ini haruslah terhadap pembentukan aliansi yang bermanfaat bagi semua
pihak dan yang memberikan hubungan timbal balik. Ketika mencoba untuk
membuat orang bekerjasama, para pemimpin harus mengajukan saran untuk
menunjukkan apa yang dapat diraih oleh kedua pihak. Komunikasi dapat dibangun
apabila terdapat kedekatan, yang kemudian berlanjut pada kepercayaan.
2. Membangun disiplin
Pemimpin harus membuat perubahan pribadi pada dirinya sendiri, sebelum
meminta orang lain berubah. Para pemimpin sukses bukan hanya mengatakan
apa yang harus dilakukan, mereka memperlihatkannya. Orang meniru apa yang
mereka lihat dari sang pemimpin. Apa yang dihargainya akan dihargai pula oleh
anggotanya. Tujuan pemimpin menjadi tujuan mereka. Lee Iacocca berkata,
"Kecepatan bos adalah kecepatan tim." Disiplin diri, kemauan, penguasaan diri,
artinya mengendalikan kehidupan. Disiplin juga diartikan membayar harga dalam
hal-hal kecil agar dapat membeli hal yang besar. Disiplin adalah awal dari sebuah
budaya, jikalau displin sudah terbentuk maka ada istilahnya menjadi budaya
disiplin. Disiplin adalah upaya untuk membuat orang berada pada jalur sikap dan
perilaku yang sudah ditetapkan oleh perusahaan atau pemimpin. Jika sudah
distrategikan dalam bentuk perilaku, nilai, dan penerapannya dalam bentuk norma,
maka harus dijaga agar orang itu taat. Tidak ada individu yang sukses tanpa
disiplin, sama halnya tidak ada tim yang sukses tanpa disiplin. Kedisiplinan dapat
dibangun dengan menetapkan prioritas-prioritas, menempatkan prioritas dalam
kalender, menyediakan sedikit waktu untuk hal-hal yang tidak terduga,
mengerjakan masalah satu persatu, mengembangkan sistem yang berlaku,
memiliki rencana untuk setiap kegiatan serta berfokus pada hasil, bukan pada
kegiatan. Tim membutuhkan anggota-anggota yang berdisiplin. Untuk menjadi tim
yang berdisiplin harus memiliki pikiran yang disiplin. Pikiran pemimpin harus aktif,
secara teratur menghadapi tantangan-tantangan mental, dan terus memikirkan
hal-hal yang tepat (Maxwell, 2003). Hal berikutnya adalah perasaan yang disiplin,
dalam hal perasaan hanya terdapat dua pilihan: menguasai atau dikuasai. Para
pemimpin dari berbagai tingkatan harus kompeten secara sosial. Daniel Goleman
23
telah menghasilkan kesadaran yang berkembang luas mengenai satu set
kemampuan ini yang disebut sebagai kecerdasan emosional (emosional
inteligence). Goleman telah mempelajari secara ekstensif subyek ini sejak masa
studi. Goleman mendiskripsikannya sebagai berikut: “Kecerdasan Emosional –
kemampuan mengelola diri sendiri dan hubungan kita dengan efektif – terdiri dari
empat kemampuan fundamental: kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran
sosial, dan keahlian sosial. Ketidakcakapan intrapersonal dalam diri pemimpin
menurunkan kinerja semua orang: Hal tersebut membuang-buang waktu,
menciptakan perasaan tidak enak, menggerogoti motivasi dan komitmen,
menciptakan permusuhan dan rasa apatis. Selanjutnya adalah tindakan yang
disiplin. Disiplin berarti melakukan hal-hal yang tepat disaat yang tepat dengan
alasan yang tepat. Para pemimpin besar menyadari bahwa kapan harus
memimpin adalah sama pentingnya dengan apa yang harus diperbuat dan harus
menuju kemana. Setiap kali seorang pemimpin membuat suatu gerakan, hanya
ada empat kemungkinan : 1) Tindakan keliru di saat keliru hanya akan membawa
kepada bencana. 2) Tindakan benar di saat yang keliru hanya akan ditentang.
Mengetahui apa yang perlu dilakukan adalah satu hal, memahami kapan itu harus
dilakukan adalah hal lain lagi. Jika seorang pemimpin berulang-ulang
memperlihatkan pertimbangan yang buruk, bahkan dalam hal-hal kecilpun, orang
mulai menyesalinya sebagai pemimpin. 3) Tindakan keliru di saat yang tepat
adalah keliru. 4) Tindakan yang tepat di waktu yang tepat mendatangkan sukses.
Jika pemimpin yang tepat bertindak di saat yang tepat, hal-hal yang luar biasa
akan terjadi (Maxwell, 2001).
3. Membangun Komitmen
Komitmen (commitment) yang berarti janji untuk mengerjakan sesuatu adalah
sebuah karakter dalam mencapai tujuan. Arti lainnya adalah kesanggupan untuk
bertanggung jawab terhadap hal-hal yang dipercayakan kepada seseorang.
Komitmen tidak ada hubungannya sama sekali dengan bakat, kepintaran atau
talenta. Dengan komitmen yang kuat akan memungkinkan seseorang bisa
mengeluarkan sumber daya fisik, mental, dan spiritual tambahan yang bisa
diperoleh. Sebaliknya, tanpa komitmen maka pekerjaan-pekerjaan besar akan sulit
terlaksana. Menurut John C. Maxwell dalam bukunya 21 Kualitas Kepemimpinan,
Interaksara, Batam, 2001, komitmen bagi pemimpin artinya berbuat lebih karena
banyak orang tergantung kepadanya. Selain harus dimiliki para pemimpin,
komitmen juga harus dimiliki oleh segenap anggota tim. Dengan menjadi orang
24
yang berkomitmen terhadap pekerjaan, bukan sebagai beban dan kewajiban,
tetapi sarana berkarya dalam mengembangkan diri, bahwa biasanya orang-orang
yang berkomitmen akan mencapai kepuasan kerja (job satisfaction). Anggota tim
yang berkomitmen memiliki bentuk keterlibatan yang tinggi dalam pekerjaan. Tim
tersebut bekerja bukan karena diperintah, tetapi termotivasi bukan oleh faktor
eksternal melainkan faktor internal yang sumber motivasinya berasal dari dalam
dirinya sendiri. Dalam satu tim, idealnya terdapat tujuan dan ada kemauan serta
komitmen, antara pemimpin tim dan anggota tim harus ada landasan kemauan
untuk bersama-sama membentuk suatu tim dan harus memiliki komitmen. Tanpa
kemauan dan komitmen baik di pihak pemimpin tim maupun di pihak anggota tim,
akan sia-sialah segala usaha untuk berkembangnya satu tim. Kemauan dan
komitmen tidak bisa dipaksanak oleh kekuasaan yang lebih tinggi (Soemarsono,
2003). Orang takkan mengikuti para pemimpin yang tidak memiliki komitmen.
Komitmen tampak dalam berbagai aspek, termasuk jam kerja. Orang-orang biasa
yang berkomitmen dapat membuat dampak yang luar biasa terterhadap dunia
mereka (John. C. Maxwell). Banyak orang cenderung menghubungkan komitmen
dengan perasaan mereka. Komitmen bukanlah perasaan, tetapi komitmen harus
semantap/keyakinan sekuat batu karang. Dalam sebuah tim yang mantap, harus
memiliki anggota-anggota tim yang mantap berkomitmen terhadap tim. Komitmen
sejati menginspirasikan serta menarik orang lain. Sifat yang sesungguhnya dari
komitmen : 1) Komitmen harus dimulai di dalam hati. Komitmen tidak tergantung
pada bakat atau kemampuan, komitmen diuji oleh perbuatan. Berkomitmen hanya
sebatas perkataan memang mudah. Yang sulit adalah melakukan sesuatu. Satu-
satunya ukuran sesungguhnya dari komitmen adalah perbuatan. Orang akan
melihat apakah Anda berkomitmen atau tidak dari perbuatan yang Anda lakukan,
dan merupakan musuh dari penolakan, karena komitmen adalah janji serius untuk
terus maju, untuk bangkit sehingga nantinya akan membuka pintu menuju prestasi.
Sebagai pemimpin, Anda akan menghadapi banyak hambatan serta resistensi.
Pada saatnya Anda akan menyadari bahwa komitmen adalah satu-satunya hal
yang mendorong Anda untuk terus maju. Jika Anda ingin mencapai sesuatu yang
Anda anggap terbaik, Anda harus memiliki komitmen terlebih dahulu. 2) Komitmen
bersifat kekal ketika didasarkan pada nilai-nilai. Setiap kali pemimpin membuat
pilihan-pilihan yang didasarkan nilai-nilai kehidupan yang mantap, pemimpin
berada dalam posisi yang lebih baik untuk mempertahankan tingkat komitmen.
Karena nilai-nilai pemimpin dengan kemampuan pemimpin untuk memenuhi
komitmen-komitmen pemimpin sangat erat hubungannya (Maxwell, 2001).
25
Membangun komitmen tim juga harus memahami kebutuhan dari tim, mereka
memiliki kebutuhan fisik, sosial emosional, mental dan spiritual, melibatkan
mereka dalam pengambilan keputusan yang menyangkut pekerjaan mereka,
maupun tugas secara keseluruhan. Komitmen senantiasa dibarengi dengan
kepercayaan (trust) antara pemimpin dan bawahan. Untuk bisa menciptakan
komitmen dan kepercayaan diperlukan komunikasi yang baik. Oleh karena itu
pemimpin dan anggota harus mau duduk bersama dan saling menyelaraskan
paradigma masing-masing. Akhirnya, komitmen harus dibangun dari dua arah
yaitu dari anggota dan pemimpin.
Tabel I.2
Struktur Tim/Personil
Mentor
Muhadi, SH. M.Hum.
Coach
Project Leader
Ulis Sulistiyanto, ST,
Kurniawan Eka N.,
MPD
S.H.,M.H.
26
Tabel I.3
Peran Sumber Daya Manusia dalam Tim Efektif
27
5. Kepala Sub Bagian Produk Ikut berkomitmen mendukung aksi
Hukum Daerah dan Kepala perubahan;
Sub Bagian Pelayanan Memberi masukan pada inovasi.
Hukum dan HAM dan Staf
pada Bagian Hukum.
28
Melaporkan pelaksanaan tugasnya terkait
aksi perubahan kepada project leader.
29
BAB II
DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo selaku Pusat JDIH
Kabupaten Kulon Progo berdasar ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Bupati Kulon
Progo Nomor 76 Tahun 2017 mempunyai fungsi a. pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan dan penyebarluasan dokumentasi hukum; dan b. penataan sistem
informasi hukum melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam
Pasal 6 ayat (1) Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 76 Tahun 2017 dinyatakan
bahwa Anggota JDIH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b
mempunyai fungsi pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum pada Perangkat
Daerah dan Pemerintah Desa masing-masing.
Pada saat ini penataan sistem informasi hukum melalui pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi telah dilakukan oleh Bagian Hukum melalui web JDIH
Kabupaten Kulon Progo yang telah terintegrasi dengan web JDIH Nasional di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). Selanjutnya pengelolaan JDIH di
Kalurahan telah dilakukan juga dengan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi berupa web Sistem Informasi Desa (SID) yang di dalamnya terdapat sub
web JDIH Produk Hukum Desa/Kalurahan. Hal ini sejalan dengan amanat Pasal 86
ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang menyatakan bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan sistem informasi Desa dan
pembangunan Kawasan Perdesaan.
Mendasar Pasal 3 Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 86 Tahun 2020
Tentang Satu Data Daerah dinyatakan bahwa maksud disusunnya Peraturan Bupati
ini yaitu untuk mewujudkan pengelolaan data yang akurat, mutakhir,
terpadu, terintegrasi, dan mudah diakses oleh Pengguna Data sebagai dasar
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan melalui
perbaikan tata kelola data pemerintah. Hal ini sejalan dengan ketentuan Pasal 2 ayat
(2) huruf a. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2020 Tentang
Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang menyatakan
bahwa tujuan disusunnya Peraturan Bupati ini yaitu mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih, transparan, efektif serta efisien berbasis TIK.
Untuk mewujudkan akses satu data dan pendayagunaan bersama atas dokumen
hukum secara tertib, terpadu dan berkesinambungan, sebagai sarana pemberian
pelayanan informasi hukum secara lengkap, akurat, mudah, dan cepat sehingga
30
memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat pada kenyataannya terjadi
kendala adanya permasalahan publik tidak tersedianya akses produk Hukum
Kalurahan pada web JDIH Kabupaten Kulon Progo karena belum terintegrasinya web
Produk Hukum Kalurahan dengan web JDIH Kabupaten Kulon Progo dan tampilan web
JDIH Kabupaten Kulon Progo yang tampilannya kurang menarik dan tidak komunikatif.
Untuk itu maka berdasar fakta dan data tersebut diperlukan upaya yang kongkrit dan
inovatif untuk mewujudkan akses produk hukum yang terpadu dan terintegrasi melalui
integrasi web JDIH Kalurahan dengan web JDIH Kabupaten Kulon Progo dengan
model tampilan yang menarik dan komunikatif.
Berdasarkan Pasal 17 Ayat (2) huruf j Peraturan Bupati Nomor 51 Tahun 2019
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas serta Tata Kerja pada
Sekretariat Daerah, Uraian tugas Sub Bagian Dokumentasi dan Sosialisasi Produk
Hukum adalah melaksanakan pembinaan dan pengembangan jaringan dokumentasi
dan informasi hukum. Sejalan dengan ketentuan Pasal 3 huruf a. Peraturan Bupati
Kulon Progo Nomor 76 Tahun 2017 dinyatakan bahwa tujuan disusunnya Peraturan
Bupati ini yaitu untuk menjamin terciptanya Pengelolaan Dokumentasi dan Informasi
Hukum yang terpadu dan terintegrasi di berbagai instansi pemerintah dan institusi
lainnya. Sejalan dengan ketentuan yang ada pada Pasal 4 ayat (3) bahwa Anggota
JDIH sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b berada di Perangkat Daerah di
Daerah dan Pemerintah Desa di Daerah.
Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut dengan Kalurahan merupakan
anggota Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum Tingkat Kabupaten yang memiliki
kewajiban untuk melakukan pengelolaan produk hukum Desa berupa Peraturan Desa,
Keputusan Kepala Desa, Instruksi Kepala Desa, dan produk hukum Desa lainnya.
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo memiliki tugas
melaksanakan pembinaan dan pengembangan jaringan dokumentasi dan informasi
hukum melalui web JDIH Kabupaten Kulon Progo. Hal ini sesuai amanat Pasal 3 huruf
b Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 76 Tahun 2017 bahwa Bagian Hukum Setda
Kabupaten Kulon Progo berkewajiban menjamin ketersediaan dokumentasi dan
informasi hukum yang lengkap dan akurat, serta dapat diakses secara cepat dan
mudah. Namun pada kenyataannya Bagian Hukum Setda Kabupaten Kulon Progo
seringkali mendapatkan aduan/laporan dari publik dan/atau pengguna layanan JDIH
yang menemukan kendala dan kesulitan untuk mendapatkan produk-produk hukum
dari Desa/Kalurahan pada web JDIH Kabupaten Kulon Progo dan berpendapat bahwa
menu tampilan JDIH Kabupaten Kulon Progo kurang menarik dan tidak komunikatif.
31
Dalam pelaksanaan Aksi Perubahan ini telah dilakukan analisis teknik kriteria
USG (urgensi, seriousness, dan growth) diperoleh permasalahan utama dalam tupoksi
yang akan ditindaklanjuti dengan program aksi perubahan yaitu tidak tersedianya
produk Hukum Kalurahan dalam web JDIH Kabupaten Kulon Progo karena belum
terintegrasinya web Produk Hukum Kalurahan dengan web JDIH Kabupaten Kulon
Progo.
Berdasarkan analisis prioritas, isu strategis yang diambil dalam menyelesaikan
masalah adalah melakukan integrasi 87 web JDIH Produk Hukum Kalurahan dengan
web JDIH Kabupaten Kulon Progo, maka untuk menentukan solusi yang tepat
selanjutnya perlu dilakukan identifikasi permasalahan yang ada dengan menggunakan
teknik analisis permasalahan menggunakan metode FFA (Force Field Analysis)
diperoleh hasil analisis inovasi dan kondisi yang diharapkan menghasilkan inovasi aksi
perubahan sebagaimana terlihat dalam table dinawah ini :
Tabel II.1
Analisis Inovasi Dalam Aksi Perubahan
Menggunakan Teknik-Teknik Analisis Manajemen
Akibat
Jika
Kondisi Yang
Penyebab Masalah Masalah Solusi Manfaat
Diharapkan
Tidak
Diatasi
Kurangnya
pengetahuan
dan
ketrampilan
teknis
pengelolaan
web
33
b. Tidak adanya Pengelola JDIH di Kalurahan;
c. Tidak dianggarkannya kegiatan JDIH di Kalurahan;
d. Tidak adanya SOP pengelolaan JDIH;
e. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis pengelolaan web.
2. Tanggal 27 Mei 2021 melakukan konsultasi melalui jaringan telepon terkait rencana
tindak lanjut inovasi dalam Aksi Perubahan yang rencana akan dilaksanakan yaitu:
a. Jangka menengah berupa:
- Melakukan optimalisasi kegiatan upload produk hukum kalurahan sehingga
produk hukum kalurahan yang terupload pada web produk hukum
kalurahan semakin lengkap dan akurat;
- Melakukan optimalisasi kegiatan upload produk hukum kalurahan sehingga
produk hukum kalurahan yang terupload pada web produk hukum
kalurahan semakin lengkap dan akurat;
- Mendorong Pemerintah Kalurahan untuk melengkapi sarana pendukung
seperti ruang khusus Jaingan Dokumentasi dan Informasi Hukum, ruang
baca, mesin scaner maupun penambahan perangkat komputer;
- Meningkatkan kemampuan pengelola JDIH/web kalurahan melalui
peningkatan pendidikan/ketrampilan dengan mengikutsertakan ke dalam
diklat/kursus berbasis teknologi informasi;
- Melaksanakan lomba dan/atau penilaian pelaksanaan pengelolaan JDIH
dan web produk hukum kalurahan antar kalurahan tingkat Kabupaten
sebagai bentuk pengawasan dan apresiasi pelaksanaan. pengelolaan
JDIH dan web produk hukum kalurahan.
b. Jangka panjang berupa :
- Merevisi Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 76 Tahun 2017 tentang
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kabupaten Kulon Progo yang
antara lain menambahkan:
i. Kewenangan Kapanewon sebagai koordinator dan/atau pengawas
pelaksanaan pengelolaan web produk hukum Kalurahan;
ii. Kewajiban Kalurahan untuk mengupload produk hukum kalurahan
dalam web produk hukum kalurahan.
- Memisahkan web produk hukum desa/kalurahan vang selama ini menjadi
sub web Sistem Informasi Desa (SID) menjadi web mandiri berupa
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kalurahan guna mendukung
aktualisasi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik berbasis
elektronik yang mendukung Smart City di Kabupaten Kulon Progo sebagai
34
implementasi pelayanan publik untuk menciptakan budaya pelayanan
dengan pemanfaatan teknologo informasi.
3. Tanggal 11 Mei 2021 melakukan koordinasi internal dan pemahaman Aksi
Perubahan pada Bagian Hukum. Dalam kegiatan ini dilakukan koordinasi pada
Pegawai Bagian Hukum Kabupaten Kulon Progo untuk diberikan penjelasan dan
pemahaman dan dukungan terkait rencana inovasi. Dibahas juga terkait
pembentukan tim inovasi dan tugas serta tanggung jawab pada masing-masing
anggota.
B. Milestone 2: Pengoordinasian
1. Koordinasi Internal Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo
berupa kegiatan yang dilakukan:
- Pada tanggal 26 Maret 2021 dilakukan kegiatan menyiapkan dan memproses
Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo tentang Pembentukan
Tim Pelaksana Aksi Perubahan Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan
Dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten
Kulon Progo. Kegiatan ini dilakukan oleh staf pada Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kabupaten Kulon Progo.
- Tindak lanjut dari Kegiatan ini adalah melakukan proses pengiriman
Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo tentang Pembentukan
Tim Pelaksana Aksi Perubahan Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan
dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten
Kulon Progo kepada masing-masing personil anggota tim.
2. Koordinasi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabuapten Kulon Progo dengan
kegiatan:
a. Pada tanggal 29 s.d. 31 Maret 2021 melalui surat berupa:
- Mengirimkan Surat permohonan integrasi web JDIH Desa dengan web
JDIH Kabupaten Kulon Progo;
- Mengirimkan Surat untuk dilaksanakan Bimbingan Teknis pengelolaan
web di Kalurahan oleh Dinas Kominfo.
b. Pada tanggal 01-30 April 2021 melakukan pemantauan dan monitoring terkait
hasil integrasi web dengan melakukan kunjungan ke Dinas Komunikasi dan
Informatika bertemu dangan programmer.
c. Pada tanggal 05-09 April 2021 berupa Koordinasi terkait terjaminnya koneksi
internet pada jaringan Sistem Informasi Kalurahan tetap stabil dengan
melakukan komunikasi dengan pejabat yang membidangi jaringan internet di
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo.
35
3. Koordinasi dan Pembinaan Pelaksanaan JDIH ke Kalurahan dengan kegiatan
berupa :
a. Pada tanggal 22 April 2021 berkirim surat kepada 87 Kalurahan untuk
menunjuk Pengelola web/JDIH yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Lurah;
b. Pada tanggal 22 April 2021 mengirimkan Surat untuk mengalokasi anggaran
di Kalurahan untuk pengelolaan web Kalurahan;
c. Pada tanggal 22 April 2021 mengirimkan Surat untuk dibuat Standart,
Operasional dan Prosedur (SOP) terkait pengelolaan JDIH di Kalurahan yang
ditetapkan dengan Keputusan Lurah;
d. Pada tanggal 01 April 2021 – 12 Juni 2021 melakukan Sosialisasi/ koordinasi
ke Kalurahan terkait pengelolaan JDIH/web Produk Hukum Kalurahan
utamanya upload Produk Hukum Kalurahan. Kegiatan ini berupa kunjungan
ke Kalurahan dengan bertemu Lurah dan Pengelola Jaringan dan
Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) untuk melakukan pembinaan terkait
kegiatan JDIH di Kalurahan dan mendorong agar segera dilakukan upload
produk hukum kalurahan secara baik dan tertib.
36
MATRIK IMPLEMENTASI AKSI PERUBAHAN
Tabel II.2
Form Implementasi Aksi Perubahan
Nama Aksi Perubahan : INTEGRASI WEB PRODUK HUKUM KALURAHAN DENGAN WEB JARINGAN DOKUMENTASI INFORMASI
HUKUM (JDIH) KABUPATEN KULON PROGO
Area Perubahan : INTEGRASI WEB PRODUK HUKUM KALURAHAN
B. Milesone 2 : Pengkoordinasian
1. Internal Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kabupaten Kulon Progo
37
22-26 Maret Menyiapkan dan Terciptanya Surat Terbentuk Tim 100% Kendala : - Foto
2021 Memproses Keputusan sebagai Pelaksana Aksi kegiatan
Keputusan Sekretaris dasar Perubahan Upaya Penyelesaian : -
Daerah Kabupaten pembentukan Tim
Kulon Progo tentang Pelaksana Aksi
Pembentukan Tim Perubahan
Pelaksana Aksi
Perubahan Integrasi
Web Produk Hukum
Kalurahan Dengan
Web Jaringan
Dokumentasi
Informasi Hukum
(JDIH) Kabupaten
Kulon Progo
38
pengelolaan web di Kalurahan bagi
Kalurahan. Pengelola JDIH
di Kalurahan
c. 01-30 April Melakukan Terlaksanakannya Telah 100% Kendala : - Foto
2021 pemantauan dan integrasi web diintegrasi kegiatan
monitoring terkait Kalurahan dengan web Kalurahan Upaya Penyelesaian : -
hasil integrasi web web JDIH dengan web
JDIH Desa dengan web Kabupaten Kulon JDIH
JDIH Kabupaten Kulon Progo Kabupaten
Progo Kulon Progo
d. 05-09 April Koordinasi terkait Terciptanya kondisi Jaringan 100% Kendala : - Foto
2021 terjaminnya koneksi koneksi internet internet yang kegiatan
internet pada jaringan yang stabil di web stabil di web Upaya Penyelesaian : -
Sistem Informasi Kalurahan Kalurahan
Kalurahan tetap stabil.
39
c. 22-31 Maret Mengirimkan Surat Terwujudnya Terlaksanakan 100% Kendala : - Foto
2021 untuk dibuat Standart, Keputusan Lurah nya kegiatan
Operasional dan tentang Standart, pengelolaan Upaya Penyelesaian : -
Prosedur (SOP) terkait Operasional dan JDIH di
pengelolaan JDIH di Prosedur (SOP) Kalurahan
Kalurahan yang terkait pengelolaan dengan baik
ditetapkan dengan JDIH di Kalurahan
Keputusan Lurah yang ditetapkan
dengan Keputusan
Lurah
d. 01 April 2021 Melakukan Sosialisasi/ Terbangunnya Terpelihara/di 100% Kendala : Foto
– koordinasi ke kesadaran untuk uploadnya - Belum semua produk kegiatan
12 Juni 2021 Kalurahan terkait melakukan produk hukum hukum Kalurahan di
pengelolaan pengelolaan kalurahan di upload.
JDIH/web Produk JDIH/web Produk web
Hukum Kalurahan Hukum Kalurahan Upaya Penyelesaian :
utamanya upload utamanya upload - Pembinaan dan
Produk Hukum Produk Hukum koordinasi intensif guna
Kalurahan. Kalurahan. optimalisasi upload
produk hukum di
Kalurahan
40
B. Manfaat Aksi Perubahan
2. Smart Branding
Smart branding memiliki tujuan untuk meningkatkan daya saing daerah dengan
tampilan tata ruang daerah, wajah kota, dan pemasaran potensi dan kreativitas
daerah dalam lingkup 42ubli, nasional maupun internasional.
3. Smart Economy
Smart economy bertujuan untuk mewujudkan suatu ekosistem yang mendukung
aktivitas perekonomi masyarakat agar selaras dengan 42ublic ekonomi unggulan
42
daerah yang mampu beradaptasi dengan kecepatan perubahan pada zaman
ekonomi global saat ini.
4. Smart Living
Smart living bertujuan untuk mewujudkan lingkungan dan kondisi yang layak dan
nyaman.
5. Smart Society
Smart society bertujuan mewujudkan ekosistem 43ublic masyarakat yang humanis
dan dinamis agar mampu mendorong terciptanya masyarakat yang produktif,
komunikatif, dan interaktif namun peka terhadap literasi digital.
6. Smart Environment
Smart environment memiliki sasaran untuk mewujudkan tata kelola lingkungan
hidup yang baik dan berkelanjutan.
43
BAB III
44
2. Menyiapkan dan memproses Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon
Progo tentang Pembentukan Tim Pelaksana Aksi Perubahan Integrasi Web
Produk Hukum Kalurahan Dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum
(JDIH) Kabupaten Kulon Progo;
3. Mengirimkan Surat ke Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon Progo
tentang permohonan integrasi web JDIH Desa dengan web JDIH Kabupaten Kulon
Progo;
4. Mengirimkan Surat Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon Progo untuk
dilaksanakan Bimbingan Teknis pengelolaan web di Kalurahan oleh Dinas
Kominfo;
5. Melakukan pemantauan dan monitoring terkait hasil integrasi web JDIH Desa
dengan web JDIH Kabupaten Kulon Progo;
6. Melakukan koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon
Progo terkait upaya terjaminnya koneksi internet pada jaringan Sistem Informasi
Kalurahan tetap stabil;
7. Berkirim surat ke Kalurahan di Kabupaten Kulon Progo untuk menunjuk Pengelola
web/JDIH yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Lurah;
8. Mengirimkan Surat ke Kalurahan di Kabupaten Kulon Progo untuk mengalokasi
anggaran di Kalurahan yang digunakan untuk pengelolaan web Kalurahan;
9. Mengirimkan Surat ke Kalurahan di Kabupaten Kulon Progo untuk dibuat
Standart, Operasional dan Prosedur (SOP) terkait pengelolaan JDIH di Kalurahan
yang ditetapkan dengan Keputusan Lurah;
10. Melakukan Sosialisasi/ koordinasi ke Kalurahan terkait pengelolaan JDIH/web
Produk Hukum Kalurahan utamanya upload Produk Hukum Kalurahan.
45
Hukum pada Bagian Hukum Kabupaten Kulon Progo semakin cepat, lengkap dan
akurat dan dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun berada sehingga dapat
memberikan kontribusi positif dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan 46ublic berbasis elektronik yang mendukung Smart City di
Kabupaten Kulon Progo sebagai implementasi pelayanan 46ublic untuk
menciptakan budaya pelayanan dengan pemanfaatan teknologo informasi.
Penyempurnaan hasil kegiatan pada jangka menengah dan panjang yang akan
dilakukan dalam penyempurnaan Aksi Perubahan adalah:
No Target Kegiatan
47
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan kegiatan aksi perubahan berupa Integrasi Web Produk
Hukum Kalurahan dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH)
Kabupaten Kulon Progo maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Perubahan 48ublic48i dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
48ublic berbasis elektronik sangat diperlukan sehingga kegiatan Integrasi
Web Produk Hukum Kalurahan dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi
Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon Progo sangat penting dan segera untuk dilakukan.
2. Seorang pemimpin harus mempu melakukan diagnose terhadap organisasi untuk
memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaannya.
3. Dalam melaksanakan tugas pekerjaan seorang pemimpin harus mampu
menciptakan inovasi dalam melakukan pelayanan 48ublic agar tercipta budaya
pelayanan yang efektif dan efisien.
4. Diperlukan integritas dari semua pemangku kepentingan dalam melaksanakan
inovasi/aksi perubahan.
5. Dalam menyelesaikan tahapan-tahapan dalam Pelaksanaan Aksi Perubahan maka
diperlukan ketrampilan komunikasi dan manajerial dari seorang Pemimpin.
B. Saran
1. Dalam menciptakan inovasi pelayanan 48ublic berbasis teknologi informasi harus
mempertimbangkan keberlanjutan dan manfaat dari penciptaan aplikasi untuk
menghindari terjadinya sampah aplikasi;
2. Pembangunan sitem pelayanan berbasis teknologi informasi harus mendapatkan
dukungan dari semua pihak dalam bentuk sumber daya manusia, sarana dan
prasarana maupun anggaran sehingga akan menjamin keberlanjutannya kegiatan
inovasi dalan aksi perubahan.
3. Diperlukan sosialisasi yang 48ublic untuk mempublikasikan aplikasi pelayanan
berbasis elektronik sehingga dapat diketahui dan dimanfaatkan masyarakat luas.
C. Pengalaman Pembelajaran
Dari kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan Dua tahun 2021
pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah daerah Istimewa Yogyakarta dapat
memperoleh pengalaman pembelajaran antara lain:
48
1. Meningkatkan jiwa nasionalisme dan 49ublic49ism bagi peserta sehingga sangat
bermanfaat untuk meningkatkan budaya pelayanan pemerintah.
2. Memperoleh peningkatan kemampuan bidang manajemen kepemimpinan berupa
integritas, kerjasama, komunikasi, sikap orientasi pada hasil, pelayanan 49ublic,
pengembangan diri dan orang lain, ketrampilan mengelola perubahan dan
pengambilan keputusan sehingga mendukung terciptanya pegawai yang profesinal,
dan akuntabel.
3. Menciptakan inovasi pelayanan di masing-masing instansi yang bermanfaat untuk
mewujudkan budaya pelayanan pemerintah berbasis teknologi informasi dalam
rangka mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
49
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Alwi, dkk. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Web
http://web.leadership-inc.co.id/integritas-kepemimpinan/
50
LAMPIRAN
51
BIODATA PESERTA
52
BIODATA PESERTA
Agama : Islam
53
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183, Telepon (0274) 417704, Fax (0274)
411801 Website : http//diklat.jogjaprov.go.id, Email : diklat@jogjaprov.go.id
Mentor
54
BUKTI KONSULTASI MENTOR
Mentor
55
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183, Telepon (0274) 417704, Fax (0274)
411801 Website : http//diklat.jogjaprov.go.id, Email : diklat@jogjaprov.go.id
Paraf
No Hari/Tgl Kegiatan Output Tanggapan Coach
Coach
1. Jumat, Konsultasi Karangka Diperbaiki
04/06/2021 Draft LAP Penulisan Bab I –
Bab IV
56
Jumat, 04-06-2021
Jumat, 01-06-2021
57
Senin, 14 Juni 2021
58
59
BERITA ACARA SEMINAR
RENCANA AKSI PERUBAHAN
60
61
62
CATATAN HASIL SEMINAR
RENCANA AKSI PERUBAH
63
64
65
66
67
68
SLIDE PRESENTASI SEMINAR
AKSI PERUBAHAN
69
70
71
72
https://youtu.be/QbQVgbFoPnU
73
KOMITMEN TINDAK LANJUT
AKSI PERUBAHAN
74
75
76