Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN AKSI PERUBAHAN

INTEGRASI WEB PRODUK HUKUM KALURAHAN DENGAN WEB


JARINGAN DOKUMENTASI INFORMASI HUKUM (JDIH)
KABUPATEN KULON PROGO

Disusun oleh :
KURNIAWAN EKA NUGRAHA, S.H., M.H.
No Presensi : 13 /PKP /II / 2021

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN II
YOGYAKARTA
2021

i
ABSTRAK

Di dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 8


Tahun 2019 tentang Standar Pengelolaan Dokumen dan Informasi Hukum disebutkan
bahwa integrasi data merupakan suatu proses menggabungkan Informasi Hukum yang
berasal dari sumber yang berbeda ke Database Hukum Nasional. Integrasi data ini
bertujuan memghilangkan tumpang tindih pekerjaan diantara anggota JDIH serta agar
lebih efektif dalam pencarian informasi hukum karena cukup memanfaatkan satu pintu.
Oleh karena itu, upaya menciptakan Integrasi Basis Data Dokumentasi Hukum yang
tertib dan berkelanjutan harus diupayakan peningkatannya secara terus menerus.
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kabupaten Kulon Progo telah
terintegrasi dengan web Jaringan Doumentasi dan Informasi Hukum Pusat di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Namun web produk hukum Kalurahan
masih belum lengkap dan berdiri sendiri sebagai sub web pada web Sistem Informasi
Desa (SID). Sehubungan dengan hal tersebut maka guna meningkatkan pelayanan
informasi hukum yang cepat, lengkap dan akurat maka dilakukan inovasi dalam aksi
perbuhan berupa INTEGRASI WEB PRODUK HUKUM KALURAHAN DENGAN WEB
JARINGAN DOKUMENTASI INFORMASI HUKUM (JDIH) KABUPATEN KULON
PROGO.

Kata kunci : Integrasi, Produk Hukum Kalurahan, Web JDIH

ii
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183, Telepon (0274) 417704, Fax (0274) 411801
Website : http//diklat.jogjaprov.go.id, Email : diklat@jogjaprov.go.id

BERITA
Gunungsempu, Tamantirto, ACARA
Kasihan, Bantul 55183, Telepon (0274) 417704, Fax
(0274) 411801
SEMINAR AKSI PERUBAHAN
Website : http//diklat.jogjaprov.go.id, Email : diklat@jogjaprov.go.id
Pada hari ini Kamis tanggal tujuh belas bulan Juni tahun dua ribu dua puluh
satu telah dilaksanakan SEMINAR AKSI PERUBAHAN bagi peserta PELATIHAN
KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN DUA di tahun dua ribu dua puluh satu
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama :

Nama : Kurniawan Eka Nugraha, S.H., M.H.


NIP. : 19741217 199603 1 001
No. Presesnsi : 13 / PKP / II / 2021
Jabatan : Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Sosialisasi Produk
Hukum pada Bagian Hukum
Instansi : Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo
Mentor : Muhadi, S.H., M.Hum.
Coach : Ulis Sulistiyanto, ST, M.Pd.
Judul : Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan dengan Web
Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten
Kulon Progo.

Yogyakarta, 17 Juni 2021


Mentor, Peserta,

Muhadi, S.H., M.Hum. Kurniawan Eka Nugraha, S.H., M.H.

Penguji 1, Penguji 2,

Drs. Harry Susan P., M.A., MAP. Nelly Tristiana, S.Kep., Ners.

Coach, Pengampu,

Ulis Sulistiyanto, S.T., M.Pd. Atik Sudarmi, SIP.

Nama Tanda Tangan


Fasilitator
Atik Sudarmi, SIP.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmad dan
karunia-Nya, nikmat sehat dan kelancarannya, sehingga laporan Aksi Perubahan ini dapat
tersusun dan diselesaikan dengan lancar. Laporan Aksi Perubahan ini merupakan tugas
akhir dari Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan II Tahun 2021 pada Badan
Pendikikan dan Pelatihan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaksanaan
Pelatihan Kepemimpinan Pengawas yang dilakukan secara virtual dikarenakan adanya
wabah pandemic Covid 19 namun tidak mengurangi esensi, tujuan, dan manfaat pelatihan.
Tersususunya laporan implementasi aksi perubahan ini tidak lepas atas dukungan
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada :
1. Bapak Ir. RM. Astungkoro, M.Hum. selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo
dan Drs. Eka Pranyata selaku Pelaksana tugas Asisten Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat Sekretarit Daerah Kabupaten Kulon Progo atas dukungan,
perlindungan, kemudahan dan bimbingan kepada Penulis;
2. Bapak Drs. Rudiyatno, M.M selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Kulon Progo beserta jajarannya yang telah memberikan dukungan
masukan dan motivasi kepada Penulis;
3. Bapak Muhadi, S.H., M.Hum. selaku Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah
Kabupaten Kulon Progo yang juga sekaligus sebagai Mentor yang selalu memberikan
fasilitas, kemudahan, dukungan, bimbingan dan arahan kepada Penulis;
4. Bapak Ulis Sulistiyanto, S.T., M.Pd., selaku coach yang memberikan bimbingan dan
arahannya selama implementasi rencana aksi perubahan.
5. Seluruh Pejabat Struktural dan rekan-rekan staf pada Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kabupaten Kulon Progo yang telah memberikan dukungan, kerjasama,
kemudahan selama Penulis melakukan aksi perubahan dan implementasi.
6. Para Narasumber pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan II tahun 2021
atas ilmu dan pengetahuan yang diberikan melalui materi materi selama pelatihan.
7. Rekan rekan semua khususnya peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan
II tahun 2021 yang telah saling bersinergi bersama-sama saling mengisi dan kompak.
8. Keluarga tercinta yang telah mendukung selama penulis mengikuti Pelatihan
Kepemimpinan Pengawas Angkatan II tahun 2021

iv
Besar harapan kami dengan Laporan Aksi Perubahan ini, dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan/referensi
untuk kegiatan inovasi yang lain. Dalam laporan ini sudah barang tentu terdapat
kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisannya, sehingga kami menerima kritik
dan saran sebagai bahan perbaikan.

Wates, Juni 2021

Harmat kami,

Penulis

v
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Abstrak ….................................................................................................. ii
Berita Acara Seminar …........................................................................... iii
Kata Pengantar ….................................................................................... iv
Daftar Isi …................................................................................................ vi
Daftar Tabel …………………………………………………………………... vii
Daftar Gambar ………………………………………………………………... vii
BAB I DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN …………………………... 1
A. Membangun Integritas ............................................................. 1
B. Pengelolaan Budaya Pelayanan (Pemanfaatan TI) ………….. 13
C. Pengelolaan Tim …………………………………………………. 19
BAB II DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN ……………………............ 30
A. Implementasi Kepemimpinan Pada Tahapa-Tahapan Proyek
Perubahan ………………………………………………………... 30
B. Manfaat Aksi Perubahan ………………………….…………….. 41
BAB III KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN ………………………… 44
A. Resume Tahapan Kegiatan ……………………………………... 44
B. Rencana Tindak Lanjut ...………………………….…………….. 45
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………… 48
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 48
B. Saran ……………………………………………………………… 48
C. Pengalaman Pembelajaran …………………………………….. 48
Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran
a. Biodata Peserta
b. Lembar dan bukti konsultansi dengan mentor/coach
c. Surat Pernyataan Mentor
d. Catatan Hasil Seminar Proposal Aksi Perubahan (Mentor, Penguji, Coach)
e. Slide Paparan Seminar Aksi Perubahan
f. Komitmen Tindak Lanjut Aksi Perubahan

vi
DAFTAR TABEL
halaman
1. Tabel I.1 Daftar Aplikasi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo 44

2. Tabel I. 2 Struktur Tim/Personil 55

3. Tabel I. 3 Peran Sumber Daya Manusia Dalam Tim Efektif 56

4. Tabel II. 1 Analisi Inovasi Dalam Aksi Perubahan Menggunakan 61


Teknik-Teknik Analisis Manajemen

5. Tabel II.2 Form Implementasi Aksi Perubahan 63

DAFTAR GAMBAR

Tidak ada

vii
BAB I
DISKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN

A. Membangun Integritas
Dalam era reformasi pembangunan bangsa saat ini disadari bahwa
ketersediaan sumber daya alam dari suatu negara belum pasti menjamin bahwa
negara itu akan menjadi kaya atau miskin. Jepang misalnya mempunyai area yang
sangat terbatas, di mana daratannya delapan puluh persen berupa pegunungan dan
tidak cukup untuk meningkatkan pertanian dan peternakan tetapi, saat ini Jepang
menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia. Jepang laksana suatu negara “industri
terapung” yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan
mengekspor barang jadinya. Demikian halnya Swiss tidak mempunyai perkebunan
coklat tetapi sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia. Negara Swiss sangat
kecil, hanya sebelas persen daratannya yang bisa ditanami. Swiss juga mengolah susu
dengan kualitas terbaik. (Nestle adalah salah satu perusahaan makanan terbesar di
dunia). Bank-bank di Swiss juga saat ini menjadi bank yang dapat memberikan jaminan
keamanan bagi pada penanam modal di dunia.
Para eksekutif dari negara maju yang berkomunikasi dengan temannya dari
negara terbelakang akan sependapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
dalam hal kecerdasan. Para imigran yang dinyatakan pemalas di negara asalnya
ternyata menjadi sumber daya yang sangat produktif di negara-negara maju dan kaya
di Eropa. Suku, agama, ras atau warna kulit juga bukan merupakan faktor penting.
Lalu, apa perbedaannya? Perbedaannya adalah pada sikap atau perilaku
masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan
pendidikan. Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata
bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti dan mematuhi prinsip-prinsip
dasar kehidupan dimana salah satu dari prinsip dasar itu adalah integritas diri.
Di dalam integritas terkandung makna konsistensi antara tindakan dan nilai,
sehingga integritas dari setiap pemimpin menjadi hal yang mutlak sebagai landasan
yang profesional dalam melaksanakan tugas organisasi dan melayani masyarakat.
Integritas perlu dimiliki oleh setiap pemimpin yang terlibat langsung di dalam
organisasi, tanpa integritas organisasi tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien
dalam mewujudkan visi dan misi pelayanannya, hal ini tentunya di dukung oleh seorang
pemimpin yang memiliki jiwa integritas, tanpa adanya integritas dari pemimpin sebagai
pengendali organisasi atau pengarah, maka pemimpin tersebut akan mudah
kehilangan kepercayaan dari bawahannya.

1
Kepemimpinan yang dibangun atas kekuatan berpikir dengan kebiasaan yang
produktif yang dilandasai oleh kekuatan moral berarti ia memiliki “Integritas” untuk
bersikap dan berperilaku sehingga ia mampu memberikan keteladanan untuk
mempengaruhi orang lain untuk melakukan perubahan yang terkait dengan proses
berpikir. Oleh karena itu seseorang yang memiliki kepemimpinan yang mampu
menerapkan arti dan makna integritas berarti ia meyakini benar bahwa jika hanya
orang yang kuat yang dapat bertahan dan keinginan menghambat kemajuan orang,
menjadi kaum penjilat, bermuka dua, tidak akan menjadi orang yang mampu mengikuti
perubahan.

1. Pengertian Integritas Seorang Pemimpin

Integritas berasal dari bahasa Latin : integer, incorruptibility, firm adherence


to a code of especially morala acristic values, adalah sikap yang teguh
mempertahankan prinsip tidak mau korupsi, dan merupakan dasar yang melekat
pada diri sendiri sebagai bentuk nilai-nilai moral. Integritas bukan hanya sekedar
bicara, pemanis retorika, tetapi juga sebuah tindakan. Bila kita menelusuri karakter
yang dibutuhkan para pemimpin saat ini dan selamanya mulai dari integritas,
kredibilitas dan segudang karakter mulia yang lainnya pastilah akan bermuara
pada sosok pribadi manusia yang sejak lahirnya telah menjadi pilihan Tuhan untuk
menjadi pemimpin yang berguna, bermartabat dan memiliki integritas yang baik.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata integritas mengandung
pengertian yaitu mutu, sifat atau keadaan yang menunjukan kesatuan yang utuh
sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan,
kejujuran. Pengertian Integritas nasional adalah suatu wujud keutuhan akan
prinsip moral dan etika bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dedi Mahardi (2015) dalam bukunya integritas bangsaku, memaknai
integritas merupakan suatu sikap yang merujuk pada konsistensi antara tindakan
dengan nilai-nilai dan prinsip kebaikan serta ucapan. Sementara itu beberapa
penjelasan mengenai integritas menurut Dr. Phill Pringle (2001) dalam bukunya
Top 10 Qualities of A Great Leader adalah sebagai berikut:
1. Integritas berasal dari sikap tidak mementingkan diri sendiri;
2. Integritas dibangun di atas dasar disiplin;
3. Integritas adalah kekuatan moral yang terbukti tetap benar di tengah api
godaan;
4. Integritas adalah kemampuan untuk bersabar ketika hidup ini tidak berjalan
mulus;

2
5. Integritas adalah tahan uji yang memerlukan perilaku yang dapt diduga;
6. Integritas adalah kekuatan yang tetap teguh sekalipun tidak ada yang melihat.

Dalam pandangan etika, integritas dapat diartikan juga sebagai kejujuran


dan kebenaran dari tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah hipocrisy
(hipokrit atau munafik). Seorang dikatakan “mempunyai integritas” apabila
tindakannya sesuai dengan nilai-nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya
(Wikipedia). Untuk dapat menilai karakternya, pemimpin yang berintegritas
biasanya ditandai dengan satunya kata dan perbuatan bukan seorang yang kata-
katanya tidak dapat dipegang. Seorang yang mempunyai integritas bukan tipe
manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif
dan kepentingan pribadinya. Integritas dan kepemimpinan mempunyai hubungan
yang sangat erat satu sama lain. (Stephen R Covey, 2006). Menyebutkan bahwa
integrity is doing what we say will do. Seorang pemimpin harus dapat bertindak
secara konsisten antara kata dan perbuatan. Integritas menjadi karakter kunci bagi
seorang pemimpin dan seorang pemimpin yang mempunyai integritas akan
mendapatkan kepercayaan (trust) dari pegawainya. Pimpinan yang berintegritas
dipercayai karena apa yang menjadi ucapannya juga menjadi tindakannya. Untuk
mewujudkannya memerlukan kerja keras, dengan bermodalkan integritas dalam
kepemimpinan, dimana seorang pimpinan harus menggabungkan seluruh potensi
yang ada dalam dirinya untuk menjadi suatu kesatuan yang saling mendukung
satu sama lainnya. Potensi tersebuat antara lain kognitif, afektif, dan psikomotor.
Dengan memiliki potensi ini akan menjadikan dirinya secara holistik sebagai
seorang pemimpin.
Integritas berarti mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan
yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran. Seseorang yang memiliki integritas pribadi akan tampil
penuh percaya diri, anggun, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang sifatnya
hanya untuk kesenangan sesaat. Pemimpin Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
memiliki integritas lebih berhasil ketika dipercayakan oleh atasannya untuk
menjadi seorang pemimpin, baik pemimpin formal maupun pemimpin nonformal.
Dalam pandangan tentang hal ini Stephen R.Covey membedakan antara kejujuran
dan integritass “honesty is telling the truth, in other word, conforming our words
reality-integrity is conforming to our words, in other words, keeping promises and
ful-filling expectations.”Kejujuran berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya
sesuai dengan kenyataan. Sedang integritas membuktikan tindakannya sesuai

3
dengan ucapannya. Orang yang memiliki integritas dan kejujuran adalah orang
yang merdeka. Mereka menunjukan keauntetikan dirinya sebagai orang yang
tanggung jawab dan berdedikasi tinggi.
Seorang pemimpin yang memiliki “integritas”, maka ia akan menyadari
benar bahwa hukum rimba memang tidak pernah jelas, itu tidak berarti ia akan
mempergunakan dengan dalih kekuasaan untuk ikut bermain dalam arena
tersebut, sebaliknya ia akan menolak untuk ikut serta dalam persaingan yang tidak
sehat, walaupun hal itu merupakan tugas yang akan dilaksanakannya. Oleh
karena ia dalam bersikap dan berperilaku tidak akan melepaskan diri dari hal-hal
yang positif terutama dalam membuat suatu keputusan selalu berlandaskan pada
asas adil dan objektif. Jadi dengan intergritas itu berarti ia memiliki manajemen
intuitif untuk mengintergrasikan otak kanan dan kiri dengan hati sebagai
keterampilan manajemen abad baru.
Dalam pengertian lain, integritas juga bisa didefinisikan sebagai sebuah
konsistensi antara tindakan dengan nilai ataupun prinsip-prinsip yang sedang
dijalankan. Integritas merupakan salah satu atribut terpenting/kunci yang harus
dimiliki seorang pemimpin. Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan
konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran,
prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang
berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur dan memiliki karakter kuat.
Integritas itu sendiri berasal dari kata Latin “integer”, yang berarti: Sikap yang teguh
mempertahankan prinsip, tidak mau korupsi, dan menjadi dasar yang melekat
pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral. Kemudian Mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan
yang memancarkan kewibawaan, kejujuran akan “Integritas” menjadi kunci
kepemimpinan “bagaimana ia membuat keputusan yang benar pada waktu yang
benar” dalam bersikap dan berperilaku karena di situlah terletak pondasi dalam
membangun kepercayaan dan hubungan antara individu dalam organisasi tempat
kita memperhatikan legalitas dan prosedur yang harus ditempuh, namun yang
lebih penting “Integritas” seseorang dapat menuntun mana yang jujur dan yang
tidak jujur yang tidak mudah di kacaukan hal-hal yang bersifat formal tapi dapat
menyesatkan.
Jadi dapat dipahami bahwa Integritas Seorang Pemimpin adalah sikap atau
sifat serta nilai-nilai yang memang harus dimiliki oleh seorang pemimpin guna
untuk membangun kepercayaan antar individu dalam organisasi.

4
2. Cara Membangun Integritas

Kepemimpinan yang konsisten menunjukkan keteladanan dalam


mempengaruhi orang lain berarti memberikan daya dorong untuk memotivasi
dirinya dalam membangun integritas, yang secara tak langsung mendorong orang
lain untuk memahami secara mendalam prinsip dalam menumbuhkembangkan
integritas yang kita sebut dengan prinsip pertama adalah menumbuh kembangkan
kepercayaan dan keyakinan dalam merubah kesadaran inderawi ke tingkat yang
lebih baik; prinsip kedua adalah memberi saling menghormati dan menghargai
orang lain; prinsip ketiga adalah memiliki kemampuan dalam kedewasaan
rohaniah, sosial, emosional dan intelektual.
Untuk menegakkan prinsip integritas diatas, maka setiap individu harus
mampu memahami makna dan arti integritas yang dapat diaplikasikan dalam
kehidupannya. Caranya mendorong orang untuk menggerakkan kekuatan pikiran
dengan memahami dari unsur huruf menjadi kata bermakna sebagai suatu
pendekatan untuk memotivasi diri dalam membangun kepercayaan dan keyakinan
sebagai titik tolak agar ia mampu berbuat sesuatu untuk kemajuan dirinya, untuk
apa ia mengikat diri kedalam suatu organisasi.
Dengan pemahaman itu diharapkan menjadi daya dorong untuk bersikap
dan berperilaku bahwa “dapatkah kepemimpinan anda dan pengikutnya mencapai
keberhasilan untuk tetap memiliki “integritas” dalam usaha-usaha membangun
budaya organisasi yang kuat sebagai wahana untuk melaksanakan transformasi
dalam perubahan sikap dan perilaku untuk mengikat diri kita bersama dan
membangkitkan jiwa kepuasaan di dalam diri kita. Jadi integritas menjadi penuntun
dan wasit agar kita konsisten sehingga keyakinan kita akan dicerminkan oleh
perbuatan kita, yang akan menunjukkan bahwa tidak akan ada perbedaan antara
apa yang kelihatan dan apa yang diketahui lingkungan kita tentang diri kita, apakah
berada dalam saat berkuasa atau tidak berkuasa.
Jadi integritas bukan hanya penuntun dan wasit antara dua keinginan yang
kita sebut dengan “orang yang bahagia dan jiwa yang terbagi”. Dengan
pemahaman integritas dari sudut kata yang bermakna yang telah kita kemukakan
diatas, maka membebaskan kita untuk menjadi diri yang utuh tidak peduli apa yang
akan datang kepada kita sehingga tingkat kedewasaan kita akan menunjukkan
“kalau apa yang saya katakan dan apa yang saya lakukan sama, hasilnya
konsisten dalam bersikap dan berperilaku.
Jika seorang pemimpin sudah memiliki integritas, maka yang dapat
dilakukan oleh seorang pemimpin untuk menjaga integritasnya:

5
a. Menepati janji atau memenuhi perkataan.
Sering kali, seorang pemimpin berkata bahwa ia akan melakukan sebuah
perubahan atau memberikan reward kepada karyawannya. Namun, hal
tersebut tidak terlaksana karena seringnya sang pemimpin menunda-nunda
pekerjaan. Dengan tidak tercapainya janji seorang pemimpin, maka anggota
organisasi lainnya pun dapat kehilangan kepercayaan mereka terhadap
pemimpin tersebut.
b. Berkomunikasi secara jelas dan jujur
Mudah bagi semua orang untuk jujur saat menyampaikan berita baik, namun
tidak saat harus menyampaikan berita buruk. Begitu juga bagi seorang
pemimpin. Seringkali, pemimpin cenderung berputar-putar dalam
menyampaikan suatu berita buruk. Namun, hal tersebut memicu terjadinya
kesalahpahaman yang menghambat komunikasi. Maka dari itu, untuk menjaga
integritas dan memastikan bahwa komunikasi berjalan dengan baik, seorang
pemimpin seharusnya menyampaikan maksudnya secara langsung dan jelas.
Dengan begitu, solusi yang tepat untuk suatu permasalahan pun akan tercapai.
c. Berani meminta maaf
Banyak orang berpikir bahwa pemimpin harus selalu menunjukkan sisi kuat
mereka dan menyembunyikan kesalahan mereka. Padahal sebenarnya, semua
orang membutuhkan keberanian untuk mengakui kesalahan mereka dan
meminta maaf. Dan saat seseorang berani meminta maaf dengan tulus, kita
dapat merasakan bahwa ia telah mendahulukan kejujuran serta kebenaran
daripada egonya. Demikian pula dengan pemimpin. Ketika seorang pemimpin
berani meminta maaf, maka ia akan meningkatkan kepercayaan
serta respect orang lain terhadapnya. Selain itu, seorang pemimpin yang
mempraktekkan kejujuran juga akan memberi pedoman yang baik kepada
anggota timnya untuk menciptakan sebuah culture perusahaan yang baik.
d. Senantiasa berkomitmen
Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi pemimpin, maka ia harus
menerima fakta bahwa semua orang memiliki ekspektasi yang lebih tinggi
terhadapnya dibandingkan orang lain dalam organisasi. Seorang pemimpin
memiliki tanggung jawab yang besar bagi organisasinya, baik kepada timnya
maupun kepada pelanggan dan stakeholder. Maka dari itu, untuk menjaga
integritasnya, pemimpin harus berkomitmen senantiasa untuk bekerja keras
dan memenuhi ekspektasi orang lain terhadapnya demi kebaikan bersama
dalam organisasi.

6
3. Karakteristik Integritas dalam kepemimpinan

Menurut Gen Ronald R. Fogleman menemukan bahwa pemimpin yang


berintegritas menunjukkan sikap tulus dan konsisten, memiliki keteguhan hati dan
karakter, dan merupakan seorang yang mampu bertahan sampai akhir.
a. Ketulusan
Ketulusan adalah perilaku tanpa kepura-puraan dan kesan yang palsu.
Pemimpin yang berintegritas bersikap tulus maka tindakan mereka sesuai
dengan perkataannya. Sebuah ilustrasi tentang Jenderal Wilbur Creech
membantu menjelaskan poin ini. Saat menjabat sebagai Komandan Tactical
Air Command pada awal tahun 1980-an, dia selalu mengadakan lawatan dan
bertemu dengan para bawahannya di tempat mereka tinggal dan bekerja.
Suatu ketika, Jenderal Creech sedang melakukan inspeksi ke gudang
persediaan, ketika didapatinya seorang sersan duduk di sebuah kursi yang
penuh tambalan selotip elektrik dan diganjal dengan satu batu bata. Saat sang
jenderal menanyakan mengapa ia tidak memakai kursi yang lebih baik
keadaannya, sersan tersebut menjawab bahwa tidak ada kursi baru yang
tersedia bagi petugas gudang. Jenderal Creech berjanji akan mengurus
masalah tersebut. Sebagai tindak lanjut inspeksi tersebut, Jenderal Creech
memerintahkan ajudannya untuk terbang kembali ke Langley (markas
angkatan udara, Virginia) dan menyerahkan kursi tua itu kepada petugas
logistik. Kursi itu diakui sebagai milik sang jenderal sampai petugas logistik
tersebut mengatasi permasalahan di gudang dan mengembalikan kursi itu ke
petugas gudang.
Jenderal Creech selalu menyesuaikan perkataannya dengan
tindakannya. Itulah yang membuatnya menjadi seorang pemimpin yang hebat
dan memiliki integritas. Semakin sejalan perilaku seorang pemimpin dengan
perkataannya, semakin setia para pengikut, baik dalam mengikuti sang
pemimpin ataupun mengikuti organisasi.
b. Konsistensi
Satu perbuatan nyata yang mencerminkan integritas akan meninggalkan
kesan, namun perilaku seorang pemimpin haruslah konsisten jika ia ingin
berhasil membentuk suatu organisasi. Pada kenyataannya, integritas bersifat
imperatif karena secuil pelanggaran saja terhadap integritas akan dapat
meninggalkan cacat permanen. Para pemimpin haruslah konsisten dalam
menjalankan standar kedisiplinan. Seorang pemimpin yang mendiskriminasi,
dengan menggunakan tingkat jabatan atau hubungan pertemanan untuk

7
menentukan responnya terhadap pelanggaran kedisiplinan, memiliki masalah
integritas yang serius. Tak ada yang dapat menghancurkan moral seefektif
menghukum seorang staf junior seberat-beratnya karena melakukan
pelanggaran serius, namun membiarkan seorang staf senior yang melakukan
kesalahan serupa, lalu pensiun tanpa menanggung hukuman. Pemimpin
semestinya mempraktikkan apa yang mereka ajarkan, dan menetapkan
standar dengan adil. Kesemuanya ini dibutuhan untuk terwujudnya disiplin,
moral, dan pencapaian misi.
c. Keteguhan hati
Untuk menjadi seorang pemimpin, harus memiliki lebih dari sekadar citra
diri (image) yang berintegritas namun harus memiliki keteguhan hati. Presiden
Abraham Lincoln pernah menceritakan kisah tentang seorang petani. Di
samping rumah petani tersebut, tumbuh sebatang pohon tinggi yang sangat
indah. Suatu pagi, dia melihat seekor tupai berlari memanjat ke atas pohon
dan menghilang ke dalam sebuah lubang. Karena penasaran, petani itu
melihat ke dalam lubang dan mendapati bahwa pohon yang ia kagumi itu
berlubang di dalamnya, dan bisa rubuh menimpa rumahnya saat badai hebat
menerjang.
Seperti pohon tersebut, pemimpin yang dari luar terlihat memiliki
keteguhan hati, namun ternyata di dalamnya kekurangan integritas, tidak akan
kuat untuk bertahan dalam masa-masa sulit. Pemimpin yang integritasnya
lemah tidak bisa membangun organisasi yang mampu bertahan dalam situasi
yang penuh tantangan.
d. Menjadi Seorang yang Mampu Bertahan Sampai Akhir
Yang terakhir, pemimpin dapat menunjukkan integritasnya dengan
melaksanakan tugas sebaik mungkin, terlepas dari seberapa penting tugas itu
atau siapa yang akan mendapat pujian. Pendeta Ben Perez menggunakan
analogi tentang tim yang meskipun pasti akan kalah, tapi terus bertahan dalam
sebuah permainan, untuk menggambarkan kebulatan tekad para profesional
yang berintegritas. Mungkin tak ada organisasi yang memperlihatkan
kesetiaan terhadap pekerjaan yang terbesar selain Pursuit Squadron ke-17 di
Filipina pada awal Perang Dunia II. Kendati menghadapi serangan hebat dari
armada udara Jepang, para pilot Pursuit Squadron tetap menjalankan misi
pengintaian bersenjata setiap hari, dan terkadang juga melakukan
penyerangan terhadap kapal-kapal musuh. Meski nyaris menjadi misi bunuh
diri, para tentara dari Pursuit Squadron berkali-kali melakukan serangan

8
mendadak sampai Bataan jatuh pada bulan Mei 1942. Pursuit Squadron ke-
17 merupakan suatu tim yang dipimpin oleh orang-orang berintegritas yang
mampu bertahan dalam perjalanan panjang menuju kejayaan. Itulah teladan
dari kesetiaan terhadap pekerjaan, suatu integritas yang harus dimiliki setiap
pemimpin.
Integritas Seorang Pemimpin adalah sikap atau sifat serta nilai-nilai yang
memang harus dimiliki oleh seorang pemimpin guna untuk membangun
kepercayaan antar individu dalam organisasi. Untuk dapat memiliki integritas
dalam kepemimpinan, seorang pemimpin harus menggabungkan seluruh
aspek yang ada dalam dirinya menjadi satu kesatuan yang saling mendukung
satu sama lainnya. Aspek-aspek tersebut adalah kognitif (ranah yang
mencakup kegiatan mental/otak), afektif (ranah yang berkaitan dengan sikap
dan nilai), dan psikomotoriknya (ranah yang berkaitan dengan
keterampilan/skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu). Hal itulah yang akan mencerminkan dirinya
secara holistik sebagai seorang pemimpin.
Jika seorang pemimpin sudah memiliki integritas, maka yang dapat
dilakukan oleh seorang pemimpin untuk menjaga integritasnya yaitu dengan
cara menepati janji atau memenuhi perkataan, berkomunikasi secara jelas
dan jujur, berani meminta maaf, serta senantiasa berkomitmen. Pemimpin
yang berintegritas menunjukkan sikap tulus dan konsisten, memiliki
keteguhan hati dan karakter, dan merupakan seorang yang mampu bertahan
sampai akhir.

4. Penerapan Dalam Aksi Perubahan

Tugas seorang pimpinan/manajer pada hakekatnya adalah bekerja dengan


dan melalui orang lain (atasan, bawahan, atau rekan sejawat). Di dalam
melaksanakan tugas tersebut seringkali masalah-masalah yang dihadapi oleh
seorang pempinan/manajer adalah masalah-masalah yang berhubungan
dengan mengatur orang yang berarti kepemimpinan di dalam suatu organisasi
hanya efektif jika kepemimpinan itu diterima oleh orang lain yang disebut bawahan.
Pemimpin dalam pelaksanaan kegiatan tidak dapat lepas dari manajemen.
Managemen memiliki pengertian sebagai proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian/
pengawasan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang ditetapkan

9
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Fungsi
manager dalam managemen secara menyeluruh:
1. Planing atau perencanaan, yaitu aktifitas merencanakan kegiatan yang
hendak dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan;
2. Organising atau pengorganisasian yaitu aktifitas menyusun, menentukan,
menetepkan, jenis tugas dan kewajiban setiap fungsi;
3. Staffing atau penyusunan staf yaitu kegiatan Penyusunan dan penetapan
serta pengembangan meliputi kegiatan mulai merekrut pegawai, usaha
memanfaatkan, mengembangkan sampai mendayaguna secara maksimal;
4. Directing atau pengarahan yaitu kegiatan memberikan komando,
mengerakkan dengan memberi perintah, juga memberikan kepemimpinan
kepada bawahan supaya dapat melaksanakan tugas secara efektif dan
efisien;
5. Coordinating atau pengkoordinasian yaitu kegiatan mengkoordinir seluruh
pekerjaan diantara pekerjaan yang satu dengan yang lain merupakan totalitas;
6. Controlling atau pengawasan è Usaha untuk memberikan penilaian, koreksi,
evaluasi atas semua kegiatan dan secara terus – menerus melakukan
monitoring baik pekerjaan yang sedang dilakukan ataupun pekerjaan yang
sudah dilakukan.

Untuk dapat menghadapi tantangan-tantangan lingkungan dan perubahan


paradigma maka seorang pimpinan sebuah organisasi harus memiliki tiga
kemampuan manajemen yang mencakup :
1. Kemampuan teknik (technical) yaitu merupakan kemampuan untuk
mengaplikasikan pengetahuan khusus atau keahlian;
2. Kemampuan manusiawi (human) yaitu merupakan kemampuan untuk bekerja
dengan, mengerti dan memotivasi orang lain baik individu maupun kelompok.
3. Kemampuan konseptual (conceptual) yaitu merupakan kemampuan mental
untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi yang kompleks.

Kegiatan manajerial dalam rangka membangun integritas pada tahapan-


tahapan Pelaksanaan Aksi Perubahan pada milestone aksi perubahan adalah
sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi internal Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten
Kulon Progo untuk membangun kesamaan pandangan dan integritas bagi
seluruh pegawai terkait pembangunan sistem informasi daerah berupa
Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan dengan Web Jaringan Dokumentasi
Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon Progo. Pada tahapan ini
10
disampaikan motivasi dan pemahaman bahwa kegiatan inovasi ini merupakan
kegiatan bersama dan milik bersama untuk kepentingan pelayanan
pemerintah sehingga diperlukan dukungan dan komitmen dari seluruh
pegawai guna keberhasilan pekerjaan.
2. Menyiapkan dan memproses Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon
Progo tentang Pembentukan Tim Pelaksana Aksi Perubahan Integrasi Web
Produk Hukum Kalurahan Dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi
Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon Progo. Pada tahapan ini melibatkan staf dan
steakholder internal Bagian Hukum, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat dan Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo. Untuk tahapan ini
projec leader melakukan koordinasi intensif dengan Mentor, Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dan Sekretaris Daerah terkait
urgency Surat Keputusan Pembentukan Tim Pelaksana Aksi Perubahan untuk
kelancaran proses inovasi dalam memberikan tugas dan tanggung jawab
yang jelas pada masing-masing anggota tim sehingga akan malakukan
pekerjaan secara maksimal, efektif dan efisien dalam tim yang solid agar
inovasi dapat berjalan sesuai rencana.
3. Mengirimkan Surat ke Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon
Progo tentang permohonan integrasi web JDIH Desa dengan web JDIH
Kabupaten Kulon Progo. Dalam tahapan ini projec leader terus membangun
komunikasi dengan Anggota Tim dari Dinas Komunikasi dan Informasi
Kabupaten Kulon Progo untuk mendapatkan support dan prioritas
pelaksanaan inovasi yang berguna bagi kepentingan pelayanan publik
berbasis teknologi informasi yang merupakan dukungan untuk kegiatan
unggulan milik Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon Progo yaitu
Program Kegiatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
4. Mengirimkan Surat Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon Progo
untuk dilaksanakan Bimbingan Teknis pengelolaan web di Kalurahan oleh
Dinas Kominfo. Dalam tahapan ini projec leader terus membangun
komunikasi dengan Anggota Tim dari Dinas Komunikasi dan Informasi
Kabupaten Kulon Progo untuk untuk dilaksanakan Bimbingan Teknis terkait
pengoperasionalan web sehingga diharapkan mengurangi hambatan teknis di
kalurahan yang berguna bagi kepentingan pelayanan publik berbasis
teknologi informasi yang merupakan dukungan untuk kegiatan unggulan milik
Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon Progo yaitu Program
Kegiatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

11
5. Melakukan pemantauan dan monitoring terkait hasil integrasi web JDIH Desa
dengan web JDIH Kabupaten Kulon Progo. Dalam tahapan ini projec leader
terus membangun komunikasi dan konsultasi dengan Anggota Tim dari Dinas
Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon Progo untuk penyempurnaan
hasil pelaksanaan inovasi agar lebih baik, kominikatif dan sempurna untuk
kepentingan pelayanan publik berbasis teknologi informasi yang merupakan
dukungan untuk kegiatan unggulan milik Dinas Komunikasi dan Informasi
Kabupaten Kulon Progo yaitu Program Kegiatan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE).
6. Melakukan koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten
Kulon Progo terkait upaya terjaminnya koneksi internet yang stabil pada
jaringan Sistem Informasi Kalurahan. Dalam tahapan ini projec leader terus
membangun komunikasi dengan Anggota Tim dari Dinas Komunikasi dan
Informasi Kabupaten Kulon Progo untuk mendapatkan support dan prioritas
terjaminnya koneksi internet dalam pelaksanaan inovasi yang berguna bagi
kepentingan pelayanan publik berbasis teknologi informasi yang merupakan
dukungan untuk kegiatan unggulan milik Dinas Komunikasi dan Informasi
Kabupaten Kulon Progo yaitu Program Kegiatan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE).
7. Berkirim surat ke Kalurahan di Kabupaten Kulon Progo untuk menunjuk
Pengelola web/JDIH yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Lurah,
mengirimkan Surat ke Kalurahan untuk mengalokasi anggaran di Kalurahan
yang digunakan untuk pengelolaan web Kalurahan, mengirimkan Surat ke
Kalurahan untuk dibuat Standart, Operasional dan Prosedur (SOP) terkait
pengelolaan JDIH di Kalurahan yang ditetapkan dengan Keputusan Lurah dan
melakukan sosialisasi/ koordinasi ke Kalurahan terkait pengelolaan JDIH/web
Produk Hukum Kalurahan utamanya upload Produk Hukum Kalurahan. Dalam
Koordinasi dengan steakholder eksternal ini yang dilakukan projec leader
adalah terus memberikan masukan, saran dan motivasi agar memahami
pentingnya pengelolaan produk hukum kalurahan dalam web produk hukum
kalurahan yang diintegrasikan dengan web Jaringan Dokumentasi dan
Informasi Hukum Kabupaten Kulon Progo agar terbangun semangat integritas
yang tinggi guna mensukseskan kegiatan aksi perubahan.

12
B. Pengelolaan Budaya Pelayanan (Pemanfaatan TI)
Tujuan utama kebijakan otonomi daerah adalah mempercepat pelayanan publik
di daerah karena masyarakat dengan pemerintahnya akan semakin dekat. Apakah
tujuan ini sudah bisa terwujud saat ini ditengah banyaknya keluhan masyarakat
mengenai pelayanan publik yang tidak pernah bagus? Sejatinya dengan paradigma
baru otonomi daerah dimana pemerintah daerah akan semakin mengenal karakter
daerahnya dalam segala hal, otomatis membuat layanan akan semakin bagus. Justru
sebaliknya, layanan publik di era otonomi saat ini belum menunjukkan tanda-tanda
yang semakin baik, bahkan ada kecenderungan makin merosot karena disebabkan
oleh penggunaan teknologi inforamsi yang sangat lemah. Boleh dibilang saat ini
bangsa kita belum mampu memberikan pelayanan publik (public service) yang prima
kepada masyarakatnya. Persoalan ini sudah lama menajdi isu publik. Kekecewaan
masyarakat pada pemerintah mengenai kualitas layanan publik yang buruk ini bisa
dilihat dari berbagai latar belakang. Salah satu adalah kualitas sumber daya manusia
birokrasi yang tidak mendukung, lemahnya integritas, sampai lambatnya penggunaan
teknologi informasi yang oleh pemerintah. Ketiga hal ini perlu segera mungkin
diselesaikan oleh pemerintah dalam rangka mendukung layanan publik yang prima
sehingga negara dapat bersaing, bertahan di era abad informasi ini. Perkembangan
dunia makin cepat. Ini adalah abad informasi, tegas Peter F. Ducker (1992). Perubahan
gelombang dunia ketiga menurut Alvlin Toffler (1970) dalam bukunya Future Shock
ditandai dengan perubahan arus informasi yang sangat cepat. Bahkan Toffler
mempertegas siapa yang menguasai teknologi akan menguasai dunia. Untuk saat
bersaing dengan perusahaan yang lain, maka tidak dapat dipungkiri maka sebuah
perusahaan harus menggunakan sarana pendukung yang lain. Dirasakan tidaklah
cukup hanya mengandalkan kekuatan modal dan sumber daya fisik pendukung saja.
Saat ini diperlukan sumber daya yang lain, yaitu sumber daya konseptual
berupa informasi. Abad globalisasi merupakan abad siapa yang menguasai informasi
yang cepat, akurat sehingga menentukan untuk the surivival of the fittes. Jelasnya lagi,
gelombang globalisasi yang terjadi saat ini di dunia dipicu oleh revolusi teknologi
informasi dan komunikasi yang sangat cepat. Bagaimana menggunakan,
memanfaatkan perangkat teknologi informasi untuk keunggulan sebuah bangsa tentu
menjadi masalah yang sangat penting untuk sesegera mungkin dipikirkan oleh setiap
bangsa. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara bangsa (nation state) yang
sangat besar dari segi wilayah dan penduduk saat ini terus bertumbuh dan
berkembang terus menerus dalam pusaran arus ekonomi, politik, demokratisasi. Agar
eksis dalam ekonomi, politik, dan demokratisasi tentu harus disokong oleh sejauh

13
mana bangsa ini memanfaatkan perangkat teknologi informasi untuk kemajuan bangsa
ini. Untuk itu penguasaan teknologi informasi sangat diharapkan untuk mampu
meningkatkan pembangunan bangsa ini. Tentu pembangunan, apakah infrastruktur
dan suprastruktur berhubungan dengan pelayanan publik yang prima kepada
masyarakat. Pelayanan publik prima adalah gambaran sebuah bangsa apakah bangsa
itu maju atau tidak. Semakin besar kualitas layanan publik maka ini bisa menjadi salah
satu indikator keberhasilan sebuah bangsa dalam pembangunan.
Dalam praktiknya di negara Indonesia masalah pelayanan publik masih menjadi
permasalahan yang kompleks. Mulai dari rumitnya pelayanan, proses yang bertele-
tele, sampai lambatnya pelayanan. Semua ini disebabkan oleh banyak faktor. Salah
satu faktor yang membuat kualitas layanan publik sangat rendah tentu karena
penggunaan teknologi informasi yang sangat rendah. Sistem manualisasi sudah
seharusnya digeser oleh onlinenisasi sehingga akses pelayanan kepada masyarakat
bisa cepat, mudah, dan sederhana. Dengan demikian layanan publik yang prima akan
bisa menimbulkan efek yang sangat besar bagi dunia ekonomi, hukum, politik yang
bisa membuat bangsa kita bisa menjadi kuat dan unggul. Bagaimana pemerintah bisa
mengoptimalkan layanan publik dengan perangkat teknologi informasi tentu menjadi
hal yang ahrus dilakukan oleh pemerintah. Tidak ada alasan bagi pemerintah tidak
menggunakan layanan publik yang prima bagi pembangunan bangsa ini.
Dalam pengembangan e-Government atau pemanfaatan TIK di Kabupaten
Kulon Progo terdapat berbagai jenis Aplikasi atau Sistem Informasi, baik yang
berkaitan langsung dengan pelayanan publik maupun untuk meningkatkan kualitas
kinerja tata kelola administrasi pemerintahan. Berdasarkan penilaian mandiri evaluasi
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, pelaksanaan e-Government di Indonesia
dinilai dari 3 (tiga domain) yaitu : domain kebijakan, domain tata kelola, serta domain
layanan.
Profil aplikasi di Kabupaten Kulon Progo yang dikelola oleh perangkat daerah
maupun terpusat di server Dinas Komunikasi dan Informatika, sebagian besar
Perangkat Daerah sudah menyelenggarakan eGovernment sesuai tupoksinya.
Beberapa Perangkat Daerah yang belum mengembangkan sistem informasi
berkeinginan kuat untuk mengembangkan sistem informasi yang memudahkan
layanan publik. Secara umum beberapa aplikasi sudah berjalan dengan baik yang
bersumber dari Pemerintah, penyedia, pengembang aplikasi lokal. Untuk daftar
aplikasi yang ada di Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

14
Tabel I.1
Daftar Aplikasi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

No. Pengelola Nama Aplikasi Kegunaan Pengguna


1 Badan Kepegawaian Simasneg Sistem Informasi Semua SKPD
Pendidikan dan Kepegawaian
Pelatihan
2 Badan Keuangan dan SIM Penggajian Pengelolaan gaji Badan
Aset Daerah pegawai Keuangan dan
Aset Daerah
3 Badan Keuangan dan SIMDA Pengelolaan Semua SKPD
Aset Daerah Keuangan Keuangan
4 Dinas Pertanahan dan Geoportal Data Geospasial Dinas
Tata Ruang Pertanahan
dan Tata Ruang
5 Dinas Pertanahan dan WebGIS Sistem informasi Dinas
Tata Ruang berbasis Pertanahan
Geographic dan Tata Ruang
Information
System
6 Badan Perencanaan MonevKu Monev SKPD Semua SKPD
Pembangunan Daerah
7 Badan Perencanaan RencanaKu Perencanaan Semua SKPD
Pembangunan Daerah Pembangunan
Daerah
8 Badan Perencanaan SakipKu Akuntabilitas Semua SKPD
Pembangunan Kinerja
Daerah/Bagian
Organisasi
9 Badan Perencanaan Pronangkis Aplikasi program Semua SKPD
Pembangunan penanggulangan
Daerah, Dinas kemiskinan
Sosial PPPA
10 Bagian Hukum JDIH/Improhuda Informasi Produk Bagian Hukum
Sekretariat Daerah Hukum Setda
11 Bagian Layanan SIMUL Target dan Bagian Layanan
Pengadaan Sekretariat Realisasi Pengadaan
Daerah Pengadaan
Barang/ Jasa,
Pengelolaan
Pengadaan
12 Bagian Layanan SI PL Sistem Informasi Seluruh OPD
Pengadaan Sekretariat Pengadaan
Daerah Langsung
13 Bagian Layanan SIRUP Sistem Informasi Seluruh OPD
Pengadaan Sekretariat Rencana umum
Daerah Pengadaan

15
14 Bagian Layanan SPSE Sistem Seluruh OPD
Pengadaan Sekretariat Pengadaan
Daerah Secara Elektronik
15 Bagian Organisasi SKMKU Survei Kepuasan Kecamatan,
Masyarakat Dinkes,
Puskesmas,
Disdukcapil
16 Bagian Pemerintahan SIMPATEN Sistem Informasi Kecamatan
Umum Sekretariat Pelayanan
Daerah Terpadu
Kecamatan
17 Dinas Komunikasi dan Satu Data Sistem informasi Publik
Informatika data tunggal
pemerintah
daerah
18 Bagian Umum Simpel Sistem Informasi Semua SKPD
Sekretariat Daerah Manajemen
Persuratan
Elektronik
19 Dinas Kependudukan SIAK Sistem Informasi Kecamatan
dan Pencatatan Sipil Administrasi
Kependudukan
20 Dinas Kesehatan SIMPUS SIM Puskesmas Puskesmas
Online
21 Dinas Komunikasi dan LAPOR Layanan Aspirasi Publik
Informatika dan Pengaduan
Online Rakyat
22 Dinas Kesehatan SIMO Sistem Informasi Puskesmas
Pengelolaan
Obat
22 Dinas Pemberdayaan SIAPDES Sistem Informasi Pemerintah
Masyarakat dan Desa Manajemen Desa
Pengendalian Aparatur
Penduduk dan Pemerintah Desa
Keluarga Berencana
23 Dinas Penanaman IZINKU SIM Perizinan Publik
Modal dan Pelayanan
Terpadu
24 Dinas Penanaman SIPJAKI SIM Pembinaan Publik
Modal dan Pelayanan Jasa Konstruksi
Terpadu
25 Dinas Penanaman SIPO SIM Perusahaan Publik
Modal dan Pelayanan Online
Terpadu
26 Dinas Penanaman SPIPISE SIM Pelayanan Publik
Modal dan Pelayanan Informasi dan
Terpadu Perizinan
Investasi Secara
Elektronik

16
27 Inspektorat SIM Wisthle SIM pengaduan Inspektorat
Blowing System masyarakat
(WBS) terhadap
penyelenggaraan
pemerintahan
28 RSUD Wates SISRUTE SIM RSUD Wates RSUD Wates

29 RSUD Wates RS PRO SIM aplikasi RSUD Wates


Rumah Sakit
berbasis Android
30 RSUD Wates SIMRS SIM Rumah Sakit RSUD Wates

31 Setwan AspirasiKU Aspirasi Online Publik


DPRD Kabupaten
Kulon Progo
32 Dinas Kominfo Sidal Mantel Sistem Informasi Publik
Pengendalian
Menara
Telekomunikasi
33 Dinas Pendidikan Dapodik Data Pokok Publik
Pendidikan
34 Dinas Kesehatan BumilKU Sistem Informasi Dinas
Monev Ibu Hamil Kesehatan
35 Dinas Tenaga Kerja Ayo Info lowongan Publik
dan Transmigrasi Kerja/LokerKU kerja berbasis
aplikasi
36 Dinas Perhubungan SIM PKB Aplikasi Publik
pengujian
kendaran
bermotor
(kir)
37 DPU PKP Rusunawa Sistem informasi Publik
pengelolaan
Rusunawa
38 Dinas Perdagangan SIDA SASAR Sistem Informasi Dinas
Data Pasar Perdagangan
39 Dinas Perhubungan SIM Sarpras Aplikasi data Dinas
Jalan perlengkapan Perhubungan
jalan
40 Dinas Kesehatan Labkes Online Aplikasi Lab Dinas
Kesehatan Kesehatan
41 BKAD SysMIOB Sistem Aplikasi BKAD
Obyek Pajak

Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan


publik berbasis elektronik yang mendukung Smart City di Kabupaten Kulon Progo sebagai
implementasi pelayanan publik menciptakan budaya pelayanan dengan pemanfaatan

17
Teknologo informasi telah diterbitkan beberapa regulasi sebagai payung hukum sebagai
berikut :
1. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 14 tahun 2007 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
3. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 68 Tahun 2011 tentang Rencana
Penempatan Menara Bersama Telekomunikasi;
4. Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2016 tentang Pelayanan Publik;
5. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 47 tahun 2008 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik;
6. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 87 Tahun 2013 tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas Elektronik pada Pemerintah Kabupaten Kulon Progo;
7. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 53 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Bupati Nomor 8 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
9. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 64 tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas, Serta Tata Kerja pada Dinas
Komunikasi dan Informatika;
10. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 55 tahun 2017 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Pelayanan;
11. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 69 Tahun 2017 tentang Sistem
Pengelolaan Satu Data Daerah;
12. Peraturan Bupati KulonProgo Nomor 76 Tahun 2017 tentang Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum Kabupaten Kulon Progo;
13. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 101 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan E-Government di Kabupaten Kulon Progo;
14. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 102 Tahun 2017 tentang Pengelolaan
Website Resmi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo;
15. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2018 tentang Sistem
Informasi Manajemen Pengadaan Langsung;
16. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pengelolaan Aplikasi Layanan Aspirasi dan Pengadaan Online Rakyat di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo;

18
17. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 13 Tahun 2018 tentang Sistem
Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System);
18. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2018 tentang Sistem
Informasi Manajemen Aparatur Sipil Negara Kabupaten Kulon Progo;
19. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 290/A/2018 tentang
Pembentukan Dewan Smart City Kabupaten Kulon Progo;
20. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 291/A/2018 tentang
Pembentukan Tim Teknis Kulon Progo Smart City;
21. Peraturan Daerah Kulon Progo Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik;
22. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 71/A/2021 tentang Pembentukan Tim
Koordinasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kabupaten Kulon Progo;
23. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 72/A/2021 tentang Pembentukan Tim Pengarah
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kabupaten Kulon Progo;
24. Keputusan Bupati Kulon Progo Nomor 140/A/2021 tentang Pembentukan Dewan
Pengawas Smart City Kabupaten Kulon Progo.

Mendasar ketentuan Peraturan Bupati KulonProgo Nomor 76 Tahun 2017 tentang


Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kabupaten Kulon Progo pada saat ini Bagian
Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo telah memiliki layanan berbasis
teknologi informasi berupa web Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang telah
terintegrasi dengan web Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Pusat pada
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Guna meningkatkan pelayanan terhadap
informasi hukum maka Kalurahan sebagai basis pemerintahan perlu dioptimalkan terhadap
pelayanan informasi produk hukum kalurahan melalui Integrasi Web Produk Hukum
Kalurahan dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon
Progo.

C. Pengelolaan Tim
Dalam upaya membangun tim kerja adalah kesamaan visi, misi dan tujuan yang
ingin dicapai dengan terus melakukan brainstorming agar kesepakatan bersama dapat
tercapai. Salah satu aspek yang dibangun adalah pembagian tugas yang jelas
sehingga masing-masing anggota mengerti kewajibannya. Selanjutnya akan dapat
menumbuhkembangkan rasa tanggungjawab dan komitmen dalam diri anggota tim. Di
dalam sebuah tim tetap dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu menjadi motivator

19
dan membangun suasana kerja yang kondusif dari seorang pemimpin yang dapat
berpikir jernih dan bertanggung jawab.
Terdapat banyak aspek utama yang dibawa oleh individu ke dalam sebuah tim,
yaitu: kompetensi (competency), keahlian anggota tim pada suatu bidan tertentu yang
dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan tim, kemampuan belajar
(Learning), kemampuan belajar anggota tim yang berpengaruh langsung terhadap
kemampuan belajar tim. Kesungguhan (commitment), kesungguhan yang dapat
diberikan anggota tim dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Kerjasama (Team
work), kemampuan bekerjasama setiap individu sebagai anggota tim. Kolaborasi
(collaboration), kemampuan berkolaborasi di dalam tim dan di antara tim. Komunikasi
(communication), tingkat kemampuan komunikasi setiap anggota tim. Kepercayaan
(trust), tingkat kepercayaan terhadap sesama anggota tim. Motivasi (motivation),
motivasi yang dimiliki setiap anggota tim.
Tantangan utama yang berhubungan dengan aspek kepemimpinan Tim adalah
membangun budaya yang kondusif serta menciptakan atmosfer yang mendukung kerja
tim (Dubrin, 2005). Tim kerja merupakan kompetensi penting untuk menuju
kesuksesan. Tantangan ini mirip dengan tantangan membangun kultur yang tepat
untuk memotivasi orang. Strategi yang dianjurkan untuk pemimpin tim adalah
mempromosikan pandangan yang mengakui bahwa bekerja sama secara efektif
merupakan standar perilaku yang diharapkan. Membangun kultur atau norma
teamwork akan sulit ketika ada kultur individualisme yang kuat di dalam sebuah
organisasi. Pemimpin tim yang percaya kepada teamwork biasanya memiliki posisi
yang lebih baik untuk membangun kultur teamwork. Tim dengan kinerja tinggi pada
umumnya heterogen. Artinya, tim yang mencapai tingkat kinerja yang tinggi tidak terdiri
dari orang-orang yang benar-benar sama. Melainkan, tim ini terdiri dari para anggota
yang mempunyai kecakapan-kecakapan yang saling melengkapi. Mereka memerlukan
kecakapan pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Para anggota harus
mampu mengenali masalah dan peluang, kemudian memilih solusi. Kecakapan
hubungan antarpribadi diperlukan untuk berkomunikasi, memecahkan konflik dan
berinteraksi secara efektif dengan para anggota tim. Ketika tim berkembang kita harus
memastikan bahwa para anggota mempunyai lebih dari masing-masing kecakapan ini.
Keanggotaan tim dengan kecakapan yang saling melengkapi penting dalam mencapai
kreativitas (Patricia Buhler, 2004).
Beberapa hal yang dapat diupayakan sebagai cara efektif dalam membangun
tim kerja yang memiliki tujuan yang sama, terdapat kerjasama, komunikasi yang baik
serta memiliki komitmen adalah dengan membangun:

20
1. Membangun Hubungan Antar Manusia
Fondasi dari sebuah tim kerja yang sukses adalah hubungan antar manusia, tim
kerja yang efektif adalah saling mempedulikan satu dengan lainnya. Hubungan
interaksional, atau yang sering disebut hubungan antar manusia (human relation)
yang dilandasi kecintaan kepada sesama akan menghasilkan hubungan manusia
mutualisme yang tidak dapat digantikan oleh motif apapun. Kejujuran merupakan
tali pengikat organisasi yang paling kuat. Di saat krisis muncul, saat tali organisasi
mulai rentan, perusahaan di ambang kebangkrutan, tali kejujuran tak rentan
diterjang kebangkrutan sekalipun. Adalah Lely Martiwi (Kompas 23 Maret 2003 ),
pemilik perusahaan REF Graphika Jakarta, telah membuktikannya. Pada saat
krisis ekonomi 1997/1998 order percetakannya sepi sehingga gaji karyawan sering
terlambat. Namun dengan kejujuran, keterbukaan hati pemiliknya, karyawan
sangat memahaminya, dan bahkan membuat mereka rajin mencari order.
Kemampuan membina hubungan antar manusia menjadi perekat untuk
menyatukan anggota tim. Dalam membangun hubungan yang terpenting adalah
sikap saling menghargai, yang selanjutnya dapat meletakkan landasan bagi suatu
hubungan yang baik. Hubungan yang baik membutuhkan pengalaman bersama
diantara rekan-rekan satu tim seiring dengan berjalannya waktu (Maxwell, 2003).
Selanjutnya hubungan yang baik tersebut akan berkembang ke arah kepercayaan.
Tanpa kepercayaan, tim tidak akan berkembang maksimal. Hal ini merupakan
masalah sentral hubungan antar manusia baik di dalam maupun di luar organisasi,
tanpa rasa percaya tidak akan bisa memimpin. Tanpa percaya tidak akan dapat
melakukan hal luar biasa. Pemimpin yang tidak mampu mempercayai orang lain
akan gagal menjadi pemimpin, tepatnya karena pemimpin tidak dapat bergantung
pada kata-kata dan pekerjaan orang lain. Maka pada akhirnya pemimpin akan
melakukan semua pekerjaan tersebut sendirian atau pemimpin mengawasi
pekerjaan begitu ketat sehingga mengendalikan secara berlebihan. Dipercayai
adalah pujian yang lebih besar daripada dikasihi (George Macdonald). Mengetahui
bahwa rasa percaya adalah kunci, para pemimpin teladan memastikan bahwa
mereka mempertimbangkan cara pandang alternatif dan memanfaatkan keahlian
serta kemampuan orang lain. Karena lebih mempercayai tim, mereka juga lebih
bersedia untuk membiarkan anggota tim lain memberikan pengaruh terhadap
keputusan kelompok. Ini adalah proses yang resiprokal/timbal balik. Dengan
menunjukkan keterbukaan terhadap pengaruh, para pemimpin memberikan
kontribusi dalam membangun rasa percaya yang memungkinkan para pengikut
menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh mereka. Rasa percaya menghasilkan

21
rasa percaya. Pertama, pemimpin harus mengembangkan kepercayaan dengan
orang lain. Kalau anggota tim percaya kepada pemimpin, itu sudah lumayan hebat.
Akan tetapi jauh lebih hebat lagi jika justru pemimpin yang percaya kepada para
anggotanya. Bila ini benar-benar terjadi, kepercayaan adalah hasilnya, maka
semua pun akan mengikuti. Abraham Lincoln berkata, "Kalau Anda ingin merebut
hati seseorang agar mendukung perjuangan anda, mula-mula yakinkan dia bahwa
anda sahabatnya yang sejati. Lalu selidikilah apa yang ingin dicapainya." Ujian
praktis bagi seorang pemimpin adalah pertanyaan, "Bagaimana hubungan Anda
dengan para pengikut Anda?" Kalau hubungannya positif, maka pemimpin itu telah
siap untuk mengambil langkah-langkah berikutnya. Para psikolog juga telah
menemukan bahwa orang yang memiliki rasa percaya, lebih besar
kemungkinannya untuk bahagia dan menyesuaikan diri secara psikologis
dibandingkan mereka yang melihat dunia dengan rasa curiga dan tidak hormat.
Kita menyukai orang yang memiliki rasa percaya dan mencarinya untuk dijadikan
sebagai teman. Karena situasi kepemimpinan yang paling efektif adalah setiap
anggota tim saling percaya antara satu dengan yang lainnya. Secara sederhana
dapat dikatakan, rasa percaya adalah indikator yang paling signifikan pada
keputusan individu terhadap organisasi. Ketika pemimpin menciptakan sebuah
iklim yang penuh rasa percaya, mereka menghapuskan pengendalian dan
memungkinkan orang untuk berinovasi dan bekerjasama secara bebas. Para
pemimpin yang memiliki rasa percaya menyuburkan keterbukaan, keterlibatan,
kepuasan pribadi, serta komitmen yang tinggi terhadap hasil terbaik (Kouzes
Posner, 2004).
Dalam waktu jangka panjang, hubungan baik yang dibangun akan menumbuhkan
sikap timbal baik. Sikap timbal balik akan membentuk pola saling memberi dan
menerima, sehingga semua orang yang menerima akan memberi. Dalam
hubungan jangka panjang apapun yang efektif, seharusnya ada suatu rasa
mutuality (saling berbagi). Jika seorang rekan selalu memberi dan rekan yang lain
selalu mengambil akan menjadi superior. Dalam iklim ini, kerja sama tidak akan
mungkin terjadi. Untuk menjalin kerjasama, para pemimpin harus menetapkan
dengan cepat norma-norma di dalam tim dan diantara rekan. Adalah tugas
pemimpin untuk menginisiatifkan hubungan dengan orang-orangnya, dimana
nantinya akan mebuahkan loyalitas yang luar biasa serta etika kerja yang kuat.
Visi sang pemimpin menjadi aspirasi orang-orangnya. Amat penting bagi setiap
pemimpin mempertahankan keadilan dan norma hubungan timbal balik dalam
benak mereka. Seorang pemimpin akan terlebih dulu menyentuh hati baru minta

22
tolong. Semakin kuat hubungan serta komunikasi antar individu, semakin besar
kemungkinan sang pengikut ingin menolong sang pemimpin. Tim tidak akan dapat
bekerja sama jika tidak memiliki anggota/pengikut yang mampu berkomunikasi.
Para pemimpin harus mengkomunikasikan dengan jelas kepada setiap pihak
bahwa keberhasilannya hanya dapat terjadi jika mereka bekerja sama. Penekanan
saat ini haruslah terhadap pembentukan aliansi yang bermanfaat bagi semua
pihak dan yang memberikan hubungan timbal balik. Ketika mencoba untuk
membuat orang bekerjasama, para pemimpin harus mengajukan saran untuk
menunjukkan apa yang dapat diraih oleh kedua pihak. Komunikasi dapat dibangun
apabila terdapat kedekatan, yang kemudian berlanjut pada kepercayaan.

2. Membangun disiplin
Pemimpin harus membuat perubahan pribadi pada dirinya sendiri, sebelum
meminta orang lain berubah. Para pemimpin sukses bukan hanya mengatakan
apa yang harus dilakukan, mereka memperlihatkannya. Orang meniru apa yang
mereka lihat dari sang pemimpin. Apa yang dihargainya akan dihargai pula oleh
anggotanya. Tujuan pemimpin menjadi tujuan mereka. Lee Iacocca berkata,
"Kecepatan bos adalah kecepatan tim." Disiplin diri, kemauan, penguasaan diri,
artinya mengendalikan kehidupan. Disiplin juga diartikan membayar harga dalam
hal-hal kecil agar dapat membeli hal yang besar. Disiplin adalah awal dari sebuah
budaya, jikalau displin sudah terbentuk maka ada istilahnya menjadi budaya
disiplin. Disiplin adalah upaya untuk membuat orang berada pada jalur sikap dan
perilaku yang sudah ditetapkan oleh perusahaan atau pemimpin. Jika sudah
distrategikan dalam bentuk perilaku, nilai, dan penerapannya dalam bentuk norma,
maka harus dijaga agar orang itu taat. Tidak ada individu yang sukses tanpa
disiplin, sama halnya tidak ada tim yang sukses tanpa disiplin. Kedisiplinan dapat
dibangun dengan menetapkan prioritas-prioritas, menempatkan prioritas dalam
kalender, menyediakan sedikit waktu untuk hal-hal yang tidak terduga,
mengerjakan masalah satu persatu, mengembangkan sistem yang berlaku,
memiliki rencana untuk setiap kegiatan serta berfokus pada hasil, bukan pada
kegiatan. Tim membutuhkan anggota-anggota yang berdisiplin. Untuk menjadi tim
yang berdisiplin harus memiliki pikiran yang disiplin. Pikiran pemimpin harus aktif,
secara teratur menghadapi tantangan-tantangan mental, dan terus memikirkan
hal-hal yang tepat (Maxwell, 2003). Hal berikutnya adalah perasaan yang disiplin,
dalam hal perasaan hanya terdapat dua pilihan: menguasai atau dikuasai. Para
pemimpin dari berbagai tingkatan harus kompeten secara sosial. Daniel Goleman

23
telah menghasilkan kesadaran yang berkembang luas mengenai satu set
kemampuan ini yang disebut sebagai kecerdasan emosional (emosional
inteligence). Goleman telah mempelajari secara ekstensif subyek ini sejak masa
studi. Goleman mendiskripsikannya sebagai berikut: “Kecerdasan Emosional –
kemampuan mengelola diri sendiri dan hubungan kita dengan efektif – terdiri dari
empat kemampuan fundamental: kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran
sosial, dan keahlian sosial. Ketidakcakapan intrapersonal dalam diri pemimpin
menurunkan kinerja semua orang: Hal tersebut membuang-buang waktu,
menciptakan perasaan tidak enak, menggerogoti motivasi dan komitmen,
menciptakan permusuhan dan rasa apatis. Selanjutnya adalah tindakan yang
disiplin. Disiplin berarti melakukan hal-hal yang tepat disaat yang tepat dengan
alasan yang tepat. Para pemimpin besar menyadari bahwa kapan harus
memimpin adalah sama pentingnya dengan apa yang harus diperbuat dan harus
menuju kemana. Setiap kali seorang pemimpin membuat suatu gerakan, hanya
ada empat kemungkinan : 1) Tindakan keliru di saat keliru hanya akan membawa
kepada bencana. 2) Tindakan benar di saat yang keliru hanya akan ditentang.
Mengetahui apa yang perlu dilakukan adalah satu hal, memahami kapan itu harus
dilakukan adalah hal lain lagi. Jika seorang pemimpin berulang-ulang
memperlihatkan pertimbangan yang buruk, bahkan dalam hal-hal kecilpun, orang
mulai menyesalinya sebagai pemimpin. 3) Tindakan keliru di saat yang tepat
adalah keliru. 4) Tindakan yang tepat di waktu yang tepat mendatangkan sukses.
Jika pemimpin yang tepat bertindak di saat yang tepat, hal-hal yang luar biasa
akan terjadi (Maxwell, 2001).

3. Membangun Komitmen
Komitmen (commitment) yang berarti janji untuk mengerjakan sesuatu adalah
sebuah karakter dalam mencapai tujuan. Arti lainnya adalah kesanggupan untuk
bertanggung jawab terhadap hal-hal yang dipercayakan kepada seseorang.
Komitmen tidak ada hubungannya sama sekali dengan bakat, kepintaran atau
talenta. Dengan komitmen yang kuat akan memungkinkan seseorang bisa
mengeluarkan sumber daya fisik, mental, dan spiritual tambahan yang bisa
diperoleh. Sebaliknya, tanpa komitmen maka pekerjaan-pekerjaan besar akan sulit
terlaksana. Menurut John C. Maxwell dalam bukunya 21 Kualitas Kepemimpinan,
Interaksara, Batam, 2001, komitmen bagi pemimpin artinya berbuat lebih karena
banyak orang tergantung kepadanya. Selain harus dimiliki para pemimpin,
komitmen juga harus dimiliki oleh segenap anggota tim. Dengan menjadi orang

24
yang berkomitmen terhadap pekerjaan, bukan sebagai beban dan kewajiban,
tetapi sarana berkarya dalam mengembangkan diri, bahwa biasanya orang-orang
yang berkomitmen akan mencapai kepuasan kerja (job satisfaction). Anggota tim
yang berkomitmen memiliki bentuk keterlibatan yang tinggi dalam pekerjaan. Tim
tersebut bekerja bukan karena diperintah, tetapi termotivasi bukan oleh faktor
eksternal melainkan faktor internal yang sumber motivasinya berasal dari dalam
dirinya sendiri. Dalam satu tim, idealnya terdapat tujuan dan ada kemauan serta
komitmen, antara pemimpin tim dan anggota tim harus ada landasan kemauan
untuk bersama-sama membentuk suatu tim dan harus memiliki komitmen. Tanpa
kemauan dan komitmen baik di pihak pemimpin tim maupun di pihak anggota tim,
akan sia-sialah segala usaha untuk berkembangnya satu tim. Kemauan dan
komitmen tidak bisa dipaksanak oleh kekuasaan yang lebih tinggi (Soemarsono,
2003). Orang takkan mengikuti para pemimpin yang tidak memiliki komitmen.
Komitmen tampak dalam berbagai aspek, termasuk jam kerja. Orang-orang biasa
yang berkomitmen dapat membuat dampak yang luar biasa terterhadap dunia
mereka (John. C. Maxwell). Banyak orang cenderung menghubungkan komitmen
dengan perasaan mereka. Komitmen bukanlah perasaan, tetapi komitmen harus
semantap/keyakinan sekuat batu karang. Dalam sebuah tim yang mantap, harus
memiliki anggota-anggota tim yang mantap berkomitmen terhadap tim. Komitmen
sejati menginspirasikan serta menarik orang lain. Sifat yang sesungguhnya dari
komitmen : 1) Komitmen harus dimulai di dalam hati. Komitmen tidak tergantung
pada bakat atau kemampuan, komitmen diuji oleh perbuatan. Berkomitmen hanya
sebatas perkataan memang mudah. Yang sulit adalah melakukan sesuatu. Satu-
satunya ukuran sesungguhnya dari komitmen adalah perbuatan. Orang akan
melihat apakah Anda berkomitmen atau tidak dari perbuatan yang Anda lakukan,
dan merupakan musuh dari penolakan, karena komitmen adalah janji serius untuk
terus maju, untuk bangkit sehingga nantinya akan membuka pintu menuju prestasi.
Sebagai pemimpin, Anda akan menghadapi banyak hambatan serta resistensi.
Pada saatnya Anda akan menyadari bahwa komitmen adalah satu-satunya hal
yang mendorong Anda untuk terus maju. Jika Anda ingin mencapai sesuatu yang
Anda anggap terbaik, Anda harus memiliki komitmen terlebih dahulu. 2) Komitmen
bersifat kekal ketika didasarkan pada nilai-nilai. Setiap kali pemimpin membuat
pilihan-pilihan yang didasarkan nilai-nilai kehidupan yang mantap, pemimpin
berada dalam posisi yang lebih baik untuk mempertahankan tingkat komitmen.
Karena nilai-nilai pemimpin dengan kemampuan pemimpin untuk memenuhi
komitmen-komitmen pemimpin sangat erat hubungannya (Maxwell, 2001).

25
Membangun komitmen tim juga harus memahami kebutuhan dari tim, mereka
memiliki kebutuhan fisik, sosial emosional, mental dan spiritual, melibatkan
mereka dalam pengambilan keputusan yang menyangkut pekerjaan mereka,
maupun tugas secara keseluruhan. Komitmen senantiasa dibarengi dengan
kepercayaan (trust) antara pemimpin dan bawahan. Untuk bisa menciptakan
komitmen dan kepercayaan diperlukan komunikasi yang baik. Oleh karena itu
pemimpin dan anggota harus mau duduk bersama dan saling menyelaraskan
paradigma masing-masing. Akhirnya, komitmen harus dibangun dari dua arah
yaitu dari anggota dan pemimpin.

Dalam melaksanakan kegiatan aksi perubahan Integrasi Web Produk Hukum


Kalurahan dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten
Kulon Progo susunan/struktur tim/personil yang terlibat dalam penyelenggaraan aksi
perubahan dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:

Tabel I.2
Struktur Tim/Personil

Mentor
Muhadi, SH. M.Hum.

Coach
Project Leader
Ulis Sulistiyanto, ST,
Kurniawan Eka N.,
MPD
S.H.,M.H.

Tim Pengarah AP Tim Pelaksana AP

Posisi dan Peran masing-masing Sumber Daya Manusia ditunjukkan seperti


tabel gambar di bawah ini:

26
Tabel I.3
Peran Sumber Daya Manusia dalam Tim Efektif

NO URAIAN TUGAS TIM

Tim Pengarah Aksi Perubahan


1. Sekretaris Daerah  Memberi ijin dan dukungan dalam
pelaksanaan aksi perubahan;
 Memberikan arahan, strategi dan dukungan
terhadap Implementasi Rencana Aksi
Perubahan;
 Memberi perlindungan dalam pelaksanaan
aksi perubahan.
2. Asisten Tata Pemerintahan  Menjadi pendorong serta motivator bagi
dan Kesejahteraan Rakyat project leader dan seluruh elemen pelasana
aksi perubahan;
 Memberikan bimbingan dan arahan dalam
implementasi aksi perubahan;
 Memberikan saran dan masukan terhadap
project leader terhadap permasalahan
dalam aksi perubahan.
3. Kepala Bagian Hukum  Memberikan arahan, bimbingan dan
(Promotor) pendampingan dalam pelaksanaan Aksi
Perubahan;
 Memberikan dukungan dan fasilitasi dalam
pelaksanaan aksi perubahan;
 Membantu menyelesaikan/ komunikasi
terhadap berbagai hal diluar kewenangan
project leader.
4. Coach  Membimbing dan memberikan arahan
dalam rangka pelaksanaan aksi perubahan.
 Memonitor perkembangan pelaksanaan
aksi perubahan.
 Membimbing dalam penyusunan laporan
aksi perubahan.

27
5. Kepala Sub Bagian Produk  Ikut berkomitmen mendukung aksi
Hukum Daerah dan Kepala perubahan;
Sub Bagian Pelayanan  Memberi masukan pada inovasi.
Hukum dan HAM dan Staf
pada Bagian Hukum.

Tim Pelaksana Aksi Perubahan

6. Kepala Sub Bagian  Merencanakan Aksi Perubahan dengan


Dokumentasi dan bimbingan dan arahan dari mentor dan
Sosialisasi Produk Hukum coach;
(project leader )  Melakukan persiapan pelaksanaan Aksi
Perubahan;
 Memimpin pelaksanaan aksi perubahan;
 Melakukan evaluasi pelaksanaan Aksi
Perubahan;
 Menyusun laporan pelaksanaan Aksi
Perubahan.
7. Kepala Dinas Komunikasi Memberikan arahan, strategi dan dukungan
dan Informasi Kabupaten terhadap Implementasi Rencana Aksi
Kulon Progo; Perubahan

8. Kepala Bidang Aplikasi  Ikut berkomitmen mendukung aksi


Informatika dan Kepala perubahan;
Seksi Pengembangan  Menganalisa permasalahan;
Sistem Informasi pada  Memberikan solusi pemecahan masalah
Bidang Aplikasi Informatika yang terjadi pada aksi perubahan dan
implementasi proyek perubahan;
 Memberi masukan pada inovasi.
9. Pranata Mendukung langsung pelaksanaan inovasi
Komputer/Programer; kegiatan aksi perubahan dalam integrasi web
10. 87 Lurah dan Pengelola  Ikut berkomitmen mendukung aksi
web/JDIH Kalurahan perubahan;
 Menganalisa permasalahan pengelolaan
web di Kalurahan;

28
 Melaporkan pelaksanaan tugasnya terkait
aksi perubahan kepada project leader.

29
BAB II
DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN

A. Implementasi Kepemimpinan Pada Tahapa-Tahapan Proyek Perubahan.

Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo selaku Pusat JDIH
Kabupaten Kulon Progo berdasar ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Bupati Kulon
Progo Nomor 76 Tahun 2017 mempunyai fungsi a. pengumpulan, pengolahan,
penyimpanan dan penyebarluasan dokumentasi hukum; dan b. penataan sistem
informasi hukum melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam
Pasal 6 ayat (1) Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 76 Tahun 2017 dinyatakan
bahwa Anggota JDIH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b
mempunyai fungsi pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum pada Perangkat
Daerah dan Pemerintah Desa masing-masing.
Pada saat ini penataan sistem informasi hukum melalui pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi telah dilakukan oleh Bagian Hukum melalui web JDIH
Kabupaten Kulon Progo yang telah terintegrasi dengan web JDIH Nasional di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). Selanjutnya pengelolaan JDIH di
Kalurahan telah dilakukan juga dengan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi berupa web Sistem Informasi Desa (SID) yang di dalamnya terdapat sub
web JDIH Produk Hukum Desa/Kalurahan. Hal ini sejalan dengan amanat Pasal 86
ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang menyatakan bahwa
Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan sistem informasi Desa dan
pembangunan Kawasan Perdesaan.
Mendasar Pasal 3 Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 86 Tahun 2020
Tentang Satu Data Daerah dinyatakan bahwa maksud disusunnya Peraturan Bupati
ini yaitu untuk mewujudkan pengelolaan data yang akurat, mutakhir,
terpadu, terintegrasi, dan mudah diakses oleh Pengguna Data sebagai dasar
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan melalui
perbaikan tata kelola data pemerintah. Hal ini sejalan dengan ketentuan Pasal 2 ayat
(2) huruf a. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2020 Tentang
Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang menyatakan
bahwa tujuan disusunnya Peraturan Bupati ini yaitu mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih, transparan, efektif serta efisien berbasis TIK.
Untuk mewujudkan akses satu data dan pendayagunaan bersama atas dokumen
hukum secara tertib, terpadu dan berkesinambungan, sebagai sarana pemberian
pelayanan informasi hukum secara lengkap, akurat, mudah, dan cepat sehingga

30
memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat pada kenyataannya terjadi
kendala adanya permasalahan publik tidak tersedianya akses produk Hukum
Kalurahan pada web JDIH Kabupaten Kulon Progo karena belum terintegrasinya web
Produk Hukum Kalurahan dengan web JDIH Kabupaten Kulon Progo dan tampilan web
JDIH Kabupaten Kulon Progo yang tampilannya kurang menarik dan tidak komunikatif.
Untuk itu maka berdasar fakta dan data tersebut diperlukan upaya yang kongkrit dan
inovatif untuk mewujudkan akses produk hukum yang terpadu dan terintegrasi melalui
integrasi web JDIH Kalurahan dengan web JDIH Kabupaten Kulon Progo dengan
model tampilan yang menarik dan komunikatif.
Berdasarkan Pasal 17 Ayat (2) huruf j Peraturan Bupati Nomor 51 Tahun 2019
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi dan Tugas serta Tata Kerja pada
Sekretariat Daerah, Uraian tugas Sub Bagian Dokumentasi dan Sosialisasi Produk
Hukum adalah melaksanakan pembinaan dan pengembangan jaringan dokumentasi
dan informasi hukum. Sejalan dengan ketentuan Pasal 3 huruf a. Peraturan Bupati
Kulon Progo Nomor 76 Tahun 2017 dinyatakan bahwa tujuan disusunnya Peraturan
Bupati ini yaitu untuk menjamin terciptanya Pengelolaan Dokumentasi dan Informasi
Hukum yang terpadu dan terintegrasi di berbagai instansi pemerintah dan institusi
lainnya. Sejalan dengan ketentuan yang ada pada Pasal 4 ayat (3) bahwa Anggota
JDIH sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b berada di Perangkat Daerah di
Daerah dan Pemerintah Desa di Daerah.
Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut dengan Kalurahan merupakan
anggota Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum Tingkat Kabupaten yang memiliki
kewajiban untuk melakukan pengelolaan produk hukum Desa berupa Peraturan Desa,
Keputusan Kepala Desa, Instruksi Kepala Desa, dan produk hukum Desa lainnya.
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo memiliki tugas
melaksanakan pembinaan dan pengembangan jaringan dokumentasi dan informasi
hukum melalui web JDIH Kabupaten Kulon Progo. Hal ini sesuai amanat Pasal 3 huruf
b Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 76 Tahun 2017 bahwa Bagian Hukum Setda
Kabupaten Kulon Progo berkewajiban menjamin ketersediaan dokumentasi dan
informasi hukum yang lengkap dan akurat, serta dapat diakses secara cepat dan
mudah. Namun pada kenyataannya Bagian Hukum Setda Kabupaten Kulon Progo
seringkali mendapatkan aduan/laporan dari publik dan/atau pengguna layanan JDIH
yang menemukan kendala dan kesulitan untuk mendapatkan produk-produk hukum
dari Desa/Kalurahan pada web JDIH Kabupaten Kulon Progo dan berpendapat bahwa
menu tampilan JDIH Kabupaten Kulon Progo kurang menarik dan tidak komunikatif.

31
Dalam pelaksanaan Aksi Perubahan ini telah dilakukan analisis teknik kriteria
USG (urgensi, seriousness, dan growth) diperoleh permasalahan utama dalam tupoksi
yang akan ditindaklanjuti dengan program aksi perubahan yaitu tidak tersedianya
produk Hukum Kalurahan dalam web JDIH Kabupaten Kulon Progo karena belum
terintegrasinya web Produk Hukum Kalurahan dengan web JDIH Kabupaten Kulon
Progo.
Berdasarkan analisis prioritas, isu strategis yang diambil dalam menyelesaikan
masalah adalah melakukan integrasi 87 web JDIH Produk Hukum Kalurahan dengan
web JDIH Kabupaten Kulon Progo, maka untuk menentukan solusi yang tepat
selanjutnya perlu dilakukan identifikasi permasalahan yang ada dengan menggunakan
teknik analisis permasalahan menggunakan metode FFA (Force Field Analysis)
diperoleh hasil analisis inovasi dan kondisi yang diharapkan menghasilkan inovasi aksi
perubahan sebagaimana terlihat dalam table dinawah ini :

Tabel II.1
Analisis Inovasi Dalam Aksi Perubahan
Menggunakan Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Akibat
Jika
Kondisi Yang
Penyebab Masalah Masalah Solusi Manfaat
Diharapkan
Tidak
Diatasi

Tidak adanya Tidak Pelayanan Melakuka Terintegrasiny Optimalisas


Programer di ditemukannya Publik n integrasi a 87 web i Pelayanan
Bagian Hukum Produk Hukum terkait 87 web Produk Hukum Publik Pada
dan Kalurahan akses Produk Kalurahan Web JDIH
terbatasnya dalam web Produk Hukum dengan web Kabupaten
Programer di JDIH Hukum Kalurahan JDIH Kulon
Dinas Kominfo Kabupaten yang dengan Kabupaten Progo
Kulon Progo lengkap web JDIH Kulon Progo
dan Kabupate
akurat, n Kulon
serta Progo
dapat
diakses
secara
cepat dan
mudah
menjadi
terhambat
dan tidak
nyaman.
32
Tidak adanya 87 web Produk Optimalnya Mensupport
Pengelola Hukum pelayanan Program
JDIH di Kalurahan publik terkait Satu Data
Kalurahan belum akses Produk dan SPBE
Terintegrasi Hukum Pemerintah
dengan web Kalurahan Kabupaten
JDIH dalan web Kulon
Kabupaten JDIH Progo
Kulon Progo Kabupaten
Kulon Progo
Tidak
87 web Produk
dianggarkanny Hukum
a kegiatan Kalurahan
JDIH di belum
Kalurahan mengupload
Produk Hukum
Kalurahan
secara Baik
dan Lengkap
Tidak adanya
SOP
pengelolaan
JDIH

Kurangnya
pengetahuan
dan
ketrampilan
teknis
pengelolaan
web

Gambaran-gambaran kegiatan dalam pelaksanaan aksi perubahan teruraikan


seperti dibawah ini.
A. Milestone 1: Perencanaan
Dalam tahapan perencanaan ini kegiatan project leader dimulai dengan melakukan
kegiatan Konsultasi Aksi Perubahan dengan mentor yaitu:
1. Tanggal 06 Mei 2021 dengan kegiatan konsultasi berupa sharing, diskusi,
konsultasi dengan mentor terkait integrasi web Produk Hukum Kalurahan dengan
web JDIH Kabupaten. Dalam kesempatan ini disampaikan bahwa seluruh tahapan
persiapan integrasi web produk hukum Kalurahan ke web JDIH Kabupaten Kulon
Progo telah dijalankan. Sudah diidentifikasikan hambatan-hambatan yang
ditemukan dalam aksi perubahan yaitu :
a. Tidak adanya Programer di Bagian Hukum dan terbatasnya Programer di
Dinas Kominfo;

33
b. Tidak adanya Pengelola JDIH di Kalurahan;
c. Tidak dianggarkannya kegiatan JDIH di Kalurahan;
d. Tidak adanya SOP pengelolaan JDIH;
e. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis pengelolaan web.
2. Tanggal 27 Mei 2021 melakukan konsultasi melalui jaringan telepon terkait rencana
tindak lanjut inovasi dalam Aksi Perubahan yang rencana akan dilaksanakan yaitu:
a. Jangka menengah berupa:
- Melakukan optimalisasi kegiatan upload produk hukum kalurahan sehingga
produk hukum kalurahan yang terupload pada web produk hukum
kalurahan semakin lengkap dan akurat;
- Melakukan optimalisasi kegiatan upload produk hukum kalurahan sehingga
produk hukum kalurahan yang terupload pada web produk hukum
kalurahan semakin lengkap dan akurat;
- Mendorong Pemerintah Kalurahan untuk melengkapi sarana pendukung
seperti ruang khusus Jaingan Dokumentasi dan Informasi Hukum, ruang
baca, mesin scaner maupun penambahan perangkat komputer;
- Meningkatkan kemampuan pengelola JDIH/web kalurahan melalui
peningkatan pendidikan/ketrampilan dengan mengikutsertakan ke dalam
diklat/kursus berbasis teknologi informasi;
- Melaksanakan lomba dan/atau penilaian pelaksanaan pengelolaan JDIH
dan web produk hukum kalurahan antar kalurahan tingkat Kabupaten
sebagai bentuk pengawasan dan apresiasi pelaksanaan. pengelolaan
JDIH dan web produk hukum kalurahan.
b. Jangka panjang berupa :
- Merevisi Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 76 Tahun 2017 tentang
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kabupaten Kulon Progo yang
antara lain menambahkan:
i. Kewenangan Kapanewon sebagai koordinator dan/atau pengawas
pelaksanaan pengelolaan web produk hukum Kalurahan;
ii. Kewajiban Kalurahan untuk mengupload produk hukum kalurahan
dalam web produk hukum kalurahan.
- Memisahkan web produk hukum desa/kalurahan vang selama ini menjadi
sub web Sistem Informasi Desa (SID) menjadi web mandiri berupa
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kalurahan guna mendukung
aktualisasi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik berbasis
elektronik yang mendukung Smart City di Kabupaten Kulon Progo sebagai

34
implementasi pelayanan publik untuk menciptakan budaya pelayanan
dengan pemanfaatan teknologo informasi.
3. Tanggal 11 Mei 2021 melakukan koordinasi internal dan pemahaman Aksi
Perubahan pada Bagian Hukum. Dalam kegiatan ini dilakukan koordinasi pada
Pegawai Bagian Hukum Kabupaten Kulon Progo untuk diberikan penjelasan dan
pemahaman dan dukungan terkait rencana inovasi. Dibahas juga terkait
pembentukan tim inovasi dan tugas serta tanggung jawab pada masing-masing
anggota.
B. Milestone 2: Pengoordinasian
1. Koordinasi Internal Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo
berupa kegiatan yang dilakukan:
- Pada tanggal 26 Maret 2021 dilakukan kegiatan menyiapkan dan memproses
Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo tentang Pembentukan
Tim Pelaksana Aksi Perubahan Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan
Dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten
Kulon Progo. Kegiatan ini dilakukan oleh staf pada Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kabupaten Kulon Progo.
- Tindak lanjut dari Kegiatan ini adalah melakukan proses pengiriman
Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo tentang Pembentukan
Tim Pelaksana Aksi Perubahan Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan
dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten
Kulon Progo kepada masing-masing personil anggota tim.
2. Koordinasi Dinas Komunikasi dan Informasi Kabuapten Kulon Progo dengan
kegiatan:
a. Pada tanggal 29 s.d. 31 Maret 2021 melalui surat berupa:
- Mengirimkan Surat permohonan integrasi web JDIH Desa dengan web
JDIH Kabupaten Kulon Progo;
- Mengirimkan Surat untuk dilaksanakan Bimbingan Teknis pengelolaan
web di Kalurahan oleh Dinas Kominfo.
b. Pada tanggal 01-30 April 2021 melakukan pemantauan dan monitoring terkait
hasil integrasi web dengan melakukan kunjungan ke Dinas Komunikasi dan
Informatika bertemu dangan programmer.
c. Pada tanggal 05-09 April 2021 berupa Koordinasi terkait terjaminnya koneksi
internet pada jaringan Sistem Informasi Kalurahan tetap stabil dengan
melakukan komunikasi dengan pejabat yang membidangi jaringan internet di
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo.

35
3. Koordinasi dan Pembinaan Pelaksanaan JDIH ke Kalurahan dengan kegiatan
berupa :
a. Pada tanggal 22 April 2021 berkirim surat kepada 87 Kalurahan untuk
menunjuk Pengelola web/JDIH yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Lurah;
b. Pada tanggal 22 April 2021 mengirimkan Surat untuk mengalokasi anggaran
di Kalurahan untuk pengelolaan web Kalurahan;
c. Pada tanggal 22 April 2021 mengirimkan Surat untuk dibuat Standart,
Operasional dan Prosedur (SOP) terkait pengelolaan JDIH di Kalurahan yang
ditetapkan dengan Keputusan Lurah;
d. Pada tanggal 01 April 2021 – 12 Juni 2021 melakukan Sosialisasi/ koordinasi
ke Kalurahan terkait pengelolaan JDIH/web Produk Hukum Kalurahan
utamanya upload Produk Hukum Kalurahan. Kegiatan ini berupa kunjungan
ke Kalurahan dengan bertemu Lurah dan Pengelola Jaringan dan
Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) untuk melakukan pembinaan terkait
kegiatan JDIH di Kalurahan dan mendorong agar segera dilakukan upload
produk hukum kalurahan secara baik dan tertib.

Kegiatan Implementasi kepemimpinan pada tahapan-tahapan yang dilaksanakan


dalam aksi perubahan dalam bentuk capaian dalam Perbaikan Sistem Pelayanan berupa
Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi
Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut dapat diliahat dalam table sebagai
berikut:

36
MATRIK IMPLEMENTASI AKSI PERUBAHAN
Tabel II.2
Form Implementasi Aksi Perubahan

Nama Aksi Perubahan : INTEGRASI WEB PRODUK HUKUM KALURAHAN DENGAN WEB JARINGAN DOKUMENTASI INFORMASI
HUKUM (JDIH) KABUPATEN KULON PROGO
Area Perubahan : INTEGRASI WEB PRODUK HUKUM KALURAHAN

Program Indikator Capaian Kendala dan Upaya


No Tanggal Capaian Bukti Fisik Hal
Aksi/Kegiatan Keberhasilan (%) Penyelesaian
A. Milestone 1: Perencanaan
1. 29 Maret s/d Konsultasi Aksi Terselenggaranya Kesiapan 100% Kendala : -  Foto
2 April 2021 Perubahan dengan konsultasi Aksi Pelaksanaan kegiatan
mentor Perubahan dengan Aksi Upaya Penyelesaian : -
mentor Perubahan
2. Tanggal Koordinasi internal Terselenggaranya Kesiapan 100% Kendala : -  Foto
29 Maret s/d koordinasi internal Pelaksanaan kegiatan
2 April 2021 dan pemahaman Aksi Upaya Penyelesaian : -
Aksi Perubahan Perubahan
pada Bagian
Hukum.

B. Milesone 2 : Pengkoordinasian
1. Internal Bagian Hukum Sekretariat
Daerah Kabupaten Kulon Progo

37
22-26 Maret Menyiapkan dan Terciptanya Surat Terbentuk Tim 100% Kendala : -  Foto
2021 Memproses Keputusan sebagai Pelaksana Aksi kegiatan
Keputusan Sekretaris dasar Perubahan Upaya Penyelesaian : -
Daerah Kabupaten pembentukan Tim
Kulon Progo tentang Pelaksana Aksi
Pembentukan Tim Perubahan
Pelaksana Aksi
Perubahan Integrasi
Web Produk Hukum
Kalurahan Dengan
Web Jaringan
Dokumentasi
Informasi Hukum
(JDIH) Kabupaten
Kulon Progo

2. Dengan Dinas Komunikasi dan


Informasi Kabuapten Kulon Progo.
a. 29 s/d 31 Mengirimkan Surat Terwujudnya tindak Terlaksananya 100% Kendala : -  Foto
Maret 2021 permohonan integrasi lanjut Kepala Dinas Integrasi web kegiatan
web JDIH Desa dengan Kominfo untuk Kalurahan Upaya Penyelesaian : -
web JDIH Kabupaten melakukan dengan web
Kulon Progo; integrasi web JDIH
Kalurahan dengan Kabupaten
web JDIH
Kabupaten.
b. 29 s/d 31 Mengirimkan Surat Terwujudnya Terselenggara 100% Kendala : -  Foto
Maret 2021 untuk dilaksanakan Kebijakan Dinas kannya kegiatan
Bimbingan Teknis Kominfo untuk Bimbingan Upaya Penyelesaian : -
pengelolaan web di melakukan Teknis
Kalurahan oleh Dinas Bimbingan Teknis pengelolaan
Kominfo. web di

38
pengelolaan web di Kalurahan bagi
Kalurahan. Pengelola JDIH
di Kalurahan
c. 01-30 April Melakukan Terlaksanakannya Telah 100% Kendala : -  Foto
2021 pemantauan dan integrasi web diintegrasi kegiatan
monitoring terkait Kalurahan dengan web Kalurahan Upaya Penyelesaian : -
hasil integrasi web web JDIH dengan web
JDIH Desa dengan web Kabupaten Kulon JDIH
JDIH Kabupaten Kulon Progo Kabupaten
Progo Kulon Progo
d. 05-09 April Koordinasi terkait Terciptanya kondisi Jaringan 100% Kendala : -  Foto
2021 terjaminnya koneksi koneksi internet internet yang kegiatan
internet pada jaringan yang stabil di web stabil di web Upaya Penyelesaian : -
Sistem Informasi Kalurahan Kalurahan
Kalurahan tetap stabil.

3. Koordinasi dan Pembinaan


Pelaksanaan JDIH ke Kalurahan
a. 22-31 Maret Berkirim surat untuk Terciptanya SK Adanya 100% Kendala : -  Foto
2021 menunjuk Pengelola Lurah tentang Pengelola kegiatan
web/JDIH yang Pengelola web/JDIH yang Upaya Penyelesaian : -
ditetapkan dengan web/JDIH di kompeten di
Surat Keputusan Kalurahan Kalurahan
Lurah
b. 22-31 Maret Mengirimkan Surat Teralokasikannya Adanya 100% Kendala : -  Foto
2021 untuk mengalokasi anggaran di anggaran kegiatan
anggaran di Kalurahan Kalurahan untuk untuk Upaya Penyelesaian : -
untuk pengelolaan pengelolaan web pengelolaan
web Kalurahan; Kalurahan pada web dan/JDIH
APB Kalurahan di Kalurahan

39
c. 22-31 Maret Mengirimkan Surat Terwujudnya Terlaksanakan 100% Kendala : -  Foto
2021 untuk dibuat Standart, Keputusan Lurah nya kegiatan
Operasional dan tentang Standart, pengelolaan Upaya Penyelesaian : -
Prosedur (SOP) terkait Operasional dan JDIH di
pengelolaan JDIH di Prosedur (SOP) Kalurahan
Kalurahan yang terkait pengelolaan dengan baik
ditetapkan dengan JDIH di Kalurahan
Keputusan Lurah yang ditetapkan
dengan Keputusan
Lurah
d. 01 April 2021 Melakukan Sosialisasi/ Terbangunnya Terpelihara/di 100% Kendala :  Foto
– koordinasi ke kesadaran untuk uploadnya - Belum semua produk kegiatan
12 Juni 2021 Kalurahan terkait melakukan produk hukum hukum Kalurahan di
pengelolaan pengelolaan kalurahan di upload.
JDIH/web Produk JDIH/web Produk web
Hukum Kalurahan Hukum Kalurahan Upaya Penyelesaian :
utamanya upload utamanya upload - Pembinaan dan
Produk Hukum Produk Hukum koordinasi intensif guna
Kalurahan. Kalurahan. optimalisasi upload
produk hukum di
Kalurahan

40
B. Manfaat Aksi Perubahan

Kegiatan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum adalah suatu 41ublic


hubungan kerjasama timbal balik antara pusat jaringan dengan sejumlah unit jaringan
dalam rangka mendayagunakan bersama peraturan perundang-undangan dan bahan
dokumentasi dan informasi hukum, baik di pusat maupun di daerah. Hal ini dilakukan
agar dokumentasi peraturan perundang-undangan dan bahan hukum lainya dilakukan
secara tertib berdasarkan standardisasi dan pola-pola operasional yang telah
diseragamkan, dan merupakan sarana penunjang pembangunan hukum nasional
khususnya dalam penyajian informasi hukum.
Integrasi basis data dokumen hukum nasional dan daerah dimaksudkan untuk
meningkatkan koordinasi dan membangun kerjasama yang efektif antara pusat dan
anggota jaringan dalam menyediakan informasi hukum yang lengkap, akurat, mudah,
dan cepat dalam suatu Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional yang
terpadu. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi
hukum oleh masyarakat umum dalam menemukan berbagai produk/informasi hukum
yang dikelola oleh JDIHN karena hanya cukup memanfaatkan satu sumber untuk
memperoleh semua informasi hukum dengan lengkap, akurat, mudah, cepat, dan
terpercaya.
Pada era digital saat ini, masyarakat membutuhkan akses data yang cepat dan
dokumen-dokumen juga perlu disiapkan secara digital agar dapat diketahui dan
diakses oleh masyarakat secara lebih luas. Sehingga, diperlukan Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum untuk menata regulasi yang ada serta mewujudkan
database hukum nasional. Mengingat peranan JDIH yang demikian penting dalam
meningkatkan pelayanan 41ublic, perlu dibangun kerja sama pengelolaan berupa
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, pelestarian, dan pendayagunaan
Dokumentasi dan Informasi Hukum yang lengkap, akurat, mudah, dan cepat dalam
suatu Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional yang terpadu dan
terintegrasi. Bahwa Anggota Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional
(JDIHN) bertugas untuk melakukan Pengelolaan Dokumentasi dan Informasi Hukum
yang diterbitkan oleh instansinya, serta menyelenggarakan fungsi pembangunan
41ublic informasi hukum berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang dapat
diintegrasikan dengan website pusat JDIHN, sebagaimana diamanatkan oleh
Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tentang JDIHN.
Di dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 8 Tahun 2019 Tentang
Standar Pengelolaan Dokumen dan Informasi Hukum disebutkan bahwa integrasi data
merupakan suatu proses menggabungkan Informasi Hukum yang berasal dari sumber
41
yang berbeda ke Database Hukum Nasional. Integrasi data ini bertujuan
memghilangkan tumpang tindih pekerjaan diantara anggota JDIH serta agar lebih
efektif dalam pencarian informasi hukum karena cukup memanfaatkan satu pintu. Oleh
karena itu, upaya menciptakan Integrasi Basis Data Dokumentasi Hukum yang tertib
dan berkelanjutan harus diupayakan peningkatannya secara terus menerus.
Pada saat ini web Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kabupaten
Kulon Progo telah terintegrasi dengan web Jaringan Doumentasi dan Informasi Hukum
Pusat di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Untuk meningkatkan pelayanan
informasi hukum yang cepat, lengkap dan akurat maka dilakukan inovasi berupa
Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan dengan Web Jaringan Dokumentasi
Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon Progo.
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
42ublic berbasis elektronik yang mendukung Smart City di Kabupaten Kulon
Progo sebagai implementasi pelayanan 42ublic untuk menciptakan budaya
pelayanan dengan pemanfaatan teknologo informasi telah diterbitkan Peraturan
Bupati Kulon Progo Nomor 76 Tahun 2017 tentang Jaringan Dokumentasi dan
Informasi Hukum Kabupaten Kulon Progo yang salah satunya pengelolaan dan
pelayanan berupa web Produk Hukum Daerah Kabupaten Kulon Progo.
Kegiatan Aksi Perubahan berupa Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan
dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon Progo
dalam rangka memberi konstribusi dan dukungan kegiatan Smart City Kabupaten
Kulon Progo yang bertujuan untuk mewujudkan visi pembangunan daerah dengan
pengimplementasian teknologi informasi dan komunikasi dengan sasaran Smart City
Kulon Progo berdasarkan pilar smart city yaitu:
1. Smart Governance
Smart governance bertujuan untuk mewujudkan tata kelola dan tata pamong
pemerintahan daerah yang baik dan terus berupaya meningkatkan kualitas kinerja
birokrasi melalui inovasi dan pemanfaatan teknologi.

2. Smart Branding
Smart branding memiliki tujuan untuk meningkatkan daya saing daerah dengan
tampilan tata ruang daerah, wajah kota, dan pemasaran potensi dan kreativitas
daerah dalam lingkup 42ubli, nasional maupun internasional.

3. Smart Economy
Smart economy bertujuan untuk mewujudkan suatu ekosistem yang mendukung
aktivitas perekonomi masyarakat agar selaras dengan 42ublic ekonomi unggulan
42
daerah yang mampu beradaptasi dengan kecepatan perubahan pada zaman
ekonomi global saat ini.

4. Smart Living
Smart living bertujuan untuk mewujudkan lingkungan dan kondisi yang layak dan
nyaman.

5. Smart Society
Smart society bertujuan mewujudkan ekosistem 43ublic masyarakat yang humanis
dan dinamis agar mampu mendorong terciptanya masyarakat yang produktif,
komunikatif, dan interaktif namun peka terhadap literasi digital.

6. Smart Environment
Smart environment memiliki sasaran untuk mewujudkan tata kelola lingkungan
hidup yang baik dan berkelanjutan.

43
BAB III

KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

A. Resume Tahapan Kegiatan


Pelakasanan Kegiatan Implementasi kepemimpinan Integrasi Web Produk
Hukum Kalurahan dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH)
Kabupaten Kulon Progo telah dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang
dilaksanakan dalam Rencana Aksi Perubahan. Untuk memberikan panduan dan
pengawasan dalam melaksanakan kegiatan aksi perubahan maka tahapan-tahapan
yang dilaksanakan dalam aksi perubahan telah dilaksanakan dalam bentuk table
capaian Perbaikan Sistem Pelayanan berupa Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan
dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon Progo.
Hambatan-hambatan teknis dalam rangka melakukan kegiayan Aksi
Perubahan Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan dengan Web Jaringan
Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon Progo sesuai dengan
identifikasi permasalahan Rencana Aksi Perubahan adalah:
1. Tidak adanya Programer di Bagian Hukum dan terbatasnya Programer di Dinas
Kominfo;
2. Tidak adanya Pengelola JDIH di Kalurahan;
3. Tidak dianggarkannya kegiatan JDIH di Kalurahan;
4. Tidak adanya SOP pengelolaan JDIH di Kalurahan;
5. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis pengelolaan web.
Hambatan hambatan tersebut berakibat :
1. Belum terintegrasikannya Web Produk Hukum Kalurahan dengan Web Jaringan
Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon Progo; dan
2. Tidak dikelolanya web produk hukum Kalurahan dengan baik.
Untuk memecahkan permasalahan dan/atau hambatan-hambatan dalam
Kegiatan Aksi Perubahan Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan dengan Web
Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon Progo dilakukan
langkah-langkah strategis berupa:
1. Melakukan koordinasi internal Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten
Kulon Progo untuk membangun kesamaan pandangan dan integritas bagi seluruh
pegawai terkait pembangunan 44ublic informasi daerah berupa Integrasi Web
Produk Hukum Kalurahan Dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum
(JDIH) Kabupaten Kulon Progo;

44
2. Menyiapkan dan memproses Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon
Progo tentang Pembentukan Tim Pelaksana Aksi Perubahan Integrasi Web
Produk Hukum Kalurahan Dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum
(JDIH) Kabupaten Kulon Progo;
3. Mengirimkan Surat ke Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon Progo
tentang permohonan integrasi web JDIH Desa dengan web JDIH Kabupaten Kulon
Progo;
4. Mengirimkan Surat Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon Progo untuk
dilaksanakan Bimbingan Teknis pengelolaan web di Kalurahan oleh Dinas
Kominfo;
5. Melakukan pemantauan dan monitoring terkait hasil integrasi web JDIH Desa
dengan web JDIH Kabupaten Kulon Progo;
6. Melakukan koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Kulon
Progo terkait upaya terjaminnya koneksi internet pada jaringan Sistem Informasi
Kalurahan tetap stabil;
7. Berkirim surat ke Kalurahan di Kabupaten Kulon Progo untuk menunjuk Pengelola
web/JDIH yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Lurah;
8. Mengirimkan Surat ke Kalurahan di Kabupaten Kulon Progo untuk mengalokasi
anggaran di Kalurahan yang digunakan untuk pengelolaan web Kalurahan;
9. Mengirimkan Surat ke Kalurahan di Kabupaten Kulon Progo untuk dibuat
Standart, Operasional dan Prosedur (SOP) terkait pengelolaan JDIH di Kalurahan
yang ditetapkan dengan Keputusan Lurah;
10. Melakukan Sosialisasi/ koordinasi ke Kalurahan terkait pengelolaan JDIH/web
Produk Hukum Kalurahan utamanya upload Produk Hukum Kalurahan.

B. Rencana Tindak Lanjut


Seluruh tahapan jangka pendek dari tabulasi kendali pelaksanaan aksi
perubahan Integrasi Web Produk Hukum Kalurahan dengan Web Jaringan
Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon Progo menunjukan fakta
bahwa tidak ada permasalahan yang menghambat inovasi kegiatan aksi perubahan.
Saat ini web produk hukum Kalurahan di Kabupaten Kulon Progo telah diintegrasikan
dengan web Jaringan Dokumentasi dan Produk Hukum (JDIH) Kabupaten.
Setelah selesai melaksanakan program enam puluh hari dalam tahapan jangka
pendek akan dilanjutkan upaya penyelesaian pekerjaan dan/atau penyempurnaan
hasil kegiatan pada jangka menengah dan panjang. Penyempurnaan ini bertujuan
agar pelayanan data produk hukum pada web Jaringan Dokumentasi dan Informasi

45
Hukum pada Bagian Hukum Kabupaten Kulon Progo semakin cepat, lengkap dan
akurat dan dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun berada sehingga dapat
memberikan kontribusi positif dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan 46ublic berbasis elektronik yang mendukung Smart City di
Kabupaten Kulon Progo sebagai implementasi pelayanan 46ublic untuk
menciptakan budaya pelayanan dengan pemanfaatan teknologo informasi.
Penyempurnaan hasil kegiatan pada jangka menengah dan panjang yang akan
dilakukan dalam penyempurnaan Aksi Perubahan adalah:

No Target Kegiatan

1. Target capaian jangka a. Melakukan optimalisasi kegiatan upload


menengah produk hukum kalurahan sehingga produk
hukum kalurahan yang terupload pada web
produk hukum kalurahan semakin lengkap
dan akurat;
b. Melakukan optimalisasi kegiatan upload
produk hukum kalurahan sehingga produk
hukum kalurahan yang terupload pada web
produk hukum kalurahan semakin lengkap
dan akurat;
c. Mendorong Pemerintah Kalurahan untuk
melengkapi sarana pendukung seperti ruang
khusus Jaingan Dokumentasi dan Informasi
Hukum, ruang baca, mesin 46ublic46 maupun
penambahan perangkat 46ublic46i;
d. Meningkatkan kemampuan pengelola
JDIH/web kalurahan melalui peningkatan
pendidikan/ketrampilan dengan
mengikutsertakan ke dalam diklat/kursus
berbasis teknologi informasi;
e. Melaksanakan lomba dan/atau penilaian
pelaksanaan pengelolaan JDIH dan web
produk hukum kalurahan antar kalurahan
tingkat Kabupaten sebagai bentuk
pengawasan dan apresiasi pelaksanaan.
46
Pengelolaan JDIH dan web produk hukum
kalurahan
2. Target Capaian Jangka a. Merevisi Peraturan Bupati Kulon Progo
Panjang Nomor 76 Tahun 2017 tentang Jaringan
Dokumentasi dan Informasi Hukum
Kabupaten Kulon Progo yang antara lain
menambahkan:
iii. Kewenangan Kapanewon sebagai
47ublic47ism47 dan/atau pengawas
pelaksanaan pengelolaan web produk
hukum Kalurahan;
iv. Kewajiban Kalurahan untuk mengupload
produk hukum kalurahan dalam web
produk hukum kalurahan.
b. Memisahkan web produk hukum
desa/kalurahan vang selama ini menjadi sub
web Sistem Informasi Desa (SID) menjadi
web mandiri berupa Jaringan Dokumentasi
dan Informasi Hukum Kalurahan guna
mendukung aktualisasi penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan 47ublic
berbasis elektronik yang mendukung
Smart City di Kabupaten Kulon Progo
sebagai implementasi pelayanan 47ublic
untuk menciptakan budaya pelayanan
dengan pemanfaatan teknologo
informasi.

47
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan kegiatan aksi perubahan berupa Integrasi Web Produk
Hukum Kalurahan dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH)
Kabupaten Kulon Progo maka dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Perubahan 48ublic48i dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
48ublic berbasis elektronik sangat diperlukan sehingga kegiatan Integrasi
Web Produk Hukum Kalurahan dengan Web Jaringan Dokumentasi Informasi
Hukum (JDIH) Kabupaten Kulon Progo sangat penting dan segera untuk dilakukan.
2. Seorang pemimpin harus mempu melakukan diagnose terhadap organisasi untuk
memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaannya.
3. Dalam melaksanakan tugas pekerjaan seorang pemimpin harus mampu
menciptakan inovasi dalam melakukan pelayanan 48ublic agar tercipta budaya
pelayanan yang efektif dan efisien.
4. Diperlukan integritas dari semua pemangku kepentingan dalam melaksanakan
inovasi/aksi perubahan.
5. Dalam menyelesaikan tahapan-tahapan dalam Pelaksanaan Aksi Perubahan maka
diperlukan ketrampilan komunikasi dan manajerial dari seorang Pemimpin.

B. Saran
1. Dalam menciptakan inovasi pelayanan 48ublic berbasis teknologi informasi harus
mempertimbangkan keberlanjutan dan manfaat dari penciptaan aplikasi untuk
menghindari terjadinya sampah aplikasi;
2. Pembangunan sitem pelayanan berbasis teknologi informasi harus mendapatkan
dukungan dari semua pihak dalam bentuk sumber daya manusia, sarana dan
prasarana maupun anggaran sehingga akan menjamin keberlanjutannya kegiatan
inovasi dalan aksi perubahan.
3. Diperlukan sosialisasi yang 48ublic untuk mempublikasikan aplikasi pelayanan
berbasis elektronik sehingga dapat diketahui dan dimanfaatkan masyarakat luas.

C. Pengalaman Pembelajaran
Dari kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan Dua tahun 2021
pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah daerah Istimewa Yogyakarta dapat
memperoleh pengalaman pembelajaran antara lain:

48
1. Meningkatkan jiwa nasionalisme dan 49ublic49ism bagi peserta sehingga sangat
bermanfaat untuk meningkatkan budaya pelayanan pemerintah.
2. Memperoleh peningkatan kemampuan bidang manajemen kepemimpinan berupa
integritas, kerjasama, komunikasi, sikap orientasi pada hasil, pelayanan 49ublic,
pengembangan diri dan orang lain, ketrampilan mengelola perubahan dan
pengambilan keputusan sehingga mendukung terciptanya pegawai yang profesinal,
dan akuntabel.
3. Menciptakan inovasi pelayanan di masing-masing instansi yang bermanfaat untuk
mewujudkan budaya pelayanan pemerintah berbasis teknologi informasi dalam
rangka mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

49
DAFTAR PUSTAKA

Anggara Wisesa. Integritas Moral Konteks Pengambilan Keputusan Etis (Volume 10


Number I 2011).
Mahardi, Dedi. Integritas Bangsaku. Jakarta: Elex Media Komputindo.2015
Pringle Phil, Top 10 Qualities of A Great Leader. Pennsylvania: Harrison House
Publishers. 2008
Minkes, A.L, et al (1999). Leadership and Business Ethic: Does It Matter Implication
for Management. The Journal of Business Ethic 20, 327-335
Covey Stephen.R, 1997, Principle Centered Leadership, Jakarta: Binarupa Aksara

Dahlan, Alwi, dkk. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

John Maxwell, Be a People Person, Interaksara, Batam, 1999.


------------------, Mengembangkan Kepemimpinan dalam Diri Anda, EQUIP, 2004.75
MODERNISASI, Volume 2, Nomor 2, Juni 2006
------------------, 17 Kualitas Seorang Pemain Tim Sejati, Interaksara, Batam, 2003.
-----------------, 21 Hukum Kepemimpinan, Interaksara, Batam, 2002.
-----------------, 21 Kualitas Kepemimpinan, Interaksara, Batam, 2001.
-----------------, Mengembangkan Kepemimpinan di Sekeliling Anda, Interaksara,
Batam, 1997.
Wahyu A. Rini, Efffective Leadership and Teaching Organization: Suatu Pendekatan
Sikap dan Perilaku : Kindai – Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Januari 2004 No. 1
Vol 1. ISSN : 1858-022X.

Wahyu A. Rini, Membangun Kepemimpinan Diri: Jurnal Ekonomi Modernisasi. Vol


1 Nomor 3 Oktober 2005. ISSN: 0216-373X.
Kouzes, Posner, Leadership Challenge, Erlangga, 2004.
Patricia Buhler, Management Skills, Prenada Media, 2004.
Tom Gorman, MBA Basic, Prenada Media, 2005.
Andrew J. Dubrin, Leadership, Prenada Media, 2005.
Soemarsono, Hariono, Teamwork Plus, LLB 2003.

Web
http://web.leadership-inc.co.id/integritas-kepemimpinan/

50
LAMPIRAN

51
BIODATA PESERTA

52
BIODATA PESERTA

Nama : Kurniawan Eka Nugraha, S.H., M.H.

Tempat/tgl lahir : Kulon Progo, 17 Desember 1974

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : RT. 05 RW. 03 Kalidengen II Kalidengen


Temon Kulon Progo

NIP : 19741217 199603 1001

Pangkat; Gol./Ruang : Penata; III/c

Jabatan : Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan


Sosialisasi Produk Hukum Pada Bagian
Hukum
Instansi : Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo

53
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183, Telepon (0274) 417704, Fax (0274)
411801 Website : http//diklat.jogjaprov.go.id, Email : diklat@jogjaprov.go.id

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN DUA TAHUN 2021
CATATAN HASIL PEMBIMBINGAN MENTOR
PADA TAHAP PENYUSUNAN RENCANA AKSI PERUBAHAN

Nama : Kurniawan Eka Nugraha, S.H., M.H.


No Presensi : 13 / PKP / II / 2021
: Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Sosialisasi Produk
Jabatan
Hukum pada Bagian Hukum
Instansi : Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo
No Contact : 081578701235
Judul Aksi Perubahan : INTEGRASI WEB PRODUK HUKUM KALURAHAN
DENGAN WEB JARINGAN DOKUMENTASI
INFORMASI HUKUM (JDIH) KABUPATEN KULON
PROGO
Nama Mentor : Muhadi, S.H., M.Hum.

Pelaksanan Konsultasi dengan Mentor


1. Hari, tanggal : Kamis, 06 Mei 2021
Kegiatan : Konsultasi berupa sharing, diskusi, konsultasi dengan
mentor terkait integrasi web Produk Hukum Kalurahan
dengan web JDIH Kabupaten.
Media : Pertemuan
Masukan : Segera dilaksanakan Inovasi Aksi Perubahan

Mentor

(Muhadi, S.H., M.Hum)

54
BUKTI KONSULTASI MENTOR

2. Hari, tanggal : Sabtu, 27 Mei 2021


Kegiatan : Konsultasi tindak lanjut inovasi dalam Aksi Perubahan
Media : Via Telepon
Masukan : Untuk dilanjutkan inovasiya.

Mentor

(Muhadi, S.H., M.Hum)

55
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Gunungsempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183, Telepon (0274) 417704, Fax (0274)
411801 Website : http//diklat.jogjaprov.go.id, Email : diklat@jogjaprov.go.id

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH


DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN DUA TAHUN 2021
CATATAN HASIL PEMBIMBINGAN COACH
PADA TAHAP PENYUSUNAN RENCANA AKSI PERUBAHAN

Nama : Kurniawan Eka Nugraha, S.H., M.H.


No Presensi : 13 / PKP / II / 2021
: Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Sosialisasi Produk
Jabatan
Hukum pada Bagian Hukum
Instansi : Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo
No Contact : 081578701235
Judul Aksi Perubahan : INTEGRASI 87 WEB PRODUK HUKUM KALURAHAN
DENGAN WEB JARINGAN DOKUMENTASI INFORMASI
HUKUM (JDIH) KABUPATEN KULON PROGO
Nama Coach : Ulis Sulistiyanto, ST, M.Pd.

Pelaksanan Konsultasi dengan Coach

Paraf
No Hari/Tgl Kegiatan Output Tanggapan Coach
Coach
1. Jumat, Konsultasi Karangka Diperbaiki
04/06/2021 Draft LAP Penulisan Bab I –
Bab IV

2. Jumat, Konsultasi Perbaikan Bab I – Diperbaiki


06/06/2021 Draft LAP Bab IV

3. Senin, Konsultasi Pertajam Bab II Diperbaiki


15/06/2021 Draft LAP

56
Jumat, 04-06-2021

Jumat, 01-06-2021

57
Senin, 14 Juni 2021

58
59
BERITA ACARA SEMINAR
RENCANA AKSI PERUBAHAN

60
61
62
CATATAN HASIL SEMINAR
RENCANA AKSI PERUBAH

63
64
65
66
67
68
SLIDE PRESENTASI SEMINAR
AKSI PERUBAHAN

69
70
71
72
https://youtu.be/QbQVgbFoPnU

73
KOMITMEN TINDAK LANJUT
AKSI PERUBAHAN

74
75
76

Anda mungkin juga menyukai