Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (LPK)

KULIAH KERJA NYATA TIM 1 TAHUN 2021

KELURAHAN/DESA : BANTUL
KECAMATAN : BANTUL
KABUPATEN : BANTUL

Disusun Oleh :

Nama : Azizah Dewi Suryaningsih


NIM : 21040117140050

PUSAT PELAYANAN KULIAH KERJA NYATA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG 2021
HALAMAN PENGESAHAN
LPK DESA

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tim I Tahun 2021 yang berlokasi di Desa Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten
Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya kepada:
1. Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T. selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro.
2. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng. selaku kepala Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata
(P2KKN)
3. Hendrik Anggi Setyawan, S.Pi., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Nyata.
4. Bapak Supriyadi selaku Lurah Desa Bantul dan Bapak Yulianto selaku Kepala
Pedukuhan Pedak - Bantul Warung yang telah memberikan izin kegiatan.
5. Bapak Sriyono selaku Ketua RT01, Bantul Warung yang telah mendukung
keberjalanan program.
6. Semua pihak yang telah membantu keberjalanan program dan penyusunan laporan ini,
tetapi tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) ini masih
belum sempurna. Oleh karenanya, segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.
Penulis berharap semoga Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Tim I Desa Bantul Tahun 2021 ini dapat memberikan manfaat dan sumbangsih positif bagi
seluruh pihak.

Bantul, 10 Februari 2021

Azizah Dewi Suryaningsih

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................... i
LPK DESA.................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Gambaran Umum Lokasi KKN ..................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan Laporan ......................................................................................... 3
C. Metode Pelaksanaan ....................................................................................................... 3
D. Sistematika Pembahasan ................................................................................................ 5
BAB II BIDANG PERMASALAHAN ..................................................................................... 6
A. Identifikasi Permasalahan .............................................................................................. 6
B. Penentuan Prioritas Permasalahan ................................................................................. 8
C. Rencana Penyelesaian Masalah.................................................................................... 11
BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN ...................................................... 13
A. Program Keilmuan atau Monodisiplin ......................................................................... 13
1. Program I : Perencanaan Pencegahan Penyebaran COVID-19 Pada Pusat Perdagangan
Tradisional di Pasar Bantul ............................................................................................ 13
2. Program II : Sosialisasi dan Kampanye Pemanfaatan Ruang Terbuka Pada Hunian
Masyarakat sebagai Pendukung Ketahaan Pangan ......................................................... 16
B. Program Lainnya .......................................................................................................... 18
1. Program I : Edukasi Masyarakat dalam Menyikapi Pandemi “COVID-19 Hacks” .... 18
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 21
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 21
B. Rekomendasi ................................................................................................................ 21
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 23
1. Jadwal Kegiatan/ Program Kerja ................................................................................. 23
2. Peta Wilayah KKN ....................................................................................................... 24
3. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Bantul ........................................................... 26
4. Dokumentasi Kegiatan ................................................................................................. 27
5. Reportase Kegiatan ...................................................................................................... 30
6. Publikasi Pada Media Elektronik ................................................................................. 31
7. Link Publikasi Kegiatan Berkala ................................................................................. 32

iii
8. Luaran Program Perencanaan Pencegahan dan Penanganan Penyebaran COVID-19
Pada Kawasan Perdagangan Tradisional di Pasar Bantul ............................................ 33
9. Luaran Program Sosialisasi dan Kampanye Pemanfaatan Ruang Terbuka Hunian
sebagai Pendukung Ketahanan Pangan ........................................................................ 38
10. Luaran Program Edukasi Masyarakat dalam Menyikapi Pandemi - “COVID-19 Hacks”
...................................................................................................................................... 40
11. Keterangan Bebas Masalah .......................................................................................... 42

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Lokasi KKN


Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Undip Tahun 2021 yang mengusung konsep “pulang
kampung” ini dilakukan secara mandiri pada lingkungan tempat tinggal masing-masing
mahasiswa. Adapun dalam hal ini, lokasi KKN berada di wilayah kediaman penulis, yaitu
Desa Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Fokus utama pelaksanaan program berada di kawasan pusat perdagangan
Pasar Bantul dan permukiman masyarakat perkotaan di RT01 Pedukuhan Pedak-Bantul
Warung. Oleh karena wilayah tersebut termasuk ke dalam zona merah COVID-19 sejak
awal bulan Januari 2021, maka pembatasan lingkup lokasi dilakukan untuk meminimalkan
interaksi antar masyarakat dalam jumlah besar dengan tetap mempertimbangkan isu terkini
yang perlu diselesaikan.
Dalam perkembangan wilayahnya, Desa Bantul merupakan pusat aktivitas masyarakat
sekaligus menjadi pusat pemerintahan tingkat kecamatan maupun kabupaten. Terdapat
pusat kawasan perdagangan, yaitu Pasar Bantul, yang berada di Pedukuhan Kurahan.
Selain itu, Desa Bantul juga dilintasi oleh jalan kolektor primer yang membentang dari
utara ke selatan dan menjadi jalur penghubung utama wilayah, yaitu Jalan Bantul. Lokasi
yang strategis juga didukung oleh keberadaan fasilitas umum dan ruang publik skala
kabupaten, seperti Masjid Agung Manunggal Bantul dan alun-alun yang disebut Paseban
Bantul. Gedung-gedung perkantoran, seperti bank, serta deretan pertokoan dan swalayan
juga memenuhi ruang fisik wilayah. Akibatnya, pergerakan atau mobilitas dan interaksi
antar individu pada kawasan perkotaan tersebut menjadi pemandangan klasik yang selalu
dapat dilihat setiap harinya.
Pelaksanaan program pertama difokuskan pada kawasan pusat perdagangan tradisional,
yaitu Pasar Bantul yang berdiri di atas tanah pemerintah seluas 27.714 m2. Lokasinya
berada di Pedukuhan Kurahan, Desa Bantul yang mana merupakan pusat pemerintahan
sekaligus pusat aktivitas perekonomian. Adapun bangunannya berada di tepi barat jalan
kolektor primer, yaitu Jalan Bantul. Oleh karena lokasinya yang sangat strategis, Pasar
Bantul berkembang menjadi salah satu kawasan perdagangan terbesar di Kabupaten
Bantul. Tempat transaksi jual-beli tersebut terdiri dari tiga lantai sekaligus bangunan induk
dan satu lantai pada lapak dagang. Adapun pada bangunan induk, lantai dasar digunakan
sebagai ruko sebanyak 12 ruang yang menghadap ke jalan raya dan beberapa los di dalam
gedung, lantai dua sebagai pusat kuliner dengan 22 kios yang beroperasi sejak siang hingga

1
malam, serta lantai tiga sebagai coworking space. Sedangkan pada lapak dagang di luar
bangunan induk, terdapat setidaknya 1.700-an pedagang yang menempati los maupun
ruang yang masih kosong. Tidak jarang pula pedagang memilih untuk mendirikan lapak
di bahu jalan agar mudah diakses oleh pembeli. Karena menjajakan berbagai barang primer
hingga sekunder dan tersier, Pasar Bantul merupakan alternatif utama bagi masyarakat di
Kabupaten Bantul yang ingin memenuhi kebutuhan hidup dengan harga terjangkau dimana
jumlah pembeli rata-rata mencapai 1.500-2.000 orang per hari.
Tidak jauh dari Pasar Bantul, pelaksanaan program kedua berlokasi di kawasan
permukiman masyarakat perkotaan, yaitu RT01 Pedukuhan Pedak-Bantul Warung,
Bantul. Permukiman tersebut berada di tepi timur Jalan Bantul yang mana tepat
bersebrangan dengan Pasar Bantul. Berada di jantung kawasan perkotaan, permukiman
seluas ±15.936 m2 tersebut dihuni oleh kurang lebih 48 Kepala Keluarga (KK) dan
didominasi oleh usia produktif (15-64 tahun). Jumlah total penduduk sebanyak 159 jiwa
yang terdiri dari 88 orang perempuan dan 71 orang laki-laki diantaranya lansia sebanyak
21 orang. Adapun mayoritas pemanfaatan lahannya tidak hanya sebagai hunian, melainkan
juga menjadi sumber pendapatan masyarakat setempat dengan membuka warung atau
toko, tempat makan, hingga industri rumahan. Mata pencaharian sebagian besar penduduk
berada di sektor informal, yaitu perdagangan dan jasa serta pegawai pemerintah maupun
perusahaan swasta. Kawasan permukiman tersebut memiliki kurang lebih 59 unit
bangunan baik yang digunakan sebagai rumah, campuran antara rumah dan tempat usaha,
maupun toko dan ruko. Bangunan tertata rapi dengan kepadatan sedang yang dibangun
mengikuti jalan utama selebar 3 meter yang berfungsi sebagai jalan kolektor sekunder.
Meskipun lokasinya begitu strategis, tetapi disana tidak tersedia fasilitas umum, seperti
balai warga maupun pos ronda, melainkan hanya lapangan voli sebagai tempat olahraga
dan kegiatan masyarakat dengan ukuran 9 x 18 meter. Namun demikian, fasilitas umum
terdekat berada di RT02 dan RT03, diantaranya balai pertemuan, posyandu, masjid, dan
Sekolah Dasar (SD), sehingga masih sangat terjangkau oleh warga RT01. Fasilitas
pendidikan lain, seperti Taman Kanak-kanak (TK) juga masih terjangkau oleh masyarakat
walaupun berada di lain pedukuhan. Ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) pada
kawasan permukiman tersebut sangat terbatas dimana hanya berasal dari halaman atau
pekarangan rumah warga yang dimanfaatkan sebagai tempat dengan rata-rata luasan
sebesar 54 m2. Keterbatasan ruang terbuka hijau (RTH) pada kawasan permukiman
masyarakat kota ini juga menjadi salah satu latar belakang dari program yang dilaksanakan
dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.
2
B. Maksud dan Tujuan Laporan
Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) ini disusun sebagai hasil pelaksanaan kegiatan
selama menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bantul, Kecamatan Bantul,
Kabupaten Bantul tepatnya pada kawasan pusat perdagangan tradisional Pasar Bantul di
Pedukuhan Kurahan dan kawasan permukiman warga RT01 Pedukuhan Pedak-Bantul
Warung. Maksud dari penulisan laporan ini adalah bentuk pertanggungjawaban atas
penyelenggaraan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Tahun 2021 sebagai wujud
implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya terkait pengabdian
masyarakat. Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini adalah
sebagai berikut.
1. Memberikan gambaran umum mengenai wilayah penyelenggaraan kegiatan KKN
di Desa Bantul, Kecamatan Bantul, khususnya pada kawasan perdagangan
tradisional Pasar Bantul di Pedukuhan Kurahan dan kawasan permukiman warga
RT01 Pedukuhan Pedak-Bantul Warung.
2. Menjabarkan hasil analisis permasalahan dan rencana penyelesaiannya pada
wilayah penyelenggaraan kegiatan KKN di Desa Bantul, khususnya Pasar Bantul
dan RT01 Pedukuhan Pedak-Bantul Warung.
3. Menjelaskan gambaran realisasi beserta luaran dari kegiatan KKN yang telah
dilaksanakan di Desa Bantul, khususnya Pasar Bantul dan RT01 Pedukuhan Pedak-
Bantul Warung.
C. Metode Pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan akademik bagi mahasiswa penempuh
program pendidikan sarjana (S1) yang bersifat kurikuler dan interdisipliner (Peraturan
Rektor Universitas Diponegoro Nomor 15 Tahun 2017). Adapun dalam pelaksanaan KKN
Tim 1 Tahun 2021 ini, konsep pulang kampung diusung sebagai respon atas kondisi
penyebaran virus corona (pandemi COVID-19) yang sedang melanda guna mendorong
mahasiswa untuk terjun langsung dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di
lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karenanya, serangkaian metode pelaksanaan
digunakan untuk memaksimalkan kinerja dengan rincian sebagai berikut.
1. Survei Pendahuluan
Pada awal pelaksanaan kegiatan, pengenalan kondisi wilayah KKN perlu dilakukan
melalui survei pendahuluan. Survei diawali dengan pencarian informasi secara
daring dengan laman pencarian Google. Selanjutnya, dilakukan observasi secara
makro di wilayah Desa Bantul sebagai bentuk verifikasi dan melengkapi informasi.
3
Berdasarkan hasil pengamatan langsung, diskusi dengan Lurah Desa Bantul, serta
wawancara secara acak (random) kepada masyarakat, maka didapati berbagai
informasi terkait kondisi fisik, ekonomi, hingga sosial dan budaya masyarakat.
Informasi yang telah diperoleh kemudian diolah agar memiliki makna.
2. Analisis Potensi dan Masalah
Data atau informasi yang telah dikumpulkan, baik secara sekunder maupun primer,
kemudian ditelaah dengan metode analisa deskriptif untuk mengidentifikasi
sekaligus menginterpretasikan informasi yang telah didapatkan. Setelahnya, dilakukan
analisis potensi dan masalah sebagai nilai utama yang digali, sehingga dapat menjadi
landasan dari pelaksanaan program KKN.
3. Perumusan Gagasan atau Ide Program
Gagasan atau ide program yang dilaksanakan dalam kegiatan KKN telah ditetapkan
ruang lingkupnya, yaitu sesuai dengan tema utama dan terdiri dari dua program
monodisiplin, diantaranya berkaitan dengan upaya pencegahan maupun
penanganan COVID-19 serta pendukung pembangunan berkelanjutan (sustainable
development goals).
4. Penetapan Program
Program yang telah dirumuskan dan telah dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing kemudian ditetapkan. Adapun rincian rencana pelaksanaan program
dituliskan dalam Proposal Kegiatan Mahasiswa dan diajukan kepada Lurah Desa
Bantul sebagai mitra utama.
5. Pelaksanaan Program
Program dilaksanakan sesuai dengan Proposal Kegiatan Mahasiswa yang telah
disetujui oleh dosen pembimbing dan Lurah Desa Bantul. Dalam hal ini,
pelaksanaan program dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan
COVID-19 dan meminimalkan interaksi bersama masyarakat dalam jumlah
banyak. Oleh karenanya, program pertama yang berlokasi di Pasar Bantul
mengutamakan data pengamatan langsung dan telaah data sekunder. Sedangkan
program kedua menggunakan metode sosialisasi langsung dari rumah ke rumah
(door to door). Adapun tata cara pelaksanaan program juga telah dikaji sebelumnya
dengan melihat kondisi eksisting lokasi serta dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing, Lurah Desa Bantul, serta Ketua RT01. Dengan demikian, diharapkan
keberjalanan program dalam kegiatan KKN Pulang Kampung ini tetap efektif dan
tidak menimbulkan risiko yang tinggi terhadap penularan virus corona.

4
D. Sistematika Pembahasan
Pembahasan hasil pelaksanaan kegiatan dalam laporan ini akan terbagi ke dalam
beberapa bab dan sub bab sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum lokasi KKN yang berada di Desa
Bantul, khususnya Pasar Bantul dan permukiman warga RT01 Pedukuhan Pedak-Bantul
Warung, maksud dan tujuan laporan, metode pelaksanaan, serta sistematika pembahasan
yang dituliskan dalam Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK).
BAB II BIDANG PERMASALAHAN
Bab ini membahas penjabaran terkait identifikasi permasalahan wilayah, penentuan
prioritas permasalahan yang akan diselesaikan, serta rencana penyelesaian masalah yang
mana merupakan landasan dari keberjalanan program.
BAB III REALISASI KEGIATAN KKN
Pembahasan realisasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan dijelaskan pada bab ini
dimana terbagi ke dalam dua program utama dan satu program tambahan. Dalam
penjelasannya, akan dibahas mengenai deskripsi kegiatan, latar belakang, tujuan, sasaran,
waktu pelaksanaan, dana yang telah dikeluarkan, hasil yang dicapai, tindak lanjut, serta
faktor pendukung dan penghambat dari keberjalanannya.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini akan dituliskan mengenai kesimpulan yang ditarik berdasarkan telaah kondisi
lokasi KKN, identifikasi permasalahan, dan realisasi kegiatan yang telah dijabarkan
sebelumnya. Selain itu, dijelaskan pula terkait rekomendasi dengan harapan dapat
menyempurnakan hasil yang dicapai dalam laporan ini.
LAMPIRAN
Selain pembahasan pada empat bab utama, dituliskan pula lampiran yang berisikan data
pendukung dan administrasi kegiatan KKN, diantaranya jadwal kegiatan/ program kerja,
peta Kelurahan/Desa Bantul, struktur organisasi pemerintahan Kelurahan/Desa Bantul,
dokumentasi kegiatan, publikasi pada media, surat izin meninggalkan lokasi, serta luaran
dari kedua program utama yang telah dijalankan.

5
BAB II BIDANG PERMASALAHAN

A. Identifikasi Permasalahan
Sebelum melakukan perencanaan program, identifikasi permasalahan secara makro
yang terjadi di Desa Bantul terutama terkait dengan penyebaran virus corona dan
menyangkut aspek dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development
goals). Setelahnya dilakukan pengerucutan lokasi yang dimana akan menjadi fokus pada
pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Hasil identifikasi permasalahan makro
wilayah yang didapatkan melalui sumber data sekunder maupun pengamatan langsung
dalam survei pendahuluan adalah sebagai berikut.

Gambar 1 Peta Permasalahan Wilayah Makro di Desa Bantul


Sumber: Hasil Analisis, 2021

Identifikasi permasalahan makro wilayah menunjukkan bahwa Desa Bantul sebagai pusat
pemerintahan, baik tingkat kecamatan maupun kabupaten, serta merupakan pusat kegiatan
perekonomian masyarakat memiliki risiko yang cukup tinggi dalam penyebaran COVID-
19. Setelah ditetapkan menjadi zona merah penyebaran COVID-19 sejak awal bulan Januari
2021 lalu, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, seperti pembatasan akses (lockdown)
pada gedung perkantoran, alun-alun, maupun pusat perdagangan. Selain itu, penyediaan
tempat cuci tangan dan patroli oleh tim Satuan Gugus Penanganan COVID-19 juga
digencarkan. Namun demikian, hingga saat ini pertambahan jumlah kasus positif masih
terus meningkat. Selain itu, permasalahan di luar isu COVID-19 yang juga menjadi masalah
penting adalah terkait alih fungsi lahan produktif menjadi lahan terbangun, sehingga
berdampak pada berkurangnya ruang terbuka hijau di Desa Bantul. Terlebih lagi, lokasi
6
yang strategis dan mudah diakses menjadikan peluang pertambahan jumlah penduduk dan
peningkatan kebutuhan hunian, sehingga memiliki dampak berkepanjangan terhadap
ketahanan pangan yang seharusnya dapat dihasilkan oleh sawah maupun kebun setempat.
Adapun sebagian besar pemanfaatan lahan merupakan kawasan permukiman yang padat
juga berpengaruh terhadap ketersediaan ruang terbuka pada skala lingkungan. Dari sisi
kondisi ekonomi, sebagian besar penduduk bermata pencaharian di sektor informal maupun
menjadi pegawai di kantor pemerintahan. Hal tersebut didukung oleh profil Desa Bantul
yang mana menjadi pusat perkantoran sekaligus pusat perdagangan.
Selain permasalahan makro wilayah yang telah diidentifikasi sebelumnya, berikut ini
merupakan identifikasi permasalahan mikro yang berhubungan dengan kondisi eksisting
masyarakat di Desa Bantul.
1. Kurangnya kesadaran dan kesigapan masyarakat terkait ancaman penyebaran
COVID-19 yang semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya
kebiasaan menerapkan cuci tangan di tempat umum, seperti pasar dan alun-alun,
padahal sudah tersedia fasilitas yang memadai, serta masih banyak masyarakat
yang melepaskan masker saat di luar rumah.
2. Mudahnya termakan hoaks yang berasal dari informasi berantai melalui media
sosial, seperti whatsapp group, sehingga menyebabkan kepanikan. Fenomena ini
masih terjadi dan dapat dilihat secara langsung, meskipun tidak semua masyarakat
mudah mempercayai, tetapi kebiasaan masyarakat yang dominan memiliki ikatan
sosial kuat memudahkan informasi menyebar tanpa ada verifikasi sebelumnya.
3. Kurang maksimalnya penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) akibat
desakan kebutuhan ekonomi dalam pemenuhan hidup masyarakat. Fenomena ini
juga terjadi di berbagai wilayah, sehingga aktivitas terutama pada bidang
perdagangan dan jasa harus berjalan seperti biasa akibat desakan tersebut. Secara
jelas, fenomena ini dapat dilihat di kawasan pusat perdagangan area Pasar Bantul.
4. Pendapatan terutama pada masyarakat yang bekerja di sektor informal, cenderung
menurun akibat pandemi dan berbagai kebijakan pemerintah, seperti PSBB.
Terlebih lagi, di Desa Bantul terdapat banyak UMKM yang mana mulai menurun
omsetnya sejak tahun 2020 lalu.
5. Belum terdapat solusi bagi perbaikan kualitas pendidikan akibat penerapan Work
form Home (WFH) yang metode belajar secara daring. Meskipun akses internet di
Desa Bantul tergolong baik, tetapi penduduk usia sekolah cenderung memilih
bermain di luar tanpa penerapan protokol kesehatan dibandingkan belajar di rumah.
7
B. Penentuan Prioritas Permasalahan
Berdasarkan hasil analisis sederhana pada sub bab identifikasi permasalahan,
selanjutnya didapatkan dua isu utama dimana sesuai dengan klaster disiplin ilmu yang
digeluti oleh mahasiswa, yaitu Kluster Saintek – Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota serta
penurunan tema besar terkait pencegahan penyebaran COVID-19 dan pendukung
pembanguan berkelanjutan. Tiga isu utama yang diangkat adalah sebagai berikut.
1. Meningkatnya risiko penularan dan penyebaran virus corona pada kawasan pusat
perdagangan akibat minimnya tindakan pencegahan.
2. Berkurangnya lahan terbuka hijau akibat peningkatan alih fungsi lahan yang
berdampak pada ketahanan pangan.
3. Kepanikan pada masyarakat yang muncul karena simpang siur informasi mengenai
COVID-19 akibat minimnya pemahaman dan edukasi.
Berdasarkan skala prioritas dan urgensi permasalahan dari ketiga isu tersebut, maka dua isu
pertama akan diprioritaskan menjadi program utama sedangkan satu lainnya menjadi
program tambahan. Berikut merupakan detail permasalahan yang diselesaikan melalui
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
1. Meningkatnya risiko penularan dan penyebaran virus corona pada kawasan pusat
perdagangan akibat minimnya tindakan pencegahan.
Kawasan perdagangan di Desa Bantul terbagi menjadi dua, yaitu modern dan
tradisional. Adapun pada kawasan modern, seperti swalayan telah diterapkan berbagai
protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu pada pintu masuk, mewajibkan
pengunjung mencuci tangan dan memakai masker, menjaga jarak, dan memecah
kepadatan antrian dengan sistem kasir berderet. Namun demikian, lain halnya dengan
pasar tradisional yang hanya memiliki fasilitas tempat cuci tangan, tetapi sebagian besar
pengunjung cenderung tidak menerapkan cuci tangan sebelum masuk area
perdagangan. Fenomena tersebut dapat terlihat jelas di area Pasar Bantul yang
merupakan salah satu pusat perdagangan tradisional terbesar di Kabupaten Bantul.
Pada 9 Juli 2020, WHO merilis sebuah pernyataan resmi terkait perkembangan
penelitian terhadap COVID-19 melalui laman publikasi who.int yang berjudul
“Transmission of SARS-CoV-2: Implication for Infection Prevention Precautions”
yang mengungkapkan bahwa penularan virus corona juga dapat terjadi melalui udara
atau airbone[1]. Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta,

1 World Health Organization. (2020). Transmission of SARS-CoV-2: Implication for Infection Prevention Precautions. dalam
www.who.int/publications/

8
Heroe Poerwadi (2020), juga menyatakan bahwa dari hasil pelacakan yang telah
dilakukan, terdapat fakta bahwa sebagian besar penyebaran wabah diyakini masuk
melalui kontak pada tempat umum[2]. Berdasarkan kedua fakta tersebut, maka interaksi
dan pergerakan yang massif dari pedagang maupun pembeli di Pasar Bantul memiliki
risiko tinggi dalam penyebaran virus corona. Apabila dibandingkan dengan alun-alun
yang mana hanya buka pada malam hari dengan jumlah pedagang tidak lebih dari 100
orang serta jumlah pengunjung yang juga hanya mencapai kurang dari 500 orang, maka
tingkat risiko di Pasar Bantul akan lebih tinggi. Selain itu, upaya yang diberikan oleh
pemerintah adalah membatasi jam kunjung yang mana akan meningkatkan kepadatan
pada jam tertentu. Terlebih lagi, belum ada upaya penjagaan yang rutin dan juga tidak
ada pemecahan titik kepadatan, sehingga kerumunan dan kepadatan maksimal tidak
dapat dihindari. Hal tersebut juga dipacu oleh area parkir yang memakan badan jalan,
sehingga menyebabkan penyempitan akses keluar masuk serta meningkatkan volume
kerumunan akibat kemacetan. Dengan mempertimbangkan jumlah pedagang yang
mencapai lebih dari 1.700 orang dan pembeli kurang lebih 1.500 orang per harinya serta
berasal dari berbagai penjuru daerah, maka pencegahan penyebaran COVID-19 di Pasar
Bantul menjadi isu utama yang diselesaikan melalui pelaksanaan program KKN sesuai
dengan bidang ilmu mahasiswa.
2. Berkurangnya lahan terbuka hijau akibat peningkatan alih fungsi lahan yang berdampak
pada ketahanan pangan.
Lahan merupakan sumber daya yang kuantitasnya tetap, tetapi permintaannya
semakin meningkat seiring dengan keberjalanan waktu dan pertambahan jumlah
penduduk. Desa Bantul merupakan kawasan pusat perkotaan sekaligus menjadi pusat
perekonomian dan pemerintahan di Kabupaten Bantul. Setiap tahunnya, alih fungsi
lahan produktif menjadi lahan terbangun semakin marak terjadi. Dampak
berkepanjangan daripada itu adalah berkurangnya sumber daya pangan lokal dan ruang
terbuka hijau. Terlebih lagi, sebagian besar kawasan pusat permukiman yang tergolong
padat tidak memiliki ruang terbuka hijau (RTH) lingkungan akibat tidak adanya
perencanaan. Potret kawasan permukiman warga RT01 Pedukuhan Pedak-Bantul
Warung, Desa Bantul yang berada di pusat perkotaan Kabupaten Bantul dapat menjadi
salah satu bukti minimnya lahan produktif maupun ruang terbuka hijau yang tersisa.
Kebutuhan pangan hanya mengandalkan pasar yang mana sebagian besar pasokannya

2 Ramadhan, Azka. 2020. Pemkot Yogya Maksimalkan Pelacakan Riwayat Kontak Pasien untuk Putus Penularan COVID-19. dalam
www.jogja.tribunnews.com

9
berasal dari luar wilayah Desa Bantul. Padahal, kebutuhan pangan yang semakin
meningkat akan berbanding lurus dengan naiknya kebutuhan pemanfaatan lahan
produktif[3]. Dengan demikian, fenomena alih fungsi lahan tersebut dapat
mempengaruhi ketahanan pangan yang mana merupakan indikator pokok dalam
penentu kesejahteraan masyarakat.
Tidak terlepas dari urgensi permasalahan lahan produktif yang kian menurun, pada
era pandemi COVID-19, penerapan kebijakan penanganan COVID-19 berupa penjagaa
jarak (physical distancing) hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
menyebabkan masalah ketersediaan pangan dan juga fluktuasi harga bahan pokok yang
terjadi pada berbagai daerah, khususnya di Indonesia[4]. Adapun permasalahan tersebut
terjadi terutama pada kegiatan produksi dan distribusi yang turut mendorong
permasalahan terkait konsumsi. Sejalan dengan hal tersebut, meminimalkan kontak
langsung dalam kegiatan transaksi jual-beli jugga menjadi pekerjaan utama. Oleh
karena pangan merupakan kebutuhan pokok dan penentu hajat hidup orang banyak,
maka forum global mencetuskan tujuan bersama melalui Sustainable Development
Goals (SDGs) yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030 yang mana pada tujuan
kedua mencakup aspek “zero hunger” untuk memastikan ketiadaan kasus kelaparan
dan setiap individu mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Sejalan dengan itu,
program KKN mengangkat isu ketahanan pangan tersebut agar dapat diselesaikan
dengan penerapan disiplin ilmu yang digeluti oleh mahasiswa.
3. Kepanikan pada masyarakat yang muncul karena simpang siur informasi mengenai
COVID-19 akibat minimnya pemahaman dan edukasi.
Media komunikasi online merupakan salah satu perangkat yang tengah
berkembang saat ini. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah dan
disebarluaskan hanya melalui media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instragram,
Whatsapp Group, dan Line. Salah satu dampak pandemi COVID-19 yang dapat
dirasakan adalah pembatasan interaksi langsung dan pengoptimalan komunikasi online,
sehingga masyarakat dapat saling terhubung tanpa perlu mengadakan pertemuan
maupun agenda serupa yang sebelumnya telah menjadi kebiasaan sosial dan
membudaya. Namun demikian, peralihan era digitalisasi ini juga menimbulkan banyak
kesalahpahaman dimana media sosial tidak memiliki sistem pemilahan informasi,

3 Haryono. 2013. Strategi Kebijakan Kementrian Pertanian dalam Optimalisasi Lahan Suboptimal Mendukung KEtahanan Pangan Nasional.
Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal “Intensifikasi Pengelolaan Lahan Suboptimal dalam Rangka Mendukung Kemandirian
Pangan Nasional”. Palembang 20-21 September 2013.
4
Gloria. 2020. Pandemi COVID-19 Memunculkan Kompleksitas Masalah Pangan. dalam www.ugm.ac.id

10
sehingga sangat memungkinkan untuk masyarakat mengakses informasi yang tidak
kredibel dan belum terverifikasi. Adapun sistem satu data juga belum dapat diterapkan
sepenuhnya oleh pemerintah, baik pada tingkat daerah maupun pusat, terutama dalam
penanganan dan pemantauan kasus COVID-19.
Warga RT01 Pedukuhan Pedak-Bantul Warung sebagai salah satu contoh
kelompok masyarakat yang mengandalkan whatsapp group sebagai pusat informasi.
Namun demikian, seringkali masih banyak warga yang mengirimkan informasi dengan
tanpa mencantumkan sumber ataupun tidak jelas asalnya. Hal tersebut dikarenakan
minimnya pemahaman dan edukasi terkait perolehan dan penyebaran informasi yang
benar. Dampaknya adalah kepanikan dan kecemasan yang menyelimuti warga. Oleh
karenanya, isu ini mendasari salah satu program tambahan dalam kegiatan KKN.
C. Rencana Penyelesaian Masalah
Setelah memilih prioritas permasalahan dan merumuskan isu utama yang diterapkan
sebagai dasar keberjalanan program KKN, maka dilakukan perencanaan dalam penyelesaian
masalah tersebut. Berikut ini adalah rencana penyelesaian masalah utama di Desa Bantul.
Tabel 1 Rencana Penyelesaian Masalah

Permasalahan/ Isu
No. Rencana Penyelesaian
Prioritas
1. Meningkatnya risiko Program Monodisiplin I : “Perencanaan Pencegahan
penularan dan Penyebaran COVID-19 Pada Pusat Perdagangan
penyebaran virus Tradisional di Pasar Bantul”
corona pada kawasan Penyusunan produk perencanaan pencegahan penyebaran
pusat perdagangan virus corona yang berfokus pada pusat aktivitas
akibat minimnya perdagangan tradisional di Pasar Bantul dengan
tindakan mempertimbangkan kondisi eksisting dan tatanan baru
pencegahan. dalam penerapan protokol kesehatan era COVID-19. Data
dasar didapatkan berdasarkan observasi dan telaah pustaka.
Dengan adanya program tersebut, diharapkan produk
perencanaan dapat menjadi masukan bagi pemangku
kebijakan dalam upaya pencegahan maupun penanganan
pandemi COVID-19, khususnya pada pusat perdagangan
di Pasar Bantul.

11
Permasalahan/ Isu
No. Rencana Penyelesaian
Prioritas
2. Berkurangnya lahan Program Monodisiplin II : “Sosialisasi dan Kampanye
terbuka hijau akibat Pemanfaatan Ruang Terbuka Pada Hunian
peningkatan alih Masyarakat sebagai Pendukung Ketahaan Pangan”
fungsi lahan yang Kegiatan sosialisai dan kampanye kepada masyarakat yang
berdampak pada tinggal di kawasan permukiman perkotaan RT01
ketahanan pangan. Pedukuhan Pedak-Bantul Warung untuk mendorong
semangat dan motivasi dalam memanfaatkan ruang terbuka
pada hunian/ rumah sebagai tempat bercocok tanam yang
produktif. Dengan adanya program tersebut, diharapkan
masyarakat dapat terdorong untuk mampu memanfaatkan
lahan terbuka pada setiap rumah dan turut menjaga
ketahanan pangan dari lingkup terkecilnya, sehingga
mendukung tujuan kedua dalam Sustainable Development
Goals (SDGs).
3. Kepanikan pada Program Lainnya : “Edukasi Masyarakat dalam
masyarakat yang Menghadapi Kepanikan Akibat Pandemi COVID-19”
muncul karena Kegiatan edukasi kepada masyarkat yang tinggal di RT01
simpang siur Pedukuhan Pedak-Bantul Warung untuk memberikan
informasi mengenai arahan dalam menyikapi kondisi terkini akibat pandemi
COVID-19 akibat COVID-19, terutama untuk mencegah kepanikan yang
minimnya disebabkan oleh berbagai informasi di media sosial. Dengan
pemahaman dan adanya edukasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih
edukasi. tenang dan mampu menjalankan aktivitas dengan tetap
berfikir positif dan menjadi produktif meskipun terdapat
berbagai batasan.
Sumber: Hasil Analisis, 2021

12
BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

A. Program Keilmuan atau Monodisiplin


1. Program I : Perencanaan Pencegahan Penyebaran COVID-19 Pada Pusat
Perdagangan Tradisional di Pasar Bantul
Penyusunan produk perencanaan membutuhkan data utama
yang berupa analisis kondisi eksisting berdasarkan
pengamatan langsung pada kawasan perdagangan
tradisional di Pasar Bantul. Data yang dibutuhkan bersifat
keruangan dan analisis deskriptif yang menyertainya. Detail
kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Melakukan survei awal lokasi dan observasi kondisi
Pasar Bantul.
b. Mengidentifikasi potensi dan masalah yang berkaitan
dengan penyebaran COVID-19.
c. Melakukan kajian teoritis terkait penyebaran virus
corona serta analisis kondisi eksisting Pasar Bantul
dengan pendekatan deskriptif.
d. Merumuskan skema pencegahan dan penanganan
a. Deskripsi Kegiatan
COVID-19 pada kawasan pusat perdagangan di Pasar
Bantul berdasarkan hasil analisis.
e. Drafting modul perencanaan yang terdiri atas: latar
belakang pandemi COVID-19 menjadi fokus saat ini,
dampak pandemi COVID-19 terhadap perkembangan
kawasan perkotaan, gambaran umum Kecamatan
Bantul, perkembangan COVID-19 di Kecamatan
Bantul, gambaran umum kondisi Pasar Bantul,
penjabaran dari 4 program perencanaan yang
diajukan, serta refleksi dan rekomendasi.
f. Membuat desain 3D usulan program: posko siaga
COVID-19 Pasar Bantul.
g. Membuat desain 2D siteplan dari seluruh skema
perencanaan.
Kawasan perdagangan tradisional di Pasar Bantul
b. Latar Belakang merupakan pusat kerumunan yang minim pengawasan.
Risiko tinggi penyebaran virus corona yang tidak diimbangi

13
dengan pencegahan dan penanganan menyeluruh, tentunya
akan berdampak pada pertambahan jumlah kasus positif
yang terjadi dimana sejak bulan Januari 2021 kawasan
tersebut juga ditetapkan sebagai zona merah COVID-19.
Terlebih lagi, kasus yang menyerang pedagang juga sudah
terjadi, tetapi tidak dapat dilakukan upaya penelusuran
kontak (contact tracking) akibat ketiadaan sistem
pemantauan. Solusi yang dilakukan pemerintah hingga saat
ini adalah penyediaan tempat cuci tangan, himbauan
pemakaian masker, penyemprotan desinfektan, dan
pembatasan jam dagang hingga pukul 12.00 WIB. Namun
demikian, masih terdapat lemahnya pengawasan, sehingga
jarang bagi pedagnag maupun pembeli yang mencuci
tangannya sebelum bertransaksi serta pemakaian masker
seringkali tidak dipatuhi. Pembatasan jam dagang juga
semakin meningkatkan kepadatan pada jam tertentu. Di
samping itu, penataan parkir yang semrawut memakan
badan jalan juga meningkatkan kerumunan akibat
kemacetan. Oleh karenanya, alternatif solusi lain yang
inovatif dengan tidak menurunkan aktivitas perekonomian
masyarakat perlu diupayakan yang mana dapat dirumuskan
melalui sebuah produk perencanaan.
 Mencegah penyebaran virus corona pada kawasan
perdagangan tradisional di Pasar Bantul.
 Menjadikan luaran produk perencanaan sebagai
c. Tujuan
masukan bagi pemangku kebijakan dalam upaya
pencegahan dan penanganan COVID-19 pada kawasan
perdagangan tradisional di Pasar Bantul.
Secara umum, sasaran program adalah pedagang dan
pembeli yang melakukan aktivitas jual-beli di Pasar Bantul
d. Sasaran
serta pemangku kebijakan terkait pengelolaan sistem
perdagangan di Pasar Bantul secara khusus.
e. Waktu Pelaksanaan 5-21 Januari 2021
f. Dana Rp 40.000,- (cetak produk perencanaan dan jilid)
Modul Perencanaan : “Cities Responses to Pandemic –
g. Hasil yang Dicapai
Perencanaan Pencegahan dan Penanganan Penyebaran

14
COVID-19 di Kawasan Pusat Perdagangan Tradisional
Pasar Bantul”

*)seluruh hasil penyusunan produk perencanaan terlampir


Setelah produk perencanaan tersusun, maka langkah
selanjutnya adalah penyerahan kepada Lurah Desa Bantul
h. Tindak Lanjut serta Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaten Bantul untuk dapat menjadi masukan
serta diharapkan dapat ditindaklanjuti.
Faktor pendukung utama adalah lokasi yang strategis,
sehingga mudah diakses dan kegiatan pengamatan dapat
berjalan dengan maksimal. Selain itu, dukungan dari pihak
i. Faktor Pendukung
kelurahan serta pedagang yang berjualan di area Pasar
Bantul dalam memperoleh informasi juga menjadi faktor
pendukung lainnya.
Status wilayah Desa Bantul yang masuk ke dalam zona
merah COVID-19 menjadi sedikit penghambat dimana
kewaspadaan dan interaksi perlu dibatasi. Selain itu,
minimnya data yang tersedia secara sekunder mengenai
kondisi eksisting di Pasar Bantul juga mempengaruhi
j. Faktor Penghambat batasan analisisnya. Namun demikian, kedua faktor tersebut
dapat diselesaikan dengan beberapa alternatif yang
dilakukan oleh mahasiswa, seperti penerapan protokol
kesehatan saat pengamatan langsung dan melakukan
wawancara singkat dengan pedagang maupun mengolah
data primer sebagai informasi utama dalam perencanaan.

15
2. Program II : Sosialisasi dan Kampanye Pemanfaatan Ruang Terbuka Pada
Hunian Masyarakat sebagai Pendukung Ketahaan Pangan
Sosialisasi dan kampanye dilakukan secara langsung dengan
mengunjungi perwakilan warga RT01 Pedukuhan Pedak-
Bantul Warung dari rumah ke rumah (door to door). Adapun
detail kegiatan yang dilakukan antaralain sebagai berikut.
a. Melakukan survei awal lokasi dan observasi kondisi
lingkungan permukiman RT01 Pedukuhan Pedak -
Bantul Warung.
b. Melakukan kajian teoritis terkait pemanfaatan ruang
terbuka pada hunian dan keterkaitannya terhadap
ketahanan pangan.
a. Deskripsi Kegiatan
c. Membuat model 3D penanaman sayuran dan tanaman
produktif lainnya yang hemat ruang.
d. Membuat leaflet yang memberikan pengetahuan dasar
terkait pemanfaatan ruang terbuka hunian masyarakat
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan.
e. Membeli bibit sayuran dan melakukan packing.
f. Melakukan sosialisasi dan kampanye serta pembagian
bibit sayuran kepada perwakilan warga RT01
Pedukuhan Pedak-Bantul Warung dari rumah ke
rumah.
Pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat menjadi perihal
penting yang perlu difokuskan. Pangan merupakan
kebutuhan utama yang permintaannya terus mengalami
peningkatan, bahkan selama pandemi COVID-19 melanda
dimana perkembangan sektor lain cenderung menurun.
Tidak terlepas dari dampak pandemi, adanya PSBB juga
mempengaruhi ketersediaan pangan. Namun demikian,
b. Latar Belakang
pemenuhan pangan bagi setiap individu merupakan sebuah
hak asasi, sehingga pelaksanaannya menjadi kewajiban
bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk individu
itu sendiri. Terlebih lagi, ketahanan pangan merupakan salah
satu target utama dalam tujuan pembangunan berkelanjutan
atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu tanpa
kelaparan (zero hunger), yang diharapkan tercapai pada

16
tahun 2030. Meskipun banyak pembatasan yang dilakukan
guna mencegah penyebaran virus corona, tetapi pemenuhan
kebutuhan pangan tetap menjadi prioritas. Adanya alih
fungsi lahan terbuka hijau yang produktif pada kawasan
perkotaan juga semakin memperparah kondisi penyediaan
sumber daya pangan lokal dan berdampak pada menurunnya
ketahanan pangan. Oleh karena minimnya lahan terbuka
terutama pada kawasan perkotaan, maka diperlukan
alternatif solusi untuk menjaga ketahanan pangan secara
mandiri terutama pada masa pandemi dengan memanfaatan
ruang terbuka pada masing-masing hunian masyarakat.
 Mendukung salah satu tujuan kedua dalam Sustainable
Development Goals 2030 terkait ketahanan pangan.
 Mendorong semangat warga untuk memanfaatkan
c. Tujuan ruang terbuka hunian menjadi produktif.
 Mengupayakan ketahanan pangan mandiri yang
bermanfaat bagi peningkatan ekonomi rumah tangga
terlebih pada masa pandemi.
Perwakilan 10 orang warga RT01 Pedukuhan Pedak-Bantul
Warung yang terdiri dari Ketua RT, Ketua PKK dan Lansia,
d. Sasaran 4 orang perwakilan lansia, serta 4 orang perwakilan
masyarakat umum sebagai pioneer yang menjadi contoh
awal pengembangannya.
e. Waktu Pelaksanaan 22-24 Januari 2021
Rp115.000,- (Pembelian bibit : Rp45.000,- ; pembelian pot
f. Dana
tanaman : Rp30.000,- ; dan pencetakan leaflet : Rp40.000)
Pembagian leaflet edukasi yang berisikan cara pemanfaatan
ruang hunian yang minimalis menjadi produktif dengan
penanaman sayuran disertai pembagian bibit sayuran yang
mendorong semangat dan motivasi warga.

g. Hasil yang Dicapai

*)luaran leaflet edukasi dalam kegiatan kampanye terlampir

17
Kegiatan yang telah berjalan akan diusulkan menjadi
program RT atau PKK-Lansia agar dapat lebih menyeluruh
h. Tindak Lanjut dan dapat menggandeng dinas terkait dalam penyediaan
bibit sayuran demi menjaga ketahanan pangan mandiri
sekaligus membantu ekonomi rumah tangga.
Dukungan dari Ketua RT01 dan Ketua PKK setempat
menjadi faktor utama keberhasilan program ini. Selain itu,
keterbukaan masyarakat terhadap kegiatan juga menjadi
i. Faktor Pendukung faktor pendukung yang tidak kalah pentingnya. Mengingat
bahan pangan merupakan kebutuhan pokok, maka
keberjalanannya dapat memberikan manfaat yang berarti
bagi masyarakat.
Tidak terdapat faktor penghambat yang berarti dalam
j. Faktor Penghambat
pelaksanaan program.

B. Program Lainnya
1. Program I : Edukasi Masyarakat dalam Menyikapi Pandemi “COVID-19 Hacks”
Kegiatan edukasi masyarakat dilakukan secara online
dengan menyebarkan informasi melalui whatsapp group
Portal Komunikasi Warga RT01. Adapun detail kegiatan
yang dilakukan antaralain sebagai berikut.
a. Melakukan survei awal lokasi dan observasi kondisi
sosial masyarakat di RT01 Pedukuhan Pedak- Bantul
Warung.
a. Deskripsi Kegiatan
b. Identifikasi isu sosial yang dialami oleh masyarakat.
c. Melakukan kajian teoritis terkait upaya menghadapi
pandemi dari sisi psikologis.
d. Membuat leaflet yang memberikan pengetahuan dasar
terkait cara menyikapi pandemi COVID-19.
e. Melakukan edukasi melalui whatsapp group warga
RT01 dengan koordinasi kepada Ketua RT01.
Berbagai informasi mudah diperoleh pada era digitalisasi
seperti saat ini. Terlebih lagi, pada masa pandemi, hampir
b. Latar Belakang seluruh kegiatan dialihkan dengan basis daring atau online.
Informasi dalam dunia digital tidak terbatas pada lokasi
maupun wilayah tertentu, sehingga masyarakat dapat

18
dengan cepat dan mudah mengaksesnya tanpa harus
mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Namun demikian, kemudahan penyebaran informasi,
khususnya terkait pandemi COVID-19 malah memicu
adanya gejolak pada masyarakat. Hal tersebut disebabkan
oleh banyaknya informasi yang tidak terpilah dan belum
tentu kredibilitasnya dapat sampai ke telinga masyarakat.
Simpang siur informasi ditambah dengan tekanan yang hadir
saat era pandemi ini menimbulkan kepanikan dan
kecemasan pada masyarakat. Tidak jarang masyarakat
berlebihan dalam menyikapinya. Berdasarkan permasalahan
tersebut, isu terkait penanaman pemahaman kepada
masyarakat dalam menyikapi pandemi COVID-19 ini
diangkat dalam program KKN.
Memberikan pemahaman dan pencerdasan kepada
masyarakat dalam menyikapi pandemi COVID-19 guna
c. Tujuan
menurunkan tingkat kepanikan akibat simpang siur
informasi pada dunia digital.
d. Sasaran Warga RT01 Pedukuhan Pedak-Bantul Warung
e. Waktu Pelaksanaan 30 Januari 2021 dan 3 Februari 2021
f. Dana Rp0,- (dilakukan secara online)
Penyebaran leaflet edukasi pada whatsapp group Portal
Komunikasi Warga RT01.

g. Hasil yang Dicapai

*)luaran leaflet edukasi dalam kegiatan kampanye terlampir


Guna memaksimalkan edukasi yang telah diberikan, maka
h. Tindak Lanjut selanjutnya dilakukan diskusi bersama Ketua RT01 agar
dapat dilakukan pembatasan dan teguran terhadap

19
penyebaran informasi terkait pandemi COVID-19 yang
belum diakui kredibilitasnya demi menjaga ketenanganan
dan ketentraman masyarakat.
Program ini mendapatkan dukungan penuh oleh Ketua RT01
i. Faktor Pendukung
dan disambut baik oleh masyarakat setempat.
Oleh karena edukasi tidak dapat dilaksanakan secara
j. Faktor Penghambat langsung, maka keterbatasan pemahaman dapat terjadi
apabila hanya membaca informasi yang disediakan.

20
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dimulai sejak 4 Januari hingga 16 Februari 2021
merupakan sebuah kegiatan mandiri yang dilakukan oleh mahasiswa di Desa Bantul dengan
fokus lokasinya berada di Pasar Bantul serta permukiman warga RT01 Pedukuhan Pedak-
Bantul Warung. Dalam pelaksanaannya, terdapat dua program utama yang merupakan
turunan dari bidang ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dimana menyangkut pencegahan
penyebaran COVID-19 dan pendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable
development goals), serta satu program tambahan yang dipilih berdasarkan isu terkini dari
masyarakat. Adapun wilayah KKN saat ini merupakan zona merah COVID-19, sehingga
pelaksanaan program dimaksimalkan dengan tidak mengumpulkan masyarakat maupun
menimbulkan keramaian, serta senantiasa menjaga protokol kesehatan COVID-19.
Program pertama dilaksanakan dengan menyusun produk perencanaan berjudul “Cities
Responses to Pandemic – Perencanaan Pencegahan dan Penanganan Penyebaran COVID-19 di
Kawasan Pusat Perdagangan Tradisional Pasar Bantul”. Adapun program kedua terkait Sosialisasi
dan Kampanye Pemanfaatan Ruang Terbuka Hunian sebagai Pendukung Ketahanan Pangan
dilakukan dengan mengunjungi warga dari rumah ke rumah (door to door) sekaligus membagikan
bibit sayuran guna meningkatkan semangat warga. Sedangkan program ketiga dilakukan dengan
basis online terkait Edukasi Masyarakat dalam Menyikapi Pandemi “COVID-19 Hacks” melalui
whatsapp group Portal Komunikasi Warga RT01. Hasil pelaksanaan ketiga program KKN
menunjukkan adanya keberhasilan dengan ditandai selesainya keseluruhan luaran,
tercapainya tujuan awal, serta selaras dengan permasalahan utama yang tengah dihadapi.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah terlaksana di Desa
Bantul, berikut ini merupakan rekomendasi untuk lanjutan dari kegiatan serupa.
1. Kegiatan perencanaan pencegahan dan penanganan penyebaran COVID-19 perlu
diupayakan kembali secara komprehensif dengan mengandeng pemangku kebijakan
terkait (stakeholder) yang mana tidak hanya terbatas pada kawasan pusat
perdagangan tradisional di Pasar Bantul, melainkan titik kerumunan lain, seperti
alun-alun Kabupaten Bantul serta stadion/ lapangan olahraga Dwiwindu.
2. Memungkinkan adanya inovasi atau terobosan yang secara langsung diterapkan
dengan gotong royong masyarakat (terutama pasca pandemi mereda) untuk
menciptakan lahan pertanian produktif di kawasan perkotaan guna penunjang
ketahanan pangan, seperti aplikasi dari smart farming maupun integrated farming.

21
3. Dapat diupayakan sebuah program peningkatan pendapatan masyarakat terutama
pada sektor informal, seperti pendampingan UMKM maupun melalui PKK-Lansia
dengan menggandeng dinas terkait untuk mendapatkan bantuan permodalan atau
bahan baku.
4. Hingga saat ini, informasi pada website pemantauan COVID-19
(www.corona.bantulkab.go.id) hanya menampilkan persebaran pada lingkup
kecamatan. Oleh karenanya guna mengantisipasi penyebaran hoaks, dapat dibuat
sebuah sistem satu data yang mana menghimpun informasi kredibel terkait
perkembangan penyebaran COVID-19, khusus di Desa Bantul dan diperdalam
hingga skala pedukuhan maupun RT/RW. Hal ini merupakan salah satu perwujudan
dari penelusuran kontak (contact tracking). Selain itu, dapat dilakukan pula edukasi
terarah kepada masyarakat agar dapat memilah informasi dan memberikan sumber
referensi yang dapat dirujuk kepada masyarakat.

22
LAMPIRAN

1. Jadwal Kegiatan/ Program Kerja


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Undip Tahun Akademik 2020/2021
akan dilaksanakan selama 45 hari sejak tanggal 4 Januari s.d. 16 Februari 2021. Berikut
merupakan detail jadwal kegiatan KKN yang terbagi dalam tiga program utama selama
enam minggu pelaksanaan.
Waktu Pelaksanaan
No. Nama Kegiatan (Minggu ke-)
I II III IV V VI
1. Permohonan izin dan pengenalan kegiatan
KKN Tim I Undip TA 2020/2021.
Pelaksanaan Program I : Perencanaan Pencegahan Penyebaran COVID-19
Pada Pusat Perdagangan Tradisional di Pasar Bantul.

2. Persiapan dan pengumpulan informasi


pendukung.
3. Penyusunan skema perencanaan.
4. Penyusunan produk perencanaan.
Pelaksanaan Program II : Sosialisasi dan Kampanye Pemanfaatan Ruang
Terbuka Pada Hunian Masyarakat sebagai Pendukung Ketahaan Pangan.

5. Persiapan, pengumpulan informasi, dan


penyusunan materi.
6. Pembelian bibit dan packaging serta
pencetakan leaflet sosialisasi.
Sosialisasi dan kampanye dari rumah ke rumah
7. (door to door) di RT01 Pedukuhan Pedak-
Bantul Warung.
Pelaksanaan Program III : Edukasi Masyarakat dalam Menyikapi Pandemi
“COVID-19 Hacks”

6. Persiapan, pengumpulan informasi, dan


penyusunan materi.
7. Edukasi basis daring pada whatsapp group
Portal Komunikasi Warga RT01.

23
2. Peta Wilayah KKN
a. Peta Kecamatan Bantul

b. Peta Desa Bantul

24
c. Peta Deliniasi Lokasi KKN

25
3. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Bantul

Susunan organisasi Pemerintah Desa Bantul adalah sebagai berikut.


I. Lurah Desa Bantul : Supriyadi
II. Carik Desa Bantul : Retna Handayani, S.T.
III. Kaur Keuangan : Zaenal Arifin
IV. Kaur Tata Usaha dan Umum : Suharno
V. Kaur Perencanaan : Fuad Yushi Syakuri
VI. Kasi Pemerintahan : Nursasmito, S.E.
VII. Kasi Kesejahteraan : Kuswandi
VIII. Kasi Pelayanan : Nanda Setyawan, S.IP.
IX. Dukuh Kurahan : Mardiyo Sutopo
X. Dukuh Bantul Warung : Yulianto
XI. Dukuh Gandekan : Danang Benowo Putro
XII. Dukuh Nyangkringan : Kurnia Iswandari, S.H.
XIII. Dukuh Babadan : Eko Kustopo
XIV. Dukuh Badegan : Masjudi
XV. Dukuh Kresen : Mulyanta
XVI. Dukuh Bejen : Sufyan Purwoko
XVII. Dukuh Geblag : Suparyadi, S.H.
XVIII. Dukuh Serayu : Bayudi
XIX. Dukuh Karanggayam : Marsudi, S.Pd.

26
4. Dokumentasi Kegiatan
Perizinan dan Pengajuan Proposal

Pengurusan Izin Kegiatan kepada Bappeda Pengajuan Proposal kepada Lurah Desa Bantul
Pelaksanaan Program I

Potret Interaksi Pedagang dan Pembeli yang Tidak


Potret Bangunan Induk Pasar Bantul
Sesuai Protokol Kesehatan (Tanpa Masker)

Kegiatan Observasi di Pasar Bantul Potret Lapak Dagang dan Parkir yang Tidak Tertata

Pembuatan Desain 2D Pasar Bantul Drafting Produk Perencanaan

27
Pembuatan Model 3D Posko Siaga COVID-19 Finalisasi Draft Produk Perencanaan
Pelaksanaan Program II

Pencarian Bibit Sayuran Packaging Bibit dan Persiapan Sosialisasi

Kegiatan Sosialisasi kepada Ibu Dukuh Bantul


Pencetakan Leaflet Edukasi
Warung Periode Tahun 1986-2017

Kegiatan Sosialisasi kepada Ketua RT01 Kegiatan Sosialisasi kepada Ketua PKK

28
Kegiatan Sosialisasi kepada Perwakilan Lansia Kegiatan Sosialisasi kepada Perwakilan Warga

Kegiatan Sosialisasi kepada Perwakilan Warga Kegiatan Sosialisasi kepada Perwakilan Warga
Pelaksanaan Program III

Penyaluran Edukasi ke Whatsapp Group Portal


Pembuatan Leaflet Edukasi
Komunikasi Warga RT01

29
5. Reportase Kegiatan
Dua program utama yang telah dilaksanakan kemudian dimuat dalam reportase yang
diunggah pada laman kkn.undip.ac.id dengan rincian sebagai berikut.
 Reportase Program I
Reportase Program I dipublikasikan dengan judul “Rangsang Pembaharuan
Pasar Tradisional, Mahasiswi Undip Kreasikan Perencanaan Era Pandemi”.

http://kkn.undip.ac.id/?p=188502
 Reportase Program II
Reportase Program II dipublikasikan dengan judul “Mahasiswi Undip Ajarkan
Trik Sulap Raung Kecil Hunian jadi Produktif”.

http://kkn.undip.ac.id/?p=198295

30
6. Publikasi Pada Media Elektronik
Artikel dipublikasikan melalui laman kompasiana.com pada 5 Februari 2021
dengan link lengkap sebagai berikut.
https://www.kompasiana.com/azizahdewi0250/601d67178ede48381c05af23/aji-mumpung-
kkn-pulang-kampung-mahasiswa-undip-dorong-perubahan-aktivitas-era-pandemi-covid-19

31
7. Link Publikasi Kegiatan Berkala
Publikasi rutin dilakukan pada akun media sosial pribadi, yaitu Instragram.
Sedangkan publikasi akhir kegiatan berupa video diunggah pada akun YouTube pribadi
milik mahasiswa.
 Akun Instagram : @azizahdewis

https://www.instagram.com/azizahdewis/
 Akun YouTube : Azizah Dewi

https://bit.ly/3jLI36W

32
8. Luaran Program Perencanaan Pencegahan dan Penanganan Penyebaran
COVID-19 Pada Kawasan Perdagangan Tradisional di Pasar Bantul

33
34
35
36
37
9. Luaran Program Sosialisasi dan Kampanye Pemanfaatan Ruang Terbuka
Hunian sebagai Pendukung Ketahanan Pangan

38
39
10. Luaran Program Edukasi Masyarakat dalam Menyikapi Pandemi - “COVID-19
Hacks”

40
41
11. Keterangan Bebas Masalah

42

Anda mungkin juga menyukai