Dosen Pembimbing :
Dr. Mussadun, S.T., M.Si.
Dr. Okto Risdianto Manullang, S.T., M.T.
Disusunoleh :
Kelompok A1
1.3 Tujuan
Kegiatan praktikum studio proses perencanaan memiliki tujuan untuk mengidentifikasi isu-
isu terkait potensi dan masalah. Pada praktikum studio proses perencaan kali ini mendapat
wilayah studi di Kabupaten Klaten, khususnya pada Kecamatan Karangnongko. Proses
identifikasi isu perencanaan akan menghasilkan analisis potensi dan masalahh setiap aspek
yang terdapat di wilayah studi. Potensi dan masalah tersebut dapat digunakan dalam proses
tahapan perencanaan dan merumuskan perencanaan.
Penyusunan proposal teknik praktikum studio proses perencanaan memiliki tujuan
untuk melakukan rincian kegiatan dalam melaksanakan pengamatan di wilayah studi,
pengolahan data, dan pengenalan potensi masalah yang berkembang di wilayah tersebut.
Penyusunan rincian kegiatan tersebut akan memermudah proses perencanaan sehingga dapat
berjalan efektif dan efisien.
1.4 Sasaran
Sasaran yang akan dicapai guna memenuhi tujuan, antara lain :
1. Merumuskan konsep dan rencana pengumpulan data, metode, dan teknik yang akan
digunakan.
2. Menyiapkan rencana alokasi mobilisasi dan manajemen lapangan untuk mendukung
efektivitas dan efisiensi dalam mengerjakan proses perencanaan.
3. Menyusun sistem basis data yang digunakan dalam proses perencanaan.
4. Mengumpulkan data fisik eksisting di Kecamatan Karangnongko
5. Mengumpulkan data non-fisik eksisting di Kecamatan Karangnongko
6. Mengidentifikasi kondisi terkait analisis fisik dan non-fisik yang dapat mengidentifikasikan
isu dan permasalahan yang terdapat di wilayah studi.
7. Menganalisis kondisi fisik dan non-fisik di Kecamatan Karangnongko
8. Mengidentifikasi potensi dan masalah yang muncul setelah proses analisis data.
Peningkatan Aktivitas
Perekonomian di Kab.
Klaten
Pemusatan Aktivitas
Perekonomian
Ketidakseimbangan
Pembangunan per
wilayah
Observasi
Data Primer
Wawancara
Analisis karakteristik
Kecamatan Karangnongko
Data Telaah Pustaka
Sekunder Dokumentasi
Profil Wilayah
1.7 Sistematika
Sistematika penulisan yang diterapkan pada penulisan proposal teknis kelompok A1 dengan
wilayah studi yang mencakup Kecamatan Karangnongko. Untuk memeroleh gambaran yang
lebih jelas pada kegiatan survei lapangan mata kuliah studio proses perencanaan ini terdiri dari
lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini terdapat tujuh sub-bab yang memberikan gambaran umum pembentukan proposal
teknis. Adapun ketujuh sub-bab tersebut meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
sasaran, luaran yang diharapkan, kerangka pemikiran, dan sistematika penulisan dari
pembuatan proposal teknis kegiatan survei lapangan mata kuliah praktikum proses
perencanaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang penjelasan tahapan atau proses perencanaan rasional komprehensif
dan perencanaan incremental sebagai dasar teori perencanaan yang nantinya akan digunakan
dalam kajian ini. Adapun penjelasan terkait kedua jenis perencanaan itu menjadi sub-bab dalam
pembahasan bagian tinjauan pustaka ini. Masing-masing jenis perencanaan kemudian
dijabarkan ke dalam tiga bagian, yaitu definisi dan tujuan dari tiap jenis perencanaan, dan
proses atau tahapan tiap jenis perencanaan.
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Pada bab ini menjelaskan gambaran umum wilayah studi perencanaan baik dalam cakupan
wilayah makro maupun mikro, yaitu Kabupaten Klaten dan Kecamatan Karangnongko.
BAB IV METODE PENELITIAN
Pada bab ini bersisi tetang metode-metode yang digunakan dalam proses perencanaan serta
menjelaskan bagaimana proses data tersebut dilakukan. Bab ini terdiri dari sepuluh sub-bab.
yaitu jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, jenis data, table
kebutuhan data, total ketersediaan data, teknik pengumpulan data, alat dan bahan penelitian,
teknik analisis data, dan kerangka analisis.
BAB V RENCANA KERJA
Pada bab ini menjelaskan tentang penyusunan rencana kegiatan yang akan dilakukan terkait
kegiatan pengamatan pada wilayah studi, pengolahan data terkait, dan pengenalan potensi dan
masalah yang berkembang di wilayah tersebut. Pada bab ini terbagi atas empat sub-bab, yaitu
strategi survei, pembagian kerja, rancangan agenda survei, dan kebutuhan biaya proses
perencanaan.
BAB VI PERUMUSAN ISU
Pada bab ini menjelaskan tentang perumusan isu yang ada di Kecamatan Karangnongko. Pada
bab ini terbgi atas tiga sub-bab, yaitu potensi, masalah, dan isu perenanaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kabupaten Klaten merupakan kabupaten yang letaknya sangat strategis. Kabupaten Klaten
terletak di antara jalur utama dari dua kota besar, yaitu Kota Yohyakarta dan Kota Solo. Dalam
segi regional, Kabupaten Klaten berada pada jalur ekonomi regional. Hal tersebut dapat
menghubungkan Kabupaten Klaten ke pusat-pusat pertumbuhan di wilayah uatara, barat,
timur, dan selatan. Pusat-pusat pertumbuhan tersebut antara lain Solo-Jakarta, Yogyakarta-
Surabaya, Yogyakarta-Semarang, dan Solo-Yogyakarta.
Sektor
BPS, Data Mega Budiarta,
Ekono Hasil panen pertanian
monografi, Survey teks Dini
mi yang paling dominan
lapangan Prasetyaningati,
Wilaya 2017
Pertanian Syifa Nurfathia
h
A.,
Eksisti BPS, Data
Persebarannya ditiap M Iqbal
ng monografi, Survey peta
desa
lapangan
Hasil produksi BPS, Data
perikanan/peternakan monografi, Survey teks
yang dominan lapangan
Perikanan
BPS, Data
Persebarannya ditiap
monografi, Survey peta
desa
lapangan
Persebaran mata
pencaharian
penduduk per 2017 Disperindag peta
kecamatan dan
kelurahan
Angka kemiskinan dan
BPS
persebarannya per 2013-
Kabupaten/Kecama angka
kecamatan dan 2017
tan
kelurahan
Persebaran sektor
kerja formal per
Kantor Kecamatan teks
kecamatan dan
kelurahan
Persebaran sektor
kerja informal per
BPS/Instansi terkait teks
kecamatan dan
kelurahan
Data Program penuntasan
Perekonomia kemiskinan yang
n Penduduk sudah dilakukan di teks
tingkat kecamatan dan
2017
kelurahan
Komoditas
perdagangan yang
berkembang di teks
kecamatan
Karangnongko
Jenis usaha / industri
(UMKM) dan
persebarannya yang
teks
berkembang di
kecamatan
Karangnongko
Pendapatan rata-rata
penduduk per
angka
kecamatan dan
kelurahan
Jumlah santri di
kecamatan per Dispora Kabupaten angka
kelurahan
Jumlah penduduk
menurut tingkat
Kantor Kecamatan angka
pendidikannya (SD,
Data SMP, SMA)
pendidikan Jumlah lulusan
BPS
perguruan tinggi di
Kabupaten/Kecama angka
kecamatan per
tan
kelurahan
Angka buta huruf di
kecamatan per 2013- angka
kelurahan 2017
Persebaran penduduk
per kelurahan di Kantor Kecamatan peta
kecamatan
kepadatan penduduk
Kantor
Analisa kasar per kelurahan di angka
Kelurahan/desa
perubahan kecamatan
struktur kepadatan penduduk
BPS
penduduk fungsional - pertanian
Kabupaten/Kecama angka
Analisa dasar per kelurahan di
tan
kecamatan
kepadatan penduduk
agraris per kelurahan BPS/Instansi terkait angka
di kecamatan
Analisa Piramida penduduk
BPS/Instansi terkait angka
lanjutan kecamatan
Proyeksi penduduk
2007-
kecamatan (Data BPS/Instansi terkait angka
2017
dasar 2007-2017)
RTRW BAPPEDA teks
Arahan
Kebijakan RPJMD BAPPEDA teks
dan Strategi RDTRK BAPPEDA teks
Antar Daerah
RKPD BAPPEDA teks
Tingkat Kabupaten
Disbudpora teks
(Pemerintah)
Tingkat Kabupaten
Disbudpora teks
(Non-Pemerintah)
Tingkat Kecamatan
Kecamatan teks
Kelembagaan (Pemerintah)
Kebijak Pemerintah Tingkat Kecamatan Okta Bashri,
an Kecamatan teks
dan (Non-Pemerintah) 2017 Renesia,
Pemeri Masyarakat Tingkat Ersan Putro
ntah
Desa/Kelurahan Kelurahan teks
(Pemerintah)
Tingkat
Desa/Kelurahan (Non- Kelurahan teks
Pemerintah)
Kepuasan Masyarakat
sampel random,
terhadap Pelayanan teks
Persepsi hasil wawancara
Masyarakat
terhadap
Pelayanan Respon Pemerintah
Pemerintah dalam pelayanan
hasil wawancara teks
Kebutuhan
Masyarakat
Interasi
Keruangan Sektor perekonomian
Konstel yang berkembang
Antar Hasil studi literatur, Ersan Putro
asi 2018- Teks
Wilayah wawancara, dan Santoso, Azizah
Wilaya Persebaran distribusi 2019 Peta
Tingkat observasi Dewi S
h hasil produksi sektor
Kecamatan/
Kelurahan perekonomian
Dalam tabel terdapat tiga warna dalam kolong keterangan. Warna merah memberikan
informasi bahwa data tersebut belum tersedia. Warna hijau menandakan bahwa data tersebut
sudah tersedia. Sedangkan warna kuning memberikan info bahwa data tersebut sudah tersedia
namun diperlukan observasi lebih lanjut.
15 %
Terdapat 37% data yang sudah tersedia. Data yang tersedia didominasi oleh data sekunder
yang didapatkan dari instansi terkait. Sedangkan data yang harus didapatkan dengan cara
survei primer sebesar 48%. Terdapat juga data tersedia yang masih perlu diobservasi lagi pada
saat dilapangan yaitu sebesar 15%.
Data Aspek
Fisik
1. Fisik Alam Kondisi Aspek
2. Infrastruktur Fisik dan Non
3. Tata Guna
Identifikasi Lahan
Ruang Lingkup
• Wilayah Perumusan potensi
Analisis Aspek Isu
• Kegiatan dan masalah pada
Materi Fisik dan Non Perencanaan
setiap aspek
Fisik
Data Aspek Non
Fisik
1. Kebijakan Proposal
Pembangunan Teknis
2. Sistem Aktiviats
3. Sosial Kependudukan
4. Perekonomian
5. Sosial Budaya
6. Hubungan / Keterkaitan
Kependudukan
Monografi Desa
Data Ketengakerjaan
Data Perekonomian Penduduk
Data Pendidikan
Perekonomian
Sektor Pertanian & Perkebunan
Sektor Peternakkan
Sektor Pariwisata
Infratruktur
Telekomunikasi
Drainase Analisis
Target Listrik
Kondisi Fisik Alam
Pencap Air bersih Rekap
aian Sanitasi
Kesehatan
Peribadatan
Pemerintah
Perdagangan
Pendidikan
6.1. Potensi
Potensi merupakan kemampuan dasar yang terpendam dan dapat dirasakan hasilnya
setelah kemampuan itu dikembangkan. Pada hakikatnya di setiap daerah yang ada di muka
bumi pasti memiliki potensinya masing-masing, tak terkeccuali Kecamatan Karangnongko.
Berikut merupakan potensi yang dimiliki Kecamatan Karangnongko.:
1. Berada dalam konstealasi wilayah Subosukawonosraten
2. Tempat mitigasi bencana bagi wilayah terdampak bencana erupsi gunung merapi
yang dapat mendorong percepatan pembangunan aksesibilitas
3. Potensi sumber mata air untuk pariwisata dan kebutuhan air bersih
4. Kawasan cagar budaya, memiiki banyak kawasan lindung lokal untuk keperluan
konservasi dengan pembatasan pembangunan lahan terbangun yang akan
meningkatkan kualitas lingkungan kearah yang lebih baik.
6.2. Masalah
Pada hakikatnya, setiap daerah yang ada di muka bumi pasti memiliki masalah yang ada
di dalamnya, tk terkecuali Kecamatan Karangnongko. Kecamatan Karangnongko merupakan
salah satu kecamatan yang terbelakang yang ada di Kabupaten Klaten. Keterbelakangan
yang terjadi di Kecamatan Karangnongko terjadi akibat pemerataan sarana dan prasarana
yang tidak merata, pemusatan hanya berada pada Ibukota Kabupaten Klaten itu sendiri,
yaitu Desa Karangnongko. Keterbelakangan Kecamatan Karangnongko menyebabkan
wilayah Kecamatan Karangnongko kurang dapat berkembang, yang berpengaruh pada
penurunan sosial kependudukan, ekonomi, infrrastruktur, dan pendidikan yang
memberikan efek langsung terhadap kualitas sumber daya manusia.
Kecamatan Karangnongko memiliki permasalahan dalam alih fungsi lahan. Terjadi
perubahan alih fungsi lahn dri lahan sawah dan tegalan menjadi lahan non pertanian.
Sebanyak 73% lahannya beralih fungsi menjadi lahan permukiman dan 20% lahannya
beralih ke industri. Selain itu terjadi peyempitan lahan pertanian yang turun pada tahun
2015 menjadi 39.647 km² dan peningkatan luas lahan permukiman menjadi 25.909 km²
pada tahun 2015.
Urban Sprawl akibat ketidakmerataan pembanguna antar wilayah saat ini terjadi di
Kecamatan Karangnongko.. Pembangunan yang hanya terpusat pada satu kawasan, pada
kasus Kabupaten Klaten berada pada Kecamatan Karangnongko, mengakibatkan
pembangunn daerah yang tidak merata. Pembangunan daerah tersebut mengakibatkan
peningkatan pertumbuhan penduduk, dan tingkat urbanisasi. Hal tersebut akan memicu
naiknya jumlah penduduk yang tinggal di daerah sekitar pusat pertumbuhan dengan
asumsi harga yang lebih terjangkau. Akibatnya akan terjadi urban sprawl.
Urban sprawl merupakan fenomena dimana terjadi pemekaran kota ke daerah-daerah
di sekitarnya secara tidak teratur (terstruktur) dan acak. Fenomena tersebut akan
menimbulkan masalah apabila tidak adanya perencanaan yang baik dan sesuai. Ketiadaan
perencanaan yng baik dan sesuai akan menyebbkan terjadinya kebocoran pada wilayah
yang menjadi pusat pertumbuhan.
Anderson, Larz. T (1995). Guidelines for Preparing Urban Plans. Chicago: Planners Press,
American Planning Association.
Chairun, Andy dan Siahaan, Arnus Hisari Gunawan. (2016). Teori Perencanaan Incremental.
Medan: Universitas Sumatera Utara
Hudson, Barclay M. (1979). Comparison of Current Planning Theories: Counterparts and
Contradictions.
Nawawi, Hadari. (2003) Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang. Komptitif,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Nazaruddin, T. (2015). Perencanaan Kota Secara Komprehensif Berbasis Hukum Integratif
Menuju Pembangunan Kota Berkelanjutan. Aceh : Universitas Malikussaleh
Suandy, Erly, (2001). Perencanaan Pajak, Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.
UU No. 26 Tahun 2007. Penataan Ruang.
BPS Kabupaten Klaten. 2018. Kabupaten Klaten Dalam Angka Tahun 2013. Badan Pusat statistic
: Klaten.
BPS Kabupaten Klaten. 2018. Kabupaten Klaten Dalam Angka Tahun 2018. Badan Pusat statistic
: Klaten.
BPS Kabupaten Klaten. 2018. Kecamatan Karangnongko Dalam Angka Tahun 2013. Badan Pusat
Statistik : Klaten.
BPS Kabupaten Klaten. 2018. Kecamatan Karangnongko Dalam Angka Tahun 2018. Badan Pusat
Statistik : Klaten.
LAMPIRAN
Responden :
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ________________________________
Jenis Kelamin : (L/P)
Umur : … tahun
Pekerjaan :
Tanggal :
Lokasi :
Pertanyaan :
Responden :
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ________________________________
Jenis Kelamin : (L/P)
Umur : … tahun
Pekerjaan :
Tanggal :
Lokasi :
Pertanyaan :
1. Berapa jumlah anak usia sekolah di rumah?
Tujuan : mengetahui tingkat sekolah anak di kecamatan karangnongko
Catatan:
FORM PERTANYAAN TINGKAT KONSUMSI MASYARAKAT
Nama Responden :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Tanggal :
Petunjuk Pengisisian
1. Isilah identitas responden dengan jelas
2. Kuisioner terdisi dari jawan isian dan pilihan ganda. Isi bagian isian sesuai dengan kondisi
dan beri tanda silang (x) pada jawaban yang Anda pilih di bagian pilihan ganda
3. Jika mengalami kesulitaan, dapat ditanyakan kepada surveyor
Daftar Pertanyaan:
Catatan:
FORM PERTANYAAN SEKTOR PARIWISATA
Nama Responden :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Tanggal :
Petunjuk Pengisisian
1. Isilah identitas responden dengan jelas
2. Jawab pertanyaan dengan mengisi sesuai dengan kondisi
3. Jika mengalami kesulitaan, dapat ditanyakan kepada surveyor
Daftar Pertanyaan:
1. Ada berapa banyak tempat pariwisata / rekreasi yang Anda ketahui di Kecamatan
Karangnongko? Sebutkan.
4. Apakah dengan adanya tempat pariwisata / rekreasi, terjadi peningkatan nilai ekonomi
masyarakat? Jika ya, kelaskan.
Catetan:
FORM PERTANYAAN SEKTOR PETERNAKAN
Nama Responden :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Tanggal :
Petunjuk Pengisisian
1. Isilah identitas responden dengan jelas
2. Kuisioner terdisi dari jawan isian dan pilihan ganda. Isi bagian isian sesuai dengan kondisi
dan beri tanda silang (x) pada jawaban yang Anda pilih di bagian pilihan ganda
3. Jika mengalami kesulitaan, dapat ditanyakan kepada surveyor
Daftar Pertanyaan:
1. Apa saja varietas yang diternakkan 7. Hal apa saja yang mempengaruhi
di Kecamatan Karangnongko? tingkat produksi hasil peternakkan?
…… per …….
Catatan:
FORM PERTANYAAN EKONOMI
Nama Responden :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Tanggal :
Petunjuk Pengisisian
1. Isilah identitas responden dengan jelas
2. Kuisioner terdisi dari jawan isian dan pilihan ganda. Isi bagian isian sesuai dengan kondisi
dan beri tanda silang (x) pada jawaban yang Anda pilih di bagian pilihan ganda
3. Jika mengalami kesulitaan, dapat ditanyakan kepada surveyor
Pertanyaan:
1. Apa saja jenis matapencaharin warga yang ada dii Kecamatan Karangnongko?
2. Sarana aktivitas ekonomi apa yang paling dominan digunakan oleh penduduk?
2. Berapakah rata-rata pendapatan untuk setiap matapencaharian tersebut?
4. Kira-kira, adakah ketimpangan perekonomian antar KK? Jika iya ketimpangan yang
seperti apa?
5. Apakah di Kecamatan Karangnongko terdapat UMKM, atau bentuk usaha lain seperti
industri pengolahan, konstruksi atau lainnya?
Catatan:
FORM PERTANYAAN KEBIJAKAN
No Pertanyaan Jawaban
1. Kebijakan Pemerintah
Target Narasumber : Pegawai Kecamatan
Apa saja program pemerintah kecamatan
1 yang akan dilaksanakan dalam satu tahun
kedepan?
Bagaimana program tersebut berpengaruh
2
terhadap pembangunan di kecamatan?
Apakah terdapat program yang memiliki
3
keterkaitan dengan kecamatan di sekitar?
Jika iya, apa saja program tersebut dan
bagaimana perkembangannya?
Dalam keberjalanannya, program apa saja
4 yang dinilai berhasil dalam proses
pembangunan kecamatan?
Target Narasumber : Kepala Desa
Apa saja program pemerintah kelurahan
1 yang akan dilaksanakan dalam satu tahun
kedepan?
Bagaimana program tersebut berpengaruh
2
terhadap pembangunan di kelurahan?
Dalam keberjalanannya, program apa saja
3 yang dinilai berhasil dalam proses
pembangunan kecamatan?
Target Narasumber : Ketua PKK
Apakah terdapat koordinasi antara PKK
1 terhadap lembaga-lembaga yang ada di
desa Karangnongko?
Bagaimana keberjalanan kegiatan yang
2
dinaungi oleh PKK?
Bagaimana tingkat partisipasi ibu-ibu di
3
desa terhadap keberadaan PKK?
Pedoman apa yang digunakan sebagai
4 dasar dalam pembuatan program atau
kebijakan?
Kegiatan yang rutin dilakukan oleh PKK di
5
desa ini?
Target Narasumber : Pimpinan Lembaga Non
Pemerintah
Bagaimana keadaan aktivitas x (sesuai
1 dengan lembaga) saat ini di kecamatan
Karangnongko?
Bagaimana peran lembaga ini terhadap
2
aktivitas x di kecamatan Karangnongko?
Rencana atau kebijakan apa yang
diterapkan oleh lembaga untuk
3
meningkatkan potensi x (sesuai lembaga?)
di kecamatan Karangnongko?
4 .......
2. Persepsi antara Pemerintah terhadap
Pelayanan Pemerintah
Target Narasumber : Masyarakat (sample)
Apa yang masyarakat ketahui tentang
kebijakan atau program pemerintah terkait
1 pembangunan?
Bagaimana pengaruh kebijakan atau
2 program kepada masyarakat?
Bagaimana kepuasan masyarakat terhadap
kebijakan atau program dari pemerintah?
3 (Puas-Cukup Puas-Tidak Puas)
Bagaimana pelayanan pemerintah dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat? (Sudah
4 Memenuhi-Belum Memenuhi)
Apa yang masyarakat harapkan dari
5 program Dana Desa 1 Milliar?
Apa yang masyarakat ketahui tentang
6 Musrenbang?
Bagaimana alur penyampaian aspirasi
7 masyarakat untuk pemerintah?
Apakah masyarakat merasa terbantu
dengan adanya lembaga dan kebijakan
8 yang ada?