21040117140050 / A
1
BPS. 2019. Kabupaten Bantul Dalam Angka 2019.
2
BPS. 2017. Luas Penggunaan :ahan dan Alat-Alat Mesin Pertanian Kabupaten Bantul.
Azizah Dewi Suryaningsih
21040117140050 / A
Ruang terutama pada Kegiatan Pelestarian Lingkungan Hidup, Oleh karenanya, pada ulasan berikut
akan berfokus pada peraturan yang mengatur penataan ruang khususnya pola ruang yang terkait
dengan peruntukkan lahan budidaya, yaitu Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten
Bantul dan keterkaitannya dengan instrumen hukum di tingkat pusat.
Bagian II : Ulasan Singkat Rencana Pola Ruang - Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) menurut UU No. 41 Tahun 2009 Pasal 1
ayat (3) adalah bidang lahan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan dikembangkan secara
konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan
nasional. Karena termasuk ke dalam kawasan budidaya yang dilindungi, maka perlu adanya
tindakan preventif untuk mencegah pengurangan luasan area lahan tersebut. Soemarwoto (1994)
menyatakan bahwa tekanan penduduk menjadi masalah utama dalam daya dukung lahan di sektor
pertanian (3). Adapun kondisi pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan tidak
diimbangi dengan bertambahnya luasan lahan non terbangun, sehingga mendesak penduduk untuk
melakukan konversi lahan petanian menjadi terbangun.
Adapun pada lahan pertanian Kabupaten Bantul didominasi oleh wilayah bagian selatan
dan pada dataran rendah, yaitu Kecamatan Piyungan, Sewon, dan Bambanglipuro. Menurut data
BPS (2017), sebanyak 85,19% atau setara 12.917 hektar lahan sawah telah mendapat irigasi yang
cukup(4). Meskipun begitu, pada tahun 2018, data dari Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan
Perikanan Kabupaten Bantul, menyatakan bahwa lahan pertanian di kabupaten tersebut menyusut
atau berkurang seluas 10 hektare setiap tahun yang dimana sebagian besar dibangun menjadi
permukiman. Sedangkan BPS (2016) mencatat bahwa penyusutan lahan sawah di Kabupaten
Bantul pada rentang tahun 2013-2015 sebesar 289 hektar (5).
3
Soemarwoto. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan. Bandung : Djambatan.
4
BPS. 2017. Luas Penggunaan :ahan dan Alat-Alat Mesin Pertanian Kabupaten Bantul.
5
BPS. 2016. Kabupaten Bantul Dalam Angka 2016.
Azizah Dewi Suryaningsih
21040117140050 / A
pada masa mendatang. Penetapan tersebut kemudian diturunkan pada RTRW Kabupaten Bantul
dan ditetapkan menjadi Perda Kabupaten Bantul agar masyarakat mawas serta menjadikan lahan
pertanian lebih bernilai dari saat ini, sehingga mengurangi desakan pemilik lahan untuk menjual
atau mengalih fungsikan lahan tersebut. Selain itu, perlu dilakukan pula penjabaran ketentuan
terhadap fungsi LP2B dan kebijakan lain yang memperkuat posisi fungsi lahan tersebut. Dengan
demikian, hierarki kebijakan terutama dalam penataan ruang khususnya peruntukan kawasan
masih menjadi pekerjaan bagi pemerintah setempat agar dapat berjalan selaras dengan kebijakan
induk yang dibuat oleh pemerintahan di atasnya.