Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Objek pnelitian ini adalah pengaruh suhu penyimpanan terhadap sifat fisik

sirup ektrak daun sirsak (Annona muricata L).

1.2 Sampel dan Teknik Samping

Sampel yang digunakan adalah sirup ekstrak daun sirsak yang dibuat

dengan metode maserasi dengan penggunaan sorbitol sebagai bahan pemanis

dan gliserin. Daun sirsak yang digunakan diperoleh dari tanaman yang berada

di pekarangan desa Pasarbatang kabupaten Brebes. Gliserin dan sorbitol

diperoleh dari laboratorium Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal. Teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling

yaitu dilakukan dengan cara memilih sampel dari suatu populasi berdasarkan

informasi yang tersedia, serta sesuai dengan penelitian yang sedang berjalan,

sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan

(Rahmat, 2013: 128).

1.3 Jenis Penelitian dan Variabel

Jenis penelitian ini dilakukan secara eksperimental yaitu penelitian yang

bertujuanmengetahui hubungan sebab akibat yang dilakukan melalui suatu

pengujian terhadap suatu objek. Pada penelitian kali ini terdapat beberapa

variabel, antara lain:

18
19

1. Variabel bebas

Variabel bebasadalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel tergantung.Variabel bebas dalam penelitian ini

adalahsuhu penyimpanan.

2. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sifat fisik sirup

meliputi: uji organoleptis, kejernihan, bobot jenis, pH, viskositas pada

berbagai suhu, yaitu suhu kamar, suhu dingin, suhu sejuk, suhu hangat,

suhu panas.

3. Variabel terkendali

Variabel terkendali adalah variabel yang dikendalikan atau yang

dibuat konstan, sehingga tidak akan mempengaruhi variabel yang diteliti.

Variabel terkendali dalam penelitian ini adalah:

a. Bagian tanaman yang digunakan adalah daunnya.

b. Metode yang digunakan adalah maserasi.

c. Zat aktif yang diidentifikasi adalah senyawa flavonoid.

d. Formula dibuat sama.

3.4Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mortir, stemper,

pipet tetes, pignometer, tabung reaksi, viscometer, batang pengaduk,

neraca analitik, beaker glass, timbangan milligram, termometer untuk


20

pengujian berat jenis, kertas perkamen, kertas pH dan alat penyimpanan

obat.

1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun sirsak,

gliserin, metilparaben, propilparaben dan aquades.

3.5 Cara Kerja

Pada penelitian penggunaan pemanis pada formulasi dan uji stabilitas

fisik sirup ekstrak daun sirsak melalui beberapa proses antara lain:

1. Pengambilan bahan

Daun sirsak diperoleh dari desa Pasarbatang Brebes,kabupaten

Brebes.

2. Pembuatan ekstrak daun sirsak

Serbuk simplisia direndam dalam larutan penyari (10 bagian simplisia

dengan derajat halus yang cocok dimasukan kedalam bejana, kemudian

dituangi dengan 75 bagian ciran penyari), dimaserasi selama 5 hari dalam

bejana bermulut lebar dan tertutup rapat, dan diaduk setiap harinya.

Menyaring dengan kain flannel dan diuapkan ekstrak kental (DepKep RI,

1986).

Pengujian pada ekstrak maserasi diuji bebas etanol, dengan pelarut

70% dengan penambahan asam asetat dan asam sulfat pekat dibantu

dengan pemanasan. Ekstrak dinyatakan bebas etanol bila tidak ada bau

ester yang khas dari etanol (Astuti,2009:30).


21

Merendam 100 g serbuk daun sirsak dalam larutan etanol 70%


sebanyak 750 mL

Melakukan maserasi slama kurang lebih 5 hari dan diaduk setiap


harinya ± 5 menit

Menyaring untuk memisahkan filtrate maserasi dengan kain flanel

Memasukan ekstrak cair kedalam beaker glass yang sudah ditimbang

Menguapkan filtrate pada kompor spirtus dan water bacth untuk


memperoleh ekstrak kental dan bau etanol hilang

Menimbang ektrak kental yang telah diuapkan

Menguapkan filtrate pada kompor spirtus dan water bacth untuk


memperoleh ekstrak kental dan bau etanol hilang, setelah itu diuji
bebas etanol

Mengambil ekstrak masrasi dalam tabung reaksi

Menambahkan asam asetat dan asam sulfat pekat dengan dibantu


penangas

Gambar 2. Skema proses maserasi dan uji bebas etanol

2. Identifikasi flavonoid

Identifikasi dilakukan untuk mengetahui kandungan aktif pada ekstrak

daun sirsak, identifikasi dilakukan dengan metode Harbone (1987) yaitu

untuk mengetahui kandungan flavonoid dilakukan dengan memasukan

ekstrak kedalam tabung reaksi dan tambahkan 2-4 tetes H2SO4, kemudian
22

diamati perubahan warna yang terjadi diamati menjadi merah tua (Asih,

2009 :35).

Sampel ekstak dimasukan kedalam tabung reaksi

Tambahkan 2-4 tetes H2SO4 kedalam tabung reaksi

Mengamati perubahan yang terjadi, jika positif warna berubah menjadi


merah tua artinya mengandung flavonoid

Gambar 3. Skema identifikasi flavonoid

3. Rancangan formula

Tabel 1. Rancangan formula sirup perasan daun sirsak

Bahan
Formula (%) Range (%) Pustaka
Ekstrak 1,2 1,2g Eliza rahman
daun sirsak
Gliserin 30 30% Rowe, et al Hal : 283

Propil 0,02 0,01%- Rowe, et al Hal : 596


paraben 0,6%
Metil 0,18 0,02%- Rowe, et al Hal : 441
paraben 0,3%
Sorbitol 30 20%-35% Rowe, et al Hal : 679
Aquades ad 60mL

4. Pembuatan sirup

Hal yang pertama dilakukan adalah mengkalibrasi botol 60 mL,

dan mempersiapkan alat. Pembuatan sirup yang pertama adalah

melarutkan metilparaben dan propilparaben dengan beberapa tetes etanol

70%, kemudian memasukan ekstrak daun sirsak sedikit demi sedikit, dan
23

diaduk sampai homogen. Setelah itu memasukan gliserin aduk sampai

homogen. Kemudian memasukkan sisa aquades yang sudah dihitung.

Sediaan yang telah dibuat kemudian di masukan ke dalam botol 60 mL

yang telah dikalibrasi sebelumnya, kemudian mengevaluasi sediaan.

Pembuatan sirup ekstrak daun sirsak dapat dilihat pada skema 4 di bawah

ini.

Menimbang bahan dan mengkalibrasi botol 60mL

Melarutkan methyl paraben dengan propil paraben dengan beberapa


tetes etanol 70% ad larut

Memasukan ekstrak daun sirsak sedikit demi sedikit,aduk ad homogen

Memasukan glycerin dan sorbitol aduk ad homogen

Memasukan sisa aquadest yang sudah dihitung kedalam mortar aduk


ad homogen

Memasukan kedalam botol 60 mL yang telah di kalibrasi, beri etiket


dan mengevalusai sediaan

Gambar 4. Skema pembuatan sirup

3.6 Evaluasi Sediaan Sirup

1. Uji Organoleptis

Pengamatan dilakukan dengan mengamati bentuk, warna, bau, dan

rasa dari sirup ekstrak daun sirsak (Depkes RI, 1995: 720).
24

Mengamati sediaan yang meliputi bentuk, warna, bau dan rasa

Mencatat hasilnya

Gambar 5. Skema uji organoleptis

2. Uji pengukuran pH

Kertas indikator pH, dengan cara meneteskan sedikit dalam kertas

pH dan membandingkan dengan warna standarnya (Depkes, 1995:1071).

Dengan langkah seperti berikut: meletakkan kertas pH pada sediaan sirup,

mengawati perubahan warna yang terjadi, melihat pada skala pH meter,

angka menunjukkan asam, basa atau netral, mendiamkan sesaat dengan

mengamati warna yang timbul sesuai dengan warna pada alat, kemudian

melihat apakah pH sirup sesuai dengan pH larutan oral, kemudian

mencatat hasilnya.

Mencelupkan indikator kertas pH kedalam sediaan

Mencocokan perubahan warna yang terjadi pada kertas pH

Mencatat hasil pH

Gambar 6.Skema pengukuran pH


3. Uji kejernihan

Dengan cara memasukan sirup dalam tabung reaksi, kemudian


mengamati dengan menggunakan lampu natrium (jernih atau keruh).
25

Memasukan sirup dalam tabung reaksi

Mengamati dengan menggunakan lampu natrium (jernih atau keruh).

Gambar 7. Skema uji kejernihan

4. Uji berat jenis

Menurut (Depkes 1995:1030) pengujian bobot jenis dilakukan

dengan cara sebagai berikut : menggunakan piknometer kosong, bersih,

dan telah dikalibrasi dengan menetapkan bobot piknometer dan bobot jenis

air pada suhu 25℃, kemudian memasukkan air kedalam piknometer dan

menimbangnya (W1). Setelah itu, menimbang piknometer kosong, bersih,

dan kering. Memasukan zat uji dan membuang kelebihan zat uji, ukur

suhu sampai 20℃ diamkan lalu mengukur kembali suhu 25℃ kemudian

menimbangnya (W2). Mengurangkan bobot piknometer zat uji dengan

bobot piknometer kosong (Wo). Melakukan perhitungan dengan rumus:

p air = (1)

p sirup = (2)

Keterangan :

P : berat jenis (g/mL)


Wo : bobot piknometer kosong
W1 : bobot piknometer yang berisi air
W2 : bobot piknometer yang berisi zat uji
V air : volume air (mL)
V sirup : volume sirup (mL)
26

Menggunakan piknometer kosong, bersih, dan telah dikalibrasi


dengan menetapkan bobot piknometer dan bobot jenis air pada suhu
25℃

Memasukan air ke dalam piknometer dan menimbangnya (W1)

Menimbang piknometer kosong, bersih, dan kering

Memasukan zat uji dan membuang kelebihan zat uji, ukur suhu
sampai 20℃ diamkan lalu mengukur kembali suhu 25℃kemudian
menimbangnya (W2).

Mengkurangkan bobot piknometer zat uji dengan bobot piknometer


kosong (Wo), dengan rumus:

Dilihat di rumus (1) dan (2)

Gambar 8. Skema uji bobot jenis


5. Uji viskositas

Kekentalan ditetapkan dengan viskosimeter Ostwald-Ubbelohde

secara tidak langsung menggunakan cairan pembanding yang telah

diketahui (Depkes,1979:770). Adapun cara kerja uji viskositas sebagai

berikut: memasukan cairan ke dalam viskositas Ostwald sampai mengalir

(t.air). Memasukan zat uji ke dalam viskosimeter Ostwald menyedot

menggunakan filler sampai batas atas yang ditentukan. Setelah itu

mencatat waktu uji mengalir zat uji dari batas atas sampai batas bawah

dengan menggunakan stop watch (t cairan). Menghitung dengan rumus:


27

Rumus :

ŋ air air x t air


= (3)
ŋ sirup sirup x t sirup

Keterangan :
ŋair : kekentalan air (0,8904 cp)
ŋsirup : kekentalan sirup
t1 : waktu alir air dalam detik
t2 : waktu alir sirup dalam detik
ρ1 : bobot per ml air dalam g/mL
ρ2 : bobot per ml sirup dalam g/mL
pcairan : bobot ml cairan dalam g/mL

Memasukan cairan ke dalam viskosimeter Ostwald sampai mengalir (t air


)

Memasukan zat uji ke dalam viskometer Ostwald menyedot


menggunakan filler sampai batas atas yang ditentukan

Mencatat waktu uji mengalir zat uji dari batas atas sampai batas bawah
dengan menggunakan stop watch (t cairan )

Menghitung dengan rumus (3)

Gambar 9. Skema uji viskositas


6. Pengujian suhu

Proses penyimpanan sirup ekstrak daun sirsak,dengan berbagai suhu

yaitu:

a. suhu kamar disimpan pada suhu 25℃.

b. suhu dingin disimpan dalam lemari pendingin 4 ℃

c. suhu hangat disimpan pada suhu 35℃.

d. uhu panas disimpan pada suhu 50℃


28

(Pengujian selama satu bulan dengan empat kali pengujian setiap

minggunya).

3.7 Cara Analisis

3.7.1 Pendekatan Teoritis

Data yang diperoleh dibandingkan dengan persyaratan Farmakope

Indonesia dan keputusan lainnya.

3.7.2 Pendekatan Statistik

Data sifat fisik sirup meliputi uji organoleptis, uji pH, uji

kejernihat, uji bobot jenis, dan uji viskositas. Apabila ada perbedaan yang

bermakna pada setiap formula sediaan, maka dilakukan dengan

menggunakan SPSS 15, One Way ANOVA.

Anda mungkin juga menyukai