METODE PENELITIAN
Pada Desain eksperimental ini digunakan pada uji antibakteri ini adalah penelitian
dengan analisis ekstrak cincai hijau (cocculus orbiculatus) terhadap respon hambat
Sumatera Selatan.
3.4 Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah cincau hijau (cocculus orbiculatus )
hijau (cocculus orbiculatus) pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%.
3.5.2 Variabel Dependen
Khadijah Palembang.
3.7.1 Alat
toples kaca gelap untuk maserasi, batang pengaduk, pipet tetes, pinset, gelas ukur,
gelas beker, tabung reaksi, rak tabung reaksi, cawan petri, jarum ose, incubator,
autoclave, rotary evaporator, penjepit tabung reaksi, lampu spiritus, korek api,
kapas, alumunium foil, spidol, jangka sorong, kamera, mikropipet, pipet ukur.
3.7.2 Bahan
Pembuatan larutan uji ekstrak etanol daun cincau hijau diencerkan secara
berseri dengan konsentrasi 25 persen, 50persen, 75 persen, dan 100 persen untuk
25% 2,5 gr 10 ml
50% 5 gr 10 ml
75% 7,5gr 10 ml
100% 10 gr 10 ml
a. Identifikasi Alkaloid
disaring. Filtrat yang diperoleh ditambah 2-3 tetes perekasi Dragendrof. Adanya
serbuk Mg dan HCL pekat sebanyak 5 tetes. Adanya senyawa flavonoid ditunjukkan
c. Identifikasi Saponin
Ekstrak Saponin 0,5 gram dalam tabung reaksi ditambahkan 10 ml air panas, di
dinginkan dan kemudian dikocok selama 10 detik. Hasil yang positif dengan
terbentuknya buih yang stabil selama tidak kurang dari 10 menit, pada penambahan
ml H2SO4 yang ditambahkan pada dinding tabung reaksi. Terbentuknya cincin warna
e. Identifikasi Tanin
FeCl3 3 tetes dan akan terbentuk warna biru, biru-kehijauan, biru-hijau endapan.
Perubahan warna dapat terjadi karena adanya reaksi antara senyawa hidroksil pada
akan terjadi pucat atau hilang ketika dipanaskan akan mengeluarkan bau khas minyak
Sebanyak 0,1 ml larutan uji diuapkan diatas penangas air, larutkan sisa dalam 5 ml
asam asetat anhidrat P. Tambahkan 10 tetes asam sulfat P terjadi warna biru atau hijau,
%.
1 % = 10/100x10=1 gr
Sterilisasi Alat dilakukan sebelum semua peralatan digunakan, yaitu dengan cara
disterilkan dalam oven untuk alat-alat yang terbuat dari kaca atau logam yang memiliki
tingkat skala atau keakuratan tinggi dengan suhu 180 derajat celcius selama 24 jam,
sterilkan alat-alat yang terbuat dari kaca yang memiliki tingkat keakuratan atau plastik
dalam autoklaf dengan suhu 121 derajat celcius selama 10-20 menit sedangkan untuk alat
Timbang sebanyak 2,8 gram serbuk Nutrient Agar (siap pakai), larutkan dalam 100 ml
aquadeat lalu panaskan sampai mendidih dan larut seluruhnya. Kemudian disterilkan
dalam autoclaf pada suhu 121 derajat celcius dan selama 15-20 menit. Media Nutrient
agar dituang sebanyak 20 ml kedalam cawan petri dan 10 ml kedalam tabung reaksi
untuk media agar miring, biarkan memadat, dan disimpan dalam lemari pendingin.
2. Pembuatan Standar Mac.Farland
larutan yang keruh. Kekeruhan Ini dipakai sebagai standar kekeruhan suspensi bakteri
uji.
3. Peremajaan Bakteri
Bakteri yang telah dimurnikan diinokulasi dengan bantuan jarum ose kemedia agar,
kemudian diinkubasikan pada suhu 37 derajat C selama 24-48 jam hingga diperoleh
Biakan bakteri disubkultur dalam media Nutrient agar diinkubasikan pada suhu 37
derajat celcius selama 24 jam. Hasil subkultur biakan bakteri diambil dengan jarum
ose dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 10 ml larutan Nacl 0,9.
Setelah itu di homogenkan dengan cara divoteks dan disamakan kekeruhannya dengan
standar Mac.Farland 0,5 sehingga diperoleh suspensi bakteri dengan kerapatan sel 10
CFU/ml.
Metode Difusi
(ketebalan 4-5 cm) kedalam cawan petri yang steril dan biarkan memadat.
2. Ambil suspensi bakteri sebanyak 1 ml kemudian masukkan kedalam cawan
petri yang berisi media nutrient agar lalu di homogenkan dengan sprider dan
3. Secara Aseptik, letakkan kertas cakram yang telah direndam ekstrak dengan
4. Sebagai kontrol positif cakram kertas direndam dalam antibiotik dan sebagai
5. Inkubasi cawan petri yang telah diberi perlakuan pada suhu 37derajat celcius
selama 24 jam. Kemudian diukur diameter zona bening (clear zone) yang
terbentuk disekitar kertas cakram dengan menggunakan jangka sorong..
Palembang dan data sekunder, yaitu data yang diperoleh selain data pada hasil penelitian,
menggunakan program statistika SPSS, dan beda nyata antara perlakuan uji dengan one
way ANOVA. One way ANOVA adalah analisi yang menggunakan varians dan
pengamatan yang digunakan untuk mengetahui hubungan dan besar resiko (Odd
ratio/OR) variabel bebas dengan terikan secara sendiri-sendiri dengan uji One way
pernghambatan
pertumbuhan
bakteri
Escherichia
Coli