METODE PENLITIAN
Metode Penelitian pada uji antibakteri ini yaitu Penelitian eksperimental dengan
Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu cincau hijau (Cocculus Orbiculatus)
Populasi pada penelitian ini adalah bakteri Escherichia Coli yang diperoleh dari
Universitas Indonesia.
3.5 Variabel Penelitian
b. Konsentrasi cincau hijau (Cocculus Orbiculatus) dengan metode difusi 25%, 50%,
Escherichia Coli.
Palembang.
3.7.1 Alat
Alat yang digunakan pada dalam penelitian ini adalah blender, timbangan digital,
toples kaca gelap untuk maserasi, batang pengaduk, pipet tetes, pinset, gelas ukur,
beaker gelas, tabung reaksi, rak tabung reaksi, cawan petri, jarum ose, inkubator,
autoclave, rotary evaporator, penjepit tabung reaksi, lampu spiritus, korek api, kapas,
kertas whatman, spidol, jangka sorong, kamera, mikro pipet, dan pipet ukur.
3.7.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun cincau hijau (cocculus
orbiculatus) dari Pasar prabumulih Kota Palembang, Bakteri Escherichia Coli yang didapat
dari Universitas Indonesia etanol 96 persen, Asam Clorida, Amoniak, kloroform, H2SO4
0,3 N, BaCl, reagen mayer, reagen dragendrof, reagen shinoba, Naoh, Asam sulfat pekat,
MgHCL, Pereaksi Lieberman-Burchard, Nutrient agar (NA), Nutrient Broth (NB), Kristal
Cincau hijau (Cocculus Orbiculatus) yang diambil kemudian dipilih cincau hijau
(Cocculus Orbiculatus) yang mempunyai kualitas baik dan tidak terserang hama.
air yang mengalir. Setelah proses pencucian selesai cincau hijau (Cocculus
Orbiculatus) dirajang. cincau hijau (Cocculus Orbiculatus) yang telah dirajang dengan
permukaan partikel supaya kontak antara zat dan pelarut lebih besar.
3.8.2 Pembuatan larutan konsentrasi.
25 % 2,5 gram ad 10 ml
50 % 5 gram ad 10 ml
75 % 7,5 gram ad 10 ml
Menurut Hanani (2017), menyatakan bahwa untuk menguji skrinninfg fitokimia dapat
a. Identifikasi Alkaloid
dan disaring. Filtrat yang diperoleh ditambah 2-3 tetes perekasi Dragendrof. Adanya
b. Identifikasi Flavonoid
ditambahkan serbuh Mg dan HCL pekat sebanyak 5 tetes. Adanya senyawa flavonoid
c. Identifikasi Saponin
Ekstrak Saponin 0,5 gram dalam tabung reaksi ditambahkan 10 ml air panas, di
dinginkan dan kemudian dikocok selama 10 detik. Hasil yang positif dengan
terbentuknya buih yang stabil selama tidak kurang dari 10 menit, pada penambahan asam
dan 2 ml H2SO4 yang ditambahkan pada dinding tabung reaksi. Terbentuknya cincin
e. Identifikasi Tanin
Diteteskan FeCl3 3 tetes dan akan terbentuk warna biru, biru-kehijauan, biru-hijau
endapan. Perubahan warna dapat terjadi karena adanya reaksi antara senyawa hidroksil
warna akan terjadi pucat atau hilang ketika dipanaskan akan mengeluarkan bau khas
g. Identifikasi Glikosida
Sebanyak 0,1 ml larutan uji diuapkan diatas penangas air, larutkan sisa dalam 5
ml asam asetat anhidrat P. Tambahkan 10 tetes asam sulfat P terjadi warna biru atau
1. Pembuatan larutan uji metode difusi cincau hijau (cocculus orbiculatus) dengan
konsentrasi hambat minimum (KHM), pada konsentrasi 25 %, 50%, 75%, dan 100 %.
25 % 2,5 gram ad 10 ml
50 % 5 gram ad 10 ml
75 % 7,5 gram ad 10 ml
100 % 10 gram ad 10 ml
Timbang sebanyak 2,8 gram serbuk Nutrient Agar (siap pakai), larutkan dalam 100
disterilkan dalam autoclaf pada suhu 121 derajat celcius dan selama 15-20 menit.
larutan yang keruh. Kekeruhan Ini dipakai sebagai standar kekeruhan suspensi
bakteri uji.
5. Peremajaan Bakteri
Bakteri yang telah dimurnikan diinokulasi dengan bantuan jarum ose kemedia
agar, kemudian diinkubasikan pada suhu 37 derajat C selama 24-48 jam hingga
diperoleh pertumbuhan.
6.Pembuatan Suspensi Bakteri Biakan bakteri disubkultur dalam media Nutrient agar
diinkubasikan pada suhu 37 derajat celcius selama 24 jam. Hasil subkultur biakan
bakteri diambil dengan jarum ose dan dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi
10 ml larutan Nacl 0,9. Setelah itu di homogenkan dengan cara divoteks dan
Uji Efektivitas antibakteri dengan difusi agar menggunakan kertas cakram dengan
bakteri uji Escherichia coli media agar muller Hinton Agar (MHA) Suhu 40 ℃ sebanyak
10 ml dituangkan kedalam masing-masing cawan petri steril dan goyangkan cawan agar
media merata, diamkan sampai media padat selama 15 menit. Setelah itu usapkan
suspensi bakteri Escherichia Coli dengan menggunakan ose dan ratakan bakteri.
Lempengan agar dibiarkan mengering selama 5 menit. Kemudian letakkan kertas cakram
steril dan teteskan sesuai konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% sebanyak 20 ℳl, serta
teteskan control positif Cotrimokazol 0,1 %, serta control negative aquadest steril.
Setelah itu diinkubasikan pada suhu 37℃ selama 24 jam, pengujian dilakukan sebanyak
3 kali.
Penentuan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) ditandai denga nada atau
tidaknya pertumbuhan bakteri pada media tersebut. Kemudian diukur dengan diameter
zona bening yang terbentuk dengan menggunakan jangka sorong (Sholihah, 2019).
Data-data digunakan pada penelitian ini adalah primer. yaitu Data yang diperoleh dari
Palembang dan data sekunder, yaitu data yang diperoleh selain data pada hasil penelitian,
Untuk mengetahui data tersebut maka data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan program statistika SPSS, dan beda nyata antara perlakuan uji dengan one way
ANOVA. One way ANOVA adalah analisi yang menggunakan varians dan pengamatan
yang digunakan untuk mengetahui hubungan dan besar resiko (Odd ratio/OR) variabel bebas
dengan terikan secara sendiri-sendiri dengan uji One way ANOVA sehingga diperoleh nilai
No Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Metode pengumpulan data
Data-data digunakan pada penelitian ini adalah primer. yaitu Data yang diperoleh dari hasil
penelitian eksperimental di Laboraturium Mikrobiologi STIK Siti Khadijah Palembang dan data
sekunder, yaitu data yang diperoleh selain data pada hasil penelitian, keperpustakaan dan skripsi
yang berkaitan dengan penelitian.
Analisi Data
Untuk mengetahui data tersebut maka data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
program statistika SPSS, dan beda nyata antara perlakuan uji dengan one way ANOVA. One
way ANOVA adalah analisi yang menggunakan varians dan pengamatan yang digunakan untuk
mengetahui hubungan dan besar resiko (Odd ratio/OR) variabel bebas dengan terikan secara
sendiri-sendiri dengan uji One way ANOVA sehingga diperoleh nilai p value, 95 persen CL dan
OR.