Anda di halaman 1dari 8

JOB SHEET

Nama pratikum : BILAS LAMBUNG


Unit : Keperawatan Medikal Bedah II
Waktu :

Referensi
Smeltzer, Suzzane C. dan Bare, Brenda G. 2001. Buku ajar keperawatan medikal bedah,
jakarta: EGC.
Objek perilaku siswa

Setelah mempelajari jobsheet:


1. Mahasiswa/i mampu mempersiapkan alat dan bahan dalam melakukan bilas lambung
secara individu dengan benar.
2. Mendemostrasikan bilas lambung secara sistematis dengan prosedur pelaksanaan.

Petunjuk

1. Baca dan pelajari jobsheet yang tersedia


2. Siapkan alat sebelum tindakan dimulai
3. Ikutilah petunjuk instruktur
4. Tanyakan pada pembimbing apabila ada hal yang kurang dimengerti

Keselamatan kerja
1. Pastikan privasi klien bener-bener terjaga.
2. Lakukan pencegahan infeksi dengan cara cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan fisik.
3. Gunakan sarung tangan untuk mencegah terjadinya infeksi

Dasar teori

A. Pengertian :
Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan cara
memasukan dan mengeluarkan air ke/ dari lambung dengan menggunakan NGT
(Naso Gastric Tube).
Bilas lambung merupakan metode alternatif yang umum pengosongan lambung,
dimana cairan dimasukkan kedalam lambung melalui orogastrik atau nasogastrik
dengan diameter besar dan kemudian dibuang dalam upaya untuk membuang bagian
agen yaang mengandung toksik.
B. Tujuan :
Tujuan dari bilas lambung meliputi hal – hal berikut ini:
1. Membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun masuk saluran percernaaan
2. Mendiagnosa perdarahan lambung
3. Membersihkan lambung sebelum prosedur endoscopy
4. Membuang cairan atau pertikel dari lambung

C. Indikasi:
Bilas lambung diindikasikan pada pasien :
1. Pasien keracunan makanan atau obat
2. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung
3. Persiapan operasi lambung
4. Pasien dalam keadaan tidak sadar
5. Kerancunan bukan bahan korosif dan kurang dari enam puluh menit
6. Gagal dengan terapi emesis
7. Overdosis obat/narkotif
8. Terjadi perdarahan lama (hematemesis melena) pada saluran pencernaan atas
9. Mengambil contoh asam lambung untuk dianalisis lebih lanjut
10. Dekompresi lambung
11. Sebelum operasi perut atau biasanya sebelum dilakukan endoskoppi
12. Tidak ada reflex muntah

D. Kontraindikasi
Bilas lambung dikontraindikasikan pada pasien :
1. Kumbah lambung tidak dilakukan secara rutin dalam penataklaksanaan pasien
dengan keracunan. Kumbah lambung dilakukan ketika pasien menelan subtansi
toksik yang dapat mengancam nyawa, dan prosedur dilakukan selama 60 menit
setelah tertelan.
2. Pasien kejang
3. Kumbuh lambung dapat mendorong tablet kedalam duedenum selain
mengeluarkan tablet tersebut
4. Kumbuh lambung dikontraindikasikan untuk bahan-bahan toksik yang tajam dan
terasa membakar (resiko aspirasi), misalknya: camphor, hindrokarbon, halogen
hidrokarbon aromatic, pestisida
5. Kumbah lambung dikontraindikasikan untuk pasien yang menelan benda asing
yang tajamm dan besar
6. Pasien tanpa gag reflex atau pasien dengan pingsan (tidak sadar ) membutuhkan
intubasi sebelum kumbah lambung untuk mencegah inspirasi

Hal – hal yang perlu diperhatikan


1. Jaga privasi klien
2. Pemeriksaan harus terorganisasi dengan baik untuk menghemat tenaga klien
3. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dengan memberikan penjelasan
tentang tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan berkomunikasi
Alat dan bahan

No Persiapan alat gambar


1. Baki berisi NGT lengkah dengan
corong sesuai dengan ukura yang
dibutuhkan,
Ukuran NGT :
a. No. 14-20 untuk ukuran dewasa
b. No. 8-16 untuk anak-anak
c. No. 5-7 untuk bayi

2. 2 buah baskom

3. Perlak dan handuk sebagai pengalas

4. Stetoskop

5. Spuit 10 cc
6. Plester

7. Piala ginjal dan kom penambung

8. Air hangat 1 sampai 2 liter

9. Kassa/ tissue

10. Jelly

11. Susu hangat


Prosedur Kerja

No Tindakan Gambar
1. Jelaskan prosedur kepada klie

2. Mencuci tanggan

3. Perawat memakai skort

4. Perlak dan alas dipasang


disamping

5. NGT diukur dari epigastrium


sampai pertengahan dahi
kemudian diberi tanda

6. Ujung atas NGT diolesi jelly,


bagian ujung bawah diklem
7. NGT dimasukkan perlahan-
lahan melalui hidung pasien
sambil disuruh menelannya (bila
pasien sadar )

8. Periksa apakah NGT betul-betul


masuk lambung dengan cara:
a. Masukan ujung NGT
kedalam baskom yang
berisi air, jika tidak ada
gelembung maka NGT
sudah masuk kedalam
lambung.
b. Masukan udara dengan
spuit 10cc dan
didengarkan pada daerah
lambung dengan
menggunakan stetoskop
setelah yakin pasang
plester pada hidung
untuk memfiksasi NGT

9. Setelah NGT masuk paien diatur


dengan posisi miring tanpa
bantal atau kepala lebih rendah
selanjutnya klem dibuka.
10. Corong dipasang diujung bawah
NGT, air/susu dituangkan
kedalam corong jumlah cairan
sesuai kebutuhan, cairan yang
masuk tadi dikeluarkan dan
ditampung dalam baskom

11. Pembilasan lambung dilakukan


berulang kali sampai air yang
keluar dari lambung sudah
jernih.

12. Jika air yang keluar sudah jernih


selang NGT dicabut secara
pelan-pelan dan diletakan dalam
baki.

13. Setelah selesai pasien


dirapihkan, mulut dan sekitarnya
dibersihkan dengan tissue
jelaskan pada pasien bahwa
prosedur yang dilakukan telah
selesai
14. Alat – alat dikemas dan
dibersihkan

15. Perawat mencuci tangan

16. Mencatat semua tindakan yang


telah dilakukan pada status
pasien
Evaluasi

1. Mahasiswa mendemostrasikan cara melakukan bilas lambung secara individu pada


phantom
2. Pembimbing laboratorium menilai langlah-langkah kerja yang telah dilakukan
mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai