Oleh :
Adia anggita prasila
190210007
4) Algoritma
Fase I: Tunjangan hidup dasar (Basic Life Support) yaitu prosedur pertolongan
darurat mengatasi obstruksi jalan nafas, henti nafas dan henti jantung. Indikasi
tunjangan hidup dasar terjadi karena adanya henti nafas dan henti jantung yang terdiri
dari
A : Airway menjaga jalan nafas tetap terbuka
B : Breathing ventilasi paru dan oksigenisasi yang adekuat. Pernapasan yang adekuat
dinilai tiap kali tiupan oleh penolong. Yang diperhatikan yaitu adanya gerakan dada,
merasakan tahanan ketika memberikan bantuan nafas dan isi paru klien saat
mengembang dengan suara dan rasakan adanya udara yang keluar saat ekspirasi.
C: Circulation mengadakan sirkulasi buatan dengan kompresi jantung paru.
Fase II: Tunjangan hidup lanjutan (Advanced Life Support) yaitu tunjangan hidup
dasar ditambah dengan :
D: drugs yaitu pemberian obat-obatan sekaligus cairan yang dibagi menjadi 2 yaitu
penting: sodium bikarbonat, epinephrine, sulfat atoprin, lidokain, morphin sulfat,
kalsium khlorida, oksigen. Berguna yaitu obat-obatan vasoaktif (laverterenol),
isoproterenol, propanolol dan kortikosteroid.
6. Analisis data
Data Etiologi Masalah
Data Subyektif : - Stroke Resiko Aspirasi, dengan
Data Obyektif: etiologi yaitu penurunan tingkat
- pasien tampak lemah, kesadara
- GCS: E2V2M4, kesadaran Penurunan kesadaran
pasien spoor,
- RR: 28x/menit, nafas cepat
dan pendek, terdapat secret Nafas tdk teratur
dimulut.
Terdapat secret
Risiko aspirasi
Hambatan/gangguan mobilitas
fisik, dengan etiologi yaitu
kelemahan otot.
Data Subyektif : - Stroke
Data Obyektif :
- Pasien tampak lemah,
- Gcs: e2v2m4, Kekuatan otot menurun
- Tangan dan kaki kiri tidak
dapat digerakkan,
- Mobilitas pasien tergantung
total.. rentang gerak rom
menurun kaki dan
tangan sebelah kiri
gangguan mobilitas
7. Diagnose keperawatan
1. Resiko Aspirasi, dengan etiologi yaitu penurunan tingkat kesadaran
2. Hambatan/gangguan mobilitas fisik, dengan etiologi yaitu kelemahan otot.
8. Rencana keperawatan