Anda di halaman 1dari 7

Nama :

Kelas :

Mata kuliah :

Nyeri adalah apapun yang dikatakan individu yang mengalami yang ada kapapun
individu mengatakannya

Hambatan

 Mitos bahwa anak anak dan terutama bayi tidak merasakansakit sama seperti
orang dewasa.
 Tidak ada konsekuensi yang tidak diinginkan untuk tidak mengobati rasa sakit
 Nilai dan keyakinan pribadi; yaitu rasa sakit membangun karakter.
 Kurangnya keterampilan penilaian
 Kurangnya pengetahuan pengobatan nyeri
 Presepsi bahwa mengatasi rasa sakit membutuhkan terlalu banyak waktu

EFEK PLACEBO

Berespon terhadap pengobatan atau tindakan lain karena suatu harapan bahwa
pengobatan tersebut benar benar bekerja

KELUARGA DAN SUPORT SOSIAL

Anak yang sakit seringkali bergantung pada keluarga untuk mensuport,


membantu atau melindungi

POLA KOPING

Mencari sumber koping untuk mensuport klje dan menurunkan nyeri

Cardiovascular:

 Meningkat cardiec rate


 Meningkat systemic vascular resistance
 Menibgkat Tperipheral vascular resistance
 Meningkat coronary vascular resistance →
 Meningkat blood pressure and myocardial oxygen consumption
Gastrointestinal:

 Delayed return of gastric and bowel function Musculoskeletal:


 Decreased muscle function, fatigue andoo immobility

Konsep anak tentang nyeri berhubungan dengan perkembangan kognitif

NEONATUS

Sistem nyeri lengkap dan fungsional pada neonatus prematur dan cukup bulan.
Nyeri akut diproses di somatosensory korteks yang menunjukkan "persepsi sadar"
Respons perilaku terhadap rasa sakit adalah kompleks dan dapat diamati dengan
"selfexpression" Mekanisme efektif dari hyperalgesia (mudah merasa nyeri), alodinia
(sensasi nyeri yg tidak seharusnya terjadi), dan reffered pain juga dapat terjadi pada
neonatus prematur dan cukup bulan.

2-7 tahun (praoperasional)

 Nyeri sebagai pengalaman konkret


 Hilangnya nyeri magis
 Memandang nyeri sebagai hukuman
 Cenderung meminta seseorang untuk bertanggung jawab

7-10 tahun (operasional konkret)

 Nyeri secara fisik mis, sakit kepala, sakit perut


 Mampu menerima nyeri psikologis seperti kermatian seseorang
 Takut bahaya dan penghancuran tubuh Dapat memandang nyeri sebagai
hukuman atas kesalahan

13 tahun (operasional formal)

 Mampu memberikan alasan nyeri mis; jatuh dan saraf terpukul


 Menerima beberapa tipe nyeri psikologis
 Mempunyai pengalaman hidup yang terbatas untuk menghadapi nyeri seperti
orang dewasa
 Takut kehilangan kontrol selama menghadapi nyeri

Quest:

 Minta anak melokasi nyeri dengan menandai bagian tubuh pada gambar
manusia
 Perhatikan alasan mengapa anak menolak atau memeberitahu tentang nyeri
Gunakan berbagai kata untuk menggambarkan nyeri mis, "uh", "aduh" "rasa
tidak enak" atau "sakit”
 Use (skala)
Gunakan skala yg sama dengan anak Gunakan skala pengkajian nyeri hanya
untuk nyeri Dalam memperkenalkan skala nyeri, jelaskan bahwa ini adalah
salah satu cara bagi anak untuk memberitahu perawat bahwa ia nyeri
 Evaluasi

Ekspresi wajah Perubahan fisiologis Observasi adanya perilaku khusus Sadari


bahwa anak yang tertidur mungkin masih mengalami nyeri Observasi strategi
koping anak: bicara, merintih, berbaring kaku, memereas tangan.

Take/Keterlibatan orang tua

 Tanyakan tentang perilaku anak bila sedang nyeri


 Anjurkan orang tua untuk berpartisipasi dalam pengkajian nyeri

Dapatkan informasi:

 Keiadian pencetus
 Kejadian yg menghilangkan
 Kejadian sementara kejadian posisjonal Kejadian yg berhubungan PQRSTU
Provocative/Palliative factors (For example, "What makes your pain better or
worse?") Quality (For example, use open-ended questions such as "Tell me
what your pain feels like,") Region/Radiation (For example, "Show me where
your pain is," or "Show mewhere your teddy hurts."

Severity: Ask child to rate pain, using a pain intensity scale that is appropriate for
child's age, developmental level, and comprehension. Consistently use the same pain
intensity tool with the same child. Timing: Using developmentally appropriate
vocabulary, ask child (and family) if pain is constant, intermittent, continuous, or a
combination. Also ask if pain increases during specific times of the day, with
particular activities, or in specific locations. 1 How is the pain affecting you (U) in
regard to activities of daily living (ADLs), play, sofpol, relationships, and enjoyment
of life? Goal of Pain Rating Scale

 Identify characteristics of pain


 Establish a baseline assessmen
 Evaluate pain status
 Effects of intervention
Skala numerik

 Tidak nyeri
 Nyeri
 Skala (0 1 2 3 4 5 6 78 9 10)

Anak usia 4-4,5 tahun

 Dapat menghitung dan mempunyai beberapa konsep angka

Karakteristik perkembangan respon anak terhadap nyeri

Neonatus

Flexion and adduction area yg terkena Respdn tubuh secara umum kaku atau
memukul kemungkinan disertai reflek lokal menarik dari area terstimulasi Menangis
keras (menangis tidak biasa) Menunjukan ekspresi berbeda (Mengerutkan alis
kebawah, mata tertutup, mulut terbuka) Bayi lebih besar Menarik area yg terstimulasi
Menangis keras.

Penolakan fisik menjauhkan stimulus Ekspresi wajah nyeri/marah Anak kecil


Menangis keras, berteriak Ekspresi verbal "ow", "aduh" atau "sakit" Memukul
lengan /kaki Menjauhkan stimulus

Anak usia sekolah

Perilaku mengelak "tunggu" atau "saya belum siap" Kekakuan otot seperti
mengatupkan tangan, menggertakan gigi, mengkontraksikan tungkai, menutupkan
mata, mengerutkan dahi.

Remaja

Protes vokal berkurang, Aktivitas motorik berkurang, Ekspresi verbal berupa "sakit

Catatan pengkaiian nyeri

1. Catat tanggal dan waktu pemberian analgesik menit berikutnya dan kemudian
2. Gunakan skala peringkat nyeri bila anak memahami penggunaanya. Sebutkan
skala_peringkat
3. Catat analgesik, dosis dan rutenya

Catatan nyeri

1. Catatan tanggal dan waktu pemberian Analgenik setiap menit berikutnya dan
kemudian.
2. Gunakan skala peringkat nyeri bila anak memahami penggunaannya, sebutkan
skala nyeri peringakat
3. Catat analgenik,dosis dan rutenya

Non pharmacological interventions

 Facilitated tucking( holding the infant's extremities close to the body,


promoting flexion), swaddling,nesting,use of nonnutritive sucking.
 Minimal handling protocols
 lowering noise levels in the NICU
 Avoiding exposure to bright lights
 Promoting of day/night light cycles

Tropilal/transdermal

1. EMLA ( eutetic mixture of local anesthetics (idokain/prilokain)


2. Prosedur yang melibatkan kulit
3. Harus oklusif selama 1 jam sebelum prosedur

Fentanil transdermal

 Untuk kontrol nyeri kanker


 Tidak ditetapkan pada anak dibawah 12 tahun

Rektal

 Alteratif untuk rute oral atau parenteral


 Kecepatan aborsi bervariasi
 Secara umum tidak disukai anak2 tapi lebih disukai dari ada IM

TAC (tetrakain/adrenalain) atau LAT (lidokain/adrenalin/tetrakain)

 Memberikan anastesi kulit 15 menit setelah aplikasi


 Jel atau cairan ditempatkan pada luka
 Tidak boleh digunakan pada membran mukosa dana area gundul karena resiko
absorpsi sistemik dan toksisitas
 Adrenalin tidak boleh digunakan pada ujung arteriol ( jari tangan dan kaki,
ujung hidung, penis,daun telinga) karena vasokontraksi
World Health organization (WHO)

Principles of Pediatric acute pain management By the clock With the child By the
appropriate route WHO ladder of pain management Rute pemberian obat dan metode
pemberian obat analgetik

Oral

 Diskusi karna kenyamanan,biaya,dan kedarnya dalam darah relatif stabil


 Dosis opioid oral lebih tinggi diperlukan untuk analgesia perenteral yg
seimbang
 Puncak efek obat terjadi 1,5-2

Subkutan (SC)

 Bila rute oral dan IM tidak dapat dilakukan


 Memberikan kadar darah sama dengan infus kontinue
 Dosis dianjuran sampai dengan 2jan dosis IV:dosis 24jam total biasanya sama
dengn IV total atau dosis IM 24jam

Intravena (IV) (bolus)

 Disukai untuk kontro cepat dari nyeri hebat


 Awitan kira-kira 5menit
 Dosis bolus setengah dosis IM
 Ulangi setiap jam untuk kontrol (morfin,fentanil,hidromorfon)

Sublingual /bukal/transmukosal

 Tablet atau cairan ditempatkan diantara pipi dan gusi (bukal) atau di bawah
lidah (sublingual)
 Awaitan lebih cepat dari pada oral
 Sedikit obat di jual
 Fentanyl oralit-sadasi/analgsia praoperatif

Intravena iv) (bolus)

 isukai untuk kontrol cepat dari nyeri hebat


 Awitan kira kira 5 menit
 Dosis bolus setengah dosis IM
 Ulangi setiap jam untuk kontrol (morfin,fentanil,hidromorfon)

Intravena (kontinue)

 lebih disukai daripada bolus dan IM untuk mempertahankan kontrol nyeri


 Memberikan kadar darah yang stabil
 Mudah untuk menetralisir Dosis
 Dosis awal kecepatan infus perjam adalah membagi Dosis IM dengan durasi
obat yang di harapkan untuk rute IM
 Paling baik bila di kombinasikan dengan dosis bolus IV awal

Subkutan (SC)

 Bila rute oral dan IM tidak dapat dilakukan


 Memberikan kadar darah sama dengan infus kontinue
 Dosis dianjurkan dengan 2 jam dosis IV ; dosis 24jam total biasanya sama
dengan IV total atau dosis IM 24 jam

Tropilal/transderma

 EMLA (eutetic mixture of local anesthetics (idokain/prilokain)


 Prosedur yang melibatkan kulit
 Harus di tempatkan di area fungsi di bawah balutan oklusif selama 1 jam
sebelum prosedur

TAC (tetrakain/adrenlain) atau LAT (lidokain/adrenalin/tetrakain)

 Memberikan anastesi kulit selama 15 menit setelah aplikasi


 Jel atau cairan di tempatkan pada luka
 Tidak boleh di gunakan pada membaran mukosa dan area gundul karena
resiko absorpsi sistemik dan Toksisitas
 Adrenalin tidak boleh digunakan pada ujung arteriol ( jari tangan dan kaki,
ujung hidung ,penis , daun telinga) karena vasokontriksi

Fentanil transderma

 ntuk kontrol nyeri kanker


 Tidak ditetapkan pada anak dibawah 12 tahun

Rektal

 Alternatif untuk rute oral atau parenteral


 Kecepatan absorpsi bervariasi
 Secara umum tidak di sukai anak anak tapi lebih di sukai daripada IM

Anda mungkin juga menyukai