Anda di halaman 1dari 7

KUIS PPPK NERS

Materi: Keperawatan Medikal Bedah, SOP Tindakan Keperawatan

1. Ny. T usia 45 tahun terpasang kantong kolostomi. Perawat melihat kantong kolostomi
telah penuh oleh 2/3 feses. Saat ini perawat telah memasang handscoon. Apa tindakan
selanjutnya?
a. Mengosongkan kantong kolostomi
b. Membersihkan sisa feses dari stoma
c. Melepaskan kantong kolostomi
d. Membersihkan kulit di sekitar stoma
Jawaban: A
Pembahasan:
Langkah-langkah membersihkan kantong kolostomi:

• Dekatkan alat-alat ke klien, pasang selimut mandi, dekatkan bengkok ke klien, pasang
sarung tangan.

• Kosongkan kantong stoma atau buang kantong yang lama lalu buang ke tempat
sampah.

• Observasi kondisi stoma dan kulit sekitar kantong stoma.

• Bersihkan stoma dan kulit sekitar stoma dengan sabun atau air hangat.

• Bilas sabun dengan air dan keringkan kulit sekitar stoma dengan kassa.

• Lindungi stoma dengan kassa agar feses yang keluar lagi tidak mengotori kulit yang
sudah dibersihkan.

• Setelah kering, ukur stoma kembali dengan guide size untuk memilih kantong stoma
yang sesuai (membuat pola).

• Siapkan kantong stoma dengan pelindung kulit. Buat pola sesuai ukuran stoma,
kemudian tandai pelindung kulit dengan spidol sesuai dengan ukuran pola, kemudian
lubangi pelindung kulit pada kantong stoma.

• Lepaskan pelapis kertas dari lempengan kantong.

• Tempelkan pelindung kulit pada kantong stoma (dimulai dari arah jam 6 pada jarum
jam) tekan secara lembut dan pelan. Pasang kantong stoma.
• Pasang plester hipoalergik. Pastikan kantong stoma merekat dengan baik dan tidak
bocor.

• Lipat ujung bagian bawah kantong ke arah atas. Amankan dengan klem/ penjepit
kantong stoma.

• Buka sarung tangan, bereskan alat-alat, cuci tangan.

2. Tn. N usia 50 tahun terpasang selang WSD pada dada kanan dengan sistem 2 botol. Saat
ini perawat akan melakukan perawatan WSD. Apa tindakan yang dilakukan perawat
sebelum melepaskan sambungan botol lama dari selang dada?
a. Menggunakan handscoon
b. Mengklem selang drainase dengan 2 klem
c. Mengamati adanya undulasi
d. Mempersiapkan 2 buah botol steril
Jawaban: B
Langkah-langkah perawatan WSD:
• Menyiapkan alat dan cuci tangan.
• Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya.
• Menjaga privasi.
• Membantu klien untuk mengatur posisi yang nyaman dalam posisi fowler atau
semifowler
• Memakai sarung tangan
• Tempatkan botol WSD tegak lurus untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
• Jika balutan pada luka insisi basah lakukan perawatan luka pada lokasi insisi dengan
tehnik septik dan aseptik.
• Beri label pada botol drainagen. Observasi dan catat jumlah dan pengeluaran, warna
dan karakteristik.
• Jika botol drainagen penuh ganti dengan botol ateril yang baru, selang botol WSD
diklem dahulu.
• Ganti botol WSD dan lepas kembali klem.
• Amati undulasi dalam selang WSD.
• Rapikan alat-alat.
• Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
3. Tn. D usia 27 tahun dirawat dengan post craniotomy hari kedua. Perawat akan melakukan
perawatan luka. Saat ini perawat telah membersihkan luka dan kulit sekitar luka dengan
NaCl 0,9%. Apa tindakan selanjutnya?
a. Menutup luka dengan kasa kering
b. Menutup luka dengan kasa lembab
c. Mengoleskan cairan antiseptic pada luka
d. Melepaskan handscoon
Jawaban: C
Pembahasan:
Setelah melakukan pembersihan luka, maka yang tepat adalah mengoleskan cairan
antiseptic pada luka. Menutup luka dengan kasa lembab kurang tepat karena hal tersebut
dilakukan pada luka yang kotor.

4. Tn. L usia 55 tahun selesai menjalani operasi batu ginjal. Hari ini pasien diperbolehkan
pulang. Perawat akan melepaskan kateter urin dan telah menggunakan handscoon. Apa
tindakan perawat setelah menjelaskan prosedur pada pasien?
a. Menutup sampiran
b. Menarik selang saat pasien ekspirasi
c. Mengeluarkan cairan dari balon menggunakan spuit
d. Melakukan latihan kandung kemih
Jawaban: A
Pembahasan:
Langkah-langkah melepas kateter urin:
• Memperkenalkan diri
• Beritahu dan jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan dan lihat respon klien
• Pasang sampiran, tutup jendela
• Dekatkan alat ke klien
• Cuci tangan dan pasang handscoon
• Keluarkan isi balon dengan spuit sampai benar –benar habis
• Tarik kateter dan anjurkan klien untuk menarik napas panjang sambil melihat respon
klien, kemudian buang kateter pada bengkok
• Olesi area meatus eksterna dengan betadin 10%
• Bereskan alat dan lepaskan handscoon
• Cuci tangan
• Dokumentasikan tindakan

5. Nn. A usia 20 tahun dengan meningitis. Perawat akan melakukan pemasangan selang
nasogatrik. Saat ini perawat telah mengukur panjang selang. Apa tindakan yang tepat
dilakukan selanjutnya?
a. Memasang handscoon
b. Mengatur posisi pasien
c. Melumasi ujung selang dengan jelly
d. Memasukkan selang dari lubang hidung
Jawaban: C
Pembahasan:
Langkah-langkah memasang nasogatric tube (NGT):
• Perkenalan dan jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien
• Tutup sampiran
• Atur posisi tidur pasien
• Cuci tangan dan memakan handscoon
• Dekatkan alat
• Letakan handuk dibawah kepala pasien
• Ukur panjang selang lambung dengan cara mengukurnya dari pangkal hidung ke telinga
pasien lalu ke prosesus xipoideus lalu beri batas menggunakan plester
• Beri jelly pada selang lambung sepanjang 7-10 cm
• Masukan selang lambun ke salah satu lubang hidung dengan :
o Posisi kepala ekstensi, bila selang sudah sampai orofaring posisi kepala fleksi
o Bila pasien batuk, berhenti memasukan selang lambung dan anjurkan pasien nafas
dalam
o Setelah rileks dilanjutkan dengan memasukan kembali selang lambung
• Cek apakah selang lambung sudah masuk lambung dengan cara menghisap cairan
lambung/masukan udara 5-10cc melalui spuit 10cc dan dengarkan menggunakan
stetoscope pada perut kiri kuadran atas
• Jika terdengar suara udara di lambung, plester selang lambung ke ujung hidung
• Tutup selang lambung/sambungkan selang lambung dengan plastic penampung
• Rapikan alat, pasien dan lingkungannya
• Bereskan alat, lepas handscoon dan cuci tangan
• Dokumentasikan prosesur di status pasien yang meliputi jam pemasangan, jumlah dan
warna cairan lambung

6. Tn. P usia 40 tahun berobat dengan keluhan nyeri pada dada dan jantung berdebar. Perawat
akan melakukan perekaman EKG dan saat ini telah memasang elektroda V4 pada dada
pasien. Apa tindakan selanjutnya?
a. Memasang elektroda V5 di RIC 5 dada kiri garis aksilaris anterior
b. Memasang elektroda V5 di RIC 5 dada kiri garis mid-aksilaris
c. Memasang elektroda V6 di RIC 5 dada kiri garis mid-aksilaris
d. Memasang elektroda V6 di RIC 5 dada kiri garis aksilaris interior
Jawaban: A
Pembahasan:
Letak memasang elektroda pada EKG:
• V1 di garis parasternal kanan sejajar dengan ICS/RIC 4
• V2 di garis parasternal kiri sejajar dengan ICS/RIC 4
• V3 di antara V2 dan V4
• V4 di garis mid klavikula kiri sejajar ICS/RIC 5
• V5 di garis aksila anterior kiri sejajar ICS/RIC 5
• V6 di garis mid aksila kiri sejajar ICS/RIC 5

7. Ny. Y usia 38 tahun dirawat karena mengalami perdarahan hebat. Pasien mendapat
transfusi PRC 2 kantong. Satu kantong telah selesai. Saat ini perawat memasang kantong
kedua. Satu jam kemudian, tiba-tiba pasien mengeluh sesak dan pusing. Apa tindakan
selanjutnya?
a. Ganti produk darah dengan NaCl 0,9%
b. Beri oksigen nasal kanul 5 Lpm
c. Periksan tanda vital pasien
d. Hentikan transfusi
Jawaban: D
Pembahasan:
Reaksi transfusi adalah komplikasi atau efek samping yang terjadi akibat pemberian
transfusi. Gejalanya berupa kulit tampak kemerahan, bengkak, gatal-gatal, demam ataupuk
sesak nafas. Jika terjadi keluhan selama tindakan transfusi berlangsung, maka tindakan
yang harus dilakukan yaitu menghentikan transfusi tersebut, cek tanda-tanda vital pasien
kemudian laporkan hasil pemeriksaan tanda vital tersebut ke dokter untuk mendapatkan
terapi.

8. Nn. H usia 25 tahun dirawat dengan suspek apendisitis. HP: nyeri ulu hati menjalar ke
perut kanan bawah sejak 3 hari lalu, demam dan nafsu makan menurun. Leu : 14.000 mm3.
Perawat melakukan pemeriksaan palpasi pada abdomen kanan bawah. Apa hasil
pemeriksaan yang ditemukan?
a. Nyeri tekan dan lepas
b. Nyeri referral
c. Distensi abdomen
d. Redup/pekak
Jawaban: A
Pembahasan:
Dari hasil pengkajian kasus di atas, terdapat nyeri ulu hati yang menjalar ke perut sehingga
penentuan lokasi nyeri perut dapat menentukan organ yang menyebabkan nyeri. Nyeri
tekan dan lepas adalah nyeri hebat di perut kanan bawah saat tekanan tiba-tiba dilepaskan.

9. Tn. L usia 45 tahun dirawat dengan GGK. Saat ini pasien menjalani hemodialisa ke-10.
HP: pasien mengeluh pusing, lemas, berkeringat dan pandangan kabut. TD 90/70 mmHg,
nadi 90 x/menit. Apa tindakan yang tepat dilakukan perawat?
a. Berikan pasien minum
b. Posisikan pasien dengan kepala lebih rendah dari kaki
c. Tinggikan kepala 45 derajat
d. Monitor tanda-tanda vital secara berkala
Jawaban: B
Pembahasan:
Dari data di atas, masalah keperawatan yang muncul adalah gangguan perfusi cerebral
sehingga tindakan keperawatan yang dilakukan adalah dengan memposisikan kepala
pasien lebih rendah dari kaki sehingga darah balik ke jantung akan meningkat sehingga
menimbulkan tekanan darah stabil.
10. Sdr. U usia 26 tahun dirawat karena terjatuh dari motor. HP: luka pada paha kanan, terasa
perih dan masih berdarah. Luka tampak seperti robekan dengan ukuran 3x2x3 cm. apa
jenis luka yang dialami pasien tersebut?
a. Vulnus punctum
b. Vulnus excoriasi
c. Vulnus laceratum
d. Vulnus perforatum
Jawaban: C
Pembahasan:
Jenis-jenis luka berdasarkan penyebabnya:
• Vulnus punctum akibat tusukan benda runcing seperti pisau
• Vulnus excoriasi akibat goresan pada lapisan epidermis
• Vulnus laceratum/robek akibat goresan benda tumpul
• Vulnus perforatum/tembus akibat benda tajam menembus jaringan tubuh

Anda mungkin juga menyukai