Anda di halaman 1dari 5

KUIS PPPK NERS

Materi: Keperaawatan Jiwa

1. Tn. A usia 35 tahun dirawat di sebuah RS jiwa. Saat dikaji, didapatkan data: klien
mengatakan “Saya sangat tidak berguna, saya malu suster, rasanya saya leih baik tidak
dilahirkan saja”. Dari keterangan keluarga, hal tersebut terjadi sejak 1 tahun yang lalu Ketika
Tn. A ditinggal istrinya menikah lagi. Apakah masalah keperawatan utama dari kasus
tersebut?
a. Isolasi sosial
b. Resiko bunuh diri
c. Harga diri rendah akut
d. Harga diri rendah kronis
Jawaban: D
Pembahasan:
Dari data diatas, menunjukkan bahwa klien mengalami harga diri rendah karena ditinggal
oleh istrinya menikah lagi sehingga merasa dirinya tidak berharga. Karena kasus tersebut
terjadi lebih dari 6 bulan, maka dikategorikan menjadi harga diri rendah kronis.

2. Tn. D usia 40 tahun sudah 1 minggu dirawat di RS jiwa. Saat dikaji, Tn. D masih tidak mau
bicara namun kadang masih mempertahankan kontak mata saat berinteraksi. Dari hasil
observasi, klien selalu duduk sendiri dan tidak mau berkumpul dengan teman-temannya.
Apakah intervensi keperawatan yang dapat dilakukan dari kasus tersebut?
a. Membina hubungan saling percaya
b. Membuat jadwal kegiatan sehari-hari
c. Mendemonstrasikan cara mengatasi kesedihan
d. Mengajarkan berhubungan sosial secara bertahap
Jawaban: D
Pembahasan:
Masalah keperawatan dari kasus di atas yaitu isolasi sosial. Didapatkan dari data: klien tidak
mau bicara, selalu duduk sendiri, dan tidak mau berkumpul dengan teman-temannya.
SP dari Isolasi Sosial:
• SP 1: Gali keuntungan dan kerugian mempunyai teman, berkenalan dengan perawat
• SP 2: Berkenalan dengan 2-3 orang, melakukan kegiatan harian
• SP 3: Berkenalan dengan 4-5 orang, melakukan kegiatan harian
• SP 4: Berkenalan, berkegiatan sosial missal ke pasar, dll
Dari pilihan jawaban, intervensi yang tepat dari kasus di atas yaitu mengajarkan
berhubungan sosial secara bertahap.
3. Ny. E usia 43 tahun dirawat di RS jiwa pada 30 April 2022. Saat dikaji, klien tidak mau
bicara dan tidak mempertahankan kontak mata. Namun, saat 5x berinteraksi dengan
perawat, Ny. E sudah mulai berbicara walaupun belum mempertahankan kontak mata. Apa
jenis Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) yang tepat pada kasus tersebut?
a. TAK sosialisasi
b. TAK orientasi realita
c. TAK peningkatan harga diri
d. TAK sensori
Jawaban: A
Pembahasan:
Dari data kasus tersebut didapatkan data: klien tidak mau bicara dan mempertahankan
kontak mata, tetapi setelah 5x berinteraksi klien mulai berbicara. Maka masalah
keperawatan Ny. E adalah isolasi sosial. Maka TAK yang tepat yaitu TAK sosialisasi.

4. Tn. F usia 47 tahun dibawa keluarganya ke RS jiwa karena mengamuk, membanting barang
perabotan, gelisah tidak bisa tidur, wajahnya tegang, muka merah. Ketika klien
menceritakan masalahnya yaitu ditinggal istrinya menikah lagi. Klien tampak kotor dan
kusut. Apakah diagnose keperawatan dari kasus tersebut?
a. Gangguan pemeliharaan kesehatan
b. Resiko perilaku kekerasan
c. Halusinasi
d. Gangguan konsep diri
Jawaban: B
Pembahasan:
Dari kasus tersebut terdapat data: klien mengamuk, membanting barang perabotan, gelisah
tidak bisa tidur, wajahnya tegang, muka merah. Hal tersebut merupakan ciri-ciri dari
diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan.

5. Seorang proa usia 29 tahun dibawa keluarganya ke RS jiwa karena keluyuran 3 hari yang
lalu, susah tidur malam, terlihat tertawa dan berbicara sendirian. Ketika ditanya, klien
mengatakan ada suara neneknya mengajaknya jalan-jalan. Klien tampak kotor karena tidak
mau mandi. Apa masalah keperawatan yang tepat dari kasus tersebut?
a. Waham
b. Isolasi sosial
c. Gangguan konsep diri
d. Halusinasi
Jawaban: D
Pembahasan:
Dari kasus tersebut terdapat data: terlihat tertawa, berbicara sendirian, dan ada suara
neneknya mengajaknya jalan-jalan Hal tersebut merupakan ciri-ciri dari diagnosa
keperawatan halusinasi.

6. Seorang pria usia 27 tahun dirawat di RS jiwa. Hasil pengkajian: klien berdiam diri,
berbaring di lantai ruangan, memejamkan mata. Klien mengatakan bahwa dirinya sudah
tidak ada di dunia ini lagi. Klien menolak makan dan minum karena merasa tubuhnya bukan
seperti yang dia kenal dulu. Apa masalah keperawatan utama dari kasus tersebut?
a. Waham nihilistik
b. Waham curiga
c. Waham kebesaran
d. Waham keagamaan
Jawaban: A
Pembahasan:
• Waham nihilistik: keyakinan bahwa sesuatu hal termasuk diri sendiri tidak ada atau
tidak berarti.
• Waham curiga: keyakinan bahwa seseorang atau sekelompok orang akan merugikan
atau mencederai penderita.
• Waham kebesaran: keyakinan mempunyai kemampuan, kekayaan atau popularitas.
• Waham keagamaan: keyakinan bahwa agamanya paling benar sesuai petunjuk tuhan
sehingga ingin mengajak dan menerapkan semua aturan agamanya.

7. Seorang pria usia 39 tahun dibawa ke IGD RS jiwa. Hasil pengkajian: keluarga mengatan
klien telah memecahkan kaca jendela dan mengancam keluarga. Klien tampak melotot,
berteriak dan berkata kasar. Klien tampak mencoba lari dari ruangan. Apa tindakan yang
tepat untuk situasi tersebut?
a. Melakukan fiksasi
b. Memberikan obat antipsikotik
c. Menempatkan klien di ruang isolasi
d. Mengajarkan klien memukul bantal
Jawaban: D
Pembahasan:
Masalah keperawatan dari kasus di atas yaitu perilaku kekerasan. Didapatkan dari data:
klien memcahkan kaca jendela, mengancam, melotot, beteriak, berkata kasar.
SP dari Perilaku Kekerasan:
• SP 1: Identifikasi, fisik 1 (nafas dalam)
• SP 2: Fisik 2 (pukul bantal)
• SP 3: Verbal
• SP 4: Spiritual
• SP 5: Obat
Dari pilihan jawaban, intervensi yang tepat dari kasus di atas yaitu mengajarkan klien
memukul bantal.

8. Seorang pria usia 25 tahun dirawat di RS jiwa sejak 3 bulan yang lalu. Keluarga membawa
klien dengan alasan klien tampak tidak percaya diri, malu dengan keadaan kakinya yang
pincang. Klien menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mempunyai pekerjaan sesuai
harapannya, lebih senang menyendiri dan mengurung diri di rumah. Apa masalah
keperawatan utama dari kasus tersebut?
a. Isolasi sosial (menarik diri)
b. Perilaku kekerasan
c. Gangguan konsep diri (harga diri rendah)
d. Halusinasi
Jawaban: C
Pembahasan:
Dari kasus tersebut terdapat data: klien tidak percaya diri, mal dengan kakinya yang pincang,
menyalahkan diri, lebih senang menyendiri dan mengurung diri. Hal tersebut merupakan
ciri-ciri dari diagnosa keperawatan gangguan konsep diri (harga diri rendah).

9. Seorang Wanita usia 40 tahun mengalami depresi berat karena suaminya meninggal. Saat
dikaji didapatkan data bahwa klien pernah menulis pesan yang berisi keinginan untuk
menyusul suaminya. Tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus tersbut adalah…
a. Mendiskusikan cara mengatasi keinginan mati
b. Memberi kesempatan mengungkapkan perasaan
c. Menjauhkan benda berbahaya
d. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah
Jawaban: C
Pembahasan:
Masalah keperawatan dari kasus di atas yaitu resiko bunuh diri. Didapatkan dari data: klien
ingin menyusul suaminya yang sudah meninggal.
SP dari Resiko Bunuh Diri:
• SP 1: Identifikasi penyebab, jauhkan benda berbahaya, kaji aspek positif, sugestikan
klien aspek positif dalam diri penderita
• SP 2: Kaji dan sugestikan aspek positif keluarga dan lingkungan
• SP 3: Rancang harapan dan masa depan, ajarkan tahapan meraih harapan tersebut
• SP 4: Ajarkan tahapan lanjutan meraih harapan
Dari pilihan jawaban, intervensi yang tepat dari kasus di atas yaitu menjauhkan benda
berbahaya.
10. Seorang wanita usia 30 tahun baru dirawat di RS jiwa ruangan akut. Klien sama sekali tidak
mau bicara termasuk dengan perawat. Klien selalu menunduk, duduk dengan posisi yang
sama dalam waktu yang lama. Perawat mencoba membina hubungan saling percaya dengan
klien. Perawat berkata, “Ibu, baiklah karena Ibu belum mau bicara, maka saya akan disini
selama 10 menit menemani Ibu. Jika ada hal yang ingin Ibu sampaikan, saya akan
mendengarkan.” Apakah teknik komunikasi terapeutik yang diaplikasikan oleh perawat
tersebut?
a. Diam
b. Refleksi
c. Menunjukkan penerimaan
d. Menawarkan diri
Jawaban: D
Pembahasan:
Dari kasus tersebut, karena klien merupakan pasien baru dan tidak mau berbicara sama
sekali. Hal yang dilakukan yaitu menawarkan diri dengan kalimat “Saya akan menemani
selama 10 menit, jika ada yang ingin disampaikan, maka saya akan mendengarkan.”

Anda mungkin juga menyukai