DOSEN PENGAMPU
YONGWAN NYAMIN, SKM.MM
DI SUSUN OLEH:
GLORIA NATALINA KORNEDI
PO.62.20.1.20.123
II. KONDISI PASIEN : pasien mengeluh lemas dan tidak nafsu makan
Perawat : perkenalkan, nama saya perawat N yang bertugas diruangan ini. Apa benar ini
dengan Ny. T?
Perawat : Begini bu agar cairan dalam tubuh ibu dapat terpenuhi, selan itu ibu
diharapkan banyak minum air mineral, maka kita perlu melakukan tindakan
pemasangan infus dan ini juga akan membantu kesembuhan ibu, bagaimana
ibu apa ibu setuju.?’’
Pasien : ooh pemasangan infus iya sus, sakit nggak rasanya sus?
Perawat : memang sakit rasanya, tapi tindakan ini harus dilakukan agar ibu cepat
sembuh.
Perawat : baiklah ibu, sebelum pemasangan infus, saya akan melakukan pemeriksaan
TTV terlebih dahulu yaitu, tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu ibu.
Perawat : sebentar ya bu, saya mempersiapkan alatnya terlebih dahulu. Permisi iya bu
1. Standar infus
2. Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
3. Jarum / wings needle/abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
4. Perlak dan tourniquet
5. Plester dan gunting
6. Bengkok
7. Sarung tangan bersih
8. Kassa seteril
9. Kapas alkohol dalam tempatnya
Perawat : baiklah bu, saya akan pasang termometernya ketangan ibu, tolong angkat
tangannya. (selesai) tolong silangkan tangannya dan tahan, baiklah, sekarang
mengukur tekanan darah, setelah itu nadi dan pernapasan.
(Perawat melakukan tindakan mengukur tekanan darah, nadi dan pernapasan pasien.
Setelah selesai.)
Perawat : baiklah sekarang kita akan melakukan pemasangan infusnya, tangan mana bu
yang akan dipasang infusnya.
Perawat : maaf bu kita pasang perlak dibawah tangan yang akan dipasang infus.
(Lalu Perawat melakukan desinfeksi menggunakan kapas alkohol secara melingkar dari
dalam keluar didaerah vena radialis. Perawat melakukan penusukan dengan sudut 15 .)
Perawat :Baiklah ibu tindakan nya sudah selesai saya akan kembali keruanga, jika ada
sesuatu ibu atau keluarga bias memanggil saya diruangan perawat,
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi.
Seorang penolong atau perawat dapat membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya
melalui komunikasi. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan seorang
perawat dengan teknik-teknik tertentu yang mempunyai efek penyembuhan.Peranan
komunikasi dalam pembangunan dan dalam proses keperawatan sangatlah penting.
Komunikasi yang digunakan dalam proses keperawatan adalah komunikasi terapeutik.
Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawat klien yang bertujuan
untuk menyelesaikan masalah klien yang mempengaruhi perilaku pasien. Hubungan perawat
klien yang terapeutik adalah pengalaman belajar bersama dan pengalaman dengan
menggunakan berbagai tekhnik komunikasi agar perilaku klien berubah ke arah positif
seoptimal mungkin. Untuk melaksanakan komunikasi terapeutik yang efektif perawat harus
mempunyai keterampilan yang cukup dan memahami tentang dirinya.
B. Saran
Dengan adanya Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik ini diharapkan pembaca dapat
memahami bahwa pentingnya komunikasi dalam kehidupan kita sehari – hari terutama dalam
proses pembangunan dan dalam proses keperawatan dan diharapkan juga bagi pembaca agar
dapat menggunakan bahasa yang sesuai dalam pergaulan sehari – hari, khususnya bagi
pembaca yang berprofesi sebagai seorang perawat atau tenaga medis lainnya agar dapat
berkomunikasi yang baik dengan pasien guna untuk menjalin kerjasama dengan pasien dalam
melakukan proses keperawatan yang bertujuan untuk kesehatan pasien serta berkomunikasi
dengan baik terhadap rekan kerja dan siapapun yang terdapat di tempat kita bekerja.