Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

Nama : Ny. NW
Umur : 45 Tahun
Diagnosa Medis : DHF gr. I
Kamar : Km. 204 Ruang Angsoka II RSUP Sanglah Denpasar

A. Kondisi Klien
1. Alasan MRS : Pasien datang dengan keluhan panas badan hilang timbul dari tanggal
27 Februari 2011, panas hilang timbul dari 5 hari SMRS. Pasien sempat
memeriksakan diri di dokter praktek swasta dan diberikan antipiretik PCT 3x500 mg.
Namun panas timbul kembali pada malam hari. Dan akhirnya terpakasa dibawa
kerumah sakit untuk periksa lab. Pasien harus dirawat inap karena didiagnosa
mengalami DHF gr I.
2. Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR : 18 x/mnt, S : 37,9 ºC
3. Data Fokus :
1) Data Subyektif : Pasien mengatakan tangan kirinya yang terpasang infuse terasa
nyeri.
2) Data Obyektif : Tambu bengkak pada area pemasangan infuse, nyeri tekan (+),
pasien tambu meringis.
B. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan sekunder akibat plebitis ditandai dengan
pasien mengatakan tangan kirinya yang terpasang infuse terasa nyeri, bengkak pada area
pemasangan infuse, nyeri tekan (+), pasien tambu meringis.
C. Tujuan khusus
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x30 menit, diharapkan nyeri berkurang
dengan kriteria :
 Pasien melaporkan nyeri sudah berkurang
 Plebitis (-)
D. Tindakan keperawatan :
1. Memberikan kompres hangat pada area plebitis
2. Memasang infuse pada tangan kanan
“SOP memasang infus terlampir”
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MEMASANG INFUS

RSUP MEMASANG INFUS

No. Dokumentasi No. Revisi Halaman


00 ½
SPO Tanggal Berlaku Ditetapkan di : Denpasar
PELAYANAN
KEPERAWATAN Direktur Utama
Pengertian Memasukkan cairan/obat langsung ke dalam vena dalam jumlah yang
banyak dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan infus set

Tujuan 1. Sebagai tindakan pengobatan


2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit

Kebijakan Ada instruksi tertulis dari dokter

Persiapan 1. Standar infus


2. Abocath
3. Infus set
4. Cairan yang diperlukan
5. Kain kasa steril dalam tempatnya
6. Kapas alkohol
7. Betadin, gunting, plester, lidi kapas
8. Pengalas, bengkok

Prosedur kerja  Perawat mencuci tangan


 Siapkan area yang dipasang infus
 Memasukkan infus set ke dalam botol infus dan mengeluarkan udara
dari selang infus
 Menentukan vena yang akan ditusuk
 Meminta bantuan seorang perawat untuk melakukan fiksasi dengan
alat
 Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
 Tusukkan abocath pada vena yang telah didesinfeksi, bila sudah
tepat, sambungkan dengan cairan yang telah disiapkan
 Atur tetesan infus
 Area tusukan diolesi dengan betadine
 Fiksasi dengan plester dan tutup dengan gaas steril
 Perawat mencuci tangan
 Mendokumentasikan pada catatan keperawatan
Unit terkait
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN

A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi Ny. NW”
“Nama saya agus, saya mahasiswa jurusan keperawatan Stikes Wira Medika
semester III yang melakukan PLKK di rungan ini ( R flamenggo) dan akan
membantu ibu dalam melakukan kegiatan keperawatan pada pagi ini.
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan ibu hari ini? Apakah ibu ada keluhan? Bagaimana dengan
istirahat ibu tadi malam?
3. Kontrak
“Sekarang saya akan memasang infus pada tangan kanan ibu, caranya saya akan
menusuk pembuluh darah pada tangan ibu dengan menggunakan jarum infus
kemudian akan mengalirkan cairan infus melalui selang infus. Tujuan dari
pemasangan infus ini adalah sebagai tindakan pengobatan dan mencukupi
kebutuhan tubuh akan cairan. Tindakan ini akan berlangsung ± 30 menit di
ruangan ini”

B. KERJA
1. “Sebelumnya saya sampaikan kalau tadi saya sudah mencuci tangan”
2. “Sebelum saya mulai tindakan ini, apakah ada yang ingin ibu tanyakan berkenaan
dengan pemasangan infus ini?, kalau tidak ada, saya akan siapkan alatnya alatnya
terlebih dahulu ya bu”
3. “Sekarang semuanya sudah siap, ibu bisa berbaring senyaman yang ibu rasakan,
ibu jangan takut atau tegang karena keadaan tersebut dapat membuat pempuluh
darah ibu menjadi menciut sehingga sulit untuk dilihat. Berdoa ya bu semoga
dengan selakali tusuk saya berhasil mendapatkan pembuluh darah di tangan ibu.
Saya akan memasang pengalas terlebih dahulu dibawah tangan ibu yang akan
dipasang infus, kemudian saya akan memasang torniquet pada sisi atas pergelangan
tangan ibu dengan tujuan pembuluh darahnya lebih jelas kelihatan. Sekarang
tolong kepalkan tangan ibu, mengepalnya kuat tapi jangan kaku ya bu. Saya olesi
alkohol pada lokasi pemasangan infusnya, kita pasang infusnya diatas pergelangan
tangan ya bu, Sekarang saya akan mulai menusuk pembuluh darahnya
menggunakan jarum infus, tahan sedikit ya bu. Saya mulai ya bu, nah ibu bisa
lepaskan genggaman ibu karena jarum infus sudah terpasang dan cairan infus
mengalir dengan lancar, bagaimana perasaan ibu sekarang? sakit tidak dilokasi
pemasangan infusnya bu? Usahakan tangan ibu jangan sampai menekuk ya bu,
cepat laporkan apabila nanti ibu merasakan sakit pada tempat pemasangannya,
keluar darah atau bengkak ya bu. Teriama kasih kerjasamanya bu, apbila ibu
memerlukan saya saya ada di depan ya bu di konter perawat, selamat pagi bu,
semoga lekas sembuh.

C. TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subyektif : “Tangan kiri saya sudah tidak sakit lagi setelah infusnya tadi
dicabut dan dikompres”
Obyektif : Infus sudah terpasang pada tangan kanan, infus netes lancar,
plebitis (-), nyeri berkurang.
2. Tindak lanjut klien
“Saya sudah selesai memasang infus, apakah ada yang ingin ditanyakan? kalau
ada keluhan seperti sakit pada lokasi pemasangan, keluar darah atau bengkak ibu
bisa langsung memanggil saya atau perawat lainnya.
3. Kontrak yang akan datang
“Baiklah bu, pemasangan infus sudah selesai, 30 menit lagi saya akan kembali
kesini untuk mengukur tekanan darah ibu. Terima kasih atas kerjasamanya ya
bu,”

Anda mungkin juga menyukai