Anda di halaman 1dari 49

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN MENGAJARKAN TEKNIK RELAKSASI


NAFAS DALAM

Pertemuan : 1 Nama Pasien (Insial) : Tn. D


Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020 Ruangan : R. Mawar

A. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien:
Data Subyektif :
Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi saat melakukan aktivitas
Pasien mengatakan skala nyeri 8
Data Obyektif:
a. Pasien tampak lemah
b. Pasien tampak meringis kesakitan
c. Pasien post apendiktomy 1 hari yang lalu.
d. Kesadaran pasien kompos mentis
e. RR: 24x/ menit.
f. TD : 110/80mmHg
g. S : 37 C
h. N : 80x/menit

Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut b.d agen pencedera fisik
b. Tujuan Khusus:
Nyeri berkurang dan pasien tampak tenang
Tindakan Keperawatan:
Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
B. Strategi Komunikasi
a. Fase Pra Interaksi
1. Identifikasi kebutuhan pasien di status kesehatan
2. Mencuci tangan
b. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Rhosma, saya mahasiswa
Akper Fatmawati yang saat ini bertugas merawat bapak. Saya dinas pagi
d dari pukul 8 pagi sampai 2 siang nanti, sebelumnya bisa saya lihat
gelang pengenalnya pak? Baik pak bisa disebutkan nama dan tanggal
lahir bapak?. Baik sesuai ya pak dengan gelang pengenalnya”

2. Evaluasi/validasi
Bagaimana keadaan Bapak hari ini? Apakah semalam tidur bapak
nyenyak? Apa yang bapak rasakan saat ini?
3. Kontrak
Baik bapak sesuai dengan keluhan bapak tadi yang mengatakan bahwa
luka bekas operasi terasa nyeri saat bergerak dan bernafas, untuk
mengatasinya saya akan mengajarkan bapak bagaimana teknik relaksasi
nafas dalam , waktu yang dibutuhkan kurang lebih 15 menit di ruangan
ini
4. Tujuan
Tujuan dari teknik relaksasi nafas dalam agar nyeri yang bapak rasakan
dapat berkurang dan pak dapat merasa nyaman. Bagaimana pak apakah
bapak bersedia?

c. Fase Kerja
1. Perawat menutup sampiran
2. Perawat mengatur posisi pasien senyaman mungkin “ pak, apakah posisi
bapak sudah nyaman?”
3. Perawat mulai memperagakan teknik relaksasi nafas dalam kemudian di
ikuti oleh pasien “ bapak, pertama saya akan meemberikan contoh terlebih
dahulu, kemudian kita lakukan bersama setelah itu bapaj melakukannya
sendiri ya pak?” … “ teknik relaksasi nafas dalam caranya yaitu tarik nafas
yang dalam melalui hidung, kemudian tahan sebentar lalu hembuskan secara
perlahan melalui mulut seperti ini” … “sekarang kita lakukan bersama ya pa
tarik nafas yang dalam melalui hidung, kemudian tahan sebentar lalu
hembuskan secara perlahan melalui mulut seperti ini”.. “ “ sekarang giliran
bapak lakukan sendiri “… “ bagus pak seperti itu ulangi sampai bapak
merasakan nyeri lagi” … “ sampai disini ada yang ingin di tanyakan pak?
Jika ada yang kurang dimengerti bapak bisa tanyakan langsung kepada
saya”… “ apakah nyerinya berkurang pak? Dari skala 0-10 ada di angka
berapa?”

d. Fase Terminasi
1. Perawat merapikan pasien dan alatnya
2. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
Evaluasi Subyektif:
Pasien mengatakan lebih nyaman
Evaluasi Obyektif:
Pasien tampak tenang dan senang melakukan teknik relaksasi nafas
dalam
Skala nyeri pasien berkurang menjadi 6
3. Rencana tindak lanjut
“ baik pak, teknik relaksasi nafas dalam ini dapat bapak lakukan
setiap kali bapak merasa nyeri”
4. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
“ Pak, saya telah selesai mengajarkan bapak teknik relaksasi nafas
dalam sekitar 10 menit lagi saya akan kembali untuk mengukur tanda
tanda vital bapak setelag melakukan latihan tadi, waktunya kurang
lebih 15 menit, tempatnya di ruangan ini, sekarang saya permisi
menyiapkan alat ya pak”

C. Dokumentasi Keperawatan:
1. S: pasien mengatakan nyeri pada daerah luka operasi saat melakukan
aktifitas
Pasien mengatakan skala nyeri 8
2. O: Pasien tampak lemah
Pasien tampak meringis kesakitan
Pasien post apendiktomy 1 hari yang lalu.
Kesadaran pasien kompos mentis
TTV: RR: 24x/ menit, TD : 110/80mmHg, S : 37 C, N : 80x/menit
3. A: Nyeri diakibatkan pasca operasi apendiktomy yang dilakukan pasien 1
hari
yang lalu
4. P: Perawat mengukur TTV
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATA PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

Pertemuan : 1 Nama Pasien (Insial) : Tn. D


Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020 Ruangan : R. Mawar
s
A. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien:
Data Subyektif :
a. Pasien mengatakan merasa pusing
b. Pasien mengatakan mual
c. Pasien mengatakan badannya lemas
d. Pasien mengatakan sering terasa haus
Data Obyektif:
a. Pasien tampak lemah
b. Irama napas tampak sedikit cepat
c. Kesadaran pasien kompos mentis
d. RR: 24x/ menit.
e. TD : 120/80mmHg
f. S : 38,5 C
g. N : 80x/menit
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia b.d dehidrasi
b. Tujuan Khusus:
Mengetahui keadaan umum pasien
c. Tindakan Keperawatan:
Melakukan pengukuran TTV ( TD, S, N dan RR)
B. Strategi Komunikasi
a. Fase Pra Interaksi
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien di status kesehatan
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat :
1. Stetoskop
2. termometer
3. Tensimeter
4. Jam
5. Kom kecil
6. Tissue
7. Larutan sabun
8. Alkohol 90% atau alkohol swab
9. Air bersih
10. Sarung tangan
11. bengkok
12. Pot sputum berisi cairan lisol

b. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“ Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Rhosma, saya mahasiswa
Akper Fatmawati yang saat ini bertugas merawat bapak dari pukul 7 pagi
sampai 2 siang nanti, sebelumnya bisa saya lihat gelang pengenalnya pak?
Baik pak bisa disebutkan nama dan tanggal lahir bapak?. Baik sesuai ya
pak dengan gelang pengenalnya”

b. Evaluasi/validasi
Bagaimana keadaan Bapak hari ini?, apakah Bapak masih merasa
pusing?. Bapak merasa sesak nafas atau nafasnya terasa berat? Saya raba
tangan ibu terasa pansa
c. Kontrak
Bapak pagi ini saya akan melakukan pemeriksaan terhadap tensi, suhu
tubuh, nadi serta pernafasana bapak. Waktunya tidak lama sekitar 10-15
menit. Tempatnya disini.

d. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini agar dapat mengetahui tensi, suhu tubuh, nadi
serta pernafasana bapak, sehingga dokter dapat memberikan obat yang
tepat bagi bapak Bagaimana pak? Apakah bapak bersedia?

c. Fase Kerja
1. Perawat menutup sampiran “Baiklah pak, saya akan menutup
sampirannya dulu ya Pak”
2. Perawat mengatur posisi pasien dengan menaikkan kepala bed pasien
sampai posisi semi fowler “ baik pak, sekarang saya akan mengubah
posisi tidur bapak menjadi semi duduk ya pak agar nantinya bapak
merasa nyaman.”
3. Perawat mencuci tangan
4. Perawat mengukur suhu tubuh
a. Perawat meminta pasien membuka kancing baju bagian atas atau
menyingsingkan lengan baju “ bisa di buka 2 kancing atas
bajunya pak?”
b. Membersihkan aksila yang lebih jauh dengan tissue “ bapak, saya
bersihkan dahulu ya ketiaknya”
c. Ambil termometer dari tempatnya (jenis termometer yang di
pakai termometer digital) kemudian bersihkan dengan tissue dari
pangkal ke resevoir dengan arah memutar, kemudian masukkan
ke air bersih dan bersihkan dengan tissue
d. Kalibrasi termometer
e. Kemudian diletakkan di ketiak pasien “ permisi pak saya akan
menaruh termometernya di ketiak, tolong di tahan kurang lebih 3
menit hingga berbunyi ‘bip’
f. Catat hasil
5. Sembari menunggu termometer selesai mengukur suhu tubuh, perawat
menghitung denyut nadi
a. Meraba/ menentukan letak arteri atau denyut nadi yang akan
dihitung
b. Memeriksa denyut nadi dengan cara meletakkan ujung jari, jari
tengah, dan jari manis diatas arteri yang akan dihitung.
c. Bila denyut nadi sudah teraba teratur, hitung denyut nadi selama 1
menit
d. Catat hasil
6. Menghitung frekuensi pernafasan
a. Letakkan tangan pasien menyilang ke bahu “ bapak tolong tangan
kanan disilang ke arah bahu”
b. Observasi satu siklus pernafasan lengkap kemudian mulai
menghitung frekuensi pernafasan dan memperhatikan kedalaman,
irama, serta karakter pernafasan selama 1 menit
c. Catat hasil pengukuran
7. Mengukur tekanan darah
a. perawat menyingsingkan lengan baju yang akan dilakukan
pengukuran tekanan darah “ bapak tolong gulung lengan
bajunya ya pak”
b. palpasi arteri brachialis, memasang manset 2-3 jari diatas
arteri brachialis
c. pompa manset sampai tidak teraba lagi arteri radialis atau
ulnalis
d. tambahkan tekanan 30 mmHg diatas titik dimana denyut tidak
terdengar
e. letakkan stetoskop pada arteri brakhialis
f. buka katup dan biarkan air raksa turun secara perlahan,
tentukan tekanan sistolik dan diastolik
8. Cuci termometer dengan alkohol swab dari arah ) kemudian bersihkan
dengan tissue dari pangkal ujung termometer (resevoir). kemudian
masukkan ke air bersih dan bersihkan dengan tissue
d. Fase Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif:
Nah pak bagaimana perasaan bapak sekarang setelah saya
melakukan pemeriksaan terhadap tensi, suhu, nadi serta pernapasan
bapak?  Suhu tubuh ibu tinggi.
2) Evaluasi Obyektif:
TD : 120/80mmHg
S : 38,5C
N : 80x/menit
RR : 24x/menit

b. Rencana tindak lanjut


Baiklah saya telah selesai melakukan pemeriksaan terahadap tanda-
tanda vital bapak. Hasil dari tekanan darah bapak : 120/80mmHg, Suhu
bapak : 38 C, Nadi bapak : 80x/menit, serta pernapasan bapak
24x/menit ya. Untuk menurunkan suhu tubuhnya, bapak sering sering
minum air hangat ya pak

c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)


“15 menit lagi saya akan kembali keruangan bapak untuk memberikan
kompes hangat ya pak. baiklah kalau begitu, saya permisi keluar dulu.
Jika bapak ada keluhan lain, bapak dapat memencet bel ini. bapak
istirahat ya. Saya permisi ”

C. Dokumentasi Keperawatan:
1. S: Pasien mengatakan merasa pusing
Pasien mengatakan mual
Pasien mengatakan badannya lemas
Pasien mengatakan sering terasa haus
2. O: Pasien tampak lemah
Irama napas tampak sedikit cepat
Kesadaran pasien kompos mentis
RR: 24x/ menit.
TD : 120/80mmHg
S : 38,5 C
N : 80x/menit
3. A: keluhan diatas memperlihatkan tanda pasien mengalami dehidrasi
4. P: Memberikan kompres hangat
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATA PEMBERIAN KOMPRES HANGAT

Pertemuan : 1 Nama Pasien (Insial) : Tn. I


Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020 Ruangan : R. Mawar

1. Proses keperawatan
a. Kondisi pasien
1) Data Subyektif :
Pasien mengatakan badannya terasa panas dan badanya terasa lemas.
2) Data Obyektif:
Kulit Pasien terasa hangat, tubuh pasien berkeringat, suhu tubuh
38,5oC.
a. Diagnosa keperawatan
Hipertermia b.d Dehidrasi
b. Tujuan khusus
Menurunkan suhu tubuh pasien.
c. Tindakan keperawatan
Pemberian kompres hangat menggunakan buli - buli.

2. Strategi Komunikasi
a. Fase Pra Interaksi
1) Perawat mengidentifikasi kebutuhan pasien di status kesehatan
2) Perawat menyiap peralatanyng dibutuhkanuntuk prosedur pemberian
kompres hangat menggunakan buli – buli sesuai SOP
Persiapan alat :
a) Buli buli panas dan sarungnya
b) Termos berisi air panas
c) Lap
3) Perawat mengecek kembali dengan menganalisa kesiapan diridalam
melakukan prosedur
4) Perawat mencuci tangan

b. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat siang bapak, saya perawat Rhosma Aprista bapak bisa
memanggil saya perawat rhosma . Saya mahasiswa Akper Fatmawati
yang saat ini bertugas merawat bapak dari jam 08.00 sampai 14.00.
Sebelumnya mohon ijin saya ingin melihat gelang identitas bapak,
bisa sebutkan nama dan tanggal lahir ( sambil memegang pergelangan
tangan yang terdapat gelang identitas klien ), baik pak sesuai dengan
yang tertera pada gelang identitas ya”
b. Evaluasi/validasi
“bapak, bagaimana perasaanya sekarang? Saya meraba tangan bapak
panas.”
c. Kontrak
“Baik pak, untuk menurunkan suhu tubuh bapak, saya akan
melakukan tindakan mengompres hangat dengan menggunakan buli -
buli. Tindakan ini dilakukan disini dan memerlukan waktu 10 menit
apakah bapak bersedia?”
d. Tujuan
“Tindakan ini bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh bapak”

c. Fase Kerja
a. Perawat mendekatkan alat dengan klien
b. Tutup tirai.
c. Perawat mencuci tangan.
d. Mengatur posisi pasien “Baik, sekarang bapak berbaring dengan
posisi senyaman mungkin ya”
e. Perawat melakukan pemasangan terlebih dahulu pada buli buli panas
”saya menyiapkan alatnya terlebih dahulu ya pak”
f. Isi buli – buli dengan air panas setengah bagian.
g. Memeriksa apakah buli-buli bocor dan mengeringkan dengan lap
kerja dan masukan ke dalam sarung buli – buli.
h. Letakan buli – buli pada area yang akan di kompres. “pak sekarang
saya akan mulai mengompres bapak, dengan meletakannya di jidat
bapak”
i. Evaluasi kondisi pasien “Sudah pak, apakah terlalu panas? bagaimana
apakah nyaman?”
d. Fase Terminasi
1) Merapikan alat
2) Mencuci tangan
3) Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif:
“Bagaimana perasaan bapak setelah pemberian kompres, apakah
bapak merasa lebih nyaman?”
2) Evaluasi Obyektif:
“pasien tampak lebih baik dan nyaman”
2) Rencana tindak lanjut
“Baik pak, sebaiknya jangan melepaskan kompresnya ya pak, selagi
masih baik baik saja, saya anjurkan bapak untuk beristirahat dengan
nyaman dan memperbanyak minum air putih agar suhu bapak cepat
menurun”
3) Kontrak yang akan datang
“Baik pak tindakannya sudah selesai, saya akan kembali 30 menit
yang akan datang untuk mengambil/mengganti kompres yang sedang
gunakan. Jika ada yang bapak butuhkan atau terjadi masalah silah
pencet tombol yang ada di sini ya pak. Agar saya dan perawat yang
lain datang kesini. Baiklah saya kembali ke ruang perawat, selamat
siang”.

3. Dokumentasi
1. S: Pasien mengatakan badannya terasa panas dan badanya terasa lemas
2. O: Kulit pasien terasa hangat, tubuh pasien berkeringat, suhu tubuh 38,5oC.
3. A: Suhu tubuh pasien mengalami penurunan
4. P: Pemberian Makan dan minum secara oral
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN MAKAN DAN MINUM
SECARA ORAL

Pertemuan : 1 Nama Pasien (Insial) : Tn. M


Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020 Ruangan : R. Mawar

D. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien:
Data Subyektif :
a. Pasien mengatakan merasa mual
b. Pasien mengatakan kepalanya terasa pusing
c. Pasien mengatakan haus
d. Pasien merasa badannya lemas tak bertenaga
Data Obyektif:
a. Pasien tampak lemas
b. Membran mukosa kering
c. Pasien tampak pucat
d.RR: 20x/ menit.
e.TD : 110/80mmHg
f. S : 38 C
g. N : 80x/menit
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia b.d Dehidrasi
b. Tujuan Khusus:
Meningkatkan nafsu makan pasien
Tindakan Keperawatan:
Memberi makan-minum melalui oral
E. Strategi Komunikasi
a. Fase Pra Interaksi
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien di status kesehatan
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat :
1. Piring berisi makanan
2. Sendok dan garpu
3. Gelas minum berisi air hangat serta tutup
4. Sedotan
5. Tissue dalam tempat
6. Serbet
7. Baki/ nampan untuk tempat membawa makanan
b. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“ Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Rhosma, saya mahasiswa
Akper Fatmawati yang saat ini bertugas merawat bapak. Saya dinas pagi
d dari pukul 8 pagi sampai 2 siang nanti, sebelumnya bisa saya lihat
gelang pengenalnya pak? Baik pak bisa disebutkan nama dan tanggal
lahir bapak?. Baik sesuai ya pak dengan gelang pengenalnya”

b. Evaluasi/validasi
Bagaimana keadaan Bapak hari ini? Apakah pagi ini bapak sudah
makan?

c. Kontrak
Karena bapak pagi ini belum makan dan terlihat lemas, saya akan
membantu bapak untuk makan, waktunya sekitar jam 08.30 WIB,
tempatnya diruangan bapak

d. Tujuan
Tujuannya agar kebutuhan nutrisi bapak terpenuhi dan bapak bisa telihat
segar kembali. Apakah bapak bersedia ?
c. Fase Kerja
a. Perawat mencuci tangan
b. Perawat membawa makanan- minuman menggunakan baki
c. Perawat menutup sampiran
d. Perawat mengatur posisi pasien dengan menaikkan kepala bed pasien
sampai posisi fowler “ pak saya akan mengubah posisi tidur bapak
menjadi duduk ya pak agar nantinya bapak merasa nyaman.”
e. Perawat menawarkan membantu pasien makan “ bapak sesuai dengan
kontrak kita tadi, saya akan mulai membantu bapak untuk memberikan
bapak makan. Apakah bapak mau makan sendiri atau saya bantu suapi?,
bagaimana pak, apakah bapak sudah nyaman dengan posisi ini?, sekarang
saya mulai menyuapi ya pak”
f. Setelah memberikan makanan, perawat memberikan pasien minum “ di
minum pak airnya agar tidak serat”
g. Perawat membersihkan mulut pasien dan sekitarnya dengan tissue

d. Fase Terminasi
a. Perawat merapikan pasien dan alatnya
b. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif:
Bagaimana perasaan bapak setelah saya bantu untuk makan? Apakah
bapak tidak merasa pusing dan mual lagi?
2) Evaluasi Obyektif:
Pasien tampak lebih bertenaga
d. Rencana tindak lanjut
Baiklah bapak telah selesai makan, seterusnya bapak bisa makan sendiri
ya pak? Namun apabila bapak merasa mual, bapak dapat mengatakan
kepada perawat.
e. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
“sekitar jam 10.00 WIB saya akan kembali karena jadwal bapak minum
obat ya pak. Sekarang saya permisi kembali, selamat istirahat pak
semoga lekas pulih”

F. Dokumentasi Keperawatan:
1. S: Pasien mengatakan merasa mual
Pasien mengatakan kepalanya terasa pusing
Pasien mengatakan haus
Pasien mengatakan badannya lemas tak bertenaga
2. O: Pasien tampak lemas
Membran mukosa kering
Pasien tampak pucat
RR: 20x/ menit.
TD : 110/80mmHg
S : 38 C
N : 80x/menit
3. A: Pasien merasa pusing, haus dan tak bertenaga karena pasien belum
makan
4. P: Perawat memberikan obat antidioretik paracetamol 500mg
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PEBERIAN OBAT ORAL/ MULUT

Pertemuan : 1 Nama Pasien (Insial) : Tn. A


Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020 Ruangan : R. Mawar

D. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien:
Data Subyektif :
a. Pasien mengatakan merasa pusing
b. Pasien mengatakan badannya lemas
c. Pasien mengatakan badannya terasa hangat
d. Pasien mengatakan merasa sesak nafas
Data Obyektif:
i. Pasien tampak lemah
j. Tubuh pasien berkeringat
k. Kesadaran pasien kompos mentis
l. RR: 24x/ menit.
m. TD : 120/80mmHg
n. S : 38 C
o. N : 80x/menit
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia b.d dehidrasi
b. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan pemberian obat melalui oral/ mulut suhu tubuh menurun
dan mengurangi rasa sakit kepala Tn. A
Tindakan Keperawatan:
Pemberian obat melalu oral/ mulut
E. Strategi Komunikasi
a. Fase Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien di status kesehatan
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
1) Daftar buku obat/ catatat, jadwal pemberian obat
2) Obat paracetamol di dalam tempatnya
3) Air minum dalam tempatnya
4) Apron
5) Handscoon
6) Masker
b. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Rhosma, saya mahasiswa
Akper Fatmawati yang saat ini bertugas merawat bapak. Saya dinas pagi
d dari pukul 8 pagi sampai 2 siang nanti, sebelumnya bisa saya lihat
gelang pengenalnya pak? Baik pak bisa disebutkan nama dan tanggal
lahir bapak?. Baik sesuai ya pak dengan gelang pengenalnya”

2. Evaluasi/validasi
Bagaimana keadaan Bapak hari ini? Apa yang bapak rasakan?
3. Kontrak
Baik bapak sesuai dengan analisa dokter, disini saya akan memberikan
obat via oral yang akan diminum oleh bapak , waktunya jam 10.00 WIB
tempatnya di ruangan bapak
4. Tujuan
Tujuannya untuk menurunkan suhu tubuh dan meringankan rasa pusing
bapak.. Apakah bapak bersedia ?

c. Fase Kerja
1. Perawat menjelaskan prosedur pemberian obat kepada pasien “ baik
bapak obat yang akan bapak minum adalah paracetamol 500mg
berbentuk tablet, mungkin setelah bapak meminum obat ini bapak akan
merasakan mual namun itu adalah efek samping dari obat ini dan bapak
tidak perlu khawatir, untuk prosedurnya nanti bapak hanya duduk dan
saya akan berikan obatnya lalu bapak minum ya pak, sebelumnya saya
permisi untuk mencuci tangan dan menyiapkan alat ”
2. Perawat kembali dan menutup sampiran
3. Perawat memakai apd dengan urutan memasang apron, memakai masker
kemudia handscoon dan menyiapkan alat
4. Perawat mengatur posisi pasien dengan menaikkan kepala bed pasien
sampai posisi semi fowler “ baik pak saya akan mengubah posisi tidur
bapak menjadi duduk ya pak agar nantinya bapak merasa nyaman.,
sebelum saya mulai apakah ada yang ingin bapak tanyakan?”
5. Perawat memberikan obat dan air minum hangat kepada pasien “ pak
obatnya sekarang bias di minum ya pak? Perlu saya bantu?”
6. Perawat memastikan apakah obat diminum pasien dengan benar
“apakah obatnya telah bapak minum? Bisu bapak menjulurkan
lidahnya?”

d. Fase Terminasi
5. Perawat merapikan pasien dan alatnya
6. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
Evaluasi Subyektif:
Bagaimana perasaan bapak setelah diberikan obat?
Evaluasi Obyektif:
Rasa pusing pasien berkurang, suhu tubuh pasien membaik
Pasien
7. Rencana tindak lanjut
Baiklah bapak, saya telah selesai memberikan obat diharapkan
setelah bapak meminum obat,suhu tubuh bapak menurun dan bapak
tidak merasa pusing lagi ya pak, setelah ini bapak bisa istirahat
kembali agar obat yang bapak minum tadi dapat bereaksi dengan
baik.
8. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
“sekitar jam 11 saya akan mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam. Sekarang saya permisi kembali, selamat istirahat pak
semoga lekas pulih”

F. Dokumentasi Keperawatan:
1. S: Pasien mengatakan merasa pusing
Pasien mengatakan badannya lemas
Pasien megatakan sesak nafas
2. O: Pasien tampak lemah
Tubuh pasien berkeringat
Kesadaran pasien kompos mentis
TTV: RR: 24x/ menit, TD : 120/80mmHg, S : 38 CN : 80x/menit
3. A: keadaan pasien membaik setelah diberikan obat paracetamol
4. P: Mengajarkan pasien teknik relaksasi nafas dalam
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PEBERIAN POSISI SEMI FOWLER

Pertemuan : 1 Nama Pasien (Insial) : Tn. S


Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020 Ruangan : R. Mawar

G. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien:
Data Subyektif :
Pasien mengatakan sesak
Data Obyektif:
p. Pasien tampak lemah
q. Suara nafas tambahan: ronkhi
r. Baktuk tidak efektif
s. RR: 24x/ menit.
t. TD : 110/80mmHg
u. S : 37 C
v. N : 80x/menit
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
b. Tujuan Khusus:
Mengurangi sesak nafas
Memberikan rasa nyaman
Tindakan Keperawatan:
Pemberian posisi semi fowler

H. Strategi Komunikasi
a. Fase Pra Interaksi
1. Identifikasi kebutuhan pasien di status kesehatan
2. Mencuci tangan
3. Persiapan alat:
a. 3 buah bantal
b. Papan penghalang kaki

b. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Rhosma, saya mahasiswa
Akper Fatmawati yang saat ini bertugas merawat bapak. Saya dinas pagi
d dari pukul 8 pagi sampai 2 siang nanti, sebelumnya bisa saya lihat
gelang pengenalnya pak? Baik pak bisa disebutkan nama dan tanggal
lahir bapak?. Baik sesuai ya pak dengan gelang pengenalnya”

2. Evaluasi/validasi
Bagaimana keadaan Bapak hari ini? Apa yang bapak rasakan saat ini?
3. Kontrak
Baik bapak sesuai dengan keluhan bapak tadi yang mengatakan bahwa
bapak merasa sesak nafas, saya akan memberikan posisi semi fowler
pada bapak, waktunya kurang lebih selama 5 menit tempatnya di atas
tempat tidur bapak
4. Tujuan
Tujuan dari pemberian posisi semi fowler ini akan mengurangi sesak
yang bapak rasakan dan pak dapat merasa nyaman. Bagaimana pak
apakah bapak bersedia?

c. Fase Kerja
1. Perawat menutup sampiran
2. Perawat mencuci tangan
3. Perawat mengatu tempat tidur pasien pada posisi datar, kemudian
memindahkan pasien ke bagian atas tempat tidur “ pak saya akan mengubah
posisi tidur bapak, apakah bapak bisa bergeser kearah atas tempat tidur atau
perlu saya bantu?”
4. Perawat meninggikan tempat tidur pasien mencapai 30-45 derajat “
bagaimana pak? Apakah posisi seperti ini nyaman untuk bapak?”
5. Perawat meletakkan bantal dibawah kepala, kedua tangan
6. Perawat meletakkan papan penghalang pada telapak kaki
d. Fase Terminasi
9. Perawat merapikan pasien dan alatnya
10. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
Evaluasi Subyektif:
Bagaimana pak? Apakah sesak nafas bapak berkurang setelah saya
berikan posisi seperti ini?
Evaluasi Obyektif:
Pasien tampak lebih rileks
Nafas pasien lebih teratur
11. Rencana tindak lanjut
“ baik pak, apabila posisi ibi sudah tidak nyaman bapak bisa
memencet bel yang ada di samping kanan bapak”
12. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
“ Pak, saya telah selesai memberikan posisi semi fowler/ setengah
duduk kepada bapak, sekitar jam 10 nanti saya akan mengajarkan
bapak teknik batuk efektif, waktunya kurang lebih 15 menit,
tempatnya di ruangan ini, sekarang saya permisi kembali keruangan
saya ya pak, apabila bapak butuh sesuatu bapak bisa memencet bel
yang ada di kanan bapak”

I. Dokumentasi Keperawatan:
1. S: Pasien mengatakan sesak nafas
2. O: Pasien tampak lemah
Suara nafas tambahan: ronkhi
Baktuk tidak efektif
RR: 24x/ menit.
TD : 110/80mmHg
S : 37 C
N : 80x/menit
3. A: Sesak nafas diakibatkan bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi
yang tertahan
4. P: Perawat mengukur TTV
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATA MENGAJARKAN BATUK EFEKTIF

Pertemuan : 1 Nama Pasien (Insial) : Tn. D


Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020 Ruangan : R. Mawar

G. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien:
Data Subyektif :
e. Pasien mengkatana sesak yang hilang timbul.
f. Pasien mengatakan sulit untuk mengeluarkan dahak.
Data Obyektif:
h. Irama napas tampak dangkal dan sedikit cepat
i. Penggunaan otot bantu pernapasan dan pernapasan cuping hidung kadang-
kadang tampak
j. Retraksi dinding dada kadang tampak
k. Pasien tampak batuk dan tetapi tidak mengeluarkan dahak
l. RR: 25x/ menit.
m. Terdengar ronchi saat di aukultasi
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
b. Tujuan Khusus:
Membantu memudahkan pasien mengeluarkan secret
c. Tindakan Keperawatan:
Mengajarkan batuk efektif

H. Strategi Komunikasi
a. Fase Pra Interaksi
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien di status kesehatan
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat :
13. Stetoskop
14. bengkok
15. Tissue
16. Gelas berisi air hangat
17. Pot sputum berisi cairan lisol
18. 1 buah handuk
19. Perlak
b. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“ Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Rhosma, saya mahasiswa
Akper Fatmawati yang saat ini bertugas merawat bapak dari pukul 7 pagi
sampai 2 siang nanti, sebelumnya bisa saya lihat gelang pengenalnya pak?
Baik pak bisa disebutkan nama dan tanggal lahir bapak?. Baik sesuai ya
pak dengan gelang pengenalnya”

b. Evaluasi/validasi
Bagaimana keadaan Bapak hari ini, apakah Bapak masih merasa sesak
napas atau nafasnya terasa berat? Bapak masih batuk ya? Apakah
dahaknya bisa keluar Pak?

c. Kontrak
Karena bapak masih merasa sesak napas dan batuk dengan tidak bisa
mengeluarkan dahak, maka sekarang saya akan mengajarkan bapak batuk
efektif. waktu yang saya dibutuhkan untuk kegiatan ini kurang lebih
selama 5-10 menit. Tempatnya langsung di tempat tidur bapak, apakah
bapak bersedia?”

d. Tujuan
“Tujuan dari saya mengajarkan bapak batuk efektif agar bapak dapat
dengan mudah mengeluarkan dahak sehingga pernafasan bapak tidak
tergangu ”

c. Fase Kerja
9. Perawat menutup sampiran “Baiklah pak, saya akan menutup
sampirannya dulu ya Pak”
10. Perawat memeriksa bunyi nafas dan frekuensi nafas “ibu sebelum saya
mengajarkan batuk efektif, saya periksa dulu bunyi nafas dan frekuensi
nafas ibu ya”
11. Perawat mengatur posisi pasien dengan menaikkan kepala bed pasien
sampai posisi fowler “ baik pak, sekarang saya akan mengubah posisi
tidur bapak menjadi duduk ya pak agar nantinya bapak merasa nyaman.”
12. Perawat memberikan minum air hangat kepada pasien “ ibu air
hangatnya di minum dulu ya agar dahak ibu lebih mudah keluar”
13. Perawat memakaikan handuk dibahu klien “ pak saya pakaikan handuk
ya”
14. Perawat memasang perlak di pangkuan pasien kemudian menaruh
bengkok dan pot sputum di atasnya
15. Perawat meminta klien meletakkan tangannya di abdomen “ bapak bisa
tolong tangannya di letakan di perut seperti orang sholat”
16. Perawat mengajarkan dan memperagakan cara batuk efektif “ nah pak
saya contohkan ya pak cara melakukan batuk efektif yaitu nanti bapak
tarik nafas dalam, tahan selama 3 detik kemudian bapak hembuskan
seperti menium lilin, ulangi sampai 2 kali, kemudian ibu tarik nafas lagi
seperti tadi namun tidak di keluarkan seperti meniup lilin tetapi langsung
di batukkan”
17. Pasien mencoba batuk efektif sebanyak 2 kali
18. Perawat membersikan bagian mulut pasien dengan tisu “ sudah keluar ya
pak dahaknya, sekarang saya bersihkan mulut bapak”

d. Fase Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif:
Bagaimana perasaan Bapak setelah saya? Apakah bapak masih kesulit
untuk mengeluarkan dahak?
2) Evaluasi Obyektif:
Pasien menjawab tidak kesulitan lagi mengeluarkan dahak dan
nafasnya terasa agak lega, sesak berkurang karena dahaknya sudah
keluar
f. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih pasien sesuai hasil tindakan
yang dilakukan)
“Baik pak, apabila setelah saya ajarkan batuk efektif sesak napas yang
bapak rasakan bisa berkurang karena bapak lebih mudah mengeluarkan
dahak, maka sebaiknya Bapak rutin untuk melakukan batuk efektif
minimal 3 kali sehari agar bapak tidak sesak lagi dan dahak yang di dalam
bisa mudah Bapak keluarkan. Sekarang saya periksa lagi bunyi nafas dan
frekuensi nafasnya ya bu”
g. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
“Baik pak, nanti saya akan kembali lagi untuk memberikan obat injeksi ya
pak, waktunya nanti siang sekitar pukul 11.00 WIB ya Pak, tempatnya
dilakukan ditempat tidur Bapak lagi.”

I. Dokumentasi Keperawatan:
1. S: Pasien mengkatana sesak yang hilang timbul.
Pasien mengatakan sulit untuk mengeluarkan dahak
2. O: Irama napas tampak dangkal dan sedikit cepat
Penggunaan otot bantu pernapasan dan pernapasan cuping hidung
kadang-kadang tampak
Retraksi dinding dada kadang tampak
Pasien tampak batuk dan tetapi tidak mengeluarkan dahak
RR: 25x/ menit.
Terdengar ronchi saat di aukultasi
Volume sputum : 80 ml
Warna sputum : kekuningan
Konsistensi : kental
Frekuensi nafas : 100 kali
Bunyi paru : masih terdapat ronchi
3. A: Sesak yang dirasakan pasien diakibatkan oleh penumpukan secret
4. P: Pemebrian obat injeksi
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATA MENGAMBIL SAMPEL SPESIMEN SPUTUM

Pertemuan : 1 Nama Pasien (Insial) : Tn. D


Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020 Ruangan : R. Mawar

J. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien:
Data Subyektif :
g. Pasien mengkatana sesak yang hilang timbul.
h. Pasien mengatakan sakit tenggorokan
i. Pasien mengatakan batuk berlendir kuning ke abu-abuan
Data Obyektif:
n. Irama napas tampak dangkal dan sedikit cepat
o. Penggunaan otot bantu pernapasan dan pernapasan cuping hidung kadang-
kadang tampak
p. Retraksi dinding dada kadang tampak
q. Pasien tampak batuk dan tetapi tidak mengeluarkan dahak
r. RR: 25x/ menit.
s. Terdengar ronchi saat di aukultasi
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d ssekresi yang tertahan
b. Tujuan Khusus:
Membantu menegakkan diagnose medis
c. Tindakan Keperawatan:
Pengambilan specimen sputum

K. Strategi Komunikasi
a. Fase Pra Interaksi
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien di status kesehatan
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat :
20. Pot sputum 3 buah (diberi etiket pada sisi luarnya)
21. Perlak/ pengalas
22. Blanko permintaan pemeriksaan sputum
23. Tempat khusus penempatan pot sputum
24. Air minum
25. Tissue
26. Stetoskop
27. bengkok
28. Tissue
b. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“ Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Rhosma, saya mahasiswa
Akper Fatmawati yang saat ini bertugas merawat bapak dari pukul 7 pagi
sampai 2 siang nanti, sebelumnya bisa saya lihat gelang pengenalnya pak?
Baik pak bisa disebutkan nama dan tanggal lahir bapak?. Baik sesuai ya
pak dengan gelang pengenalnya”

b. Evaluasi/validasi
Bagaimana keadaan Bapak hari ini, apakah Bapak masih merasa sesak
napas atau nafasnya terasa berat? Bapak masih batuk ya?

c. Kontrak
Karena bapak masih merasa sesak napas dan batuk berdahak, saya akan
melakukan pengambilan sampel dahak untuk dilakukan pengecekan di
laboratorium, waktu yang saya dibutuhkan untuk kegiatan ini kurang
lebih selama 5-10 menit. Tempatnya langsung di tempat tidur bapak, “
d. Tujuan
“tujuan dari pengecekkan dahak ini, guna menegakkan diagnose medis dan
menentukan perawatab apa yang bapak butuhkan apakah bapak bersedia?”

c. Fase Kerja
19. Perawat menutup sampiran “Baiklah pak, saya akan menutup
sampirannya dulu ya Pak”
20. Perawat mencuci tagan
21. Perawat mengatur posisi pasien dengan menaikkan kepala bed pasien
sampai posisi fowler “ baik pak, sekarang saya akan mengubah posisi
tidur bapak menjadi duduk ya pak agar nantinya bapak merasa nyaman.”
22. Perawat meminta pasien untuk berkumur “ pak sebelumnya, bapak
berkumur terlebih dahulu ya”
23. Perawat memberikan minum air hangat kepada pasien “ ibu air
hangatnya di minum dulu ya agar dahak ibu lebih mudah keluar”
24. Perawat memakaikan handuk dibahu klien “ pak saya pakaikan handuk
ya”
25. Perawat memasang perlak di pangkuan pasien kemudian menaruh
bengkok dan pot sputum di atasnya
26. Perawat meminta klien meletakkan tangannya di abdomen “ bapak bisa
tolong tangannya di letakan di perut seperti orang sholat”
27. Perawat mengajarkan dan memperagakan cara batuk efektif “ nah pak
saya contohkan ya pak cara melakukan batuk efektif yaitu nanti bapak
tarik nafas dalam, tahan selama 3 detik kemudian bapak hembuskan
seperti menium lilin, ulangi sampai 2 kali, kemudian ibu tarik nafas lagi
seperti tadi namun tidak di keluarkan seperti meniup lilin tetapi langsung
di batukkan, nanti dahaknya di tamping di dalam tempat ini ya pak (pot
sputum)”
28. Perawa/t membersikan bagian mulut pasien dengan tisu “ sudah selesai
ya pak, sekarang saya bersihkan mulut bapak”
29. Perawat merapikan pasien
30. Perawat mencuci tangan

d. Fase Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif:
Bagaimana perasaan Bapak saat saya lakukan pengambilan dahak?
Apakah bapak merasa ada yang kurang nyaman?
Evaluasi Obyektif:
Pasien menjawab kenyamanannya tidak terganggu
h. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih pasien sesuai hasil tindakan
yang dilakukan)
“Baik pak, saya telah selesai melakukan pengambilan sampel dahaknya,
setelah ini saya akan bawa ke bagian laboratorium untuk dilakukan
pengecekan, hasilnya akan keluar dalam waktu 3-4 jam”.
i. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
“Baik pak, setelah ini saya akan kembali lagi untuk memberikan obat
injeksi ya pak, waktunya nanti siang sekitar pukul 11.00 WIB ya Pak,
tempatnya dilakukan ditempat tidur Bapak lagi.”

L. Dokumentasi Keperawatan:
a. S: Pasien mengkatana sesak yang hilang timbul.
Pasien mengatakan sakit tenggorokan
Pasien mengatakan batuk berlendir kuning ke abu-abuan
b. O: Volume sputum : 80 ml
Warna sputum : kekuningan
Konsistensi : kental
Frekuensi nafas : 100 kali
Bunyi paru : masih terdapat ronchi
c. A: pengambilan sampel sputum dilakukan untuk penegakkan diagnose
medis
d. P: Pemberian Obat Injeksi

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN MEMOTONG KUKU

Pertemuan : 1 Nama Pasien (Insial) : Tn. S


Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020 Ruangan : R. Mawar

J. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien:
Data Subyektif :
Pasien mengatakan badannta lemah dan kurang perawatan diri
Data Obyektif:
1. Pasien tampak lemah
2. Kuku panjang dan kotor tidak terawat
Diagnosa Keperawatan:
Ganguan mobilitas fisik b.d ketidakbugaran fisik
b. Tujuan Khusus:
Memenuhi kebutuhan personal hygine dan meningkatkan rasa nyaman pasien
Tindakan Keperawatan:
Memotong kuku
K. Strategi Komunikasi
a. Fase Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien di status kesehatan
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
7) Pengalas/ perlak
8) Gunting kuku
9) Handuk
10) Bengkok berisi lisol 5%
11) Baskom berisi air hangat (37-40C)
12) Kapas
13) Sabun
14) Sikat kuku
b. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Rhosma, saya mahasiswa
Akper Fatmawati yang saat ini bertugas merawat bapak. Saya dinas pagi
d dari pukul 2 siang sampai 4 sore nanti, sebelumnya bisa saya lihat
gelang pengenalnya pak? Baik pak bisa disebutkan nama dan tanggal
lahir bapak?. Baik sesuai ya pak dengan gelang pengenalnya”

2. Evaluasi/validasi
Bagaimana keadaan Bapak hari ini? Apa yang bapak rasakan? Apakah
bapak merasa nyaman?
3. Kontrak
Baik bapak sesuai penuturan bapak tadi, bapak tidak nyaman dengan
kuku bapak yang panjang dan kurang bersih ya? Bagaimana kalua saya
bantu untuk menggunting kuku bapak? Waktunya sekarang, tempanya di
kamar bapak
4. Tujuan
Tujuan dari saya menggunting kuku bapak agar bapak lebih merasa
nyaman dan sehat karena jika kuku yang kurang bersih bisa menjadi
sarang bagi kuman . Apakah bapak bersedia ? baik karena bapak
bersedia saya permisi untuk mengambil alatnya dulu ya pak”
c. Fase Kerja
1. Perawat menutup sampiran
2. Perawat menanyakan bagaimana posisi yang nyaman kepada pasien “
pak, apakah bapak ingin duduk atau tetap berbaring saat saya
menggunting kuku bapak? “
3. Perawat mencuci tangan “ sebe;um saya memotong kuku bapak, saya
mencuci tangan dahulu ya pak ”
4. Perawat memakai handscoon
5. Perawat memasang perlak di bawah tangan pasien
6. Perawat merendam kuku pasien dengan air hangat dan mennyikat kuku
pasien “ bapak, tangannya saya rendam ya kemudian saya sikat
bagaimana pak? Apakah airnya terlalu panas?”
7. Perawat mengeringkan dengan handuk
8. Perawat meletakan tangan pasien diatas bengkok yang berisi lisol
9. Perawat memotong kuku pasien “ saya mulai memotong kukunya ya
pak”
10. Setelah selesai letakkan gunting kuku di atas benkok
11. Kikir kuku agar rapi “ pak saya rapihkan sisi sisi kukunya ya pak”
12. Perawat melepaskan sarung tangan dan meletakannya di dalam bengkok

d. Fase Terminasi
13. Perawat merapikan pasien dan alatnya
14. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
Evaluasi Subyektif:
Bagaimana perasaan bapak setelah saya memotong dan bersihkan
kukunya??
Evaluasi Obyektif:
Pasien merasa nyaman
15. Rencana tindak lanjut
Baiklah bapak, saya telah selesai memotong kuku bapak,sekarang
kuku bapak tampak bersih dan tidak panjang lagi, seterusnya saya
harap bapak bisa melakukannya sendiri jika kuku bapak sudah
mulai panjang, kotor dan menggangu aktifitas.
16. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
“baiklah pak karena saya sudah selesai memotong kuku bapak,
saya permisi untuk melakukan pekerjaan saya yang lainnya,
sekitar jam 16.00 WIB bagaimana kalau saya membantu bapak
mandi? Baiklah pak jika bapak setuju saya permisi”

L. Dokumentasi Keperawatan:
1. S: Pasien mengatakan badan nya lemah dan kurang perawatan diri
2. O: Pasien tampak lemah
Kuku panjang dan kotor tidak terawat
3. A: Pasien kurang mampu merawat diri karena badannya lemah
4. P: Perawat memandikan pasien
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PEBERIAN OBAT TETES MATA

Pertemuan : 1 Nama Pasien (Insial) : Tn. A


Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020 Ruangan : R. Mawar

M. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien:
Data Subyektif :
a. Pasien mengatakan nyeri pada mata
b. Pasien mengatakan matanya terasa gatal
c. Pasien mengatakan matanya berair
Data Obyektif:
w. Pasien tampak tidak nyaman
x. Konjungtifa pasien merah
y. Keluar cairan mata pada pasien
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
b. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan pemberian obat tetes diharapkan mengurangi iritasi mata
pada pasien
Tindakan Keperawatan:
Pemberian obat tetes mata

N. Strategi Komunikasi
a. Fase Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien di status kesehatan
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
15) Daftar buku obat/ catatat, jadwal pemberian obat
16) Obat carmllose Sodium 5mg dengan penetes steril
17) Bola kapas kering steril
18) Bola kapas basah
19) Waskom berisi air hangat
20) Penutup mata
21) Apron
22) Masker
23) Handscoon
b. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Rhosma, saya mahasiswa
Akper Fatmawati yang saat ini bertugas merawat bapak. Saya dinas pagi
d dari pukul 8 pagi sampai 2 siang nanti, sebelumnya bisa saya lihat
gelang pengenalnya pak? Baik pak bisa disebutkan nama dan tanggal
lahir bapak?. Baik sesuai ya pak dengan gelang pengenalnya”

2. Evaluasi/validasi
Bagaimana keadaan Bapak hari ini? Apa yang bapak rasakan?
3. Kontrak
Baik pagi ini saya akan melakukan pemberian obat tetes mata
dikarenakan bola mata bapak berwarna merah yang menandakan iritasi
waktunya sekitar 5 menit tempatnya di ruangan bapak
4. Tujuan
Tujuannya untuk meredakan gejala mata merah dan mengurangi iritasi?
Apakah bapak bersedia?

c. Fase Kerja
1. Perawat kembali dan menutup sampiran
2. Perawat memakai apd dengan urutan memasang apron, memakai masker
kemudia handscoon dan menyiapkan alat
3. Perawat menjelaskan prosedur pemberian obat kepada pasien “ baik
bapak obat yang akan saya berikan mengandung camollose sodium 5mg
berbentuk cair , mungkin setelah bapak meminum obat ini mata bapak
akan lebih berair namun bapak jangan khawatir karena itu dapat
mengeluarkan kotoran yang menempel di bola mata bapak prosedurnya
nanti mata bapak akan saya bersihkan terlebih dahulu kemudian saya
teteskan obatnya setelah itu bapak pejamkan mata bapak sekitar 1 menit
agar obatnya dapat bereaksi dengan baik ya pak”
4. Perawat mengatur posisi pasien dengan menaikkan kepala bed pasien
sampai posisi semi fowler “ baik pak saya akan mengubah posisi tidur
bapak menjadi duduk ya pak agar nantinya bapak merasa nyaman”
5. Dengan kapas basah steril perawat membersihkan kelopak mata pasien
dari dalam keluar “ permisi ya pak saya bersihkan dahulu kelopak
matanya ya pak”
6. Perawat meminta pasien untuk melihat ke langit langit kemudian
teteskan obat tetes mata ”pak boleh matanya lihat keatas langit langit
karena saya akan meneteskan obatnya ya pak ya”. Tangan perawat
membuka mata pasien kemudian pegang penetes mata yang terisi obat
kurang lebih 1-2 cm diatas sacus konjungtiva, “ baik pak pejamkan
matanya ya” ..”sudah selesai pak”
d. Fase Terminasi
17. Perawat merapikan pasien dan alatnya
18. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
Evaluasi Subyektif:
Bagaimana perasaan bapak setelah diberikan obat?
Evaluasi Obyektif:
Pasien tampak merasa nyaman
19. Rencana tindak lanjut
Baiklah bapak, saya telah selesai memberikan obat diharapkan
setelah bapak meminum obat,suhu tubuh bapak menurun dan bapak
tidak merasa pusing lagi ya pak, setelah ini bapak bisa istirahat
kembali agar obat yang bapak minum tadi dapat bereaksi dengan
baik.
20. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
“sekitar jam 11 saya akan kembali untuk melihat apakah obat yang
saya berikan telah bereaksi dengan baik”

O. Dokumentasi Keperawatan:
1. S: Pasien mengatakan nyeri pada mata
Pasien mengatakan matanya terasa gatal
Pasien mengatakan matanya berair

2. O: Pasien tampak lemah


Pasien tampak tidak nyaman
Konjungtiva pasien tampak merah
3. A: mata merah dan berair diakibatkan iritasi pada daerah konjungtiva
4. P: Mengajarkan pasien teknik relaksasi nafas dalam
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PEBERIAN OBAT TETES TELINGA

Pertemuan : 1 Nama Pasien (Insial) : Tn. A


Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020 Ruangan : R. Mawar

P. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien:
Data Subyektif :
a. Pasien mengatakan nyeri pada telinga saat di sentuh terutama di Tarik
b. Pasien mengatakan telinga terasa gatal
c. Pasien mengatakan telinga terasa penuh
Data Obyektif:
z. Pasien tampak tidak nyaman
aa. Daun telinga pasien merah dan terasa hangat
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
b. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan pemberian obat tetes diharapkan dapat mengurangi nyeri
dan gatal pada pasien
Tindakan Keperawatan:
Pemberian obat tetes telinga
Q. Strategi Komunikasi
a. Fase Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien di status kesehatan
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
24) Daftar buku obat/ catatat, jadwal pemberian obat
25)      Kapas bulat.
26) Handuk.
27) Obat yang sudah ditentukan.
28) Lidi kapas steril
29) Bengkok.
30) Apron
31) Masker
32) Handscoon
b. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Rhosma, saya mahasiswa
Akper Fatmawati yang saat ini bertugas merawat bapak. Saya dinas pagi
d dari pukul 8 pagi sampai 2 siang nanti, sebelumnya bisa saya lihat
gelang pengenalnya pak? Baik pak bisa disebutkan nama dan tanggal
lahir bapak?. Baik sesuai ya pak dengan gelang pengenalnya”

2. Evaluasi/validasi
Bagaimana keadaan Bapak hari ini? Apa yang bapak rasakan?
3. Kontrak
Baik pagi ini saya akan melakukan pemberian obat tetes telinga
dikarenakan telinga bapak merah dan hangat saat di sentuh, bapak juga
mengatkan bapak merasakan nyeri dan teelinga bapak terasa penuh yang
menandakan iritasi waktunya sekitar 5 menit tempatnya di ruangan
bapak
4. Tujuan
Tujuan dari saya memberikan obat ini diharapkan dapat mengurangi
nyeri dan gatal yang bapak rasakan, bagaimana pak.apakah bapak
bersedia? Baik karena bapak bersedia, saya siapkan alatnya dahulu ya
pak”

c. Fase Kerja
1. Perawat kembali dan menutup sampiran
2. Perawat mencuci tangandengan handscrub
3. Perawat memakai apd dengan urutan memasang apron, memakai masker
kemudia handscoon dan menyiapkan alat
4. Perawat menjelaskan prosedur pemberian obat kepada pasien “ baik
bapak obat yang akan saya berikan mengandung otilon ear drop 8ml
berbentuk cair obat ini mengandung polymycxin Bsulfate 10.000 IU,
Neomycin sulfate 5mg, Fludrocotisone acetate 1mg, Lidocaine HCl
40mg, mungkin setelah bapak meminum obat ini telinga bapak masih
terasa gatal atau memerah namun itu afalah efek samping dari obat ini
prosedurnya nanti daun telinga bapak akan saya bersihkan, kemudian
saya akan meneteskan obatnya, setelah itu saya bersihkan kembali
telinga bapak, prosedur ini mungkin akan membuat bapak tidak nyaman
karena telinga bapak akan saya pegang namun saya harap bapak bisa
menahannya ya pak”
5. Perawat mengatur posisi nyaman pasien “apakah posisi ini sudah
nyyaman utuk bapak?”
6. Perawat meletakkan handuk dibawah bahu pasien “ pak, saya akan
meletakkan handuk di bahu bapak ya”
7. Perawat membersihkan liang telinga dengan lidi kapas. “ permisi saya
bersihkan dahulu telinganya ya pak”
8. Perawat Mengisi pipet dengan obat yang sudah disediakan.
9. Perawat menarik daun telinga dan di angkat ke atas dengan hati-hati
kemudian Menetesi obat melalui sisi atau dinding telinga untuk
mencegah terhalang oleh gelembung udara, sesuai dosis yang ditentukan
“ sekarang saya akan meneteskan obatnya, apabila sakit bapak bisa
menyampaikannya ya pak”
10. Perawat membersihkan bekas cairan obat dengan kapas bulat.

d. Fase Terminasi
21. Perawat merapikan pasien dan alatnya
22. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
Evaluasi Subyektif:
Bagaimana perasaan bapak setelah diberikan obat apakah sakit?
Evaluasi Obyektif:
Pasien tampak menahan rasa sakit setelah telingannya di sentuh
23. Rencana tindak lanjut
Baiklah bapak, saya telah selesai memberikan obat diharapkan
setelah ini rasa sakit pada telinga bapak dapat berkurang, setelah
ini bapak bisa istirahat kembali agar obat yang bapak minum tadi
dapat bereaksi dengan baik.
24. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
“sekitar jam 11 saya akan kembali untuk melihat apakah obat yang
saya berikan telah bereaksi dengan baik”

R. Dokumentasi Keperawatan:
1. S: Pasien mengatakan nyeri pada telinga
Pasien mengatakan matanya terasa gatal
Pasien mengatakan telinganya terasa penuh
2. O: Pasien tampak tidak nyaman
Daun telinga pasien merah dan terasa hangat
3. A: telinga pasien nyero dan gatal diakibatkan pasien menderita otitis
ekterna
4. P: Memastikan obat yang diberikan bereaksi dengan baik
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN PEBERIAN OBAT TOPIKAL

Pertemuan : 1 Nama Pasien (Insial) : Tn. A


Hari/ Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020 Ruangan : R. Mawar

S. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien:
Data Subyektif :
a. Pasien mengatakan lukanya terasa nyeri
b. Pasien mengatakan kulit daerah luka terasa panas dan gatal
Data Obyektif:
a. Erupsi berupa vesikel yang menggerombol
b. Warna kulit kemerahan
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan integritas kulit b.d penurunan mobilitas
b. Tujuan Khusus:
Tujuan mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi
iritasi kulit, dan mengatasi infeksi
Tindakan Keperawatan:
Pemberian obat tetes telinga

T. Strategi Komunikasi
a. Fase Pra Interaksi
1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien di status kesehatan
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
33) Daftar buku obat/ catatat, jadwal pemberian obat
34)  Kapas lidi steril
35) Kasa steril
36) Bengkok  
37) Apron
38) Masker
39) Handscoon
b. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“ Selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat Rhosma, saya mahasiswa
Akper Fatmawati yang saat ini bertugas merawat bapak. Saya dinas pagi
d dari pukul 8 pagi sampai 2 siang nanti, sebelumnya bisa saya lihat
gelang pengenalnya pak? Baik pak bisa disebutkan nama dan tanggal
lahir bapak?. Baik sesuai ya pak dengan gelang pengenalnya”

2. Evaluasi/validasi
Bagaimana keadaan Bapak hari ini? Apa yang bapak rasakan?
3. Kontrak
Baik pagi ini saya akan melakukan pemberian obat topical pada daerah
luka bapak waktunya sekitar 5 menit tempatnya di ruangan bapak
4. Tujuan
Tujuan dari saya memberikan obat ini diharapkan dapat mengurangi
nyeri dan gatal yang bapak rasakan, mempertahankan hidrasi,
melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, dan mengatasi
infeksi, bagaimana pak.apakah bapak bersedia? Baik karena bapak
bersedia, saya siapkan alatnya dahulu ya pak”

c. Fase Kerja
1. Perawat kembali dan menutup sampiran
2. Perawat mencuci tangandengan handscrub
3. Perawat memakai apd dengan urutan memasang apron, memakai masker
kemudia handscoon dan menyiapkan alat
4. Perawat menjelaskan prosedur pemberian obat kepada pasien “ baik
bapak obat yang akan saya berikan adalah acyclovir 5% berbentuk
cream, efek samping dari obat ini adalah nantinya kulit bapak akan terasa
kering namun nanti akan saya berikan pelembab untu mengatasinya ya
pak, prosedur dari penggunaan obat ini, nanti saya akan bersihkan
terlebih dahulu luka bapak, kemudian saya oleskan obat creamnya ya
pak
5. Perawat mengatur posisi nyaman pasien “apakah posisi ini sudah
nyaman utuk bapak?”
6. Perawat membersihkan luka pasien dengan kasa steril. “ permisi saya
bersihkan dahulu lukanya ya pak”
7. Perawat membuang kasa ke dalam bengkok
8. perawat mengoleskan “ sekarang saya akan meneteskan obatnya, apabila
sakit bapak bisa menyampaikannya ya pak”
d. Fase Terminasi
25. Perawat merapikan pasien dan alatnya
26. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
Evaluasi Subyektif:
Bagaimana perasaan bapak setelah diberikan obat apakah sakit?
Evaluasi Obyektif:
Pasien tampak lebih baik
27. Rencana tindak lanjut
Baiklah bapak, saya telah selesai memberikan obat diharapkan
setelah nyeri dan gatal pada luka bapak dapat berkurang, setelah
ini bapak bisa istirahat kembali agar obat yang bapak minum tadi
dapat bereaksi dengan baik.
28. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat)
“sekitar jam 11 saya akan kembali untuk melihat apakah obat yang
saya berikan telah bereaksi dengan baik”

U. Dokumentasi Keperawatan:
1. S: Pasien mengatakan nyeri luka
Pasien mengatakan gatal di sekitar area luka
Pasien mengatakan
2. O: Erupsi berupa vesikel yang menggerombol
Warna kulit kemerahan
3.A: Erupsi berupa vesikel yang menggerombol serta warna kulit kemerahan
diakibatkan oleh virus herpes simpleks
4. P: Memastikan obat yang diberikan bereaksi dengan baik

Anda mungkin juga menyukai