ENEMA
Tujuan Pembelajaran
Bila dihadapkan dengan pasien/ kasus mahasiswa mampu:
1. Melakukan prosedur enema/ huknah dengan tepat dan benar.
Pengertian
Enema atau huknah yaitu memasukkan suatu larutan ke dalam rektum dan kolon sigmoid.
Tindakan ini membantu mengeliminasi fekal dengan memberikan huknah tinggi atau huknah
rendah, dikarenakan feses yang keras dan persiapan tindakan pembedahan. Feses yang keras
terjadi karena feses berada di intestinal lebih lama, sehingga banyak air diserap. Biasanya terjadi
akibat pola defekasi yang tidak teratur, penggunaan laksatif yang lama, stress psikologis, obat-
obatan, kurang aktivitas, dan faktor usia. Jika hal ini dibiarkan dan tidak diberikan perawatan dapat
terjadi fekal impaksi.
Tujuan:
a) Merangsang peristaltik usus, sehingga pasien dapat buang air besar karena kesulitan untuk
defekasi (obstipasi konstipasi).
b) Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi.
c) Sebagai tindakan pengobatan.
Volume cairan, yang dimasukkan, memecah massa feses, merenggangkan dinding rektum, dan
mengawali reflek defekasi. Enema juga diberikan sebagai alat transportasi obat-obatan yang
menimbulkan efek local pada mukosa rektum.
Indikasi
Konstipasi
Persiapan operasi
Tindakan diagnostik : pemeriksaan radiologi (barium enema)
Enema paling sering digunakan untuk menghilangkan konstipasi untuk sementara. Indikasi lain
antara lain : membuang feses yang mengalami impaksi, mengosongkan usus sebelum menjalani
pemeriksaan diagnostik, pembedahan atau melahirkan, dan memulai program bowel training.
Kontraindikasi
Tulislah kontraindikasi dari enema/ huknah!
Jenis-jenis Huknah
Perbedaan Huknah Rendah Huknah Tinggi
Ukuran selang :
Dewasa no 22-30 G Fr
Anak no 12-18 G Fr
9. Jika perlu sediakan pispot, air pembersih dan kapas cebok/tissue toilet
Prosedur
No Langkah Prosedur PENILAIAN
Dilakukan Tidak
Dilakukan
1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan prosedur beserta tujuan prosedur
yang akan dilakukan.
3. Menjaga privacy pasien dan memasang sampiran/
tirai.
4. Cuci tangan dan memasang handscoon.
5. Meminta pasien membuka pakaian bawahnya dan
pasangkan selimut.
6. Mengatur posisi pasien (sims kiri untuk huknah
rendah dan sims kanan untuk huknah tinggi) dan
memasang perlak dan pengalas di bawah bokong
pasien.
Sumber:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
2016. Modul Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia I.
Rosdahl, Caroline Bunker., dkk. 2014. Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC.