Anda di halaman 1dari 7

MODUL 6

ENEMA

Tujuan Pembelajaran
Bila dihadapkan dengan pasien/ kasus mahasiswa mampu:
1. Melakukan prosedur enema/ huknah dengan tepat dan benar.
Pengertian
Enema atau huknah yaitu memasukkan suatu larutan ke dalam rektum dan kolon sigmoid.
Tindakan ini membantu mengeliminasi fekal dengan memberikan huknah tinggi atau huknah
rendah, dikarenakan feses yang keras dan persiapan tindakan pembedahan. Feses yang keras
terjadi karena feses berada di intestinal lebih lama, sehingga banyak air diserap. Biasanya terjadi
akibat pola defekasi yang tidak teratur, penggunaan laksatif yang lama, stress psikologis, obat-
obatan, kurang aktivitas, dan faktor usia. Jika hal ini dibiarkan dan tidak diberikan perawatan dapat
terjadi fekal impaksi.

Tujuan:
a) Merangsang peristaltik usus, sehingga pasien dapat buang air besar karena kesulitan untuk
defekasi (obstipasi konstipasi).
b) Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi.
c) Sebagai tindakan pengobatan.
Volume cairan, yang dimasukkan, memecah massa feses, merenggangkan dinding rektum, dan
mengawali reflek defekasi. Enema juga diberikan sebagai alat transportasi obat-obatan yang
menimbulkan efek local pada mukosa rektum.

Indikasi
 Konstipasi
 Persiapan operasi
 Tindakan diagnostik : pemeriksaan radiologi (barium enema)
Enema paling sering digunakan untuk menghilangkan konstipasi untuk sementara. Indikasi lain
antara lain : membuang feses yang mengalami impaksi, mengosongkan usus sebelum menjalani
pemeriksaan diagnostik, pembedahan atau melahirkan, dan memulai program bowel training.

Kontraindikasi
Tulislah kontraindikasi dari enema/ huknah!

Jenis-jenis Huknah
Perbedaan Huknah Rendah Huknah Tinggi

Tindakan Tindakan memasukkan cairan Tindakan memasukkan cairan


hangat dari rectum kedalam hangat dari rectum dimasukkan
kolon desenden kedalam kolon asenden

Tujuan Mengosongkan usus sebagai Membantu mengeluarkan fases


persiapan tindakan operasi, akibat konstipasi atau impaksi fekal
colonoscopy

Kanula enema Kanula rekti Kanula usus

Posisi Sims miring kiri Sims miring kanan


Jumlah cairan 500 ml 750 - 1000 ml
hangat

Tinggi irigator ± 30 cm dari tempat tidur ± 30-45 cm dari tempat tidur

Jumlah larutan yang diberikan berdasarkan usia

Usia Jumlah Larutan

Bayi 150 - 250 ml

Toddler 250 - 350 ml

Anak usia sekolah 300 - 500 ml

Remaja 500 - 750 ml

Dewasa 750 - 1000 ml

Ukuran selang :
 Dewasa no 22-30 G Fr
 Anak no 12-18 G Fr

Panjang tube masuk ke rektum :


 Dewasa : 7.5-10 cm
 Anak : 5-7.5 cm
 Bayi : 2.5-3.75 cm
Alat Dan Bahan
1. Sarung tangan bersih
2. Selimut mandi atau kain penutup
3. Perlak dan pengalas bokong
4. Irigator lengkap dengan canule recti, selang dan klem
5. Cairan hangat sesuai kebutuhan (misalnya cairan NaCl, air sabun, air biasa)
6. Bengkok
7. Pelicin (vaselin, sylokain, Jelly 2% /pelumas larut dalam air)
8. Tiang penggantung irigator

9. Jika perlu sediakan pispot, air pembersih dan kapas cebok/tissue toilet

Prosedur
No Langkah Prosedur PENILAIAN
Dilakukan Tidak
Dilakukan
1. Memberikan salam dan memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan prosedur beserta tujuan prosedur
yang akan dilakukan.
3. Menjaga privacy pasien dan memasang sampiran/
tirai.
4. Cuci tangan dan memasang handscoon.
5. Meminta pasien membuka pakaian bawahnya dan
pasangkan selimut.
6. Mengatur posisi pasien (sims kiri untuk huknah
rendah dan sims kanan untuk huknah tinggi) dan
memasang perlak dan pengalas di bawah bokong
pasien.

7. Gantung irigator pada tiang penggantung dengan


ketinggian 30-45 cm untuk enema tinggi, 30 cm
untuk enema rendah dari bokong pasien.
8. Pasang kanul dan klem.
9. Menuangkan NaCl 0.9% yang hangat ke dlam
irigator, klem dibuka sehingga air keluar dan
alirkan ke bengkok kemudian klem ditutup
kembali.
10. Tangan kiri membuka anus, tangan kanan
memasukkan kanul yang sudah diolesi vaselin.
11. Menginstruksikan pasien untuk rileks dengan
menghembuskan napas perlahan melalui mulut
pada saat memasukkan kanul/selang.
12. Memasukkan ujung kanul sepanjang 7,5-10 cm
untuk orang dewasa, 5-7,5 cm untuk anak, 2.5-3.5
cm untuk bayi

13. Buka klem dan alirkan cairan perlahan-lahan


sekitar 100cc/ menit.
14. Klem selang karet jika cairan habis.
15. Mengeluarkan kanul rekti secara perlahan jika
cairan sudah habis (atau jika pasien merasa tidak
bisa menahan lagi.
16. Menganjurkan pasien menahan cairan sampai
betul-betul ingin BAB.
17. Membantu pasien BAB dengan menggunakan
pispot atau ke kamar mandi.
18. Membersihkan daerah anus.
19. Observasi dan nilai karakteristik feses: konsistensi,
warna, bau.
20. Membantu pasien merapikan diri, membereskan
alat-alat.
21. Mengevaluasi kenyamanan pasien dengan cara
menanyakan perasaannya.
22. Membuka handscoen, membuang ke tempat
sampah medis, mencuci tangan
23. Terminasi dengan pasien
24. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
(waktu, jumlah, karakteristik feses, keadaan
abdomen, nama jelas perawat yang melakukan
tindakan, paraf/ttd).

Sumber:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
2016. Modul Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia I.
Rosdahl, Caroline Bunker., dkk. 2014. Buku Ajar Keperawatan Dasar. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai