Anda di halaman 1dari 6

MEMBANTU ELIMINASI URIN DAN FEKAL (HUKNAH)

Nama Pelaksana :
No :

Dilakukan
ASPEK KETERAMPILAN YANG DI NILAI Tanggal: Keterangan
Ya Tidak
Pengertian:
- Enema / Huknah adalah tindakan memasukkan cairan ke dalam
usus melalui rectum, sehingga cairan tersebut dapat mengalir
balik atau tertahan. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan feses
dan flaktus.
- Jenis Enema/Huknah terdiri ari enema tinggi dan enema rendah
(Hidayat & Uliyah, 2005)
- Enema/Huknah tinggi adalah memasukkan cairan/larutan hangat
ke dalam kolon asendens dengan menggunakan kanula usus (A.
Aziz Alimul Hidayat, 2006). High enema (huknah tinggi)
diberikan untuk membersihkan kolon sebanyak mungkin, sering
diberikan sekitar 750-1000 ml larutan untuk orang dewasa, dan
posisi klien berubah dari posisi lateral kiri ke posisi dorsal
recumbent dan kemudian ke posisi lateral kanan selama
pemberian ini cairan dapat turun ke usus besar. (A. Aziz Alimul
Hidayat, 2006).
- Huknah rendah adalah tindakan keperawatan dengan cara
memasukkan cairan/lartan hangat ke dalam kolon desendens
dengan menggunakan kanula rektal melalui anus. Huknah
rendah dilaksanakan sebelum operasi ( persiapan pembedahan )
dan pasien yang mengalami obstipasi. Low enema (huknah
rendah) diberikan hanya untuk membersihkan rektum dan kolon
sigmoid. Sekitar 500ml larutan diberikan pada orang dewasa,
klien dipertahankan pada posisi sims / miring kekiri selama
pemberian.
Tujuan:
Enema/Huknah Tinggi :
1) Membantu mengeluarkan fases akibat konstipasi atau impaksi
fekal
2) Membantu defaksi yang normal sebagai bagian dari program
latihan defakasi (bowel training program)
3) Tindakan pengobatan / pemeriksaan diagnostik.

Enema/Huknah Rendah :
1) Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi,
colonoscopy
2) Merangsang peristaltik usus
3) Tindakan pengobatan / pemeriksaan diagnostik
Indikasi:
1. Konstipasi
2. Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur.
3. Penggunaan laxative yang berlebihan.
4. Peningkatan stress psikologis
5. Impaksi fases
6. Kebiasaan buang air besar yang teratur
7. persiapan pra operasi
8. untuk tindakan diagnostik misalnya pemariksaan neurologi
9. pasien dengan malena
Kontra Indikasi:
1. Dengan diverticulis,ulcerative colitis,crhon’s disease/ keganasan
kolon atau rectum
2. Hemoroid yang beradarah
3. Post operasi
Pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal,
hemoroid, tumor rectum dan kolon.

Persiapan Alat:
1. Wadah enema (huknah)
2. Volume larutan hangat
Dewasa : 700-1000ml, dengan suhu 40,5- 43ºC
Anak – anak :
Bayi : 150-250 ml
- Usia bermain (toddler): 250-350ml
- Usia sekolah : 300-500ml
- Remaja : 500-700 ml
Catatan : Suhu cairan yang digunakan untuk anak-anak adlah
37,7ºC,sedang untuk dewasa dihangatkan 40,5-43ºC
3. Slang rektal dengan ujung bulat.
- Dewasa : No.22-30 G French(fr)
- Anak – anak : No.12-18 fr
4. Slang menghubungkan slang rectal ke wadah (slang irrigator)
5. Klem pengatur pada slang
6. Termometer air untuk mengukur suhu larutan
7. Pelumas Vaseline atau jeli
8. Perlak pengalas
9. Selimut mandi
10. Kertas toilet
11. Pispot
12. Baskom, waslap dan handuk, serta sabun
13. Sarung tangan sekali pakai/ handscoon dan masker
14. Tiang intravena
15. Bengkok
16. Disinfektan
Persiapan Pasien:
1. Mengucapkan salam terapiutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan
tujuan tindakan yang akan dilaksanakan
4. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan)
5. Selama komunikansi digunakan bahasa yang jelas, sistematis
serta tidak mengancam
6. Klien atau keluarga diberi kesempatan bertanya untuk
klasifikasi
7. Memperlihatkan kesabaran, punuh empati, sopan, dan
perhatian serat respek selama berkomunikasi dan melakukan
tindakan

8. Pasien disiapkan dlam posisi yang sesuai


Persiapan lingkunagn:
1. Ruangan terutup
2. Pastikan semua jendela atau pintu dakam keadaan tertutup
agar privasi terjaga.
3. Pasang sekat atau sampiran
4. Gunakan selimut untuk melindungi daerah privasi pasien
Prosedur:
1. Jelaskan prosedur kepada klien.
Mengurangi ansietas klien dan meningkatkan kerja sama
prosedur.
2. Tutup ruangan / tirai.
Memberikan privasi pada klien.
3. Susun wadah enema, hubungkan slang, klem, dan selang rectal.
Slang rectal harus cukup kecil untuk diameter anus klien, tetapi
cukup besar untuk mencegah kebocoran disekitar slang.
4. Tutup klem pengatur
Mencegah kehilangan larutan awal saat ditambah ke wadah
5. Siapkan larutan air hangat dan perikasa suhu larutan dengan
thermometer air atau dengan menesteskan larutan diatas
pegelangan tangan sebelah dalam. Tambahkan larutan hangat
kedalam wadah
6. Bilas wadah, isi dengan larutan, lepaskan klem, dan biarkan
larutan keluar sampai tak ada udara. Tempatkan dekat dengan
unit tempat tidur untuk memenuhi slang. Klem kembali slang.
Membuang udara dari dalam slang dan mencegah kehilangan
cairan.

7. Letakan wadah di tiang intravena


8. Cuci Tangan, lalu keringkan dan pasang handscoon
9. Ganti selimut pasien dengan selimut mandi
10. Letakkan perlak pengalas dibawah pantat klien
Agar linen tempat tidur tidak basah
11. Lepaskan celana klien
12. Bantu klien untuk pada posisi miring ke kiri (lateral kiri) untuk
huknah rendah dan miring ke kanan untuk huknah tinggi dengan
lutut kanan fleksi.
13. Letakan bengkok didekat bokong, dan dekatkan juga pispot
14. Beri pelumas 3-4 cm pada ujung slang rectal dengan pelumas jeli.
Memungkinkan insersi halus slang tanpa resiko iritasi atau trauma
pada mukosa rectal
15. Dengan perlahan, regangkan bokong dan cari letak anus.
Instrusikan klien untuk rileks dengan menghembuskan nafas pada
perlahan melalui mulut.
Dengan mengembuskan napas, relaksasi sfingter anus eksternal
akan meningkat.
16. Masukkan ujung slang rectal secara perlahan dengan
mengarahkanny ke umbilicus klien. Panjang insersi beragam ;
7,4-10 cm untuk orang dewasa, 5-7,5 cm untuk anak- anak, dan
2,5-3,25 cm untuk bayi. Tarik slang dengan segera, jika
ditemukan obstruksi.
17. Buka klem pengatur dan biarkan larutan masuk dengan perlahan
dengan wadah pada setinngi pinggul klien.
18. Terus pegang slang sampai pengisian cairan berakhir.
Kontraksi otot dapat menyebabkan ekspultasi rectal.
19. Naikkan wadah secara perlahan sampai pada ketinggian diatas
anus (30-45 cm untuk ketinggian enema tinggi, 30 cm untuk
enema rendah, dan 7,5 cm untuk bayi). Waktu pengaliran sesuai
dengan pemberian volume larutan (missal,1 liter dalam 10 menit).
20. Rendahkan wadah atau klem slang selama 30 detik, kemudian
alirkan kembali secara lebih lambat jika klien mengeluh kram.
21. Klem slang setelah semua larutan dialirkan.
22. letakkan lapisan tisu toilet disekitar slang pada anus dan dengan
perlahan tarik slang.
23. Jelaskan pada klien bahwa prasaan distensi adalah normal. Minta
klien untuk menahan larutan selama mungkin saat berbaring
ditempat tidur (untuk bayi atau anak kaci, dengan perlahan
pegang kedua sisi pantat selama beberapa menit).
24. Bereskan wadah enema dan slng pada tempat yang telah
disediakan atau cuci secara menyeluruh dengan air hangat dan
sabun bila akan digunakan ulang
Lepaskan sarung tangan dengan cara menariknya hingga terbalik
dan taruh ke dalam wadah yang telah disediakan.
25. Bantu klien ke kamar mandi atau mengatur posisi pispot.
26. Observasi feses dan larutan (peringatkan klien agar jangan
menyiram toilet sebelum perawat menginspeksi).
27. Bantu klien sesuai kebutuhan untuk mencuci area anal dengan
air hangat dan sabun.
28. Cuci tangan anda catat hasil enema pada catatan perawat
Dokumentasi:
Mencatat warna dan konsistensi fases serta respon klien terhadap
proses enema/huknah yang dilakukan
Keterangan:
Ya : 1 (Dilakukan dengan benar)
Tidak : 0 (Tidak dilakukan/kurang benar)
Kriteria penilaian:

 Baik sekali : 100


 Baik : 81-99
 Kurang/TL : ≤ 80
Nilai = Jumlah Tindakan yang dilakuakan (ya) x 100 =
Jumlah aspek yang dinilai
Tanggal:
Nilai
Pembimbing
Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai