Anda di halaman 1dari 8

STANDAR OPERASIONAL PEMERIKSAAN FISIK

Nama :
Nim :
Prodi D-III Keperawatan
Mata Kuliah Praktik : PKPK

Pencapaian
0 1 2 3 4
Pengertian Pemeriksaan fisik salah satu prosedur yang
dilakukan untuk mendiagnosis penyakit. Hasil
pemeriksaan ini kemudian digunakan untuk
merencaakan perencanaan lanjut
Tujuan Memeriksa kondisi tubuh berupa head to toe

Perisapan Alat Persiapan alat:


Persiapan :
 Sarung tangan (handscon)
 Stetoskop
 Spigmanometer
 Penlight
 Thermometer
 Reflek hummer

Prosedur kerja Tahap orientasi
1. Berikan salam terapautik
Tahap kerja 2. Identifikasi klien
3. Tanyakan nama dan tanggal lahir, dan
dicocokan dengan gelang pasien
4. Kontrak waktu dengan pasien
5. Menjelaskan Tujuan dan prosedur
tindakan
6. Jaga privasi klien
Tahap Kerja
7. Atur posisi pasien
8. Cuci tangan
9. Keringkan
10. Pakai sarung tangan
11. Mempersilahkan klien berbaring
terlentang
12. Meminta klien untuk memberikan respon
terhadap pemeriksaan fisik (rasa sakit dll)
13. Mulailah pemeriksaan fisik dengan tehnik
head to toe
a. Kepala
Untuk mengetahui turgor kulit dan
tekstur kulit dan mengetahui adanya
lesi atau bekas luka.
1) Inspeksi : untuk melihat ada atau
tidak adanya lesi, warna
kehitaman atau kecoklatan, edema,
dan distribusi rambut kulit.
2) Palpasi : untuk mengetahui dengan
meraba dan tentukan turgor kulit
elastik atau tidak, tekstur kepala
kasar atau halus, akral dingin atau
hangat.
b. Rambut untuk mengetahui warna,
tekstur dan percabangan pada rambut
dan untuk mengetahui mudah rontok
dan kotor.
1) Inspeksi : untuk melihat distribusi
rambut merata atau tidak, kotor
atau tidak, bercabang atau tidak.
2) Palpasi : untuk mengetahui apakah
rambut mudah rontok atau tidak,
tektur kasar atau halus.
c. Mata untuk mengetahui bentuk dan
fungsi mata (medan penglihatan visus
dan otot-otot mata), dan juga untuk
mengetahui adanya kelainan atau
pandagan pada mata. Bila terjadi
hematuria, kemungkinan konjungtiva
anemis.
1) Inspeksi : untuk melihat kelopak
mata ada lubang atau tidak, reflek
kedip baik/tidak, konjungtiva dan
sclera : merah atau konjungtivitis,
ikterik/indikasi hiperbilirubin atau
gangguan pada hepar, pupil :
isokor, miosis atau medriasis.
2) Palpasi : untuk mengetahui pasien
adanya nyeri tekan.
d. Telinga untuk mengetahui kedalaman
telinga luar, saluran telinga, gendang
telinga.
1) Inspeksi : untuk melihat apakah daun
telinga simetris atau tidak, warna,
ukuran bentuk, kebersihan, lesi.
2) Palpasi : untuk mengetahui apakah
ada nyeri tekan daun telinga apakah
ada respon nyeri, rasakan kelenturan
kartilago.
e. Hidung untuk mengetahui bentuk dan
fungsi hidung dan mengetahui adanya
inflamasi atau sinusitis.
1) Inspeksi : untuk melihat apakah
hidung simetris, apakah ada
inflamasi, apakah ada secret.
2) Palpasi : untuk mengetahui apakah
ada nyeri tekan massa.
f. Mulut dan gigi untuk mengetahui
bentuk dan kelainan pada mulut, dan
untuk mengetahui kebersihan mulut
dan gigi.
1) Inspeksi : untuk melihat dengan
mengamati bibir apa ada kelainan
kongenital (bibir sumbing) warna,
kesimetrisan, kelembaban
pembengkakan, lesi, amati jumlah
dan bentuk gigi, berlubang, warna
plak dan kebersihan gigi.
2) Palpasi : untuk mengetahui dengan
memegang dan tekan darah pipi
kemudian rasakan ada massa atau
tumor, pembengkakan dan nyeri.
g. Leher untuk menentukan struktur
imtegritas leher, untuk mengetahui
bentuk dan organ yang berkaitan dan
untuk memeriksa system limfatik.
1) Inspeksi : untuk melihat dengan
cara amati mengenai bentuk,
warna kulit, adanya
pembengkakan kelenjar tiroid,
amati kesimetrisan leher dari
depan belakan dan samping.
2) Palpasi : untuk mengetahui dengan
cara meletakkan telapak tangan
pada leher pasien, minta pasien
menelan dan rasakan adanya
kelenjar tiroid.
h. Abdomen untuk mengetahui bentuk
dan gerakan perut , mendengarkan
bunyi peristaltik usus, dan mengetahui
respon nyeri tekan pada organ dalam
abdomen.
1) Inspeksi : untuk melihat dengan
cara mengamati bentuk perut
secara umum, warna kulit, adanya
retraksi, penonjolan, adanya
ketidak simetrisan, adanya asites.
2) Palpasi : untuk mengetahui apakah
adanya massa dan respon nyeri
tekan.
3) Auskultasi : untuk mendengar
apakah bising usus normal 10-
12x/menit.
4) Perkusi : untuk mengetahui apakah
perut terdapat
kembung/meteorismus.
i. Dada untuk mengetahui bentuk
kesimetrisan, frekuensi, irama
pernafasan, adanya nyeri tekan, dan
untuk mendengarkan bunyi paru.
1) Inspeksi : untuk melihat dengan
mengamati kesimetrisan dada
kanan kiri, amati adanya retraksi
dada
2) Palpasi : untuk mengetahui apakah
adakah nyeri tekan , adakah
benjolan
3) Perkusi : untuk menegatahui dan
menentukan batas normal paru.
4) Auskultasi : untuk mengetahui
bunyi nafas, vesikuler,
wheezing/crecles.
j. Ekstremitas atas dan bawah untuk
mengetahui mobilitas kekuatan otot
dan gangguan-gangguan pada
ektremitas atas dan bawah.
k. Kulit untuk mengetahui adanya lesi
atau gangguan pada kulit pasien.
Dengan melakukan inspeksi dan
palpasi pada kulit dengan mengkaji
kulit kering/lembab, dan apakah
terdapat oedem

Evaluasi 1. Merapikan klien


2. Menanyakan perasaan klien setelah
pemeriksaan fisik
3. Mencatat hasil tindakan
4. Beri reinforcement positif
5. Memberi salam
6. Merapikan alat
7. Cuci tangan
STANDAR OPERASIONAL MENGUKUR TANDA- TANDA VITAL
Nama :
Nim :
Prodi D-III Keperawatan Tkt.3B
Mata kuliah Praktik : KMB 2

Keterampilan Pencapaian
1 2 3 4
Pengertian 1. Pernafasan menghitung jumlah pernafasan ( inspirasi yang
diikuti ekspresi selaman 1 menit.
2. Nadi menghitung frekuensi denyut nadi ( loncatan aliran
darah yang dapt teraba yang terdapat di berbagai titik
anggota tubuh melalui perabaan pada nadi, yang lazim
diperiksa atau diraba pada radialis.
3. Tekanan darah melakukan pengukuran tekanan darah
( hasil dari curah jantung dan tekanan darah
perifer )mdengan menggunakan spygnomanometer dan
stetoskop.
4. Suhu mengukur suhu tubuh dengan mengguanakan
termometer yang di pasangkan di mulut, aksila dan rektal.
Tujuan 1. Pernafasan
a. Mengetahui kesdaan umum pasien
b. Mengetahui jumlah dan sifat pernafasan dalam rentan
1 menit
c. Mengikuti perkembangan penyakit d) Membantu
menegakkan diagnosis
2. Nadi
a. Mengetahui denyut nadi selama rentan waktu 1 menit
b. Mengetahui keadaan umum pasien
c. Mengetahui intgritas sistem kardiovaskulr
d. Mengukuti perjalanan penyakit
3. Suhu
a. Mengetahui suhu tubuh pasien untuk menentukan
tindakan keperawatan
b. Membantu menegakkan diagnosis
4. Tekanan darah
a. Mengetahui keadaan hemodinamik pasien
b. Mengetahui keadaan kesehatan pasien secara
menyeluruh
Alat dan Bahan 1. Pernafasan Stop watch atau jam tangan, pena dan buku
2. Nadi Stop watch atau jam tangan, pena dan buku
3. Tekanan darah Stotoskop, spygnomanometer, pena dan
buku
4. Suhu Termometer aksila, atau termometer mulut atau
rektum, tissue, air bersih, air sabun, air desinfektan, savlon
didalam bitol, pena dan buku
Prosedur
pelaksanaan 1. Berikan salam terapeutik
1. Tahap pra interaksi 2. Identifikasi klien
3. Tanyakan nama dan tanggal lahir, dan dicocokkan dengan
gelang yang dipakai oleh klien
4. kontrak sebelumnya (waktu, topik/kegiatan, tempat)
5. tujuan dan prosedur tindakan
6. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
7. Atur posisi tidur pasien
2 Tahap Orientasi 8. Cuci tangan
9. Dekatkan alat
3.Tahap Kerja 10. Memberikan kesempatan pada pasien dan keluarga untuk
bertanya sebelum tindakan dimulai
11. Menggunakan sarung tangan
12. Menanyakan keluhan utama melakukan penilaian sesuai
dengan prosedur
13. Melakukan kegiatan sesuai perencanaan
14. - Penilaian pernafasan
15. Menjelaskan prosedur kepada pasien bila hanya khusus
menilai pernafasan
16. Membuka baju pasien jika perlu untukmengobservasi
gerakan dada
17. Letakan tangan pada dada, menobservasi keadaan dan
kesimetrisan gerak pernafasan
18. Menentukan irama pernafasan
19. Menghitung pernafasan slama 1 menit atau 60 detik
20. Mendengarkan bunyi pernafasan, kemungkinana ada bunyi
abnormal
21. Mencuci tangan
22. - Penilaian denyut nadi radialis
23. Mengatur posisi pasien dengan nyaman dan rileks
24. Menekan kulit pada area arteri radialis dengan
menggunakan 3 jari yang kemudian meraba denyut nadi
25. Menekan arteri radialis kuat dengan menggunakan jari-jari
1 menit atau 60 detik, jika tidakteraba denyutan, jari-jari
digeser kekanan atau kekiri hingga denyut nadi dapat
dirasakan
26. Denyut pertama akan terasa atau teraba kuat, jika denyut
hilang rabalah, tekanlah hinggadenyut terasa kuat kembali
27. Mencuci tangan
28. - Penilaian tekanan darah
29. Mnyiapkan posisi pasien
Tahap teriminasi 30. Menyingsingkan lengan baju pasien
31. Memasang manset 1 inchi ( 2,5 cm ) diatas nadi
branchialis ( melakukan palpasi nadi branchialis )
32. Mengatur tensi meter agar siapdipakai ( untuk tensi air
raksa ) menghubungkan pipa tensi meter dengan pipa
manset, menutup sekrup balon manset, membuka kunci
resevoir
33. Meletakan diafragma stotoskop diatas tempat denyut nadi
tanpa menekan nadi branchialis
34. Memompa balon manset ±180 mmHg
35. Mengendorkan pompa dengan cara membuka skrup balon
manset hingga melawati bunyi denyut nadi yang terdengar
terakhir
36. Pada saat mengendurkan pompa perahtikan bunyi denyut
nadi pertama ( syistol ) sampai denyut nadi terakhir
( diastol ) jatuh diangka berapa sesuai dengan sekala yang
ada di tensi meter
37. Jika pengukuran belum yakin, tunggu 30 detik dan lalu
lengan ditinggikan diatas jantung untuk mengalirkan darah
dari lengan setelah itu ulangi lagi, hingga merasa yakin
dan mendapat hasil yang akurat
38. Melepaskan manset
39. Mengembalikan posisi pasien dengan senyaman mungkin
40. Mencuci tangan
41. - Penilaian suhu pada aksila
42. Mengamati angka yang di tunjuk air raksa dengan benar
43. Menurunkan air raksa bila perlu
44. Mengatur posisi pasien
45. Meletakan termimeter di ketiak tangan kanan atau tangan
kiri dengan posisi ujung termometer dibawah kemudian
pasien disuruh menjepit termometer dengan cara tangan
kanan atau tangan kiri memegang bahu secara bersilangan
46. Menunggu sekitar 5 menit
47. Mengambil termometer setelah 5 menit kemudian
mengelap termometer dengan cara berputar dari urutan
yang paling bersih keurutan yang paling kotor
48. Menbaca hasil pengukuran suhu yang ditunjukan air raksa
dengan segera
Tahap terminasi 49. Merapikan baju dan posisi pasien senyaman mungkin i
50. Mencelupkan termometer dengan urutan air savlon, air
sabun dan bilas dengan sir bersih
51. Mengeringkan termometer dengan menggunakan tissue
52. Mengembalikan atau menurunkan posisi air raksa l
53. Mencuci tangan
54. Menanyakan kepada pasien apa yang dirasakan setelah
dilakukan tindakan
55. Menyimpulkan prosedur yang telah dilakukan c
56. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
57. Berikan penghargaan sesuai dengan kemampuan pasien
58. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam
59. Mencatatn hasil emeriksaan sebagai dokuemntasi
perawatan

Anda mungkin juga menyukai