NIM : P20624520012
TAHAPAN RASIONALISASI
1. Menyambut Klien dan Membina Hubungan Agar tercipta suatu hubungan yang tidak
Baik canggung, dan saling terbuka.
2. Memperkenalkan diri pada klien Untuk memperlancar komunikasi
NO TAHAPAN RASIONALISASI
1. Menyediakan lingkungan fisik yang nyaman untuk Agar klien merasa nyaman dan tenang
klien. sehingga bisa dengan leluasa
mengungkapkan keluhannya.
2. Menyambut dan mempersilakan duduk dengan Agar tercipta suatu hubungan yang tidak
ramah canggung, dan saling terbuka.
3. Duduk menghadap klien, senyum dan Agar klien merasa nyaman dan merasa
mengangguk, serta ekspresi menunjukkan diperhatikan dan didengar dengan baik
mendengar dengan penuh perhatian. oleh nakes tersebut.
4. Tubuh condong ke klien, kontak mata sesuai yang Agar klien merasa nyaman dan
diterima budaya setempat. ucapannya mendapat perhatian serta
merasa keluhan yang disampaikannya itu
didengar dengan baik oleh nakes.
5. Volume suara memadai, intonasi dan kecepatan Volume suara yang tidak terlalu tinggi
berbicara memadai, dan memberi pujian atau membuat klien merasa nyaman serta
dukungan pujian atau dukungan yang disampaikan
nakes ditujukan agar klien lebih
termotivasi untuk mencapai tujuannya.
6. Menyampaikan akan menjaga kerahasiaan. Agar klien merasa aman karena
privasinya terjaga.
7. Tidak menginterupsi atau memotong pembicaraan Agar klien merasa dihargai karena
klien, dan tidak melakukan penilaian pembicaraannya tidak terpotong sehingga
(menyalahkan, komentar negative). klien bisa dengan nyaman mengutarakan
keluhannya.
8. Menanyakan alasan kedatangan klien dan Agar nakes dapat mengetahui apa tujuan
menghargai apapun pertanyaan maupun pendapat klien tersebut datang sehingga kita dapat
klien. menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan klien dengan sesuai sehingga
tidak misskomunikasi.
9. Menanyakan identitas klien Agar nakes lebih nyaman untuk
berinteraksi dengan klien yang
disesuaikan dengan umur, jenis kelamin,
serta agar arsip kita tidak tertukar jika
arsipnya berisi identitas klien.
10. Menanyakan riwayat mesntruasi, seperti Agar kita dapat mengetahui alasan klien
menarche, lamanya, banyaknya darah dan nyeri. datang apakah berkaitan dengan masalah
reproduksi atau tidak yang bisa saja
berpengaruh pada kehamilan nanti.
11. Menanyakan riwayat perkawinan, berapa kali, Agar kita mengetahui status perkawinan
lama pernikahan. klien. Seperti klien yang belum pernah
menikah sama sekali, atau yang pernah
menikah dan akan menikah ke kedua
kalinya.
12. Menanyakan riwayat penyakit, penyakit Agar kita mengetahui apakah klien
keturunan, riwayat hamil kembar. memiliki riwayat penyakit, baik itu
turunan atau tidak, dan juga riwayat
kembar karena data tersebut bisa saja
menjadi kunci untuk kedepannya kondisi
klien saat hamil.
13. Penentuan tujuan, evaluasi yang dicapai klien. Setelah dilakukan konseling, klien harus
memutuskan hal yang ingin dicapainya,
dan kita sebagai bidan akan membantu
klien untuk menentukan pilihan
keputusannya yang terbaik, baik itu
seperti memakai ABPK (alat bantu
pengambil keputusan) sehingga tujuan
klien yang diinginkannya tercapai.
14. Memberikan kesimpulan sebagai tahapan akhir Menyimpulkan keputusan yang diambil
atau penutup dari konseling. klien sehingga klien merasa mantap
dengan keputusannya agar klien tidak
menyesali keputusan yang telah
dipilihnya.